26
+ Pembimbing: dr. Emon Winardi, Sp.PD

Oho

Embed Size (px)

DESCRIPTION

oho

Citation preview

Page 1: Oho

+

Pembimbing: dr. Emon Winardi, Sp.PD

Page 2: Oho

+Target Terapi

HbA1C < 7.0% glukosa darah 150-160 mg/dL HbA1C 6.0-6.5% pada pasien dengan:

Short disease duration, long life expectency, no CVD HbA1C 7.5-8.0% pada pasien dengan:

Riwayat hipoglikemia, limited life expectancy, advanced complications, extensive comorbid conditions, sulit mencapai target.

Glukosa darah puasa < 130 mg/dL

Glukosa darah 2 jam PP < 180 mg/dL

Page 3: Oho

+

Page 4: Oho

+Tatalaksana diabetes melitus

Page 5: Oho

+

Page 6: Oho

+

Page 7: Oho

+

Lifestyle modification

Page 8: Oho

+

Edukasi

Penurunan berat badan

Diet Makan makanan kaya akan serat (sayur-sayuran, buah-

buahan, gandum, kacang-kacangan), low-fat dairy products, dan ikan segar

Kurangi makanan kayak akan saturated fats, sweet desserts dan snack.

Aktivitas fisik minimal 150 menit/minggu dengan moderate activity termasuk aerobik, resistance, dan flexibility training.

Page 9: Oho

+

NB: jika pada saat terdiagnosis diabetes melitus, pasien memiliki HbA1C < 7.5%

dan highly motivated, maka dapat dicoba terlebih dahulu PERUBAHAN GAYA HIDUP

selama 3-6 bulan sebelum diberikan metformin. Jika tidak, langsung berikan

metformin.

Page 10: Oho

+

Page 11: Oho

+Obat hiperglikemik oral (OHO)

Page 12: Oho

+

Biguanide

Sulfonylurea insulin secretagogues

Meglitinides (glinides)

Thiazolidinediones

Α-glucosidase inhibitors

DPP-4 inhibitors

Bile acid sequestrants

Dopamine-2 agonists

GLP-1 receptor agonists

Amylin mimetics

Page 13: Oho

+

Page 14: Oho

+

Page 15: Oho

+

Page 16: Oho

+

Page 17: Oho

+

Page 18: Oho

+INITIAL DRUG THERAPY

METFORMIN: obat pilihan pertama pada diabetes tipe 2

Dimulai saat terdiagnosis, atau saat lifestyle intervention gagal atau unlikely to achieved target HbA1C.

Dikarenakan banyak ES gastrointestinal, maka mulai dari dosis rendah.

Pasien dengan baseline HbA1C ≥ 9.0%, maka kemungkinannya rendah

untuk mencapat HbA1C target dengan monoterapi maka coba dengan kombinasi 2 noninsulin

agents atau insulin

Page 19: Oho

+

Strongly considered insulin jika pasien memiliki: gejala hiperglikemik berat dan/atau Glukosa darah 300-350 mg/dL atau HbA1C ≥ 10.0-12.0%

Mandatory jika ditemukan ketonuria

Kecuali pasien terkena diabetes melitus tipe 1, ketika gejala-gejala berkurang, maka taper insulin partially or entirely, menggunakan noninsulin antihyperglycemic agents, atau kombinasi

Page 20: Oho

+

Page 21: Oho

+Advancing to dual combination therapy

Jika HbA1C gagal dikontrol (achieve/maintain) dalam 3 bulan, maka : tambahkan second oral agent atau insulin basal.

Dengan second oral agent, maka akan didapatkan penurunan HbA1C 1%

Pemilihan second oral agent disesuaikan dengan pasien

Page 22: Oho

+

Page 23: Oho

+Advancing to triple combination therapy

Jika HbA1C gagal dikontrol (achieve/maintain) dalam 3 bulan, maka : tambahkan gunakan triple drug therapy

Jika HbA1C ≥ 8.5%, maka lebih baik menggunakan insulin.

Page 24: Oho

+

Page 25: Oho

+Transition to and titrations of insulin

Mulai dengan low dose 0.1-0.2 U/kg/hari

Pemberian metformin dan insulin less weight gain

Turunkan dosis atau stop TDZ karena dapat menyebabkan edema dan excessive weight gain.

Page 26: Oho

+Daftar Pustaka

American Diabetes Association 2014

Joslin Guideline Diabetes Mellitus in Adult 2012