76
PENERAPAN PRINSIP BAHASA JURNALISTIK (STUDI KALITATIF PADA BERITA SOCIETY DI SURAT KABAR JAMBI INDEPENDENT) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Jurnalistik Fakultas Dakwah OLEH: NAMA : SARINAWATI NIM : UJ131224 ILMU JURNALISTIK FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTHAN THAHA SAIFUDIN JAMBI 2018

OLEH - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/344/1/SKRIPSI SARINAWATI - mila jamilah.pdf · SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI iii PENGESAHAN iv MOTTO v ... I. Pemeriksaan

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PENERAPAN PRINSIP BAHASA JURNALISTIK

    (STUDI KALITATIF PADA BERITA SOCIETY DI SURAT KABAR JAMBI

    INDEPENDENT)

    SKRIPSI

    Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

    Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Jurnalistik

    Fakultas Dakwah

    OLEH:

    NAMA : SARINAWATI

    NIM : UJ131224

    ILMU JURNALISTIK

    FAKULTAS DAKWAH

    UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

    SULTHAN THAHA SAIFUDIN

    JAMBI

    2018

  • ii

  • iii

  • iv

  • ABSTRACT

    At present there are many public news circulating in the community, the news of

    society that circulates a lot that makes people wrong, in terms of language, there are many

    languages that are used that make people confused or misunderstood, therefore the author

    wants to know the use interesting journalistic language, precise meaning and reasoning in the

    print media of the Jambi Independent morning newspaper. The author's aim is to find out the

    application of interesting journalistic language, precise meaning and reasoning in the print

    media of the Jambi Independent morning newspaper, then the author also wants to know the

    challenges of journalists in writing society news and the efforts of journalists in facing these

    challenges.

    In this paper the author conducted research on the print media of the Jambi

    Independent morning newspaper located on Jl. Jenderal Sudirman No. 100 Thehok RT 32,

    Tambak Sari Village, South Jambi District. This study used qualitative research methods.

    With the data reduction method and the next step is drawing conclusions. The use of

    journalistic language that is interesting, precise meaning and reasoning in the news of society

    Jambi Independent print media is good enough, this is evidenced by the lack of errors that the

    authors found in the study.

    The implication is to be able to find out how the application of journalistic language is

    interesting, precise meaning and reason in the news of society and the obstacles faced in its

    application and the efforts made by the Jambi Independent morning newspaper daily print

    media in overcoming these obstacles. Based on the results of the authors found in the study

    there are several important things that need to be taken into account. In Media Jambi

    Independent there are several news societies that have images that do not match the

    photographic information, and how to take photographs that are still inappropriate, and giving

    bonuses to journalists who have written news society very well.

    vi

  • ABSTRAK

    Saat ini ada banyak berita-berita society yang beredar dimasyarakat, berita-berita

    society yang beredar banyak yang membuat keliru masyarakat, dari segi bahasa, ada banyak

    bahasa-bahasa yang digunakan yang membuat masyarakat bingung atau salah arti, oleh

    karena itu penulis ingin mengetahui penggunaan bahasa jurnalistik yang menarik, tepat

    makna dan nalar pada media cetak surat kabar harian pagi Jambi Independent. Tujuan penulis

    adalah untuk mengetahui penerapan bahasa jurnalistik yang menarik, tepat makna dan nalar

    pada media cetak surat kabar harian pagi Jambi Independent, selanjutnya penulis juga inggin

    mengetahui tantangan wartawan dalam menulis berita society dan upaya yang dilakukan

    wartawan dalam menghadapi tantangan tersebut.

    Pada karya tulis ini penulis melakukan penelitian pada media cetak surat kabar harian

    pagi Jambi Independent yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 100 Thehok RT 32,

    Kelurahan Tambak Sari Kecamatan Jambi Selatan. Penelitian ini menggunakan metode

    penelitian kualitatif. Dengan metode Reduksi data dan langkah selanjutnya adalah penarikan

    kesimpulan. Penggunaan bahasa jurnalistik yang menarik, tepat makna dan nalar pada berita

    society media cetak Jambi Independen sudah cukup baik, hal ini dibuktikan dengan

    sedikitnya kesalahan yang penulis temukan dalam penelitian.

    Implikasinya adalah agar dapat mengetahui bagaimana penerapan bahasa jurnalistik

    yang menarik, tepat makna dan nalar pada berita society dan kendala yang dihadapi dalam

    penerapannya serta upaya yang dilakukan media cetak surat kabar harian pagi Jambi

    Independent dalam mengatasi kendala tersebut. Berdasarkan hasil yang penulis temukan

    dalam penelitian ada beberapa hal penting yang perlu perhatiakan Pada Media Jambi

    Independent ada beberapa berita society yang memiliki gambar yang tidak sesuai dengan

    keterangan fotonya, dan cara pengambilan foto yang masih kurang pas, serta pemberian

    bonus kepada wartawan yang telah menulis berita society dengan amat baik.

    vi

  • PERSEMBAHAN

    Sembah sujud serta ribuan rasa syukurku kepada Allah SWT.

    Atas sebuah keberhasilan yang telah Engkau hadiahkan kepadaku ya Allah, tak henti-

    hentinya bibir ini mengucap syukur atas sebuah keberhasilan yang sangat istimewa ini yang

    mana atas karuniaMu serta kemudahan yang Engkau hadirkan sehingga skripsi ini dapat

    terselesaikan tepat pada waktunya. Solawat berangkaikan salam tak henti-hentinya ku

    hanturkan kepada Rasulullah SAW putra Abdullah Buah hati Siti Aminah Penghuni Syurga

    Kekasi Allah.

    Kupersembahkan karya tulis sederhana ini kepada orang-orang yang ku kasihi dan aku

    sayangi, yang mana telah membantu dalam proses pembuatan karya tulis ini baik berupa

    dukunga materi, moril serta ide-ide cemerlang.

    Dan yang pertama adalah teruntuk kedua orangtua ku yang tercinta ayahandaku (Asmuni

    Anang) serta ibundaku (Suryani) serta Suamiku (Zakaria) dan Saudara-saudaraku abangku

    (Misan dan Al-Amin), kakakku (Sarimah dan Hamisah) dan adik-adikku(M. Hamim z dan M.

    salim) serta keluarga besarku yang turut membantuku dan memberi semangat/support dalam

    proses penelitian

    Akhir kata, semoga skripsi ini membawa manfaat bagi kita semua, Amin …..!!!

    vii

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur alhamdulilah penulis hanturkan kepada ALLAH SWT, yang telah melimpahkan

    rahmat dan karunia-Nya sehingga atas izin-Nya jualah penulis dapat menyelesailkan Skripsi

    ini dengan judul:Penerapan Prinsip Bahasa Jurnalistik (Studi Kalitatif Pada Berita

    Society di Surat Kabar Jambi Independent)Adapun maksud dari penulisan skripsi ini

    adalah sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Jurnalistik (Sos) pada program

    studi Ilmu Jurnalistik di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Fakultas

    Dakwah.

    Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, motivasi,

    masukan, dari berbagai pihak, untuk itu perkenankan penulis mengucapkan terimakasih yang

    sebesar-besarnya kepada:

    1. Bapak Drs. Zulqarnain, M.Ag selaku Pembimbin I dan Bapak Muhaimin, M.I.Kom

    selaku pembimbing II telah sabra dan rela meluangkan waktu untuk membimbing

    penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

    2. Bapak Drs. Sururudin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Jurnalistik Fakultas

    DakwahUIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    3. Ibu Mardalina,S.Ag., M. Ud selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Jurnalistik Fakultas

    Ushuluddin UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    4. Bapak Dr. Samsu, M.Pd selaku Dekan Fakultas DakwahUIN Sulthan Thaha Saifuddin

    Jambi

    5. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, M.HI selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik dan

    Kemahasiswaan.

    6. Bapak dan Ibu Dosen, Asisten Dosen, dan seluruh karyawan karyawati Fakultas

    Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    7. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    8. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA., Ph.D selaku Wakil Rektor I Bidang

    Akademik dan Pengembangan Lembaga

    9. Bapak Dr. H. Hidayat, M.Pd selaku Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum,

    Perencanaan dan Keuangan.

    10. Ibu Dr. Hj. Fadillah M.Pd selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan

    Kerjasama UINSulthan Thaha Saifuddin Jambi.

  • Dan peneliti mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi

    ini.Dan dengan adanya skripsi ini semoga menjadi motivasi bagi banyak pihak dan bagi diri

    penulis sendiri tentunya untuk membuat karangan-karangan ilmiah, semoga bermanfaat bagi

    kita semua.Demikianlah semoga Allah SWT senantiasa meridhoi kita semua.Amin

    yarobbal’alamin.

    Jambi, Agustus 2018

    SARINAWATI

    NIM.131224

    viii

  • DAFTAR ISI SEMENTARA

    HALAMAN JUDUL i

    NOTA DINAS ii

    SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI iii

    PENGESAHAN iv

    MOTTO v

    ABSTRAK vi

    PERSEMBAHAN vii

    KATA PENGANTAR viii

    DAFTAR ISI x

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah 1 B. Permasalahan 4 C. Batasan Masalah 4 D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 4 E. Kerangka Teori 5 F. Metode Penelitian 15 G. Metode Pengumpulan Data 17 H. Metode Teknis Analisis Analisis Data 18 I. Pemeriksaan Keabsahan Data 19 J. Studi Relevan 21

    BAB II PROFIL SURAT KABAR JAMBI INDEPENDENT

    A. Profil Jambi Independent 30 B. Penerbitan Jambi Independent 32 C. Struktur Organisasi dan Visi Misi Surat Kabar Jambi Independent

    33

    D. Tugas Pokok Personil Serta Sarana & Prasarana 36

    BAB III PENERAPAN BAHASA JURNALISTIK MENARIK,TEPAT MAKNA

    DAN NALAR

    A. Penerapan Bahasa Yang Menarik 43 B. Penerapan Bahasa Yang Tepat 45 C. Penerapan BahasaYang Nalar 47

    BAB IV KENDALA DAN UPAYA YANG DIHADAPI MEDIA CETAK HARIAN

    PAGI JAMBI INDEPENDENT DALAM MENERAPKAN BAHASA

    JURNALISTIK YANG MENARIK TEPAT MAKNA DAN NALAR

    A. Kendala Yang Dihadapi Dalam Penerapan bahasa jurnalistik yang menarik tepat makna dan nalar 49

    B. Upaya Jambi Independentdalam mengatasi kendala penerapan bahasa jurnalistik yang menarik, tepat makna dan nalar 57

    ix

  • BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan 63 B. Implikasi 63

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN – LAMPIRAN

    xi

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Melalui penyampaian berita dan opini, dengan sendirinya media melakukan

    fungsi kontrol dan kritik terhadap pilar kekuasaan yang lain. Fungsi kontrol dan

    kritik ini merupakan karakteristik utama institusi media, sekaligus karakteristik kerja

    profesi wartawan, justru salah besar secara konsepsional, bila media atau wartawan

    itu bekerja sama dengan penguasa, apalagi menjadi penguasa. Karena masing-masing

    memiliki fungsi yang berbeda. Kebebasan media massa pada dasarnya bertujuan

    untuk meningkatkan kualitas demokrasi. Dengan kebebasan media massa,

    dimungkinkan untuk menyampaikan beragam informasi, sehingga memperkuat dan

    mendukung warga negara untuk berperan di dalam demokrasi atau disebut civic

    empowerment.

    “Banyak jurnalis tidak ragu-ragu merasa bahwa secara ideal profesi mereka

    adalah memberikan informasi, agar warga negara mampu memainkan peran

    demokratiknya secara signifikan”.1

    Hakikatnya, dalam media massa terdapat unsur pemberitaan, fungsi utama

    pemberitaan adalah untuk melaporkan atau memberi tahu suatu hal kepada khalayak.

    Memilih, mengolah, dan menerbitkan suatu berita adalah tugas media massa. Segala

    informasi yang diberitakan harus diperhitungkan nilai gunanya bagi kepentingan

    masyarakat. Berikut ini dua hal yang perlu diperhatikan media media massa dalam

    memenuhi nilai guna atau manfaat berita bagi khalayak. Pertama, berita harus dapat

    dimanfaatkan sebagai pengetahuan umum. Pengetahuan bersifat dinamis, artinya

    bahwa pengetahuan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Untuk itu,

    kebutuhan akan pengetahuan tidak cukup berhenti pada saat tertentu. Setiap orang

    membutuhkan pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Berbagai

    informasi dapat dijadikan sumber pengetahuan umum. Laporan, data statistik,

    peraturan-peraturan, keputusan-keputusan penting, dan berita dapat digolongkan

    sebagai informasi.

    Berita yang disajikan media massa tentu beragam, mulai dari berita sosial,

    politik, kesehatan, pendidikan, dan masih banyak lagi. Di berbagai negara maju,

    1Henry Subiakto dan Racman Ida, Komunikasi Polotik, Media dan Demokrasi (Jakarta: Kencana

    Prenada Media Group, 2012), 114.

  • berkembang pendapat bahwa berita buruk justru akan melahirkan pelajaran yang baik

    sebagai bahan korektif. Masyarakat yang menyaksikan suatu berita dan menganggap

    berita tersebut tidak mengenakkan, tentu mereka akan berusaha menghindarinya.

    ltulah yang dimaksud sebagai bahan korektif. Selain memiliki fungsi yang

    bermanfaat bagi kepentingan khalayak, berita harus memiliki konsep dasar

    pemberitaan.Unsur-unsur yang dijadikan konsep dasar pemberitaan, yaitu sebagai

    berikut.

    Berita sebagai Bentuk Laporan Tercepat,Kecepatan merupakan hal yang

    paling mendasar dalam konsep penyajian berita. Namun, apabila berita tidak dapat

    disiarkan dengan cepat maka dapat diganti dengan mengupas berita tersebut secara

    lebih mendalam (in depth report).Tujuan in depth report adalah agar topik yang

    dibahas menjadi lebih hangat, baru, dan tidak menimbulkan kesan "basi".

    Berita sebagai Fakta Objektif, berita merupakan fakta yang bersifat objektif.

    Artinya berita harus dilaporkan dengan jujur, apa adanya, tidak berat sebelah, dan

    tanpa mencampurkan pendapat subjektif penulis. Sehubungan dengan itu, setiap

    media massa harus memenuhi kode etik jurnalistik.

    Berita sebagai Bahan Interpretasi, pada kenyataannya, tidak semua berita

    dapat dengan mudah dimengerti oleh khalayak.Untuk itu, agar tidak menimbulkan

    salah tafsir, pemberitaan harus disiarkan dengan bahasa yang lugas.Sebagai contoh,

    berita tentang politik, ekonomi, dan hukum. Berita-berita seperti itu harus disedai

    penjelasan tentang latar belakang, sebab akibat, situasi, dan hubungannya dengan

    faktor lain. Selain itu, ketelitian penulis berita sangat dibutuhkan.

    Berita sebagai Rekaman dan Dokumentasi, berita yang disajikan di media

    massa dapat difungsikanm sebagai bahan dokumentasi. sebagai contoh, surat kabar

    New York Times pernah mendapat penghargaan “pulitzer prizes” atas pemuatan

    berita-berita yang bersifat dokumenter. 2

    Konsep dasar penulisan berita di atas harus benar-benar diperhatikan oleh

    penulis berita.penulis berita dapat memilih salah satu konsep atau lebih. Kejelasan

    konsep dapat mempermudah pembaca dalam memahami isi berita.Untuk itu, sebelum

    menyiarkan berita, penulis berita harus menentukan konsep beritanya dengan jelas

    Kejelasan isi berita sangat dipengaruhi oleh gambar atau foto sebagai ilustrasiobjek

    pemberitaan.Selain memperjelas isi berita, gambar atau foto lebih dapat menjelaskan

    2Inung Cahya S, Menulis Berita Di Media Massa (Yogyakarta: Citra Aji Parama, 2012), 5-8.

  • fakta objektif dibandingkan penyajian kalimat yang panjang karena kata-kata

    mempunyai keterbatasan dalam menjangkau dan mengilustrasikan peristiwa.3

    Selain harus menentukan konsep beritanya, seorang wartawan harus

    memperhatikan kaidah bahasa jurnalis dalam menulis berita. Bahasa jurnalistik atau

    yang biasa dikenal dengan bahasa pers ini, merupakan salah satu ragam bahasa yang

    kreatif dari bahasa Indonesia, selain ragam bahasa akademik (ilmiah), ragam bahasa

    usaha (bisnis), ragam bahasa filosofik, dan ragam bahasa literer (sastra). Bahasa ini

    sering digunakan oleh para wartawan atau jurnalistik.

    Bahasa Jurnalistik adalah gaya bahasa yang digunakan wartawan dalam

    menulis berita. Disebut juga sebagai Bahasa Komunikasi Massa (Language of Mass

    Communication, atau disebut pula dengan Newspaper Language), yakni bahasa yang

    digunakan dalam komunikasi melalui media massa, baik komunikasi lisan (tutur) di

    media elektronik seperti radio dan televisi, maupun komunikasi tertulis seperti media

    cetak. Dengan ciri khas singkat, padat, dan mudah dipahami.4

    Ragam bahasa jurnalistik memiliki kaidah-kaidah tersendiri yang dapat

    membedakan ragam bahasa jurnalistik dengan ragam bahasa yang lain. Bahasa

    jurnalistik yang baik itu harus sesuai dengan norma tata bahasa yang antara lain

    terdiri atas susunan-susunan kalimat yang benar dan pemilihan kata yang tepat.

    Karena bahasa jurnalistik itu digunakan sebagai bahasa dalam penyampai informasi.

    Sehingga memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan bahasa lain. Ciri khas

    dari bahasa jurnalistik itu secara umum diantaranya yaitu menggunakan bahasa yang

    sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, jernih, menarik, demokratis, populer, logis,

    gramatikal, mengutamakan kalimat aktif, menghindari kata atau istilah teknis, dan

    menghindari istilah asing. Serta, bahasa jurnalistik ini tunduk pada kaidah dan etika

    bahasa baku dalam bahasa Indonesia.

    Bahasa bagi para jurnalis adalah senjata. Maka, pelurunya adalah kata-kata.

    Tanpa menulis, jurnalis tidak akan pernah bisa menginformasikan peristiwa ataupun

    merubah pandangan masyarakat kearah yang lebih baik. Kehidupan jurnalispun

    haruslah terampil berbahasa. Bahasa jurnalistik harus padat, singkat, sederhana, jelas,

    lugas namun menarik untuk dibaca. Tentunya, perlu ada keahlian khusus tentang

    kebahasaan yang harus dikuasai wartawan agar tercipta tulisan yang bermanfaat,

    3Ibid,. 7-8.

    4Suhaemi dan Nasrullah Bahasa Jurnalistik (Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas Islam Negeri

    Syarif Hidayatullah, 2007), 56.

  • komunikatif dan informatif. Para jurnalis dituntut pula untuk memahami kaidah

    bahasa Indonesia yang sesuai dengan tata bahasa yang telah ditetapkan.

    Permasalahan yang kemudian mencuat berdasarkan pra observasi penulis di

    media Jambi Independet sebagai salah satu media massa yang berkecimbung dalam

    bidang pemberitaan khususnya berita tentang society, penulis melihat bahwa masih

    ada jurnalis yang masih melakukan banyak kesalahan dalam menggunakan bahasa

    dalam tulisannya. Kesalahan-kesalahan itu pada akhirnya membuat kerancuan dan

    salah tafsir para pembaca. Tidak sedikit wartawan yang salah menempatkan

    pemakaian bahasa jurnalistik terhadap jenis tulisannya. Wartawan kerap pula

    menggunakan bahasa jurnalistik yang tidak sesuai dengan karakter atau gaya

    tulisannya sendiri. Seperti bahasa yang menarik, bahasa yang tepat makna, dan

    bahasa Hemat Kata. Kesalahan yang kurang sesuai dengan kaidah bahasa jurnalis

    misalnya seperti kesalahan pada judul berita surat kabar yang memakai kalimat aktif.

    Contoh pada judul berita berikut;

    PTPN 6 dan Kajati Jambi Tandatangani MOU

    Pada contoh diatas judul merupakan judul berita yang tidak menarik di

    karenakan judul tersebut sudah biasa, dan ada salah penulisan pada judul berita

    tersebutyang seharusnya penulisan pada kata “kejati” tetapi penulisan di judul

    tersebut adalah “kajati”, yang seharusnya huruf “e” akan tetapi di judul tersebut

    menggunakan huruf “a” dalam penulisannya. Wartawanpun sering salah

    menempatkan bahasa asing yang tidak dikenal masyarakat ataupun bahasa-bahasa

    teknis yang rata-rata hanya dimengerti oleh pihak-pihak tertentu saja. Jika

    diperhatikan, kesalahan-kesalahan tersebut akan menyebabkan efek negatif terhadap

    media massa.

    Permasalahan lain yaitu kemubaziran bahasa wartawan pada aspek

    gramatikal (tata bahasa), leksikal (pemilihan kosakata) dan ortografis (ejaan).

    Berdasarkan aspek kebahasaan, kesalahan tertinggi yang dilakukan wartawan

    terdapat pada aspek gramatikal dan kesalahan terendah pada aspek ortografi.

    Penyebab wartawan melakukan kesalahan bahasa dari faktor penulis karena

    minimnya penguasaan kosa kata, pengetahuan kebahasaan yang terbatas, dan kurang

    bertanggung jawab terhadap pemakaian bahasa, karena kebiasaan lupa dan

    pendidikan yang belum baik. Faktor di luar penulis, yang menyebabkan wartawan

    melakukan kesalahan dalam menggunakan bahasa Indonesia karena keterbatasan

    waktu menulis, lama kerja, banyaknya naskah yang dikoreksi, dan tidak tersedianya

  • redaktur bahasa dalam surat kabar. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,

    maka penulis ingin mengadakan sebuah penelitian dengan judul : “Penerapan

    Prinsip Bahasa Jurnalistik.

    B. Permasalah

    Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, masalah pokok yang diangkat

    sebagai kajian utama penelitian ini adalah Bagaimana Penerapan Prinsip Bahasa

    Jurnalistik Pada Berita Society Media Cetak Surat Kabar Harian Pagi Jambi

    Independent, beberapa masalah krusial yang akan diangkat melalui karya ini adalah:

    1. Bagaimana Penerapan Bahasa Yang Menarik, Tepat Makna dan Hemat Kata

    Pada Berita Society Media Cetak Surat Kabar Harian Pagi Jambi Independent?

    2. Bagaiman Kendala Penerapan Bahasa Yang Menarik, Tepat Makna dan Hemat

    Kata Pada Berita Society Media Cetak Surat Kabar Harian Pagi Jambi

    Independent?

    3. Bagaimana Upaya Yang Dilakukan Jambi Independent Dalam Mengatasi

    Kendala Dalam Penerapan Bahasa Yang Menarik, Tepat Makan Dan Hemat kata

    Pada Berita Society Media Cetak Surat Kabar Harian Pagi Jambi Independent ?

    C. Batasan Masalah

    Batasan masalah penelitian merupakan garis terbesar dalam penelitian,

    sehingga observasi dan analisa hasil penelitian akan menjadi lebih terarah. Adapun

    batasan masalah dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada penerapan Prinsip

    bahasa jurnalistik yang menarik, tepat makna dan Hemat Kata khususnya pada berita

    Society Media Cetak Surat Kabar Harian Pagi Jambi Indepedent edisi 23 sampai 29

    April 2018.

    D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    Penelitian ini secara umum diusahakan untuk mengetahui bagaimana

    penerapan bahasa yang menarik pada berita Society Media Cetak Surat Kabar Harian

    Pagi Jambi Independent Lebih khusus penelitian ini ditujukan pula untuk:

    1. Tujuan Penelitian

    a. Ingin Mengetahui Bagaimana Penerapan Bahasa Yang Menarik , Tepat

    Makna Dan Hemat Kata Pada Berita Society Media Cetak Surat Kabar

    Harian Pagi Jambi Independet.

  • b. Ingin Mengetahui Bagainama Kendala Dalam Penerapan Bahasa Yang

    Menarik, Tepat Makna Dan Hemat Kata Pada Berita Society Media Cetak

    Surat Kabar Harian Pagi Jambi Independet.

    c. Ingin Mengetahui Bagaimana Upaya Media Cetak Jambi Independent Dalam

    Mengatasi Kendala Dalam Penerapan Bahasa Menarik, Tepat Makna Dan

    Hemat Kata Pada Berita Society Media Cetak Surat Kabar Harian Pagi Jambi

    Independent.

    2. Kegunaan Penelitian

    Adapun kegunaan dari hasil penelitian yang dilakukan dari penelitian ini

    adalah sebagai berikut:

    a. Secara umum diharapkan dapat meramaikan wacana keilmuan, dapat

    memperkaya bahan referensi dan memperkaya pengembangan ilmu

    pengetahuan, terutama di bidang jurnalistik.

    b. Dapat memperluas pemahaman tentang penggunaan bahasa jurnalistik yang

    harus berdasarkan Prinsip-prinsip dari bahasa Indonesia itu sendiri sehingga

    karakteristik bahasa jurnalistik yang singkat, padat, sederhana, lugas,

    menarik, lancar dan jelas dapat diwujudkan.

    E. Kerangka Teori

    1. Surat Kabar

    Secara etimologis, surat kabar atau koran berasal dari bahasa Inggris “news

    paper” dan bahasa Belanda “courante”. Surat kabar terdiri dari dua kata “surat dan

    kabar”. Pengertian surat adalah kertas yang ditulis yang mempunyai isi tertentu serta

    ditujukan pada pihak tertentu dan kata kabar diketahui berasal dari bahasa arab “khabar”

    yang berarti berita.5

    a. Definisi Surat Kabar

    Surat kabar ialah suatu media cetak yang berisikan informasi-informasi suatu

    peristiwa atau kejadian yang mencakup semua aspek kehidupan yang

    mengandung nilai pembelajaran atau pengetahuan yang untuk diketahui oleh

    khalayak yang diinformasikan setiap harinya.

    Salah satu bentuk pers adalah surat kabar. Isi utama dalam surat kabar adalah

    berita. Surat kabar merupakan media komunikasi yang berisikan informasi aktual

    5Yanuar Abdullah, Dasar-dasar Kewartawanan, teori dan Praktek (Padang:Angkasa Raya, 1992),

    12.

  • dari berbagai aspek kehidupan mulai dari politik, ekonomi, sosial, budaya, seni,

    dan sebagainya.6

    b. Karakteristik Surat Kabar

    Karakteristik surat kabar Menurut Karl Batwizh, dijelaskan dalam buku Hoeta

    Soehoetmengemukakan lima syarat, yaitu: Publisitas, Periodesitas, Aktualitas,

    Universalitas, Kontinuitas.7

    b.1) Publisitas, surat kabar diterbitkan untuk publik, masyarakat umum, bahkan

    untuk siapa saja siapapun boleh membelinya bahkan membacanya, isinya

    bertujuan agar diketahui oleh masyarakat

    b.2) Periodesitas, surat kabar terbit pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

    b.3) Aktualitas, isinya aktual, belum pernah dimuat sebelumnya.

    b.4) Universalitas, isinya tidak mengenai satu persoalan saja.

    b.5) Kontinuitas, isinya berkesinambungan.8

    Dari lima karakteristik surat kabar tersebut, bisa dikatakan bahwa surat kabar

    memang benar-benar memberikan informasi yang aktual, fakta, dan untuk kepentingan

    masyarakat serta pengetahuan bagi masyarakat.

    2. Berita

    a. Pengertian Berita

    News atau berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian

    serta minat khalayak pendengar.9 Charnley dan James M. Neal menuturkan, berita adalah

    laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan, situasi, kondisi, interprestasi yang

    penting, menarik, masih baru dan harus secepatnya disampaikan kepada khalayak.

    Doug Newsom dan James A. Wollert dalam Media Writing: news for the mass

    media mengemukakan dalam definisi sederhana berita adalah apa saja yang ingin dan

    perlu di ketahui orang atau lebih luas lagi oleh masyarakat. Dengan melaporkan berita,

    media massa memberikan informasi kepada masyarakat mengenai apa yang mereka

    butuhkan.

    Setelah merujuk kepada beberapa definisi tersebut, berita didefinisikan sebagi

    berikut : berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar,

    6Suryawati Indah, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011),

    40. 7Hoeta Soehoet, Dasar-dasar Jurnalistik(Jakarta: Yayasan Kampus Tercinta-IISIP, 2003), 11.

    8Hoeta Soehoet,Dasar-dasar Jurnalistik(Jakarta: Yayasan Kampus Tercinta-IISIP, 2003), 12.

    9 Tri Rama, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Karya Agung),212

  • menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkata seperti

    surat kabar,radio, televisi, atau media online internet.

    Defini tersebut perlu penulis ketengahkan, karena defenisi berita yang disajikan

    para pakar, dan banyak bertitik tolak dari dunia surat kabar. Pernyataan itu tidak salah,

    hanya tidak lengkap karena media masa tidak hanya menunjuk kepada surat kabar, tetapi

    juga mencakup radio, televisi, film, dan bahkan sekarang juga internet.10

    b. Klasifikasi Berita

    Berita dapat dikalsifikasikan kedalam dua kategori: berita berat, (hard news) dan

    berita ringan (soft news). Selain itu, berita juga dapat dibedakan menurut lokasi

    peristiwanya, ditempat terbuka atau ditempat tertutup. Sedangkan berdasarkan sifatnya,

    berita bisa dipilih menjadi berita diduga dan berita tak diduga. Selebihnya, berita juga

    bisa dilihat menurut materi isinya yang beraneka macam.

    Berita berat, sesuai dengan namanya menunjuk pada peristiwa yang

    mengguncangkan dan menyita perhatian seperti kebakaran, gempa bumi, kerusuhan.

    Sedangkan berita ringan juga sesuai dengan namanya, menunjukan pada pristiwa yang

    lebih bertumpuh pada unsur-unsur ketertarikan manusiawi, seperti pesta penokohan

    bintang film atau seminar sehari tentang perilaku seks bebas dikalangan remaja.

    Berdasarkan sifatnya berita terbagi atas berita diduga dan berita tak terduga.

    Berita diduga adalah pristiwa yang direncanakan atau sudah diketahui sebelumnya,

    seperti lokakarya, pemilihan umum, peringatan hari-hari bersejarah. Proses penanganan

    berita yang sifatnya diduga disebut making news. Artinya kita berupaya untuk

    menciptakan dan merekayasa berita news enginee ring. Proses penciptaan atau

    perekayasaan berita itu dilakukan melalui tahapan perencanaan diruang rapat redaksi. Di

    usulkan dalam rapat proyeksi, dikosultasikan dengan pemimpin redaksi, dilanjutkan

    dengan observasi, serta ditegaskan dalam interaksi, dan konfirmasi dilapangan. Semuanya

    melalui prosedur manajemen peliputan yang baku, jelas, terstruktur, dan terukur. Orang

    yang melipunya disebut sebagai reporter ( pelapor).

    Berita tak terduga adalah peristiwa yang sifatnya tiba-tiba, tidak direncanakan,

    tidak diketahui sebelumnya, seperti kereta api terguling, gedung perkantoran terbakar, bus

    tabrakan, kapal tenggelam, pesawat dibajak, anak-anak sekolah disandera, atau terjadi

    10

    Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis

    Profesional (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011), 64-65.

  • peledakan bom dipusat keramaian. Proses penaganan berita yang sifatnya tidak diketahui,

    dan tidak direncanakan sebelumnya, atau sifatnya tiba-tiba itu, disebut hunting news.

    Orangnya disebut sebagai hunter (pemburu).

    Berita juga bisa dibedakan menurut lokasi peristiwa. Ada berita yang terjadi

    ditempat tertutup in door news, adapula yang terjadi ditempat terbuka out door news

    berita tentang sidang kabinet, seminar, pengadilan, berlagsung ditempat tertutup. Berita

    jenis ini umumnya termasuk kategori berita ringan soft news. Disebut berita ringan karena

    berita tersebut tidak sampai menguncangkan perhatian serta tidak menimbulkan dampak

    yang luas terhadap masyarakat. Kata pribahasa latin, kue sera-sera, apa yang terjadi,

    terjadilah.

    Berdasarkan materi isinya berita dapat dikelompokan dalam:

    b.1) Berita pernyataan pendapat, ide atau gagasan (talking news)

    b.2) Berita ekonomi (economik news)

    b.3) Berita keuangan (pinansial news)

    b.4) Berita politik (political news)

    b.5) Berita sosial kemasyarakatan ( social news )

    b.6) Berita pendidikan ( education)

    b.7) Berita hukum dan keadilan (law and justice news)

    b.8) Berita olahraga ( spot news)

    b.9) Berita kriminal ( crime news )

    b.10) Berita bencana dan tragedi ( tragedy and disaster news)

    b.11) Berita perang ( war news)

    b.12) Berita ilmiah (scientifict news)

    b.13) Berita hiburan (entartaiment news)

    b.14) Berita tentang aspek-aspek ketertarikan manusiawi atau minat insani (human

    intrest news)11

    3. Bahasa Jurnalistik Pers

    a. Pengertian Bahasa Jurnalistik

    Bahasa yang lazim dipakai media cetak berkala yakni surat kabar, tabloid, dan

    majalah, disebut bahasa jurnalistik pers.12

    Bahasa jurnalistik merupakan bahasa yang

    digunakan oleh wartawan (jurnalis) dalam menulis karya-karya jurnalistik dimedia massa.

    Bahasa jurnalistik juga merupakan bahasa komunikasi massa sebagaimana tampak dalam

    11

    Ibid.,66-67. 12

    Tri Rama, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: Karya Agung), 253

  • koran (harian) dan majalah (mingguan). Dengan demikian, bahasa Indonesia pada karya-

    karya jurnalistik yang bisa dikategorikan sebagai bahasa jurnalistik atau bahasa pers.

    Bukan karya-karya opini (artikel dan esai). Oleh karena itu jika ada wartawan yang juga

    inggin menulis cerpen, esai, kritik, dan opini, maka karya-karya tersebut tidak dapat

    digolongkan sebagai karya jurnalistik, karena karya-karya itu memiliki varian tersendiri.13

    b. Ciri – Ciri Bahasa Jurnalistik

    b.1) Sederhana

    Sederhana berarti selalu mengutamakan dan memilih kata atau kalimat yang

    paling banyak diketahui maknanya oleh khalayak pembaca. Khalayak pembaca

    sifatnya sangat heterogen, baik dilihat dari tingkat intlektualitasnya maupun

    karakteristik demografis dan aspek psikografisnya seperti status sosial ekonomi

    pekerjaan atau profesi, tempat tinggal suku bangsa, dan budaya serta agama yang

    dianut.

    b.2) Singkat

    Singkat berarti langsung kepada pokok masalah (to the point ), tidak bertele-tele,

    tidak berputar-putar, tidak memboroskan waktu pembaca yang sangat berharga.

    b.3) Padat

    Menurut Patmono SK, redaktur senior Sinar Harapan dalam buku Teknik

    Jurnalistik padat dalam bahasa jurnalistik berarti sarat informasi. Setiap kalimat

    dan paragraf yang ditulis memuat banyak informasi penting dan menarik untuk

    khalayak pembaca.

    b.4) Lugas

    Lugas berarti tegas, sekaligus menghindari eufisme atau penghalusan kata dan

    kalimat yang bisa membinggungkan khalayak pembaca sehingga terjadi

    perbedaan persepsi dan kesalahan kongklusi. Kata yang lugas selalu menekankan

    pada satu arti serta menghindari kemungkinan adanya penafsiran lain terhadap

    arti dan makna kata tersebut.14

    b.5) Jelas

    Jelas berarti mudah ditangkap maksudnya. Tidak baur dan kabur.

    b.6) Jernih

    13

    Apura,” Ragam Bahasa Jurnalistik Dalam Penulisan Berita,” Internet, diakses Melalui Alamat

    https://sseituko.wordpress.com/2011/10/07/ragam-bahasa-jurnalistik-dalam-penulisan-berita/, diakses pada

    tanggal 15 Agustus 2016 14

    Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis

    Profesional (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011), 54

    https://sseituko.wordpress.com/2011/10/07/ragam-bahasa-jurnalistik-dalam-penulisan-berita/

  • Jernih berarti bening, tembus pandang, transparan, jujur, tulus, tidak

    menyembunyikan sesuatu yang lain yang bersifat negatif seperti prasangka atau

    fitnah.15

    b.7) Menarik

    Bahasa jurnalistik harus menarik. Menarik artinya mampu membangkitkan minat

    dan perhatian khalayak pembaca, memicu selera baca, membuat orang yang

    sedang tertidur terjaga.

    b.8) Demokratis

    Demokratis berarti bahasa jurnalistik tidak mengenal tingkatan, pangkat, kasta,

    atau perbedaan dari pihak yang menyapa dan pihak yang disapa. Bahasa

    jurnalistik memperlakukan siapapun baik itu presiden, guru, karyawan, maupun

    tukang becak, pengemis, dan pemulung, secara sama. .16

    c. Pedoman Pemakaian Bahasa Jurnalistik

    Dalam kaitan itu juga, persatuan wartawan Indonesia (PWI), dalam kegiatan yang

    digelar di Jakarta, 10 November 1978, mengeluarkan 10 pedoman pemakaian bahasa

    dalam pers:

    c.1) Wartawan hendaknya membatasi diri dalam singkatan atau akronim.

    c.2) Wartawan hendaknya tidak menghilangkan imbuhan bentuk awal atau prefix.

    c.3) Wartawan hendaknya menulis dengan kalimat-kalimat pendek.

    c.4) Wartwan hendaknya menjauhkan diri dari ungakapan klise atauStereotype

    c.5) Wartawan hendaknya menghilangkan kata mubazir

    c.6) Wartawan hendaknya mendisiplinkan pikirannya supaya jangan campur aduk

    dalam suatu bentuk kalimat pasif ( di ) dengan bentuk aktif (me)

    c.7) Wartawan hendaknya menghindari kata-kata asing dan istilah-istilah yang

    terlalu teknis ilmiah.

    c.8) Wartawan hendaknya sedapat mungkin mentaati kaidah tata bahasa.

    c.9) Wartawan harus menghindari kesalahaan dalam pengejaan

    c.10) Wartawan hendaknya ingat bahasa jurnalistik ialah bahasa yang komunikatif.

    d. Penyimpangan Bahasa Jurnalistik

    d.1) Peyimpangan morfologis.

    15

    Ibid.,55- 57 16

    Ibid.,58-61

  • Peyimpangan ini sering terjadi dijumpai pada judul berita surat kabar yang

    memakai kalimat aktif.

    d.2) Kesalahan sintaksis.

    Kesalahan berupa pemakaian tatabahasa atau struktur kalimat yang kurang benar

    sehingga sering mengacaukan pengertian. Hal ini disebabkan logika yang kurang

    bagus.

    d.3) Kesalahan kosakata.

    Kesalahan ini sering dilakukan dengan alasan kesopanan eufemisme atau

    meminimalisir dampak buruk pemberitaan.

    d.4) Kesalahan ejaan.

    Kesalahan ejaan juga terjadi dalam penulisan kata, seperti: Jumat ditulis Jum’at,

    khawatir ditulis hawatir, jadwal ditulis jadual, sinkron ditulis sinkron, dll.

    d.5) Kesalahan pemenggalan.

    Terkesan setiap ganti garis pada setiap kolom kelihatan asal penggal saja.17

    e. Kendala Dalam Berbahasa Yang Baik

    e.1) Menulis Dibawah Tekanan Waktu

    Penulis berita yang dikejar target nyaris tidak punya waktu untuk memoles

    tulisannya, untuk memperindah tulisannya dengan pilihan kata-kata yang tepat,

    untuk memangkas kalimat-kalimat yang tidak perlu agar membuat tulisan buruk

    menjadi baik atau membuat tulisan baik menjadi sempurna.

    e.2) Kemasabodohan dan Kecerobohan

    Kemalasan yang dimaksudkan disini adalah kemalasan berfikir, kemalasan

    mencari kata-kata atau istilah-istilah yang tepat. Orang cenderung mengikuti apa

    yang sudah dilakukan orang, tidak mau menciptakan sendiri. Dengan adanya sifat

    malas ini timbul kemasabodohan.

    e.3) Malas Mengikuti Petunjuk

    Petunjuk dalam menggunakan bahasa tertulis adalah tatabahasa, kamus dan

    pedoman ejaan yang disempurnakan (EYD) Petunjuk bahasa untuk jurnalistik bisa

    ditambah lagi, yaitu “sepuluh pedoman pemakaian bahasa dalam pers”.

    e.4) Ikut- Ikutan

    17

    Suroso,”Bahasa Jurnalistik”, diakses melalui alamat

    http://www.purnawankristanto.com/2010/04/bahasa-jurnalistik/, diakses pada tanggal 20

    Agustus 2016.

    http://www.purnawankristanto.com/2010/04/bahasa-jurnalistik/

  • Tokoh terkenal biasanya menjadi acuan khalayak dan tidak mustahil ditiru orang

    banyak ini bukan saja terjadi dalam perilaku, dalam cara berpakaian, tetapi juga

    dalam berbahasa.

    e.5) Merusak Arti

    Sekali lagi pilihan kata merupakan hal yang penting dalam menulis,terutama

    dalam menulis berita untuk surat kabar. Harus tepat dalam pemilihan kata untuk

    kalimat yang dibuat.18

    4. Prinsip Bahasa Jurnalistik

    Penulisan berita, apapun jenisnya adalah pekerjaan karang mengarang, jadi

    Kaidah- kaidah karang mengarang haruslah diterapkan dalam penulisan berita tersebut,

    disamping rambu-rambu khusus yang berlaku dalam dunia jurnalistik.

    Bahasa jurnalistik harus sesuai dengan prinsip ringkas, padat, sederhana, jelas,

    lugas, dan menarik. Dengan prinsip ringkas, berarti kalimat-kalimat yang dibuat tidak

    banyak menggunakan kata-kata yang digunakan dalam kalimat tidak merupakan hal yang

    sia-sia atau tidak berarti. Lalu, dengan prinsip sederhana berarti kalimat yang digunakan

    adalah kalimat yang memiliki pola sederhana , dengan prinsip jelas berarti kalimat yang

    digunakan tidak akan menimbulkan pertanyaan, apalagi ambiguiti. Kemudian dengan

    prinsip lugas berarti kalimat-kalimat dan kata-kata yang digunakan memiliki makna

    seperti yang diinginkan sedangkan yang dimaksud dengan mearik berarti kalimat-kalimat

    dan kata-kata yang digunakan menimbulkan minat atau perasaan orang untuk

    membacanya.

    Kalau disimpulkan, sebenarnya keenam prinsip itu bisa diringkas menjadi hemat

    kata, tepat makna (lugas) dan menarik. Hemat kata berkenaan dengan penggunaan kata-

    kata dalam kalimat tepat makna atau lugas berkenaan makna kalimat itu dan menarik

    berkenaan dengan adanya keinginan orang untuk membacanya.

    Pelaksanaan ketiga prinsip itu juga berlaku untuk penulisan judul berita dan juga

    teras berita sehingga aturan ini juga sangat berlaku untuk digunakan pada badan atau

    tubuh berita itu sendiri.

    a. Bahasa Yang Menarik

    Bahasa yang menarik terdapat pada beberapa bagian berita yaitu pada judul berita,

    teras berita, badan berita. Dalam membuat bahasa yang menarik bisa menggunakan

    hal- hal berikut ini seperti mendramatisasi kejadian, mengkonkretkan kata abstrak,

    18

    Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori & Praktek

    (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2012), 167-170.

  • variasi pola kalimat, variasi jenis kalimat, variasi konjungsi, penggunaan ungkapan,

    gaya bahasa, eufemisme dan difemisme.

    Beberapa surat kabar dan tabloid menulis judul berita dengan huruf- huruf yang ekstra

    besar dan bahkan dengan mengunakan tinta warna, hal ini dilakukan tentunya dengan

    maksud untuk menarik perhatian pembaca atau pembeli surat kabar tersebut.19

    b. Bahasa Yang Tepat Makna

    Dalam berbagai literature tentang jurnalistik ada disebutkan bahwa salasatu ciri

    bahasa jurnalistik adalah bahasa jurnalisrik berisfat lugas sehingga mudah dimegerti

    atau mudah difahami kata lugas diberi makna mengenai yang pokok –pokok (perlu-

    perlu) saja, tidak menyimpang kesana sini, bersifat apa adanya, serba sederhana, tidak

    berbelit-belit, tidak bersifat pribadi, objektif. Keempat makna lugas dapat disimpulkan

    bahwa dengan kata lugas yang mudah dimengerti itu bahwa bahasa jurnalistik harus

    disajikan dengan prinsip tepat makna. Artinya yang disampaikan itu sesuai dengan

    fakta dan dapat diterima oleh pembaca sesuai degan yang diinginkan oleh penulis

    berita.20

    Dari bahasan tersebut sudah dapat difahami bahwa yang dimaksud dengan nalar

    adalah logis, masuk akal atau dapat diterima dengan logika. Didalam kehidupan ini

    memang banyak ungkapan-unngkapan, ucapan-ucapan, atau pendapat-pendapat yang

    tidak nalar seorang jurnalis harus dapat menagkap mana ungkapan yang nalar dan

    mana yang tidak. Ungkapan yang tidak nalar perlu disikapi dengan kritis agar berita

    yang disampaikan benar-benar bermutu dan layak jadi berita.21

    c. Penerapan Hemat Kata

    Prinsip hemat kata dapat dilaksanakan dengan beberapa cara, antara lain

    dengan menanggalkan kata-kata tertentu yang tidak perlu didalam kalimat atau

    disebut kata-kata mubazir, penataan kalimat secara cermat dan penggunaan afiks

    secara konsisten.

    1. Penanggalan kata mubazir

    a. Penggunaan kata hari, tanggal, bulan dan tahun

    b. Penggunaan konjungsi bahwa

    c. Penggunaan konjungsi adalah, ialah, yaitu, yakni dan merupakan

    19

    Abdul Chaer, Bahasa Jurnalistik (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2010), 49-50 20

    Abdul Chaer, Bahasa Jurnalistik (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2010), 49-50 21

    Abdul Chaer, Bahasa Jurnalistik (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2010), 78

  • d. Penggunaan konjungsi untuk, guna dan bagi

    e. Penggunaan kata telah, sedang dan akan

    f. Penggunaan kata dari dan daripada

    g. Penggunaan kata bantu bilanggan

    h. Penggunaan kata kata di mana, dari mana, yang mana, hal mana, apa, dan

    kepada siapa

    i. Penggunaan kata penanda jamak dan bentuk ulang

    j. Penggunaan kata mengenai, tentang, perihal

    k. Penggunaan kata hipernimi dan hiponimi

    2. Hemat kata secara gramatikal

    a. Hemat kata secara morfologis

    b. Hemat kata secara sintaksis

    F. Metode Penelitian

    1. Pendekatan Penelitian

    Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif,

    pengamatan dimanfaatkan sebesar-besarnya, pada penelitian kualitatif ada beberapa tahap

    penelitian yang pertama disebut tahap orientasi atau deskripsi, dengan grand tour

    question. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan

    dan ditanyakan. Pada tahap kedua disebut tahap reduksi/fokus pada tahap ini peneliti

    mereduksi segala informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan

    pada masalah tertentu. Pada tahap ketiga adalah selection pada tahap ini peneliti

    menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Selain itu peneliti juga

    berpanutan pada karakter penelitian kualitatif yaitu dilakukan pada kondisi yang alamiah

    langsung kesumber data dan peneliti adalah instrumen kunci, lebih bersifat deskriptif data

    yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, peneliti lebih menekankan pada proses

    dari pada produk atau outcome, peneliti melakukan analisis data secara induktif, peneliti

    lebih menekankan pada makna (dibalik yang teramati).

    2. Setting dan Subjek Penelitian

    Setting adalah lokasi dimana penelitian ini dilaksanakan, sedangkan subjek

    penelitian adalah informan atau responden yang akan dimintai keterangan.22

    Setting

    penelitian ini dilakukan pada Surat Kabar Harian Jambi Independent, terletak di Jalan

    22

    Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2013), 43

  • Jenderal Sudirman No. 100 Thehok RT 32, Kelurahan Tambak Sari Kecamatan Jambi

    Selatan, Kota Jambi Kode Pos 36138.

    Subjek dari penelitian ini adalah wartawan berita society dan buku-buku terkait

    yang mengandung teori-terori tentang penggunaan bahasa jurnalistik dan berita society

    serta Surat Kabar Harian Jambi Independent yang terbit pada bulan April 2018 yaitu pada

    tanggal 23-29

    3. Sumber Data dan Jenis Data

    1. Sumber Data

    Menurut Suharsimi Ariskunto dibuku prosedur penelitian satuan pendekatan

    praktik Rineka Cipta menjelaskan, yang dimaksud dengan sumber data adalah

    subjek dari mana datadiperoleh.23

    Pengumpulan data dapat menggunakan sumber

    data sekunder. Sumber data dalam penelitian ini berupa manusia, surat kabar

    harian Jambi Independent edisi 23-29 di bulan April 2018, dan buku-buku yang

    mengkaji teori pengunaan bahasa jurnalistik pada berita society. Dan berbagai

    macam referensi yang menjadi bahan rujukan dan berkaitan langsung dengan

    masalah penelitian.

    2. Jenis Data

    Dalam penelitian ini data yang diperoleh bersifat data kualitatif dan jenis data

    yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu data primer dan data

    sekunder.

    1) Data primer

    Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

    pengumpul data.24

    Dalam penelitian ini data primer adalah data yang diperoleh

    dari hasil wawancara yang dilakukan dengan wartawan berita society Surat

    Kabar Harian Pagi Jambi Independent serta beberapa orang terkait yang turut

    membantu dalam pengumpulan data dalam penelitian dan Surat Kabar Harian

    Pagi Jambi Independent edisi 23-29 April 2018 dan data yang berupa teks

    atau tulisan hasil wawancara dengan informan yang dijadikan sampel dalam

    penelitian, dalam penelitian ini data yang diinginkan adalah bagaimana

    tantangan dari para wartawan kriminal dalam memproduksi berita serta

    23

    Ariskunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT Rineka

    Cipta,2006), 129 24

    Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta,2013),62.

  • bagaimana pengunaan bahasa jurnalistik pada surat kabar tersebut berdasarkan

    kaidah penggunaan bahasa jurnalistik dan penulisan berita society yang benar.

    2) Data Sekunder

    Data sekunder yang dimaksud didalam penelitian ini adalah data yang tidak

    langsung diambil dari sumbernya.25

    Data skunder yang diambil dalam

    penelitian ini adalah data yang diambil dari perusahaan media cetak Jambi

    Independent terkait dengan sejarah perusahaan media cetak surat kabar harian

    pagi Jambi Independent dan buku yang berkaitan.

    G. Metode Pengumpulan Data

    Agar penelitian dapat berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang di inginkan

    maka penulis melakukan perencanaan pengumpulan data sebagai berikut:

    1. Observasi

    Nasution menyatakan bahwa ,observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan,

    para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data. Observasi diaraahkan pada kegiatan

    memperhatikan secara akurat, mencatat fenomene yang muncul, dan mempertimbangkan

    hubungan, antar aspek dan fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan,

    antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi yang berarti pengamatan bertujuan untuk

    mendapatkan data suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re-

    cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperolah

    sebelumnya.26

    Observasi disini diartikan sebagai kegiatan mengamati secara langsung

    bahasa jurnalistik dan penulisan berita society Harian Surat Kabar Jambi Independent.

    2. Wawancara

    Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara untuk mengumpulkan data,

    wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan

    kepada informan atau responden27

    atau orang yang memberikan informasi, adapun

    informan dalam penelitian ini adalah pimpinan redaksi media cetak Surat Kabar Harian

    Pagi Jambi Independnt dan Wartawan berita society Jambi Independent.

    25

    Iskandar, Metodoogi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Gaung Persada, 2009), 117. 26

    Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2013),64. 27

    Afifudin dan Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Pustaka Setia,

    2009),134.

  • 3. Dokumentasi

    Dalam penelitian ini salasatu cara penulis mengumpulkan data adalah dengan

    melakukan dokumentasi. Dokumentasi yang dimaksud disini adalah mengumpulkan data

    mengenai hal-hal atau variabel-variabel dari penelitian yang berupa catatan, Transkip,

    Buku, Surat Kabar, Majalah, Prasasti, Notulen rapat, lengger, agenda dan lain

    sebagainya.28

    Sehingga dalam penelitian ini peneliti menggunakan data dokumentasi dari

    catatan-catatan dari hasil wawancara serta Surat Kabar Harian Pagi Jambi Independent

    edisi 23-29 April 2018.

    H. Metode Teknik Analisis Data

    Analisis data proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari

    hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data

    kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola,

    memilih mana yang paling penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

    mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

    Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang

    diperoleh selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan

    berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga

    selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data

    yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan

    tekhnik trigulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.

    Analisis pada penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama

    dilapangan dan setelah selesai dilapangan.29

    1. Reduksi data

    Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan kepada hal-

    hal yang penting, dicari tema dan polanya, dengan demikian data yang telah di reduksi

    memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah penulis untuk melakukan

    pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila di perlukan.30

    a. Penyajian Data

    Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya mendisplaykan data. Penyajian data ini

    dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan

    sejenisnya dengan mendisplay data, maka akan mempermudah untuk memahami apa

    28

    Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan r&d, (Bandung:Alfabeta, 2014), 293. 29

    Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2013),87-89. 30

    Ibid.,92.

  • yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami

    tersebut.31

    b. Verivikasi

    Verifikasi adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih

    bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang

    mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Dengan demikian kesimpulan

    dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang sudah

    dirumuskan sejak awal.32

    2. Pemeriksaan Keabsaan Data

    Untuk menguji keabsaan data dalam penelitian kualitatif terdapat empat cara yaitu:

    a. Perpanjang Pengamatan

    Dengan perpanjang pengamatan berarti penulis kembali kelapangan melakukan

    pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang

    baru. Perpanjangan keikutsertaan penulis akan memungkinkan peningkatan derajat

    kepercayaan yang dikumpulkan, melalui teknik ini penulis akan berusaha meningkatkan

    kualitas bahasa Surat Kabar Harian Pagi Jambi Independent dan menjadi koreksi

    tersendiri bagi perusahaan Harian Surat Kabar Jambi Independent.

    b. Ketekunan Pengamatan

    Penulis berusaha meningkatkan ketekunan pengamatan dengan cara membaca berbagai

    referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait.

    Dengan membaca maka wawasan penulis akan menjadi luas dan tajam sehinga dapat

    digunakan untuk memeriksa data yang telah di temukan itu benar atau dapat dipercaya

    atau tidak.33

    c. Trigulasi Data

    Trigulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsaan data yang memanfaatkan suatu yang

    lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atause bagai perbandingan terhadap data

    itu34

    . Jadi dalam hal ini mengecek sumber data yang diperoleh dilapanagan berkenaan

    dengan penelitian ini. Penelitian ini mengunakan trigulasi dengan sumber yakni:

    membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan atau informasi yang

    diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif hal ini dapat

    dipercayai dengan jalan:

    a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. Berdasarkan

    teknik triagulasi tersebut diatas, maka penulis bermaksut untuk mengecek kebenaran

    31

    Ibid.,95. 32

    Ibid.,99. 33

    Ibid., 122-125. 34

    Lexy J, Melong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,2004), 330.

  • dan keabsaan data yang diperoleh dilapangan tentang pengunaan bahasa jurnalistik

    pada media cetak harian Surat Kabar Jambi Independent dari sumber wawancara

    maupun melalui dokumentasi, sehingga dapat di pertangung jawabkan keseluruhan

    data yang di peroleh dilapangan dalam penelitian ini.

    b) Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang

    dikatakannya secara pribadi.

    c) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan

    apa yang dikatakan sepanjang waktu.

    d) Membandingkan keaadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan

    pandangan orang seperti rakyat biasa. Orang berpendidikan menengah atau tinggi,

    orang kaya, maupun pemerintah.

    e) Membandingakan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.35

    Trigulasi dengan metode menurut Meleong adalah: Pertama, pengecekan derajat

    kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data. Dua, pengecekan

    derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. triagulasi dengan penyidik

    memanfaatkan penulis atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan melalui derajat

    kepercayaan data atau dengan cara membandingkan hasil pekerjaan seseorang analis dengn analis

    lainnya sedangkan triagulasi dengan teori dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara induktif

    dan secra logika.

    d. Diskusi Dengan Teman Sejawat

    Langkah terakhir untuk menjamin keabsaan data, peneliti akan melakukan diskusi dengan

    teman sejawat, guna memastikan bahwa data yang diterima benar-benar real dan bukan

    semata persepsi sepihak dari peneliti atau informan. Melalui cara tersebut peneliti

    mengharapkan mendapatkan sumbangan, masukan dan saran yang berharga dan

    konstruktif dalam meninjau keabsaan data.36

    I. Studi Relevan

    Sejauh informasi yang peneliti peroleh, dan dari hasil penelusuran pustaka yang

    peneliti lakukan, terhadap beberapa tulisa, skripsi, buku, dll, peneliti tidak menemukan

    adanya skripsi-skripsi yang memiiki kesamaan persis dengan pembahasan yang peneliti

    bahas, namun terdapat beberapa sekripsi yang hampir memiliki kesamaan dengan skripsi

    ini.

    Skripsi yang ditulis oleh Aris Takomala dengan judul skripsinya, “Analisis

    Bahasa Jurnalistik Berita UtamaSurat Kabar REPUBLIKA Edisi Desember 2008”.

    35

    Ibid., 330-332. 36

    Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuludhin IAIN STS

    Jambi (Jambi:Fakultas Ushuludhin IAIN STS Jambi, 2015), 68.

  • Meskipun sama dalam segi analisis bahasa, yakni pembahasan mengenai analisa tentang

    bahasa jurnalistik pada surat kabar, akan tetapi berbeda yang akan peneliti garap yaitu

    Penerapan Kaidah Bahasa Jurnalistik(Studi Kualitatif Pada Berita Society Di Surat Kabar

    Jambi Independent), pada subjek dan objek itu berbeda penelitiannya.37

    Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Mahasiswi Jurnalistik IISIP Jakarta

    Angkatan 2005 oleh Santi Irawati dengan judul skripsi: “Penggunaan Kaidah Bahasa

    Jurnalistik Indonesia dilihat dari Kata Mubazir, Kata Asing, dan Kerancuan pada

    Headline Surat Kabar Harian Media Indonesia Edisi Januari-Februari 2009”.

    Sedangkan perbedaannya dengan skripsi penulis, penulis lebih menekankan pada berita

    society. Penulisan hanya memfokuskan untuk meneliti judul serta leadberita.

    Apakahsesuai dengan ciri-ciri Bahasa Jurnalistik yaitu singkat, padat, sederhana, jelas,

    demokratis, populis, dan menarik.38

    Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Mahasiswi Jurnalistik UIN Syarif

    Hidayatullah Angkatan 2007 oleh Zabrina Rosyadi dengan judul skripsi: “Analisis

    Penerapan Bahasa Jurnalistik Berita Utama Surat Kabar Empat Lawang Express Edisi

    Desember 2010”. Dalam penelitiannya ia lebih memfokuskan kepada ketidaksesuaian

    Bahasa Jurnalistik pada berita utama di surat kabarempat lawang express edisi desember

    2010 yang terhitung pada edisi 89 dan 90, dan hasil penelitian membuktikan bahwa

    terdapat banyak kesalahan-kesalahan dalam penulisan berita dengan karakteristik Bahasa

    Jurnalistik terutama dalam surat kabar empat lawang express.39

    Buku Rosihan Anwar yang berjudul: “Bahasa Jurnalistik Indonesia”. Buku

    tersebut membahas ikhtisar bahasa jurnalistik Indonesia, kata kata mubazir, ekonomi kata

    dan sebagainya.

    Buku Kunjana Rahardi berjudul: “Asyik Berbahasa Jurnalistik dan Temali

    Masalahnya”. Buku tersebut mengupas tentang bahasa jurnalistik Indonesia, kalimat

    jurnalistik efektif, dan temali masalah kalimat jurnalistik.

    Buku Sudirman Tebba yang berjudul: “Jurnalistik Baru”. Dalam buku tersebut

    membahas tentang wartawan dan pers, teori dan praktik jurnalistik, konsep berita berita,

    dan bahasa jurnalistik.

    37

    Aris Takomala, Analisis Bahasa Jurnalistik Berita UtamaSurat Kabar REPUBLIKA Edisi

    Desember 2008 ( Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2007). 38

    Santi Irawati, Penggunaan Kaidah Bahasa Jurnalistik Indonesia dilihat dari Kata Mubazir, Kata

    Asing, dan Kerancuan pada Headline Surat Kabar Harian Media Indonesia Edisi Januari-Februari 2009 (

    Jakarta: IISIP, 2005). 39

    Zabrina Rosyadi, Analisis Penerapan Bahasa Jurnalistik Berita Utama Surat Kabar Empat

    Lawang Express Edisi Desember 2010 (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2007).

  • BAB II

    PROFIL JAMBI INDEPENDENT

    A. Profil Jambi Independent

    Media informasi yang sudah cukup tua dan semakin berkembang sesuai dengan

    era teknologi yaitu media massa, baik cetak maupun elektonik, dapat dikatakan bahwa

    sepanjang abad peranannya semakin dibutuhkan. Prospek inilah yang ditangkap oleh

    perintis Harian Jambi Independent, yaitu Bapak Syamsul Watir.

    Harian Jambi Independent sudah ada sejak tahun 1960-an, dengan bentuk catatan

    folio. Dikarenakan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman harian jambi

    independent berusaha meningkatkan kualitas dan mutunya sebagai harian pertama dan

    terbesar di kota Jambi. Harian Jambi Independent terbit pertama kali dikenal oleh

    masyarakat jambi dengan nama “Harian Independent” kemudian pada tanggal 1 maret

    2001 dirubah menjadi “Harian Jambi Independent” dengan alasan beberapa hal yang

    mendasar dan juga menyesuaikan diri dengan cara otonomi dengan tujuan bahwa harian

    tersebut benar-benar melekat dihati masyarakat Provinsi Jambi.

    Pada tahun 1980-an Harian Jambi Independent dengan bantuan sebuah mesin

    sensil dari Dolok Provinsi Jambi mulai terbit dengan tampilan baru, informasi baru

    berbentuk doble folio. Pada tanggal 26 April 1986 Harian Jambi Independent Mecatatan

    folio. Pada tahun 1980-an Harian Jambi indmperoleh Surat Izin Usaha Perbitan Pers

    (SIUPP) Independent No. 169/SK/MENPEN/SIUPP/A-7/1986 untuk terbit setiap hari,

    namun pada saat itu Harian Jambi Independent terbit mingguan karena belum mempunyai

    penyandang dana. Berkat usaha Bapak Syamsul Watir pada tahun 1990 terbentuklah

    kerjasama dengan PT. Kamaer Jaya Ltd, lalu memulai kegiatan usaha dengan

    dibangunnya gedung yang berada di jalan Pattimura No. 35 kenali besar.

    Sewaktu kantor Harian Jambi independent berada di Jalan Sulthan Agung No 70

    B, perkembangan usahanya sempat tersendat seiring dengan meninggalnya Syamsul

    Watir pada tahun 1990. Namun keterhambatan tersebut tidak berlangsung lama, karena

    kemudian usaha Harian Jambi Independent ini mulai dilir oleh Jawa Post Groub yang

    merupakan groub terbesar dalam penerbitan. Pada waktu itu direkrut oleh Dahlan Iskan,

    Mastum, dan Rida K. Liamsi sebagai direktur Riau Post Group. 40

    40

    Dokumen, 27 Juni 2018, Graha Pena Jambi Independent

  • Pada tanggal 1 Juni 1995 Harian Jambi Independent mulai terbit dibawah naungan

    Jawa Pos News Network (JPNN). Kemudian pada tanggal 13 Agustus 1995 diresmikan

    oleh Menteri Penerangan Bapak H. Harmoko. Dengan terjalinnya kerjasama yang baik

    dengan Jawa Pos tersebut, Harian Jambi Independent membuahkan hasil yang cemerlang,

    karena sampai sekarang Harian Jambi Independent menjadi koran nomor satu di Kota

    Jambi.

    Di penghujung tahun 2005 Jambi Independent memiliki anak perusahaan

    yakni Radar Sarko, yang berkantor di Kabupaten Merangin. Radar Sarko hadir untuk

    memenuhi kebutuhan pembaca, khususnya di Kabupaten Merangin, Sarolangun, dan

    Kerinci. Sukses mengelola Radar Sarko,setahun kemudian menyusul Radar Bute yang

    berkantor di Kabupaten Bungo. Radar Bute hadir di

    Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo,dengan fokus berita yang lebih

    lokal. Dalam perjalanannya Jambi Independent mengalami beberapa kali pergantian

    pemimpin redaksi. Setelah AgusDahlan meninggal dunia, jabatannya dipegang sementara

    H. SuparnoWonokromo, lalu Sakti AlamWatir, dan Drs. Ali Fauzi.

    Jambi Independent mencoba hadir dengan beragam rubrikasi. Dari anak-anak,

    dewasa, orangtua, dan dari berbagai profesi ditarik dengan aneka warna rubrik, dengan

    jumlah halaman sebanyak 40 halaman setiap harinya, termasuk Minggu. Kecuali hari

    Minggu,Jambi Independent secara rutin menyajikan suplemen olahraga GOOL setebal 16

    halaman. Suplemen ini baru terbit pada 2007. Sedangkan khusus pada hari Minggu,

    Jambi Independent menyajikan suplemen "Bianglala" yang diperuntukkan bagi pembaca

    remaja.

    Harian Jambi Independent tepatnya terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 100

    Thehok RT 32, Kelurahan Tambak Sari Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi Kode Pos

    36138. Luas area kantor ini 16,5m x 13,25m. Sebelah Utara berbatasan dengan

    Kantor/Dealer PT Sutan Hasim Ltd dan PT Suka Fajar Cabang Jambi, Sebelah Selatan

    berbatasan dengan pemukiman penduduk RT 32 Tambak Sari, Sebelah Barat berbatasan

    dengan Rumah Toko (RUKO) dan pemukiman penduduk, Sebelah Timur berbatasan

    dengan Dealer Raden Motor dan pemukiman penduduk.41

    Peta Jambi Independent

    41

    Dokumentasi, 27 Juni 2018, Graha Pena Jambi Independent

  • Gambar 2.1

    B. Penerbitan Jambi Independent

    Beritana sional dan berita terhangat di Provinsi Jambi ditempatkan di halaman

    utama. Rubrik “Politika” berisi berita seputar politik di Provinsi Jambi, “Metro Jambi”

    tentang berita kota dan gaya hidup di Kota Jambi, “Target” tempatnya berita kriminal,

    “Publik Interaktif” menampung keluh kesah pembaca atau instansi yang bersangkutan,

    “Sehat dan Bugar” merangkum berita kesehatan, “Informasi Bisnis” informasi berbagai

    produk, “Metro Bisnis” mencakup berita tentang fenomena bisnis, “Society” adalah

    etalase khusus berita foto, “Komunitas Jambi” seputar berita etnis Tionghoa, sedangkan

    “Jambi Wilayah Timur” dan “Jambi Wilayah Barat” adalah ruang berita daerah.

    Saat pertama kali terbit, oplah Jambi Independent sekitar 1500 hingga 2000

    eksemplar. Kemudian, oplahnya mencapai 55.000 dengan pangsapasar terbesar di Kota

    Jambi. Beberapa tahun lalu, saat Presiden Gus Dur menjadi pemimpin negara, oplah

    Jambi Independent mencapai 75.000-an.

    Berbagai kebijakan Gus Dur yang nyeleneh ternyata menjadi magnet tersendiri

    bagimasyarakat Jambi. Hadirnya pesaing, Jambi Ekspres, diakui tidak berpengaruh

    terhadap jumlah oplah Jambi Independent.Sebagai anak JPNN, keduanya terus beriring

    dalam melayani kebutuhan informasi masyarakat Jambi.42

    42

    Tim Ensiklopedi Pers Indonesia (EPI) yang tersedia di website PersatuanWartawan Indonesia (PWI) Pusat.EPI/KG.Sumber: RhomaDwi Aria Yuliantri/Indonesia Buku/Jurnas)

    http://pwi.or.id/index.php/presspediapwi/796-j-dari-ensiklopedi-pers-indonesia-epihttp://pwi.or.id/index.php/presspediapwi/796-j-dari-ensiklopedi-pers-indonesia-epi

  • C. Struktur Organisasi, Visi danMisi, Tujuan dan Motto Harian Jambi Independent

    1. StrukturOrganisasi

    Harian Jambi independent dikendalikan oleh Dewan Komisaris yang merupakan

    manajemen tertinggi dalam perusahaan sebagai pemegang saham, Dewan Komisaris ini

    dibantu oleh seorang General Manager dan seorang Pemimpin Perusahaan yang

    membawahi beberapa Kepala Bagian dan Pemimpin Redaksi.

    Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, maka susunan organisasi Harian Jambi

    Independent terdiri dari :

    1. Dewan Komisaris

    2. General Manager

    3. Pimpinan Perusahaan

    a. Pimpinan Redaksi

    1) Sekretaris Redaksi

    2) Redaktur Pelaksana

    3) Koordinator Liputan

    4) Redaktur

    5) Wartawan, Photografer, Desain Grafis dan Copy Editor

    b. Kepala Bagian Umum

    1) Administrasi

    2) Teknisi

    c. Kepala Bagian Iklan

    1) Administrasi Piutang

    2) Administrasi Omset

    d. Kepala Bagian Pemasaran

    1) Administrasi Piutang

    2) Administrasi Pelanggan

    e. Kepala Bagian Pracetak

    1) Layouter

    f. Kepala Bagian Keuangan

    1) Accounting

    2) Kasir

    g. Koordinator Event Organization

    Adapun susunan Struktur organisai Harian Jambi Independent adalah sebagai

    berikut :

  • Struktur Organisasi Harian Jambi Independent

    Tabel 2.1

    Dewan Komisaris

    General Manager

    Munawir, SH

    Pimpinan Perusahaan

    Mahadi Manik

    Pimpinan Redaksi Jumeidi Khairul

    Sekertaris Redaksi

    Elenda.SH

    Redaktur Pelaksana Finarman

    Koordinator Liputan

    Muawwin Siti Masnidar

    Redaktur

    Wartawan Fotografer

    Eddy junaedi Desain Grafis

    Djatmoko Copy Editor

    Willy

    kabag. Umum &

    Personalia Rusanna W,

    SH

    Administrasi Soleh Rafiki

    Teknisi Yandi M, S.Kom

    Kabag. Iklan Mawadi Manik

    Adm. Piutang Fitri

    Lidya

    Adm. Omset Neti

    Kabag Pemasaran

    Hamsir

    Adm. Piutang

    Erlisha, A.Md

    Adm. Pelanggan

    Erlisha

    Kabag. percetakan

    Novrio H., A. Md

    Layouter

    Kabag. keuangan

    Novita, Ks, A. Md

    Accounting Novita, Ks, A.

    Md

    Kasir Nurwahida

    Koordinator Event

    organizer Supardinata

  • 1. Visi

    a. Menjadikan Harian Jambi Independent sebagai tempat pemasangan iklan di

    Provinsi Jambi.

    b. Dapat memberikan kepuasan pelangganya.

    2. Misi

    a. Memberikan layanan terbaik terhadap masyarakat Provinsi Jambi.

    b. Mempertahankan perusahaan agar mampu bersaing dengan perusahaan lain.

    3. Tujuan

    Tujuan didirikannya Harian Jambi Independent ini adalah:

    a. Agar masyarakat Indonesia khususnya Provinsi Jambi dapat mengetahui berita-

    berita dengan cepat, jelas, lengkap, singkat dan tepat.

    b. Agar masyarakat Jambi lebih mudah yang berkeinginan melampirkan jenis-jenis

    iklan pada surat kabar (koran) dengan lebih cepat pemprosesannya.

    4. Motto

    Sebagai koran terbesar di Provinsi Jambi, Harian Jambi Independent tentu

    mempunyai daya tarik untuk pembacanya, supaya pelanggan selalu memanfaatkannya

    dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi mereka. Harian Jambi Independent

    melambangkan dengan mottonya “Pertama, Tebesar dan Terpercaya”.43

    D. Tugas pokok dan fungsi Personil, Sarana Prasarana Serta Peraturan Harian Jambi

    Independent

    1. Sumber Daya Manusia Harian Jambi Independent

    Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Harian Jambi Independent

    mempunyai sumber daya manusia (SDM) sebanyak 75 orang terdiri dari:44

    Tabel 2.2

    No Jabatan Jumlah

    1

    2

    3

    4

    DewanKomisaris

    General Meneger

    Pemimpin Perusahaan

    Bagian Redaksi

    4 Orang

    1 Orang

    1 Orang

    9 Orang

    43

    Pimred, Jumeidi Khairul, Wawancara Dengan Penulis, 26 Juni 2018, Graha Pena Jambi Independent

    44Personalia, Rusanna Watir, Wawancara Dengan Penulis, 3 Agustus 2018, Graha Pena Jambi

    Independent.

  • 5

    6

    7

    8

    9

    10

    11cd

    Wartawan

    Bagian Pracetak

    Bagian Keuangan

    Bagian Umum & Personalia

    Bagian Iklan

    Bagian Pemasaran

    Bagian Event Organizer (EO)

    19 Orang

    6 Orang

    2 Orang

    9 Orang

    13 Orang

    8 Orang

    2 Orang

    Sumberdaya manusia di Jambi Independent

    Harian jambi Independent, menjadi media cetak yang diminati masyarakat Jambi

    tentunya tak terlepas dari pengaruh kerja keras para karyawan dan wartawan yang

    bernaung di bawah harian Jambi Independent. Sumber Daya Manusia (SDM) di harian

    Jambi Independent memiliki posisi berdasarkan kepandaian, pengalaman, danpendidikan.

    Komposisi SDM kepegawaian di Harian Jambi Independent memiliki Sumber Daya

    Manusia mayoritas menaungi jenjang pendidikan Strata 1 (S1).

    Harian Jambi Independent tidaka salah dalam memilih kepegawaian terutama

    untuk jurnalisnya, jika ada jurnalis yang belum menyandang gelar sarjana itu karena dari

    pihak perusahaan tersebut menarik kembali mahasiswa magang yang menurut mereka

    mempunyai kemampuan yang bagus dalam dunia jurnalistik.45

    2. Bidang dan Tugas karyawan Harian Jambi Independent

    Untuk menjalankan aktifitas usaha dan tugas-tugasnya guna memperlancar

    terbitan Harian Jambi Independent, Harian Jambi Independent dikendalikan oleh Dewan

    Komisaris sebagai pemegang saham perusahaan dan pejabat tertinggi, yang dibantu oleh

    General Manager, Pimpinan Perusahaan dan beberapa bidang yang mempunyai tugas dan

    tanggung jawab sesuai dengan bidangnya.

    Tugas Dewan Komisaris, General Manager dan Pimpinan Perusahaan serta

    bidang-bidang lain yang ada di Harian Jambi Independent tersebut adalah sebagai berikut:

    a. Dewan Komisaris

    45

    Pimred, Jumaedi Khairul, wawancara dengan penulis 26 Juni 2018, Graha Pena Jambi Independent

  • Dewan Komisaris merupakan manajemen tertinggi dalam perusahaan. Tugas dan

    wewenang Dewan Komisaris ditentukan melalui rapat umum pemegang saham antara

    lain:

    1) Memutuskan kebijakan-kebijakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham

    (RUPS).

    2) Memilih dan mengangkat pemimpin umum.

    3) Bertanggung jawab atas kelangsungan dan kemajuan perusahaan yang sedang

    dikelola.

    a. General Manager

    General Manager merupakan orang yang mengawsi seluruh operasional

    perusahaan yang terlibat dalam semua aktifitas perusahaan termasuk pendataan masing-

    masing karyawan, lebih lanjut dan wewenang General Manager dilimpahkan kepada staf-

    staf bagian umum yang mempunyai tugas antara lain:

    1) Memeriksa dan mengamati berita yang akan diterbitkan.

    2) Menerima masukan kritik dan saran dari pembaca maupun karyawan.

    3) Menyelesaikan masalah yang timbul dari pemberitaan atas permintaan dari

    pihak-pihak yang merasa dirugikan dalam penerbitan.

    a. Pimpinan Perusahaan

    Pimpinan Perusahaan adalah orang yang dipilih dan di angkat oleh Dewan

    Komisaris melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) Yang memiliki kewenangan

    dan kewajiban dalam perusahaan atau kegiatan usaha yang berada didalam pengawasan

    yaitu bagian pemasaran, bagian keuangan dan bagian periklanan.

    Dalam kegiatannya tersebut pimpinan perusahaan ini dibantu oleh beberapa

    kepala bagian, yaitu:

    1) Kepala Bagian Umum. Orang yang bertangung jawab atas kewenangannya, yaitu:

    a) Kedisiplinan pegawai

    b) Inventaris barang

    c) Kepegawaian (termasuk kontrak kerja)

    1) Kepala Bagian Iklan. Orang yang menentukan untung ruginya perusahaan, karena

    semakin banyak iklan yang dimuat, maka masukan semakin meningkat, Tugasnya

    adalah:

    a) Mencari iklan/omset sebesar-besarnya

    b) Menagih iklan

  • c) Meminimalisir piutang

    2) Kepala Bagian Pemasarana. Orang yang bertanggung jawab terhadap banyaknya

    koran yang akan disebar/dijual sehingga berkaitan untuk:

    a) Meningkatkan oplah

    b) Meminimalisir piutang

    3) Kepala Bagian Pracetak. Orang yang bertanggung jawab atas letak posisi halaman

    (me-layout halaman).

    4) Kepala Bagian Keuangan. Orang yang bertanggung jawab terhadap masalah

    keuangan perusahaan, seperti:

    a) Laporan keuangan perusahaan

    b) Biaya-biaya masuk atau biaya keluar

    c) Gaji karyawan

    5) Event Organization. Membuat event untuk perusahaan yang memiliki manfaat bagi

    perusahaan, terutama dalam peningkatan iklan dan oplah koran.

    6) Pimpinan Redaksi. Orang yang dipercaya perusahaan untuk mengawasi kegiatan

    percetakan dan pracetak serta mengadakan pengawasan terhadap pemuatan berita

    dan kegiatan yang diambil dari adanya rapat redaksi yang selalu diadakan guna

    untuk mengevaluasi berita-berita yang diterbitkan. Tugasnya pimpinan redaksi

    mengedit berita dan koordinasi dengan bagian-bagian lain. Dalam bidang redaksi ini

    peminpin redaksi dibantu beberapa orang, yaitu:

    a) Redaktur Pelaksana. Redaktur pelaksana adalah orang yang mengawasi terhadap

    pelaksaan tugas-tugas sekretaris redaksi, redaktur, koordinator liputan, dan bagiaan

    pra cetak. Tugas dan wewenang redaktur pelaksana adalah:

    (1) Menentukan target deadline redaks

    (2) Mengedit berita

    (3) Pengembangan SDM Wartawan dan Redaktur

    (4) Memimpin rapat koordinasi

    (5) Mengadakan evaluasi hasil kerja bagian redaksi

    b) Koordinator liputan. Orang yang mengkoordinir liputan wartawan kemudian

    mengedit berita yang akan dimuat.

    c) Redaktur. Redaktur orang yang bertugas mengedit berita yang telah di tulis oleh

    jurnalis. Redaktur (editor) sebuah penerbitan biasanya lebih dari satu. Tugas

    utamanya adalah melakukan editing dan penyuntingan, aktivitas penyeleksian dan

    perbaikan naskah yang akan dibuat dan disiarkan.Pada harian Jambi Independent,

  • profesi redaktur dituntut bekerja secara jujur dan proaktif dan bertanggung jawab

    langsung kepada pemimpin redaksi tentang pekerjaan setiap hari. Tugas dan fungsi

    redaktur, adalah sebagai berikut:

    (1) Melakukan penyuntingan berita yang akan dipublikasikan.

    (2) Melengkapi naskah berita yang ditulis oleh wartawan atau reporter.

    d) Sekretaris Redaksi. Orang yang memfasilitasi dan membantu administrasi

    kebutuhan pimpinan redaksi dan wartawan. Mengoreksi/menilai tulisan dan

    headline, menerima komplen berita dan mengolah surat masuk.

    e) Jurnalis. Jurnalis adalah orang yang ditugaskan mencari berita Seperti halnya

    dalam setiap perusahaan media, Harian Jambi Independent juga memiliki jurnalis

    atau reporter. Mereka merupakan prajurit di bagian redaksi. Mencari berita lalu

    membuat dan menyusunnya merupakan tugas pokok jurnalis atau reporter. Untuk

    lebih rinci berikut ini tugas dan wewenang dari jurnalis diantaranya sebagai berikut

    :

    (1) Mencari atau mengumpulkan data-data yang valid untuk dijadikan sebagai

    berita yang actual.

    (2) Mengangkat data-data yang sudah dikumpulkan menjadi tulisan yang

    kemudian akan diproses menjadi berita.

    (3) Mematuhi segala ketentuan jurnalistik dalam proses pengambilan berita dan

    mempertanggung jawabkan kebenarannya.

    f) Fotografer Fotografer atau juru foto adalah orang-orang yang membua tgambar

    dengan cara menangkap cahaya dari subyek gambar dengan kamera maupun

    peralatan fotografi lainnya, dan umumnya memikirkan seni dan teknik untuk

    menghasilkan foto yang lebih bagus serta berusaha mengembangkan ilmunya. Di

    Harian Jambi Independent tugas fotografer adalah mengambil gambar suatu

    kejadian atau peristiwa untuk kebutuhan berita.

    g) Koresponden. Selain reporter, media massa biasanya juga memiliki Koresponden

    (correspondent) atau wartawan daerah, yaitu wartawan yang ditempatkan di kota

    (daerah) lain, di luar wilayah dimana media massanya berpusat.

    h) Desain Grafis. Desain Grafis merupakan orang yang membuat grafis dan karikatur.

    i) Copy Editor. Disebut sebagai ahli bahasa yang bertugas mengedit/memeriksa

    bahasa berita yang akan dimuat.

    3. Sarana Prasarana Harian Jambi Independent

  • Gedung Graha Pena Jambi Independent terdiri dari 5 lantai, namun dibawah

    wewenang pemegang saham, maka gedung ini difungsikan oleh dua management yaitu

    lantai 1, 2 dan 4 dipakai oleh penerbitan Surat Kabar Harian Jambi Independent.

    Dengan ketentuan lantai 1digunakan untuk ruang lobby, counter iklan, counter

    pemasaran, desain, piutang iklan, kabag iklan, kasir (keuangan), piutang, administrasi

    pemasaran dan post satpam. Lantai 2 untuk ruang meeting (rapat), kabag pemasaran,

    accounting Dan lantai 4 digunakan untuk ruangan redaksi, pracetak, ATK pracetak, IT

    (teknis), pimpinan perusahaan dan kabag keuangan.

    4. Peraturan Perusahaan Harian Jambi Independent

    Untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan dalam memberikan

    sumbangsihnya kepada masyarakat dan sekaligus berupaya meningkatkan kesejahteraan

    pekerja, maka dibutuhkan suasana kerja damai, nyaman, tenteram, dan harmonis antara

    segenap unsur didalam perusahaan. Suasana yang menunjang tersebut adalah suasana

    kerja yang tenteram, damai, tertib, bergairah serta berdisiplin tinggi dalam perusahaan.

    Kemudian agar dapat menciptakan dan membina suasana demikian, maka

    diperlukan adanya suatu peraturan perusahaan (PP) yang mengatur garis-besar kebijakan

    perusahaan dalam membina pekerja, hak-hak dan kewajiban pekerja maupun perusahaan,

    syarat-syarat kerja bagi pekerja serta tata tertib perusahaan.

    Peraturan Perusahaan Harian Jambi Independent yang terdaftar No.

    560/14/PP/2005 dan telah mendapat pengesahan dari Pemerintah Kota Jambi Dinas

    Tenaga Kerja, Kependudukan, dan Catatan Sipil (DISNAKERDUKPIL) Nomor.

    560/PP/TKC-III/2005, yang terdiri dari 34 BAB dan 50 pasal, yakni mengatur segala

    yang berkaitan dengan perusahaandan pekerja sebagaimana terlampir.

  • BAB III

    PENERAPAN BAHASA JURNALISTIK YANG MENARIK, TEPAT MAKNA DAN

    HEMAT KATA

    A. Penerapan Bahasa Yang Menarik

    Beberapa surat kabar dan tabloid menulis judul berita dengan huruf- huruf yang

    ekstra besar dan bahkan dengan mengunakan tinta warna, hal ini dilakukan tentunya

    dengan maksud untuk menarik perhatian pembaca atau pembeli surat kabar tersebut.

    Penggunaan huruf yang ekstra besar ini memang efektif untuk menarik perhatian

    orang, tetapi bukan berarti telah menggunakan prinsip jurnalistik untuk menggunakan

    kalimat yang menarik. Apalagi hemat tempat jelas, penggunaan huruf-huruf yang ekstra

    besar itu telah memakan banyak tempat. Seperti yang dijelaskan oleh redaktur media

    cetak surat kabar harian pagi Jambi Independent saat wawancara dengan penulis.

    [M]emang untuk berita pada rubric society sangat membutuhkan bahasa yang

    menarik, karena berita ini berupa berita pesanan dari suatu lembaga, instantsi atau

    masyarakat lainnya yang inggin memperlihatkan hasil kegiatannya dan berita

    society ini merupakan berita berbayar yang menjadi salasatu omset bagi media cetak

    surat kabar harian pagi Jambi Independent, sehingga untuk menarik pemasang berita

    selanjutnya kami pihak perusahaan harus memberikan pelayanan yang memuaskan

    kepada para konsumen atau pemasang berita, yaitu dengan menampilkan berita

    yang mereka muat semenarik mungkin sehingga akan banyak yang tertarik untuk

    membacanya, meskipun demikian sebagai pihak perusahaan media cetak surat kabar

    harian pagi Jambi Independent haruslah tetap mengikuti aturan penulisan yang

    sudah ada, sehingga meskipun menarik, unik dan berkreasi sebebas mungkin namun

    tetap mengikuti aturan penulisan, artinya unik namun tetap dalam koridornya.46

    Setelah mendegar dan melakukan sedikit penelitian melalui wawancara dengan

    redaktur media cetak surat kabar harian pagi Jambi Independent, penulis melanjutkan

    penelitiannya dengan melakukan pembuktian pada surat kabar harian pagi Jambi

    Independent yang terbit pada tanggal 23-29 april 2018, dan setelah penulis amati pada

    rubric society nya memang berbeda dengan rubric berita lainnya, pada rubric society itu

    dibuat lebih menarik dan seunik mungkin yaitu dengan membuat judul berita bertuliskan

    huruf besar atau jenis tulisan yang unik dan dibubuhi warna warna yang mencolok pada

    tulisan tersebut sehingga akan mudah terlihat dan lebih menarik dari rubric berita yang

    lainnya seperti pada surat kabar harian pagi Jambi Independent yang terbit pada tanggal

    46

    Redaktur, Finarman, Wawancara Dengan Penulis, 26 Juni 2018, Graha Pena Jambi Independent

  • 27 April 2018 disana ditampilkan sebuah berita dengan judul yang berwarna kuning dan

    huruf yang besar “ Dinkes Adakan Rapat Koordinasi Teknis Program Kesehatan

    Masyarakat” selain tampilannya yang menarik berita ini juga memuat bahasa yang

    menarik pada judul berita, sehingga terkesan sangat luar biasa ketika dilihat judul berita

    tersebut yang membuat masyarakat penasaran dan tertarik untuk membacanya.

    Sedangkan pada berita society yang terbit pada tangal 26 April 2018 dengan judul

    berita “ BI Salurkan Beasiswa Serta Sosialisasi cikur” judul berita ini terkesan biasa saja

    atau tidak menarik karena didalam isi berita dijelaskan bahwasanya acara tersebut

    dihadiri oleh komisi XI DPR RI, Elviana yang lebih menarik diangkat sebagai judul

    dibandikan judul yang tertera diatas yang terkesan datar dan biasa saja. Selain itu isi pada

    berita ini terlalu datar tidak menarik terkesan seperti biasa biasa saja tidak ada sesuatu

    yang membuat pembaca penasaran atau gergetan. Menurut wartawan society yang

    diwawancarai dengan penulis

    [K]esulitan yang ditemui saat menuliskan berita dengan menggunakan bahasa yang

    menarik adalah jam terbang yang belum banyak, kurangnya pengetahuan mengenai

    bahasa, waktu menulis yang relatif singkat dan IQ yang menurut saya kurang untuk

    menciptakan kata-kata atau bahasa yang menarik, meskipun mengenai IQ tidak

    semua wartwan mengalaminya hanya sebagian kecil saja, namun menurut saya ini

    juga tantangan dalam menuliskan bahasa yang menarik pada sebuah berita,

    termasuk berita society.47

    Bahasa yang menarik dalam badan berita memikli beberapa variable atau