49
MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 1 Disusun oleh: Budi Santoso, M.I.Kom Iqbal Al Khazim, S.I.Kom.,MM.

Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 1

Disusun oleh:

Budi Santoso, M.I.Kom

Iqbal Al Khazim, S.I.Kom.,MM.

Page 2: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat-Nya

sehingga Modul Praktikum Fotografi untuk mahasiswa/i Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas

Gunadarma ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Modul praktikum ini dibuat sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan praktikum

fotografi yang merupakan kegiatan penunjang mata kuliah Teknologi Fotografi dan Dokumentasi

pada Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma. Modul Praktikum ini diharapkan dapat

membantu mahasiswa/i dalam mempersiapkan dan melaksanakan praktikum dengan baik,

terarah serta terencana. Setiap Bab pada modul berisi tujuan pelaksanaan praktikum, target, serta

metode pelaksanaan pemberian materi, selain itu terdapat teori singkat dan latihan soal untuk

memperdalam pemahaman mahasiswa/i mengenai materi yang dibahas.

Penyusun menyakini bahwa dalam pembuatan Modul Praktikum Fotografi ini masih jauh

dari sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna

penyempurnaan modul praktikum ini dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penyusun

Page 3: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR................................................................................................................ 2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3

Bab I Fotografi dan Instrumennya............................................................................................... 4

Bab II Teori Pencahayaan............................................................................................................ 13

Bab III Fotografi Jurnalistik......................................................................................................... 25

Bab IV Still Life Fotografi........................................................................................................... 29

Bab V Modelling Fotografi.......................................................................................................... 38

Bab VI Fotografi Produk............................................................................................................. 44

Page 4: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 4

BAB I

FOTOGRAFI DAN INSTRUMENNYA

Fotografi adalah sebuah kegiatan atau proses menghasilkan suatu seni gambar/foto melalui

media cahaya dengan alat yang disebut kamera dengan maksud dan tujuan tertentu. Memang

benar, kebanyakan jika anda mencari pengertian fotografi jawabannya hampir sama semua yaitu

proses melukis dengan menggunakan media cahaya. Tetapi yang paling utama adalah bagaimana

cara mendalami seni fotografi tersebut. Seni yang paling utama dalam fotografi adalah komposisi,

dengan komposisi yang baik maka foto yang dihasilkan akan mempunyai makna dan cerita yang

bisa disampaikan.

Untuk menghasilkan sebuah hasil karya yang bagus atau menarik ada beberapa faktor, faktor

yang paling utama adalah faktor pencahayaan, tanpa cahaya atau pencahayaan yang baik akan

terlalu sulit untuk menghasilkan hasil karya yang bagus, untuk itu dibutuhkan faktor yang kedua.

Faktor kedua adalah fotografer, foktor ini juga penting, karena tanpa fotografer proses fotografi

tidak akan terjadi. Disini fotografer akan dituntut dan di uji seni atau kreatifitas nya untuk

menghasilkan subuah foto yang bagus atau menarik. Faktor yang ketiga adalah kamera, tanpa

kamera proses fotografi pun tidak terjadi. Kamera adalah alat pokok pada kegiatan fotografi.

Faktor yang terakhir adalah faktor pendukungm seperti lensa cadangan, alat bantu cahaya

( lampu flash kamera), reflektor, tripod, dan lain-lainnya.

SEJARAH KAMERA

Kamera memiliki sejarah tersendiri. Sejarah Perkembangan kamera digital berawal dari jaman

dahulu.

1. OBSCURA

Kamera Obscura adalah awal dari kecanggihan masa kini dalam dunia

fotografi yang ditemukan oleh seorang muslim bernama Al-Haitam atau

sering disebut Alhazen. Peradaban dunia telah banyak berubah melalui

kamera.

Page 5: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 5

2. DAGUERREOTYPES DAN CALOTYPES

Daguerre dilapisi pelat tembaga dengan perak, kemudian

tambahkan dengan uap yodium untuk membuatnya sensitif

terhadap cahaya. Gambar itu dihasilkan oleh uap merkuri dan

dengan larutan kuat garam biasa (natrium klorida).

3. DRY PLATES

Berkat karya Désiré van Monckhoven, hingga sampai ada

penemuan baru dari pelat kering gelatin pada tahun 1871 oleh

Richard Leach Maddox dengan kecepatan dan kualitas lebih baik.

Juga, untuk pertama kalinya, kamera bisa dibuat cukup kecil

untuk dipegang tangan, atau bahkan tersembunyi. Ada proliferasi

dari berbagai desain, dari refleks tunggal dan lensa ganda untuk

kamera besar dan kamera genggam.

4. KODAK DAN FILM

Penggunaan film fotografi dipelopori oleh George Eastman,

dimulai dari kertas film manufaktur pada 1885 sebelum beralih ke

seluloid pada tahun 1889. Kamera pertamanya, yang ia disebut

"Kodak," pertama kali ditawarkan untuk dijual pada tahun 1888. Itu

adalah kotak kamera yang sangat sederhana dengan lensa fixed-

focus dan kecepatan rana tunggal, dengan harga yang relatif rendah.

5. KAMERA ANALOG

Kamera analog mulai muncul pada tahun 1981 dari Sony Mavica

(Magnetic Video Camera). Ini adalah kamera analog, yang mencatat

sinyal pixel terus menerus, sebagai mesin rekaman video. Sebuah

kamera analog terkenal diproduksi pada tahun yang sama adalah

Nikon QV-1000C, dirancang sebagai kamera pers dan tidak

ditawarkan untuk dijual kepada pengguna umum, yang dijual hanya

Page 6: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 6

beberapa ratus unit. Dapat merekam dalam skala abu-abu, dan kualitas di cetak surat kabar sama

dengan kamera film. Dalam penampilan itu mirip digital single-lens reflex kamera modern.

6. KAMERA DIGITAL : DSLR

Kamera digital berbeda dari pendahulunya kamera analog

terutama tidak menggunakan film, tapi menangkap dan

menyimpan foto-foto pada kartu memori digital atau

penyimpanan internal. Pada tahun 1991, Kodak

memasarkan Kodak DCS-100, awal garis panjang kamera

profesional Kodak DCS SLR yang sebagian didasarkan

pada film Nikons. Kamera ini menggunakan sensor 1,3

megapixel dan dengan harga $ 13.000. Pindah ke format digital oleh format JPEG dan MPEG

standar pada tahun 1988, yang memungkinkan gambar dan file video yang akan dikompresi

untuk penyimpanan.

Tahun 1999 awal pengenalan D1 Nikon, kamera 2,74 megapiksel

yang pertama SLR digital yang dikembangkan sepenuhnya oleh

produsen besar, kamera ini juga digunakan Nikon F-mount lensa,

yang berarti fotografer film bisa menggunakan banyak lensa.

Digital Single Lens Reflex (Digital SLR atau DSLR) adalah

kamera digital yang menggunakan sistem cermin otomatis dan

pentaprisma atau pentamirror untuk meneruskan cahaya dari lensa

menuju ke viewfinder.

7. KAMERA MIRRORLESS

Kamera mirrorless alias Mirrorless

Interchangeable-Lens Camera (MILC)

atau Kamera Tanpa Cermin Dengan

Lensa Yang Bisa Diganti-ganti alias

Compact Camera System alias

Electronics Viewfinder with

Interchangeable Lens (EVIL) – adalah salah satu kelas sistem kamera digital yang mulai

Page 7: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 7

menanjak popularitasnya sejak pertama kali dimunculkan di sekitar 2008. Kamera Mirrorless

adalah kamera yang mirip DSLR namun tidak memakai cermin. Cara kerja kamera DSLR

membutuhkan cermin (mirror) untuk memunculkan gambar di viewfinder. Sedangkan kamera

mirrorless didapat dengan membuang cermin yang ada di DSLR. Konsekuensinya adalah

menghemat ukuran dan berat kamera (serta menghemat harga), namun kita kehilangan

viewfinder optik, oleh karena itu kamera mirrorless menggunakan sistem viewfinder elektronis

(EVF – electronic viewfinder), kecuali Leica dan Fujifilm yang memiliki viewfinder optik.

Kualitas foto kamera mirrorless juga tidak kalah dengan DSLR karena ukuran sensor yang relatif

sama.

Macam-macam Ukuran Sensor Kamera

Kualitas hasil foto sebuah kamera justru paling dipengaruhi oleh seberapa besar ukuran

sensornya. Pada saat kamera masih berbentuk analog (menggunakan film atau istilah lainnya

mungkin klise), kamera akan memproyeksikan cahaya yang ditangkap oleh lensa ke film. Pada

kamera digital (maksudnya kamera yang tidak menggunakan film), fungsi film digantikan oleh

alat yang disebut sensor. Sensor kamera inilah yang akan mempengaruhi seberapa baik gambar

atau foto yang dihasilkan. Secara umum, semakin besar ukuran sensor sebuah kamera, maka

akan semakin baik hasil pengambilan gambarnya.

Page 8: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 8

Gambar di atas memberikan ilustrasi yang jelas mengenai perbandingan ukuran sensor pada

kamera. Patokan adalah ukuran sensor full frame berarti sama luasnya dengan ukuran film yang

digunakan pada kamera analog, yaitu sekitar 35mm. Dan untuk lebih memahami hasil

pengambilan gambar dengan objek yang sama tetapi menggunakan ukuran sensor yang berbeda,

simak gambar di bawah ini:

Kamera Medium Format

Kamera jenis ini sebenarnya bukan merupakan kamera jenis baru, karena pada jaman teknologi

film sudah banyak perusahaan yang memproduksinya. Tetapi saat ini kamera medium format

versi digital juga masih diproduksi meski hanya beberapa perusahaan saja, utamanya yang cukup

populer adalah PhaseOne, Pentax, dan Hasselblad. Pada Kamera Medium Format khususnya

teknologi film mempergunakan film berukuran 4,5X6, 6X6, 6X7, 6X8, 6X9, dan juga tersedia

jenis panorama kamera yang memiliki format hingga 6X17. Ukuran sensor gambar kamera

medium format pada umumnya bisa mencapai 1.7X lebih besar dari kamera DSLR full frame

yakni berkisar 33 x 44 mm. Semakin besarnya ukuran sensor sebuah kamera akan berdampak

pada bagusnya kualitas foto yang dihasilkan.

Page 9: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 9

Keunggulan kamera medium format pertama adalah kualitas gambar yang lebih baik karena

besarnya ukuran sensor kamera. Kepekaan terhadap cahaya lebih bagus, kemudian ditambah

minim noise meskipun menggunakan ISO yang cukup tinggi. Sangat cocok untuk yang

menginginkan detail dan ketajaman gambar yang harus sempurna. Untuk Medium Format digital,

biasanya telah mendapatkan effective pixel yang sangat tinggi. Jika kebanyakan kamera DSLR

modern saat ini hanya memiliki effective pixel 10 MP hingga 24 MP, maka Medium Format

digital minimal sudah mencapai 50 MP. Tentu saja luar biasa besar dalam menghasilkan foto,

kita akan mendapatkan gambar dengan ukuran super besar berkapasitas tinggi.

Kualitas hasil foto yang menjadi andalan Medium Format adalah berasal dari ukurannya. Untuk

dicetak dengan ukuran besar sangat sempurna, tidak akan pecah atau kekurangan pixel. Itulah

mengapa kamera medium format jarang digunakan oleh umum, dan kebanyakan kamera ini

dipakai fotografer professional untuk tujuan komersial seperti reproduksi foto untuk kebutuhan

pembuatan iklan di poster, baliho, billboard, dan lain sebagainya.

Page 10: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 10

BAGIAN-BAGIAN DAN FUNGSI PADA KAMERA DSLR

1 Body Kamera : Body adalah bagian dari

kamera yang di dalamnya terdapat

komponen komponen penting untuk

menghasilkan sebuah foto.

2 Lensa Kamera : Lensa merupakan alat

vital dalam fotografi untuk

menghasilkan foto,beda lensa beda pula

foto yang di hasilkan.

3 Tombol Shooting Mode : Tombol ini berfungsi untuk pengaturan proses pemotretan,di

dalamnya banyak pilihan mode pemotretan *contoh nikon (M/A/S/P) untuk canon (M/AV/TV/P)

4 Tombol Shutter : Tombol ini berfungsi untuk memerintahkan kamera merekam/memotret

sebuah gambar

5 Scroll Diafragma : Scroll berfungi untuk merubah setingan diafragma sebuah lensa *lensa

automatic.

6 Tombol AF/Motor pada body : Tombol ini berfungsi untuk mengatur motor fokus lensa yang

terdapat pada body kamera,bisa di seting AF atau Manual Fokus.

7 Tombol pengunci lensa : Tombol ini berfungsi sebagai pengait lensa dan body kamera.Untuk

melepas lensa dari body,cukup tekan tombol tersebut dan putar lensa sesuai arah *nikon putar

lensa ke arah kiri *canon putar lensa ke arah kanan.

8 Tombol BKT (Bracketing) : Tombol untuk mengatur variasi eksposure dalam sekali

pemotretan.

9 Tombol Lampu Kilat : Tombol untuk memunculkan lampu flash yang terdapat pada body

kamera.

Page 11: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 11

10 Scroll Shuter Speed : Scroll

berfungsi untuk merubah setingan

kecepatan shuter speed pada kamera.

11 T0mbol LV(Live View) : Tombol ini

berfungsi untuk merubah tampilan layar

lcd menjadi jendela bidik(view finder).

12 Tombol Navigasi : Tombol navigasi

ini memiliki berbagai fungsi. Contoh

*merubah titik fokus *menggeser sebuah tampilan foto pada layar lcd.

13 Tempat kartu memory : Di sini tempat untuk memasangkan sebuah kartu memory yang

berfungsi untuk menyimpan data file foto kita pada kamera.

14 Tombol AF Selector Lock : Tombol ini berfungsi untuk mengunci titik fokus pada kamera

agar tidak berpindah tempat.

15 Tombol Info : Tombol untuk memperlihatkan semua informasi pemotretan yang tampil pada

lcd kamera.

16 Tombol AE-L / AF-L : Tombol Auto Exposure Lock(AE-L) berfungsi untuk mengunci

setingan eksposure, Tombol Auto Focus Lock (AF-L) berfungsi untuk mengunci titik fokus yang

telah di tentukan.

17 View Finder : View Finder berfungsi untuk melihat objek yang kita incar melalu lensa

kamera.

18 Tombol Delete : Tombol ini berfungsi untuk mengapus sebuah data file foto yang tersimpan

pada kartu memory.

19 Tombol Preview Display : Tombol ini berfungsi untuk menampilkan hasil foto yang pada

layar kamera.

Page 12: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 12

20 Tombol Menu Setting : Tombol yang menampilkan pilihan menu setting pada kamera.

21 Tombol Lock : Tombol untuk mengunci sebuah foto yang tersimpat pada kamera.Foto yang

telah di Lock tidak akan mungkin terhapus dengan kata lain tersimpan selamanya *asal tidak di

format kartu memory nya.

22 Tombol Zoom Out : Tombol ini berfungsi untuk membuat tampilan foto pada layar kamera

lebih kecil.

23 Tombol Zoom In : Tombol ini berfungi untuk memperbesar tampilan foto pada layar kamera.

24 LCD Kamera : LCD adalah layar kamera,yang dapat menampilkan segala informasi,setingan

kamera dan display foto.

25 Ring Focal Leght : Ring ini berfungsi

untuk merubah jarak focal leght pada lensa.

26 Ring Fokus Lensa : Ring fokus

berfungsi untuk mengatur bagian jarak

ketajaman lensa.

27 Tombol VR : Tombol untuk

mengaktifkan sistem stabilizer pada lensa

untuk meminimalisir getaran tangan saat memotret pada kecepatan rendah.

28 Tombol AF : Tombol untuk mengakifkan sistem Auto Fokus pada lensa.

PANDUAN PRAKTIKUM BAB I

Pelajari dan praktekan bagian-bagian pada kamera, kemudian buatlah rangkuman bagaimana

cara mengoperasikan kamera dari awal sampai mendapatkan sebuah gambar!

BAB II

Page 13: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 13

TEORI PENCAHAYAAN

Komponen Dasar Kamera SLR

1. Diafragma

Diafragma adalah salah satu komponen dari lensa yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang

masuk ke kamera. Diafragma lensa biasanya membentuk lubang mirip lingkaran atau segi tertentu. Ia

terbentuk dari sejumlah lembaran logam (umumnya 5, 7, atau 8 lembar) yang dapat diatur untuk

mengubah ukuran lubang (disebut tingkap) (en:aperture) dimana cahaya akan lewat. Tingkap akan

mengembang dan menyempit persis pupil di mata manusia.Diafragma selalu ada dalam sebuah

kamera dan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi banyak tidaknya penerimaan cahaya

yang ada pada sebuah foto atau gambar. Faktor faktor yang mempengaruhi gelap terangnya sebuah

foto atau gambar adalah shutter speed (kecepatan rana), aperture (diafragma), dan ISO (sensitifitas

penerimaan cahaya pada kamera).

Diafragma berbentuk seperti lubang yang bisa diatur

besar kecilnya. Diafragma terletak pada lensa dari

kamera yang digunakan. Maka, setiap lensa memiliki

kemampuan untuk membuka dan menutup diafragma

yang berbeda – beda. Misalnya ada lensa 17-50mm

f/2.8, maka lensa tersebut bisa membuka “bukaan”

nya hingga bukaan 2.8, berbeda dengan lensa 18-

55mm f/3.5-5.6, lensa ini hanya bisa membuka

bukaannya hingga 3.5. Secara umum petunjuk dan

fungsi dari masing-masing besaran diafragma adalah sebagai berikut :

Page 14: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 14

2. Shutter Speed/ Rana

Shutter speed adalah kecepatan atau lamanya shutter membuka sehingga cahaya mengenai sensor.

Jadi, shutter speed bisa diibaratkan lamanya kita membuka keran untuk mengisi air. Semakin lama

keran dibuka, maka akan semakin banyak air yang mengisi ember. Shutter speed diukur dalam satuan

waktu, dan kamera DSLR rata-rata dapat menggunakan shutter speed dari 1/4000 detik hingga 30

detik. Karena shutter speed yang digunakan kebanyakan kurang dari satu detik (pecahan), maka

biasanya yang tertulis di viewfinder kamera adalah pecahannya saja (shutter speed 1/100 detik akan

tertulis 100) di viewfinder. Satuan „detik‟ biasanya tertulis sebagai tanda kutip (“), jadi shutter speed

2 detik akan tertulis sebagai2″. Terkadang satuan detik digunakan juga dalam pecahan, misalnya 0.6″.

Makin besar angkanya, maka gambar akan makin gelap. Faktor pengali satu stop adalah 2x, misalnya

shutter speed 1/100 akan 1 EV lebih terang daripada shutter speed 1/200 jika scene dan settingan

yang lain tetap sama. EV adalah satuan brightness, di mana selisih 1EV berarti selisih brightness

yang disebabkan jumlah cahaya yang masuk berbeda 2x lipat. 1 EV sering disebut juga 1 stop, istilah

warisan dari jaman kamera film dulu.

Pemilihan angka kecapatan membuka rana ini

bergantung pada situasi/kondisi obyek yang

hendak kita foto. Untuk menangkap/membekukan

obyek yang bergerak semisal mobil atau motor

yang sedang melaju maka kita memilih kecepatan

tinggi katakankah 500 ke atas. Sebaliknya, bila

hendak menghasilkan efek benda bergerak, maka

kita pilih speed lambat pada waktu kita membidik

obyek yang sedang melaju tersebut. Kecepatan

bisa dipilih mulai 30 ke bawah.Dengan pemilihan speed lambat maka ketika fokus kita arahkan pada

obyek yang bergerak maka background yang tampak pada foto akan terlihat jelas sementara

obyeknya tampak blur/gerak.Tentu saja pemilihan kecepatan ini disesuaikan dengan besar kecilnya

diafragma yang kita pilih juga, agar pembakaran film pada pemotretan tepat.

3. Iso /Asa

Page 15: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 15

ISO adalah sensitifitas sensor. Makin tinggi ISO, maka makin sedikit cahaya yang dibutuhkan untuk

mencapai brightness tertentu. Menaikkan ISO bisa diibaratkan memasukkan bebatuan ke dalam

ember sehingga jumlah air yang dibutuhkan semakin sedikit. Satuan ISO adalah angka ISO. Faktor

pengali satu stop adalah 2x, di mana ISO 800 akan 1EV lebih terang daripada ISO 400. Dalam

kamera DSLR besaran ISO rata-rata antara 100-6400. Angka – angka tersebut menandakaan berapa

kepekaan terhadap cahaya pada film yang sedang kita pakai. Semakin besar angkanya maka semakin

peka film tersebut terhadap cahaya. Film-film yang umumnya kita lihat di pasaran berkisar pada ISO

100,200,400.

Shutter speed yang lama akan memungkinkan objek atau kamera bergerak selama cahaya mengenai

sensor, sehingga foto menjadi blur, sebagian atau sepenuhnya. Aperture yang besar (angka aperture

yang kecil) akan menghasilkan depth-of-field (ruang tajam) yang sempit, sehingga benda-benda yang

berjarak tidak terlalu jauh dari jarak fokus pun akan mulai blur. Hal ini bisa jadi hal positif jika ingin

membuat bokeh, namun bisa jadi hal negatif jika kita ingin mempunyai ruang tajam yang luas. ISO

yang tinggi berarti sensornya makin sensitif, dan efeknya menimbulkan noise pada gambar.

4. Over/Under Exposure

Sebuah film dikatakan berhasil secara pencahayaan bila semua warna yang muncul mempunyai nada

sama dengan yang diharapkan sang pemotret. Sebuah film dikatakan over exposed (biasa disingkat

over saja, “kelebihan “) yang artinya tercahayai secara berlebihan, bila warna yang terjadi lebih

hitam dari pada yang diharapkaan. Film yang over terjadi akibat pencahayaan yang berlebihan pada

saat pemotretan.

Sebuah film dikatakan berhasil secara pencahayaan bila semua warna yang muncul mempunyai nada

sama dengan yang diharapkan sang pemotret. Sebuah film dikatakan over exposed (biasa disingkat

over saja, “kelebihan “) yang artinya tercahayai secara berlebihan, bila warna yang terjadi lebih

Page 16: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 16

hitam dari pada yang diharapkaan. Film yang over terjadi akibat pencahayaan yang berlebihan pada

saat pemotretan.

Untuk dapat mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk melalui lensa, diafragma pada lensa

kamera bisa membuka dengan besaran diameter yang bisa dirubah. Besar kecilnya bukaan diafragma

dinyatakan dalam f-number tertentu, dimana f-number kecil menyatakan bukaaan besar dan f-number

yang besar menyatakan bukaan kecil. Selain itu, secara karakteristik optik lensa, bukaan besar akan

membuat foto yang DOFnya sempit (background bisa blur), dan bukaan kecil akan membuat DOF

lebar (background tajam).

Saat mengatur nilai diafragma

(aperture), ingatlah bahwa setiap

stop ditandai dengan nilai f-

number tertentu yang

digambarkan urut dari yang besar

hingga kecil

Sebagai contoh :

jika kita berpindah 1-stop dari f/2 ke f/2.8, maka kita akan mengurangi setengah

intensitas cahaya yang masuk ke kamera.

Page 17: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 17

jika kita berpindah 1-stop dari f/8 ke f/5.6, maka kita akan menambah intensitas cahaya

yang masuk ke kamera dua kali lipat dari sebelumnya.

Perhatikan kalau kamera modern umumnya memberi keleluasaan untuk merubah diafragma di

skala yang lebih kecil, dalam hal ini perubahan f-stop dilakukan pada kelipatan 1/2 hingga 1/3 f-

stop sehingga bisa didapat banyak sekali variasi eksposure yang bisa didapat dari mengatur nilai

diafragma. Sebagai contoh, diantara f/5.6 hingga f/8 bisa terdapat f/6.3 dan f/7.1 yang memiliki

rentang 1/3 stop.

Percobaan di bawah ini menunjukkan hasil foto yang didapat dari variasi diafrgama, dengan

sebuah foto referensi di f/5.6 (nilai shutter dibuat tetap di 1/125 detik dan ISO 100). Tujuannya

untuk melihat bagaimana efek dari merubah bukaan diafragma terhadap eksposure foto yang

dihasilkan. Terdapat 3 foto yang over dengan kelipatan 1-stop dan 3 foto yang under dengan

kelipatan 1-stop.

Dari contoh di

samping tampak pada

3 stops diatas referensi

normal, foto tampak

amat terang (over)

yang ditandai dengan

banyaknya area yang

wash-out (highlight-

clipping). Demikian

juga pada 3 stops

dibawah referensi

normal, foto tampak

amat gelap (under).

Light Meter adalah pengukur cahaya yang terdapat dalam kamera DSLR, belakangan ini

beberapa kamera compact / pocket juga sudah mengadopsi light meter. Light Meter pada kamera

akan terlihat pada ruag bidik (view finder) dan beberapa kamera yang telah memiliki teknologi

live view juga dapat terlihat pada layar LCD kamera. Light Meter ini mempunyai peranan yang

sangat penting, pemotret tidaklah perlu menebak-nebak pengaturan speed dan diafragma.

Page 18: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 18

Karena tinggal tentukan saja titik light meter pada titik tengah dengan cara memutar-mutar panel

diafragma dan speed. Teknologi ini memang sangat memudah si pemotret untuk membuat

sebuah foto dengan cahaya yang normal. Cahaya yang normal ditandai dengan point light meter

berada pada angka nol.

5. Depth of Field

Depth of field – DOF, adalah ukuran seberapa jauh bidang fokus dalam foto. Depth of Field

(DOF) yang lebar berarti sebagian besar obyek foto (dari obyek terdekat dari kamera sampai

obyek terjauh) akan terlihat tajam dan fokus. Sementara DOF yang sempit (shallow) berarti

hanya bagian obyek pada titik tertentu saja yang tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.

Untuk mendapatkan DOF yang lebar gunakan

setting aperture yang kecil, misalkan f-22 (makin

kecil aperture makin luas jarak fokus) – lihat

contoh foto diatas. Sementara untuk mendapat

DOF yang sempit, gunakan aperture sebesar

mungkin, misal f/2.8.

Konsep Depth of Field ini akan banyak berguna

terutama dalam fotografi portrait dan fotografi

makro, namun sebenarnya semua spesialisasi

akan membutuhkannya.

Page 19: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 19

Hukum pencahayaan : Bila diafragma dikecilkan,kecepataan harus dilambatkan Bila diafragma

dibesarkan, kecepatan harus dipercepat.

Misal: Kalau kita sudah mengukur kombinasi pencahayaan f/5,6 dan kecepatan1/125 detik, maka

kalau kita akan mengubah bukaan diafragma dari f/5,6 jadi f/8, kecepatan harus kita rendahkan

menjadi 1/60 detik. Sebaliknya kalau kita mengubah diafragma dari f/5,6 jadi f/1,4,

kecepatannya harus kita naikkan tiga stop sehingga menjadi 1/1000 detik.

Selain besar kecilnya bukaan, ada

faktor lain yang akan

mempengaruhi dalamnya ruang

tajam, yaitu panjang fokal lensa.

Makin panjang suatu lensa,

makin tipis ruang tajamnya.

Besar kecilnya ruang tajam juga

dipengaruhi oleh jarak obyek

dengan kameranya.

Makin jauh objek makin dalam

ruang tajam di sekitar objek.

Lensa yang difokuskan ke tempat

tak terhingga, mempunyai ruang

tajam yang sangat panjang. Pada

pemotretan sangat dekat,

pemotretan mikro misalnya, bisa saja ruang tajamnya cuma seperberapa millimeter.

6. Komposisi

Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar,

elemen-elemen ini mencakup garis, bentuk, warna, terang dan gelap. Yang paling utama dari

aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact (sebuah kemampuan untuk menyampaikan

perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi dalam foto). Dengan komposisi, foto akan

tampak lebih menarik dan enak dipandang dengan pengaturan letak dan perbandaingan objek-

Page 20: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 20

objek yang mendukung dalam suatu foto. Dengan demikian perlu menata sedemikian rupa agar

tujuan dapat tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatu

mengejutkan. Dalam komposisi selalu ada satu titik perhatian yang pertama menarik perhatian.

Dalam pengemasan sebuah foto agar terkesan dinamis dan menimbulkan keserasian perlu sebuah

pemahaman tentang kaidah – kaidah tentang komposisi.

a. Rule of Thirds

Pada aturan umum fotografi, bidang foto sebenarnya

dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga bagian

adalah teknik dimana kita menempatkan objek pada

sepertiga bagian bidang foto. Hal ini sangat berbeda

dengan yang umum dilakukan dimana kita selalu

menempatkan objek di tengah-tengah bidang foto.

b. Sudut Pemotretan

Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan objek. Sudut

pengambilan objek ini sangat ditentukan oleh tujuan pemotretan. Maka dari itu jika kita mendapatkan

satu moment dan ingin mendapatkan hasil yang terbaik, jangan pernah takut untuk memotret dari

berbagai sudut pandang. Mulailah dari yang standar (sejajar dengan objek), kemudian cobalah

dengan berbagai sudut pandang dari atas, bawah, samping sampai kepada sudut yang ekstrim.

High angle view artinya, pemotret

berada pada posisi yang lebih tinggi dari

objek foto.

Page 21: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 21

Eye Level : objek dan kamera sejajar / sama seperti

mata memandang. Biasanya digunakan untuk

menghasilkan kesan menyeluruh dan merata terhadap

background sebuah objek, menonjolkan sisi ekspresif

dari sebuah objek (HI), dan biasanya sudut

pemotretan ini juga dimaksudkan untuk

memposisikan kamera sejajar dengan mata objek yang lebih rendah dari pada kita missal, anak –

anak.

Low Angle Pemotretan dilakukan dari bawah.

Sudut pemotretan yang dimana objek lebih tinggi

dari posisi kamera. Sudut pengembilan gambar ini

digunakan untuk memotret arsitektur sebuah

bagunan agar terkesan kokoh, megah dan

menjulang. Namu, tidak menutup kemungkinan

dapat pula digunakan untuk pemotretan model agar

terkesan elegan dan anggun.

7. Teknik Pencahayaan

Teknik pencahayaan dalam fotografi adalah

teknik atau cara yang digunakan dalam

memanfaatkan sumber cahaya ketika memotret.

Hal ini sangat penting untuk dipelajari dan

dilatih agar kemampuan kita dalam dunia

fotografi semakin terasah dengan baik.

Berdasarkan arah datangnya cahaya, teknik

pencahayaan dalam fotografi terbagi menjadi

banyak jenis. Namun secara umum terdapat

tujuh jenis teknik dasar pencahayaan yang

dikenal dan seringkali digunakan saat

Page 22: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 22

memotret yaitu front light, oval light, side light, rim light, back light, top light, dan ray of light.

Teknik front light dalam fotografi merupakan teknik

pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan arah

cahaya yang datang dari belakang fotografer. Cahaya

yang datang saling berhadapan dengan area yang

menjadi fokus utama objek foto, sehingga objek akan

mendapatkan pencahayaan yang penuh. Kekurangan

yang dimiliki dari penggunaan teknik front light ini

yaitu objek utama akan terkesan datar (flat) atau

tanpa dimensi. Kelebihan yang dimiliki dengan menggunakan teknik frontlight ini yaitu kita

dapat memperoleh informasi warna yang dimiliki oleh objek yang kira potret.

Teknik oval light dalam fotografi merupakan teknik

pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan arah cahaya yang

datang dari sudut 45º dari posisi fotografer berada atau sekitar

3/4 dari posisi objek yang dipotret. Karakteristik dari teknik

oval light ini adalah untuk memunculkan dimensi pada objek

tanpa kehilangan karakter warna yang dimilikinya. Teknik ini

banyak digunakan dalam studio dan dikenal dengan nama

rembrant light atau lip. Biasanya digunakan reflector untuk

membantu dalam memotret dengan teknik pencahayaan ini.

Teknik side light dalam fotografi merupakan teknik

pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan arah

cahaya yang datang tepat dari samping objek,

sehingga posisi jatuhnya bayangan berada pada

posisi lainnya. Karakteristik dari teknik side light ini

yaitu untuk memunculkan tekstur dari objek yang

dipotret. Teknik side light ini juga banyak digunakan untuk foto yang diambil di dalam studio.

Page 23: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 23

Teknik rim light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan

(lighting) yang memanfaatkan arah cahaya yang datang dari belakang

objek dengan sudut 1/4 objek, sehingga bagian depan objek akan

tampak gelap. Karakteristik dari penggunaan teknik rim light ini adalah

untuk menampilkan bentuk garis atau kontur yang jelas dan kilauan

bagian tepi belakang objek yang diportret.

Teknik back light dalam fotografi

merupakan teknik pencahayaan (lighting)

yang memanfaatkan arah cahaya yang datang tepat dari belakang

objek yang dipotret. Fotografer berhadapan langsung dengan arah

datangnya cahaya (objek membelakangi sumber cahaya). Teknik

back light ini sering digunakan untuk memotret foto siluet. Karena

tujuan dari penggunakan teknik back light adalah untuk

memunculkan bentuk objek secara kesuluruhan yang utuh.

Teknik top light dalam fotografi merupakan teknik

pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan arah cahaya yang

datang dari bagian atas objek yang dipotret, sehingga

memunculkan kilauan rambut (hair light), terlebih jika

sumber cahaya berada agak belakang dari objek. Teknik top

light ini digunakan untuk membuat foto yang bagian atas

objeknya memiliki kilauan

sehingga menimbulkan kesan

yang sangat menarik.

8. Jenis-jenis Sumber Cahaya

Modeling Lamp adalah lampu untuk menghasilkan cahaya yang

membantu kita untuk menentukan, melihat arah jatuhnya

bayangan obyek. Biasanya hanya ada di lampu studio. Menyala

sebelum lampu digunakan/di trigger.

Page 24: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 24

Standar Reflektor Berfungsi mengarahkan sinar ke

obyek. Cahaya yang dihasilkan sangat kuat dengan sudut

pancaran yang terbatas.

Payung Pemantul berfungsi

melunakkan cahaya yang datang

ke obyek agar lebih merata

karena biasanya sinar yang

datang ke obyek terlalu kuat dan

menghasilkan bayangan pekat. Sifat cahaya yang dihasilkan kontras

masih tinggi, kuat sinar berkurang 1-2 stop, sudut pancar cahaya luas.

Payung Transparan Memiliki fungsi sama dengan payung

pemantul, hanya saja cahaya yang dihasilkan lebih lunak,

merata, dan lembut. Kuat sinar turun 2-3 stop.

Softbox memiliki sifat melunakkan cahaya,

merata, dan menghilangkan bayangan. Kuat

sinar berkurang 3-4 stop, pancaran luas.

PANDUAN PRAKTIKUM FOTOGRAFI TEORI PENCAHAYAAN

1. Buatlah gambar dengan tiga jenis exposure dengan objek yang sama!

2. Buatlah gambar dengan konsep Depth of Field!

3. Buatlah gambar dengan menggunakan konsep komposisi yang dipadukan dengan teknik

pencahayaan!

Page 25: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 25

BAB III

FOTOGRAFI JURNALISTIK

Foto jurnalistik adalah foto yang menyampaikan informasi kepada publik. Satu foto jurnalistik—

biasa disebut foto tunggal (single photo)—menyampaikan informasi yang sangat terbatas; lebih

banyak foto ditampilkan lebih banyak pula informasi yang bisa disampaikan. Foto jurnalistik

identik dengan pers atau profesi kewartawanan, yaitu mencari, mengumpulkan,mengolah dan

menyebarkan berita melalui media massa. Jadi fotografer melakukan kegiatan mencari,

mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan foto yang mengandung nilai berita melalui media

massa. Dalam dunia fotografi jurnalistik dikenal metode EDFAT (Entire, Details, Frame, Angle,

Time) untuk menciptakan foto esai yang baik.

Pengertian foto jurnalistik adalah informasi atau karya foto dari berbagai peristiwa yang

disampaikan kepada masyarakat seluas-luasnya dengan tempo dan waktu yang cepat. Foto

jurnalistik biasanya didukung dengan kata-kata yang terangkum dalam kalimat yang disebut

dengan teks foto / caption foto, dengan tujuan untuk menjelaskan gambar dan mengungkapkan

pesan atau berita yang akan disampaikan ke publik. Jadi intinya bahwa semua gambar yang

disajikan dalam bentuk foto dan berita yang dimuat dimedia baik cetak maupun online itu

dinamakan foto jurnalistik.

Tugas seorang foto jurnalis, tidak hanya memotret belaka. Ada tiga pekerjaan pokok yang harus

dilakukan oleh seorang foto jurnalis yaitu; Memotret, Menulis, Memilih dan Menyimpan.

Sehingga tidak heran jika naluri seorang foto jurnalis sangat tajam, ketika membaca berbagai

macam persoalan yang dihadapi.

Sebuah karya foto bisa dikatakan memiliki nilai jurnalistik jika memenuhi syarat jurnalistik yaitu

memenuhi kreteria 5 W dan I H (What, Who, Why, When, Where dan How). “What” atau apa

yaitu peristiwa apa yang sedang terjadi. “Who” Siapa yang menjadi objek dalam peristiwa

tersebut. “Why” kenapa, latar belakang atau penyebab terjadinya suatu peristiwa. “When” yaitu

kapan peristiwa itu terjadi. “Where” adalah tempat dimana suatu peristiwa itu terjadi. dan “How”

yaitu seperti apa proses terjadinya suatu peristiwa itu dan bagaimana penyelesaiannya. Berikut

beberapa kategori foto jurnalistik :

Page 26: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 26

Spot News – Foto insidential, yang terjadi tanpa perencanaan sebelumnya, Contoh: foto

bencana, kerusuhuan, teror bom, pembunuhan, tabrakan kereta api, perkelaian dst.

General news – Foto yang telah terjadwal sebelumnya (contoh: Sidang Umum MPR,

Piala dunia, PON, Presiden meremikan bendungan, pembukaan pameran perumahan dll.

Dalam penyajiannya lebih luas mencakup Politik, ekonomi, pertahanan, humor dsb.

People in the News – Adalah sebuah sajian foto tentang manusia (orang) yang menjadi

sorotan di sebuah berita. Kecenderungan yang disajikan lebih ke profil atau sosok

seseorang . Bisa karena kelucuannya, ketokohannya, atau justru salah satu dari korban

aksi teror, kurban bom dsb.

Daily life – Tentang segala aktifitas manusia yang mampu menggugah perasaan dalam

kesehariannya, lebih ke human interest. Contohnya: seorang tua yang sedang

menggendong beban yang berat, pedagang makanan dll.

Sosial & Environment – Foto yang menggambarkan tentang sosial kehidupan masyarakat

dengan lingkungan hidupnya.

Art and Culture – Foto yang dibuat menyangkut seni dan budaya secara luas, seperti

pertunjukkan balet, pertunjukan yang terkait dengan masalah budaya dan musik dsb.

Science & Technology – Foto yang menyangkut perkembangan teknologi dan ilmu

pengetahuan di muka bumi. Misalnya penemuan situs purbakala, klonning domba,

pemotretan organ tubuh, proses operasi seorang pasien dsb.

Portraiture – Foto yang menggambarkan sosok wajah seseorang baik secara clouse up

maupu secama medium shot. Foto ditampilkan karena kekhasan pada wajah yang

dimilikinya.

Sport – Foto-foto yang dibuat dari peristiwa olahraga dari seluruh cabang olehraga apa

saja. Baik olahraga tradisional maupun olahraga yang telah banyak dikenal oleh awam.

Dalam fotografi jurnalistik, terdapat lima elemen foto.

1. Teknis ; dalam fotografi jurnalistik, semua kejadian terjadi dengan cepat. Elemen teknis

fotografi dalam jurnalistik sebaiknya di-auto-kan supaya tidak kehilangan moment.

Elemen teknis adalah satu-satunya elemen yang dapat diotomatiskan.

2. Posisi ; sudah jelas ya apakah posisi kita menguntungkan untuk mendapatkan objek yang

baik atau tidak.

Page 27: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 27

3. Komposisi ; apa yang ada di dalam foto yang (berhasil) kita jepret. Arbain Rambey

berkata bahwa Foto yang kuat adalah foto yang tidak kekurangan data dan

kelebihan data.

4. Moment ; moment mungkin dipengaruhi sedikit ke-hoki-an juga ya.. Apakah kita tepat

disana saat moment terjadi, apakah kita cepat siap kamera saat meoment terjadi. Oleh

karena itulah Arbain Rambey sering men-set kameranya dengan Auto jika sedang

meliput.

5. Rasa ; apa yang kita rasakan saat melihat mampu kita sampaikan secara fotografi kepada

orang-orang yang melihat foto. Sering-seringlah melihat foto yang baik agar rasa (feeling)

kita terasah.

Fotografi Jurnalistik In Action

Dari klasifikasi foto secara mendasar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu foto seni dan foto

guna. Dari foto guna sendiri terdiri dari foto dokumentasi dan foto informasi (jurnalistik).

Foto seni Foto dokumentasi Foto informasi

Foto juga dapat diklasifikasikan berdasarkan apa yang dipotret seperti Fashion, Produk, dan yang

lainnya. Kemudian dimana moment tersebut dipotret, seperti street foto, under water, indoor dan

yang linnya. Kemudian bagaimana moment tersebut dipotret seperti speed foto, slow speed, infra

red dan lainnya. Untuk dunia jurnalistik sendiri produksi foto terbagi kedalam empat fungsi :

1. Hard News harus segera dipublikasikan

2. Soft News bisa dipublikasikan kapan saja

3. Ilustratif menampilkan info-info tambahan dalam berita

4. Potrait memunculkan informasi wajah yang tidak bisa diwakili oleh kata-kata

Page 28: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 28

Dalam jurnalistik hal terpenting yang harus diingat bagi seorang fotografer adalah foto yang

bagus adalah foto yang sesuai dengan target pembuatannya. Ada ungkapan untuk hal ini yaitu

sebuah foto sudah jadi sebelum dibuat. Sehingga dalam hal ini seorang fotografer jurnalistik

harus mampu membuat konsep foto yang matang untuk nantinya akan dicapture di lapangan.

Dalam hal ini fotografer harus mempunyai gambaran dalam benaknya bagaimana hasil akhir dari

foto yang akan dibuatnya.

Pembuatan foto jurnalistik sendiri dibedakan menjadi tiga jenis. Pertama adalah foto aman

dimana seorang fotografer setidaknya harus mempunyai sebuah foto yang mewakili berita tanpa

mementingkan unsur estetik atau yang lain. Kedua adalah foto bagus, yaitu foto yang tidak hanya

menggambarkan informasi yang akan diberitakan, namun foto yang dibuat juga terdapat unsur-

unsur penting dalam fotografi. Ketiga adalah foto klise. Foto ini disebut klise karena sudah

terlalu sering digunakan untuk mewakili sebuah peristiwa, seperti dalam bencana alam, perang,

atau yang lainnya.

Terakhir dalam fotografi ada dua jenis foto yang dipublikasikan, yaitu foto indah dan foto

menarik. Foto indah adalah foto yang apabila orang melihat maka dia akan lebih banyak

menghabiskan waktu untuk menikmati dengan memandangi foto tersebut. Kemudian foto

menarik adalah foto yang mudah menarik perhatian seseorang karena seringkali foto ini

memancing komentar dari orang yang melihat.

PANDUAN PRAKTIKUM FOTOGRAFI JURNALISTIK

1. Buatlah foto yang tergolong ke dalam Hard News, Soft News, Ilustratif, dan Potrait!

2. Buatlah foto yang tergolong ke dalam jenis foto Aman, Bagus, dan foto Klise!

3. Buatlah konsep sebuah foto yang nantinya bisa diproduksi dan bisa dipublikasi di media

massa!

Foto Bagus Foto Klise

Page 29: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 29

BAB IV

STILL LIFE FOTOGRAFI

Jenis fotografi ini mulai dikenal pada sekitar abad je-19, yang jauh sebelumnya pada

sekitar abad ke-15 banyak diterapkan oleh para pelukis. Dalam fotografi still-life ini hampir

seluruh objek yang akan difoto adalah benda mati yang ditata sedemikian rupa menjadi bentuk

visual yang menarik. Objek-objek pemotretan ni sangat sering dan banyak ditemui diberbagai

tempat disekililing kita.

Fotografi still-life dapat didefinisikan dengan ‘alam benda” atau “hidup sunyi”, tetapi pada

zaman sekarang ini definisi tidak berlaku lagi karena sekarang ini banyak modifikasi pada

fotografi still-life nampak menjadi hingar bingar yang penuh dengan permainan warna dan

macam-macam objek didalamnya, seperti portrait, landscape, bahkan foto produk, interiur

sampai makanan juga merupakan bagian foto dari still-life.

Dalam pengambilan gambar fotografi still-life terdapat dua cara yang bisa dilakukan, pertama

bisa dilakukan dengan cara wajar (candid), dimana objek tidak dirancang melainkan dibiarkan

apa adanya dengan sumber cahaya juga apa adanya, tetapi yang perlu diperhatikan adalah

komposisi dan sudut pandang yang menarik.

Cara kedua fotografi still-life dirancang dan diatur sedemikian rupa, mulai dari mengatur objek,

cahaya, dimensi, karakter dan komposisi, sehingga hasilnya akan menarik sesuai dengan

kehendak fotografer.

Foto still-life bisa menceritakan sesuatu dari objek karena fotografi sebagai bahasa visual dengan

perbendaharaan sendiri seperti tekstur, bentuk, garis dan warna. Pemilihan bahasa visual dan

penyusunannya tergantung pada selera sang fotografer sehingga apa yang ingin dikomunikasikan

bisa tersampaikan melalui karya sebuah foto.

Lokasi pembuatan foto still-life pun dapat dilakukan didalam atau diluar luar ruangan. Diluar

ruangan dapat menggunakan cahaya natural yaitu matahari. Sedangkan, didalam ruangan dapat

menggunakan cahaya buatan atau biasa yang disebut cahaya artifisial.

Page 30: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 30

Hal yang paling dan harus diperhatikan dalam membuat sebuah foto adalah ide. Benda yang

akan menjadi objek pada foto still-life, sekalipun itu adalah benda sederhana, akan tanpil lebih

indah hasilnya apabila memiliki konsep yang kuat. Konsep pemotretan sama halnya seperti

seorang wartawan saat menyusus suatu berita, konsepnya harus mengandung 5W + 1H (What,

Who,Where, When, Why dan How) yakni : apa yang difoto, siapa objeknya, dimana dan kapan

pemotretannya, apa yang akan dikomunikasikan dan dengan teknik pemotretan seperti apa yang

akan digunakan. Konsep akan selalu mempengaruhi keberhasilan dalam menghasilkan suatu

karya foto melalui sebuah perencanaan yang tepat.

Konsep dalam fotografi still-life biasanya tergantung pada apa yang ingin dikomunikasi dalam

foto tersebut. Dalam perkembangannya, foto still-life seringkali dikombinasikan dengan elemen-

elemen penunjang seperti properti pendukung. Elemen-elemen penunjang tersebut dapat berupa

unsur manusia ataupun benda mati lainnya seperti miniatur mobil dan sebagainya.

Hal yang lain yang harus diperhatikan selain membuat konsep yang tepat adalah pengusaan

terhadap alat dan kemampuan teknis dalam diri seorang fotografer. Jadi apabila dipadupadankan

antara konsep atau ide, pengusaan alat dan kemampuan diri dari fotografernya maka akan

menghasilkan suatu karya foto yang mempunyai nilai tinggi.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa objeknya merupakan benda mati atau sesuatu yang

tidak bisa bergerak sendiri dan pada umumnya berukuran kecil. Fotografi still life adalah

manisfestasi jargon fotografi dari to-make-pictures. Karena seorang fotografer harus bisa

membuat foto. Fotografi still life membuat seorang fotografer berusaha bagaimana menciptakan,

membuat foto dan membuatnya tampak lebih hidup. Jangan pernah takut dan ragu untuk

mencoba membuat gambar still life.

Page 31: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 31

A. Foto Makanan (Food Photography)

Saat ini bukan lagi menjadi sorotan yang aneh, ketika hidangan yang dipesan atau dibeli

di sebuah restoran, diabadikan terlebih dahulu sebelum disantap. Bagi sebagian orang, foto

makanan yang sudah disajikan mempunyai nilai estetika dan makna tersediri. Ada yang

digunakan sebagai sarana untuk promosi lalu diposting ke media sosial untuk mendapatkan

pengakuan atau mungkin karena terlalu menyukai makanan tersebut. Banyak juga foto-foto yang

betemakan hidangan yang di posting ke social media seperti instagram yang secara tidak

langsung memberikan penafsiran tersendiri bagi foto tersebut. bisa saja ada yang tertarik,ada

yang tidak suka bahkan ada yang langsung ingin mencicip hidangan tersebut.Dari sebuah foto,

setiap orang pasti memiliki penafsiran yang berbeda. Seorang fotografer makanan yang

professional dapat menghasilkan foto yang tidak hanya enak dilihat, tetapi juga foto yang

membangkitkan selera, serta menyeragamkan persepsi.

Yang perlu diperhatikan saat memotret makanan yaitu:

1. Apa jenis makanan yang akan kita foto?

Page 32: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 32

Makanan yang akan kita poto tergantung pada tema apa yang akan kita pilih. Misalnya kita

akan membuat tema kebudayaan daerah Indonesia,maka makanan yang kita pilih yaitu makanan

khas dari beberapa suku di Indonesia yang tentunya menarik perhatian pembacanya.

2. Bagian sisi mana yang akan kita tonjolkan?

Misalkan kita diminta untuk memotret es krim enak, sudah tentu kita harus menonjolkan

kesegaran dari es krim tersebut dengan memotret dari bagian samping atau atasnya.

3. Bagaimana cara penyajian dari makanan tersebut?

Melalui foto yang kita ambil, kita harus membuat orang akan tertarik untuk mencobanya.

Maka dari itu, kita harus memperhatikan penyajian dari makanan itu.

4. Mencoba bereksperimen

Mulai mengiris atau membedah sedikit makanan tersebut. Pintar-pintar dalam mengenali

objek. Terkadang walaupun “simple” namun indah, artinya jangan ada saling tindih antar frame.

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dari sisi teknik foto atau kamera dalam pengambilan foto

still life:

a) Komposisi dan angle

Memilih aksesoris yang membuat makanan tersebut tampak lebih menarik, misalnya sendok

yang berwarna-warni.

b) Lighting

Cahaya yang secara tidak langsung datang ke makanan melalui celah jendela misalnya, akan

menambah keindahan dari makanan tersebut. Kita hanya perlu mengatur posisi makanan agar

cahaya yang menghampirinya menjadi indah.

c) Background

Cari background atau latar yang bagus dan menarik dan yang pasti kontras dengan foto makanan

tersebut.

d) White Balance

Mengatur white balance yang sesuai dengan foto makanan yang kita potret. Kalau foto makanan

kita lebih berwarna terang, sebaiknya menggunakan tone warm.

e) Tripod

Tripod juga diperlukan dalam mengambil gambar makanan yang akan kita potret, tetapi harus

menyesuaikan situasi tempat dan kondisi. Misal kita ingin memotret makanan jalanan yang

Page 33: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 33

pengunjungnya ramai dan berdesakan, maka kita sebaiknya tidak perlu menggunakan tripod agar

tidak mengganggu kenyamanan orang lain.

f) Detail

Memperhatikan detail makanan tersebut, satu komponen pun dari makanan tersebut sebaiknya

jangan terlewatkan agar tidak mengurangi keindahan maupun bagian dari makanan tersebut.

g) Motret Macro

Motret macro adalah mengambil foto dengan jarak yang sangat dekat untuk mendapatkan detail

yang sangat tinggi pada sebuah objek berukuran kecil dan tekstur dari foto makanan tersebut.

h) Be creative

Membuat makanan tersebut lebih menarik dengan kreativitas sang pemotret, misalnya

membubuhkan minyak zaitun ke makanan agar makanan tersebut tampak lebih berkilau.

Cara membuat foto makanan yang menarik :

1. Perhatikan teknik pencahayaan

Memotret makanan biasanya dilakukan dalam ruangan atau studio. Karenanya lampu flash

amat diperlukan, pastikan arah lampu flash bukan dari depan objek namun dari samping atau

belakang. Teknik fotografi ini mudah dilakukan terlebih lagi bila latarbelakangnya putih karena

warna putih mampu menetralisir cahaya. Dan lebih bagus lagi bila Anda menggunakan cahaya

matahari. Teknik sederhananya adalah dengan menggunakan cermin kecil untuk memfokuskan

cahaya pada bagian-bagian tertentu dari piring untuk membantu mengurangi bayangan yang

keras atau untuk menarik perhatian pada area yang diinginkan.

2. Teknik pengambilan angle

Gambar terbaik akan dihasilkan baik dengan mengambil gambar serendah mungkin.

Maksudnya ambil sudut terendah dari objek namun bukan dari bawah objek.

3. Memotret sesegera mungkin

Makanan yang baru saja selesai dimasak akan terlihat begitu segar, jadi segera ambil gambar

saat komposisi warna makanan masih terlihat fresh di mata kamera. Gunakan minyak untuk

membantu menciptakan efek mengkilat pada makanan dengan cara mengoleskannya.

4. Gunakan warna netral untuk latar belakang objek

Page 34: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 34

Warna putih juga bisa mengimbangi komposisi warna jika objek foto adalah makanan dengan

bahan-bahan yang colourful. Efek mewah juga akan terpancar jika kamu menggunakan piring

putih saat penyajiannya.

5. Fokuskan pada detail objek

Misalnya kamu akan memotret sepiring steak, pastikan bekas tanda panggangan yang

berselang-seling pada daging terlihat jelas dan berada pada posisi yang sempurna di atas piring.

Atau jika kamu akan memotret sushi, maka pastikan setiap potongan ditempatkan secara menarik.

Usahakan tidak terlalu membuat isi piring terlalu penuh yang justru akan mengurangi

keindahannya.

6. Crop in tightly

Usahakan untuk mengedit hasil foto dengan komposisi objek benar-benar mendominasi frame.

Step terakhir ini akan lebih mudah dilakukan jika saat memotret kamu sudah mengambil objek

foto dengan fokus yang baik. Dengan demikian akan lebih mudah terlihat hal-hal detail pada

objek foto.

B. Foto Iklan (Advertising Photography)

Iklan selalu menjadi hiasan berbagai media cetak dan elektronik. Iklan yang setiap harinya

kita lihat baik di televisi, internet, maupun iklan yang dipasang dipinggir jalan tidak terlepas dari

adanya peran fotografi didalamnya. Sebagai hiasan, iklan hadir membawa manfaat misalnya

untuk memberitahukan berita, mengucapkan rasa sukacita dan belasungkawa, mempromosikan

Page 35: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 35

suatu produk, bahkan iklan saat ini digunakan sebagai sarana untuk berpolitik. Foto-foto yang

dibuat sesuai dengan teknik-teknik fotografi yang benar dan aturan yang baik akan menghasilkan

gambar yang baik pula, serta dapat memunculkan keinginan untuk membeli bagi orang yang

melihatnya, bilaman iklan tersebut bertujuan untuk mempromosikan suatu produk.

Media iklan yang baik akan memuat foto-foto yang representatif, yaitu foto-foto yang

menggunakan teknik-teknik pengambilan gambar yang benar serta konsep yang sudah dirancang

dengan matang sesuai dengan karakter produk tersebut. Daya tarik sebuah foto iklan yang

bersifat komersial maupun non komersial harus mampu memikat public yaitu masyarakat yang

menjadi sasaran dari produk atau jasa yang disajikan, karena pada sebuah foto iklan terdapat

konsep desain yang bertujuan persuasif atau mengajak masyarakat untuk mengikuti pembuat

iklan tersebut. Fotografi iklan memiliki fungsi untuk menyampaikan ide atau ilusi.Fotografi iklan

mempunyai cakupan yang sangat luas. Objek apapun dapat dijadikan karya foto yang memiliki

nilai jual yang tinggi, sehingga tiap fotografer yang menggeluti bidang ini perlu memiliki bekal

atau dasar pengetahuan fotografi yang luas terhadap hal yang berkaitan dengan aktivitasnya,

diantaranya sebagai berikut:

- Perangkat pemotretan

- Aksesoris pendukung

- Perangkat lighting

- Manajemen dan wawasan untuk mendukung kreatifitas dan kelancaran kerja

Fotografi iklan harus memiliki konsep dan desain yang matang karena foto merupakan

bagian terpenting dalam sebuah pemotretan. Konsep tersebut harus mengandung 5w + 1 H

(what,who,when,why,where + how). Fotografi iklan dapat bersifat:

1. Hard selling: Menjual produk secara langsung

2. Soft selling: Menjual produk tetapi kita tidak dapat melihatnya secara langsung, biasanya yang

dijual adalah sebuah pencitraan di dunia fotografi komersial, mulai dari still life, table top,

background table, product shot dan pack shot semuanya mempunyai satu kesamaan. Fotografi

iklan ditujukan untuk memvisualisasikan komoditas (bisa berupa produk secara nyata maupun

tidak) guna memenuhi tuntutan klien dalam mengiklankan bentuk usahanya

Peran seorang fotografer dalam hal pembuatan foto iklan adalah membuat foto iklan

tersebut dengan aspek teknis dan estetika yang dimiliki sehingga foto tersebut menjadi foto yang

Page 36: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 36

memiliki nilai jual dan membuat khalayak tertarik dan berminat. Terdapat beberapa hukum yang

mencangkup foto komersial dalam kebutuhan periklanan, yaitu semakin besar ukuran sensor

(ukuran film pada fotografi analog), maka foto yang dihasilkan akan semakin baik pula. Sifat

dari foto produk mempunyai jam kerja yang lama dan cukup "slow", dalam pengertian ini foto

harus dilayout dan di-style oleh fotografer dan stylist sampai menjadi foto"matang".

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan foto ini adalah:

- Jenis kamera

- Ukuran lensa

- Luas studio

- Lighting system

- Pemahaman teknis fotografi dan lighting

- Fidelity(detail-detail yang tercipta dari hight light dan shadows)

Seorang fotografer biasanya mendapat sebuah arahan dari seorang pengarah kreatif

(Creative Director) atau pengarah seni (Art Director) dan Stylist. Fotografer bertugas

memberikan sebuah respon kepada Art Director atau Creative Director agar dapat diketahui

sejauh manakah konsep tersebut dipahami guna meminimalisir sesuatu yang tidak diinginkan.

Menurut kegunaannya, foto iklan di bagi dalam beberapa jenis:

1. Editorial Fotografi; adalah foto yang dibuat untuk mengilustrasikan suatu cerita atau ide dalam

kontek sebuah penerbitan atau majalah.

2. Coorporate Fotografi; biasanya foto yang dibuat digunakan sebagai alat publik relation dari

korporasi-korporasi besar, biasanya berbentuk company profile.

3. Stock Fotografi; adalah pembuatan stok foto untuk dijual ke agensi-agensi stok foto.

Page 37: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 37

PANDUAN PRAKTIKUM STILL LIFE

1. Buatlah sebuah foto dengan teknik sebagai berikut!

2. Buatlah sebuah foto dengan tema art still life dengan teknik lain yang sudah pernah

diajarkan dalam teori pencahayaan!

Page 38: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 38

BAB V

MODELING PHOTOGRAPHY

Secara hemat, definisi Modeling Photography adalah membuat karya foto yang harus melibatkan

model. Modeling Photography atau fotografi model sering disamakan dengan fotografi portrait,

padahal keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan yang mendasar antara fotografi model dan

fotografi portrait adalah fotografi portrait fokus pada ekspresi karakter pada model atau karakter

manusia pada subjek yang difoto. Sedangkan secara teknis fotografi model dan fotografi portrait

seluruhnya hampir sama yaitu ekspresi dan gerakan tubuh serta pencahayaan, latarbelakang atau

background, dsb.

Dalam memotret model, minimal harus munguasai unsur-unsur teknis fotografi seperti

komposisi dengan menggunakan teori Rule of Third dan pencahayaan dengan menggunakan teori

segitiga exposure. Selain daripada itu, fotografer pun harus bisa mengarahkan pose dan ekspresi

sang model. Kemampuan dan ketrampilan pada sang model dalam mengeluarkan ekspresi dan

dalam berpose menjadi unsur yang mutlak dan tidak bisa terpisahkan dari berhasilnya sebuah

karya foto model. Dalam memunculkan sebuah ekspresi dan mood pada sang model diperlukan

kedekatan emosional dan berkomunikasi yang baik antara fotografer dan model.

Secara singkat berikut teknik dasar membuat foto model :

1. Konsep. Konsep merupakan hal yang mendasar dalam membuat foto apapun. Dalam hal

ini konsep diperlukan agar si model bisa menyesuaikan kostum, make up sesuai dengan

tujuan fotografer.

2. Komposisi. Gunakan teori Rule of Third atau menempatkan subjek pada 1/3 bagian dari

frame.

3. Pencahayaan. Cahaya sangat berperan penting dalam menonjolkan ekspresi pada sang

model.

4. Latar belakang atau background. Perhatikan lokasi sekeliling model, apabila ada sesuatu

yang mengganggu maka sebaiknya disingkirkan terlebih dahulu, apabila tidak

memungkinkan untuk disingkirkan maka pilihlah lokasi atau sudut atau angle yang lain.

Perhatikan juga warna pada model dan latarbelakang sehingga menonjolkan akan

harmonisasi warna yang indah.

Page 39: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 39

5. Properti. Manfaatkan properti apapun sesuai dengan kebutuhan untuk menonjolkan

suasana tertentu.

6. Waktu dan Lokasi. Waktu yang cocok untuk melakukan pemotretan diluar ruangan

adalah pagi hari dimulai dari pukul 7-10 pagi dan sore hari pada pukul 3-6 sore. Pada

waktu tersebut cahaya matahari masih lembut sehingga bayangan yang dihasilkan tidak

terlalu keras. Sedangkan untuk lokasi, carilah lokasi yang sekiranya cocok dengan konsep

yang diinginkan.

7. Interaksi dan komunikasi. Cobalah menjalin interaksi dengan cara berkomunikasi dengan

sang model. Suasana yang cair akan mendapatkan ekspresi model yang natural, menarik,

dinamis, dan tidak kaku. Diperlukan kesabaran dalam mendapatkan momen yang baik

dari ekspresi yang ditonjolkan oleh model karena perbedaan detik saja bisa menghasilkan

foto dengan mode yang berbeda dari sebelum dan sesudahnya.

8. Evaluasi, koreksi dan olah digital. Sebelum membereskan semua peralatan pemotretan

cobalah melihat hasilnya terlebih dahulu, pilihlah beberapa foto yang mendekati

sempurna kemudian cobalah untuk menggunakan olah digital agar bisa menghasilkan

karya yang sempurna, usahakan untuk memberikan warna yang natural yang sejajar

dengan warna pada model.

Macam-macam jenis pencahayaan pada model photography :

1. Board Lighting

Pada teknik ini Lampu utama diposisikan untuk menerangi (Brighter) sisi wajah yang

menghadap kamera. Digunakan untuk tujuan mengkoreksi jenis cahaya, dengan teknik ini akan

memunculkan kontur wajah yang kuat. Pencahayaan dengan teknik ini menerangi wajah dari sisi

wajah, bagian terluas dari wajah dari hidung ke telinga dari sudut kamera. pencahayaan ini

merupakan yang terbaik bagi wajah kurus.

Page 40: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 40

2. Short Light

Pada teknik ini Lampu utama menerangi sisi wajah yang berpaling dari kamera. Teknik ini

menerangi wajah dari sisi yang pendek, sisi wajah yang berpaling dari kamera. Pencahayaan ini

membuat wajah terlihat lebih langsing dalam gambar, dan merupakan pilihan terbaik untuk

sebagian besar objek.

Page 41: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 41

3. Butterfly Lighting

Posisi lampu utama langsung di depan mata objek, dan menyesuaikan ketinggian untuk

menciptakan bayangan langsung di bawah, dan sejalan dengan hidung. Cocok bagi perempuan.

Tidak dianjurkan untuk laki-laki karena cenderung menyoroti telinga.

Page 42: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 42

4. Rambrandt Lighting

Pencahayaan Rembrandt Diperoleh dengan menggabungkan pencahayaan short dan pencahayaan

butterfly. Lampu utama diposisikan tinggi dan di sisi wajah yang jauh dari kamera. Teknik

pencahayaan ini digunakan dalam foto potret studio. Kunci di pencahayaan Rembrandt adalah

menciptakan segitiga atau berlian berbentuk cahaya di bawah mata. Salah satu sisi wajah

menyala dengan baik dari sumber cahaya utama sementara sisi lain dari wajah menggunakan

interaksi bayangan dan cahaya. Pencahayaan Rembrandt segitiga akan menerangi hanya di

bawah mata dan tidak di bawah hidung. Posisi lampu utama biasanya sekitar 45 derajat dari

sumbu kamera-subjek dan harus sedikit lebih tinggi dari subjek.

Page 43: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 43

PANDUAN PRAKTIKUM MODELLING

1. Buatlah dua buah gambar dengan menggunakan dua dari empat teknik yang sudah

diberikan di atas!

Page 44: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 44

BAB VI

FOTOGRAFI PRODUK

Foto produk adalah salah satu faktor yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya Anda

menjual produk Anda. Foto produk yang baik selain harus menggambarkan suatu produk dengan

jelas, juga harus fungsional. Apalagi jika Anda berjualan menggunakan toko online, dimana

pembeli tidak bisa melihat produk Anda secara langsung dan Anda tidak ada disana untuk

menjelaskannya. Disinilah foto produk yang baik dapat membantu menyelesaikan

masalah tersebut.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam fotografi produk :

1. Kamera yang Berkualitas

Yang dimaksud dengan kamera berkualitas bukanlah kamera SLR yang harganya selangit.

Dengan 1 unit kamera digital yang cukup canggih, kita bisa mulai mengambil foto-foto produk

secara detail. Pastikan bahwa kamera tersebut memiliki kemampuan lensa minimal 50 mm untuk

memotret detail produk yang kecil seperti detail motif baju atau detail perhiasan. Selain

memanfaatkan kamera digital, kita juga bisa menggunakan kamera smartphone yang resolusinya

lumayan besar. Menggunakan iPhone 5 atau smartphone Android lainnya bisa menjadi salah satu

alternatif bila kita belum memiliki kamera digital.

2. Pelajari Tehnik Pencahayaan

Bila sedang memiliki budget lebih, tak ada salahnya bila kita mengalokasikan budget tersebut

untuk membeli seperangkat alat pencahayaan yang terdiri dari tripod, diffuser box dan lampu.

Disamping memanfaatkan perangkat pencahayaan canggih, kita tentu bisa memanfaatkan alam

untuk membangun build in yang memuaskan. Namun saat memanfaatkan pencahayaan alami,

kita tentu memperhatikan waktu pengambilan foto karena biasanya letak matahari selalu

berubah-ubah tergantung waktu.

3. Gunakan Sumber Cahaya Yang Baik.

Page 45: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 45

Tanpa sumber cahaya yang baik, detail produk Kita tidak akan terlihat. Cahaya yang terlalu

terang dapat membuat warna produk Kita menjadi tidak jelas atau terlalu putih. Jika

memungkinkan, foto produk Kita diluar ruangan yang tidak menerima cahaya matahari langsung,

seperti di teras atau diruangan yang memiliki banyak jendela/ pintu sehingga sinar matahari

dapat masuk dengan bebas. Jika tidak memungkinkan, Kita dapat membuat kotak cahaya seperti

gambar dibawah ini dari kardus bekas. Namun kotak cahaya ini hanya bisa untuk menghasilkan

foto dari produk yang cukup untuk masuk kedalamnya.

4. Menggunakan Tripod

Mengambil banyak foto dalam waktu yang lama tentu bisa membuat tangan kita menjadi pegal

dan tidak fokus saat mengabadikan obyek foto. Hasilnya, foto jadi tampak buram dan kurang

menarik. Untuk mengatasi hal ini, kita bisa menggunakan tripod untuk membantu meletakkan

kamera sehingga foto-foto yang dihasilkan akan tampak seragam dan lebih menarik.

5. Background Foto Juga Penting

Background foto akan menjadi bagian dari obyek foto yang kita abadikan. Background foto yang

warnanya cerah dan bersih akan membuat obyek foto jadi tampak lebih menarik. Untuk

menyiasati hal ini, kita bisa menggunakan gulungan kertas karton yang digelar di meja dan salah

satu sisinya dijepit dengan penjepit kertas pada ketinggian kurang lebih 1 meter dari permukaan

meja. Dengan begitu, kita akan jadi lebih leluasa untuk mengabadikan foto obyek yang kita

inginkan. Background putih adalah salah satu background paling netral dan akan membuat obyek

foto tampak lebih detail.

6. Perhatikan Letak Bayangan

Saat mulai mengambil foto, usahakan untuk tidak mengarahkan pencahayaan yang bisa

mengakibatkan jatuhnya bayangan pada permukaan obyek foto. Hal ini malah akan membuat

produk tampak kusam dan kurang menarik. Jadi, usahakan untuk mengarahkan pencahayaan

untuk mengatur letak jatuhnya bayangan.

7. Pastikan Kebersihan Produk yang Akan Difoto

Page 46: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 46

Mengabadikan foto produk toko online dengan kamera berkualitas tentu akan menghasilkan hasil

yang sempurna. Namun sebelum mulai memfoto, sebaiknya kita memastikan bahwa tak ada debu

atau sidik jari yang tertinggal pada produk tersebut. Produk yang berdebu atau memiliki sidik jari

akan membuat foto tampak kurang menarik dan terkesan berantakan. Untuk produk toko online

berupa baju, kita bisa menyetrika baju tersebut agar bentuknya lebih rapi dan menarik saat difoto.

8. Gunakan Skala Acuan Untuk Dimensi Produk Kita.

Seringkali pembeli ingin mengetahui seberapa besar barang yang akan mereka beli. Sedetail

apapaun spesifikasi dimensi produk yang Kita berikan dalam deskripsi tidak akan cukup untuk

memberikan acuan yang sebenarnya. Seberapa besar Tablet PC 7 inchi yang Kita jual? Sulit

menjawabnya bukan? Kita dapat menggunakan objek yang universal dan meletakkannya

secara berdampingan dengan produk Kita. Misalnya uang koin atau CD. Karena ukuran CD akan

selalu sama dimanapun Kita berada di dunia. Jika produk Kita cukup besar carilah objek yang

mengimbangi. Jika produk Kita adalah aksesoris seperti jam tangan, maka ada baiknya

Kita menampilkan foto seseorang sedang mengenakan jam tersebut. Intinya adalah memudahkan

pembeli Kita mengetahui gambaran dimensi produk Kita.

9. Edit & Gunakan Efek.

Jika Kita tidak memiliki kamera saku atau kotak cahaya, Kita bisa saja menggunakan kamera

yang ada pada telepon genggam Kita. Jika hasilnya terlihat biasa saja Kita dapat memperindah

foto Kita dengan aplikasi penambah efek foto yang kini banyak tersedia secara gratis di internet.

Jika Kita pengguna Android atau iPhone, Kita tentunya tidak asing dengan

aplikasi seperti Instagram. Aplikasi ini dapat membuat foto Kita menjadi terlihat klasik/ vintage

dengan efek-efek yang ada didalam aplikasi tersebut. Jika Kita tidak bisa mengakses Instagram,

Kita dapat menggunakan aplikasi lain seperti Pixlr-O-Matic.

10. Foto Produk Kita Dari Berbagai Sudut.

Akan lebih baik jika Kita memiliki album foto atau galeri sendiri untuk setiap produk Kita. Satu

sudut foto tidak akan pernah cukup. Semakin detail Kita menggambarkan produk yang Kita jual,

akan semakin yakin pembeli Kita untuk bertransaksi dengan Kita.

Page 47: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 47

11. Jujurlah.

Jika produk Kita adalah produk seken atau produk bekas, fotolah bagian-bagian yang sudah

mengalami penurunan nilai dalam produk Kita. Misalnya mobil yang lecet, laptop yang sudut

layarnya sudah mati, atau Blackberry yang keyboard-nya sudah memudar. Foto dan tuliskan

kekurangannya pada bagian deskripsi. Dengan secara jujur memberitahukan kekurangan produk

Kita, integritas Kita akan terjaga dan pembeli Kita tidak akan komplain karena

menemukan produknya tidak mulus lagi setelah Ia menerima produk tersebut.

12. Mintalah Pendapat Orang Lain

Kadangkala kita mungkin merasa bahwa foto produk yang sudah kita kerjakan tampak sangat

detail dan sempurna. Padahal kita juga harus mengetahui pendapat orang lain mengenai hasil

foto tersebut. Cobalah untuk meminta pendapat dari 1 atau 2 orang yang sedang berada di dekat

kita ketika sedang melakukan proses pemotretan. Bila sekiranya foto yang dihasilkan kurang

berkualitas, kita bisa segera mengulang sesi pemotretan kembali di waktu tersebut.

PANDUAN FOTOGRAFI PRODUK

Buatlah gambar-gambar berikut ini dengan menggunakan panduan di atas dikombinasikan

dengan teknik fotografi pada materi art still life! Coba setting sendiri tata letak pencahayaan dan

setting kamera yang digunakan sesuai kebutuhan pada gambarnya!

Page 48: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 48

Page 49: Official Site of SENDI EKA NANDA - Gunadarma Universitysendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../71983/MODUL+FOTOGRAFI.pdf · 0 ' $ % ) ' % ) $ ' &)4 1>' )+ 6aa . 3 $ )+ -aa% & &)4 )+ .aa

MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 49