7
Sediaan Farmasi dan Terapi Umum Sediaan Farmasi: Obat Tetes Mata Pendahuluan Sediaan untuk mata terdiri daribermacan-macam tipe produk yang berbeda. Sediaan ini bisa berupa larutan (tetes mata/pencuci mata), suspe salep. Injeksi mata kadang juga digunakan dalam kasus khusus. Sediaan mat sama dengan sediaan steril lainnya, yaitu harus steril dan bebas partikulat (Aisyah, 2!). "bat biasanya dipakai pada mata untuk maksud e#ek lokalpada pengobatan bagian permukaan mata atau pada bagian dalamnya. $arutan air paling sering dipakai untuk pengobatan. %etes mata adalah sediaan ste berupa larutan atau suspensi yang digunakan dengan cara meneteskan obat p selaput lendir mata disekitar kelopak mata dari bola mata. "bat yang dima ke dalam mata harus di#ormulasi dan disiapkan dengan pertimbangan ya diberikan untuk tonisitas, p&, stabilitas, 'iskositas dan sterilisasi. Sterilisasi diperlukan karena kornea dan jaringan bening ruang anterior pada mata ada media yang bagus untuk mikroorganisme dan masuknya larutan mata yang terkontaminasi ke dalam mata yang trauma karena kecelakaan atau pembedaha dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. apasitas mata untuk mnyimpan atau menahan cairan dan salep terbatas pada umumnya obat untuk mata diberikan dalam 'olume yang kecil. cairan sering diberikan dalam bentuk sediaan tetes dan salep dengan mengo tipis pada pelupuk mata. *olume sediaan cair yang lebih besar dapat digun untuk menyegarkan atau mencuci mata. Alat dan Bahan

Obat Tetes Mata

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah Techno Steril

Citation preview

Sediaan Farmasi dan Terapi UmumSediaan Farmasi: Obat Tetes Mata

PendahuluanSediaan untuk mata terdiri dari bermacan-macam tipe produk yang berbeda. Sediaan ini bisa berupa larutan (tetes mata/pencuci mata), suspensi atau salep. Injeksi mata kadang juga digunakan dalam kasus khusus. Sediaan mata sama dengan sediaan steril lainnya, yaitu harus steril dan bebas dari bahan partikulat (Aisyah, 2009).Obat biasanya dipakai pada mata untuk maksud efek lokal pada pengobatan bagian permukaan mata atau pada bagian dalamnya. Larutan dalam air paling sering dipakai untuk pengobatan. Tetes mata adalah sediaan steril yang berupa larutan atau suspensi yang digunakan dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata dari bola mata. Obat yang dimasukkan ke dalam mata harus diformulasi dan disiapkan dengan pertimbangan yang diberikan untuk tonisitas, pH, stabilitas, viskositas dan sterilisasi. Sterilisasi diperlukan karena kornea dan jaringan bening ruang anterior pada mata adalah media yang bagus untuk mikroorganisme dan masuknya larutan mata yang terkontaminasi ke dalam mata yang trauma karena kecelakaan atau pembedahan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.Kapasitas mata untuk mnyimpan atau menahan cairan dan salep terbatas, pada umumnya obat untuk mata diberikan dalam volume yang kecil. Preparat cairan sering diberikan dalam bentuk sediaan tetes dan salep dengan mengoleskan tipis pada pelupuk mata. Volume sediaan cair yang lebih besar dapat digunakan untuk menyegarkan atau mencuci mata.

Alat dan BahanAlat yang digunakandalampraktikuminiadalahtimbangan, cawanarloji, sendokgelas, kertasperkamen, sendoktanduk, mortar, stamper, etiket, lem, gelas piala, gelas ukur, kertas saring danbotol tetes.Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu acid boric, zinc sulfat, aquades, dan NaCl.

MetodeTimbangan ditera dan dialasi menggunakan kertas perkamen. Acid boric ditimbang sebanyak 0,18 g, zinc sulfat sebanyak 0,24 g, dan NaCl 0,145 g. Acid boric kemudian dilarutkan pada 10 ml aquades di dalam gelas piala. Pada gelas piala lain zinc sulfat yang telah ditimbang dilarutkan ke dalam 5 ml aquades, acid boric yang telah dilarutkan kemudian dicampurkan dengan larutan tersebut dan dipindahkan ke dalam gelas ukur 100 ml. NaCl yang telah ditimbang dilarutkan pada 10 ml aquades di dalm gelas piala, kemudian dimasukkan ke dalm gelas ukur tadi sampai 30 ml.Botol plastik tetes disiapkan dan ditera sampai 25 ml, kemudian diberi tanda. Larutan yang tadi telah dicampurkan disaring menggunakan kertas saring ke dalm botol tetes. Filtrat pertama sebanyak 2-3 ml dipakai untuk membilas botol kemudian dibuang. Penyaringan dilanjutkan hingga mencapai tanda tera. Botol kemudian ditutup dan diberi etiket warna biru.

Tinjauan PustakaLarutan mata merupakan cairan steril atau larutan berminyak dari alkaloid garam-garam alkaloid, antibotik atau bahan-bahan lain yang ditujukan untuk dimasukkan ke dalam mata (Aisyah, 2009).Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum pembuatan larutan tetes mata adalah acid boric, zinc sulfat, NaCl, dan aquades.Boric acid atau asam borat (H3BO3) merupakan asam organik lemah yang sering digunakan sebagai antiseptik, dan dapat dibuat dengan menambahkan asam sulfat (H2SO4) atau asam khlorida (HCl) pada boraks. Asam borat juga sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika, misalnya larutan asam borat dalam air (3%) digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater.Asam borat merupakan asam lemah yang dapat digunakan sebagai antiseptik atau insektisida. Asam borat berbentuk kristal tak berwarna atau bubuk putih dan larut di dalam air. Penggunaanya sebagai antiseptic pada luka, luka bakar kecil, salep, atau cairan pencuci mata. Sebagai bahan anti bakteri, asam borat daapt digunakan untuk pengobatan jerawat, juga mengatasi gangguan akibat infeksi kapang dan khamir.

Gambar 1. Stuktur asam boratZinc sulfat (ZnSO4) berbentuk kristal tanpa warna dan larut dalam air. Zinc sulfat digunakn sebagai tambahan zinc pada pakan ternak, pupuk pada tanaman, dan bahan penyemprot pada tanaman pertanian (Anonim, 2010). Di dalam tubuh asam borat sebagai pelengkap bagian enzim yang berguna pada proses metabolisme protein dan karbohidrat, penyembuhan, dan mempertahankan perumbuhan normal.Pada bahn obat, zinc sulfat berfungsi sebagai adstringensia.

Gambar 2. Struktur zinc sulfat

Natrium chlorida (NaCl) juga dikenal dnegan garam dapur atau halit. Senyawa ini adalah garam yang paling mempengaruhi salinitaslaut dan cairan ekstraselular pada banyak organisme multiselular. NaCl merupakan zat yang memiliki tingkat osmotik yang tinggi, dengan kemampuan tingkat osmotik yang tinggi ini maka apabila NaCl terlarut didalam air maka air tersebut akan mempunyai nilai atau tingkat konsentrasi yang tinggi yang dapat mengimbibisi kandungan air (konsentrasi rendah) yang terdapat di dalam tubuh, sehingga akan diperoleh keseimbangan kadar air. Hal ini dapat terjadi karena H2O akan berpindah dari konsentrasi yang rendah ke tempat yang memiliki konsentrasi yang tinggi (Anonim, 2010).Konsentrasi suatu larutan dalam hubungannya dengan tekanan osmosis dipengaruhi oleh jumlah partikel zat dalam suatu larutan. Hal ini terjadi apabila zat terlarut bukan elektrolit (seperti gula), sehingga konsentrasi larutan sepenuhnya tergantung pada jumlah molekul yang ada. Apabila zat terlarut adalah elektrolit (seperti NaCl) maka jumlah partikel yang menunjang larutan ini akan tergantung tidak hanya pada konsentrasi molekul yang ada tapi juga pada tingkat ionisasinya. Cairan tubuh termasuk darah dan cairan mata mempunyai tekanan osmosis yang sebanding dengan larutan natrium klorida dalam air 0,9%. Sutau larutan natrium klorida dengan konsentrasi tersebut dikatakan isoosmotik, atau memiliki suatu tekanan osmosis yang seimbang dengan cairan fisiologis.

Gambar 3. Natrium Chlorida

HasilPraktikum ini menghasilkan sebuah sediaan obat tetes mata sebanyak 25 ml. Obat ini digunakan sebagai antiseptik pada mata dan merupakan obat luar. Obat diberikan tiga kali sehari sebanyak dua tetes pada mata kanan dan kiri.

Gambar 4. Obat tetes mata

PembahasanSediaan ini dibuat dengan menggunakan bahan aktif yaitu asam borat atau acidum boricum 5%, zinc sulfat, dan natrium klorida. Asam borat berfungsi sebagai antiseptikum, zinc sulfat sebagai adstringensia, dan natrium klorida sebagai agen tonisitas.Dalam pembuatan sediaan ini, isotonisitas sangat penting untuk diperhatikan. Elktrolit yang digunakan yaitu natrium klorida. Pemakaian elektrolit ini menyebabkan konsentrasi konsentrasi larutan sepenuhnya tergantung pada jumlah molekul yang ada. Jumlah molekul ini akan mempengaruhi konsentrasi suatu larutan dalam hubungannya dengan tekanan osmosis. Tekanan osmosis merupakan tekanan yang menentukan keseimbangan pada kondisi di mana suatu larutan ditempatkan di dalam atau di belakang suatu membran yang permeabel terhadap molekul dari pelarut dan tidak terhadap molekul zat pelarut (semi permeabel)kemudian molekul pelarut melewati membran.Perhitungan isotonisitas menggunakan rumus sebagai berikut:Dengan 0,52 sebagai ekuivalen klorida dari asam borat, b1 dan b2 adalah penurunan titik beku air yang disebabkan oleh 1% b/v zat berkhasiat, dan C adalah kadar zat berkhasiat dalam % b/v = g/100 ml.Setelah dimasukkan angka dan dilakukan perhitungan, maka didapat nilai sebesar 0,483 g/100 ml. Hasil yang positif ini menunjukkan bahwa sediaan bersifat hipotonis sehingga harus ditambahkan natrium klorida.Larutan disebut hipotonis bila tekanan osmosisnya lebih rendah daripada cairan tubuh atau 0,9% larutan natrium klorida. Bila ditambahkan ke dalam tubuh, cairan ekstrasel akan ditarik ke intrasel sehingga menyebabkan hemolisis sel darah merah atau lintasan air dari tempat pemakaian obat mata melalui jaringan pada mata. Oleh karena itu, natrium klorida perlu ditambahkan untuk membuat keadaan isotonis di dalam tubuh.Natrium klorida 0,9% dipandang sebagai isoosmotik dan isotonis dengan cairan mata sehingga obat lainnya diperbandingkan dengan memperhatikan ekuivalensi natrium klorida. Dalam hal ini, ekuivalensi natrium klorida untuk asam borat adalah 0,52 g yang artinya 1 g asam borat sama dengan efek tonik dari 0,52 g natrium klorida. Atau dapat juga dikatakan bahwa efektivitas asam borat sebesar 52% dari efektivitas natrium klorida dengan berat yang sama dalam perannya terhadap tonisitas.Pada resep tertulis m.f.sol. Isot ad 25 ml yang berarti sediaan harus ditambahkan air hingga mencapai 25 ml untuk mengahsilkan larutan isotonis. Etiket berwarna biru karena sediaan ini merupakan obat luar (pemakaiannya tidak melalui saluran cerna). Pada resep ditulis s.t.d.d gutt II.o.d.s yang berarti bahwa sediaan ini diberikan tiga kali sebanyak dua tetes pada mata kanan dan kiri; hal ini tertulis dalam etiket.

Daftar PustakaAisyah. 2009. Tetes Mata. http://rgmaisyah.wordpress.com/2009/06/06/tetes-mata [22 Maret 2010].Anonim. 2010. Boric Acid.http://en.wikipedia.org/wiki/Boric_acid [22 Maret 2010].Anonim. 2010. Zinc Sulfate. http://en.wikipedia.org/wiki/Zinc sulfate [22 Maret 2010].