5
1 KEBIJAKAN REFORMASI PENDIDIKAN DI INDONESIA (Oleh: Lastiko Runtuwene, S.Ag, M.Pd) PENDAHULUAN Pendidikan pada dasarnya adalah bagian integral dari hidup manusia sehingga tidak dapat dilepaskan dari keseluruhan hidup manusia. Sejak dalam kandungan, lahir dan selama hidup, manusia membutuhkan pendidikan (long life education). Pendidikan sangat berperan dalam pembentukan pribadi manusia dalam kaitannya untuk pengembangan secara individual, kelompok, masyarakat dan bangsa. Akan tetapi dalam realitas dewasa ini, khususnya dalam lingkup bangsa Indonesia, di satu pihak kita melihat perkembangan-perkembangan yang cukup berarti di bidang pendidikan, di pihak lain kita menyaksikan dengan kasat mata terdapat sejumlah keprihatinan dalam dunia pendidikan Indonesia. Menurut hasil survei Political and Economic Risk Consultancy (PERC) menyebutkan bahwa pendidikan Indonesia terburuk di kawasan Asia. Dari 12 negara yang disurvei oleh lembaga yang berpusat di Hongkong itu, menyebutkan bahwa Korea Selatan dinilai memiliki sistem pendidikan terbaik, disusul Singapura, Jepang, Taiwan, India, Cina dan Malaysia. Indonesia menduduki urutan ke-12 di bawah Vietnam (KOMPAS, 5 September 2001). Kenyataan ini tentunya menjadi masalah dan tantangan seluruh komponen bangsa Indonesia. Untuk itu reformasi pendidikan di Indonesia dewasa ini perlu diupayakan agar semakin berkualitas. Makalah ini mencoba memberikan beberapa gagasan tentang reformasi pendidikan di Indonensia.

Os Up 1363205857

Embed Size (px)

DESCRIPTION

???

Citation preview

Page 1: Os Up 1363205857

1

KEBIJAKAN REFORMASI

PENDIDIKAN DI INDONESIA

(Oleh: Lastiko Runtuwene, S.Ag, M.Pd)

PENDAHULUAN

Pendidikan pada dasarnya adalah bagian integral dari hidup

manusia sehingga tidak dapat dilepaskan dari keseluruhan hidup manusia.

Sejak dalam kandungan, lahir dan selama hidup, manusia membutuhkan

pendidikan (long life education). Pendidikan sangat berperan dalam

pembentukan pribadi manusia dalam kaitannya untuk pengembangan

secara individual, kelompok, masyarakat dan bangsa. Akan tetapi dalam

realitas dewasa ini, khususnya dalam lingkup bangsa Indonesia, di satu

pihak kita melihat perkembangan-perkembangan yang cukup berarti di

bidang pendidikan, di pihak lain kita menyaksikan dengan kasat mata

terdapat sejumlah keprihatinan dalam dunia pendidikan Indonesia.

Menurut hasil survei Political and Economic Risk Consultancy (PERC)

menyebutkan bahwa pendidikan Indonesia terburuk di kawasan Asia. Dari

12 negara yang disurvei oleh lembaga yang berpusat di Hongkong itu,

menyebutkan bahwa Korea Selatan dinilai memiliki sistem pendidikan

terbaik, disusul Singapura, Jepang, Taiwan, India, Cina dan Malaysia.

Indonesia menduduki urutan ke-12 di bawah Vietnam (KOMPAS, 5

September 2001). Kenyataan ini tentunya menjadi masalah dan tantangan

seluruh komponen bangsa Indonesia.

Untuk itu reformasi pendidikan di Indonesia dewasa ini perlu

diupayakan agar semakin berkualitas. Makalah ini mencoba memberikan

beberapa gagasan tentang reformasi pendidikan di Indonensia.

Page 2: Os Up 1363205857

2

1. ALASAN PERLUNYA REFORMASI DALAM PENDIDIKAN

Secara teoretis, pandangan filsafat proses-evolutif, bahwa kehidupan

ini berproses menuju pada penyempurnaan. Begitu pula dalam

perkembangannya pendidikan terus berproses. Salah satunya dalam hal

kurikulum. Kurikulum mestinya perlu dievaluasi bahkan dirubah dalam

periode tertentu (Tanner, 1980, dalam Sagala, 2003:234). Digulirkannya

Kurikulum Berbasis Kompetensi karena memang sudah menjadi kebutuhan

dan tuntutan zaman.

Secara praktis, kenyataan bahwa pendidikan di Indonesia dewasa ini

mengalami banyak tantangan dan masalah. Di antaranya para lulusan

(output) yang tidak berkualitas dan kesejahteraan para tenaga

kependidikan yang kurang memadai (Suparno, et.al., 2002:9). Maka

reformasi undang-undang dan sistem pendidikan yang menjamin

peningkatan kualitas pendidikan tak dapat dihindari. Usaha-usaha

reformasi sistemik nampaknya sudah ada, misalnya dengan adanya UU

Sisdiknas No. 20 thn 2003, dan RUU Guru dan Dosen, No, 14 thn 2005.

Secara komprehensif-managerial, reformasi pendidikan dan

pengajaran dewasa ini menunut pengembangan secara menyeluruh pada

seluruh aspek manajemen pendidikan. Bekembangnya pendidikan

sebagai suatu sistem managemen apabila terjadi pembaharuan-

pembaharuan yang konstruktif dalam organisasi, struktur, personalia,

finansial, informasi, dan lingkungan.

2. BEBERAPA GAGASAN REFORMASI PENDIDIKAN DAN

PEMBELAJARAN DI INDONESIA

Pembelajaran hendaknya tidak lagi hanya menekankan segi kognitif

(misalnya Nilai Ebtanas Murni) yang lebih mengembangkan Intelligence

Quotient (IQ) tetapi juga kecerdasan secara majemuk, yakni Multiple

Page 3: Os Up 1363205857

3

Intelligences (MI) oleh H. Gardner (1983), Emotional Intelligences (EI) oleh

Daniel Goldman (1994), Spiritual Intelligence (SI) oleh Danah Zohar (2003),

Adversity Qoutient (AQ) oleh P.G. Stoltz (2003) (Efendi, 2005:135,163,205;

A. Nggermanto, 2003:80-83). Tujuan pendidikan harus menyeluruh yakni

mengembangkan seluruh aspek hidup dari para siswa. Begitu pula dalam

pembelajran guru tidak hanya jatuh pada kecenderungan untuk

mengembangkan segi kognitif saja. Karena bisa saja orang pintar dan

punya pengetahuan akan tetapi tidak punya integritas moral dan

kepribadian. Misalnya ia tahu bahwa korupsi tidak boleh dilakukan akan

tetapi tetap saja terjadi. Bisa saja orang memiliki kekayaan dan

kemampuan manajerial tentang meningkatkan kesejhateraannya, akan

tetapi mereka memiliki kekosongan tentang arti hidupnya. Dalam arti

mereka tidak memiliki kemampuan spiritual yang mendalam. Bisa saja

orang memiliki pengetahuan, status dan kekayaan akan tetapi tidak jarang

terdengar mereka mati bunuh diri.

Pembelajaran bukan lagi menekankan keaktifan guru tetapi siswa

yang aktif untuk mengembangkan diri dan mengkonstruksi pengetahuan

dan kehidupan mereka (Suparno, et.al., 2002:107). Pendidikan tidak lagi

secara sentralistik-otoriter tetapi pendidikan yang lebih desentralisasi,

otonomi, demokratis dan dialogal, serta global (Tilaar, 2004:210-212).

Pendidikan tidak lagi memperhatikan hasil akhir tetapi sebagai

proses yang memperkembangkan anak didik, maka kurikulum bukan lagi

berorientasi pada banyaknya materi tetapi memperhatikan konsep dasar,

tantangan zaman, dan juga kebutuhan lokal (Suparno, et.al., 2002:108).

PENUTUP

Reformasi pendidikan di Indonesia dewasa ini merupakan suatu

kemendesakan yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Reformasi mesti

ditempatkan dalam konteks pemahaman tentang pendidikan itu sendiri

dan dilakukan secara menyeluruh. Tidak dilakukan setengah hati dan

Page 4: Os Up 1363205857

4

hanya menekankan pada satu aspek saja. Prinsip utama dalam reformasi

pendidikan adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan melihat

para siswa (peserta didik) sebagai manusia yang bermartabat yang

memiliki banyak kemampuan. Reformasi pendidikan perlu juga didukung

oleh komitmen politik (political will) terutama dari pemerintah untuk

mengupayakan pembaharuan-pembaharuan di bidang pendidikan.

KEPUSTAKAAN

Efendi Agus, 2005, Revolusi Kecerdasan Abad 21, Kritik MI, EI, AQ dan

Successful Intelligence atas IQ, Bandung : Alfabeta.

Nggermanto Agus, 2003, Quantum Quotient, Kecerdasan Quantum, Cara

Praktis Melejitkan IQ, EQ, dan SQ yang Harmonis, Bandung: Yayasan

Nuansa Cendekia,

Sagala Syaiful, 2003, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta.

Suparno Paul SJ, 2002, Reformasi Pendidikan Sebuah Rekomendasi,

Yogyakarta : Kanisius.

Tilaar, H.A.R., Manajemen Pendidikan Nasional, Kajian Pendidikan Masa

Depan, Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Widiastono D. Tonny, 2004, Pendidikan Manusia Indonesia, Jakarta: Kompas

dan Yayasan Toyota.

Page 5: Os Up 1363205857

5