Upload
fara-timoor
View
825
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
keindahan dan keserasian untuk ilmu sosial Dasar
Citation preview
POKOK BAHASAN : Tuhan menciptakan keindahan Keindahan sebagai nikmat Tuhan Keindahan dan keserasian alam di
sekitar kita
Kebanyakan orang akan membuat pernyataan yang kira-kira sama tentang “kehidupan di dunia”. Biasanya mereka menggambarkannya sebagai sebuah siklus yang monoton, yaitu tersusun dari rutinitas-rutinitas dan harapan-harapan. Tentunya, pandangan mereka tentang hidup sangat merefleksikan gambaran ini. Diinginkan atau tidak, mereka terbiasa dan beradaptasi dengan semua yang dijalaninya itu. Mereka bertindak seolah-olah telah kehilangan gairah, mengartikan semua keindahan sebagai susunan-susunan biasa yang sudah semestinya terjadi dalam kehidupan. Karena alasan ini mereka tidak dapat memperhatikan keindahan dan sisi lebih mereka.
Dalam Al-Qur’ân Allah menggambarkan situasi mereka sebagai berikut:“Dan ingatlah pada hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka
(seraya dikatakan kepada mereka), “kamu telah menghabiskan (rezeki) yang baik untuk kehidupan duniamu, dan kamu telah bersenang-senang menikmatinya, maka pada hari ini kamu dibalas dengan azab yang menghinakan, karena kamu sombong di bumi tanpa mengindahkan kebenaran, dan karena kamu berbuat durhaka (tidak taat kepada Allah).” (QS. Al-Ahqâf, (46):20)
Allah menceritakan bahwa di hari akhirat Dia tidak akan mencurahkan keberkahan kepada mereka yang mendekati keindahan, kebaikan, dan peristiwa-peristiwa menyenangkan dalam kehidupan dengan ketidakpedulian, dan Allah tidak akan terpengaruh oleh mereka.
BERIKUT ADALAH LINK ALAH SATU KEBESARAN ALLAH DENGAN KEINDAHANNYA : http://www.youtube.com/watch?v=9tyGyeQkglE
Dalam Al-Qur’ân Allah mengingatkan hamba-hambaNya yang ikhlas mengenai rahmatNya yang tidak terbatas pada seluruh manusia; menunjukkan bahwa Dialah Pelindung dan Penolong yang sesungguhnya, dan Dia menjawab doa hambaNya yang tulus. Oleh karena itu, seorang mu’min selalu sadar akan perwujudan rahmat Allah. Bahkan dalam wujud cobaan dan kesulitan pun ia mengetahui bahwa ini merupakan keindahan (nikmat) yang diperuntukkan baginya. Akan tetapi, Allah juga menciptakan keindahan-keindahan tertentu–yaitu tanda-tanda yang menunjukkan ketetapan dan perincian–yang akan menghilangkannya dari cara pandang yang biasa, sehingga ditakjubkan dan dianugrahinya suatu keyakinan yang kuat. Pada masing-masing peristiwa ini, seorang mu’min merasakan kenikmatan dalam menyaksikan perwujudan rahmat Allah yang tidak terhingga, cinta dan kedekatanNya, serta ikatan hangat kepada hambaNya. Jiwa dan raganya diselimuti oleh cinta dan kecenderunganNya. Selama ia masih melihat perwujudan kehendak Allah yang tak terhingga, meyakini bahwa Dia dapat melakukan segalanya dan Dialah yang maha Pemurah dan maha Penyayang, maka kedekatannya pada Allah akan terus meningkat.
Tetapi bagi seorang mu’min untuk mengalami keyakinan yang demikian menyenangkan, ia
tidak perlu menyaksikan peristiwa yang besar atau menerima pemberian yang belum pernah diperoleh
sebelumnya. Terkadang yang tampak biasa atau peristiwa tidak penting–seperti menerima sesuatu yang
begitu diinginkan dalam pikiran, memperoleh jawaban atas pertanyaan ketika begitu dibutuhkan, atau
ditawarkan makanan yang disukai di saat yang tak diduga–mungkin juga sudah cukup menunjukkan.
Peristiwa-peristiwa itu sendiri mungkin tidak penting, tetapi maksud sebenarnya dari peristiwa ini yang
telah ditetapkan oleh Allah sangatlah besar. Semua peristiwa ini adalah perwujudan kekuasaan Allah,
rahmatNya yang tak terbatas. Menyatakan bahwa Dialah yang bersama hambaNya sejak semula dan
Dia melihat dan mengetahui segalanya. Masing-masing perincian ini adalah keindahan yang tidak
diduga yang Allah ciptakan untuk membentuk hambaNya yang dengan teguh mencintaiNya, seraya
menunjukkan kedekatanNya pada mereka. Menyaksikan kenyataan yang begitu hebat ini merupakan
perantara yang sangat menggerakkan gairah orang-orang mu’min dan mendekatkan mereka pada Allah.
“Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku,
maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia
berdoa kepadaKu. Hendaklah mereka itu memenuhi perintahKu dan beriman kepadaKu, agar
mereka memperoleh kebenaran.” (QS. Al-Baqarah, (2):186)
Arti keindahan bagi manusia ada 2,yaitu:
1) Keindahan Lahir
Keindahan lahir merupakan hiasan yang secara khusu diberikan Tuhan kepada sebagian rupa manusia
dan sebagian lain tidak diberi-Nya. keindahan lahir yang diberikan Tuhan perlu dijaga dari
kesombongan.karena kadang manusia lupa akan hal ini, merasa hebat akan lahir yang diberi-Nya.
2) Keindahan BatiN
Keindahan batin merupakan nikmat Allah yang paling agung diberi pada hamba-Nya. keindahan ini
akan terpancar jika bertakwa kepada-Nya. menjaga keindahan ini akan menambah keindahan yang
ada semakin bertambah indah. jika keindahan ini digunakan untuk mendurhakai-Nya maka apa yang
ada di duni akan diubah, selagi ia masih di dunia.
Sehingga yang didapatkan sebelumnya akan menjadi kebalikannya, mejadi keburukan dan sesuatu
yang menjijikan di hadapan manusia. karena keindahan batin dapat menutupi dan menghapus
kekurangan lahir. sedangkan keburukan batin akan menghapus keindahan lahir dan menutupinya.
kita sebagai manusia wajib mensyukuri segala macam keindahan yang di berikan oleh
Allah SWT, segala macam keindahan yang diciptakanNya merupakan nikmat yang harus selalu kita
syukuri. Seperti yang ada pada tubuh kita sekarang merupakan suatu nikmat yang tak terhingga.
Diberikan tubuh yang sempurna sebagai manusia. Manusia yang sempurna mempunyai struktur
tubuh yang utuh tanpa kekrurangan apapun. Tetapi terkadang manusia tidak puas akan apa yang
ia miliki, selalu tidak pernah puas dalam menikmati keindahan allah.
Selain itu keindahan alam semesta yang kita rasakan sekarang. Bagaimana bumi
mempunyai matahari yang terang dan bulan yang indah adalah salah satu nikmat Allah yang tidak
terhingga. Begitu juga dengan oksigen yang kita hirup.
Misteri Sungai Dibawah Laut [email protected]
Keserasian Alam sangatlah berpengaruh akan keperdulian kita untuk meminimalisir Global
Warming, keterbatasan lingkungan sebenarnya tidak menjadi alasan untuk melangkahkan pola pikir
demi penghijauan. Di tahun ini, dengan maraknya dunia technologi kini penghijauan telah di lupakan
dari banyak kalangan, memang keseimbangan Global Warming semakin stabil, namun, akankah
selamanya stabil, mungkin dengan adanya pelupaan diri dengan penghijaun Global Warming akan
menjadi imbasnya (Global Warming Meningkat). Lantas apa yang haru kita lakukan?
Nah, letak dari kesibukan para manusia adalah kesehariannya sehingga penghijauan
terhambat akan kerakusan dan kesibukan manusia. Sekarang kita kaji kembali bahwa penghijauan
adalah keserasian manusia dengan alam, jadi tidak ada salahnya bila kita merawat tumbuhan atau lain
sebagainya.
Mari kita bersama-sama untuk menelusuri letak keserasian kita pada alam, alam pemberian
tuhan, manusia hasil pembuahan dari orang tua dan di beri Ruh oleh Tuhan, jadi keduanya sama saja
Produk Tuhan. Maka dari itu teruslah panjatkan Syukur dan Do'a kepada Tuhan.
Jadikan Tanaman (Tumbuhan) adalah Kehidupan, maka kesenangan kita untuk merawat
tumbuhan akan terpenuhi, teruslah beranggapan bahwa kita tak pernah bosan dengan penghijauan.
Penghijaun akan terus berkembang bila kita terus bercermin atas Global Warming. Jika bukan kita yang
merawatnya lantas siapa lagi, hanya diri kitalah yang mampu memberikan kestabilan alam.