3
Olah Rasa Keindahan Langit Entah apa jadinya Bumi ini tanpa langit. Entah apa jadinya pula kehidupan di dalamnya, jika langit tidak diciptakan. Tuhan telah menunjukkan kebesarannya dengan ciptaannya yang Maha Agung, sebuah ciptaan yang sangat indah. Langit diciptakan oleh Tuhan, sebagai selimut bagi Bumi dan isinya. Namun, langit hanyalah sebagaian kecil dari ciptaannya yang agung. Sesungguhnya, Tuhan tidaklah menciptakan sesuatu tanpa memiliki manfaat. Tuhan telah menciptakan langit sedemikian rupa, hingga dapat melindungi makhluk-makhluknya. Dan menjadi penyeimbang untuk kehidupan didalamnya. Langit juga melukiskan keindahannya, sebagai gambaran kebesaran-Nya. Andai langit dapat bicara mungkin dia akan menjerit-jerit dan akan mengumbar kemarahannya dengan lantang atas sikap kita. Sepertinya Tuhan juga sudah mulai bosan dengan tingkah kita yang merusak, untuk itu Tuhan mulai mengubah sikap langit yang ramah, menjadi payung maut bagi manusia dan makhluk lainnya. Langit bisa berubah menjadi sangat kejam, sangat brutal dan tidak manusiawi. Langit mampu menjadi media timbulnya angin tornado, mampu menjadi media penghantar debu gunung meletus,

Olah Rasa Keindahan Langit

  • Upload
    mrisqiw

  • View
    13

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

etika bisnis

Citation preview

Olah Rasa Keindahan Langit

Entah apa jadinya Bumi ini tanpa langit. Entah apa jadinya pula kehidupan di dalamnya, jika langit tidak diciptakan. Tuhan telah menunjukkan kebesarannya dengan ciptaannya yang Maha Agung, sebuah ciptaan yang sangat indah. Langit diciptakan oleh Tuhan, sebagai selimut bagi Bumi dan isinya. Namun, langit hanyalah sebagaian kecil dari ciptaannya yang agung. Sesungguhnya, Tuhan tidaklah menciptakan sesuatu tanpa memiliki manfaat. Tuhan telah menciptakan langit sedemikian rupa, hingga dapat melindungi makhluk-makhluknya. Dan menjadi penyeimbang untuk kehidupan didalamnya. Langit juga melukiskan keindahannya, sebagai gambaran kebesaran-Nya. Andai langit dapat bicara mungkin dia akan menjerit-jerit dan akan mengumbar kemarahannya dengan lantang atas sikap kita. Sepertinya Tuhan juga sudah mulai bosan dengan tingkah kita yang merusak, untuk itu Tuhan mulai mengubah sikap langit yang ramah, menjadi payung maut bagi manusia dan makhluk lainnya. Langit bisa berubah menjadi sangat kejam, sangat brutal dan tidak manusiawi. Langit mampu menjadi media timbulnya angin tornado, mampu menjadi media penghantar debu gunung meletus, langit juga bisa untuk enggan menggantungkan awan sebagai pelindung manusia. Sungguh ironis, langit sudah sebegitu marahnya pada kita, tapi kita jangankan untuk meminta maaf, untuk sadar pun masih jauh dari harapan. Jika diantara kita ada yang mengetahui lagu yang dinaynyikan penyanyi Ebit G. Ade, mungkin seperti itulah gambaran sikap Tuhan dan alam ciptaan-Nya jika kita lalai. Jangan biarkan langit kita menderita. Jaga lah bumi dan seiisinya, karena itulah tugas kita sebagai manusia menjaga, bukannya merusak. Keindahan kodrati manusia, keindahan langit-bumi, dan keindahan semua makhluk adalah sejalan dan saling mendukung. Keindahan ini membuat semua orang tersentuh, merasa hangat, tenang, lega, dan gembira, sungguh tak terlupakan. Membuat orang merasa senang dan akrab, sebuah pemandangan indah yang meneduhkan jiwa, saling menghormati dan mengasihi dalam kehidupan, penuh kebahagiaan, lepas dari segala beban dan keresahan. Bagai berbalut angin musim semi, tenggelam di tengah lautan kasih sayang. Jiwa dipenuhi kesegaran, seluruh tubuh terasa nyaman, senyuman syukur pun merekah. Betapa membuat kita merasa hangat, nyaman, damai, harmonis, penuh persaudaraan, dan diberkahi. Betapa membuat diri kita penuh dengan rasa percaya diri, hidup dengan harapan yang gemilang. Keindahan kodrati manusia mampu mendatangkan sukacita, kebahagiaan, kesenangan, dan kepuasan yang paling besar untuk diri kita, juga mampu mendatangkan sukacita, kebahagiaan, kesenangan dan kepuasan yang tak terbatas untuk orang lain.