15
Otonomi Akademik & Peningkatan Peran Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum dalam Pengembangan Pendidikan Nasional

Otonomi Akademik & Peningkatan Peran Perguruan Tinggi ...sa.ipb.ac.id/pdf/Klp 1.MSA-Otonomi dan Kewenangan PTNbh.pdf · operasional, dan pelaksanaan di bidang kemahasiswaan di dalam

  • Upload
    ngonhu

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Otonomi Akademik & Peningkatan Peran Perguruan Tinggi ...sa.ipb.ac.id/pdf/Klp 1.MSA-Otonomi dan Kewenangan PTNbh.pdf · operasional, dan pelaksanaan di bidang kemahasiswaan di dalam

Otonomi Akademik & Peningkatan Peran Perguruan

Tinggi Negeri Badan Hukum dalam Pengembangan

Pendidikan Nasional

Page 2: Otonomi Akademik & Peningkatan Peran Perguruan Tinggi ...sa.ipb.ac.id/pdf/Klp 1.MSA-Otonomi dan Kewenangan PTNbh.pdf · operasional, dan pelaksanaan di bidang kemahasiswaan di dalam

Aspek Legal dalam Otonomi &

Aspek Kewenangan dalam Pengelolaan

Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum

Page 3: Otonomi Akademik & Peningkatan Peran Perguruan Tinggi ...sa.ipb.ac.id/pdf/Klp 1.MSA-Otonomi dan Kewenangan PTNbh.pdf · operasional, dan pelaksanaan di bidang kemahasiswaan di dalam

Pendahuluan

Pemerataan pembangunan di setiap wilayah masih belum sepenuhnya tercapai, salah satu penyebabnya adalah sebaran SDM berpendidikan tinggi yang belum merata .

Tujuan dari PTNbh adalah mewujudkan kemandirian PTN dalam pengelolaan dirinya sendiri. Namun bukan berarti menjadikan PTNbh lepas dari kewajibannya sebagai bagian penting pembangunan SDM bangsa.

Misi WCU yang diamanahkan kepada 11 PTNbh berkonsekwensi dalam hal peningkatan mutu internal PTNbh, baik mutu layanan Akademik, Kemahawiswaan, Kelembagaan & Keuangan yang efektif-efisien serta terutama adalah dalam peningkatan mutu riset

Penyatuan pendidikan tinggi ke dalam kementerian Ristekdikti bertujuan meningkatkan produktivitas dan kualitas riset secara nasional. PTN BH sebagai ujung tombak pengembangan riset dan teknologi harus memperoleh porsi pendanan dan sarana prasarana riset yang memadai agar bisa mencapai tujuan tersebut

Page 4: Otonomi Akademik & Peningkatan Peran Perguruan Tinggi ...sa.ipb.ac.id/pdf/Klp 1.MSA-Otonomi dan Kewenangan PTNbh.pdf · operasional, dan pelaksanaan di bidang kemahasiswaan di dalam

Aspek Legal dalam Otonomi & Aspek Kewenangan

dalam Pengelolaan PTNbh

I. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi;

II. Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

III. Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 26 Tahun 2015 Tentang Bentuk dan Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum;

IV. Statuta masing-masing 11 PTNbh

Page 5: Otonomi Akademik & Peningkatan Peran Perguruan Tinggi ...sa.ipb.ac.id/pdf/Klp 1.MSA-Otonomi dan Kewenangan PTNbh.pdf · operasional, dan pelaksanaan di bidang kemahasiswaan di dalam

I. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

• Pasal 62 ayat (1);

Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan Tridharma.

• Pasal 64 ayat (1);

Otonomi pengelolaan Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 meliputi bidang akademik dan bidang nonakademik.

Page 6: Otonomi Akademik & Peningkatan Peran Perguruan Tinggi ...sa.ipb.ac.id/pdf/Klp 1.MSA-Otonomi dan Kewenangan PTNbh.pdf · operasional, dan pelaksanaan di bidang kemahasiswaan di dalam

Lanjutan

• Pasal 65 ayat (3);

PTN badan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki:

a. kekayaan awal berupa kekayaan negara yang dipisahkan kecuali tanah;

b. tata kelola dan pengambilan keputusan secaramandiri;

c. unit yang melaksanakan fungsi akuntabilitas dan transparansi;

d. hak mengelola dana secara mandiri, transparan, dan akuntabel;

e. wewenang mengangkat dan memberhentikan sendiri Dosen dan tenaga kependidikan;

f. wewenang mendirikan badan usaha dan mengembangkan dana abadi;

g. wewenang untuk membuka, menyelenggarakan, dan menutup Program Studi.

Page 7: Otonomi Akademik & Peningkatan Peran Perguruan Tinggi ...sa.ipb.ac.id/pdf/Klp 1.MSA-Otonomi dan Kewenangan PTNbh.pdf · operasional, dan pelaksanaan di bidang kemahasiswaan di dalam

II. Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

• Pasal 25; Otonomi pengelolaan pada PTN Badan Hukum meliputi:

a. bidang akademik:

1. penetapan norma, kebijakan operasional, dan pelaksanaan pendidikan terdiri atas: a) persyaratan akademik mahasiswa yang akan diterima; b) pembukaan, perubahan, dan penutupan Program Studi; c) kurikulum Program Studi; d) proses Pembelajaran;

e) penilaian hasil belajar; f) persyaratan kelulusan; dan g) wisuda;

2. penetapan norma, kebijakan operasional, serta pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;

Page 8: Otonomi Akademik & Peningkatan Peran Perguruan Tinggi ...sa.ipb.ac.id/pdf/Klp 1.MSA-Otonomi dan Kewenangan PTNbh.pdf · operasional, dan pelaksanaan di bidang kemahasiswaan di dalam

Lanjutan

b. bidang nonakademik:

1. penetapan norma, kebijakan operasional, dan pelaksanaan organisasi terdiri atas:

a) rencana strategis dan operasional;

b) struktur organisasi dan tata kerja;

c) sistem pengendalian dan pengawasan internal; dan

d) sistem penjaminan mutu internal;

2. penetapan norma, kebijakan operasional, dan pelaksanaan keuangan terdiri atas:

a) perencanaan dan pengelolaan anggaran jangka pendek dan jangka panjang;

b) tarif setiap jenis layanan pendidikan;

c) penerimaan, pembelanjaan, dan pengelolaan uang;

d) melakukan investasi jangka pendek dan jangka panjang;

e) membuat perjanjian dengan pihak ketiga dalam lingkup Tridharma Perguruan Tinggi;

f) memiliki utang dan piutang jangka pendek dan jangka panjang; dan

g) sistem pencatatan dan pelaporan keuangan;

Page 9: Otonomi Akademik & Peningkatan Peran Perguruan Tinggi ...sa.ipb.ac.id/pdf/Klp 1.MSA-Otonomi dan Kewenangan PTNbh.pdf · operasional, dan pelaksanaan di bidang kemahasiswaan di dalam

Lanjutan

b. bidang nonakademik:

3. penetapan norma, kebijakan operasional, dan pelaksanaan kemahasiswaan terdiri atas:

a) kegiatan kemahasiswaan intrakurikuler dan ekstrakurikuler;

b) organisasi kemahasiswaan; dan

c) pembinaan bakat dan minat mahasiswa;

4. penetapan norma, kebijakan operasional, dan pelaksanaan ketenagaan terdiri atas:

a) persyaratan dan prosedur penerimaan sumber daya manusia;

b) penugasan, pembinaan, dan pengembangan sumber daya manusia;

c) penyusunan target kerja dan jenjang karir sumber daya manusia; dan

d) pemberhentian sumber daya manusia;

Page 10: Otonomi Akademik & Peningkatan Peran Perguruan Tinggi ...sa.ipb.ac.id/pdf/Klp 1.MSA-Otonomi dan Kewenangan PTNbh.pdf · operasional, dan pelaksanaan di bidang kemahasiswaan di dalam

Lanjutan

5. penetapan norma, kebijakan operasional, dan pelaksanaan sarana dan prasarana terdiri atas:

a) pemilikan sarana dan prasarana;

b) penggunaan sarana dan prasarana;

c) pemanfaatan sarana dan prasarana; dan

d) pemeliharaan sarana dan prasarana.

Page 11: Otonomi Akademik & Peningkatan Peran Perguruan Tinggi ...sa.ipb.ac.id/pdf/Klp 1.MSA-Otonomi dan Kewenangan PTNbh.pdf · operasional, dan pelaksanaan di bidang kemahasiswaan di dalam

Permasalahan utama

Interprestasi otonomi yang masih beragam di para stakeholder berdasarkan peraturan yang ada

Page 12: Otonomi Akademik & Peningkatan Peran Perguruan Tinggi ...sa.ipb.ac.id/pdf/Klp 1.MSA-Otonomi dan Kewenangan PTNbh.pdf · operasional, dan pelaksanaan di bidang kemahasiswaan di dalam

Usulan OTONOMI PTN BH

Atribusi/Pemberian wewenang

•Organisasi

•Pengelolaan keuangan

•Pengelolaan asset yang dipisahkan

•Ketenagaan Non PNS

Delegasi/Pelimpahan Kewenangan

•Ketenagaan PNS

•BMN/BMD

Page 13: Otonomi Akademik & Peningkatan Peran Perguruan Tinggi ...sa.ipb.ac.id/pdf/Klp 1.MSA-Otonomi dan Kewenangan PTNbh.pdf · operasional, dan pelaksanaan di bidang kemahasiswaan di dalam

Masukan untuk RPP Pengelolaan PTNbh

• Dalam RPP belum mencantumkan mengenai: • Wewenang mendirikan badan usaha dan mengembangkan dana abadi (UU

No 12 Tahun 2012Pasal 65 ayat (3) huruf f)

Perlu penambahan pasal baru.

• Pasal 6 • Kerjasama dan perjanjian dengan pihak ketiga (Pendidikan, Penelitian,

PPM)

• Pasal 11 ayat (3) • Dasar Penetapan standar kontrak target kinerja pada setiap PTNbh

• Insentif prestasi (capaian khusus) bagi PTNbh

• Pasal 15 butir • Pemberian kewenangan pengaturan dan/atau penetapan norma, kebijakan

operasional, dan pelaksanaan di bidang kemahasiswaan di dalam kampus….

Page 14: Otonomi Akademik & Peningkatan Peran Perguruan Tinggi ...sa.ipb.ac.id/pdf/Klp 1.MSA-Otonomi dan Kewenangan PTNbh.pdf · operasional, dan pelaksanaan di bidang kemahasiswaan di dalam

• Pasal 19 ayat (5) dan Pasal 20 ayat (1); ada pengulangan dan perlu perbaikan: Pemimpin Perguruan Tinggi dibantu oleh paling sedikit:

Wakil pemimpin bidang akademik kemahasiswaan ,

Wakil pemimpin bidang keuangan dan logistik

Wakil pemimpin bidang sumber daya manusia dan organisasi

Wakil pemimpin bidang kerjasama dan pengelolaan aset

• Pasal 20 ayat (3) ; pemimpin fakultas/sekolah dibantu oleh Wakil Dekan

• Diperbaiki menjadi: pemimpin fakultas/sekolah dibantu oleh minimum 4 Wakil Dekan:

• Wakil dekan bidang akademik dan kemahasiswaan

• Wakil dekan bidang keuangan dan logistik

• Wakil dekan bidang SDM dan organisasi

• Wakil dekan bidang kerjasama dan pengelolaan aset

Page 15: Otonomi Akademik & Peningkatan Peran Perguruan Tinggi ...sa.ipb.ac.id/pdf/Klp 1.MSA-Otonomi dan Kewenangan PTNbh.pdf · operasional, dan pelaksanaan di bidang kemahasiswaan di dalam

Terima Kasih