30
 INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System Halaman 1 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited Gunakanlah selalu “petunjuk menjalankan” yang asli (original/bahasa Inggris) DAFTAR ISI Bab 1 Penjelasan Umum 2 Bab 2 Pengenalan Peralatan dan Proses dari Sistem 3 1. Data peralatan Utama 3 2. Proses 6 Bab 3 Persiapan Pelaksanaan Uji Coba 9 1. Pelatihan 9 2. Uji Coba Sistem tanpa Beban 9 3. Persiapan Ruang Kontrol 10 Bab 4 Uji Coba Sistem Pembakaran 12 1. Pembakaran Material Tahan Api 12 1) Pekerjaan sebelum pembakaran 12 2) Pemeriksaan dan Persiapan sebelum Pembakaran 12 3) Petunjuk utama sebelum penyalaan dan pembakaran 13 2. Uji Coba Sistem 15 1) Persiapan sebelum penyalaan pertama dan pengumpanan 15 2) Petunjuk pengapian dan memberi umpan 17 3) Kegagalan menghentikan sistem 21 4) Penyalaan ulang setelah penghentian karena kegagalan 23 Bab 5 Sistem Operasi Normal 24 1. Operasi normal Start/Stop 24 2. Petunjuk untuk melihat nyala api 25 3. Penilaian dan perlakuan beberapa k ejadian s elama operasi normal 26

Oi Clinker Burning System

  • Upload
    gregory

  • View
    27

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Good

Citation preview

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 1 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    DAFTAR ISI

    Bab 1 Penjelasan Umum 2

    Bab 2 Pengenalan Peralatan dan Proses dari Sistem 3

    1. Data peralatan Utama 3

    2. Proses 6

    Bab 3 Persiapan Pelaksanaan Uji Coba 9

    1. Pelatihan 9

    2. Uji Coba Sistem tanpa Beban 9

    3. Persiapan Ruang Kontrol 10

    Bab 4 Uji Coba Sistem Pembakaran 12

    1. Pembakaran Material Tahan Api 12

    1) Pekerjaan sebelum pembakaran 12

    2) Pemeriksaan dan Persiapan sebelum Pembakaran 12

    3) Petunjuk utama sebelum penyalaan dan pembakaran 13

    2. Uji Coba Sistem 15

    1) Persiapan sebelum penyalaan pertama dan pengumpanan 15

    2) Petunjuk pengapian dan memberi umpan 17

    3) Kegagalan menghentikan sistem 21

    4) Penyalaan ulang setelah penghentian karena kegagalan 23

    Bab 5 Sistem Operasi Normal 24

    1. Operasi normal Start/Stop 24

    2. Petunjuk untuk melihat nyala api 25

    3. Penilaian dan perlakuan beberapa kejadian selama operasi normal 26

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 2 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    BAB 1 PENJELASAN UMUM

    Instruksi Kerja ini digunakan hanya untuk sistem pembakaran terak proses kering berkapasitas 1000 ton per hari Pabrik Semen Kupang, Indonesia.

    Sistem pembakaran terak adalah alur produksi mulai dari pengumpanan bahan mentah (Raw Meal Feeding) pada masukan Kiln sampai pendinginan terak. Pekerja di bagian pemeliharaan harus menguasai isi dasar dari instruksi ini, dan harus memahami benar struktur detil, prinsip dan performan dari setiap mesin berdasarkan instruksinya dan gambar-gambar yang menyertainya, dan harus menguasai benar masalah operasi, pemeliharaan, pemeriksaan sehingga dapat mengatasi persoalan selama proses produksi.

    Instruksi ini berdasarkan spesifikasi teknik, disertai dengan pengalaman sebelumnya. Apabila terdapat perbedaan antara pengoperasian dan isi instruksi kerja ini, atau ada pertanyaan berkenaan dengan instruksi kerja ini, jangan ragu-ragu untuk menghubungi kami untuk memperbaiki instruksi ini sesuai dengan kondisi sebenarnya.

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 3 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    BAB 2 PENJELASAN SINGKAT TENTANG PROSES DARI SISTEM

    Proses sistem pembakaran menggunakan teknologi pemanas awal Cyclone dan prekalsinasi, yang lebih rumit, dan memerlukan operator yang memiliki ketrampilan teknik tinggi. Sistem pembakaran terdiri dari komponen-komponen berikut; No Nama Peralatan No. Area Keterangan 1 Raw Mealfeed 361 Berada di Silo Homogenized 2 Pembakaran Terak 421, 441 Masukan Kiln & Kiln 3 Pendinginan,

    Penggilingan dan pengangkutan terak

    441, 751 Keluaran Kiln, pengangkutan terak dan penyimpanan

    4 Pasokan Bahan Bakar 461 Bagian dari Pasokan Bahan Bakar yang berada di workshop penggilingan batu bara

    5 Perlakuan Gas Buang (udara panas)

    341 Bersama-sama dengan Penggilingan bahan mentah

    I. Untuk pengoperasian dan pengontrolan sistem yang lebih baik, berikut diberikan spesifikasi dan performan dari peralatan kunci sistem pembakaran, No No

    Bagian N a m a Spesifikasi Keterangan

    1 361.060 Sistem Pengumpan Kiln

    FLS-LOW-S500-3X5-251-1 Motor pengontrol pengunci gate, 0.1 kW, 630 rpm dengan sensor beban

    Mengontrol umpan ke Preheater

    2 361.070 Roots Blower MJL 12.5a Tekanan Udara: 78.4 kPa Kec. Aliran: 5.92 m3/menit Kecepatan: 1450 rpm Motor: Y180M-4 18.5 kW

    Pemasok udara untuk sistem pengumpan Kiln

    3 361.080 Screw Conveyor LS630x13000 mm Kapasitas: 80 t/jam Motor: 11 kW Kecepatan: 40 rpm

    Mengangkut Raw Meal ke Bucket Elevator di masukan Kiln

    4 421.010 Bucket Elevator TBM300x42500 mm Kapasitas: 85 t/jam Kec. Bucket: 0.8 m/detik Motor: Y180L-4 22 kW Kecepatan: 1470 rpm

    Mengangkat umpan mentah ke Bucket Elevator

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 4 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    421.020 5 421.020 Bucket Elevator TBM300x30000 mm

    Kapasitas: 85 t/jam Kec. Bucket: 0.8 m/detik Motor: Y160L-4 18.5 kW Kecepatan: 1470 rpm

    Mengangkat umpan mentah ke Preheater

    6 421.100 Preheater Cyclone Kapasitas: 1000 t/hari C1: 1 - 4000 mm C2: 1 - 4000 mm C3: 1 - 4300 mm C4: 1 - 4300 mm C5: 1 - 4300 mm

    Preheater dan Precalciner umpan mentah

    7 421.110 Precalciner 4.8 x 16 m Untuk Precalciner umpan mentah

    8 421.300 Fan temperatur tinggi

    W6-2x29No21.5 Tekanan angin: 7159 Pa Kec. Aliran: 220000 m3/jam Kecepatan: 1365 rpm Temp. operasi: 350C Berat gas: 1.4 kg/Nm3

    Motor: YRKK450-4 710 kW 6 kV (penggerak utama) Motor: 7.5 kW (inching drive) Kopling hidrodinamik: YOTC-710B Station Oli pelumasan: XYZ-6-T1

    Untuk keluaran gas dari Preheater dan Kiln

    9 431.100 Rotary Kiln 3.13 x 47 m Kapasitas: 970 t/hari Motor: 11 kW Kecepatan: 0.16 - 3.6 rpm Motor utama: ZSN4-280-091B 110 kW, 440 V, 1000rpm Motor tambahan: Y180L-6 15 kW

    Pembakaran Terak

    10 431.300 Saluran udara tertier

    1500 mm 11 751.210 Nozle penyala

    ganda SCO-194-300 Untuk

    pembakaran Coal Powder

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 5 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    di keluaran Kiln

    12 751.220 Blower Utama Kec. Aliran: 38 m3/menit Tek. Angin: 16000 Pa Daya: 22 kW

    Untuk pasokan utama udara

    13 441.220 Blower Kec. Aliran: 420 m3/menit Tek angin: 3000 Pa Daya: 45 kW

    Untuk penutup keluaran Kiln

    14 441.030 Grate Cooler Kapasitas: 1000 t/hari Luas area bed: 22.6 m2

    Daya: 30 kW

    Untuk pendinginan terak

    15 441.050 Penggilingan terak 1000 x 1935 mm Kapasitas: 1000 t/hari Daya: 45 kW

    Untuk penggiling terak

    16 441.068 Chain Conveyor Kapasitas: 10 t/jam Transportasi tumpahan dari Grate Cooler

    17 441.070 Fan Kec Aliran: 372 m3/menit Tekanan Angin: 9500 Pa Daya: 90 kW

    Fan Pendingin Grate Cooler

    18 441.080 Fan Kec Aliran: 306 m3/menit Tekanan Angin: 8500 Pa Daya: 75 kW

    Fan Pendingin Grate Cooler

    19 441.090 Fan Kec Aliran: 306 m3/menit Tekanan Angin: 9500 Pa Daya: 90 kW

    Fan Pendingin Grate Cooler

    20 441.110 Fan Kec Aliran: 426 m3/menit Tekanan Angin: 7000 Pa Daya: 90 kW

    Fan Pendingin Grate Cooler

    21 441.115 Fan Kec Aliran: 221 m3/menit Tekanan Angin: 6000 Pa Daya: 37 kW

    Fan Pendingin Grate Cooler

    22 441.070 Fan Kec Aliran: 258 m3/menit Tekanan Angin: 6000 Pa Daya: 45 kW

    Fan Pendingin Grate Cooler

    23 441.180 E.P. 21/7.5/3x8/0.4 Kapasitas: 150000 m3/jam Kepadatan debu pada Inlet: 30 g/Nm3

    Kepadatan debu pada Inlet: 60 g/Nm3

    Untuk membersihkan gas buang dari Grate Cooler

    24 441.220 Fan Kec Aliran: 156000 m3/menit Tekanan Angin: 1784 Pa

    Untuk gas buangdari

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 6 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    Daya: 132 kW Grate Cooler 25 471.010 Chain Bucket

    Conveyor Terak Kapasitas: 41.7 t/jam Untuk

    transportasi terak ke silo terak

    26 461.440 Silo Timbangan Coal Powder

    2500 mm Volume: 25 m3

    27 461.470 Screw Feeder 200 mm Kapasitas: 0-5 t/jam

    28 461.480 Pengukur Aliran padat

    FLK Kapasitas: 1-8 t/jam Akurasi: 1-2%

    Untuk mengukur Coal Powder

    29 441.090 Pompa Spiral M150-150x100 Kapasitas: 0-13 m3/jam

    Untuk transportasi Coal Powder ke Precalciner dan ke Inlet Kiln

    30 441.495 Roots Blower MJL200a Kapasitas: 18.0 m3/menit Tekanan 78400 Pa

    Untuk pasokan Screw Pump dengan udara tekan

    II. Penjelasan Singkat Aliran Proses 1. Raw Meal Feed Untuk menjamin kestabilan komposisi Raw Meal dan sistem beroperasiaman dan handal, maka dalam sistem ini dipakai silo homogenisasi berlanjut. Raw Meal homogen di silo homogenisasi diambil dari bagian bawah silo, dan masuk ke bagian tengah bin yang meredam pulsasi aliran material dari sistem transportasi, berfungsi sebagai bantalan dan wadah material sementara, kemudian Raw Meal memasuki bin timbangan melalui katup pneumatik pada posisi terbuka, timbangan dilengkapi dengan sensor beban, pada operasi normal, tingkatan material dalam bin diatur kestabilannya dengan mengontrol bukaan katup aliran keluar dengan sinyal umpan balik dari bin, dan kestabilan aliran pada bin merupakan syarat mutlak. Peralatan pengumpan dilengkapi dengan katup penutup aliran, berupa katup pneumatik. Kotak aerasi memperoleh udara dari Root Blower (361.070) yang terletak di bin. Setelah material yang dapat dialirkan dan diukur oleh alat ukur aliran, material terukur secara vertikal diumpan ke saluran udara Preheater (C1 - C2) melalui Bucket Elevator (421.020), melalui Screw Conveyor (361.080), Bucket Elevator (421.010).

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 7 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    2. Pembakaran Terak Teknologi Preheater Cyclone dan Precalciner digunakan dalam sistem pembakaran terak. Umpan material pertama-tama masuk 5-tingkat Preheater Cyclone dengan rugi tekanan rendah (421.100) yang memungkinkan pertukaran panas dengan gas buang temperatur tinggi dari aliran balik yang mengalir dari atas ke bawah. Setelah pertukaran panas sepenuhnya terjadi, material diumpan ke Precalciner (421.110) melalui dua jalan dari saluran umpan C4. Ketidak beraturan pertukaran panas antara Raw Meal dan gas buang terjadi karena pancaran dan perubahan medan fluida pada pusaran udara di Precalciner. Medan aliran yang berubah cepat sekali pada Precalciner menyebabkan udara, Coal Powder dan Raw Meal tercampur. Pembakaran Coal Powder dan komposisi proses dari Raw Meal (CaCO3) terjadi dalam waktu yang singkat. Material dikeluarkan dari Precalciner memasuki tingkat akhir Cyclone (C5) bersama-sama dengan udara. Material diumpan ke Kiln dari udara C5, udara yang melalui C5 memasuki Blower temperatur tinggi (421.300) pada Inlet Kiln dari Kiln melalui Cyclone C4, C3 setelah pertukaran panas dengan Raw Meal. Pada operasi normal, rasio komposisi Raw Meal yang diumpan ke Kiln adalah 93-95%, temperatur keluaran dari C5 adalah 858C, temperatur udara yang memasuki blower temperatur tinggi kira-kira 320C, dan rugi tekanan dari sistem adalah 4500 - 5000 Pa. 3. Pendinginan, Penggilingan dan pengangkutan Terak Material yang masuk ke Kiln membentuk terak temperatur tinggi setelah pembakaran temperatur tinggi dan reaksi fase padat dalam Rotary Kiln (431.100), dan masuk ke pendingan (441.330) dari Outlet Kiln. Sistem menggunakan FLS Air Beam Grate Cooler yang digerakkan oleh satu tingkat Grate Bed dengan Hammer Crusher (441.050). Terdapat empat kompartemen yang mana udara dingin ditiupkan oleh enam buah blower secara berurutan. Setelah memasuki pedinginan, terak didorong maju oleh kisi-kisi bolak-balik mendatar dari ujung panas sampai ujung dingin dari pendingin, semenara itu udara dingin mengalir melalui kisi-kisi plat untuk menukar panas terak temperatur tinggi. Material yang didinginkan memasuki penggiling terak (441.050), kemudian material yang telah digiling diumpan ke dalam silo terak. Sebagian dari udara setelah pertukaran panas dengan terak temperatur tinggi digunakan sebagai udara pembakaran Kiln, disebut udara sekunder, dan sebagian lagi memasuki kalsiner melalui saluran udara tertier (431.300) untuk pembakaran, disebut udara tertier. Udara sisanya dibersihkan oleh EP Outlet Kiln (441.180), dikeluarkan ke udara bebas oleh Fan (421.200). 4. Suplai Bahan Bakar Coal Powder digunakan sebagai bahan bakar untuk sistem pembakaran selama produksi normal. Penyimpanan, pengukuran dan alat angkut Coal Powder terpasang di workshop penyiapan Coal Powder. Terdapat dua silo penimbangan Coal Powder (461.440) berukuran masing-masing 2.5x8.7 m, volume efektif masing-

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 8 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    masing silo adalah 25 m3, dan dilengkapi dengan 3 buah sensor beban, yaitu katup manual (461.150) yang terpasang di bawah masing-masing silo Coal Powder. Coal Powder diumpan oleh Screw pengumpan FLK yang dilengkapi dengan meter aliran plat impak, sinyal yang terukur diperiksa oleh pengukur aliran yang dibandingkan dengan harga penyetelan yang dilakukan oleh mikroprosesor, dan kemudian pengumpan dikontrol oleh umpan balik untuk mengatur kecepatan aliran. Coal Powder yang telah terukur diangkut ke pembakar di kalsiner atau di Outlet Kiln dengan Screw Pump (461.490). Terdapat dua set dari sistem penimbangan umpan untuk Coal Powder di workshop persiapan Coal Powder yang memasok Coal Powder di pembakar Outlet Kiln dan Inlet Kiln, sumber udara untuk pengangkut Coal Powder diperoleh dari Root Blower (461.495) Saluran ganda pembakar FLS membakar Coal Powder dalam Outlet Kiln, bentuk api pembakar dapat diatur sampai keadaan optimal dengan mengontrol aliran angin saluran dalam dan saluran luar. Pipa pembakar dilengkapi pula dengan pembakar(Burner) minyak diesel yang digunakan untuk penyalaan dan Heating-Up Kiln. 5. Perlakuan Gas Buang Keluaran gas buang dari Precalciner ditiupkan ke Conditioning Tower (341.275) untuk dilembabkan dan didinginkan. Ukuran dari Conditioning Tower adalah 6.5x2.6 m, yang dilengkapi dengan nozel penyemprot refleksif dengan maksimum kapasitas penyemprotan 12.5t/hari. Ketika temperatur gas mencapai 350C, temperatur gas pada Outlet dapat dijaga pada sekitar 150C. Kapasitas Conditioning Tower adalah 210000 m3/jam. Setelah gas buang dikeluarkan dari Conditioning Tower masuk ke EP melalui kotak pencampur untuk dipisahkan debunya, kemudian dikeluarkan ke atmosfir oleh Blower di Inlet Kiln. Pada operasi normal, gas buang dari Inlet Kiln juga digunakan sebagai sumber panas penggilingan Raw Meal dan sistem persiapan Coal Powder. Gas buang dari sistem penggilingan Raw Meal memasuki kotak pencamput dan dicampur dengan gas buang dari Conditioning Tower, dan gas campuran memasuki EP (341.290). Debu dikumpulkan oleh EP dan diumpan ke silo homogenisasi Raw Meal melalui FU Chain Conveyor (341.210) dan Bucket Elevator.

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 9 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    BAB 3 Persiapan Kerja Sebelum Uji Coba Produksi

    Teknologi Preheater Cyclone dan prekalsinasi digunakan dalam sistem pembakaran, sistem aliran prosesnya kompleks. Di sini diperlukan kualitas operator dan staf pemeliharaan serta performansi peralatan yang tinggi. Maka itu beberapa bagian terkait seperti personalia, pengadaan, operasi, pemeliharaan dan lain sebagainya harus berkoordinasi dan melakukan persiapan dengan baik sebelum uji coba produksi dilaksanakan.

    I. Pelatihan Teknik Personal Sistem ini menggunaan pengontrolan terpusat oleh CCR. Parameter start/stop dan operasi sistem pada Outlet Kiln umumnya diatur CCR. Operator Outlet Kiln di CCR harus mengetahui instruksi kerja ini, dan harus selalu merujuk dokumen-dokumen perancangan seperti instruksi operasi mesin-mesin utama dan lain-lain dan harus memahami benar titik berat perancangan sebagai fokus utama operasi secepat mungkin. Operator CCR terutama akan dilatih oleh CITIC dan pelatihan untuk pekerja lainnya di bagian sistem pembakaran dilakukan oleh pemilik pabrik. Sebelum mulai operasi pekerja harus telah mengikuti kelas pelatihan teknis dan telah melakukan praktek di pabrik semen lain. Pihak pabrik harus membuat sistem tanggung jawab personal berkenaan dengan manual operasi dan indtruksi manual operasi dan instruksi operasi peralataqn terkait. Pekerja tidak dapat melakukan pekerjaannya sebelum mereka melalui tes kualifikasi. II. Uji Coba Sistem Pembakaran tanpa Beban Setelah instalasi peralatan mekanikal dan elektrikal, uji coba individual mesin dan uji coba sistem harus dilakukan untuk memeriksa kualitas pembakaran dan pemasangan dari tiap-tiap peralatan mekanikal maupun peralatan elektirkal. Uji coba harus dilakukan sesuai dengan standard penerimaan dan instruksi yang berlaku. Uji coba individu mesin harus dilakukan bersama-sama antara pabrik semen dan supervisor serta kontraktor. Uji coba sistem harus dilakukan pabrik semen bersama-sama dengan kontraktor, supervisor dan inspektor. Operator pabrik semen harus menduduki posnya sebelum waktu pelaksanaan uji coba yang telah ditentukan, bila memungkinkan harus mengikuti secara penuh selama uji coba dan proses berlangsung. Kegunaannya untuk mencari masalah tersembunyi dan agar mengetahui operasi.

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 10 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    1. Persiapan pabrik sebelum Uji Coba

    1.1. Oli pelumasan harus diisikan ke dalam berbagai titik-titik pelumasan dari peralatan sesuai dengan ketentuan, kelas dan jenis oli harus benar, dan jalan aliran oli harus lancar. Perhatian harus diberikan untuk membersihkan setiap kotoran. Juga harus diyakinkan bahwa tekanan oli pada harga normal.

    1.2. Jalan aliran air pendingin dari peralatan harus diyakinkan lancar, dan

    tekanan harus sesuai dengan persyaratan perancangan.

    1.3. Bagian dalam dari peralatan harus dibersihkan, lubang pemeriksaan lubang untuk membersihkan harus segera ditutup kembali setelah yakin tidak ada kotoran di dalam peralatan.

    1.4. Area sekitar peralatan harus dibersihkan agar bersih lingkungan untuk

    mencapai keamanan dalam produksi.

    1.5. Persyaratan peralatan repair, peralatan uji coba dan pengetesan serta alat-alat perlindungan kerja harus disediakan, semua kekurangan lampu-lampu dan alat komunikasi harus dipenuhi.

    2. Hal-hal yang harus dikonfirmasi setelah pelaksanaan Uji Coba Mesin

    2.1. Operasi peralatan tanpa beban harus dikonfirmasi dengan arsip persyaratan dan instruksi dan catat setiap perubahan karakteristik pembebanan ketika tanpa beban, getaran, noise dan kenaikan temperatur.

    2.2. Arah putaran peralatan harus diyakinkan benar. 2.3. Sistem pelumasan harus beroperasi baik, jalan aliran air pendingin harus

    tanpa rintangan, tekanan oli, temperatur oli dan tekanan air setiap lokasi menunjukkan harga normal.

    2.4. Kontrol lokal harus akurat dan tanpa salah, operasi berbagai katup harus dikonfirmasi dengan indikasi instrumen dan alat ukur, dan harus dapat dibuka-tutup dengan mudah.

    2.5. Harus diyakinkan bahwa tidak ada kerusakan dan bagian yang aneh. 3. Hal-hal yang harus dikonfirmasi setelah pelaksanaan Uji Coba Sistem

    3.1. Komunikasi antara setiap ruang kontrol dan ruang tenaga listrik harus baik. 3.2. Hubungan dari berbagai jaringan untuk sistem PLC harus diyakinkan benar,

    start dan stop dari berbagai peralatan harus bisa dikontrol dalam kelompok oleh komputer di ruang kontrol.

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 11 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    3.3. Hubungan intenlock sistem PLC harus diyakinkan benar, emergency stop harus akurat dan handal.

    3.4. Sinyal pada panel simulasi di ruang kontrol harus normal, suara dan cahaya sinyal harus handal.

    3.5. Kabel untuk alat-alat ukur seperti thermometer, barometer, pengukur putaran dan ampere meter harus terkoneksi dengan baik dan indikasi nol harus dicek oleh generator sinyal. Pengoperasian dari katup harus mudah, arah posisi katup harus akurat dan handal, utamanya harus diyakinkan bahwa antara indikasi lokal, indikasi di ruang kontrol dan bukaan kenyataan harus sama dan mudah.

    III. Persiapan Ruang Kontrol Ruang kontrol adalah pusat pengendali dari sistem pembakaran ini. Operator Outlet Kiln harus mengerti benar tentang struktur dan komposisi dari sistem ruang kontrol, peralatan komputer (PC), urutan start berbagai mode kontrol penggunaan dari berbagai regulator. Setiap masalah yang ditemukan saat uji coba sistem harus dicatat. Setelah pelaksanaan uji coba, operator harus mempraktekkan urutan start dan stop tiap kelompok peralatan berkali-kali. Kenali benar setiap rangkaian panel instrumen dan masing-masing sinyal start dan stop dan sinyal suara (alarm) di bawah pengawasan pengawas yang berpengalaman.

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 12 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    BAB 4 Uji Coba Sistem Pembakaran

    Bab ini secara mendalam menjelaskan hal utama berkenaan dengan prosedur operasi, peringatan, kegagalan pengendalian dan keselamatan operasi selama uji coba produksi. I. Pembakaran Material tahan Api untuk Sistem Pembakaran Batu tahan api di Preheater dan Kiln harus dikeringkan untuk menghindari keretakan dan pengelupasan yang disebabkan kenaikan temperatur yang tiba-tiba ketika terkena penyalaan, hal mana akan berakibat terhadap umur pakai batu tahan api tersebut, untuk hal ini harus mendapat perhatian. Perencanaan pembakaran tergantung dari jenis material, tipe, kandungan uap dari batu tahan api dan kondisi dari pabrik semen tersebut. Tempat pembakaranan berada di Outlet Kiln. Minyak diesel berfungsi sebagai bahan bakar pada tahapan awal pembakaran dan Coal Powder pada tahapan berikutnya. Pada kenyataannya proses pembakaran dapat diatur menurut situasi dan kondisi setempat. 1. Persiapan pabrik sebelum pembakaran 1.1. Uji coba mesin-mesin tersendiri dan sistem pembakaran harus sudah selesai dilaksanakan. 1.2. Sistem penyiapan Coal Powder harus sudah melaksanakan uji coba dengan beban, dan Coal Mill telah selesai menggiling batu kapur. 1.3. Uji coba untuk pengukuran, pengumapan dan sistem perlepasan pneumatik harus selai, pipa perlepasan pneumatik harus ditutup. 1.4. Uji coba kompresor udara di seluruh pabrik harus sudah selesai, secara normal dapat memasok udara tekan ke Preheater Inlet Kiln. Pipa udara tekan Coal Mill harus ditutup. 1.5. Saluran pipa air pendingin Kiln dan sistem penyiapan Coal Powder harus ditutup dan tekanan airnya normal.

    2. Pemeriksaan dan persiapan sistem sebelum pembakaran 2.1. Semua benda asing di dalam Kiln, Preheater dan saluran udara tertier harus disingkirkan (seperti potongan batu tahan api, potongan kawat besi dll) 2.2. Lapisan dalam batu tahan api harus diperiksa dan harus sesuai standard, lubang pengukuran harus bersih untuk meyakinkan bahwa lubang tidak tersumbat. 2.3. Periksa dan pastikan bahwa lubang untuk pengukur temperatur dan tekanan benar dan saluran pipa dari titik pengukuran ke instrumen utama dan alat ukur dalam keadaan baik. Khususnya harus diyakinkan bahwa pengukur tekanan Kiln, temperatur dan pengukur tekanan Inlet Kiln dan alat ukur temperatur di Outlet Cyclone C1 benar dan akurat.

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 13 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    2.4. Yakinkan bahwa katup yang berada di bawah masing-masing Cyclone sistem pemanasan awal mudah berputar dan tutupannya rapat. Tempatkan bandul pada posisi yang sesuai. 2.5. Pintu Manhole di Preheater dan saluran udara tertier harus tertutup, kecuali dua yang di Cyclone C1. 2.6. Plat semua Valve saluran pengumpanan di sistem Preheater biarkan tergantung dengan kawat baja yang memungkinkan Valve dalam keadaan elevasi penuh, dan plat pada tiap titik pengumpanan ditarik keluar sampai posisi terluar. 2.7. Putuskan hubungan pipa pengumpanan dari sistem pemanas awal dan pengumpanan pipa Raw Meal untuk menghindarkan masuknya uap air dari aliran balik. 2.8. Yakinkan bahwa penutup keluaran udara di Cyclone, Precalciner dan saluran tiap tingkatan dalam keadaan terbuka. 2.9. Setelah pelaksanaan uji coba harus diyakinkan bahwa saluran pipa pada sistem Coal Mill tidak tersumbat, pengaturannya fleksibel dan setiap saat dengan mudah dapat diatur pada posisi operasi, solar sistem penyalaan harus sudah terperiksa. 2.10. Yakinkan tangki solar dan pompanya sudah siap minimal 10 ton minyak diesel sudah siap pakai. 3. Penyalaan untuk Pembakaran 3.1. Setelah kondisi eksternal (persediaan air, tenaga listrik dan bahan bakar) dan persiapan pabrik dengan saksama sehingga jadi siap, dari kerja keras dapat dimulai untuk mulai pembakaran. 3.2. Batang pipa baja 4~5m dengan kain-katun dicelup solar untuk menyalakan sementara. 3.3. Pipa Burner disesuaikan setinggi dengan jalan keluar Kiln, dan menghubungkan dengan Oil Gun, kemudian membuka Manhole Chamber ke 1 dan ke 2 Grate Cooler, menutup lubang Kiln. 3.4. Letakkan tangkai untuk menyalakan sementara ke Kiln melalui Manhole sebagai pelindung waktu penyalaan gunakan tutup Kiln, dan kemudian, hidupkan sistem pompa-solar untuk menyalakan dan masukan solar dengan aliran maksimum. Setelah yakin hidup pipa solar ditutup, katup aliran kembali secara berangsur-angsur ditutup lakukan penyesuaian tekanan solar pada 2.0~2.5MPa ( 20~25kg/cm2), amati bentuk nyala api di Kiln dan tekanan di Kiln Hood pada tekanan negatif. 3.5. Hidupkan Blower utama (751.200) dan lakukan penyesuaian katup Blower untuk memelihara bentuk nyala api yang baik. 3.6. Mengendalikan aliran solar dengan menyesuaikan katup kembali, naiknya temperatur menurut nilai peningkatan temperatur yang telah ditetapkan oleh kurva pembakaran. 3.7. Waktu pembakaran umumnya selesai 4 hari terus-menerus untuk yang Kiln baru, proses pembakaran dikendalikan dengan temperatur dari Chamber Inlet Kiln sebagai petunjuk parameter, secara umum, peningkatan temperatur dari Chamber

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 14 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    tidak lebih dari 25C/h, dan pembakaran Kiln untuk 16 jam di temperatur yang tetap pada 200C, 350C, 500C dan 650C berturut-turut, akhirnya, menjaga temperatur Kiln pada 650C sampai menuju hasil pembakaran yang dipersyaratkan. 3.8. Waktu penyalaan campuran batubara solar dan pengurangan solar ditentukan keadaan nyala api, dan umumnya mulai pemakaian batubara bubuk ketika ujung dari Inlet Kiln bertemperatur lebih dari 200C. Dan solar dapat dikurangi ketika temperatur Inlet Kiln lebih dari 500C. Selama periode ini aliran udara dari Blower utama harus ditingkatkan secara berangsur-angsur agar membuat nyala api stabil. Di awal langkah pembakaran, temperatur dari Kiln adalah rendah dan itu didapat dari udara sekunder yang rendah juga tetapi tidak ada Clinker yang keluar dari Kiln. Sebagai hasilnya, Bubuk batubara yang terbakar tidak stabil dan mungkin berbahaya meledak atau api menyembur kebelakang jika operasi tidak hati-hati. Oleh karena itu, operator di Outlet Kiln harus berhati-hati untuk mencegah operator terkena semburan api. 3.9. Kiln berputar selama pembakaran yang dioperasikan menurut diagram pembakaran. Diperhatikan dengan seksama dalam menjalankan sistem Rotary Kiln dan, memeriksa kondisi oli pelumasan di setiap posisi oli dan kenaikan temperatur dari Bearing, diperhatikan dengan seksama bergeraknya badan Kiln di dalam kelanjutan langkah pembakaran, jika perlu Roller harus disesuaikan. Perubahan dari temperatur dari permukaan Shell Kiln dimonitor dengan Scanner Shell Kiln. 3.10. Bentuk nyala api harus diperhatikan dengan seksama untuk mencegah Shell Kiln menjadi terlalu panas setempat dalam prosedur pembakaran dan perbandingan antara udara internal dan udara eksternal harus dikendalikan yang selanjutnya pembakaran dipelihara dengan nyala api yang panjang. 3.11 Pada akhirnya langkah pembakaran, aliran udara dapat ditingkatkan, buka atau tutup lubang Manhole dari Cyclone C1, dan Blower (421.300) bisa dihidupkan untuk menjaga tekanan negatif di Kiln Hood dan temperatur dari Inlet Kiln dan Shell Body dan nyala api. 3.12. Pada akhirnya langkah penghisapan udara keluar dan tekanan negatif dari Kiln Hood lebih dari minus 50Pa, Manhole dari Cooler dapat ditutup, hidupkan Blower di Chamber pemasok udara kesatu dan Chamber pemasok udara kedua. 3.13. Pada langkah berikutnya dari pembakaran, termometer dan alat pengukur tekanan harus diteliti lagi dan dikalibrasi oleh Instrument Engineer, dan meyakinkan bahwa pemasangan rangkaian tertutup Wiring Primary dan yang Secondary adalah benar, penunjukan dari nilai-nilai kwantitatip adalah akurat dan tidak ada kekeliruan apapun. 3.14. Tanda tangani akhir dari pembakaran. A). Memeriksa apakah ada uap air yang mengendap di lubang Casting di atas dari tiap Stage Cyclone Cara memeriksa : letakan potongan kaca dilubang, dan diamati apakah ada uap air pada dikaca. B) Kerucut dari Cyclone C4 , selinder dari Cyclone C5 dan puncak Precalciner harus diperiksa secara seksama. Buta lubang pemeriksaan dengan garis tengah 6-

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 15 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    8mm (sesuai garis tengah termometer) pada tempat tersebut di atas berturut-turut dari bagian luar dinding, menembus lapisan isolasi sampai ke permukaan yang luar bahan tahan panas/keras. Masukkan termometer air raksa dengan skala suhu hingga 300C, dalam lubang masing-masing dari pembakaran, jika temperatur lebih dari 120C, ini menandai pembakaran pada posisi ini sudah sesuai persyaratan. Tutup lubang dengan sekrup setelah pemeriksaan. 3.15. Setelah pembakaran, padamkan api, hentikan pengisian udara, dan tutup seluruh katup untuk membuat Kiln dingin secara alami dan Kiln tetap harus diputar. 3.16. Lapisan yang didinginkan di Preheater, Precalciner dan Rotary Kiln harus diperiksa secara hati-hati, jika ada suatu area yang luas pada Brick yang terkupas dan retak, dan mempunyai kedalaman yang terkupas lebih dari 1/3 ketebalan Brick, Brick yang terkupas dan retak harus diganti dengan Fire Brick yang baru. Ketika memperbaiki Brick, lapisan yang kering tidak bisa dibasahi lagi. Cara pembakaran yang diperkenalkan dalam instruksi ini hanya untuk cara pembakaran dari Preheater, Precalciner dan Rotary Kiln, pembakaran untuk saluran udara tersier dan Grate Cooler dilakukan pada saat pengujian dengan beban rendah. II. Pengujian dengan beban dalam sistem penyalaan 1. Persiapkan pabrik sebelum pengapian pertama dan memberi umpan. 1.1. Sistem penggilingan Raw Meal sesuai dengan beban, tidak kurang dari 1500t Raw Meal telah disimpan di Raw Meal silo, petunjuk teknis dari Raw Meal adalah sebagai berikut: kehalusan: + 80 m 8~10%, + 200 m 23000 kJ/kg; Vad :> 25% Aad :< 25% 1.3. Raw Mill dan Coal Mill dapat dihidupkan pada setiap saat, bahan-bahan dapat mengumpan secara terus-menerus ke Kiln menurut kebutuhan pembakaran. 1.4. Sistem umpan Raw Meal harus sesuai dengan beban, temukan kesesuaian antara pembukaan valve elektrik dan aliran Raw Meal pada kondisi tertentu, dan membuat suatu laporan untuk menyediakan informasi yang teliti dalam pemberian umpan. 1.5. Bagian dalam Cyclone Preheate, Precalciner, Rotary Kiln harus secara hati-hati diperiksa, meyakikan bahwa tidak ada yang terkelupas, merekah pecah, batu bata berkurang setelah pembakaran, dan sesuai dengan persyaratan untuk

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 16 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    pengoperasian jangka panjang. Benda-benda asing di peralatan dibuang, semua itu orang yang memeriksa dapat masuk untuk memeriksa kedalam dengan hati-hati. Sebelum memasuki Preheater dan Precalciner, orang yang terkait pada Outlet Kiln dan CCR, sudah berhubungan, sesuai dengan keperluannya. Pekerjaan pemeriksaan dimulai dari puncak Frame, dari atas sampai ke bawah. Semua persyaratan dari sistem ini harus dihentikan ketika dilaksanakan pemeriksaan, dua orang masuk ke peralatan bersama-sama, disana harus berkomunikasi dengan orang di luar peralatan. Helm dan sabuk penyelamat harus dikenakan untuk orang yang memasuki peralatan, dan memperhatikan dengan kesungguhan untuk keselamatan. [Itu] harus ditekankan bahwa semua [hal asing/lapisan debu] harus tidak dibuang ke dalam peralatan ( mencakup angin puyuh dan penyampai [itu]) ketika pembersihan dan bidang operasi/berjalan/bekerja. 1.6. Memasukkan sekitar 3-4t Clinker ke Grate, sejauh 4m dari panas akhir masuk Chamber yang pertama dari Grate Cooler untuk melindungi Grate, Clinker akan dibuat ukuran 10~20mm, ketebalan lapisan adalah 200mm. 1.7. Menutup semua Manhole dan lubang pemeriksaan kecuali dua Manhole pada Cyclone C1. Pasang kembali semua katup pada posisi awal dan melakukan penyesuaian bandul pemberat untuk meyakinkan beroperasi dengan fleksibel. Melakukan penyesuaian plat pembagi material yang berada pipa utama yang diposisikan 1/2 dan membuka udara tersier, memeriksa sistem penyalur gas buang, menutup sistem By-Pass ke Raw Mill dan Coal Mill, dan membuka sistem pipa ke Conditioning Tower dan EP. 1.8. Meyakinkan bahwa PC seluruh sistem adalah normal dan berbagai start/stop isyarat benar. Secara hati-hati memeriksa perkabelan bagian dalam, sinyal bahaya dan pengaturan nilai dari alarm bekerja dan mengatur kecepatan dari sistem penggerak utama dari Rotary Kiln, sistem kendali untuk temperatur tinggi pada Inlet Kiln dan sistem kendali untuk Grate Cooler. 1.9. Meyakinkan sistem instrumen adalah normal, memeriksa ketelitian dan keandalan instrumen yang diikuti secara hati-hati.

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 17 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    No. Bagian No dari Posisi No dari Panel

    Kontrol 1. Temperatur dan Tekanan Chamber

    Inlet Kiln

    2. Tekanan Negatif dari Kiln Hood 3. Load Main Drive Kiln 4. Temperatur Chamber #1 Grate Cooler 5. Tekanan Chamber #1 Grate Cooler 6. Temperatur Chamber #2 Grate Cooler 7. Tekanan Chamber #2 Grate Cooler 8. Temperatur keluar kelima stage

    Cyclone

    9. Temperatur Inlet Fan 10. Temperatur Inlet EP

    Instrumen tersebut di atas berperan penting dalam memastikan bekerjanya peralatan dengan baik, karenanya mereka harus diyakinkan dengan pasti.

    1.10 Berbagai katup adalah tentu sungguh perlu bekerja, oleh karena itu test dari katup tidak bisa diabaikan, sebelum pengapian periksa semua katup untuk meyakinkan mereka adalah fleksibel, penekanannya didaftarkan ditabel sebagai berikut, memeriksa pekerjaan dapat dilakukan dari ruang kendali untuk Outlet Kiln.

    No. Bagian No dari Posisi No dari Panel

    Kontrol 1. Valve setelah Outlet Kiln EP 2. Outlet Valve Blower untuk Chamber #1 Grate

    Cooler

    3. Valve dari saluran udara tertier 4. Valve pada Inlet Blower (ID Fan) temperatur

    tinggi

    5. Batang Kontrol Speed Fluid Coupling Blower (ID Fan) temperatur tinggi

    6. Valve pengumpan Elektik dibawah Bin Weighing

    7. Alat pembuka material dibawah Homogenizing Silo

    8. Outlet Valve pada Conditioning Tower 9. Inlet Valve pada Blower Pemberi gas buang. 1.11. Chamber Inlet Kiln: Termoelectric Couple jalan keluar dari Cyclone C5

    mudah rusak, oleh karena itu, dilengkapi dengan dua Termoelektric Couple. 1.12. Menyediakan semua perkakas pemantau Kiln untuk Outlet Kiln, perkakas

    penyodok untuk Inlet Kiln Preheater, peralatan perlindungan untuk pekerja (Seperti

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 18 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    kacamata pengaman, pakaian asbes dan sarung tangan). Meyakinkan tersedia peralatan khusus untuk menyesuaikan/menyetel Kiln.

    1.13. Tersedia peralatan komunikasi. 1.14. Minyak Solar sebanyak 2t telah siap. 1.15. Meyakinkan bahwa berbagai oli pelumas dan Grease telah siapkan dengan

    baik menurut daftar sesuai dengan peralatannya. Menyediakan beberapa tali asbes, lembaran asbesto dan silikat soda(Water Glass) untuk menutup.

    2. Petunjuk pengapian dan memberi umpan 2.1. Pengapian dan umpan ke Kiln harus dilakukan menurut Kurva Penyalaan

    Kenaikan Temperatur. 2.2. Udara biasa digunakan selama menyalakan, kemudian langkah pengapian,

    Blower #2 (341.300) dari Inlet Kiln dan Blower temperatur tinggi (421.300) Inlet Kiln dapat dihidupkan. Setelah menghidupkan Blower, tutup Manhole dari Cyclone C5, atur temperatur gas buang yang terjadi dengan Valve udara dingin, dalam semua proses penyalaan pengaturan aliran udara dilakukan dengan hati-hati, dilarang keras aliran udara kuat dan saat lain lemah. Aliran udara di Kiln harus ditingkatkan secara bertahap. Hal itu baik untuk mengendalikan tekanan negatif didalam Kiln Hood pada 0-100Pa (0-10mmH20). Temperatur dari keluar Cyclone C5 harus diperhatikan dengan seksama pada setiap waktu mencegah gas buang yang bertemperatur terlalu tinggi.

    2.3. Mengendalikan kenaikan temperatur dibawah 25C/min pada langkah pengapian dan temperatur menanjak. Jika perbandingan udara batubara sesuai, secara umum nyala api bubuk batubara dapat dibentuk dalam prioda dua jam, banyaknya batubara dapat ditingkatkan secara berangsur-angsur menurut kurva naiknya temperatur. Sebelum memberi umpan, waktu membakar campuran batubara solar dapat diperpanjang dengan baik, solar dapat dikurangi atau dihentikan ketika temperatur Outlet Kiln telah tinggi dan terbakar dengan mantap nyala api telah terbentuk.

    2.4. Setelah penyalaan, Blower pengumpan batubara dan Blower pengumpan Raw Meal di Inlet Kiln harus dimulai dengan segera, fungsinya adalah sebagai berikut:

    A. Mencegah pengembunan aliran udara tersisa yang kembali mengalir ke sistem pengumpan disebabkan oleh Kiln tidak membakar secara menyeluruh.

    B. Untuk melindungi Nozzle batubara di Precalciner, C. Udara dingin yang masuk ke Precalciner untuk menurunkan temperatur dari

    gas panas dari Cyclone C1. 2.5 Mengendalikan temperatur dari gas panas dari Chamber Inlet Kiln :

    temperatur dari gas panas dari Inlet Kiln harus digunakan sebagai dasar sebelum penyalaan dan memberi umpan ke Precalciner dan banyaknya batubara harus diatur menurut kurva kenaikan temperatur. Di awal langkah pemberian umpan, temperatur dapat dikendalikan di sekitar 950-1000C. Ketika temperatur Outlet Kiln naik diatas 1050C, pengukuran pengambilan jumlah batubara ke Outlet Kiln harus kendalikan,

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 19 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    dan memeriksa apakah ada Coating umpan di Chamber Kiln dan pipa corong asap di bawah Precalciner, jika ada Coating, harus dibersihkan saat itu juga.

    2.6. Pengendalian dari kecepatan Kiln: Setelah menyalakan Kiln harus diputar secara terputus-putus ketika temperatur dari gas panas dari Inlet Kiln naik diatas 300C, diputar 1/4 putaran setiap 20 menit; ketika temperatur didalam Inlet Kiln naik ke 600~650C, Kiln secara terus-menerus diputar dengan kecepatan paling rendah yang diijinkan oleh perlengkapan listrik (0.60 rpm), kecepatan Kiln mencapai 1.0 rpm sebelum pemberian umpan. Kiln Coating mulai terbentuk setelah Raw Meal memasuki Burning Zone, akan terjadi sekitar 16 jam. Selama periode ini, lakukan penyesuaian kecepatan Kiln menurut temperatur dan kondisi-kondisi di dalam Kiln, cakupan normal adalah 1.0-1.7 rpm. Setelah formasi Coating, tingkatkan jumlah umpan batubara, kecepatan Kiln perlu ditambah menjadi 2.9~3.0 rpm ketika keluaran dari Kiln adalah mendekati dengan petunjuk disain.

    2.7. Pengamatan temperatur dari permukaan Shell : Menggunakan termometer Scanner Inframerah, temperatur harus diatur dibawah 350C, nilai max tidak melebihi 400C.

    2.8. Pengendalian besar umpan batubara: Mulai mengumpan batubara ketika temperatur dari Chamber Inlet Kiln naik diatas 200C, besar umpan batubara sekitar 1t/h, tidak boleh lebih dari harga tsb. Katup dari Blower yang statis dibuka di Outlet Kiln dan perbandingan antara angin eksternal dari pembakar perlu disesuaikan untuk memelihara bentuk nyala api, nyala api batubara mampu menyambar dan menyala kebelakang ini adalah gejala dari awal penyalaan batubara, oleh karena itu, penjaga Kiln harus berpesan tentang keselamatan kepada setiap orang.

    2.9 Petunjuk langkah awal operasi pemberian umpan. 2.9.1. Orang dalam bidangnya harus memberitahu untuk meyakinkan apakah

    peralatan dari sistem itu normal. 2.9.2. Tingkatkan aliran udara secara berangsur-angsur, hidupkan Blower

    kelompok ke 3 Outlet Kiln untuk menjadikan menjadikan tekanan negatif pada Outlet Cyclone C1 menjadi sekitar minus 2500 Pa untuk menjaga bentuk api di Outlet Kiln. Setelah meyakinkan bahwa temperatur dari jalan keluar Precalciner diatas 600C, dan temperatur Chamber Inlet Kiln diatas 950C. Screw pengumpan dapat dihidupkan untuk mulai mengumpan. Yakinkan bahwa Precalciner telah dinyalakan: Hidupkan Electric Weighing Valve dibawah Raw Meal Weighing Bin untuk memberi umpan ketika temperatur Cyclone C1 mencapai 450C. Banyaknya umpan awal dikendalikan pada sekitar 30 t/h dengan melihat monitoring sistem Raw Feed. Jika kurva temperatur dari Outlet Cyclone C1 turun, menunjukkan bahwa Raw Meal masuk ke Preheater. Sekarang jaga temperatur Outlet Cyclone C5 pada 850~870C dengan pengendalian pemberian umpan batubara. Temperatur Chamber Inlet Kiln adalah 950~1000C. Operator dapat mengetahui Raw Meal telah diumpan ke Kiln dengan melihat temperatur Cyclone C5. Setelah pemberian umpan, Raw Meal dari Preheater C1 masuk ke Inlet Kiln hanya sekitar 30 detik. Dalam waktu selang 1 jam pemberian umpan, perhatikan gerakan Flap Valve dari Preheater dengan perubahan temperatur, ketika Flap Valve tidak fleksibel atau Blocked, harus diambil tindakkan

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 20 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    untuk mengatasinya. Flap Valve dari tiap tingkat sebaiknya dimonitor oleh orang khusus selama awal operasi dan penyalaan, sesuaikan pergerakannya atau operasikan Flap Valve dengan tangan membuat material meluncur dengan lembut. Setelah awal sistem pemanasan berjalan lakukan pemeriksan secara teratur, untuk menjaga tidak ada gejala abnormal. Kerucut dari Cyclone adalah paling mudah Blocked. Oleh karena itu, haruslah mendapat perhatian lebih. Di awal langkah pemberian umpan, peningkatan waktu singkat dan janga waktu. Kemudian, sistem dapat memasuki operasi normal. Secara umum, material dapat masuk ke Burning Zone setelah 40 menit pemberian umpan, dan Clinker dapat keluar dari Kiln setelah 50 menit.

    2.9.3. Setelah mulai mengumpan 10 menit, 3~5t Raw Meal dapat diumpankan bila telah yakin bahwa Power Curve dari Rotary Kiln dan distribusi temperatur tiap Cyclone adalah normal. Pada waktu bersama batubara diumpankan serentak kendalikan temperatur Outlet Cyclone C1 pada 389~400C, temperatur Outlet Cyclone C5 pada 850C dan tekanan negatif dari Chamber Inlet Kiln pada -100 Pa. Setelah Clinker dikeluarkan, dapat ditingkat jumlah umpan 70~80% dari max umpan. Harus sangat diperhatikan umpan dalam satu jam, banyak umpan adalah 2~3t/h.

    2.10. Pada pemberian umpan yang pertama, berbagai kesalahan/kerusakan dari peralatan mekanis dan elektris mudah terjadi, sebab dalam periode Break-in, para operator perlu ketenangan, hentikan pengumpan batubara dan Raw Meal pada waktunya untuk melindungi peralatan dari kerusakan dan kecelakaan orang .

    2.11. Operasikan sistem perlakuan gas buang : Sistem gas buang dapat mulai dipasang pada waktunya menurut kebutuhan penyalaan dan mengeluarkan, petunjuk adalah temperatur dari gas buang ke dalam EP harus diatur dibawah 200C, temperatur keluar dari Conditioning Tower dikendalikan dengan katup udara dingin di pintu masuk dari EP, secara umum, ketika temperatur naik diatas 200C, pompa harus dihidupkan menyemprotkan air. Temperatur keluar Conditioning Tower dapat diatur pada 200C di awal pemberian umpan, dan volume air dapat diatur menurut keadaan temperatur. Setelah produksi normal, volume air secara berangsur-angsur ditingkatkan hingga kondisi hampir tidak basah, menurunkan dan mengatur temperatur keluar ke EP sekitar 150~180C.

    2.11.1. Setelah memulai mengumpan, sistem Conveying material untuk ke Kiln dibawah Hopper dari EP harus dimulai, tetapi jika terlalu banyak material di Hopper EP, dua Chain Conveyer harus dihidupkan pada arah berlawanan mencegah Screw Conveyor kelebihan material.

    2.11.2. Arah putaran dari Dust-Removing Conveyor dari Conditioning Tower adalah ditentukan menurut kelembaban dari material yang keluar. Ketika kelembaban kurang dari 4%, dapat diangkut ke sistem penggilingan, jika kelembaban sampai 4%, material harus dibuang. Di awal langkah produksi, bagian bawah Conditioning Tower sering basah atau kelembaban dari material yang keluar melebihi ukuran pada umumnya disebabkan oleh belum pengalaman atau belum ditemukan antara dua hubungan proses. Oleh karena itu, ketika perlakukan material

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 21 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    Kiln, membuang material adalah pilihan bukannya mengembalikan Bin untuk mencegah Conveyer dari penyumbatan dan mempengaruhi produksi.

    2.11.3. Ketika Kiln telah bejalan secara normal dan kandungan gas CO yang memasuki EP adalah kurang dari 0.5%, EP dapat dihidupkan menurut prosedur menjalankan EP.

    2.11.4. Ketika Raw Mill dan Coal Mill dimulai dan udara panas ditarik untuk digunakan, volume air dari Conditioning Tower harus diatur pada waktunya karena pengurangan volume gas yang masuk Conditioning Tower.

    3. Kegagalan menghentikan sistem. Ada dua macam kegagalan menghentikan sistem : yaitu, gangguan mekanik

    dan elektrik dan kesalahan proses. Dalam periode percobaan dengan beban, operasi sistem yang berkelanjutan adalah singkat, operator tidak cukup mengalamani untuk merasakan berbagai keinginan dan merasakan sistem pengendalian elektrik. Pada sisi lain, peralatan yang pertama jalan dengan serba bisa, permasalahan atau kegagalan adalah sukar untuk dihindari. Menghidupkan Kiln dikendalikan menggunakan PC pusat pengendali terletak diruang kendali Outlet Kiln. Peralatan start/stop secara umum dilakukankan oleh komputer, kondisi operasi dari berbagai peralatan ditunjukkan dilayar dengan warna yang berbeda, pada waktu yang sama, disana juga ada lampu isyarat yang sesuai dengan alat pemroses keadaan yang sama. Ketika kelainan terjadi dalam proses produksi, sesuai lampu isyarat dengan dipapan keadaan yang sama mengirimkan nyala lampu isyarat, sementara itu, bersesuaian lampu isyarat dengan layar dari komputer penyelia mulai menyala.

    3.1. Petunjuk penting penghentian darurat. a. Ketika pemeriksa berpatroli menemukan peralatan berjalan rusak atau

    menjaga kerusakan yang akan terjadi, penghentian darurat dapat dilakukan dengan bantuan tombol penghentian lokal.

    b. Ketika operator di ruang kendali (CCR) mendapati penghentian darurat, petunjuk EMG (Emergancy Stop) dapat di-klik dan semua peralatan dalam kelompok berhubungan dihentikan.

    3.2. Menentukan dan perlakuan penyebab kegagalan. Ketika sinyal bahaya dikirimkan, tombol isyarat yang terdengar yang layar

    ditekan untuk isyarat yang terdengar dihilangkan. Bila kelainan terjadi saat prosedur menguji dengan beban, lebih dulu, umpan batubara harus dihentikan dengan seketika.

    3.3. Perlakuan setelah penghentian karena kegagalan. (1). Kegagalan apapun yang menghentikan operasi normal berpengaruh ke Kiln

    ( seperti Fan pengalir udara #1 dan #2 Inlet Kiln, motor utama Kiln, Grate Cooler dan Clinker Conveyor) atau gangguan daya terjadi, Kiln, pengumpan batubara dan penyedia udara dan material harus dihentikan seketika, dan kemudian, daya cadangan dinyalakan dan penggerak Auxiliary dihidupkan, pada waktu yang sama, Tindakan melindungi seperti memutar pelan-pelan Kiln, secara terus-menerus meniupkan udara ke dalam Cooler dengan menggunakan Blower # 1 dan # 2 harus

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 22 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    dilakukan sesuai penunjuk peralatan dan keamanannya sendiri harus juga sangat diperhatikan.

    (2). Akibat penghentian karena kegagalan memboroskan dua sistem pemanfaatan panas harus dikurangi serendah mungkin, Raw Mill dan Coal Mill harus diatur pada waktunya, volume penyemprotan air di Conditioning Tower harus diatur untuk mencegah basah pada dasar Conditioning Tower, dengan begitu mengurangi akibat diproduksi berikutnya.

    (3) Ketika produksi dengan beban rendah ( 40~50% dari beban sebenarnya) dipertahankan oleh karena kegagalan dari sistem umpan batubara di Precalciner, banyaknya dialirkan keluar dari sistem sewajarnya dikurangi, dan sangat diperhatikan masing-masing Cyclone mencegah buntu.

    (4) Setelah penghentian kegagalan. teliti penyebab kegagalan dengan waktu secepat mungkin, jika penghentian sistem waktunya singkat, harus diperhatikan mempertahankan temperatur Kiln untuk mempercepat temperatur naik setelah menjalankan kembali Kiln.

    (5) Jika Preheater buntu, posisi yang buntu harus ditentukan dengan tepat, penghentian Raw Meal dan pemberian umpan batubara Kiln, dan kemudian menghilangkan kemacetan dari posisi yang terjadi secepat mungkin, dan harus diperhatikan keamanan diri.

    (6) Jika sistem pemberi umpan batubara dari Kiln dihentikan, pembakaran Clinker tidak bisa bermutu baik, oleh karena itu, memberi umpan dan Kiln harus dihentikan pada waktunya dan memberi umpan batubara ke Precalciner harus dihentikan, dan aliran udara harus dikurangi mencegah temperatur keluar dari Cyclone C1 terlalu tinggi. Diperhatikan putaran K dan memelihara temperatur sistem pembakaran.

    (7) Jika ditemukan material buntu, pengumpanan batubara ke Precalciner harus dihentikan, melambatkan putaran Kiln dan temukan penyebab kegagalan dan pecahkan kegagalan secepat mungkin, mulai umpankan lagi pada waktunya. Ketika beroperasi Kiln dengan penggerak pelan-pelan, banyaknya aliran udara harus dikurangi mencegah temperatur dari Cyclone C1 terlalu tinggi. Jika umpan tidak bisa dimulai lagi dengan periode singkat, Kiln harus dihentikan.

    ( 8) Dalam hal batu bata yang jatuh atau badan Kiln menjadi merah. Lapisan dalam Kiln harus diamati untuk melindungi selama operasi dan perubahan temperatur permukaan dinding harus diamati. Jika beberapa area menjadi lebih tipis, tindakan memperbaiki lapisan harus diambil. Sekali ketika kedapatan noda yang merah, atau batu bata yang jatuh (termasuk zone temperatur yang tinggi dari Kiln dan Precalciner), Penentuan harus dilakukan untuk memutuskan keadaan darurat penghentian Kiln atau tidak. Terutama, pada kondisi batu bata yang jatuh atau Kiln membara, tidak diijinkan untuk memperpanjang waktu operasi dalam rangka mencegah Shell Kil dari terbakar.

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 23 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    4. Penyalaan ulang setelah penghentian karena kegagalan. Menyalakan ulang sistem pembakaran dimulai pada kondisi temperatur yang

    terjaga di Kiln setelah penghentian keadaan darurat dan perbaikan dari kegagalan. 4.1. Menyalakan ulang dengan temperatur rendah di Kiln. Jika temperatur di Kiln rendah, penyemburan batubara ke dalam Kiln tidak bisa

    menyala, oleh karena itu, cara lain penyalaan bahan bakar harus digunakan. Sebagai suatu cara yang gampang dan sederhana adalah suatu bola kapas minyak solar yang diputar tergantung dibagian bawah alat penyemprot bubuk batubara, dan sistem batubara yang disemburkan mulai menyala setelah itu. Jumalah batubara yang semburkan harus dikendalikan yang mudah diatur menurut kondisi-kondisi dari di dalam Kiln. Secara umum, pengapian dapat dilaksanakan dalam 1~2 jam. Alat penyemprot minyak solar juga dapat digunakan untuk menyalakan yang mana lebih mudah diatur, karena operasinya mengacu pada bagian 1.3 dari Bab ini.

    4.2. Memulai kembali dengan temperatur lebih tinggi di Kiln. Batubara bubuk secara langsung semprotkan ke Kiln ketika temperatur di Kiln

    tinggi. Pertama Kiln harus diputar sebelum batubara disemprotkan untuk masuk Clinker dengan temperatur yang tinggi dari bawah sampai ke atas, dan kemudian batubara bubuk adalah disemprotkan.

    4.3 Pengapian di Precalciner. Ketika temperatur di Precalciner naik diatas 600C, batubara dapat secara

    langsung disemprotkan untuk dinyalakan. Rangkaian yang tersebut di bab ini sebagian besar adalah untuk keadaan

    pertama menyalakan dan memberi umpan, didalam operasi yang berguna, dasar di bab ini dapat digunakan mudah dirubah-rubah untuk memastikan bahwa sistem pembakaran adalah beroperasi dengan sukses pada pertama penyalaan dan pemberian umpan.

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 24 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    Bab 5 Sistem Operasi Normal Setelah menjalan test dengan beban, suatu ringkasan dibuat sesuai jalannya test dengan beban dalam rangka mulai produksi normal secepat mungkin.

    1. Operasi normal Start/Stop 1) Start normal

    Urutan memulai adalah sebagai berikut :

    No. Operation Grup Start Catatan

    1. Start Blower Outlet Kiln 2. Start sistim Conveying 3. Start sistim pemutar Kiln 4. Start Blower pendingin di Outlet Kiln 5. Start Blower Exhaust, Blower temperatur tinggi 6. Start sistim pengumpan Raw Meal 7. Start penyimpan Clinker dan sistim Conveying 8. Start grup di Kiln Head 9. Start grup di Kiln Head Catatan : ketika ada beberapa motor yang besar, diperlukan untuk Start/memulai satu persatu untuk menghindari pada dampakarus kuat.

    2) Stop normal Tombol penghentian normal digolongkan posisi "Stop", kemudian peralatan dikelompok ini akan menghentikan secara bertahap.

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 25 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    2. Penunjuk untuk melihat nyala api operasi normal 1. Data proses Kiln normal :

    No. Data Harga normal 1. Kiln Speed 2.9~3.1 rpm 2. Jumlah pemberian umpan 68~72t/jam 3. Temperatur keluar C1 320~350C 4. Temperature ruang asap Inlet Kiln 970~1030C 5. Temperatur gas di Inlet Blower < 330C 6. Temperatur permukaan Kiln < 350C 7. Tekanan Chamber Inlet Kiln -80~150Pa 8. Tekanan Inlet Blower -4500~5000Pa 9. Tingkat Apparent Decomposing Clinker memasuki Kiln 933% 10. Temperatur umpan di C5 82020C 11. Temperatur Clinker keluar dari Cooler lingkungan +65C12. Temperatur udara tertier masuk Precalciner > 650C 13. Kandung Oxygen keluar dari Blower temp. tinggi < 5% 14. Tekanan Outlet Hood Kiln 0~100Pa 15. Kecepatan Grate Cooler /menit 16. Temperatur udara keluar Cooler < 200C 17. Temperatur Chamber No1 & 2 Grate < 150C 18. Tekanan dibawah Grate Chamber No.2 dari Cooler 4500 Pa 19. Kandungan debu gas masuk EP < 200C

    2). Persyaratan untuk bahan bakar dan Raw Meal dalam operasi yang normal (1) Raw Meal Bagian : cocok dengan masing-masing perbandingan Kehalusan : 0.08mm ayakan sisa tidak lebih daripada 12%

    0.2mm ayakan sisa tidak lebih daripada 1% Kelembaban : 1% Keseragaman : CaO : S 0.25% (2) Kiln dan batubara Nilai panas : 22980kJ/kg (5500kcal/kg) Kandungan abu turun-naik : 1.0% Bagian yang menguap : 25% Kelembaban : 1.5% Kehalusan : 0.08mm ayakan sisa tidak lebih daripada 10% 3). Normal operasi adalah menggunakan udara, batubara dan Raw Meal untuk

    memelihara sistem panas yang baik dalam rangka mendapatkan efisiensi tinggi, biaya yang rendah dan tahan lama. Monitoring operasi Kiln dari Kiln

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 26 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    harus didasarkan pada kondisi-kondisi pabrik dan karakteristik sistemnya. Dasar pokok adalah untuk menguasai dengan baik perbandingan udara, batubara, material. Kiln operator akan menilai keadaan Calcining dari material pada Burning Zone. Itu mempunyai prioritas puncak untuk memastikan mutu dari Clinker. Hal itu diperlukan untuk melindungi Kiln Coating, untuk menjaga mengawasi temperatur Inlet Kiln, saluran dari C5 & C1, menjaga mengawasi perubahan tekanan dari Cyclone, memastikan sistem yang dijalankan dengan mahir memastikan stabilitas dari sistem panas.

    Karena kondisi diluar tidak bisa diubah, pengoperasian Kiln mempunyai perhatian yang besar operator. Kiln operator akan meningkatkan ketrampilan operasinya. 4. Aturan pokok dari pengoperasian Cooler adalah untuk memelihara material terletak Grate Bed. Sesuai kecerahan Clinker pada Grate dan tekanan di bawah masing-masing Grate Bed, melakukan penyesuaian aliran udara dari tiap Chamber dan kecepatan dari Grate. Ketika material sedikit, aliran udara akan kecil. Waktu gerakan Grate Cooler akan sebanding dengan kecepatan Kiln dan produksi. 3. Penilaian dan perlakuan beberapa kejadian selama operasi normal.

    1). Temperatur Inlet Kiln terlalu tinggi Sebab Pendapat Perlakuan

    1. umpan menurun Temp.keluar Precalciner turun; C5 buntu Temp. keluar Precalciner naik; C1 C4 buntu

    Hentikan pengumpanan

    2. terlalu banyak batubara di Outlet Kiln

    Tidak bisa mengumpan batubara ke Precalciner; temp. Kiln terlalu tinggi

    Turunkan umpan batubara pada Oulet Kiln

    3. Mengatur Burner sulit atau ventilasi terlalu besar ke Kiln

    Nyala api kecil; temp Burning Zone Kiln merosot; tekanan negatif Inlet Kiln timbul

    Atur perbandingan antara saluran didalam dan diluar; perbesar udara tertier, turunkan total ventilasi

    4. termokopel rusak Perubahan temperatur searah

    Ganti termokopel

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 27 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    2). Temperatur Inlet Kiln terlalu rendah

    Sebab Pendapat Perlakuan 1. jatuh di tingkatan C2, C4

    Api Oulet Kiln membalik, tekanan positif

    Bila material yang jatuh sedikit, jangan dirubah. Bila banyak, turunkan umpan, kurangi kecepatan Kiln, kemudian periksa dan bersihkan secara teratur.

    2. Berbunyi di Kiln Tekanan negatif Inlet Kiln naik, ventilasi jelek Inside Kiln, hentikan pengumpanan sebentar.

    Atur posisi api, hilangkan bunyi Clinker

    3. mengatur Burner tidak mudah

    Terlalu panas pada Burning Zone Kiln, api tebal dan pendek, panas terlalu tepusat

    Atur perbandingan udara antara didalam dan diluar saluran, perpanjang api

    4. termokopel terlapisi Reaksi temperatur lambat, penunjukan tidak layak, atur kekurangan

    Periksa dan ganti termokopel

    3). Tekanan negatif terlalu tinggi di Inlet Kiln

    Sebab Pendapat Perlakuan 1. ventilasi terlalu banyak

    Tekanan negatif sedikit tinggi didepan Fan ventilasi

    Turunkan ventilasi, atur pintu udara

    2. berbunyi di Kiln Api tidak bagus; api berbalik ke Outlet Kiln; beban motor utama naik

    Atur keadaan api, hilangkan bunyi

    3. meter tekanan negatif tidak berfungsi

    operasi dengan hati-hati, meter tekanan negatif tidak punya reaksi setelah katup dirubah

    Periksa meter, hilangkan kesalahan

    4). Tekanan negatif terlalu rendah di Inlet Kiln

    Sebab Pendapat Perlakuan 1. Valve udara tertier Precalciner dibuka terlulu besar; ventilasi tidak cukup

    Atur Valve udara tertier; turunkan aliran udara tertier

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 28 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    2. ventilasi total kecil Tekanan negatif depan Blower rendah

    Atur Valve, naikan ventilasi

    3. lubang pengukuran tekanan negatif tersumbat

    Penunjuk meter tekanan negatif tidak mau bergerak atau tidak berubah sesuai Valve Switch

    Periksa pengukur tekanan negatif, hilangkan penyumbat

    5). temperatur Inlet C5 naik

    Sebab Pendapat Perlakuan 1. kekurangan umpan atau umpan berhenti tiba-tiba

    Sistem pengumpan gagal, kekurangan umpan ke Bucket Elevator

    Hilangkan kesalahan, umpan material, kurangi umpan batubara secara manual

    2. umpan batubara ke Precalciner terlalu banyak

    Precalciner terlalu panas, nyala api terlalu terang

    Secar manual kurangi umpan ke Precalciner.

    3. sedikitnay satu tingkatan tersumbat dari C1-C4

    Nyala api bersih, tidak ada umpan Raw Meal, peringatan perubahan sistem tekanan, saat sebelum tersumbat tekanan negatif naik

    Hentikan pengumpanan, hilangkan penyumbatan

    6). Temperatur Inlet C5 terlalu rendah

    Sebab Pendapat Perlakuan 1. material jatuh di C4 Api kembali sebelum Kiln,

    tekanan keluar Inlet Kiln dan Calciner berubah terlalu banyak

    Putar Kiln perlahan, hilangkan penyumbatan di C4

    2. kekurangan umpan batubara ke Precalciner (penyimpan batu bara kosong)

    Temperatur masuk ke C5 terlalu rendah, laju penguraian material terlalu rendah

    Umpankan batubara, bersihkan penyimpan batubara

    3. aliran udara tertier tidak cukup, bahan bakar di Precalciner tidak terbakar seluruhnya

    Terlalu banyak tidak seluruhnya yang terbakar di Precalciner, pada keluar C5 : CO> 0.3%

    Naikkan jumlah udara tiga kali, bersihkan ruangan Precipitation

    4. Ada lapisan atau rusak di termokopel

    Temperatur berubah lambat atau penunjukan tidak betul

    Bersihkan atau ganti termokopel

  • INSTRUKSI KERJA SISTEM PEMBAKARAN TERAK Operating Instruction of Clinker Burning System

    Halaman 29 dari 29 Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited

    Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)

    7). Temperature Outlet C1 naik

    Sebab Pendapat Perlakuan 1. pengumpan tidak cukup

    Temperatur tiap Cyclone naik Berikan umpan lebih banyak

    2. perbedaan temperatur antara keluar dua Cyclone Shell berkurang

    Lembaran pemisah material rusak, perpindahan panas di pipa jelek, material jalan pendek

    Periksa dan perbaiki lembaran pemisah material

    3. Sistem alirar udara terlalu banyak

    Jumlah umpan material mencapai yang ditetapkan, Outlet C1 tetap tinggi

    Turunkan sistem aliran udara

    8). Temperatur dibeberapa Cyclone terlalu tinggi

    Sebab Pendapat Perlakuan 1. atas Cyclone tersumbat

    Bila temp. C4 terlalu tinggi (perbedaan kenaikan temp. sesuai dengan gas temp. berbeda antara C4 & C5) C5 tidak ada keluar material, C3 tersumbat

    Hentikan umpan, hilankan penyumbatan

    2. umpan berhenti Temp. sistem berubah naik tajam

    Periksa, beri umpan

    3. termokopel tidak mau bekerja

    Operasikan hati-hati, pada beberapa perubahan penunjukan berharga sama.

    Periksa dan ganti termokopel

    Teknologi Precalciner adalah suatu prosedur perubahan fisika dan kimia yang

    rumit dikendalikan berbagai parameter. Untuk menjaga produksi lancar untuk waktu lama, manajemen produksi dan teknologi akan menjangkau suatu tingkat lebih tinggi