Upload
trinhthuan
View
223
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Selamat DatangTak kenal maka tak sayang…
…Sudah kenal maka tambah sayang
• Nama : PRADNYANA
• NRP : 3108 100 108
• Tempat/Tgl lahir : Surabaya, 11 Januari 1990
OPTIMALISASI PENGGUNAAN MATERIAL HASIL COLD MILLING UNTUK CAMPURAN LAPISAN BASE COURSE DENGAN METODE CEMENT TREATED RECYCLED BASE
keywords
1. Daur Ulang Perkerasan Jalan
2. Base Course
4. Estimasi Biaya
3. Bahan Garukan Jalan
1. Daur Ulang Perkerasan Jalan
1. Daur Ulang Perkerasan Jalan
1. Daur Ulang Perkerasan Jalan
2. Base Course3. Bahan Garukan Jalan
2. Base Course3. Bahan Garukan Jalan
2. Base Course3. Bahan Garukan Jalan
Reclaimed Asphalt Pavement (RAP)
2. Base Course3. Bahan Garukan Jalan
KONVENSIONAL DENGAN CTRB
CTRB = Cement Treated Recycled BaseCMRFB = Cold Mixed Recycling with Foam Bitumen
2. Base Course3. Bahan Garukan Jalan
Cement Treated Recycled Base (CTRB)
4. Estimasi Biaya
KONVENSIONAL DENGAN CTRB
vs
DENGAN CTRB
vs
RIGID PAVEMENT
4. Estimasi Biaya
Perencanaan Campuran Perkerasan(Mix Design)
• Pengambilan Sampel
• Pemeriksaan Bahan Agregat RAP dan Sirtu(Analisa Saringan, Berat Jenis dan Penyerapan)
• Pembuatan Proporsi Campuran
• Kadar Air Optimum
• Blending Agregat
Pengambilan Sampel
• Material RAP berasal dari proyek EINRIP EBL-02, Klungkung, Bali.
• Diambil secara acak, kemudian dikemas dandikirim ke laboratorium perhubungan TeknikSipil ITS dengan perlindungan terhadap hujan(truk box).
• Material Sirtu Kelas A berasal dari Tambang Haji Samud di daerah gempol
Pemeriksaan Bahan Agregat RAP dan Sirtu(Analisa Saringan, Berat Jenis dan Penyerapan)
• Analisa Saringan RAP(Spesifikasi Teknik Lapis Pondasi Agregat dengan Cement Treated Recycled Base (CTRB), SKPD-TP Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Timur)
Pemeriksaan Bahan Agregat RAP dan Sirtu(Analisa Saringan, Berat Jenis dan Penyerapan)
• Analisa Saringan Sirtu Kelas A(AASHTO T-27)
Pemeriksaan Bahan Agregat RAP dan Sirtu(Analisa Saringan, Berat Jenis dan Penyerapan)
• Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar danHalus
• Berat jenis (bulk specific gravity) adalah perbandingan antara
berat agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.
• Berat jenis kering permukaan (SSD) adalah perbandingan
antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.
• Berat jenis semu (apparent specific gravity) adalah
perbandingan antara agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu tertentu.
• Penyerapan adalah prosentase berat air yang dapat diserap pori
terhadap berat agregat kering.
Pembuatan Proporsi Campuran
• Bertujuan mengkombinasi agregat RAP dansirtu kelas A.
• Dilakukan dengan cara coba-coba sesuaipetunjuk DOE.
Pembuatan Proporsi Campuran
• Prosentase Gradasi Hasil Analisa Saringan
No.1 50 100 100
No.2 37.5 100 100
No.3 19 84.913 69.65
No.4 4.75 26.974 69.25
No.5 2.35 15.498 34.744
No.6 1.18 0.465 17.82
No.7 0.075 0.3463 5.055
No. SizeUkuran Nominal
(mm)
% lolos ayakan
RAP Sirtu A
No.1 50 100 100
No.2 37.5 95 100
No.3 19 45 80
No.4 4.75 25 50
No.5 2.35 8 30
No.6 1.18 0 8
No.7 0.075 0 5
batas
bawah
ASTM
batas atas
ASTM
% lolos
No. Size
Ukuran
Nominal
(mm)
( )
( )
Selanjutnya dilakukan perhitungan coba-coba >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Dengan:
n = nilai kisaran antara batas atas dan bawahP = prosentase lolos ayakan aspal daur ulang (RAP)Q = prosentase lolos ayakan sirtu kelas Ax = prosentase RAP (aspal daur ulang)
Nilai yang bisa di coba-coba antara lain nilai kisaran (n) dan nomor ayakan
Didapatkan nilai (x) atau prosentase agregat RAPProsentase agregat sirtu kelas A = 100 – (x)
61%RAP + 39% Sirtu
67%RAP + 33% Sirtu
Komposisi optimum:67% RAP + 33% Sirtu
61%RAP + 39% Sirtu
67%RAP + 33% Sirtu
100%RAP
Kadar Air Optimum
• Penambahan air interval 50-100 ml terhadaplima seri benda uji.
• Menggunakan metode pemadatan Modified Proctor Test.
Dimana:γd = berat isi kering (gr/cm3)G = berat jenis tanahγw = berat isi air (gr/cm3)W = kadar air (%)
Kadar Air Optimum
Grafik Hubungan Kadar Air dan Kepadatan 100% Aspal Daur ulang
Kadar Air Optimum
Grafik Hubungan Kadar Air dan Kepadatan 61% Aspal Daurulang + 39% Sirtu Kelas A
Kadar Air Optimum
Grafik Hubungan Kadar Air dan Kepadatan 67% Aspal Daurulang + 33% Sirtu Kelas A
Blending AgregatSirtu Kelas A RAP
Modified Proctor
+SEMEN 6,5%
Blending Agregat
Pemeliharaan Benda Uji (Curing)
Curing1 (Disemprot dan dibungkus kantung plastikkemudian diikat)
Pemeliharaan Benda Uji (Curing)
Curing2 (Direndam dalam kolam)
Pemeliharaan Benda Uji (Curing)
TanpaCuring (Diletakkan di udara terbuka dan terkenapaparan sinar matahari dan hujan)
Pembuatan benda uji silinder dilakukan sebanyak 27 buah silinder dengan rincian:
3 komposisi agregat @ 3variasi curing
3 variasi curing @ 3silinder
Uji Kuat Tekan
• Dilakukan terhadap setiap seri benda ujisilinder berdiameter 10cm.
Uji Kuat Tekan
Uji Kuat Tekan
Analisis Biaya
• Menggunakan 3 perbandingan metodeperkerasan:
1. Konvensional Perkerasan Lentur
2. Perkerasan Lentur dengan CTRB
3. Perkerasan Kaku
• Menggunakan Harga Satuan Dasar Upah danBahan DPU Bina Marga Bulan Januari 2012 untuk wilayah V (Malang, Batu, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang).
AC
KonvensionalUR 20 Th
Rp
419.789,73
Rp
583.235,54
Rp
1.003.025,27
Perkerasannon-Recycling
Asumsi
•Pekerjaan dilakukan secara mekanis
•Lokasi Pekerjaan Sepanjang Jalan
•Kondisi eksisting jalan sedang
•Jarak rata-rata basecamp ke lokasi 30 km
•Tebal lapis AC padat 0,15 m
•Tebal lapis base course padat 0,20 m
•Tebal lapis subbase course padat 0,50 m
•Jam kerja efektif per-hari 7 jam
•Faktor Kehilangan Material:
•Agregat Sirtu Kelas A 1,1
•Semen 1,2
•Aspal 1,06
•Komposisi Campuran lapisan Base Course (Spek)
•Agregat Sirtu Kelas A 100%
•Komposisi Campuran lapisan Subbase Course (Spek)
•Agregat Sirtu Kelas B 100%
•Komposisi Campuran lapisan AC (Spek)
Coarse Aggregat 70%
Fine Aggregat 30%
Fraksi filler 4%
Aspal 6,5%
•Berat jenis bahan
•AC – Levelling 2,26 t/m3
•Coarse Aggregat & Fine Aggregat 1,40 t/m3
•Fraksi filler 1,19 t/m3
•Aspal 1,03 t/m3
•Base Course – Levelling 2,23 t/m3
•Agregat Sirtu Kelas A 1,56 t/m3
•Subbase Course – Levelling 2,10 t/m3
•Agregat Sirtu Kelas B 1,35 t/m3
Perkerasan Recycling• Hasil pengujian kuat tekan
laboratorium pada benda ujisilinder didapatkan nilaitertinggi sebesar 105,1 kgfatau setara dengan 1494.9 psi.
• Nilai kuat tekan tersebutdikorelasikan menjadi nilaia2 sebesar 0,334 sepertiditampilkan pada Gambar.
• Kemudian dikorelasikandengan nilai CBR sehinggadidapatkan nilai CBR lebihdari 300. Nilai tersebutmerupakan CBRcomposit antaraSubgrade, Subbase danBase.
Pada Gambar dibawah, korelasi antaraSoil Support(Si) dan CBR hanya sebataspada angka CBR 200 sehingga nilai (Si) untuk CBR 300 tetap 10.
Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Juni 2012
Desain Tebal Hasil Perhitungan
Dibulatkan menjadi : Surface 10cm, CTRB 8cm dan Subbase 12cm
Perkerasan Recycling
AC dengan
CTRBUR 20 Th Rp 920.178,14 Rp 205.402,57 Rp 1.125.580,71
Perkerasan Kaku
Asumsi CBR Subgrade 20%Curah hujan 750mm/tahunKelandaian rata-rata 6%LHR berdasarkan Data Dinas Perhubungan Provinsi Jatim Bulan Juni 2012
• Mutu beton dengan kuat tekan 28 hari direncanakan sebesar 350 kg/cm2
fc’ = 350 / 10.2 = 34 Mpa > 30 Mpa
( minimum yang disarankan)
Dari rumus:
Perkerasan Kaku
MPaMPaff cr 5.36.362.0 '
Jenis
Kendaraan Kendaraan Sumbu depan belakang depan belakang
Kendaraan
Ringan 12510 25020 1 1 STRT STRT
Bus 1.2 287 574 3.06 5.94 STRT STRG
Truk Kecil 1.2 2281 4562 2.822 5.478 STRT STRG
Truk Besar
1.2 282 564 6.188 12.012 STRT STRG
Truk Besar
1.22 265 795 6.25 18.75 STRT SGRG
Jumlah 15625 31515
Jumlah Beban sumbu (ton) Konfigurasi Sumbu
Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga
876.3706.01log
106.01
1log
1120
ee
n
i
iR
Harga R :
•Maka JSKN = 365*31515*37,876 = 435686681.1
Koefisien Distribusi (Cd) Jumlah Repetisi Beban = JSKN*%konfigurasi*Cd
Kofigurasi Beban Sumbu Persentase Konfigurasi Sumbu Jumlah Repetisi
Sumbu (ton) Selama Usia Rencana
STRT 1.00 12510 : 31515 = 39.70 86473748.70
STRT 3.06 287 : 31515 = 0.91 1983850.19
STRT 2.82 2281 : 31515 = 7.24 15767115.97
STRT 6.188 282 : 31515 = 0.89 1949288.34
STRT 6.25 265 : 31515 = 0.84 1831778.05
STRT 1.00 12510 : 31515 = 39.70 86473748.70
STRG 5.94 287 : 31515 = 0.91 1983850.19
STRG 5.48 2281 : 31515 = 7.24 15767115.97
STRG 12.01 282 : 31515 = 0.89 1949288.34
SGRG 18.75 265 : 31515 = 0.84 1831778.05
(%)
Asumsi
•Pekerjaan dilakukan secara mekanis
•Lokasi Pekerjaan Sepanjang Jalan
•Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima seluruhnya di lokasi pekerjaan
•Jarak rata-rata basecamp ke lokasi 30 km
•Jam kerja efektif per-hari 7 jam
•Kadar semen minimum (spesifikasi) 365kg/m3
•Ukuran Agregat Maksimum 19 mm
•Perbandingan Air/Semen maksimum 0,45
Perbandingan Campuran:
•Semen 16,7%
•Pasir 33,3%
•Agregat Kasar 50%
Berat jenis material:
•Beton K350 2,25 t/m3
•Semen 1,44 t/m3
•Pasir 1,80 t/m3
•Agregat Kasar 1,80 t/m3
Perkerasan Kaku
Perkerasan
RigidUR 20 Th
Rp
530.739,08
Rp
1.217.834,04
Rp
1.748.573,12
Jenis PerkerasanUmur
Rencana
Biaya Alat
(Rp/m3)
Biaya Bahan
(Rp/m3)Total
AC Konvensional 20 Th 419.789,73 583.235,54 1.003.025,27
AC dengan CTRB 20 Th 920.178,14 205.402,57 1.125.580,71
Perkerasan Rigid 20 Th 530.739,08 1.217.834,04 1.748.573,12
Perbandingan Estimasi Biaya
• Secara rata-rata campuran lapisan Base Course “Do Nothing” menghasilkan kuat tekan sebesar41,67 kgf/cm2. Sehingga tidak dapat memenuhi persyaratan CTRB yang memiliki nilai minimal78 kgf/cm2.
• Gradasi Material RAP tidak sesuai spesifikasi CTRB (Spesifikasi Teknik Lapis Pondasi Agregatdengan Cement Treated Recycled Base (CTRB) SKPD-TP Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Timur).
• Kualitas agregat sirtu kelas A sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan AASHTO.• Kualitas campuran antara RAP dengan agregat sirtu kelas A telah memenuhi persyaratan
gradasi gabungan sesuai dengan Spesifikasi Teknik Lapis Pondasi Agregat dengan CementTreated Recycled Base (CTRB) SKPD-TP Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Timur.
• Kadar air optimum yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pencampuran agregat didapatkanberturut-turut untuk campuran 100%RAP, 67%RAP+33%sirtu kelas A, 61%RAP+39%sirtu kelasA adalah sebesar 3,99%, 7,95% dan 7,09%.
• Benda uji dengan curing semprot menunjukkan performa tertinggi untuk campuranperkerasan 67% RAP + 33% sirtu kelas A yakni rata-ratanya sebesar 105,09kgf/cm2 dari syaratminimum 78kgf/cm2.Kemudian untuk benda uji dengan teknik curing rendaman menghasilkan kuat tekan rata-ratatertinggi sebesar 81,53kgf/cm2. Sedangkan benda uji tanpa curing menghasilkan kuat tekanrata-rata tertinggi hanya 78,77kgf/cm2 dari syarat minimum 78kgf/cm2.
• Biaya metode perkerasan dengan lapisan base course CTRB mampu memangkas lebih darisetengah kebutuhan biaya bahan untuk perkerasan konvensional hingga sebesar Rp205.402,57 per m3. Perkerasan dengan CTRB mampu bersaing dengan perkerasan rigid,menghasilkan selisih Rp 622.992,41 per m3 pekerjaan.
Kesimpulan
SEKIAN DAN TERIMA KASIH