Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
OPTIMALISASI PERAN GURU DALAM PENERAPAN SEKOLAHRAMAH ANAK DI SD NEGERI 003 BALIKPAPAN SELATAN
Oleh :
MEIGA PUTRI PRIHANTINING TYAS, S.Pd.SDNDH : 25
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPILGOLONGAN III ANGKATAN VIII
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DANKAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARASAMARINDA
2020
1
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi Peserta
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan VIII Tahun 2020 :
Nama : Meiga Putri Prihantining Tyas, S.Pd.SD
NDH : 25
NIP : 19880509 201903 1 010
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Instansi : Pemerintah Kota Balikpapan
Judul Aktualisasi : OPTIMALISASI PERAN GURU DALAM
PENERAPAN SEKOLAH RAMAH ANAK DI SD NEGERI 003 BALIKPAPAN
SELATAN
Dinyatakan LAYAK untuk diajukan dalam Seminar Laporan Hasil Aktualisasi pada hari
Kamis, 19 Maret 2020 bertempat di SD NEGERI 003 BALIKPAPAN SELATAN.
Mentor
Supriyantoi, S.Pd., M.M
NIP. 19640406 198804 1 002
Coach,
Radiatun Humairah, S.Psi
NIP. 19771012 200804 2 001
2
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa Laporan Rancangan Aktualisasi
Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan VIII Tahun 2020.
Nama : Meiga Putri Prihantining Tyas, S.Pd.SD
NDH : 25
NIP : 19880509 201903 1 010
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Instansi : Pemerintah Kota Balikpapan
Judul Aktualisasi : OPTIMALISASI PERAN GURU DALAM
PENERAPA
TELAH DISEMINARKAN dalam Seminar Laporan Hasil Aktualisasi pada hari Kamis,
19 Maret 2020 bertempat di SD NEGERI 003 BALIKPAPAN SELATAN.
Penguji,
Endang Tri Wahyuningsih, MM
NIP. 19820205 201101 2 005
Coach,
Radiatun Humairah, S.Psi
NIP. 19771012 200804 2 001
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang besar, baik dari sisi sumber daya alam maupun
sumber daya manusia. Maka diperlukan tata kelola negara yang baik, efektif dan efisien
demi terwujudnya tujuan nasional bangsa Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945.
Tujuan nasional tersebut yaitu membentuk suatu pemerintahan Negara Republik
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan social. Untuk dapat mengelola sumber daya yang berlimpah di harapkan Sistem
Pemerintahan Negara Indonesia mempunyai suatu system birokrasi dengan SDM nya
yang berkualitas, yaitu PNS Profesional yang saat ini dikenal dengan istilah ASN
(Aparatur Sipil Negara).
Dalam UU ASN No. 5 Tahun 2014 di jelaskan bahwa ASN (Aparatur Sipil Negara)
adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang bekerja pada instansi pemerintahan. ASN sebagai unsur utama sumber daya
manusia memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan. Sosok ASN yang mampu memainkan peranan tersebut
adalah ASN yang memiliki kompetensi yang diindikasikan dari sikap dan perilakunya
yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan pada negara, bermoral, dan bermental baik,
professional, sadar akan tanggung jawab sebagai pelayan public, serta mampu menjadi
perekat dan pemersatu bangsa. Pelayanan terbaik adalah salah satu hak dasar warga
negara yang harus terpenuhi oleh pemerintah. Dalam konteks inilah peran ASN menjadi
sangat relevan dan penting, karena ASN merupakan penyelenggara pemerintahan, yang
secara otomatis menjadi penyelenggara pelayanan public. Untuk itu pemerintah
memerlukan ASN yang berkarakter, memiliki akuntabilitas, nasionalisme yang tinggi,
etika public yang luhur, memiliki komitmen mutu dan anti korupsi.
Maka dari itu untuk terus meningkatkan kompetensi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) saat ini terbitlah Peraturan Pemerintah (PP) no. 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen ASN, Peraturan LAN (Lembaga Administrasi Negara) No. 12 tahun 2018
tentang Pelatihan Dasar CPNS dan peraturan LAN (Lembaga Administrasi Negara) No.
4
25 tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
bahwa calon PNS dituntut untuk menjalankan tugas dan perannya secara professional
sebagai pelayan masyarakat. CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan
melalui proses Pelatihan Dasar terintegrasi untuk membangun integrasi moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul
dan bertanggung jawab. Dalam Pelatihan Dasar ini calon ASN diberikan materi tentang
penerapan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti korupsi (ANEKA) serta peran dan kedudukan ASN yaitu Manajemen ASN,
Pelayanan Publik dan Wholeof Government dengan memadukan pembelajaran klasikal
dan non klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan calon
ASN mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya
menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya sehingga menghasilkan ASN
yang professional dan berkarakter.
Sekolah ramah anak adalah sebuah proses yang berkelanjutan dari sekolah melalui
warga sekolahnya untuk berusaha memenuhi hak dan melindungi anak selama mereka
berada di sekolah. Jadi SRA bukan membuat sekolah baru tapi melakukan upaya agar
semua warga sekolah terlindungi dari hal-hal yang merugikan dan membuat sekolah
nyaman. Nyaman untuk peserta didik, maka nyaman untuk semuanya.
Ada tiga hal yang mendasari mengapa harus ada Sekolah Ramah Anak, yaitu :
1. Indonesia sudah mempunyai beberapa kebijakan yang mengamanatkan perlindungan
anak di sekolah yaitu ;
a. Kepres 36/1990 tentang Konvensi Hak Anak;
b.Undang – undang Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang
Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak;
c. Inpres Nomor 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat;
d.Peraturan Menteri PPPA Nomor 08 tahun 2014 tentang Pedoman Sekolah Ramah
Anak.
e. Peraturan Mendikbud Nomor 82 tahun 2015 tentang pencegahan dan
penanggulangan Tindak Kekerasan Di Lingkungan Satuan Pendidikan.
2. Masih banyak kondisi yang membahayakan anak di sekolah seperti, makanan yang
tidak layak konsumsi karena mengandung zat yang berbahaya, asap rokok, napza,
lingkungan yang tidak layak, sarana prasarana yang membahayakan, karakter buruk
yang dapat ditiru anak, kekerasan berupa bullying, hukuman, kekerasan seksual dll,
5
informasi yang tidak layak yang berasal dari bahan pelajaran, internet, dll serta
bencana alam.
3. Sekolah Ramah Anak adalah salah satu indicator penting Kabupaten/ Kota Layak
Anak.
Proses belajar yang ramah anak meliputi penerapan disiplin positif tanpa
merendahkan anak dan tanpa kekerasan, adanya komunikasi dua arah, memberikan
motivasi belajar, membangun keakraban dengan anak dan melihat masing-masing anak
sebagai pribadi yang memiliki karakter yang unik.
Guru mengingatkan hal-hal terkait pembentukan karakter positif anak, misalnya
empati, non diskrimanasi, anti radikalisme, cinta negara, perbedaan budaya, cinta
kebersihan, anti bullying, adanya pembelajaran di luar kelas, seperti di teras dan
lapangan sekolah, melibatkan orangtua dan membuat suasana yang menyenangkan di
sekolah.
Untuk mewujudkan penerapan Sekolah Ramah Anak dibutuhkan guru yang
merupakan Pelaksana Kebijakan dan Pelayan Publik, utamanya guru PNS. Pelatihan
Dasar Calon PNS Golongan III diselenggarakan memiliki tujuan untuk membentuk PNS
profesional yang memiliki sikap dan perilaku disiplin PNS yang didasari oleh nilai-nilai
dasar PNS yang lebih dikenal dengan ANEKA, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu dan anti korupsi. Selain itu kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI, serta menguasai kompetensi teknis bidang tugas sehingga mampu melaksanakan
tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Untuk mencapai
tujuan dan sasaran tersebut maka perlu dibangun beberapa kompetensi yang harus
dimiliki oleh seorang PNS, diantaranya: mampu menunjukkan sikap perilaku dan
disiplin PNS, mampu mengaktualisasi nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya, mampu mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka
NKRI, serta menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang
tugas.
1.2. Tujuan Aktualisasi
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah ditemukan, tujuan
yang akan dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
6
1. Untuk mengoptimalkan peran guru kelas dalam menciptakan lingkungan sekolah
dan pembelajaran berbasis sekolah ramah anak di SDN 003 Balikpapan Selatan.
2. Untuk mengetahui keterkaitan nilai dasar ASN (ANEKA) dengan kegiatan yang
dilakukan selama aktualisasi dan habituasi.
3. Untuk mengetahui keterkaitan antara visi, misi dan nilai organisasi terhadap hasil
kegiatan dari isu yang diangkat.
1.3. Manfaat Aktualisasi
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar CPNS adalah sebagai berikut:
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Meningkatkan pemahaman dan mampu utuk mengimplementasikan nilai-nilai
dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi) sebagai acuan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Bagi Satuan Kerja
Dalam laporan aktualisasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
sekolah yaitu menciptakan lingkungan sekolah dan pembelajaran berbasis sekolah
ramah anak untuk mewujudkan sekolah yang aman, bersih, sehat, hijau dan
nyaman bagi perkembangan peserta didik.
3. Bagi Pihak Lain
Sesuai dengan Motto Sekolah Ramah Anak yaitu Anak Senang, Guru Tenang dan
Orang Tua Bahagia. Diharapkan kegiatan ini mampu membuat orangtua merasa
bahagia dan tenang selama anak berada di lingkungan sekolah.
1.4 Ruang Lingkup
Sebagai penerapan ilmu yang telah didapatkam selama mengikuti Pelatihan
Dasar CPNS. Dalam hal ini, pengaktualisasian akan dilaksanakan di SD Negeri
003 Balikpapan Selatan yang terletak di Jalan Marsma R Iswahyudi RT 21
Kelurahan Sungai Nangka Kecamatan Balikpapan Selatan. Kegiatan ini
dilaksanakan pada tahap kegiatan off campus yang sering disebut dengan masa
7
habituasi, yaitu selama 30 hari setelah kegiatan on campus. Kegiatan aktualisasi
dilakukan untuk menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika public, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA).
8
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
2.1 Profil Sekolah SDN 003 Balikpapan Selatan
Nama Sekolah : SDN 003 Balikpapan Selatan
NSS : 101166101011
NPSN : 30402861
Status : Negeri
Akreditasi : A ( Amat Baik)
Alamat Sekolah : JL. Marsma R. Iswahyudi Rt 21 No. 50 Sungai Nangka
Kabupaten/Kota : Balikpapan
Kode Pos : 75114
E-mail : [email protected]
SDN 003 Balikpapan Selatan berdiri pada tahun 1979, yang mengalami perubahan
nama sekolah dari SDN 019 – SDN 013- SDN 011 dan sekarang SDN 003 Balikpapan
Selatan. Adapun bapak/ibu yang pernah menjabat sebagai kepala sekolah SDN 003
Balikpapan Selatan diantaranya adalah : Bapak Noormansyah ( Alm), Bapak Muhammad
9
Yusuf, Bapak Tukiman (Alm), ), Bapak Drs.Sukransyah, Ibu Tamriah, Bpk. Mukiran,
S.Pd, Ibu Marsini, S.Pd , Ibu Emy Aryati, S.Pd, Bapak Nasution, S.Pd.MM dan saat ini
Kepala Sekolah SDN 003 Balikpapan Selatan adalah Bapak Supriyanto, S.Pd.MM. Saat
ini SDN 003 Balikpapan Selatan mempunyai status akreditasi A dan memiliki jumlah
siswa sebanyak 535 orang dan 20 orang guru yang terdiri dari 14 orang PNS dan 6 orang
tenaga honor. Jumlah rombongan belajar di SDN 003 Balikpapan Selatan adalah 16
Rombel.
2.2 Visi dan Misi SDN 003 Balikpapan Selatan
VISI
Mewujudkan sumber daya manusia berakhlak mulia, berprestasi, berbudaya bersih
peduli lingkungan.
MISI
1. Mewujudkan sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa
2. Mewujudkan lulusan yang berkualitas, serta unggul dalam prestasi olahraga, seni
dan budaya (ekskul)
3. Membiasakan pola hidup bersih, sehingga tercipta sekolah berwawasan dan
berbudaya lingkungan yang sehat
10
2.3 Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI SDN 003 BALIKPAPAN SELATAN
KOMITE SEKOLAH KEPALA SEKOLAHSUPRIYANTO, S.Pd.MM
BAG. KEPEGAWAIAN
I NYOMAN PUTRA, S.Pd
BAG. SURAT MENYURAT
FATIMATUZ ZAHRA
BAG. JARKOM DATA
SULISTYOWATI
BAG. HUMAS
ASH SHIDDIEQ, S.Pd
KAUR KESISWAAN
Hj. SURTINAH
KAUR KURIKULUM
I NYOMAN PUTRA, S.Pd
SARANA & PRASARANA
I NYOMAN PUTRA, S.Pd
KAUR KEUANGAN
HAJERAH, S.Pd
P P D B
RAHMATI, S.Pd
IMTAQ/PHBI
ROFI’IYAH, S.Pd.I
BOS PUSAT
HAJERAH, S.Pd
PEMBAGI GAJI
Hj. ENDANG APRI.S, BA
U K S
FERY NURJAYANTI, S.PdFITRI DARMA YANTI, S.Pd
PEMB. PRESTASI OLAHRAGA
ASH SHIDDIEQ, S.Pd
PETUGAS TPA
LINDAWATI, S.Pd.I
UPACARA PHBN
ASH SHIDDIEQ, S.Pd
EKSKUL OLAHRAGAARMAN, S.Pd
PERPUSTAKAANDWIANA WULANSARI, S.Pd
PEMELIHARAAN &PERAWATAN GEDUNG
AMRIADI
WIYATA MANDALANURHAYATI M., S.Pd
11
2.4 Tugas dan fungsi Guru
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selain itu, guru juga
memiliki tugas sebagai berikut:
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai;
TENAGA PENDIDIK / KEPENDIDIKAN
GURU KELAS 1AHAJERAH, S.Pd
GURU KELAS 1BMEIGA PUTRI, S.Pd.SD
GURU KELAS 1CMEIGA PUTRI, S.Pd.SD
GURU KELAS 2AVINA TRI ERIKANIA
GURU KELAS 2BRAHMATI, S.Pd
GURU KELAS 2CNURHAYATI M, S.Pd
GURU KELAS 3AFITRI DARMA YANTI,
S.Pd
GURU KELAS 3BANDINI PURI L, S.Pd
GURU KELAS 4ANURMIA SAMOSIR, S.Pd
GURU KELAS 4BJAYA WINARTI, S.Pd
GURU KELAS 4CYUNITA IGLESIA,S.Pd
GURU KELAS 5ADWIANA W, S.Pd
GURU KELAS 5BHj. SURTINAH
GURU KELAS 6AHj. ENDANG APRI.S, BA
GURU PENJASKESARMAN, S.Pd
GURU PENJASKESASH SHIDDIEQ, S.Pd
GURU P A KYUNITA ISGLESIA, S.Pd.K
TATA USAHADENOK SUSIANA
TATA USAHAFATIMATUZ ZAHRA
PETUGAS PERPUSTAKAANDANING INNAYAH
KEBERSIHANAMRIADI
SECURITYYOGA ADITIA
GURU KELAS 3CSULISTIYOWATI, S.Pd
GURU KELAS 6BI NYOMAN PUTRA, S.Pd
GURU KELAS 5CFERY NURJAYANTI,S.Pd
GURU P A IROFI’IYAH, S.Pd.I
GURU P A ILINDAWATI, S.Pd.I
GURU KELAS 6BENDAH ROHMAH, S.Pd
12
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan.
Fungsi guru berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 adalah sebagai
berikut:
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru,
serta nilai-nilai agama dan etika;
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis dan dialogis;
4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan;
dan
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
13
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Konsep Aktualisasi
1. Nilai Dasar Aneka
a. Akuntabilitas
Akuntabilias adalah kewajiban mempertanggungjawabkan apa yang menjadi
amanahnya (LAN, 2015). Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya,
terutama PNS diharapkan menjamin terwujudnya nilai-nilai publik, meliputi
kemampuan mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan;
memiliki pemahaman dan kesadaranuntuk menghindari dan mencegah keterlibatan
PNS dalam politik praktis,memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik; serta menunjukkan sikap dan
perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan
(LAN, 2015) Aspek-aspek akuntabilitas terdiri dari akuntabilitas adalah sebuah
hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya
laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi, dan akuntabilitas memperbaiki kinerja.
Dalam pendekatan akuntabilitas yang bersifat proaktif, akuntabilitas dimaknai sebagai
sebuah hubungan dan proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
2. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.
14
3. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
4. Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab
juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda maupun orang.
6. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan
melahirkan akuntabilitas.
7. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus
disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang
dimiliki.
8. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
9. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapainya tujuan akhir.
b. Nasionalisme
Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-
nilai Pancasila. ASN yang memiliki nasionalisme yang kuat dapat
mengimplementasikan nila-nilai Pancasila dalam menjalankan fungsi dan tugasnya.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila
yang mengarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa beriman dan bertakwa kepada
15
Tuhan; menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan
sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
mengembangkan sikap tenggang rasa.
c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai pelayanan publik.
Sedangkan kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus dalam bentuk ketentuan tertulis.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-
Undang ASN, adalah sebagai berikut:
1. memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
2. setia dalam mempertahankan UUD 1945;
3. menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
4. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
5. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
6. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
7. mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
8. memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
9. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
10. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
11. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
12. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
13. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
16
d. Komitmen Mutu
Aktualisasi nilai dasar komitemen mutu dalam pelaksanaan tugas aparatur
akan mendorong terciptanya iklim/budaya kerja yan unggul. Orientasi kerja bukan
pada kewajiban menjalankan rutinitas kegiatan melainkan pada semangat
pengabdian untuk memberikan layanan publik yang terbaik dan siap menghadapi
kendala. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
1. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;
2. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan pemborosan;
3. inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;
4. berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu terhadap
produk atau jasa.
e. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melanggar aturan dan
norma-norma yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi, merugikan
negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Ada tiga
tingkatan dalam korupsi yaitu Material Benefit (keuntungan material), Abuse of
Power (penyalahgunaan kekuasaan) dan Betrayal of Trust (pengkhianatan
kepercayaan).
Tindak pidana merupakan suatu perbuatan yang pelakunya dapat
dikenakan hukuman (pidana). Tindak pidana korupsi yang berlaku di Indonesia
adalah kerugian keuangan Negara, penyuapan, perbuatan curang, pemerasa,
penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan serta
gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
1. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi
17
yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat.
2. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari
suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara
materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil.
3. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang
berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan.
4. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung
yang mengatur.
5. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang
lain.
6. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma).
7. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita
kerjakan dalam bentuk apapun.
8. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap
apa yang telah ada dan diberikan oleh tuhan kepada kita.
9. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun
perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
3.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-tantangan
global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah
bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin professional. Undang-
undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk
membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas
dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
18
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
1. Kepastian hukum;
2. Profesionalitas;
3. Proporsionalitas;
4. Keterpaduan;
5. Delegasi;
6. Netralitas;
7. Akuntabilitas;
8. Efektif dan efisien;
9. Keterbukaan;
10. Non diskriminatif;
11. Persatuan;
12. Kesetaraan;
13. Keadilan;
14. Kesejahteraan.
b. Whole of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat beroperasi dalam tataran kelembagaan nasional maupun
daerah. Penataan kelembagaan menjadi sebuah keharusan ketika pendekatan ini
diperkenalkan. Namun penataan ini tidak serta merta merubah kelembagaan, atau
sebaliknya. Sehingga pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak;
2) Dialog atau pertukaran informasi;
3) Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
19
1) Joint working, atau kolaborasi sementara;
2) Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan
besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
3) Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai mekanisme
integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar
yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
2) Union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak; merger,
yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.
c. Pelayanan PublikPelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah
dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah:
1. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi hasilnya.
2. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
3. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis
pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan,
jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
4. Tidak Diskriminatif
20
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan
antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan
identitas warga negara.
5. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai
persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan
harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk
mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
6. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang
hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan
prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
7. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau
oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam
arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
8. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban
di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting
harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui
media publik.
9. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi
kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah
ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
21
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1. Identifikasi Isu
SDN 003 Balikpapan Selatan adalah sekolah yang mempunyai visi “Mewujudkan
Sumber Daya Manusia berakhlak mulia, berprestasi, berbudaya bersih peduli
lingkungan.” dan salah satu misinya adalah membiasakan pola hidup bersih, sehingga
tercipta sekolah berwawasan dan berbudaya lingkungan yang sehat. Agar dapat
mewujudkan visinya, sekolah sebagai Pelayan Publik maka perlu peningkatan mutu agar
dapat mewujudkan sekolah yang menyenangkan dan ramah bagi anak sebagai konsumen.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut di sekolah, ada beberapa hal yang perlu di
benahi dan ditingkatkan. Sekolah Ramah Anak merupakan satuan pendidikan yang aman,
bersih, sehat, peduli dan berbuadaya lingkungan hidup, yang mampu menjamin,
memenuhi dan menghargai hak-hak anak, perlindungan anak dari kekerasan,
diskriminasi dan perlakuan salah lainnya serta mendukung partisipasi anak.
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu yang
ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik di instansi tempat bekerja,
yaitu di SD Negeri 003 Balikpapan Selatan. Sumber, antara lain:
1) Kurangnya kepedulian peserta didik terhadap penugasan yang diberikan kepada
peserta didik,
Ini terjadi karena beberapa faktor, baik dari dalam diri siswa yang kurang
mengoptimalkan kecerdasannya, dan faktor dari luar siswa, seperti lingkungan
keluarga yang kurang mendukung. Ini mencerminkan bahwa penerapan pelayanan
publik yang ada masih memerlukan peningkatan. Sebagai unit pelayanan publik
dalam bidang kegiatan pendidikan berupaya untuk memberikan kualitas pelayanan
yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap jasa yang dihasilkan
terutama bagi peserta didik ataupun orang tua peserta didik.
2). Kurang inovasi dalam menggunakan media yang ada di sekolah. Mencerminkan
bahwa kurangnya penerapan manajemen ASN. Isu ini terjadi karena kurangnya
perhatian terhadap pengelolaan sumber daya manusia, untuk meningkatkan
kompetensi pegawai dan menciptakan profesionalisme ASN dalam menjalankan
tugas dan fungsinya. Pengelolaan sumber daya manusia seharusnya dilakukan untuk
memotivasi dan meningkatkan produktivitas pegawai dalam menjalankan tugas dan
22
fungsinya sehingga mampu memberikan kontribusi terbaiknya pada pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi. Sampai saat ini masih ada guru yang masih
konvensional dalam mengajar sesuai bakat mengajar yang dimiliki, tetapi belum
berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayan publik.
3) Penerapan sekolah ramah anak yang belum optimal,
Mencerminkan bahwa kurangnya penerapan menajemen ASN. Isu ini terjadi karena
kurangnya perhatian untuk meningkatkan sekolah yang ramah bagi anak, baik dari
segi fisik sekolah, dalam pembelajaran, maupun guru yang ada di SD Negeri 003
Balikpapan Selatan. Hukuman yang diberikan kepada siswa masih bersifat negatif
dan tidak memberikan motivasi kepada siswa. Dengan penerapan Sekolah Ramah
Anak, diharapkan tidak ada lagi hukuman negatif pada siswa, tetapi lebih pada
menciptakan suasana yang menyenangkan selama anak di sekolah dan penerapan
disiplin positif.
4). Rendahnya kesadaran dan kebiasaan siswa untuk hidup bersih dan sehat,
mencerminkan bahwa kurangnya penerapan pembiasaan hidup bersih yang dimulai
dari diri sendiri. Diharapkan siswa dapat membiasakan hidup bersih dan sehat.
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan
proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas yang dapat
dicarikan solusi oleh penulis.
Proses tersebut menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu yakni berupa:
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) yang mempertimbangkan tingkat
kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau
tidak, dan sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut berkembang
sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
23
Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis
No Identifikasi IsuKriteria B
PeringkatU S G ∑
1 Kurangnya kepedulian peserta didik
terhadap penugasan yang diberikan
kepada peserta didik.
2 3 2 7 4
2 Kurangnya inovasi dalam
penggunaan media yang ada di
sekitar kelas / sekolah4 4 3 11 2
3 Kurangnya penerapan sekolah ramah
anak di SDN 003 Balikpapan Selatan 5 5 4 14 1
4 Rendahnya kesadaran dan kebiasaansiswa untuk hidup bersih dan sehat
2 3 3 8 3
Berdasarkan tabulasi USG seperti tercantum pada tabel 1.2. Analisis Isu
Strategis, ditemukan isu utama yang memenuhi syarat dan ditetapkan isu paling
prioritas yakni kurang optimalnya penerapan Sekolah Ramah Anak di SD Negeri 003
Balikpapan Selatan dengan perolehan skor USG 14.
Untuk itulah, penulis mengambil isu tersebut untuk mengambil langkah
perbaikan dan peningkatan mutu sekolah dengan meangaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS dengan judul “Optimalisasi peran guru dalam Penerapan Sekolah Ramah
Anak di SD Negeri 003 Balikpapan Selatan”.
24
25
4.3 Rancangan Aktualisasi
Tabel 4.4 Rancangan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai DasarKontribusi
terhadap Visi MisiOrganisasi
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 71 Melakukan
sosialisasiSekolahRamah Anakdi SD Negeri003BalikpapanSelatan
1. Melakukan konsultasidengan kepala sekolahmengenai kegiatan yangakan di lakukan
2. Mendiskusikan denganteman sejawat guru tentangkegiatan mewujudkanSekolah Ramah Anak
3. Menentukan jadwal danmembuat undangan yangditujukan kepada wali murid
4. Menyiapkan tempat yangakan di pergunakan
5. Melaksanakan sosialisasikepada orangtua siswatentang penerapan SekolahRamah Anak
6. Pemantauan dan evaluasikegiatan selama 3 bulansekali
Terwujudnya KomitmenAntara sekolah, Guru, danOrang tua Siswa tentangGerakan MewujudkanSekolah Ramah Anak SDNegeri 003 BalikpapanSelatan
1.Akuntabilitas(transparan dantanggung jawab)ketikaberkonsultasidengan kepalasekolah danberdiskusimenyamakanpersepsi denganrekan kerjamengenaikegiatan yangakan dilaksanakanharus jelassehingga apayang disampaikandapat diterimadan tidak adakesalahpahaman.2. Nasionalisme:(sila ke 3)
Sebagai wujudpartisipasimewujudkan misiKota Balikpapanyang Ramah
Dalam SekolahRamah Anakmembutuhkanhubungan yangbaik, akrab danberkualitas antarwarga sekolah,baik guru, siswadan juga orangtua sehinggaperlu adanyakomitmenmewujudkanSekolah RamahAnak.
Nilai-nilaiorganisasi dalamkegiatan ini:Responsif
26
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai DasarKontribusi
terhadap Visi MisiOrganisasi
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7Anak, dan gurudapat menghargaihak-hak anak3. Etika Publik(hormat)bersikap sopandan hormat dalamkonsultasi kepadaatasan dan padasaatmensosialisasikansekolah ramahanak pada walimurid4. Komitmenmutu. (efisien)Wujud integrasidan penguatanpositif bagi sikapanak.5.Anti Korupsi :(jujur) Sosialisasidisampaikandengan informasiyang sesuai tanpadimanipulasi
27
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai DasarKontribusi
terhadap Visi MisiOrganisasi
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 72 Melaksanaka
n kegiatanSabtuBersinar( Bersih,Sehat, Aktif,Aman danRamah Anak)
1. Konsultasi dengan mentormengenai kegiatan sabtubersinar ( Bersih, Sehat, Aktif,Aman dan Ramah Anak )
2. Mendiskusikan dengan rekan-rekan guru mengenai rancanganprogram kegiatan yang akandilakukan.
3. Menyambut kedatangan siswadidepan gerbang sekolahdengan menerapkan 6S( Senyum, Sapa, Salam, Salim,Sopan dan Santun ).
4. Melakukan Berlimit ( BersihLima Menit) Bersama siswasebelum baris dan masukkedalam kelas.
5. Mengarahkan siswa untukberbaris sebelum masuk danmelakukan pemeriksaankerapian seragam dankebersihan tubuh
6. Siswa kelas 1 berkumpul dikelas dan membawa peralatankegiatan yang dibawa darirumah
7. Melakukan tepuk “Hak Anak”8. Menampilkan aksi dan kreasi
anak9. Mendampingi siswa untuk
memakan makanan 4 sehat 5sempurna.
10.Mengevaluasi hasil kegiatan,apakah siswa merasa senang
Konsistensi siswamembawa makanan sehatdisetiap hari sabtu padaminggu kedua
Terlaksananya kegiatanSabtu Berseri dengantertib dan menyenangkan
1. Akuntabilitas(Partisipatif) ikutmenyambut siswadi depan gerbangsekolah denganmenerapkan 6Ssertamendampingisiswa selamamelakukankegiatan2. Nasionalisme(musyawarah)Berkonsultasidengan kepalasekolah terkaitdengan kegiatanyang akandilakukan danmengikuti saranserta masukandari kepalasekolah dan rekanguru3.Etika Publik( hormat, sopandan taat padaaturan )Menyapa siswadan guru laindengan ramah dan
Kontribusi kegiatanini adalah sebagaiperwujudan misi ke3 SDN 003Balikpapan Selatanyaitu membiasakanpola hidup bersih,sehingga terciptasekolahberwawasan danberbudayalingkungan yangsehat.
Nilai-nilaiorganisasi dalamkegiatan ini:Responsif
28
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai DasarKontribusi
terhadap Visi MisiOrganisasi
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7dan aktif selama mengikutikegiatan
sopan sertamenegur siswayangmenggunakanseragam tidaklengkap dankurang rapidengan tidakmembuat siswamerasatersinggung ataumalu.4. KomitmenMutu (Inovasidan Efektifitas)Menerapkankegiatanpembiasaan Ber-limit ( BersihLima Menit) dankegiatan makansehat yangdilaksanakansetiap minggukedua di setiapbulannya denganharapan kegiatanini terus berlanjut.5.Anti Korupsi( Disiplin )Tidak menunda-
29
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai DasarKontribusi
terhadap Visi MisiOrganisasi
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7nunda kegiatanyang telahdirencanakan.
3 Melakukansosialisasikegiatanpencegahankejahatanseksual padaanak
1. Konsultasi dengan kepalasekolah mengenai kegiatansosialisasi yang akandilaksanakan.
2. Menyiapkan materi ataumencari referensi materi.
3. Menyiapkan tempat untuksosialisasi kegiatan pencegahankejahatan seksual pada anak.
4. Menentukan jadwalpelaksanaan.
5. Melaksanakan kegiatansosialisasi.
terlaksananya sosialisasikegiatan PencegahanKejahatan Seksual pada anak
Akuntabilitas(transparansi)
Mencantumkansumber mediayang digunakandalam sosialisasi.
Nasionalisme(sila ke 3)
Menggunakanbahasa indonesiadengan baik danbenar saatmemberikansosialisasi.
Etika Publik(respect)
Memberikanpengetahuansecara jelastentangpencegahankejahatan seksualpada anak
Kontribusi kegiatanini adalah sebagaiperwujudan misi ke3 SDN 003Balikpapan Selatanyaitu membiasakanpola hidup bersih,sehingga terciptasekolahberwawasan danberbudayalingkungan yangsehat.
Nilai-nilaiorganisasi dalamkegiatan ini :Humanis
30
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai DasarKontribusi
terhadap Visi MisiOrganisasi
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
KomitmenMutu: (Kreatifdan sesuaitarget)Membuat danmenyiapkanbahan untuksosialisasisemenarikmungkin agarperhatian siswaterfokus padamedia yang telahdi siapkan dengantujuan agar siswalebih mudahmengerti denganapa yangdisampaikan.
Anti Korupsi(Mandiri)
Sosialisasidisampaikandengan informasiyang sesuai tanpadimanipulasi
31
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai DasarKontribusi
terhadap Visi MisiOrganisasi
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4 Membuat posteryang terkaitdengan SRA(Sekolah RamahAnak)
1. Membuat design / rancanganposter.
2. Konsultasi design/ rancanganposter dengan kepala sekolah.
3. Pembuatan/ percetakan poster4. Pemasangan poster di setiap
sudut sekolah yang mudahdilihat.
Hasil rancangan designposter
Terpasangnya posterdinding sekolah
Akuntabilitas :(transparan)Mencantumkansumber mediayang digunakandalam membuatposter.
Nasionalisme :(musyawarah)Berkonsultasidengan kepalasekolah terkaitdengan designposter yang akandi buat danmengikuti saranserta masukandari kepalasekolah.
Etika Publik(Cermat dantaat padaperaturan)Selektif dalammemilih danmenggunakandesign posteryang sesuai
Kontribusi kegiatanini adalah sebagaiperwujudan misi ke3 SDN 003Balikpapan Selatanyaitu membiasakanpola hidup bersih,sehingga terciptasekolahberwawasan danberbudayalingkungan yangsehat.
Nilai-nilaiorganisasi dalamkegiatan ini :Profesional
32
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai DasarKontribusi
terhadap Visi MisiOrganisasi
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7dengan tema agartidak vulgarmaupunmenyinggungpihak manapun.Komitmen Mutu(Inovasi, efektifdan efisien)Ini merupakansuatu inovasidimana membuatgambar dankalimat ajakanuntukmenerapkansekolah ramahanak selain ituefektif karenatelah mencapaitujuan yaitu gurudan siswamenjadi lebihmengerti tentangsekolah ramahaank dan efisienkarena gambarposter dapatbertahan denganjangka waktuyang lama sertamudah dilihat
33
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-nilai DasarKontribusi
terhadap Visi MisiOrganisasi
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7banyak orang.Anti Korupsi :(Jujur)Mencetak postersesuai denganjumlah yangdiinginkan kepalasekolah, tanpamengurangi danmelebih-lebihkan
4.3. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di SD Negeri 003 Balikpapan Selatan pada tanggal 10 Februari 2020 sampai
dengan 10 Maret 2020 Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel 4.2. Jadwal
Pelaksanaan Aktualisasi.
34
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
No KegiatanBulan Feb – Maret 2020
Portofolio/ Bukti
KegiatanFEBRUARIMINGGUKE-2
FEBRUARIMINGGUKE-3
FEBRUARIMINGGUKE-4
MARETMINGGUKE-1
1. Melakukan sosialisasi Sekolah Ramah Anak diSD Negeri 003 Balikpapan Selatan
Foto/ video/
Dokumen/ Notulen
2. Melakukan Kegiatan Sabtu Bersinar ( Bersih,
Sehat, Aktif, Aman dan Ramah Anak)
Foto/ video
3. Melakukan Sosialisasi kegiatan pencegahan
kejahatan seksual pada anak
Foto/ video/ materi
4. Membuat poster yang berkaitan dengan SRA
( Sekolah Ramah Anak )
Foto/video
Keterangan :
A. : Pelaksanaan Kegiatan
35
BAB V
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI
A. Kronologi Kegiatan
Setiap tahapan kegiatan yang dilakukan berdasarkan rancangan aktualisasi dari isu yang
diangkat, menjabarkan realisasi hasil kegiatan yang dilakukan selama masa Habituasi yang
dimulai tanggal 10 Februari sampai dengan 10 Maret 2020 di unit kerja yaitu SD Negeri 003
Balikpapan Selatan beserta output dari kegiatan yang dilaksanakan.
Kegiatan 1
Melakukan sosialisasi Sekolah Ramah Anak di SD Negeri003 Balikpapan Selatan.
Sekolah Ramah Anak merupakan upaya untuk menciptakansekolah yang bersih, aman, nyaman, asri, indah, ramah,peduli dan berbudaya lingkungan hidup, serta memberikanperlindungan dan pemenuhan hak anak selama berada disekolah, sehingga perlu adanya komitmen mewujudkanSekolah Ramah Anak.
Tahapan Kegiatan1. Konsultasi dengan kepala sekolah
36
2. Mendiskusikan dengan teman sejawat guru tentang kegiatan mewujudkan Sekolah
Ramah Anak
3. Menentukan Jadwal dan membuat undangan serta menyiapkan materi yang akan disampaikan
4. Menyiapkan tempat yang akan di gunakan
37
5. Melaksanakan sosialisasi kepada orangtua siswa tentang penerapan Sekolah RamahAnak
Hasil Kegiatan
Salah satu cara dalam menerapkan Sekolah Ramah Anak adalah dengan mensosialisasikan
Sekolah Ramah Anak dan Program sekolah yang mendukung. Diharapkan setelah kegiatan ini
dilakukan orang tua menjadi paham apa itu Sekolah Ramah Anak. Kegiatan ini sangat didukung
oleh orangtua dan dirasakan bermanfaat karena orangtua merasa tenang selama anak berada di
sekolah. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2020.
Nilai-nilai dasar ANEKA
Akuntabilitas (transparan dan tanggung jawab)
Ketika berkonsultasi dengan kepala sekolah dan berdiskusi menyamakan persepsi dengan rekankerja mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan harus jelas sehingga apa yang disampaikandapat diterima dan tidak ada kesalahpahaman.
Nasionalisme: (sila ke 3)
38
Sebagai wujud partisipasi mewujudkan misi Kota Balikpapan yang Ramah Anak, dan guru dapatmenghargai hak-hak anak
Etika Publik (hormat)Bersikap sopan dan hormat dalam konsultasi kepada atasan dan pada saat mensosialisasikansekolah ramah anak pada wali murid
Komitmen mutu. (efisien)Wujud integrasi dan penguatan positif bagi sikap anak
Anti Korupsi (jujur)Sosialisasi disampaikan dengan informasi yang sesuai tanpa dimanipulasiKegiatan 2
Melaksanakan kegiatan Sabtu Bersinar ( Bersih, Sehat, Aktif, Aman dan Ramah Anak)
Kegiatan ini dilakukan untuk menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak selama di
sekolah.
Tahapan Kegiatan:
1. Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan sabtu bersinar ( Bersih, Sehat, Aktif, Amandan Ramah Anak )
2. Mendiskusikan dengan rekan-rekan guru mengenai rancangan program kegiatan yangakan dilakukan.
3. Menyambut kedatangan siswa didepan gerbang sekolah dengan menerapkan 6S ( Senyum,Sapa, Salam, Salim, Sopan dan Santun ).
4. Melakukan Berlimit ( Bersih Lima Menit) Bersama siswa sebelum baris dan masukkedalam kelas.
39
40
5. Mengarahkan siswa untuk berbaris sebelum masuk dan melakukan pemeriksaan kerapianseragam dan kebersihan tubuh
6. Siswa kelas 1 berkumpul di kelas dan membawa peralatan kegiatan yang dibawa darirumah
41
7. Melakukan tepuk “Hak Anak”8. Menampilkan aksi dan kreasi anak
42
9. Mendampingi siswa untuk memakan makanan 4 sehat 5 sempurna.
10. Mengevaluasi hasil kegiatan, apakah siswa merasa senang dan aktif selama mengikuti
kegiatan
Hasil Kegiatan:
Dalam kegiatan ini, peserta didik melakukan kegiatan yang telah direncanakan.berbagai kegiatan
dilakukan dari kelas bawah hingga kelas atas. Kegiatan yang dilakukan antara lain latihan menari,
pramuka, kebersihan lingkungan, pemanfaatan barang bekas / daur ulang limbah. Dalam
kegiatan hari ini anak kelas satu membuat keterampilan membuat ikan yang nantinya akan di
pergunakan untuk membuat tirai di jendela kelas. Kegiatan sangat bermanfaat bagi peserta didik,
karena anak merasa senang selama kegiatan. Kegiatan ini di laksanakan pada tanggal 22 Februari
2020.
Nilai-nilai ANEKA
43
Akuntabilitas. Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu Bersinar terintegrasi dengan perwujudan
Sekolah Ramah Anak
Nasionalisme. Kegiatan Sabtu Bersinar merupakan hasil diskusi dengan teman sejawat dan juga
orangtua dan pelaksanaanya sesuai dengan tujuan yaitu Sekolah Ramah Anak
Etika Publik. Kegiatan ini dilakukan dengan berkoordinasi dan kerjasama dengan guru-guru
sebagai teman sejawat, atas masukan dan saran kegiatan dapat terlaksana.
Komitmen Mutu. Selama kegiatan, peserta didik menyalurkan aksi dan kreasinya, sehingga
mengubah suasana sekolah yang menyenangkan.
Anti Korupsi. Selama kegiatan tidak ada biaya yang dipungut baik dari peserta didik maupun
orangtua.
Kegiatan 3
Melakukan sosialisasi kegiatan pencegahan kejahatan seksual pada anak
Saat ini kejahatan seksual pada anak sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, perlu adanya
sosialisasi kepada peserta didik tentang pencegahan agar tidak terjadi kejahatan seksual.
Tahapan Kegiatan:
1. Konsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatansosialisasi yang akan dilaksanakan.
2. Menyiapkan materi atau mencarireferensi materi.
3. Menyiapkan tempat untuk sosialisasi kegiatanpencegahan kejahatan seksual pada anak.
4. Menentukan jadwal pelaksanaan.
44
45
5. Melaksanakan kegiatan sosialisasi. Guru menjelaskan tentang pentingnya mencegah terjadinya kejahatan seksual pada anak
Guru memberikan informasi kepada peserta didik, bagian anggota tubuh yang boleh
disentuh dan tidak boleh disentuh oleh teman dan orang lain
Untuk memudahkan penjelasan, guru menonton film pendek tentang si Geni dan guru juga
memberikan video lagu tentang Sentuhan Boleh dan Tidak Boleh.
Hasil Kegiatan
Pemahaman peserta didik tentang pentingnya kejahatan seksual sejak dini sangat
bermanfaat bagi peserta didik sehingga mengetahui bagian anggota tubuh yang boleh disentuh
dan tidak boleh disentuh oleh teman dan orang lain selain orangtua. Kegiatan ini saya laksanakan
pada tanggal 18 Februari 2020 setelah kegiatan Sosialisasi penerapan Sekolah Ramah Anak.
Nilai-nilai ANEKAAkuntabilitas (transparansi)
Mencantumkan sumber media yang digunakan dalam sosialisasi.
Nasionalisme (sila ke 3)
Menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar saat memberikan sosialisasi.
Etika Publik (respect)
Memberikan pengetahuan secara jelas tentang pencegahan kejahatan seksual pada anak
46
Komitmen Mutu: (Kreatif dan sesuai target)Membuat dan menyiapkan bahan untuk sosialisasi semenarik mungkin agar perhatian siswa terfokuspada media yang telah di siapkan dengan tujuan agar siswa lebih mudah mengerti dengan apa yangdisampaikan.
Anti Korupsi (Mandiri)
Sosialisasi disampaikan dengan informasi yang sesuai tanpa dimanipulasi
Kegiatan 4Membuat poster yang terkait dengan SRA (Sekolah Ramah Anak)
Poster adalah suatu media publikasi yang didalamnya terdapat teks, gambar, atau
perpaduan keduanya dimana tujuannya untuk memberikan informasi atau pesan kepada semua
orang.
Tahapan Kegiatan :
1. Membuat design / rancangan poster.
2. Konsultasi design/rancangan posterdengan kepalasekolah.
3. Pembuatan/ percetakan poster
47
4. Pemasangan poster di setiap sudut sekolah yang mudah dilihat.
Hasil Kegiatan
Berdasarkan isu yang diangkat kegiatan tentang poster Sekolah
Ramah Anak. Himbauan larangan merokok dilingkungan sekolah
sehingga diharapkan wali murid tidak ada lagi yang merokok
dilingkungan sekolah untuk meningkatkan kesehatan siswa dan
himbauan untuk tidak melakukan kekerasan terhadap anak. Pada hari
Rabu, 04 Maret 2020 kegiatan ini dilaksanakan. Kegiatan ini diawali
dengan dengan membuat desain poster selanjutnya dikonsultasikan
kepada Kepala Sekolah kemudian guru mencetak poster tersebut dan melaminating poster
tersebut. Setelah itu poster ditempelkan pada tempat dimana seluruh warga sekolah lewati dan
melihatnya.
Nilai-nilai Dasar ANEKA:
Akuntabilitas : (transparan)Mencantumkan sumber media yang digunakan dalam membuat poster.
Nasionalisme : (musyawarah)Berkonsultasi dengan kepala sekolah terkait dengan design poster yang akan di buat danmengikuti saran serta masukan dari kepala sekolah.
Etika Publik (Cermat dan taat pada peraturan)Selektif dalam memilih dan menggunakan design poster yang sesuai dengan tema agar tidakvulgar maupun menyinggung pihak manapun.
48
Komitmen Mutu (Inovasi, efektif dan efisien)Ini merupakan suatu inovasi dimana membuat gambar dan kalimat ajakan untuk menerapkansekolah ramah anak selain itu efektif karena telah mencapai tujuan yaitu guru dan siswa menjadilebih mengerti tentang sekolah ramah aank dan efisien karena gambar poster dapat bertahandengan jangka waktu yang lama serta mudah dilihat banyak orang.
Anti Korupsi : (Jujur)Mencetak poster sesuai dengan jumlah yang diinginkan kepala sekolah, tanpa mengurangi dan
melebih-lebihkan
B. Dampak jika nilai ANEKA tidak diterapkan dalam setiap kegiatan
1. Kegiatan yang telah rencanakan jika tidak kita disampaikan dengan jelas, dan
pendapat kita berubah-ubah maka kita tidak akan dipercaya untuk melaksanakan
kegiatan tersebut. Selain itu jika tidak ada tanggung jawab maka kegiatan tidak akan
berjalan lancar.
2. Jika tidak ada diskusi yang baik maka rancangan kita tidak akan mendapatkan
dukungan dari teman sejawat, mungkin juga terjadi penolakan dari rekan kerja dan
kegiatan tidak akan berjalan sesuai dengan rencana.
3. Jika dalam melakukan konsultasi tidak menggunakan bahasa yang sopan dan perilaku
yang santun, kepala sekolah tidak akan mendukung kegiatan yang akan dilaksanakan.
4. Jika dalam kegiatan tidak terdapat tujuan, dan kegiatan tidak mencapat tujuan yang
ingin diwujudkan, maka kegiatan tidak efektif dan efisien
5. Jika selama kegiatan dilakukan unsur paksaan, maka kegiatan tidak berjalan efisien
49
C. Role Model
Role Model (Peranan) adalah seseorang
yang tingkah lakunya kita tiru, ikuti dan
jadikan teladan. Dalam kegiatan aktualisasi
ini, yang menjadi role model adalah Ibu
Rahmati,S.Pd guru kelas 2B SDN 003
Balikpapan Selatan. Alasan beliau dijadikan
role model pada pelaksanaan rencana
aktualisasi ini yaitu karena beliau adalah
sosok pendidik yang dalam dirinya
terinternalisasi nilai-nilai dasar PNS serta
Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI.
Seperti yang diketahui peserta diklat, bahwa dalam kesehariannya beliau
layak dijadikan contoh dan panutan. Sebagai sosok pendidik, sifat yang ramah
kepada sesama rekan kerja membawa suasana hangat di lingkungan kerja.
Keramahannya kepada peserta didik, terlihat setiap kehadirannya selalu disambut
dengan riang gembira. Kegiatan belajar mengajar selalu berlangsung aktif dan
menyenangkan, membimbing siswa dengan telaten, selalu berseragam rapi dan
juga tertib administrasi guru. Jarak rumah beliau dengan sekolah relatif jauh,
namun beliau selalu datang paling awal dan pulang paling akhir. Selalu
mempersiapkan kelengkapan kegiatan pembelajaran keesokan harinya, sehingga
tidak pernah membawa pekerjaan sekolah ke rumah, selalu diselesaikan di
sekolah. Beliau juga memotivasi peserta diklat, untuk tidak mudah menyerah
dalam menghadapi tantangan-tantangan dalam dunia pendidikan.
50
BAB VI
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Kegiatan habituasi selama off campus dilaksanakan mulai tanggal 10 Februari – 10 Maret2020, telah direalisasikan 4 kegiatan di SD Negeri 003 Balikpapan Selatan. Aktualisasi nilai-nilaidasar ANEKA pada semua kegiatan yang dilakukan penulis merupakan hasil kerjasama antarapenulis dengan teman sejawat dibawah bimbingan dan arahan atasan langsung atau mentorsangat membantu dalam menguatkan nilai-nilai organisasi dan mencapai visi, misi organisasidan dapat diambil kesimpulan:
1. Rincian kegiatan yang dilakukan penulis adalah:a. Melakukan sosialisasi Sekolah Ramah Anak di SD Negeri 003 Balikpapan Selatan
b. Melaksanakan kegiatan Sabtu Bersinar ( Bersih, Sehat, Aktif, Aman dan Ramah Anak)
c. Melakukan sosialisasi kegiatan pencegahan kejahatan seksual pada anak
d. Membuat poster yang terkait dengan SRA (Sekolah Ramah Anak)
2. Penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam pelaksanaan kegiatan adalah:
a. Akuntabilitas. Komitmen yang yang telah disepakati bersama antara Kepala Sekolah,
Guru, Siswa dan Orang Tua yang terwujud dalam Sekolah Ramah Anak merupakan
bentuk tanggung jawab pihak sekolah terhadap kenyamanan dan perlindungan anak
sebagai Peserta selama di sekolah. Guru mendengarkan dan menampung keluhan dari
Peserta didik dan menjadi motivator bagi Peserta Didik
b. Nasionalisme. Sekolah ramah anak sebagai bentuk partisipasi sekolah dalam
mewujudkan misi Kota Balikpapan yang Ramah Anak, guru dapat menghargai hak-
hak anak, tidak membeda-bedakan anak karena suku, agama atau ras tertentu
c. Etika Publik. Komunikasi yang baik dengan Kepala Sekolah, teman sejawat dan
terutama kepada peserta didik, memberikan dorongan dan bimbingan kepada peserta
didik untuk menyampaikan masalahnya, memberikan apresiasi terhadap kreatifitas dan
aksi yang ingin dilakukan peserta didik
d. Komitmen Mutu. Inovasi untuk memotivasi dan penguatan positif kepada peserta
didik dan dilakukan secara berkelanjutan dan terus menerus dilakukan evaluasi, agar
hasilnya efektif.
51
e. Anti Korupsi. bukti fisik integrasi dari perwujudan Sekolah Ramah Anak adalah
peserta didik merasa aman, nyaman dan senang selama berada di sekolah serta
menstimulasi siswa untuk jujur dan berani mengungkapkan isi hatinya
B. Saran
Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi yang terintegrasi dalam nilai-nilai ANEKA di
SD Negeri 003 Balikpapan Selatan, ada beberapa saran yang terkait dengan kegiatan
aktualisasi yaitu kegiatan di sekolah harus lebih menyenangkan dan memberi rasa aman
dan nyaman bagi peserta didik. Karena jika anak merasa senang di sekolah, guru akan
mudahdalam memberikan pembelajaran. Jika kedua hal tersebut tercapai, orangtua akan
bahagia dan tenang selama anak berada di sekolah. Kegiatan ini harus terus dilanjutkan
dan dilakukan evaluasi secara berkala agar hasilnya efektif dan efisien.
52
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III :
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara,
Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III :
Akuntabilitas. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III :
Nasionalisme. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III : Etika
Publik. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III :
Komitmen Mutu. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III : Anti
Korupsi. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.
Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur
Sipil Negara. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of Goverment.
Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Calon PNS Habituasi. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta.
53
LAMPIRAN