22
OTONOMI DAERAH TUJUAN MAKNA LANDASAN HUKUM ASAS - ASAS BIDANG PEMERINTA HAN STRUKTUR PEMERINTAHAN

OTONOMI DAERAH

Embed Size (px)

DESCRIPTION

STRUKTUR PEMERINTAHAN. MAKNA. OTONOMI DAERAH. BIDANG PEMERINTAHAN. LANDASAN HUKUM. TUJUAN. ASAS -ASAS. MAKNA OTONOMI DAERAH. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

OTONOMI DAERAH

TUJUAN

MAKNA

LANDASAN HUKUM

ASAS -ASAS

BIDANG PEMERINTA

HAN

STRUKTUR PEMERINTAHAN

MAKNA OTONOMI DAERAHOtonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Daerah otonom

• daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

LANDASAN HUKUMUUD 1945PASAL 18 AYAT 1-7• Ayat 1 Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah Provinsi dan

daerah itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, kota mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang.

• Ayat 2 Pemerintahan daerah provinsi , daerah kabupaten dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan

• Ayat 3 Pemerintah daerah provinsi , daerah kabupaten dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotannya dipilih melalui pemilihan umum

• Ayat 4 Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala daerah provinsi , daerah kabupaten dan kota dipilih secara demokratis.

• Ayat 5 Pemerintahan Daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.

• Ayat 6 Pemerintah Daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.

• Ayat 7 Susunan dan tatacara penyelenggaraan pemerintahan di daerah diatur dengan undang-undang.

LANJUTAN ….LANDASAN HUKUMPasal 18 A Ayat 1 Hubungan kewenangan antara pemerintah pusat dan

pemerintahan daerah provinsi, kabupaten dan kota atau antar provinsi dan kabupaten dan kota diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.

Ayat 2 Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang

Pasal 18B Ayat 1 Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan

pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang.

Ayat 2 Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.

UU NO. 22 TAHUN 1999 TENTENG OTONOMI DAERAH

UU NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG OTONOMI DAERAH

UU NO. 33 TAHUN 2004 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH

LANJUTAN ….LANDASAN HUKUM

TUJUANmempercepat terwujudnya kesejahteraan

masyarakatpeningkatan pelayanan publik dan

pengembangan pemberdayaan peran serta masyarakat dan aparatur daerah

kesetaraan hubungan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan antarpemerintahan daerah dalam kewenangan dan keuangan.

untuk menjamin peningkatan rasa kebangsaan, demokrasi dan kesejahteraan masyarakat di daerah.

menciptakan ruang yang lebih luas bagi kemandirian daerah.

1. Asas Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Asas Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan / atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu

3. Asas Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/ atau desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.

ASAS-ASAS OTONOMI DAERAH

BIDANG-BIDANG PEMERINTAHANPEMERINTAHAN

DAERAHPekerjaan umumKesehatanPendidikanPertanianPerhubunganIndustri dan

perdaganganPenanaman modalLingkungan hidupPertanahanKoperasiTenaga kerja

PEMERINTAH PUSAT

Politik luar negeri

PertahananKeamananYustisiMoneter dan

fiskal nasionalAgama

A. PEMERINTAH DAERAH 1. KEPALA DAERAH : a. PROPINSI : GUBERNUR

b. KABUPATEN/ KOTA : - KABUPATEN : BUPATI - KOTA : WALIKOTA 2. PERANGKAT DAERAH : SEKDA, KEPALA

DINASB. DPRD : a. DPRD PROPINSI b. DPRD KABUPATEN/KOTA

STRUKTUR PEMERINTAHAN DAERAH

TUGAS DAN WEWENANG KEPALA DAERAH

Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD

Mengajukan rancangan PerdaMenetapkan perda yang telah mendapat persetujuan

bersama DPRDMenyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang

APBD kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama

Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerahMewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan,

dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundangan

Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan

Membentuk Perda yang dibahas dengan kepala daerah untuk mendapat persetujuan bersama

Membahas dan menyetujui rancangan Perda tentang APBD bersama dengan kepala daerah

Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan peraturan perundang-undangan lainnya, peraturan kepala daerah, APBD, kebijakan pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan daerah dan kerja sama internasional di daerah

Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah/wakil kepala daerah kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri bagi DPRD Provinsi dan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur bagi DPRD kabupaten/kota

Memilih wakil kepala daerah dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakil kepala daerah

TUGAS DAN WEWENANG DPRD

Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah terhadap rencana perjanjian internasional di daerah

Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah

Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintah daerah

Membentuk panitia pengawas pemilihan kepala daerah Melakukan pengawasan dan meminta laporan KPUD

dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama

antardaerah dan dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah.

LANJUTAN TUGAS DAN WEWENANG DPRD

KEBIJAKAN PUBLIK

MAKNA

MAKSUD PEMBUATAN

BENTUK

TIPE-TIPE

PROSES PENYUSUNAN

TIDAK ASPIRATIF

PERAN SERTAMASYARAKAT

MAKNA

• Kebijakan Publik adalah berbagai program yang dibuat atau ditetapkan pemerintah/lembaga yang berwenang yang menyangkut kepentingan orang banyak atau kepentingan umum untuk mencapai tujuan masyarakat.

mewujudkan ketertiban dalam masyarakat

melindungi hak-hak masyarakatmewujudkan ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat

mewujudkan kesejahteraan rakyat

MAKSUD PEMBUATAN

Kebijakan regulatif : yaitu kebijakan yang bersifat mengatur, mengandung paksaan dan diterapkan secara langsung terhadap individu warga masyarakat.

Kebijakan redistributif : kebijakan yang bersifat menarik sesuatu dari warga masyarakat untuk selanjutnya didistribusikan kembali

Kebijakan distributif : kebijakan yang bersifat membagikan sesuatu kepada masyarakat bertujuan memberikan manfaat tertentu kepada warga masyarakat

Kebijakan konstituen : merupakan konsekuensi yang timbul dari ketiga kebijakan terdahulu, yang mencakup berbagai kebijakan lain yang tidak termasuk dalam ketiga kebijakan di atas (residu)

TIPE-TIPE KEBIJAKAN PUBLIK

BENTUK-BENTUKPeraturan perundangan

◦UUD 1945◦TAP MPR◦Undang-undang◦Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

undang◦Peraturan Pemerintah◦Keputusan Presiden◦Peraturan Daerah

Pidato Pejabat TinggiProgram-program PemerintahTindakan yang dilakukan oleh pemerintah

PROSES PENYUSUNAN

• Penyusunan agendaTahap ini ditandai dengan mengidentifikasi serta pemilahan masalah dalam masyarakat, lalu masalah itu diangkat atau dipublikasikan serta dicari pemecahannya melalui sebuah kebijakan.

• Perumusan programTahap ini merupakan upaya untuk memilih berbagai agenda, membahas serta menyusunnya dalam bentuk program spesifik yang lebih konkret dan disahkan menjadi sebuah kebijakan

LANJUTAN ….PROSES PENYUSUNANPelaksanaan program

Tahap ini merupakan implementasi atau penerapan terhadap kebijakan yang telah diputuskan

Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan programPengawasan atau monitoring dilakukan untuk memperhatikan dan mengamati apakah kebijakan publik dapat dilaksanakan dengan baik sesuai ketentuan yang telah diputuskan ataukah masih adanya kekeliruan sehingga harus secepatnya ada perbaikan. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari adanya kebijakan yang telah ditetapkan baik dampak positif maupun dampak negatif, sehingga dapat diketahui tingkat keberhasilan atau kegagalan serta sebab-sebab timbulnya keberhasilan atau kegagalan tersebut sebagai masukan dalam penyusunan kebijakan publik berikutnya.

protes atau penolakan dari masyarakat masyarakat akan menanggapinya dengan

apatis atau ditanggapi dengan pasif kebijakan tersebut tidak akan dapat

dilaksanakan dengan baik dapat menimbulkan kecemasan dan

keresahan dalam masyarakat turunnya wibawa pemerintahan turunnya kepercayaan masyarakat pada

pemerintah.

AKIBAT KEBIJAKAN YANG TIDAK ASPIRATIF

PERAN SERTA MASYARAKAT

DALAM PERUMUSAN menyampaikan usul yang

konstruktif kepada wakil-wakil rakyat

menyampaikan opini tentang rancangan kebijakan melalui media massa

memberikan masukan-masukan dan pertimbangan terhadap rancangan peraturan/kebijakan sebelum pada tahap penetapan kebijakan dan untuk selanjutnya dilaksanakan

DALAM PELAKSANAANmembayar pajak atau

retribusi tidak melakukan KKNmematuhi rambu-

rambu lalu lintasmelaksanakan

kebijakan-kebijakan pemerintah daerah, seperti tidak membuang sampah di kali, berjualan sesuai dengan tempat yang telah ditentukan oleh pemerintah daerah