Upload
hatta-ata-coy
View
1.445
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Makalah
”OLAHRAGA REKREASI MENGGUNAKAN SEPEDA“
DI
S
U
S
U
N
OLEH:
1006104020101
REGULER 3
PENJASKESREK
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2011
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya Ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Bahwasanya saya telah dapat membuat Makalah tentang Olahraga Rekreasi
Menggunakan Sepeda walaupun banyak sekali hambatan dan kesulitan yang saya
hadapi dalam menyusun makalah ini, dan mungkin makalah ini masih terdapat
kekurangan dan belum bisa dikatakan sempurna dikarenakan keterbatasan
kemampuan saya.
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak terutama dari Dosen Pembimbing supaya saya
dapat lebih baik lagi dalam menyusun sebuah makalah di kemudian hari, dan
semoga makalah ini berguna bagi siapa saja terutama bagi teman-teman yang hobi
atau ingin lebih tahu lebih banyak tentang olahraga ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A.Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B.Tujuan Penulisan.................................................................................. 2
C.Manfaat Penulisan................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A.Pengertian Olahraga............................................................................. 3
B.Pengertian Rekreasi.............................................................................. 6
C.Pengertian Bersepeda........................................................................... 8
BAB III PENUTUP...................................................................................... 14
A.Kesimpulan.......................................................................................... 14
B.Saran..................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi seperti saat ini banyak ornag yang sangat disibukkan
oleh kegiatannya masing-masing. Mulai dari golongan pelajar hingga pimpinan
perusahaan atau dari kalangan masyarakat bawah kalangan masyarakat atas. Jika
para pelajar sangat disibukkan oleh jenis kurikulum yang berganti-ganti serta
tuntutan agar mencapai nilai yang bagus dan juga para pengusaha yang bekerja
keras agar tidak pailit perusahaannya. Contoh-contoh kegitan tersebut dapat
dibayangkan bagaimana cara mereka untuk membagi waktunya.
Dapat dibandingkan dengan kebutuhan kesehatan manusia agar tetap
melakukan aktivitas tersebut. Maka sekarang sedang menjadi trend bekerja
menggunakan sepeda atau disebut juga komunitasnya yaitu Bike To Work, dan
ada juga di kalangan mahasiswa maupun pelajar yaitu Bike To Campus dan Bike
To School.
Hal ini menjadi solusi maupun saran untuk berolahraga sambil beraktivitas
sesuai profesinya. Pada bidang olahraga sepeda, hal ini masuk dalam sepeda
rekreasi. Dikarenakan hal tersebut tidak dituntut untuk meraih prestasi, namun
hanya mencapai kebahagiaan pada fisik maupun batin.
Olahraga rekreatif saat ini telah menjadi pilihan sebagian masyarakat
dalam rangka menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Dengan melaksanakan olah
raga secara teratur, tubuh seseorang akan kembali bugar, karena otot-otot dan
saraf-saraf seluruh tubuh bergerak sesuai fungsinya dan terlepas dari ketegangan.
Demikian pula dengan melaksanakan rekreasi, maka jiwa seseorang akan
kembali segar karena dikala melaksanakan rekreasi fikiran terlepas dari tuntutan
rutinitas hidup yang dikerjakan setiap hari. Oleh karenanya dengan melaksanakan
olah raga rekreatif, jiwa dan raga seseorang seakan mendapat ruang untuk
melakukan penyegaran, sehingga tingkat kesehatan seseorang akan tetap terjaga
dengan baik.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut diatas, bahwa Olahraga Rekreasi
Menggunakan Sepeda maka permasalahan dalam makalah ini dapat penulis
rumuskan :
Pengertian berolahraga
Pengertian rekreasi
Pengertian bersepeda
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Penulisan
Bertitik tolak dari permasalahan yang akan di bahas, maka tujuan dari
penulisan ini dapat dirinci sebagai berikut :
Menjelaskan tentang olahraga rekreasi.
Memberikan pengetahuan tentang perkembangan sepeda sebagai
olahraga rekreasi.
2. Manfaat Penulisan
Hasil penulisan makalah ini diharapkan untuk pembaca agar
menambah pengetahuan dan menjadi acuan penulisan atas bahasan
Olahraga Rekreasi Menggunakan Sepeda.
BAB II
2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Olahraga
Dalam kamus lengkap bahasa Indonesia, penerbit Gitamedia Press, kata
olahraga merupakan kata kerja yang diartikan gerak badan agar sehat. Sedang
menurut para pakar olahraga, adalah sebuah aktivitas manusia yang bertujuan
untuk mencapai kesejahteraan (sejahtera jasmani dan sejahtera rohani) manusia itu
sendiri.
Dalam aktivitas olahraga tentu ada aspek positif dan negatifnya. Aspek
positifnya , yaitu 1) Mampu menggerakkan aktivitas sosial, ekonomi, dan politik:
adanya interaksi antar manusia (individu dan kelompok), adanya kegiatan jasa,
adanya penyerapan tenaga kerja. 2) Mampu mengangkat harga diri pelaku
olahraga/atlet/pelatih/pembina/organisasi/daerah dan bangsa, kesejahteraan
pembina olahraga, dan martabat bangsa di dunia internasional. Sedang aspek
negatifnya, antara lain seperti masih adanya kecenderungan dari banyak atlet
dalam mengikuti suatu pertandingan menggunakan segala cara dalam upaya
memenangkan pertandingan/perlombaan, misalnya tidak fair play, tidak disiplin,
memanipulasi, melanggar ketentuan (peraturan pertandingan/perlombaan), dan
pemakaian doping
Sport adalah kata dalam bahasa Inggris yang berarti Olahraga maka
Sportif merupakan kata sifat yang berarti jujur dan ksatria atau gagah. Dan kata
sportivitas yang sebagai kata benda mempunyai arti orang yang melakukan
olahraga tersebut (harus) memiliki kejujuran dan sikap ksatria dalam bertindak
dan berprilaku saat berolahraga, seperti disiplin, mengikuti ketentuan dan
peraturan yang telah ditetapkan atau yang telah disepakati bersama, terutama saat
mengikuti suatu pertandingan atau perlombaan olahraga.
Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang
dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan.
Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta
dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti
berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat).
3
Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa
segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina
potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau
anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan
prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang
berkualitas berdasarkan Pancasila.
Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga
harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain
mempunyai karakteristik antara lain;
a. Terpisah dari rutinitas,
b. Bebas,
c. Tidak produktif,
d. Menggunakan peraturan yang tidak baku.
Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik; a. ada kompetisi, b.
hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan. Sedangkan ruang
lingkup sport; permainan yang dilembagakan.
Arti olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya
secara jasmani tetapi juga rohani, dan bertujuan untuk mencapai prestasi yang
setinggi-tingginya.
Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini banyak orang yang
melupakan pentingnya olahraga untuk tubuh. Padahal olahraga merupakan cara
untuk sehat yang paling murah dengan hasil yang mengagumkan untuk kebugaran
badan. Selain itu olah raga dapat dilaksanakan kapanpun dan dimanapun kita suka
melakukannya baik siang maupun malam sesuai keinginan.
Berikut adalah beberapa manfaat olahraga untuk tubuh kita menurut
Asosiasi Kebugaran di Inggris :
1) Meningkatkan kisaran gerak
2) Meningkatkan stamina
3) Melepaskan kecemasan
4) Meredakan kenerja seksual
5) Meredakan gejala monopouse
4
6) Membantu mencegah penyakit jantung
7) Mencegah osteoporosis
8) Memperbaiki ketajaman mental
9) Memperbaiki konsentrasi
10) Mengurangi resiko kenker payudara
11) Memperbaiki pandangan hidup
12) Mengurangi nyeri radang sendi
13) Mengendalikan kolesterol
14) Membakar lemak
15) Mempercepat metabolisme
16) Menghilangkan gejala pra-menstruasi
17) Membantu kita berhenti merokok
18) Meredakan depresi
19) Mengurangi biaya hidup
20) Meningkatkan kepuasan kerja
21) Mengawetkan otot
22) Mengawetkan organ-organ internal (hati, ginjal)
23) Memperbaiki waktu reaksi
24) Memperbaiki kebugaran kardiovaskuler
25) Meningkatkan energi
26) Memperbaiki koordinasi saraf dan otot
27) Meningkatkan kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi
28) Mengurangi resiko glaukoma
29) Mengurangi resiko kanker usus besar
30) Menurunkan tekanan darah
31) Mengurangi resiko kegemukan
32) Membakar kalori
33) Memperbaiki sembelit
34) Mencegah endometriosis
35) Mengurangi konsumsi alkohol
36) Mengurangi stres
5
37) Meningkatkan harga diri
38) Meningkatkan perasaan sejahtera
39) Meningkatkan IQ
40) Meningkatkan kreativitas
41) Memperbaiki kelenturan
42) Memperbaiki peredaran darah
43) Meningkatkan mobilitas
44) Meningkatkan ingatan/mengurangi resiko pikun
45) Memperpendek waktu pemulihan sesudah sakit atau cedera
46) Meningkatkan kesehatan punggung
47) Tidur nyeyak
48) Memperpanjang hidup
Agar kita bugar dan “berisi” serta menjamin kecepatan metabolisme tidak
turun dan peredaran darah tidak melambat disarankan melakukan olahraga 30
menit sehari. Olahraga yang reguler dan dilakukan lebih sering akan lebih baik
dari pada selama 3 jam namun 2 minggu sekali atau lebih. Olahraga yang jarang
ini membuat kita cepat lelah. Selain itu manfaat diatas tidak dapat kita dapatkan
apabila olahraga jarang kita lakukan.
B. Pengertian Rekreasi
. Secara harfiah rekreasi berarti rekreasi, kembali kreatif. Sedang rekreasi
itu sendiri merupakan kegiatan (bahkan kegiatan itu direncanakan) dan
dilaksanakan karena seseorang ingin melaksanakan. Jadi dapat diartikan usaha
atau kegiatan yang dilaksanakan pada waktu senggang untuk mengembalikan
kesegaran fisik. Kegiatan rekreasi dapat dibedakan menurut sifatnya yaitu rekreasi
aktif dan rekreasi pasif. Rekreasi aktif adalah rekreasi yang lebih berorientasi pada
manfaat fisik dari pada mental, sedang rekreasi pasif adalah rekreasi yang
berorientasi pada manfaat mental dari pada fisik.
Menurut Direktorat Perlindungan dan Pelestarian Alam (1979), rekreasi
alam atau wisata alam merupakan salah satu bagian dari kebutuhan hidup manusia
6
yang khas dipenuhi untuk memberikan keseimbangan, keserasian, ketenengan dan
kegairahan hidup, dimana rekreasi alam atau wisata alam adalah salah satu bentuk
pemanfaatan sumberdaya alam yang berlandaskan atas prinsip kelestarian alam.
Ada juga pengertian tentang pendidikan Rekreasi, sebagai berikut
penjelasannya. Pendidikan Rekreasi adalah suatu program pendidikan non-formal
yang menyediakan kesempatan bagi setiap individu untuk mengembangkan
keterampilan jasmani, sikap sosial, mental kebiasaan dan penghayatan (psiko-
sosial) dan keterampilan intelektual (kognitif) secara harmonis dan proporsional
yang pada gilirannya nanti akan membentuk kepribadian serta tingkah laku
seseorang.
Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung dilapangan melalui
kegiatan-kegiatan seperti pendidikan di alam terbuka (out door education /
school), misalnya study tour, perjalanan lapangan, dan pendidikan petualangan di
alam terbuka (outdoor adventures education) serta kegiatan-kegiatan lainnya,
seperti olahraga rekreatif, aktivitas permainan termasuk permainan tradisional dan
kesenian, jenis-jenis aktivitas jasmani yang lainnya. Adapun pengertian
pendidikan rekreasi lainnya adalah proses ajar melalui kegiatan rekreasi dan
sekaligus pula sebagai proses ajar untuk menguasai aspek kognitif, afektif dan
psikomotor. Istilah lainnya adalah pendidikan waktu luang
Dalam pelaksanaannya, kegiatan rekreasi digunakan sebagai wahana atau
pengalaman belajar. Melalui pengalaman belajar inilah, maka siswa sebagai
peserta didik akan tumbuh dan berkembang guna mencapai tujuan pendidikan.
Lebih lanjut, program ini pada dasarnya menganut prinsip belajar sambil
melakukan sesuatu (learning by doing), belajar sambil mengulang-ngulang dan
berusaha untuk memperbaiki (trial and refinement), serta menganut belajar selama
hidup (long life learning).
Prinsip dari proses pembelajaran di alam terbuka atau luar kelas itu, pada
hakekatnya memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman langsung
yang menyenangkan dan menarik (karena keunikannya, nilai dan spesifik) di
lapangan, dalam rangka belajar membangun hubungan yang harmonis dengan
7
lingkungan dan alam. Dalam kegiatan ini siswa dapat mempelajari beberapa hal,
seperti dipaparkan oleh Bouckard (1991) sebagai berikut :
a. Konsep dan pengetahuan yang menarik tentang manusia dan alam
sekitar.
b. Keterampilan membudayakan pola hidup sehat (pribadi dan
lingkungan), kesejahteraan manusia dan lingkungan.
c. Mengembangkan sikap dan hubungan yang harmonis dengan
lingkungan dan alam sekitar.
C. Pengertian Bersepeda
Bersepeda merupakan salah satu olahraga yang menggunakan proses
penggunaan energi secara aerobik. Bersepeda juga merupakan cara yang baik
untuk melatih pernapasan, kerja jantung dan kebugaran otot. Selain itu bersepeda
memiliki keindahan bahwa dapat lebih memperkuat tubuh dan jiwa secara
simultan ( Chris C & Edmund R , 1996 ). Hikayat menyebutkan, sepeda dahulu
kala dibuat pertama kali bukan untuk sarana rekreasi apalagi olahraga namun
murni sebagai bentuk transportasi yang lebih efisien dan tak menguras tenaga
ketimbang jalan kaki. Di zaman Mesir Kuno, sepeda hanyalah sebuah balok
melintang dengan dua roda kayu di bawahnya. Kala itu tidak dikenal pengayuh
atau pedal.
Sejarah sepeda bermula di Eropa. Sekitar tahun 1790, sebuah sepeda
pertama berhasil dibangun di Inggris. Cikal bakal sepeda ini diberi nama Hobby
Horses dan Celeriferes. Keduanya belum punya mekanisme sepeda zaman
sekarang, batang kemudi dan sistem pedal. Yang ada hanya dua roda pada sebuah
rangka kayu. Bisa dibayangkan, betapa canggung dan besar tampilan kedua
sepeda tadi. Meski begitu, mereka cukup menolong orang-orang pada masa itu
untuk berjalan.
Penemuan fenomenal dalam kisah masa lalu sepeda tercipta berkat Baron
Karl Von Drais. Von Drais yang tercatat sebagai mahasiswa matematik dan
mekanik di Heidelberg, Jerman berhasil melakukan terobosan penting, yang
ternyata merupakan peletak dasar perkembangan sepeda selanjutnya. Oleh Von
8
Drais, Hobby Horse dimodifikasi hingga mempunyai mekanisme kemudi pada
bagian roda depan. Dengan mengambil tenaga gerak dari kedua kaki, Von Drais
mampu meluncur lebih cepat saat berkeliling kebun. Ia sendiri menyebut
kendaraan ini dengan nama, Draisienne. Beritanya sendiri dimuat di koran lokal
Jerman pada 1817.
Proses penciptaan selanjutnya dilakukan Kirkpatrick Macmillan. Pada
tahun 1839, ia menambahkan batang penggerak yang menghubungkan antara roda
belakang dengan ban depan Draisienne. Untuk menjalankannya, tinggal
mengayuh pedal yang ada.
Yang mempopulerkan pedal dan rantai penggerak roda belakang adalah
James Starley. Sehingga pada tahun 1900 di Amerika Serikat tercatat ada 70 ribu
buruh untuk membuat 4 juta unit sepeda. James Starley mulai membangun sepeda
di Inggris di tahun 1870. Beliau memproduksi sepeda dengan roda depan yang
sangat besar (high wheel bicycle) sedang roda belakangnya sangat kecil.
Seperti pada pembahasan sebelumnya tentang jenis dari rekreasi pada
bidang bersepeda juga hampir sama penggolongannya. Ada yang bersifat
rekreatif dan bersifat prestasi.
Bersepeda merupakan salah satu olahraga yang menyenangkan. Namun
untuk olahraga yang satu ini kita harus memilih spsefikasi dari berbagai jenis
sepeda yang akan kita gunakan, karena itu yang akan menentukan permainan
sepeda apa yang akan kita lakukan. Sepeda sendiri ada berbagai ragam mulai dari
sepeda BMX untuk freestyle maupun untuk Downhill dan Roadbike yang lebih
dikenal ‘sepeda Balap’ ataupun Mountain Bike (MTB) yang sering disebut
‘Sepeda Gunung’.
Dari jenis olahraganya, bersepeda bisa dibagi dua, yaitu on road dan off
road. Pada tipe on road atau road bike,trek yang ditempuh biasanya di jalan –
jalan dalam kota. Sedangkan pada tipe off road atau extreme bike, trek yang
digunakan adalah pada medan jalan tanah dan bergunung. Karena medan yang
dilalui relatif lebih sulit, tak heran jenis sepeda ini lebih lengkap. Berdasarkan
suspensi atau peredam kejut, design sepeda dapat dikategorikan menjadi empat
jenis:
9
- Fully Rigid : Jenis ini memiliki rangka yang kaku, tanpa ada
suspensi baik depan maupun belakang.
- Softtail : Frame-nya menggunakan suspensi yang disebut dengan
“elastomer“, fungsinya adalah untuk menggerakkan frame melewati
medan yang tidak rata.
- Hardtail : Jenis ini memiliki bagian depan yang bersuspensi,
sedangkan frame dengan bagian chain stay kaku tanpa ada suspensi. Tipe
hard tail biasanya dipakai di medan yang bervariasi. Tipe hard tail sendiri
bisa dicirikan dari adanya satu shockbreaker di garpu depan. Kalau tipe ini
lebih cepat mendapatkan momentum ketika digenjot sehingga untuk
mendapat kecepatan maksimum jadi lebih gampang. Tipe ini cocok buat
yang senang cross country atau main di daerah pedesaan. Untuk yang suka
modifikasi, kita bisa menambah shockbreaker, rem cakram, menambah
gir, dan lain-lain
- Dual/Full Suspension : Sepeda jenis ini memiliki suspensi untuk
bagian garpu depan dan bagian chain stay. Mekanisme kerja peredam kejut
di bagian chain stay menggunakan penggerak (Pivot) yang
menghubungkan lower dan upper chain stay, sehingga membuat ban
belakang dapat naik-turun mengikuti kontur medan yang dilalui. Untuk
full suspention biasanya dipakai buat penggemar turunan atau downhill.
Hal ini penting karena getaran sepeda saat turun bisa diredam oleh
shockbreaker di garpu depan dan belakang sepeda. Sepeda jenis ini
biasanya fork (garpu) depannya lebih tinggi ketimbang belakang. Soalnya
ketika di turunan, sudut kemiringan sepeda enggak akan terlalu ekstrem.
Alhasil sepeda jadi lebih mudah dikontrol.
Mountain bike (MTB) menurut data, lahir tahun 1976. Sepeda tersebut
tercipta oleh beberapa kelompok orang California yang awalnya dijuluki clunker
atau cruiser di kawasan Marin County. Orang-orang ini sebelumnya ‘gila berat’
dengan sepeda jenis bicycle motor cross (BMX). Mereka jika lomba dengan
BMX, gayanya itu khas sekali. Yakni, lompat-lompat di atas balok kayu (log
jump), batu dan sebagainya.
10
Tapi kenapa mereka pindah ke MTB dan menciptakan sepeda jenis itu?
Menurut mereka, BMX kurang mampu menempuh jarak jauh sambil mendaki
atau pun menuruni bukit. Selain itu, frame geometrical-nya (kerangka) amat beda
sehingga teknis pengendaliannya juga berbeda. Pada log jump, MTB tak mampu
melakukan manuver seperti itu tapi BMX begitu mudah dan tangkas.
Berdasarkan cara mengendarai dan jenis medan Setidaknya ada 5 jenis
Mountain Bike (MTB) berdasarkan fungsinya, yaitu:
- Cross country (XC). Dirancang untuk lintas alam ringan hingga sedang.
Didesain agar efisien dan optimal pada saat mengayuh dan menanjak di
jalan aspal hingga jalan tanah pedesaan. Sepeda jenis ini dapat digunakan
untk melibas segala jenis trek yang bervariasi seperti tanjakan, turunan,
aspal maupun kubangan lumpur. Namun, sepeda ini memang tidak
dirancang untuk turunan yang sulit, khusus untuk turunan yang sulit lebih
pas kalo kita gunakan sepeda jenis Downhill (DH). Sepeda jenis ini
biasanya menggunakan bahan logam yang ringan. Di Indonesia banyak
dipertandingkan kelas cross country dan downhill. Karena dilihat dari
jumlah peminat dan penggemar sepeda lintas alam yang jauh lebih banyak
serta dari segi risiko dan biaya perlengkapan yang jauh lebih rendah.
- Enduro / All mountain (AM). Dirancang untuk lintas alam berat seperti
naik turun bukit, masuk hutan, melintasi medan berbatu, dan menjelajah
medan offroad jarak jauh. Keunggulan all mountain ada pada ketahanan
dan kenyamanannya untuk dikendarai. Hampir semua sepeda AM bertipe
full-suspension. Sepeda ini memiliki karakteristik yang hampir sama
dengan jenis XC, perbedaan utamanya adalah pada bobot. Sepeda AM
lebih berat dibandingkan dengan XC. Bobot yang lebih berat ini
dimaksudkan untuk mengantisipasi medan yang lebih ekstrim dan ukuran
rangka biasanya lebih besar dari XC.
- Freeride (FR). Dirancang untuk mampu bertahan menghadapi drop off
(lompatan) tinggi dan kondisi ekstrim sejenisnya. Bodinya kuat namun
tidak secepat dan selincah all mountain karena bobotnya yang lebih berat.
Kurang cocok untuk dipakai jarak jauh. Julukan freeride ini mengikuti
11
jenis aliran yang ingin mendobrak keteraturan yang hanya melewati jalur
atau medan yang dilewati. Bagi penikmat sepeda ini, freeride adalah “No
Way End for My Bike“.
- Downhill (DH). Dirancang agar dapat melaju cepat, aman dan
nyaman dalam menuruni bukit dan gunung. Mampu menikung dengan
stabil pada kecepatan tinggi dan selalu dilengkapi suspensi belakang untuk
meredam benturan yang sering terjadi. Sepeda DH tidak mengutamakan
kenyaman mengayuh karena hanya dipakai untuk turun gunung. Sepeda
downhill juga lebih mengacu pada lomba, sehingga selain kekuatan, yang
menjadi titik tekan dalam perancangannya adalah bagaimana agar dapat
melaju dengan cepat. Untuk menuju ke lokasi, para downhiller tidak
mengayuh sepeda mereka namun diangkut dengan mobil. Tidak efisien
dipergunakan di dalam kota maupun XC .
Sepeda jenis ini memang dirancang untuk dapat digunakan pada jalur yang
penuh dengan turunan. Sepeda jenis ini juga memiliki berat yang lumayan dan
biasanya terbuat dari logam yang cukup tebal dan berat (Berat sepeda sangat
berguna untuk meluncur mengikuti gravitasi bumi). Ciri yang kasat mata lainnya
selain bentuknya yang menyerupai motor trail tanpa mesin, adalah jumlah gear
depan dan belakang yang biasanya lebih sedikit.
Seorang pemain sepeda downhill harus melengkapi dirinya dengan alat-
alat keamanan. Karena risiko yang ditimbulkan lebih ekstrem dan berbahaya.
Helm full face, pelindung dada dan tulang belakang wajib dikenakan. Kemudian
masih ditambah pelindung siku, pergelangan dan tulang kering. Sepatunya juga
khusus. Bila sudah siap berlaga, jangan lupa pakai kacamata (google) dan sarung
tangan.
- Dirtjump (DJ)/ Urban and Street (DJ). Nama lainnya adalah urban MTB.
Penggemar jenis ini awalnya adalah anak muda perkotaan yang menggunakan
sepeda gunung selain sebagai alat transportasi, ngebut di jalanan kota, juga
digunakan untuk melakukan atraksi lompatan tinggi dan ekstrim. Fungsinya mirip
BMX namun dengan bentuk yang diperbesar. Umumnya sepeda DJ memiliki
frame yang hampir sama dengan jenis sepeda BMX (singkatan dari B=Bicycle
12
M=Moto X=Cross), tetapi memiliki diameter yang lebih besar antara 30% - 40%.
Jika BMX memiliki diameter ban 20 inchi, sepeda DJ menggunakan diameter 24″.
Jenis sepda DJ ini digunakan untuk dapat melewati segala kontur yang sudah
dibuat (biasanya diwilayah perkotaan) seperti trotoar, tangga, tembok dan
sebagainya.
BAB III
PENUTUP
13
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan materi di atas dengan tinjauan berbagai sumber dan
pendapat maka dapat saya simpulkan pengertian tentang olahraga. Olahraga
adalah aktivitas fisik oleh seorang atau kelompok untuk mencapai kesejahteraan
(rohani dan jasmani) maupun prestasi. Selain itu sesuai dengan latar belakang
maka kesimpulan dari pengertian terhadap rekreasi dan bersepeda sebagai berikut:
Rekreasi adalah usaha atau kegiatan yang dilaksanakan pada waktu
senggang untuk mengembalikan kesegaran jasmani dan rohani.
Bersepeda adalah salah satu olahraga yang menggunakan alat yang disebut
sepeda dengan proses penggunaan energi secara aerobik.
Orang-orang berparisipasi di dalam olahraga dan rekreasi untuk banyak
alasan, yaitu untuk menjaga kesehatan, bersenang-senang, untuk merasakan
tantangan, dan untuk menghasilkan uang. Perkembangan akan kebutuhan atas
olahraga telah memperbesar desempatan untuk berpartisipasi dan mengikuti
olahraga itu sendiri. Seiring dengan lapangan pekerjaan pada olahraga rekreasi
yang terus berkembang ( Saipe, Rob . 1999).
Maka sesuai dengan judul makalah ini bahwa bersepeda merupakan
olahraga yang bersifat rekreatif dan prestasi. Dikarenakan dalam jenis-jenis
bersepeda memang mengedepankan rekreasi sebagai tujuan dan manfaatnya selain
prestasi.
B. SARAN
Setelah mengetahui tujuan dan manfaat serta jenis-jenis bersepeda yang
bersifat rekreasi maupun prestasi maka bersepda dpat menjadi saran berolahraga
yang mudah. Tergantung anda untuk memilih kategori mana yang akan anda pilih
untuk berolahraga sepeda.
DAFTAR PUSTAKA
14
Carmichael, Chris. Burke, Edmund. R. 1994. Fitness Cycling. First Edition.
Human Kinethics Publisher Inc.
Kesehatan, 2009 . Manfaat Olahraga. (online). (http://menuju-
sehat.blogspot.com/2009/06/manfaat-olahraga.html. Diunduh tanggal 30
September 2009 pukul 19.40 .
Kesehatan. 2009. Definisi Olahraga. (online). (http://menuju-
sehat.blogspot.com/2009/06/definisi-olahraga.html. Diunduh tanggal 30
September 2009 pukul 19.34.
Zadoel. 2009. Pendidikan Rekreasi. (online).
(http://rubikaelani.blogspot.com/2009/06/pendidikan-rekreasi.html).
Diunduh tanggal 30 September 2009 pukul 20.15 .
15