62
OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN DALAM RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) Oleh : A.WIRDAH FEBY DARAWATI NDH : 01 PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN VI PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA SAMARINDA 2019

OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

0

OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN

BANGUNAN DALAM RENCANA DETAIL TATA

RUANG (RDTR)

Oleh :

A.WIRDAH FEBY DARAWATI

NDH : 01

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III ANGKATAN VI

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI

DAERAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

SAMARINDA

2019

Page 2: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

i

LEMBAR PERSETUJUAN

HASIL AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VI

Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi

Pelatihan Dasar Calon PNS Angkatan VI tahun 2019 :

Nama : A.Wirdah Feby Darawati, ST

NDH : 01

NIP : 19950214 201903 2 017

Jabatan : Analis Bangunan Gedung dan Permukiman

Unit Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota

Bontang

Judul : Optimalisasi Penerapan Peraturan Bangunan dalam

Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Dinyatakan layak untuk diajukan dalam Seminar Hasil Aktualisasi pada hari

Selasa, tanggal 26 November 2019 di Pusat Pelatihan dan Pengembangan Kajian

Desentralisasi Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD) Lembaga Administrasi

Negara (LAN) Samarinda.

Coach

Betha Miranti Andalina, S.IP.

NIP. 19841018 200804 2 001

Mentor

Ir.Azis Muslimin

NIP. 19660410 200112 1 002

Page 3: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

ii

LEMBAR PENGESAHAN

HASIL AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VI

Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi

Pelatihan Dasar Calon PNS Angkatan VI tahun 2019 :

Nama : A.Wirdah Feby Darawati, ST

NDH : 0 1

NIP : 19950214 201903 2 017

Jabatan : Analis Bangunan Gedung dan Permukiman

Unit Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota

Bontang

Judul : Optimalisasi Penerapan Peraturan Bangunan dalam

Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Telah diseminarkan dalam Seminar Hasil Aktualisasi pada hari Selasa tanggal 26

November 2019 bertempat di Pusat Pelatihan dan Pengembangan Kajian

Desentralisasi Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD) Lembaga Administrasi

Negara (LAN) Samarinda.

Penguji

Veronika Hanna Naibaho, SS., MAP., M.Sc

NIP. 19800926 200604 2 002

Coach

Betha Miranti Andalina, S.IP.

NIP. 19841018 200804 2 001

Page 4: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga laporan aktualisasi sebagai bagian dari Latihan Dasar Calon PNS dapat

terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Kegiatan aktualisasi ini

bertujuan untuk memberikan kesempatan peserta Latihan Dasar Calon PNS

Golongan III Angkatan VI Tahun 2019 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang Kota Bontang yang diselenggarakan di Pusat Pelatihan dan Pengembangan

Kajian Desentralisasi Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD) Lembaga

Administrasi Negara (LAN) Samarinda. Agar peserta Latsar dapat

mengimplementasikan materi yang didapat selama on campus menjadi nyata

dalam kehidupan sehari-hari terutama di unit kerja, salah satunya melalui kegiatan

aktualisasi selama off campus.

Proses penyusunan laporan ini tidak terlepas dari hambatan. Namun, karena

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulis mampu mengatasi

hambatan tersebut dan menyelesaikan laporan aktualisasi dengan baik. Oleh karena

itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah terlibat

dalam aktualisasi ini.

1. Bapak Dr. Mariman Darto, M.Si selaku Kepala Pusat Pelatihan dan

Pengembangan Kajian Desentralisasi Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD)

Lembaga Administrasi Negara (LAN) Samarinda, beserta jajarannya yang

telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III

Bontang Angkatan VI ,

2. Pemerintah Kota Bontang,

3. Ibu Veronika Hanna Naibaho, SS., MAP., M.Sc. selaku narasumber/penguji

atas saran dan masukan yang diberikan untuk perbaikan aktualisasi penulis,

4. Ibu Betha Miranti Andalina, S.IP. selaku coach atas bantuan dan bimbingan

selama mengerjakan aktualisasi ini,

5. Bapak Ir.Azis Muslimin selaku mentor atas antuan dan bimbingan selama

mengerjakan aktualisasi ini,

Page 5: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

vii

6. Seluruh Bapak/Ibu Widyaiswara yang telah memberikan materi dalam

Pelatihan Dasar, khususnya nilai-nilai dasar ASN agar dapat diaktualisasikan

dalam kegiatan aktualisasi,

7. Seluruh panitia yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan Pelatihan

Dasar Calon PNS,

8. Seluruh pihak di dalam Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota

Bontang,

9. Orang tua dan keluarga yang selalu mengiringi dalam dukungan dan doa

kepada penulis agar dapat menyelesaikan Pelatihan Dasar Calon PNS dengan

lancar,

10. Teman-teman peserta Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan VI tahun 2019

yang saling memberikan dukungan dan bantuan agar dapat menyelesaikan dan

lulus dalam kegiatan ini.

Laporan ini masih terdapat kekeliruan dan kekurangan di dalamnya, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menjadi

bahan evaluasi dan perbaikan kedepannya. Penulis berharap laporan aktualisasi ini

dapat menjadi dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan kegiatan aktualisasi nilai-

nilai dasar ASN dan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Bontang, 24 Oktober 2019

Penulis

Page 6: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

LEMBAR KONSULTASI COACH ...................................................................... iii

LEMBAR KONSULTASI MENTOR ................................................................... iv

BIODATA PENULIS ............................................................................................. v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1

1.2 Tujuan Aktualisasi .................................................................................... 2

1.3 Ruang Lingkup ......................................................................................... 2

BAB 2 GAMBARAN UMUM ORGANISASI .................................................... 4

2.1 Profil Organisasi ....................................................................................... 4

2.2 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Kota Bontang ............................................................................................ 4

2.3 Struktur Organisasi ................................................................................... 5

2.4 Sasaran Kinerja Pegawai .......................................................................... 6

BAB 3 LANDASAN TEORI ............................................................................... 8

3.1 Konsep Aktualisasi ................................................................................... 8

3.2 Nilai-Nilai Dasar ANEKA ....................................................................... 8

3.3 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI .............................................. 13

BAB 4 RANCANGAN AKTUALISASI ........................................................... 16

4.1 Identifikasi Isu ........................................................................................ 16

4.2 Prioritas (Teknik Analisi) ....................................................................... 17

Page 7: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

ix

4.3 Isu Terpilih ............................................................................................. 18

4.4 Uraian Kegiatan ...................................................................................... 18

BAB 5 PELAKSANAAN AKTUALISASI ....................................................... 31

5.1 Laporan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar .................................... 30

BAB 6 PENUTUP .............................................................................................. 49

6.1 Kesimpulan ............................................................................................. 49

6.2 Saran ....................................................................................................... 49

Role Model ............................................................................................................ 51

DAFTAR PUSTAKA

Page 8: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Analisis Penetapan Isu dengan Metode USG .......................................... 18

Tabel 2 Rancangan aktualisasi .............................................................................. 20

Tabel 3 Jadwal Kegiatan Aktualisasi .................................................................... 29

Tabel 4 Kegiatan 1 ................................................................................................ 30

Tabel 5 Kegiatan 2 ................................................................................................ 33

Tabel 6 Kegiatan 3 ................................................................................................ 38

Tabel 7 Kegiatan 4 ................................................................................................ 41

Tabel Kegiatan 5 ................................................................................................... 47

Page 9: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Kota .................................................................................................... 6

Gambar 5.1 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor mengenai

rancangan yang akan dilakukan ....................................................... 32

Gambar 5.2 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan kepala seksi

Pengendalian dan Bangunan Ruang Kota ........................................ 32

Gambar 5.3 Menyiapkan perlengkapan yang akan digunakan untuk kegiatan

monitoring ........................................................................................ 32

Gambar 5.4 Melaksanakan Survey kelokasi tujuan bersama rekan kerja ............. 33

Gambar 5.5 Melakukan pengecekan dan mencatat kondisi bangunan yang

disurvey ............................................................................................ 33

Gambar 5.6 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor mengenai

rancangan yang akan dilakukan ....................................................... 36

Gambar 5.7 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan kepala seksi

Pengendalian dan Bangunan Ruang Kota ........................................ 36

Gambar 5.8 Mengumpulkan Form Ceklis IMB Lapangan Bangunan-

bangunan yang telah disurvey sebelumnya ...................................... 36

Gambar 5.9 Mengumpulkan dokumen-dokumen peemohonan IMB yang telah

disurvey sebelumnya ........................................................................ 37

Gambar 5.10 Melakukan analisi bangunan sesuai dengan peraturan RDTR ........ 37

Gambar 5. 11 Membuat surat rekomendasi tentang bangunan-bangunan yang

telah dianalisis .................................................................................. 37

Gambar 5.12 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor mengenai

rancangan yang akan dilakukan ....................................................... 40

Gambar 5.13 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan kepala seksi

Pengendalian dan Bangunan Ruang Kota ........................................ 40

Gambar 5.14 Melakukan diskusi dengan rekan kerja mengenai draft SOP .......... 40

Gambar 5.15 Menyusun rancangan SOP yang berkaitan dengan aktualissi

yaitu SOP Rekomendasi Izin Mendirikan Bangunan ....................... 41

Gambar 5.16 Asistensi Hasil Rancangan dengan kepala seksi Pengendalian

Bangunan dan Ruang Kota ............................................................... 41

Page 10: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

xii

Gambar 5.17 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor mengenai

rancangan yang akan dilakukan ....................................................... 43

Gambar 5.18 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan kepala seksi

Pengendalian dan Bangunan Ruang Kota menganai rancangan

yang akan dilakukan ......................................................................... 43

Gambar 5.19 Melakukan diskusi dengn rekan kerja mengenai penetapan tata

ruang dan apa saja yang akan dijadikan materi untuk

pembuatan video .............................................................................. 44

Gambar 5.20 Membuat video Penerapan Tata Ruang yang berhubungan Izin

Mendirikan Bangunan (IMB) ........................................................... 44

Gambar 5.21 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor mengenai

rancangan yang akan dilakukan ....................................................... 47

Gambar 5.22 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan kepala seksi

Pengendalian dan Bangunan Ruang Kota menganai rancangan

yang akan dilakukan ......................................................................... 47

Gambar 5.23 Melakukan diskusi dengan rekan kerja mengenai RDTR dan

IMB yang kemudian akan dijadikan materi untuk sosialisasi .......... 47

Gambar 5.24 Membuat leaflet yang berisi informasi-informasi yang terkait

dengan alur mengurus IMB beserta ketentuan-ketentuan yang

harus dipenuhi sesuai dengan peraturan RDTR ............................... 48

Gambar 5.25 Melakukan konsultasi dengn atasan langsung tentang leaflet

yang telah dibuat .............................................................................. 48

Gambar 5.26 Melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait peraturan Izin

Mendirikan Bangunan yang sesuai dengan RDTR .......................... 48

Page 11: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Kepala LAN Nomor 21 Tahun 2016 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan

III, Untuk membentuk Pegawai Sipil Negara (PNS) yang profesional adalah yang

mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan

tugas jabatnnya secara efektif dan efisien maka diperlukan pembinaan melalui

jalur pelatihan dasar (latsar) Calon PNS. Latsar CPNS merupakan salah satu jenis

pelatihan yang strategis pasca UU ASN dalam rangka pembentukan karakter PNS

dan membentuk kemampuan bersikap dan bertindak profesional mengelola

tantangan dan masalah keragaman social cultural dengan menggunakan prespektif

Whole Of Gavernment yang didasari nilai-nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan

dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada setiap

pelaksanaan tugas jabatan sebagai pelayan masyarakat.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU

ASN) mengamanatkan CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan

melalui proses Diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,

semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang

unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta

kompetensi bidang. Dalam Diklat ini, CPNS diberikan materi tentang penerapan

nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan

Anti Korupsi (ANEKA) serta peran dan kedudukan ASN (Maajemen ASN,

Pelayanan Publik dan Whole of Government) dengan memadukan pembelajaran

klasikal dan non klasikal di tempat pelatihan dan ditempat kerja sehingga calon

ASN mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasi, serta

membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi). Harapannya adalan menghasilkan

ASN yang profesional dan berkarakter.

Page 12: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

2

1.2 Tujuan Aktualisasi

Aktualisasi ini adalah untuk menyelesaikan isu yang ada di Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bontang khususnya di subbidang

Pengendalian Bangunan dan Ruang Kota yaitu kurang optimalnya penerapan

peraturan bangunan dalam Rencana Detail tata Ruang (RDTR) . Maka dari

itu penulis mengangkat judul Optimalisasi Penerapan Peraturan Bangunan

dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) untuk menyelesaikan isu tersebut.

Selain untuk menyelesaikan isu, aktualisasi nilai dasar ASN ini bertujuan untuk

membiasakan diri menjadi pelayan masyarakat yang mempuanyai professionalism

dan intergritas tinggi, tetapi juga selalu mengedepankan nilai dasar akuntabilitas

dalam tugas yang diamanahkan kepadanya, mempunyai semangat dan jiwa

nasionalisme dalam melaksanakan tugasnya, menjunjung tinggi nilai etika yang

baik dalam melayani masyarakat, memiliki komitmen mutu dalam pelayanan

public yang diberikan, anti korupsi dalam melaksanakan amanah yang diberikan

kepadanya, melaksanakan kerjasama lintas divisi atau bagian untuk perbaikan

masalah pelayanan (WoG) sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya

secara professional sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik, dan

pemersatu bangsa.

1.3 Ruang Lingkup

Aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di tempat tugas ini adalah untuk

melatih ASN supaya terbiasa meletakkan nilai ANEKA sebagai landasan

melaksanakan tugas dan kegiatan sebagai ASN. Keterkaitan pelaksanaan

aktualisasi ini dengan tugas dan jabatan penulis sebagai Analis Bangunan

Gedung dan Permukiman pada subbidang Pengendalian Bangunan dan Ruang

Kota di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bontang menjadi

sangat relevan.

Kegiatan yang dilakukan meliputi pelaksanaan rancangan aktualisasi

yang telah dibuat, menyiapkan bukti dan dokumentasi pelaksanaan

aktualisasi, bimbingan pembuatan laporan aktualisasi dengan coach dan

mentor masing-masing, hingga akhirnya menyusun dan membuat laporan

Page 13: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

3

aktualisasi untuk menjadi bahan seminar di akhir kegiatan Pelatihan Dasar

CPNS. Batas waktu yang telah ditentukan untuk pelaksanaan aktualisasi ini

adalah selama off campus dari tanggal 11 Oktober 2019 sampai dengan 24

November 2019.

Page 14: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

4

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1 Profil Organisasi

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 02 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Penyusunan Perangkat Daerah, Peraturan Walikota Bontang nomor 36 tahun 2016

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota mempunyai tugas

membantu Walikota melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah dan tugas pembantuan. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang Kota dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi:

1. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya

2. Pelaksanaan Kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya

4. Pelaksanaan Administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya

5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Walikota terkait dengan tugas dan

fungsinya

2.2 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota

Bontang

Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang

oleh pimpinan dan seluruh staf Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota

Bontang. Visi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bontang Tahun

2017-2019 adalah “Menguatkan Bontang sebagai kota maritim berkebudayaan

industri yang bertumpu pada kualitas sumber daya manusia dan lingkungan

hidup untuk kesejahteraan masyarakat”.

Untuk mewujudkan visi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota

Page 15: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

5

Bontang Tahun 2017-2021 tersebut diatas dilaksanakan misi sebagai berikut:

a. Menjadikan Kota Bontang sebagai Smart City melalui peningkatan kualitas

sumber daya manusia.

b. Mejadikan Kota Bontang sebagai Green City melalui peningkatan kualitas

lingkungan hidup.

c. Menjadikan Kota Bontang sebagai Creative City melalui pengembangan

kegiatan perekonomian berbasis sektor maritim.

2.3 Struktur Organisasi

Susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota

terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretaris, membawahkan dan mengoordinasikan:

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

c. Bidang Tata Ruang dan Tata Bangunan, membawahkan dan

mengoordinasikan:

1. Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Tata Ruang

2. Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan

3. Seksi Pengendalian Bangunan dan Ruang Kota

d. Bidang Tata Ruang dan Tata Bangunan, membawahkan dan

mengoordinasikan:

1. Seksi Pengembangan Kebinamargaan

2. Seksi Pengendalian dan Pemanfaatan Kebinamargaan

3. Seksi Pemeliharaan Kebinamargaan

e. Bidang Sanitasi dan Air Minum dan Sumber Daya Air, membawahkan dan

mengoordinasikan:

1. Seksi Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan SDA

2. Seksi Pemeliharaan Jaringan SDA

3. Seksi Sanitasi dan Air Minum

f. Unit Pelaksana Teknis

g. Kelompok Jabatan Fungsional

Page 16: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

6

Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Kota

2.4 Sasaran Kinerja Pegawai

Sasaran Kinerja Pegawai untuk jabatan Analis Bangunan Gedung dan

Permukiman yaitu:

1. Membantu menyusun rencana kegiatan dan target pencapaian seksi tahun

2019

2. Membantu menyusun laporan pelaksanaan kegiatan seksi tahun 2019

3. Membantu menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan rencana dan lapor

program kegiatan seksi tahun 2019

4. Membantu melakukan pengendalian dan perekomendasian bangunan gedung

5. Membantu mengumpulkan dan menyiapkan bahan dalam rangka sosialisasi

informasi dan kebijakan yang berkaitan dengan pengendalian bangunan dan

ruang kota

6. Membantu melakukan pengendalian Ruang Kota

Page 17: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

7

7. Membantu melaksanakan pengawasan tower menara telekomunikasi terhadap

pemanfaatan ruang kota

8. Membantu melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan urusan

pengendalian bangunan.

Page 18: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

8

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Konsep Aktualisasi

Pendidikan dan pelatihan (Diklat) prajabatan pola baru, menuntut setiap

peserta Diklat Prajabatan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS

yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti

Korupsi yang diakronimkan menjadi ANEKA. Melalui proses pembelajaran

aktualisasi ini, seluruh atau beberapa nilai dasar akan melandasi pelaksanaan

setiap kegiatan peserta Diklat Prajabatan, setiap peserta harus menemukan dan

mengungkapkan makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar tersebut pada

pelaksanaan setiap kegiatan yang telah dirancang oleh peserta Diklat Prajabatan di

tempat tugas.

Terdapat lima rangakain kegiatan pembelajaran aktualisasi yang harus

dilaksanakan oleh setiap peserta Diklat Prajabatan, yaitu : 1) merancang

aktualisasi nilai dasar profesi PNS, 2) mempresentasikan rancangan aktualisasi, 3)

mengaktualisasikan niali dasar di tempat tugas atau tempat magang, 4)

melaporkan pelaksanaan aktualisasi nilai dasar, 5) mempresentasikan laporan

aktualisasi nilai dasar, 5) mempersentasikan laporan aktualisasi, dan 6) menyusun

rencana aksi penyempurnaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS.

3.2 Nilai Dasar ANEKA

3.2.1 Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai

(LAN, 2015). Akuntabilitas sering disamakan dengan Responsibiltas namun pada

pakteknya berbeda. Responsibilitas sendiri adalah kewajiban untuk bertanggung

jawab.

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau

institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah

Page 19: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

9

seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik

tersebut antara lain :

1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik

kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,

kelompok, dan pribadi;

2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah

keterlibatan PNS dalam politik praktis;

3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik;

4. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan

sebagai penyelenggara pemerintahan.

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel maka diperlukan

adanya nilai-nilai dasar yaitu :

1. Kepemimpinan

2. Transparansi

3. Integritas

4. Tanggung Jawab (Integritas)

5. Keadilan

6. Kepercayaan

7. Keseimbangan

8. Kejelasan

9. Konsistensi

3.2.2 Nasionalisme

Makna Nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran

nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik yang

merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong

untuk membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan

negaranya. Dalam arti sempit nasionalisme adalah suatu sikap yang meninggikan

bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.

Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang

lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa

Page 20: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

10

cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa

lain.

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang

diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan,

kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau

kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan

bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia

serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan

kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling

mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.

3.2.3 Etika Publik

Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik atau buruk, benar atau salah

yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan kewajiban yang baik atau benar.

Dalam kaitannya denganpelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang

standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan

keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan

tanggung jawabpelayanan publik (LAN, 2015:6). Kode etik adalah aturan-aturan

yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya

hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis

(LAN, 2015:9). Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika

suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis

yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.

Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni

sebagai berikut:

1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan

berintegritas tinggi;

2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang

berlaku;

Page 21: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

11

5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang

berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan dan etika pemerintahan;

6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;

7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung

jawab, efektif, dan efisien;

a. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan

tugasnya;

b. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada

pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

c. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,

kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan

atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

d. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan

integritas ASN;

e. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai

disiplin pegawai ASN.

Definisi dan lingkup etika public merupakan refleksi tentang

standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan

keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan

tanggung jawab pelayanan publik.

Dimensi etika publik terdiri dari dimensi tujuan pelayanan publik yang bertujuan

untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan relevan, dimensi modalitas

yang terdiri dari akuntabilitas, transparansi, dan netralitas, serta dimensi tindakan

integritas publik (LAN, 2015:11). Ketiga dimensi tersebut dapat menjadi dasar

untuk dapat menjadi pelayan publik yang beretika.

3.2.4 Komitmen Mutu

Komitnen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik yang

berorientasi kepada kualitas hasil. Target utama kinerja aparatur yang berbasis

komitmen mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima

layanan (customer satisfaction). Apalagi dikaitkan dengan tiga fungsi utama

Page 22: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

12

pegawai ASN sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 pasal 10, yaitu

sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu

bangsa, maka dalam implementasi fungsi tersebut pegawai ASN harus

menunjukkan perilaku yang komitmen terhadap mutu, bukan sekedar

menggugurkan kewajiban formal atau menjalankan rutinitas pelayanan.

Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain :

1. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;

2. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil

tanpa menimbulkan pemborosan;

3. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;

4. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi

individuterhadap produk atau jasa.

3.2.5 Anti Korupsi

Anti korupsi adalah sikap dan perilaku untuk tidak mendukung adanya

upaya untuk merugikan keuangan dan perkonomian negara, singkatnya adalah

tindakan menentang terhadap adanya korupsi. Berdasarkan Undang-undang

Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-undang No 20 Tahun 2001, terdapat 7 (tujuh)

kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari: kerugian keuangan negara,

suap-menyuap, pemerasa, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan

kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.

Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah sebagai berikut :

a. mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang

sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi

yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak

bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;

b. kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target

dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi

secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;

c. berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang

berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;

Page 23: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

13

d. disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung

yang mengatur;

e. peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang

lain;

f. jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);

g. tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita

kerjakan dalam bentuk apapun;

h. sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap

apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;

i. adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun

perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.

3.3 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

3.3.1 Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai

ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi

politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Dalam Undang-undang

Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, berdasarkan jenisnya

pegawai ASN terdiri atas Pengawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah

dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN bertugas

sebagai berikut: Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina

Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,

Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan Mempererat

persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat

meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka

setiap PNS diberikan Hak PNS yang diatur dalam UU ASN yaitu sebagai berikut :

Gaji,tunjangan dan fasilitas, cuti, jaminan pensiun dan jaminan hari tua,

perlindungan dan pengembangan kompetensi. Sedangkan kewajiban dari pegawai

ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah sebagai berikut :

Page 24: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

14

1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan

pemerintah yang sah;

2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

4) Melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan

5) Melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang

Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan dan etika pemerintahan;

6) Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;

7) Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara

bertanggungjawab, efektif, dan efisien;

8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan

tugasnya;

9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak

lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

10) Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan,

dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat

bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan

integritas ASN; dan

12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin

Pegawai ASN.

3.3.2 Whole of Government (WoG)

Whole of Government (WoG) dapat dipahami sebagai suatu model

pendekatan integratif fungsional satu atap yang digunakan untuk mengatasi

wicked problems yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik

atau keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi,

menyangkut perubahan perilaku.

Page 25: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

15

Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan

seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang

dikenal dapat didekati oleh pendekatan WoG di antaranya adalah Pelayanan yang

bersifat administratif, Pelayanan jasa dan Pelayanan barang.

Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan

seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dasar

yaitu Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi; dan Simplifikasi.

3.3.3 Pelayan Publik

Pelayan publik merupakan satu di antara tiga fungsi Aapartur Sipil Negara

(ASN). Oleh sebab itu, pelayanan publik menjadi tolok ukur yang paling nyata

oleh masyarakat karena ia berhubungan langsung dengan mereka.

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan

administratif yang disediakan oleh penyelengara pelayanan publik. Pelayanan

Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk pelayanan

umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan

dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam

pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima

adalah : partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah

efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.

Page 26: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

16

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Identifikasi Isu

Terdapat 3 isu yang sedang dihadapi oleh subbidang Pengendalian

Bangunan dan Ruang Kota yang merupakan permasalahan pada penerapan Whole

of Government dan Pelayanan Publik yaitu : 1. Kurang Optimalnya penerapan

peraturan bangunan dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) , 2. Kurang

optimalnya prosedur pengendalian dan pengawasan Bangunan, 3. Kurang

konsistennya syarat atau prosedur standar gambar untuk kelengkapan dokumen

IMB. Latar belakang Isu-isu tersebut kemudian diangkat yaitu:

1. Masih banyak bangunan-bangunan di Kota Bontang yang sudah permanen

tetapi belum memiliki izin bangunan. Pada tahun 2019 jumlah bangunan di

Kota Bontang yaitu kurang lebih sebanyak 21.296 bangunan dan sampai

bulan Oktober 2019 jumlah bangunan yang telah mempunyai surat Izin

Mendirikan Bangunan yaitu sebanyak 11.161 Bangunan Bangunan.

(sumber:Data Inventaris Dinas PUPUR) Dari data tersebut dapat kita

simpulkan bahwa sebanyak 10.135 bangunan di Kota Bontang masih belum

mempunyai surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

2. Adanya bangunan yang sudah memiliki izin tetapi belum sesuai dengan

peraturan yang ditentukan didalam RDTR seperti yang ada pada contoh

dibawah ini:

No. Bangunan Keterangan Pelanggaran

1.

Rumah Tinggal

Jl.Cumi-Cumi 2 Kel.Tanjung Laut

Indah, Kec.Bontang Selatan

Ketentuan GSB : min 5 m

GSB Bangunan : 1,7 m

IMB terbit dengan Surat Pernyataan

yang menyatakan Pemohon bersedia

membongkar bangunan (Max 5

tahun) yang tidak sesuai dengan

ketentuan.

Page 27: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

17

2.

Rumah Tinggal

Jl.Jl.Pattimura Gg.Atletik Kel.Api-

Api, Kec.Bontang Utara

Ketentuan KDB : max 60%

KDB Bangunan : 73,29 %

IMB terbit dengan Surat Pernyataan

yang menyatakan Pemohon bersedia

membongkar bangunan (max 5

tahun) yang tidak sesuai dengan

ketentuan.

Kelengkapan dokumen untuk membuat surat izin bangunan salah satunya yaitu

gambar rencana bangunan yang terdiri dari denah, tampak, site plan, potongan,

detail kerangka atap dan lain lain. Untuk kelengkapan gambar rencana bangunan

tersebut kemudian diperiksa oleh tim teknis dari subbidang pengendalian

bangunan dan ruang kota sesuai dengan standar operasional, tapi masih sering

terkendala dengan standar yang berbeda tergantung subjektif individu tim teknis.

Karena itu perlu adanya penekanan standar kelengkapan gambar teknis.

4.2 Prioritas (Teknik Analisis)

Untuk menentukan prioritas masalah dilakukan dengan menggunakan

metode analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth). Analisis USG merupakan

alat yang digunakan untuk menyusun urutan prioritas yang penting, serius, dan

berkembang untuk diselesaikan. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan

isu prioritas. Pengertian urgency, seriousness dan growth dapat diuraikan sebagai

berikut:

a. Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang

tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan

masalah yang menyebabkan isu tadi.

b. Seriousness

Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul

dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau

Page 28: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

18

akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu

tidak dipecahkan.

c. Growth

Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang

dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau

dibiarkan.

Cara menggunakan metode USG adalah dengan menentukan nilai tingkat

urgensi, keseriusan dan perkembangan masalah pada masing-masing masalah

pokok dengan memberikan skala nilai 1-5 (Keterangan: 5 = Sangat Besar, 4 =

Besar, 3 = Sedang, 2 = Kecil, 1 = Sangat Kecil). Berikut tabel analisis metode

USG yang menjelaskan proses penentuan skala prioritas isu.

Tabel 1. Anaslisis Penetapan Isu dengan Metode USG

No. Identifikasi Permasalahan

Kriteria

Jumlah

U S G

1. Kurang optimalnya penerapan

peraturan bangunan dalam Rencana

Detail tata Ruang (RDTR)

5 4 4 14

2. Kurang optimalnya prosedur

pengendalian dan pengawasan

bangunan

4 3 2 9

3. Kurang konsistennya syarat atau

prosedur standar gambar untuk

kelengkapan dokumen IMB

4 4 3 11

4.3 Isu Terpilih

Dari hasil analisis penetapan isu dengan metode USG, telah terpilih satu

isu yang dominan yaitu ‘’kurang optimalnya penerapan peraturan bangunan

dalam Rencana Detai Tata Ruang (RDTR) ’’. Isu tersebut mendapatkan nilai

tertinggi dibandingkan dengan ketiga isu lainnya. Dapat dilihat pada tingkat

urgensi, keseriusan dan berkembang untuk diselesaikan, permasalahan ini

Page 29: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

19

dianggap penting. Seiring dengan makin padat dan banyaknya jumlah

pembangunan bangunan gedung di Kota Bontang, maka peraturan bangunan yang

sesuai dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) semakin kurang diterapkan

karena kurangnya pengawasan dan pengendalian sesuai dengan Peraturan

terhadap bangunan yang mengajukan perizinan.

4.4 Uraian Kegiatan

Nama : A.Wirdah Feby Darawati

NIP : 199502142019032017

Unit Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bontang

Identifikasi Isu : Kurang optimalnya penerapan peraturan bangunan dalam

Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Gagasan : Optimalisasi Penerapan Peraturan Bangunan dalam Rencana

Detail Tata Ruang (RDTR)

Kegiatan : 1. Melakukan monitoring terhadap bangunan-bangunan yang

sedang dalam proses pembuatan IMB (10 Bangunan).

2. Membuat dokumen laporan yang berisi data bangunan-

bangunan yang telah di monitoring sesuai dengan peraturan

yang ada

3. Membuat draft SOP Rekomendasi Izin Mendirikan

Bangunan (IMB)

4. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang akan

membuat izin bangunan (IMB)

5. Membuat Video Penerapan Tata Ruang

Page 30: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

20

Tabel 2. Rancangan Aktualisasi

RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bontang

Identifikasi Isu

1. Kurang optimalnya penerapan peraturan bangunan dalam Rencana Detail tata Ruang (RDTR)

2. Kurang optimalnya prosedur pengendalian dan pengawasan bangunan

3. Kurang konsistennya syarat atau prosedur standard gambar untuk kelengkapan IMB

Isu yang diangkat Kurang Optimalnya Penerapan Peraturan Bangunan dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Gagasan pemecahan isu Optimalisasi Penerapan Peraturan Bangunan dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi

dengan Mata Pelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai-Nilai

Visi Misi

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Melakukan

monitoring terhadap

bangunan-bangunan

yang sedang dalam

proses pembuatan

IMB

1. Melakukan

konsultasi dan

diskusi dengan

mentor mengenai

rancangan yang

akan dilakukan

2. Melakukan

konsultasi dan

diskusi dengan

mentor mengenai

rancangan yang

1. Hasil

Koordinasi

dan arahan

tentang

kegiatan dari

mentor

2. Hasil

Koordinasi

dan arahan

tentang

kegiatan dari

Akuntabilitas

- Melaksanakan survey

dengan mengisi form

survey dengan data yang

dapat dipertanggung

jawabkan

- Mendokumentasikan

dengan sebenar-benarnya

sesuai dengan kondisi di

lapangan

Kegiatan

menguatkan

niali organisasi

DPUPR dari

segi tanggung

jawab,

integritas,

gotong royong,

sopan santun,

professional

dan disiplin.

Page 31: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

21

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi

dengan Mata Pelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai-Nilai

Visi Misi

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

akan dilakukan

3. Menyiapkan

perlengkapan

yang akan

digunakan untuk

kegiatan

monitoring

4. Melaksanakan

survey ke lokasi

tujuan bersama

rekan kerja

5. Melakukan

pengecekan dan

mencatat kondisi

bangunan yamg

disurvey

atasan

langsung

3. Dokumentasi

4. Dokumentasi

dan Form

Survey

5. Formulir

Ceklist IMB

Lapangan

Nasionalisme

- Melakukan diskusi dan

menghargai pendapat

rekan kerja

- Melakukan survey dengan

teliti tanpa membeda-

bedakan status pemilik

bangunan

Etika Publik

- Melakukan diskusi dan

penyampaian pelaksanaan

aktualisasi kepada mentor

dan atasan dengan sopan

- Menyampaikan maksud

dan tujuan dengan sopan

dan ramah kepada pemilik

bangunan yang akan

dikunjungi

Komitmen Mutu

- Melaksanakan kegiatan

dengan tepat sasaran dan

Page 32: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

22

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi

dengan Mata Pelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai-Nilai

Visi Misi

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

sistematis

- Melaksanakan survey

dengan objektif dan

profesional

Anti Korupsi

- Mencatan semua hal

yang didapat selama

survey dilakukan tanpa

mengurangi ataupun

menambah data

- Menyampaikan hasil

pedoman tanpa rasa takut

dan penuh percaya diri

karena sudah

mengerjakan sesuai

prosedur

2. Membuat dokumen

laporan rekomendasi

yang berisi data

bangunan-bangunan

yang telah di

1. Berkoordinasi dan

berdiskusi dengan

atasan langsung,

dalam hal ini

kepala seksi

1. Hasil

Koordinasi

dan arahan

tentang

kegiatan dari

Akuntabilitas

- Adanya keterbukaan

informasi mengenai

aturan-aturan dan

Kegiatan

menguatkan

niali organisasi

DPUPR dari

segi tanggung

Page 33: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

23

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi

dengan Mata Pelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai-Nilai

Visi Misi

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

monitoring sesuai

dengan peraturan

yang ada

Pengendaliam

Bangunan dan

Ruang Kota.

2. Mengumpulkan

data bangunan

yang telah di

survey

sebelumnya

3. Melakukan

evaluasi

bangunan sesuai

dengan peraturan

RDTR

4. Membuat surat

laporan

rekomendasi

tentang

bangunan-

bangunan tersebut

atasan

langsung

2. Data

bangunan

yang telah

disurvey

3. Perbandingan

dokumentasi

hasil survey

dengan

Peraturan

4. Laporan

Bangunan

(Sesuai atau

tidak sesuai)

kebijakan pemerintah

Nasionalisme

- Menyampaikan

informasi secara utuh

dengan tidak memihak

Etika Publik

- Memberikan pelayanan

yang berkualitas dan

menerangkan informasi

yang sopan dan santun

serta cepat dan akurat.

Komitmen Mutu

- Memberikan informasi

yang efektif, efisien, dan

lengkap didalam

dokumen laporan yang

dibuat

Anti Korupsi

- Menampilkan informasi

jawab,

integritas, dan

professional.

Page 34: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

24

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi

dengan Mata Pelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai-Nilai

Visi Misi

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

yang jujur, transparan dan

dapat dipertanggung

jawabkan

3. Membuat dratft SOP

Alur Pembuatan

IMB

1. Berkoordinasi dan

berdiskusi dengan

atasan langsung,

dalam hal ini

kepala seksi

Pengendaliam

Bangunan dan

Ruang Kota.

2. Mempelajari

peraturan

bangunan yang

ada didalam

Rencana Detail

Tata Ruang

(RDTR)

3. Menyusun draft

SOP

1. Dokumentasi

2. Memahami

peraturan

RDTR tentang

peraturan

bangunan

3. Draft SOP

Akuntabilitas

- Tertib dan teratur dengan

penuh kesadaran serta

mengerjakan sampai

selesai

- Kesimpulan atau point-

point penting dalam

RDTR yang menyangkut

peraturan izin

membangun dapat

dipertanggung jawabkan

Nasionalisme

- Melakukan diskusi dan

musyawarah dengan

atasan terkait pelaksanaan

aktualisasidemi

tercapainya tujuan (sila

Kegiatan ini

memberikan

kontribusi

kepada bidang

Tata Ruang dan

Tata Bangunan,

khususnya

kepada seksi

Pengendalian

yang berguna

untuk

mengendalikan

bangunan-

bangunan yang

akan mengurus

izin membangun

harus sesuai

dengan

Kegiatan

menguatkan

niali organisasi

DPUPR dari

segi tanggung

jawab,

integritas,

sopan santun,

professional

dan disiplin.

Page 35: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

25

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi

dengan Mata Pelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai-Nilai

Visi Misi

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

ke-4)

Etika Publik

- Sopan dan santun ketika

berdiskusi dengan atasan

Komitmen Mutu

- Menyimpulkan peraturan

di RDTR yang

menyangkut perarturan

izin bangunan dengan

efektif, efisien dan tepat

Anti Korupsi

- Mengerjakan tanpa

mengeluh dan totalitas

serta tetap menjaga

kualitas

peraturan yang

telah ada di

Rencana Detail

Tata Ruang

(RDTR)

4. Membuat Video

yang menceritakan

alur pembutan Izin

Mendirikan

Bangunan (IMB)

1. Menyiapkan

bahan materi dan

draft SOP alur

pembuatan IMB

1. Dokumentasi

2. Video alur

pembuatan

Akuntabilitas

- Adanya keterbukaan

informasi mengenai alur

atau tahan pembuatan

Page 36: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

26

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi

dengan Mata Pelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai-Nilai

Visi Misi

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

2. Melakukan

pembuatan video

IMB IMB

Nasionalisme

- Menyampaikan

informasi secara utuh

dengan tidak memihak

Etika Publik

- Menerangkan informasi

dengan sopan dan santun

serta menarik dan akurat.

Komitmen Mutu

- Membuat video yang

kreatif dan efektif

Anti Korupsi

- Menampilkan pernyataan

STOP Suap dalam dalam

Video

5. Melakukan

sosialisasi kepada

1. Berkoordinasi

dan berdiskusi

1. Dokumentasi

2. Bahan

Akuntabilitas

- Memberikan informasi

peraturan yang benar

Kegiatan

menguatkan

Page 37: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

27

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi

dengan Mata Pelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai-Nilai

Visi Misi

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

masyarakat yang

akan membuat izin

bangunan (IMB)

dengan atasan

langsung, dalam

hal ini kepala

seksi

Pengendaliam

Bangunan dan

Ruang Kota

2. Mengumpulkan

bahan-bahan

yang telah

didapat untuk

kemudian

disosialisasikan

ke masyarakat

yang belum atau

sedang mengurus

IMB

3. Membuat leaflet

yang berisi

informasi-

informasi yang

terkait dengan

Peraturan

bangunan

didalam

RDTR

3. Dokumentasi

kepada masyarakat dan

dapat mempertanggung

jawabkannya

Nasionalisme

- Tidak membedakan

masyarakat dari lapisan

manapun untuk

kemudian diberikan

onformasih mengenai

peraturan bangunan

Etika Publik

- Sopan dan santun ketika

menginformasikan

peraturan bangunan

kepada masyarakat

Komitmen Mutu

- Melaksanakan kegiatan

dengan tepat sasaran,

sistematis serta secara

profesional

niali organisasi

DPUPR dari

segi tanggung

jawab,

integritas, adil,

sopan santun,

dan

professional.

Page 38: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

28

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi

dengan Mata Pelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai-Nilai

Visi Misi

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

alur mengurus

IMB beserta

ketentuan-

ketentuan yang

harus dipenuhi

sesuai dengan

peraturan RDTR.

4. Melakukan

konsultasi dengan

atasan langsung

tentang leaflet

yang telah dibuat

5. Mensosialisasika

n kepada

masyarakat

terkait peraturan

Izin Mendirikan

Bangunan yang

sesuai dengan

RDTR

Anti Korupsi

- Mengerjakan tanpa

mengeluh dan totalitas

serta tetap menjaga

kualitas

Page 39: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

29

Tabel 4. Jadwal Kegiatan Aktualisasi

No. Kegiatan

Oktober November

Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1. Melakukan monitoring terhadap bangunan-bangunan yang sedang dalam proses pembuatan IMB

2. Membuat dokumen laporan rekomendasi yang berisi data bangunan-bangunan yang telah di monitoring sesuai dengan peraturan yang ada

3. Membuat dratft SOP Rekomendasi Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

4. Membuat Video Penerapan Tata Ruang yang berhubungan dengan Izin Mendirikan Bangunan

5. Melakukan Sosialisasi kepada masyarakat yang akan membuat Izin Mendirikan Bangunan

Page 40: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

30

BAB V

PELAKSANAAN AKTUALISASI

6.1 Laporan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar

a. Kegiatan 1

Kegiatan Melakukan monitoring terhadap bangunan-bangunan yang sedang

dalam proses pembuatan IMB

Tanggal 11,14,15,21,22 Oktober 2019

Tahapan Kegiatan

1. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor mengenai

rancangan yang akan dilakukan.

Pada hari Senin (14/10/2019) penulis menghadap Mentor

(Sekretaris DPUPR), Bapak Ir.Azis Muslimin untuk melakukan

konsultasi dan diskusi mengenai pelaksanaan kegiatan

melakukan monitoring terhadap bangunan-bangunan yang

sedang dalam proses pembuatan IMB. Dalam konsultasi dan

diskusi tersebut, penulis mendaat persetujuan dari mentor untuk

melaksanakan kegiatan.

2. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan Kepala Seksi

Penendalian Bangunan dan Ruang Kota mengenai

rancangan yang akan dilakukan

Selanjutnya, penulis menghadap Kepala Seksi Pengendalian

Bangunan dan Ruang Kota, Bapak Eko Yudhowo untuk

melakukan konsultasi dan diskusi mengenai kegiatan

melakukan monitoring terhadap bangunan-bangunan yang

sedang dalam proses pembuatan IMB. Hasil konsultasi dan

diskusi dipelajari dan diterapkan dengan baik.

3. Menyiapkan perlengkapan yang akan digunakan untuk

kegiatan monitoring.

Tahap selanjutnya, penulis menyiapkan perlengkapan untuk

survey diantaranya Form Ceklist IMB, Meteran, dan GPS.

4. Melaksanakan Survey ke lokasi tujuan bersama rekan

kerja.

Setelah menyiapkan perlengkapan, penulis beserta tim survey

berangkat ke lokasi bangunan-bangunan yang sedang dalam

proses pembuatan IMB. Bangunan yang disurvey dibatasi 10

bangunan. Dan dilaksanakan antara tanggal 11,12,18 dan 19

Oktober 2019.

5. Melakukan Pengecekan dan Mencatat Kondisi Bangunan

yang disurvey

Page 41: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

31

Tahap selanjutnya adalah melakukan pengecekan bangunan

apakah sesuai dengan gambar yang diajukan dalam berkas

permohonan. Kemudian penulis mencatat dalam Form Ceklist

IMB Lapangan seperti yang dilampirkan.

Penerapan Nilai Aneka

1. Akuntabilitas

- Melaksanakan survey dengan mengisi form survey dengan

data yang dapat dipertanggung jawabkan

- Mendokumentasikan dengan sebenar-benarnya sesuai

dengan kondisi di lapangan

2. Nasionalisme

- Melakukan diskusi dan menghargai pendapat rekan kerja

- Terbuka untuk menerima kritik dan sarn dari mentor dan

kepala seksi

- Melakukan survey dengan teliti tanpa membeda-bedakan

status pemilik bangunan

3. Etika Publik

- Melakukan diskusi dan penyampaian pelaksanaan aktualisasi

kepada mentor dan atasan dengan sopan

- Menyampaikan maksud dan tujuan dengan sopan dan ramah

kepada pemilik bangunan yang akan dikunjungi

4. Komitmen Mutu

- Melaksanakan kegiatan dengan tepat sasaran dan sistematis

- Melaksanakan survey dengan objektif dan profesional

5. Anti Korupsi

- Mencatat semua hal yang didapat selama survey dilakukan

tanpa mengurangi ataupun menambah data

Dampak jika Nilai

ANEKA tidak di

Implementasikan

1. Apabila tidak melakukan diskusi dan konsultasi dengan kasi

maka tidak akan mendapat persetujuan dalam pelaksanaan

kegiatan dan masukan sehingga kegiatan tidak dapat berjalan

dengan baik

2. Apabila tidak menyiapkan perlengkapan untuk survey maka

tidak akan mendapatkan hasil dari kegiatan monitoring tersebut

3. Apabila tidak melaksanakan survey langsung kelokasi

(monitoring) maka tidak dapat di ketahui kebenaran dari

dokumen-dokumen yang telah diajukan oleh pemohon.

4. Apabila tidak dilakukan pengisian Form Ceklist IMB lapangan

secara langsung maka dikhawatirkan akan lupa dengan data

dilapangan, sehingga hasil data menjadi tidak maksimal.

5. Pelaksanaan kegiatan ini jika tidak didasarkan dengan sikap

tepat waktu maka kegiatan ini tidak dapat berjalan dengan baik

Page 42: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

32

Output

Hasil Output Dari Kegiatan Ini adalah 10 Form Ceklist IMB

Lapangan dari 10 Bangunan yang telah dilakukan monitoring dan

dapat dilihat pada Lampiran Kegiatan 1.

Tahapan Kegiatan:

Gambar 5.1 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor mengenai

rancangan yang akan dilakukan.

Gambar 5.2 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan Kepala Seksi Pengendalian

Bangunan dan Ruang Kota mengenai rancangan yang akan dilakukan

Gambar 5.3 Menyiapkan perlengkapan yang akan digunakan untuk kegiatan monitoring.

Page 43: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

33

Gambar 5.4 Melaksanakan Survey ke lokasi tujuan bersama rekan kerja

Gambar 5.5 Melakukan Pengecekan dan Mencatat Kondisi Bangunan yang disurvey

Kegiatan 2 :

Kegiatan

Membuat dokumen laporan rekomendasi yang berisi data

bangunan-bangunan yang telah di monitoring sesuai dengan

peraturan yang ada

Tanggal 17,18,24,25,31 Oktober 2019 dan 1,4,5 November

Tahapan Kegiatan 1. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor mengenai

rancangan yang akan dilakukan.

Page 44: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

34

Pada hari Senin (14/10/2019) penulis menghadap Mentor

(Sekretaris DPUPR), Bapak Ir.Azis Muslimin untuk melakukan

konsultasi dan diskusi mengenai pelaksanaan kegiatan

Membuat dokumen laporan rekomendasi yang berisi data

bangunan-bangunan yang telah di monitoring sesuai dengan

peraturan yang ada. Dalam konsultasi dan diskusi tersebut,

penulis mendaat persetujuan dari mentor untuk melaksanakan

kegiatan.

2. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan Kepala Seksi

Penendalian Bangunan dan Ruang Kota mengenai

rancangan yang akan dilakukan

Selanjutnya, Penulis menghadap Kepala Seksi Pengendalian

Bangunan dan Ruang Kota, Bapak Eko Yudhowo untuk

melakukan konsultasi dan diskusi mengenai kegiatan Membuat

dokumen laporan rekomendasi yang berisi data bangunan-

bangunan yang telah di monitoring sesuai dengan peraturan

yang ada. Hasil konsultasi dan diskusi dipelajari dan diterapkan

dengan baik.

3. Mengumpulkan Form Ceklist IMB Lapangan dari

Bangunan-bangunan yang telah di survey sebelumnya

Setelah melakukan kegiatan monitoring atau survey langsung

terhadap bangunan-bangunan yang sedang dalam proses

pembuatan IMB, penulis mengumpulkan data Form Ceklist

IMB lapangan yang telah dibuat saat survey lapangan. Dalam

kegiatan ini, penulis melakukan analisa terhadap 10 bangunan.

4. Mengumpulkan Dokumen-Dokumen permohonan IMB

yang telah disurvey sebelumnya

Selanjutnya, penulis mengumpulkan dokumen permohonan

IMB yang sedang dalam proses tersebut dan telah dilakukan

survey langsung. Agar selanjutnya dapat menganalisis

bangunan tersebut. Dalam kegiatan ini, penulis melakukan

analisa terhadap 10 bangunan.

5. Melakukan analisis bangunan sesuai dengan peraturan

RDTR

Tahap selanjutnya, penulis melakukan evaluasi dan analisis

kondisi bangunan apakah sudah sesuai dengan ketentuan-

ketentuan yang ada didalam Rencana Detail Tata Ruang

(RDTR) atau melanggar peraturan yang ada.

6. Membuat surat laporan rekomendasi tentang bangunan-

bangunan yang telah di analisis

Selanjutnya, penulis membuat surat laporan yang berupa surat

rekomendasi IMB. Didalam surat tersebut, terdapat analisis

yang berupa perbandingan antara ketentuan peraturan RDTR

Page 45: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

35

sesuai peruntukan lahan yang dimiliki oleh pemohon dan hasil

survey lapangan yang telah dilakukan untuk menentukan

bangunn tersebut sudah sesuai peraturan RDTR dan PZ atau

tidak sesuai.

Penerapan Nilai Aneka

1. Akuntabilitas

- Adanya keterbukaan informasi mengenai aturan-aturan dan

kebijakan pemerintah

- Membuat laporan rekomendasi dengan menggunakan data

yang sesuai dengan yang dilapangan

2. Nasionalisme

- Melakukan diskusi dan menghargai pendapat teman sejawat

- Terbuka untuk menerima kritik dan sarn dari mentor dan

kepala seksi

- Menyampaikan informasi secara utuh dengan tidak memihak

3. Etika Publik

- Menyampaikan hasil laporan kepada atasan dengan sopan

dan santun

4. Komitmen Mutu

- Membuat format laporan yang berisi informasi yang lengkap

mengenai bangunan yang telah disurvey tersebut

5. Anti Korupsi

- Membuat laporan dengan sebenar-benarnya tanpa

mengurangi atapun menambah data sesuai dengan list form

hasil survey lapangan

- Menyelesaikan kegiatan sesuai dengan batas waktu yang

ditentukan

Dampak jika Nilai

ANEKA tidak di

Implementasikan

1. Apabila penulis tidak memahami tentang peraturan-peraturan

yang harus dipatuhi, maka penulis tidak akan bisa menyusun

laporan dengan baik dan benar

2. Apabila tidak Membuat format laporan yang berisi informasi

yang lengkap mengenai bangunan yang telah disurvey tersebut,

maka penulis akn mengalami kesulitan dalm menyusun laporan.

3. Apabila penulis tidak menyelesaikan kegiatan dengan batas

waktu yang ditentukan maka kegiatan lain yang berjalan akan

Output

Hasil Output Dari Kegiatan Ini adalah 10 Laporan Rekomendasi

Bangunan dari 10 Bangunan yang telah dianalisis dan dapat dilihat

pada Lampiran Kegiatan 2.

Page 46: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

36

Dokumentasi Tahapan Kegiatan:

Gambar 5.6 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor mengenai

rancangan yang akan dilakukan.

Gambar 5.7 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan Kepala Seksi Pengendalian

Bangunan dan Ruang Kota mengenai rancangan yang akan dilakukan

Gambar 5.8 Mengumpulkan Form Ceklist IMB Lapangan Bangunan-bangunan

yang telah di survey sebelumnya

Page 47: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

37

Gambar 5.9 Mengumpulkan Dokumen-Dokumen permohonan IMB

yang telah disurvey sebelumnya

Gambar 5.10 Melakukan analisis bangunan sesuai dengan peraturan RDTR

Gambar 5.11 Membuat surat laporan rekomendasi tentang bangunan-bangunan

yang telah di analisis

Page 48: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

38

Kegiatan 3 :

Kegiatan Membuat dratft SOP Rekomendasi Izin Mendirikan Bangunan

(IMB)

Tanggal 16-18, 23-25, 28-30 Oktober 2019

Tahapan Kegiatan

1. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor mengenai

rancangan yang akan dilakukan.

Pada hari Senin (14/10/2019) penulis menghadap Mentor

(Sekretaris DPUPR), Bapak Ir.Azis Muslimin untuk melakukan

konsultasi dan diskusi mengenai pelaksanaan kegiatan

Membuat dokumen laporan rekomendasi yang berisi data

bangunan-bangunan yang telah di monitoring sesuai dengan

peraturan yang ada. Dalam konsultasi dan diskusi tersebut,

penulis mendaat persetujuan dari mentor untuk melaksanakan

kegiatan.

2. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan Kepala Seksi

Penendalian Bangunan dan Ruang Kota mengenai

rancangan yang akan dilakukan

Selanjutnya, Penulis menghadap Kepala Seksi Pengendalian

Bangunan dan Ruang Kota, Bapak Eko Yudhowo untuk

melakukan konsultasi dan diskusi mengenai kegiatan Membuat

draft SOP Rekomendasi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Hasil konsultasi dan diskusi penulis mendapat arahan tentang

kegiatan yang akan dilaksanakan.

3. Melakukan diskusi dengan rekan kerja mengenai draft SOP

Setelah itu, penulis melakukan diskusi dengan rekan kerja yang

lebih senior dan telah mengerti alur rekomendasi Izin

Mendirikan Bangunan. Dari hasil diskusi didapatkan

penjelasan-penjelasan mengenai alur untuk mendapatkan

rekomendasi IMB.

4. Menyusun Rancangan SOP Rekomendasi Izin Mendirikan

Bangunan

Tahap selanjutnya, penulis menyusun rancangan SOP sesuai

dengan hasil diskusi dengan rekan kerja, dan arahan dari kepala

seksi.

5. Asistensi Hasil Rancangan dengan kepala seksi

Pengendalian Bangunan Ruang Kota

Setelah itu penulis menkonsultasikan kembali hasil rancangan

draft SOP dengan kepala seksi Pengendalian Bangunan Ruang,

Bapak Eko Yudhowo. Hasil dari asistensi tersebut kemudian

Page 49: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

39

menghasilnya draft SOP Rekomendasi Izin Mendirikan

Bangunan (IMB)

Penerapan Nilai Aneka

1. Akuntabilitas

- Membuat SOP Rekomendasi IMB dangan penuh tanggung

jawab dan kejelasan tentang lama waktu pengerjaan

rekomendasi IMB

2. Nasionalisme

- Melakukan diskusi dengan mentor dan atasan langsung

mengenai kegiatan yang dilakukan

- Terbuka untuk menerima kritik dan saran dari mentor dan

kepala seksi

3. Etika Publik

- Menghadap mentor dan kepala seksi dengan menggunakan

bahasa yang benar dan sopan

4. Komitmen Mutu

- Mempermudah dan mengefektifkan standar pelayanan dalam

masyarakat yang akan mengurus IMB

5. Anti Korupsi

- Tidak membuang-buang waktu diluar jam pekerjaan agar

dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah

dirancang

Dampak jika Nilai

ANEKA tidak di

Implementasikan

1. Apabila tidak membut draft SOP Rekomendasi yang dilengkapi

dengn durasi lama pengerjan, maka pengerjaan akan lebih susah

untuk dikontrol

2. Apabila penulis tidak menggunakan bahasa yang mudah

dimengerti dalam menyusun SOP maka rekan lain akan sulit

untuk memahaminya

3. Apabila draft SOP rekomendasi tidak dibuat dengan baik maka

efektifitas standar pelayanan dalam masyarakat akan tetap

kurang

4. Apabila membuang-buang waktu diluar jam pekerjaan maka

pekerjaan tidak akan bisa selesai tepat dengan waktu yang telah

dirancang

Output

Hasil Output Dari Kegiatan Ini adalah Draft SOP Rekomendasi

Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan dapat dilihat pada lampiran

3.

Page 50: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

40

Dokumentasi Tahapan Kegiatan:

Gambar 5.12 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor mengenai

rancangan yang akan dilakukan.

Gambar 5.13 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan Kepala Seksi Pengendalian

Bangunan dan Ruang Kota mengenai rancangan yang akan dilakukan

Gambar 5.14 Melakukan diskusi dengan rekan kerja mengenai draft SOP

Page 51: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

41

Gambar 5.15 Menyusun Rancangan SOP yang berkaitan dengan aktualisasi yaitu SOP

Rekomendasi Izin Mendirikan Bangunan

Gambar 5.16 Asistensi Hasil Rancangan dengan kepala Seksi Pengendalian

Bangunan dan Ruang

Kegiatan 4

Kegiatan Membuat Video Penerapan Tata Ruang yang berhubungan dengan

Izin Mendirikan Bangunan

Tanggal 30 0ktober 2019 – 15 November 2019

Tahapan Kegiatan

1. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor mengenai

rancangan yang akan dilakukan.

Pada hari Senin (14/10/2019) penulis menghadap Mentor

(Sekretaris DPUPR), Bapak Ir.Azis Muslimin untuk melakukan

konsultasi dan diskusi mengenai pelaksanaan kegiatan

Membuat video Penerapan Tata Ruang yang berhubungan

dengan Izin Mendirikan Bangunan. Dalam konsultasi dan

diskusi tersebut, penulis mendaat persetujuan dari mentor untuk

Page 52: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

42

melaksanakan kegiatan.

2. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan Kepala Seksi

Penendalian Bangunan dan Ruang Kota mengenai

rancangan yang akan dilakukan

Selanjutnya, Penulis menghadap Kepala Seksi Pengendalian

Bangunan dan Ruang Kota, Bapak Eko Yudhowo untuk

melakukan konsultasi dan diskusi mengenai kegiatan Membuat

video Penerapan Tata Ruang yang berhubungan dengan Izin

Mendirikan Bangunan. Hasil konsultasi dan diskusi penulis

mendapat arahan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan.

3. Melakukan diskusi dengan rekan kerja mengenai

penerapan tata ruang dan apa saja yang akan dijadikan

materi untuk pembuatan video

Setelah itu, penulis melakukan diskusi dengan rekan kerja

tentang materi-materi tantang Rencana Detail Tata Ruang yang

bersangkutan dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Dari

hasil diskusi didapatkan penjelasan-penjelasan mengenai

Peraturan Tata Ruang Kota Bontang

4. Membuat Video Penerapan Tata Ruang yang berhubungan

dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Tahap Selanjutnya, penulis membuat video berdasarkan hasil

diskusi dengan kepala seksi dan rekan kerja yang berisi materi

tentang penerapan tata ruang di Kota Bontang.

Penerapan Nilai Aneka

1. Akuntabilitas

- Adanya keterbukaan informasi mengenai alur mendirikan

izin bangunan dan peraturan dalam penerapan tata ruang

yang harus dipenuhi

2. Nasionalisme

- Melakukan diskusi dan menghargai pendapat rekan kerja

- Terbuka untuk menerima kritik dan sarn dari mentor dan

kepala seksi

3. Etika Publik

- Menggunakan bahasa yang sopan, santun, menarik dan

mudah dipahami oleh masyarakat dalam video

4. Komitmen Mutu

- Membuat video yang efektif dan kreatif dengan audio visual

agar lebih menarik

5. Anti Korupsi

- Menampilkan data-data dan informasi yang benar dan dapat

dipertanggung jawabkan

Page 53: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

43

Dampak jika Nilai

ANEKA tidak di

Implementasikan

1. Apabila tidak ada keterbukaan informasi mengenai alur

mendirikan izin bangunan dan peraturan dalam penerapan tata

ruang yang harus dipenuhi maka informasi yang ditampilkan

didalam video akan kurang

2. Apabila tidak melakukan diskusi dengan rekan kerja, maka

penulis akan kekurangan bahan video

3. Apabila tidak menggunakan bahasa yang sopan dan mudah

dipahami maka masyarakat yang melihat video tidak akan

paham tentang isi video yang disampaikan

4. Apabila video yang dibuat tidak menarik dan kreatif, maka

penonton akan bosan jika menonton video tersebut

5. Apabila penulis membuat video dengan informasi yang tidak

benar maka masyarakat akan salah menangkap informasi dari

video tersebut

Output

Hasil Output Dari Kegiatan Ini adalah Video Penerapan Tata

Ruang yang berhubungan dengan Izin Mendirikan Bangunan

(IMB)

Dokumentasi Tahapan Kegiatan:

Gambar 5.17 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor mengenai

rancangan yang akan dilakukan.

Gambar 5.18 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan Kepala Seksi Pengendalian

Bangunan dan Ruang Kota mengenai rancangan yang akan dilakukan

Page 54: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

44

Gambar 5.19 Melakukan diskusi dengan rekan kerja mengenai penerapan tata ruang dan apa

saja yang akan dijadikan materi untuk pembuatan video

Gambar 5.20 Membuat Video Penerapan Tata Ruang yang berhubungan dengan Izin

Mendirikan Bangunan (IMB)

Kegiatan 5

Kegiatan Melakukan Sosialisasi kepada masyarakat yang akan membuat Izin

Mendirikan Bangunan

Tanggal 4 – 15 November 2019

Tahapan Kegiatan

1. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor mengenai

rancangan yang akan dilakukan.

Pada hari Senin (14/10/2019) penulis menghadap Mentor

(Sekretaris DPUPR), Bapak Ir.Azis Muslimin untuk melakukan

konsultasi dan diskusi mengenai pelaksanaan kegiatan

Melakukan Sosialisasi kepada masyarakat yang akan membuat

Izin Mendirikan Bangunan. Dalam konsultasi dan diskusi

tersebut, penulis mendaat persetujuan dari mentor untuk

melaksanakan kegiatan.

Page 55: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

45

2. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan Kepala Seksi

Penendalian Bangunan dan Ruang Kota mengenai

rancangan yang akan dilakukan

Selanjutnya, Penulis menghadap Kepala Seksi Pengendalian

Bangunan dan Ruang Kota, Bapak Eko Yudhowo untuk

melakukan konsultasi dan diskusi mengenai kegiatan

Melakukan Sosialisasi kepada masyarakat yang akan membuat

Izin Mendirikan Bangunan. Hasil konsultasi dan diskusi penulis

mendapat arahan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan.

3. Melakukan diskusi dengan rekan kerja mengenai Peraturan

Rencana Detil Tata Ruang dan Izin Mendirikan Bangunan

(IMB) yang kemudian akan dijadikan materi untuk

sosialisasi

Setelah itu, penulis melakukan diskusi dengan rekan kerja

tentang materi-materi tantang Rencana Detail Tata Ruang yang

bersangkutan dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Dari

hasil diskusi didapatkan penjelasan-penjelasan mengenai

Peraturan Tata Ruang Kota Bontang

4. Membuat leaflet yang berisi informasi-informasi terkait

dengan alur mengurus IMB beserta ketentuan-ketentuan

yang harus dipenuhi sesuai dengan peraturan RDTR

Tahap Selanjutnya, penulis membuat leaflet berdasarkan hasil

diskusi dengan kepala seksi dan rekan kerja yang berisi materi

tentang penerapan tata ruang di Kota Bontang serta alur

pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

5. Melakukan konsultasi dengan atasan langsung tentang

leaflet yang telah dibuat

Selanjutnya, penulis berkonsultasi dengan kepala seksi

Pengendalian Bangunan Ruang dan Kota mengenai leaflet yang

telah dibuat yang kemudian akan digunakan untuk melakukan

sosialisasi kepada masyarakat.

6. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait peraturan

Izin Mendirikan Bangunan yang sesuai dengan RDTR

Penulis melakukan sosialisasi keada masyarakat-masyarakat

sekitar yang belum membuat IMB, dengan menggunakan leaflet

yang telah dibuat dan menjelaskan secara singkat tentang isi

yang terdapat didalam leaflet serta menjelaskan tentang

peraturan-peraturan yang harus di patuhi didalam Rencana

Detai Tata Ruang.

Penerapan Nilai Aneka 1. Akuntabilitas

- Melakukan konsultasi leaflet dan video kepada atasan

dan mentor mengenai isi dan apa saja yang harus

Page 56: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

46

disampaikan agar dapat dipertanggung jawabkan

2. Nasionalisme

- Melakukan diskusi dan menghargai pendapat rekan kerja

- Terbuka untuk menerima kritik dan sarn dari mentor dan

kepala seksi

3. Etika Publik

- Memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada masyarakat

sebelum menjelaskan materi

- Menggunakan kata yang sopan dan mudah dimengerti

ketika menerangkan bahan sosialisasi

4. Komitmen Mutu

- Menggunakan leaflet dan video sebagai bahan sosialisasi

ke masyarakat

- Membuat leaflet dengan menarik dan memberikan

informasi yang efisien

5. Anti Korupsi

- Membuat leaflet dan video sendiri kemudian

mensosialisasikan kepada masyarakat langsung

- Membagikan leaflet kepada masyarakat secara gratis

Dampak jika Nilai

ANEKA tidak di

Implementasikan

1. Apabila penulis tidak mendiskusikan bersama mentor, atasan

dan rekan kerja maka bahan yang akan disampaikan kepada

masyarakat akan kurang

2. Apabila penulis menggunakan kata yang tidak baik saat

melakukan sosialisasi, masyarakat akan memandang jelek ASN

dalam menyampaikan informasi

3. Apabila penulis tidak melakukan diskusi dengan rekan kerja,

maka penulis akan kebingungan dalam menyusun isi materi

leaflet yang akan dibuat

4. Apabila tidak membuat leaflet yang menarik dengan bahasa

yang mudah dipahami maka masyarakat akan kesulitan

memahami tentang materi yang disampaikan

5. Apabila tidak membuat leaflet video maka penulis akan

kesulitan dalam menginformasikan tentang penerapan tata

ruang kepada masyarakat tanpa media pembantu

Output

Hasil Output Dari Kegiatan Ini adalah Pemahaman Masyarakat

tentang Peraturan terkait dengan Izin Mendirikan Bangunan yang

terdapat dalam Rencana Detail Tata Ruang.

Page 57: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

47

Dokumentasi Tahapan Kegiatan:

Gambar 5.21 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor mengenai

rancangan yang akan dilakukan.

Gambar 5.22 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan Kepala Seksi Pengendalian

Bangunan dan Ruang Kota mengenai rancangan yang akan dilakukan

Gambar 5.23 Melakukan diskusi dengan rekan kerja mengenai

Peraturan Rencana Detil Tata Ruang dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

yang kemudian akan dijadikan materi untuk sosialisasi

Page 58: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

48

Gambar 5.24 Membuat leaflet yang berisi informasi-informasi

yang terkait dengan alur mengurus IMB beserta ketentuan-ketentuan

yang harus dipenuhi sesuai dengan peraturan RDTR

Gambar 5.25 Melakukan konsultasi dengan atasan langsung tentang leaflet yang telah dibuat

Gambar 5.26 Melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait peraturan Izin Mendirikan

Bangunan yang sesuai dengan RDTR

Page 59: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

49

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang telah dilaksanakan di

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bontang adalah sebagai berikut:

1. Permasalahan yang diangkat dalam kegiatan aktualisasi ini adalah kurang optimalnya

penerapan peraturan bangunan dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan

diselesaikan melalui 5 (lima) kegiatan, yaitu:

a. Melakukan monitoring terhadap bangunan-bangunan yang sedang dalam proses

pembuatan IMB (10 Bangunan).

b. Membuat dokumen laporan yang berisi data bangunan-bangunan yang telah di

monitoring sesuai dengan peraturan yang ada

c. Membuat draft SOP Rekomendasi Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

d. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang akan membuat izin bangunan (IMB)

e. Membuat Video Penerapan Tata Ruang

2. Pada kegiatan monitoring dan membuat laporan rekomendasi, dibatasi hanya 10

bangunan sehingga menghasilkan 10 Form Ceklist IMB Lapangan dan 10 laporan

rekomendasi Kesesuaian Tata Ruang yang terdapat pada lampiran

3. Sebelum melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat, penulis melakukan

beberapa tahapan diantaranya adalah mengumpulkan materi untuk sosialisasi dan

meringkasnya dengan membuat leaflet dan video penerapan tata ruang yang berguna

untuk lebih menarik minat masyarakat tentang Peraturan terkait dengan Izin Mendirikan

Bangunan yang terdapat dalam Rencana Detail Tata Ruang.

6.2 Saran

Saran dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang telah dilaksanakan di Dinas

Pekerjaan Umum dn Penataan Ruang Kota Bontang untuk menjadi bahan evaluasi dan

perbaikan kedepannya adalah sebagai berikut:

1. Menindaklanjuti kegiatan-kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan untuk

memaksimalkan kinerja pegawai sebagai Aparatur Sipil Negara yang berlandaskan nilai-

nilai dasar ASN dalam mengerjakan tugas dan fungsinya

Page 60: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

50

2. Mempelajari lebih lanjut tentang peraturan-peraturan yang ada didalam Rencana Detail

Tata Ruang (RDTR) yang ada hubungannya dalam membuat Izin Mendirikan Bangunan

(IMB)

Page 61: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

51

BAB V

BAB V

Role Model

Bapak Eko Yudhowo, ST. atau biasa dipanggil Pak

Eko merupakan Kepala Seksi Pengendalian Bangunan

dan Ruang Kota di Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Kota Bontang. Beliau dilahirkan di

Sei Gerong, 1 Januari 1975. Bapak Eko merupakan

anak pertama dari 3 bersaudara dari pasangan Bapak

Suhardi dan Ibu Sri Muriyanti , beliau menempuh

Pendidikan mulai dari TK hingga tamat SMA di

Yayasan Vidatra Bontang. Bapak Eko dikaruniai 4

orang anak dari pernikahan beliau bersama Ibu Riesta

Ariani. Sekarang Pak Eko beralamat tinggal di Jl. Timor no.111 Hop.5 kelurahan

Gunung Telihan Kota Bontang.

Sejak tahun 2002 bulan, beliau mengabdi sebagai PNS Kota Bontang hingga

sekarang. Dengan latar pendidikan sarjana arsitektur beliau bertugas di dinas

Pekerjaan Umum dibidang tata ruang hingga sekarang. Saya memilih Bapak Eko

Yudhowo menjadi Role Model karena beliau berjiwa muda dan menerapkan gaya

hidup sehat dengan sering berolahraga dan kami rutin berolahraga futsal setiap

malam selasa. Dengan usia yang relatif masih muda sosok pak eko merupakan

pemimpin muda dijaman generasi milenial ini. Dalam ritme bekerja Pak Eko

memiliki sikap yang disiplin dan jujur. Selain itu beliau juga pribadi yang religius.

Saya ingin mencontoh beliau dengan semangat mudanya dan sikap professional

dalam bekerja mengabdi kepada masyakarat sebagai PNS.

Page 62: OPTIMALISASI PENERAPAN PERATURAN BANGUNAN …

xii

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum 2013 Pendidikan Kesetaraan Paket B, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2017 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

Tentang Guru dan Dosen.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

(Permenpan) nomor 15 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pamong Belajar dan

Angka Kreditnya.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen

Pegawai Negeri Sipil.

Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

Peraturan Kepala LAN nomor 22 tahun 2016 tentang pedoman penyelenggaraan

Pelatihan Dasar (latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil golongan 1 (satu) dan golongan 2

(dua)Lembaga Administrasi Negara. 2015.

Peraturan Walikota (Perwali) Bontang Nomor 32 Tahun 2011 tanggal 11 November

2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Sanggar Kegiatan Belajar

pada Dinas Pendidikan Kota Bontang

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Purwanto, Agus Erwan, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan

Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.