31
Tugas Individu Semester ganjil (1) D I S U S U N OLEH : Masita Anwar IX A 9997679981 Tahun Ajaran 2013/2014 SMP NEGERI 15 MAKASSAR

Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

Tugas Individu

Semester ganjil (1)

D

I

S

U

S

U

N

OLEH :

Masita Anwar

IXA

9997679981

Tahun Ajaran 2013/2014

SMP NEGERI 15 MAKASSAR

Page 2: Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

Pelaksanaan Otonomi Daerah

Otonomi daerah ( Otonomi Daerah ) adalah sebuah negara memungkinkan daerah untuk mengaktualisasikan semua potensi yang terbaik untuk Sadarilah Dia Punya optimal.Dimana Keadaan skripsi , proposal Berlaku Itu dasarnya semua isu Benar Diserahkan ke daerah itu untuk Mengidentifikasi , Merumuskan , dan memecahkan itu , kecuali untuk hal-hal Semua yang tidak dapat diselesaikan oleh daerah itu sendiri dalam perspektif keutuhan negara-bangsa .

Prinsip untuk mengikuti OTONOMI DAERAH DALAM PEMBERIAN :• Pelaksanaan otonomi daerah Diimplementasikan dengan munculnya demokrasi , keadilan , kesetaraan dan keragaman dan potensi daerah• Pelaksanaan otonomi daerah didasarkan pada otonomi luas , nyata dan bertanggung jawab• Pelaksanaan otonomi daerah dan daerah yang luas seluruh terletak masuk kabupaten dan kota itu masuk Area terbatas otonomi daerah• Pelaksanaan otonomi daerah keharusan dalam Sesuai dengan konstitusi negara• Pelaksanaan otonomi daerah keharusan menjadi lebih otonom mengikat diri lokal• Pelaksanaan otonomi daerah keharusan lanjut Meningkatkan peran dan fungsi badan legislatif daerah• Pelaksanaan asas dekonsentrasi yang Ditempatkan di daerah dalam kapasitas -Nya sebagai wilayah administratif provinsi• Penerapan prinsip tugas dukungan dari pemerintah dan Pedesaan dengan pembiayaan infrastruktur dan sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan dan menjadi Akuntabel untuk Ditugaskan

HAMBATAN / Ketidakseimbangan SERING TERJADI DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH KEBIJAKAN : ( KENDALA )

• Biaya Ekonomi Tinggi dalam bentuk Retribusi buta . Otonomi daerah bisa mengubah jenis dari " Anarkisme Keuangan "• Biaya Ekonomi Tinggi dalam bentuk KKN• Orientasi pemerintah daerah arus kas masuk , bukan pendapatan• Pemerintah Daerah dapat menjadi " Dracula " untuk Anak Sendiri perusahaan - perusahaan mereka di bawah naungan Yang . Mungkin bukan cara melalui penjualan aset , tujuan melalui kebijakan lokal Pihak berwenang kesulitan ditolak oleh jajaran pimpinan perusahaan publik• Karena dana Fokus pada pendapatan pemerintah daerah bisa melupakan Kriteria pembuktian berkelanjutan• Munculnya Hambatan mobilitas sumber daya• Potensi konflik antara pemerintah daerah Mengenai distribusi beban• Munculnya egosentrisme• Karena tingkat keberhasilan otonomi lebih didasarkan pada aspek keuangan pemerintah daerah bisa melupakan misi dan visi otonomi sejati .• Munculnya hubungan kolutif antara eksekutif dan legislatif di daerah .

UPAYA MENGATASI DAERAH PEJABAT ketidakseimbangan TERJADI

• Pejabat harus ble untuk melakukan beberapa kebijakan Jadi BAHWA sumber daya manusia berada

Page 3: Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

di pusat dapat didistribusikan ke daerah• Pejabat harus membuat pemberdayaan politik Citizens adalah dilakukan melalui pendidikan politik dan keberadaan komunitas organisasi non -pemerintah , media dan lain-lain .• Pejabat lokal harus bertanggung jawab dan jujur• Adanya Kerjasama Antara Pejabat dan masyarakat• Dan prioritas adalah pejabat pemerintah daerah keharusan menjadi ble untuk Memahami prinsip-prinsip otonomi daerah .

LANGKAH ANALISIS DIAMBIL UNTUK MENGONTROL PEMERINTAH DALAM OTONOMI DAERAH : ( MENGONTROL Otonomi Daerah )

• Merumuskan kerangka hukum memenuhi aspirasi untuk otonomi itu di tingkat provinsi dan sejalan dengan strategi Desentralisasi di bertahap.Untuk Itu perlu Bersiaplah untuk Merevisi UU No.22 dan No.25, termasuk upaya sosialisasi bisnis substansial publik dan parlemen di tingkat nasional dan lokal .• Mengembangkan Rencana implementasi sehubungan dengan Decentralization Faktor yang mempengaruhi kelangsungan jaminan pelayanan kepada masyarakat , pengobatan Balance Antara daerah , dan Memastikan kebijakan fiskal yang berkelanjutan .• Untuk Menjaga momentum Desentralisasi , pemerintah pusat Kebutuhan untuk waktu mulai segera Desentralisasi Tindakan , tetapi terbatas pada Sektor Jelas Semua yang wewenang dan Kota dan Kabupaten dapat Dikirim .• Proses otonomi tidak dapat dilihat sebagai Hanya Tugas dan Tanggung Jawab menteri atau menteri negara otonomi di negara ini , bertujuan Membutuhkan koordinasi dan kerjasama dari semua Area

Kabinet ( Ekonomi , Kesejahteraan & Taskin , dan Politik dan keamanan ).

Artikel Tentang Otonomi Daerah

Otonomi daerah sejatinya adalah desentralisasi. Desentralisasi/penyerahan urusan yang disertai dengan pendanaan, personil, serta sarana dan prasarana

Page 4: Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

Mengapa Perlu Penguatan   Provinsi?

Posted on Februari 20, 2013 by Ade Suerani

Robert Endi JawengDirektur Eksekutif KPPOD dan Pegiat Pokja Otda

Momentum bagi upaya penguatan provinsi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah mulai terasa kuat akhir-akhir ini.Saat membuka rapat kerja pemerintah, akhir Januari lalu, Presiden Yudhoyono meminta para kepala daerah—khususnya Gubernur—tak ragu bertindak mengatasi segala gangguan keamanan di daerahnya. Pelaksanaan atas seruan itu pun mendapat dukungan basis legal berupa Inpres Nomor 2 Tahun 2013, bahkan sebelumnya diatur melalui UU Penanganan Konflik Sosial yang menempatkan gubernur dalam posisi sentral.

Dari Senayan, DPR yang sedang membahas RUU Pemda juga menyuarakan semangat serupa. Perihal penguatan aspek fiskal, misalnya, Wakil Ketua Komisi II Ganjar Pranowo mengusulkan agar belanja pegawai dialihkan ke level provinsi (Kompas, 31/1/2013).

Semua momentum di atas mestinya jadi alasan untuk membuka kembali perdebatan ihwal arah revisi UU No 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah. Draf usulan pemerintah memang menunjukkan ikhtiar penguatan provinsi, tetapi mengambil sisi pendekatan yang problematik.

Pasalnya, pemerintah justru hendak menguatkan status provinsi sebagai daerah otonom dan kedudukan gubernur sebagai kepala daerah. Tak heran bila sejumlah urusan (perikanan, pertambangan, dan lain-lain) yang kini dikelola kabupaten/kota akan ditarik sebagai kewenangan provinsi. Agar kabupaten/ kota tak terlalu protes, maka diberikan ”gula-gula” berupa bagi hasil atas urusan tersebut. Hemat saya, pendekatan demikian jelas bertendensi mikrosentralisasi, atau resentralisasi parsial, dan belum tentu mencapai misi penguatan provinsi itu sendiri.

Disfungsi GubernurHarus diakui, sejak memulai otonomi 12 tahun lalu, efektivitas kebijakan desentralisasi terus dihantui lemahnya peran gubernur dalam mata rantai pemerintahan yang ada. Dalam statusnya sebagai daerah otonom, kewenangan provinsi serba tanggung karena urusan otonominya tidak jelas. Provinsi hanya berwenang atas urusan lintas wilayah atau urusan ”sundulan” dari kabupaten/kota karena merasa tak sanggup (sesuatu yang tabu bagi kabupaten/kota), tetapi di sisi lain level pemerintahan ini justru mengelola anggaran yang jauh melampaui urusan yang dimilikinya.

Lebih payah lagi, status provinsi sebagai wilayah administrasi dan kedudukan gubernur sebagai wakil pemerintah pusat dalam kerangka dekonsentrasi lebih bersifat sloganistik. Model integrated field administration yang menyatukan wilayah kerja aneka

Page 5: Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

instansi vertikal dengan provinsi, ataupun integrated perfectoral system yang menempatkan kabupaten/kota sebagai bagian provinsi, hanya tinggal sebagai model konseptual.

Bupati/Walikota sama sekali tak melihat wilayah kerjanya sebagai bagian dimaksud. Apalagi, menempatkan posisi mereka secara inferior di depan gubernur. Mereka berhubungan langsung dengan pusat, sebagaimana pula pejabat kementerian lebih sering melompati provinsi untuk mengurus kabupaten/kota.

Maka, ketimbang para perumus revisi UU No 32/2004 membuat blunder resentralisasi dengan menarik sebagian urusan kabupaten/kota ke level provinsi, pendekatan penguatan provinsi mestinya difokuskan kepada penataan aspek wilayah administrasi dan kedudukan gubernur sebagai wakil pusat.

Saya tentu tidak merekomendasikan penghapusan provinsi sebagai daerah otonom yang implikasinya kepada penghilangan DPRD, bahkan peniadaan APBD provinsi. Selain tak sejalan dengan konstitusi (Pasal 18 UUD 1945 Perubahan), juga tak realistis secara politik lantaran akan ditentang para politisi di Senayan. Sebab opsi tersebut berarti menghilangkan akses distribusi para kader partai ke jabatan politik lokal. Namun, preferensi pemerintah kepada model otonomi provinsi atau penambahan urusan otonom ke provinsi jelas tidak tepat. Baik pertimbangan efisiensi pelayanan, rentang kendali pemerintahan, maupun demokrasi berbasis lokal yang justru lebih terjamin oleh otonomi kabupaten/kota.

Pertanyaannya kemudian: bagaimana menata wilayah administrasi dan memperkuat kedudukan gubernur? Jika bertolak dari sebab pokok disfungsi provinsi selama ini, penguatan itu setidaknya menyentuh sisi desain administrasi dan politik sekaligus. Pada aras pertama, langkah serius menempatkan gubernur sebagai wakil pusat harus melampaui konstruksi dekonsentrasi tak bergigi saat ini. Urusan provinsi bukan hanya menyangkut tugas pemerintahan umum: pembinaan, pengawasan dan koordinasi. Semua jenis tugas tersebut justru hal yang paling gampang diabaikan di negeri ini, apalagi jika sanksi tidak disertakan secara jelas dan terukur.

Hemat saya, kedudukan sebagai wakil pemerintah pusat mestinya berarti kewenangan kebijakan yang kini dimiliki pusat dilimpahkan ke gubernur. Selama ini, kabupaten/kota merasa percuma berkonsultasi dengan provinsi lantaran penyelesaian masalah (konflik lintas wilayah, misalnya) tidak bisa diselesaikan di level provinsi. Sebagai kepanjangan pusat di daerah, gubernur mesti diberikan kewenangan otoritatif mengatur dan memutuskan; biasanya berupa surat keputusan. Tanpa otoritas ”kata putus”, keberadaan provinsi hanya menjadi mata rantai tak perlu (birokratisasi) lantaran segalanya masih ditentukan di Jakarta.

Pada aras politik, pelimpahan otoritas pusat tadi sudah mulai dijamin efektivitasnya sejak proses pengisian jabatan gubernur. Sejatinya, dari logika sistem, gubernur sebagai kepanjangan tangan pusat mestinya ditunjuk presiden. Serupa menteri sebagai pejabat lini fungsional/sektoral, gubernur adalah pejabat pusat di lini kewilayahan, mestinya proses perekrutan diwadahi dalam tata cara sama.

Page 6: Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

Namun, konstitusi dan realitas politik tak memungkinkan ini terjadi dan gubernur tetap dipilih (langsung atau melalui perwakilan). Maka, agar tak mencederai sistem pemilihan, perlu dipikirkan mekanisme keterlibatan pusat di suatu tahapan proses tertentu, seperti persetujuan atas calon yang diusulkan partai untuk kemudian diserahkan kepada rakyat/DPRD untuk dipilih.

Sejak perekrutan, ”Jakarta Flavour” dalam diri gubernur ini mesti menjamin hadirnya pusat lewat sosok gubernur terpilih. Sesuatu yang di belakang hari memengaruhi derajat identifikasi diri sebagai wakil pusat, menjamin ketaatan daerah, bahkan ”kesetaraan” dengan para menteri ketika bersinggungan dengan urusan kewilayahan.

Catatan AkhirDalam situasi disfungsi gubernur saat ini, instruksi presiden tadi—sebagaimana halnya berbagai tugas koordinasi serupa selama ini—terasa sulit mewujud. Tanpa otoritas yang melekat dalam struktur pemerintahan, instruksi itu tetap dianggap parsial, situasional, bahkan akan menimbulkan kebingungan. Hingga saat ini gubernur belum memiliki perangkat pendukung (satuan kerja dekonsentrasi) untuk menjalankan tugas pemerintahan umum, serta anggaran khusus bagi pelaksanaan peran sebagai wakil pemerintah pusat.

Mumpung pembahasan revisi UU No 32/2004 belum final di DPR, penataan fundamental bagi penguatan provinsi dan kedudukan gubernur sebagai wakil pemerintah pusat mesti diwadahi sejak pengaturannya di UU.Jakarta; Kompas, 18 Februari 2013.

Berita Kebijakan Publik

Page 7: Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

Jakarta _ ditengah badai harga bawang public lupa akan masalah pokok dari pangan yang sedang melanda negeri ini. Sejak zaman Soekarno sampai SBY menjabat  dua peroide selalu saja pangan menjadi problem penting selain air dan energy. Kenaikan harga bawang hanya bagian kecil dari masalah salah urusnya negeri ini terhadap pertanian secara umum. “Perlindungan kepada petani bisa akan lebih optimal jika kita punya UU yang memang melindungi petani, termasuk pada saat kondisi sekarang dimana harga bawang naik sehingga petani juga ikut merasakan keuntungannya ” Kata Tamsil Linrung ketua DPP PPNSI dalam diskusi RUU PPP di warung daun cikini.

Hal senada disampaikan oleh Atang Trsisnanto, tenaga Ahli Mentan bahwa RUU perlindungan dan pemberdayaan petani ini sangat penting terutama dari aspek terhadap petani, saat ini Kementan sudah mengusulkan agar diwujudkan adanya asuransi bagi petani yang mengalami gagal panen, bencana dan perlindungan harga saat panen raya, ini sangat penting bagi petani.  Saat ini kementan sudah membuat pilot proyek asuransi petani di Jatim dan Sumatera.

“Sebenarnya apa yang disampaikan oleh temen – temen PPNSI dan Kementan soal perlindungan kepada petani yang ada dalam RUU PPP ini sudah sejak lama dibahas, namun kenyataannya DPR sampai sekarang belum mengesahkan. Kenapa ini belum disahkan? Apa kendalanya? Kalau soal asuransi harusnya Kementrian keuangan memiliki political will untuk mengalokasikan anggaran yang hanya 2,5 Trilyun” ujar Khudori dalam diskusi itu.

Saat ini DPR sedang masuk dalam pembhasan di Panja, sehingga usul dan saran temen – temen aktifis seperti PPNSI, SPI, WAMTI akan kita akomodir. Memang saat ini perlu tekanan public agar RUU PPP ini menjadi perhatian serius, karena dengan dekatnya agenda pemilu 2014 dan kasus kenaikan bawang merah dan putih menyita waktu DPR untuk ikut memantau dan mencarikan solusinya” jawab Hermanto aleg komisi IV DPR.

“Sekarang waktunya DPR membuktikan keberpihkannya kepada petani, pilihannya hanya satu segera sahkan RUU PPP atau kami bersama petani akan turun ke jalan sebagai solusi untuk memperbaiki nasib negeri ini” tutup Riyono Sekjen DPP PPNS

Tugas Individu

Page 8: Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

Semester ganjil (1)

D

I

S

U

S

U

N

OLEH :

Nama : Ayu Lestari

Kelas : IX B

Nisn : 9997679950

Tahun Ajaran 2013/2014

SMP NEGERI 15 MAKASSAR

Bab II

Page 9: Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

Pelaksanaan Otonomi Daerah

Otonomi daerah ( Otonomi Daerah ) adalah sebuah negara memungkinkan daerah untuk mengaktualisasikan semua potensi yang terbaik untuk Sadarilah Dia Punya optimal.Dimana Keadaan skripsi , proposal Berlaku Itu dasarnya semua isu Benar Diserahkan ke daerah itu untuk Mengidentifikasi , Merumuskan , dan memecahkan itu , kecuali untuk hal-hal Semua yang tidak dapat diselesaikan oleh daerah itu sendiri dalam perspektif keutuhan negara-bangsa .

Prinsip untuk mengikuti OTONOMI DAERAH DALAM PEMBERIAN :

• Pelaksanaan otonomi daerah Diimplementasikan dengan munculnya demokrasi , keadilan , kesetaraan dan keragaman dan potensi daerah• Pelaksanaan otonomi daerah didasarkan pada otonomi luas , nyata dan bertanggung jawab• Pelaksanaan otonomi daerah dan daerah yang luas seluruh terletak masuk kabupaten dan kota itu masuk Area terbatas otonomi daerah• Pelaksanaan otonomi daerah keharusan dalam Sesuai dengan konstitusi negara• Pelaksanaan otonomi daerah keharusan menjadi lebih otonom mengikat diri lokal• Pelaksanaan otonomi daerah keharusan lanjut Meningkatkan peran dan fungsi badan legislatif daerah• Pelaksanaan asas dekonsentrasi yang Ditempatkan di daerah dalam kapasitas -Nya sebagai wilayah administratif provinsi• Penerapan prinsip tugas dukungan dari pemerintah dan Pedesaan dengan pembiayaan infrastruktur dan sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan dan menjadi Akuntabel untuk Ditugaskan

HAMBATAN / Ketidakseimbangan SERING TERJADI DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH KEBIJAKAN : ( KENDALA )

• Biaya Ekonomi Tinggi dalam bentuk Retribusi buta . Otonomi daerah bisa mengubah jenis dari " Anarkisme Keuangan "• Biaya Ekonomi Tinggi dalam bentuk KKN• Orientasi pemerintah daerah arus kas masuk , bukan pendapatan• Pemerintah Daerah dapat menjadi " Dracula " untuk Anak Sendiri perusahaan - perusahaan mereka di bawah naungan Yang . Mungkin bukan cara melalui penjualan aset , tujuan melalui kebijakan lokal Pihak berwenang kesulitan ditolak oleh jajaran pimpinan perusahaan publik• Karena dana Fokus pada pendapatan pemerintah daerah bisa melupakan Kriteria pembuktian berkelanjutan• Munculnya Hambatan mobilitas sumber daya• Potensi konflik antara pemerintah daerah Mengenai distribusi beban• Munculnya egosentrisme• Karena tingkat keberhasilan otonomi lebih didasarkan pada aspek keuangan pemerintah daerah bisa melupakan misi dan visi otonomi sejati .• Munculnya hubungan kolutif antara eksekutif dan legislatif di daerah .

Page 10: Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

UPAYA MENGATASI DAERAH PEJABAT ketidakseimbangan TERJADI• Pejabat harus ble untuk melakukan beberapa kebijakan Jadi BAHWA sumber daya manusia berada di pusat dapat didistribusikan ke daerah• Pejabat harus membuat pemberdayaan politik Citizens adalah dilakukan melalui pendidikan politik dan keberadaan komunitas organisasi non -pemerintah , media dan lain-lain .• Pejabat lokal harus bertanggung jawab dan jujur• Adanya Kerjasama Antara Pejabat dan masyarakat• Dan prioritas adalah pejabat pemerintah daerah keharusan menjadi ble untuk Memahami prinsip-prinsip otonomi daerah .

LANGKAH ANALISIS DIAMBIL UNTUK MENGONTROL PEMERINTAH DALAM OTONOMI DAERAH : ( MENGONTROL Otonomi Daerah )

• Merumuskan kerangka hukum memenuhi aspirasi untuk otonomi itu di tingkat provinsi dan sejalan dengan strategi Desentralisasi di bertahap.Untuk Itu perlu Bersiaplah untuk Merevisi UU No.22 dan No.25, termasuk upaya sosialisasi bisnis substansial publik dan parlemen di tingkat nasional dan lokal .• Mengembangkan Rencana implementasi sehubungan dengan Decentralization Faktor yang mempengaruhi kelangsungan jaminan pelayanan kepada masyarakat , pengobatan Balance Antara daerah , dan Memastikan kebijakan fiskal yang berkelanjutan .• Untuk Menjaga momentum Desentralisasi , pemerintah pusat Kebutuhan untuk waktu mulai segera Desentralisasi Tindakan , tetapi terbatas pada Sektor Jelas Semua yang wewenang dan Kota dan Kabupaten dapat Dikirim .• Proses otonomi tidak dapat dilihat sebagai Hanya Tugas dan Tanggung Jawab menteri atau menteri negara otonomi di negara ini , bertujuan Membutuhkan koordinasi dan kerjasama dari semua Area Kabinet ( Ekonomi , Kesejahteraan & Taskin , dan Politik dan keamanan )

Artikl Tentang Otonomi Daerah

Page 11: Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

Otonomi daerah sejatinya adalah desentralisasi. Desentralisasi/penyerahan urusan yang disertai dengan pendanaan, personil, serta sarana dan prasarana

Otonomi Daerah Menggerogoti Ekonomi   Nasional

Posted on Januari 30, 2013 by Ade Suerani

REPUBLIKA.CO.IDoleh:Rudy Siregar (Wakil Komite Tetap Advokasi Hukum Kadin)

Pelaksanaan otonomi daerah di era reformasi ini seperti pedang bermata dua. Di satu sisi,otonomi daerah diterapkan dengan harapan bahwa pemerintah daerah di seluruh indonesia memiliki kewenangan atau otonomi untuk mengembangkan ekonomi dan potensi daerahnya masing – masing yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakatnya, tetapi di sisi lain, pemberian otonomi daerah ternyata berkembang menjadi pundi-pundi uang bagi koruptor. Kekuasaan atau otonomi yang diberikan kepada para kepala daerah merangsang para pengusaha, birokrasi dan politisi untuk berlomba-lomba meraih posisi strategis ini, Akibatnya,terdapat fenomena banyaknya kepala daerah yang dipenuhi oleh orang-orang yang tidak kompeten dan tidak memiliki rasa tanggung jawab kepada publik.

Permasalahan tersebut sesuai dengan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri yang dipublikasikan pada bulan Mei 2012, terdapat sekitar 173 kepala daerah yang tersangkut kasus korupsi. Dan pada bulan November 2012,data dari Mahkamah konstitusi menyebutkan bahwa ada sekitar 240 kepala daerah yang memiliki permasalahan hukum.

Meningkatkatnya jumlah kepala daerah yang tersangkut kasus hukum perlu dijadikan warning bagi pemerintah dan para penegak hukum bahwa praktik korupsi di tanah air sudah mencapai eskalasi yang mengkuatirkan. Perkembangan pelaksanaan otonomi daerah membuat pola korupsi baru,yakni desentralisasi korupsi yang diwarnai dengan maraknya fenomena raja-raja kecil di daerah yaitu kepala daerah yang kekuasaanya sering tidak bisa dikontrol oleh pemerintah pusat. Fenomena ini tidak boleh disepelekan, karena memberikan dampak negatif bagi perkembangan ekonomi di daerah.

Lemahnya sistem check & BalanceSalah satu penyebab kurang berhasilnya pelaksanaan otonomi daerah saat ini karena lemahnya sistem check and balance sehingga para kepala daerah yang mendapat julukan negatif raja-raja kecil ini kurang respek dan patuh kepada kewibawaan pemerintah pusat dan aturan hukum . Tanpa sungkan sungkan dan tidak takut kepada hukum banyak dari pejabat daerah yang memperkaya diri dengan menyalahgunakan kekuasaan dan wewenangnya dengan cara memanfaatkan celah hukum dan birokrasi modusnya yaitu korupsi APBD, melakukan mark up anggaran, dan melakukan pungli kepada pengusaha dan masyarakat.

Fenomena pungli perlu mendapatkan perhatian khusus karena karena secara langsung akan berdampak negative kepada iklim investasi. Praktik pungli memberikan dilema tersendiri bagi para pengusaha, pelaku bisnis serta investor karena akibat hal tersebut akan menimbulkan potensi kriminalisasi kepada pengusaha. Penegak hukum dapat mengartikan bahwa pemberian uang kepada pejabat, ataupun pegawai negeri sipil dapat dianggap sebagai penyuapan yang bisa dikenakan hukuman pidana korupsi .

Page 12: Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

Selama tahun 2012, tidak sedikit kepala daerah yang tersangkut masalah korupsi menjadi headline dalam pemberitaan di media yang menjadi sorotan publik. Salah satu contoh kasus yang menarik perhatian masyarakat adalah kasus penyuapan Bupati Buol Amran Batalipu dengan pengusaha Siti Hartati Murdaya.

Fenomena Kasus BuolKasus Buol ini menjadi bukti lemahnya kontrol dari pemerintah pusat yang terlihat pada dua kerusuhan anarkis yang terjadi pada september 2010 dan Mei 2012. Dalam kerusuhan tersebut, pihak kepolisian yang memiliki tugas dan tanggungjawab dalam menjaga keamanan, melindungi masyarakat dan menjaga ketertiban umum tidak mampu menangani situasi, sehingga pengusaha harus membayar sejumlah fee kepada oknum pejabat setempat agar kondisi kembali menjadi aman.

Kasus buol memperlihatkan bahwa otonomi daerah berpotensi mengkerdilkan peran pemerintah pusat. Dalam beberapa kasus, kepala daerah justru memiliki kekuatan dan pengaruh lebih besar dan dapat menyepelakan pemerintah pusat. Dalam kerusuhan Buol misalnya, kepala daerah dapat melakukan tekanan (coercion) melalui pengaruh informalnya di daerah. Akibatnya, hak mendasar yang dilindungi oleh hukum dan UUD seperti jaminan keamanan kepada para investor atau pelaku bisnis dalam melakukan kegiatan bisnis menjadi komoditi untuk mencari keuntungan pribadi bagi oknum pejabat daerah.

Perkembangan kasus Buol harus disikapi dengan bijaksana oleh para pemerintah pusat khususnya para penegak hukum. Karena jika pihak pengusaha dianggap sebagai pihak yang bersalah dalam kasus ini maka dampaknya akan memperburuk tingkat kepastian berinvestasi di Indonesia. World Competitive Index yang dikeluarkan oleh World Economic Forum (WEF) mencatat adanya penurunan ranking Indonesia pada periode 2012. Indonesia tercatat berada di peringkat 46 pada tahun 2011 dan 44 pada tahun 2010. Hal ini memprihatinkan, karena indonesia mengalami penurunan peringkat dalam tiga tahun berturut-turut. WCI juga mencatatkan bahwa hambatan birokrasi masih merupakan salah satu permasalahan terbesar dalam berinvestasi di Indonesia.

Pemerintah harus bergerak cepat sebelum otonomi daerah menjadi kanker baru bagi suksesnya program pengentasan korupsi di Indonesia. Pemerintah perlu meningkatkan peran institusi penegakan hukum seperti KPK , kejaksaan di daerah-daerah. Revisi undang-undang KPK akan lebih baik jika dapat meningkatkan kemampuan KPK untuk lebih berdayaguna dalam pemberantasan korupsi di daerah daerah. Dan UU No. 32/2004 tentang otonomi daerah juga perlu direvisi secepatnya agar dapat memberikan kewenangan kepada gubernur, sehingga dapat menyederhanakan birokrasi dan dapat memberikan check and balance di daerah khususnya bagi pemerintahan kabupaten. UU no. 32/2004 tersebut juga perlu direvisi karena tidak mendorong iklim investasi dan berusaha yang kondusif bagi para investor karena terbukti justru mendorong para kepala daerah melakukan pidana korupsi.

Yang tidak kalah pentingnya adalah pemekaran daerah sebaiknya dihentikan sampai terdapat revisi terbaru UU otonomi daerah. Pemekaran daerah yang merajarela akan membuat praktek korupsi di daerah akan menjadi tak terkontrol. Desentralisasi korupsi harus dicegah sebelum menggerogoti perekonomian nasional.(*)

Page 13: Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

Berita Kebijakan Publik

Jakarta _ ditengah badai harga bawang public lupa akan masalah pokok dari pangan yang sedang melanda negeri ini. Sejak zaman Soekarno sampai SBY menjabat  dua peroide selalu saja pangan menjadi problem penting selain air dan energy. Kenaikan harga bawang hanya bagian kecil dari masalah salah urusnya negeri ini terhadap pertanian secara umum. “Perlindungan kepada petani bisa akan lebih optimal jika kita punya UU yang memang melindungi petani, termasuk pada saat kondisi sekarang dimana harga bawang naik sehingga petani juga ikut merasakan keuntungannya ” Kata Tamsil Linrung ketua DPP PPNSI dalam diskusi RUU PPP di warung daun cikini.

Hal senada disampaikan oleh Atang Trsisnanto, tenaga Ahli Mentan bahwa RUU perlindungan dan pemberdayaan petani ini sangat penting terutama dari aspek perlindungan terhadap petani, saat ini Kementan sudah mengusulkan agar diwujudkan adanya asuransi bagi petani yang mengalami gagal panen, bencana dan perlindungan harga saat panen raya, ini sangat penting bagi petani.  Saat ini kementan sudah membuat pilot proyek asuransi petani di Jatim dan Sumatera.

“Sebenarnya apa yang disampaikan oleh temen – temen PPNSI dan Kementan soal perlindungan kepada petani yang ada dalam RUU PPP ini sudah sejak lama dibahas, namun kenyataannya DPR sampai sekarang belum mengesahkan. Kenapa ini belum disahkan? Apa kendalanya? Kalau soal asuransi harusnya Kementrian keuangan memiliki political will untuk mengalokasikan anggaran yang hanya 2,5 Trilyun” ujar Khudori dalam diskusi itu.

Saat ini DPR sedang masuk dalam pembhasan di Panja, sehingga usul dan saran temen – temen aktifis seperti PPNSI, SPI, WAMTI akan kita akomodir. Memang saat ini perlu tekanan public agar RUU PPP ini menjadi perhatian serius, karena dengan dekatnya agenda pemilu 2014 dan kasus kenaikan bawang merah dan putih menyita waktu DPR untuk ikut memantau dan mencarikan solusinya” jawab Hermanto aleg komisi IV DPR.

“Sekarang waktunya DPR membuktikan keberpihkannya kepada petani, pilihannya hanya satu segera sahkan RUU PPP atau kami bersama petani akan turun ke jalan sebagai solusi untuk memperbaiki nasib negeri ini” tutup Riyono Sekjen DPP PPNSI

Page 14: Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

Tugas Individu

Semester ganjil (1)

D

I

S

U

S

U

N

OLEH :

Nama : Ilham Hamid

Kelas :IXb

Nisn :9987358716

Tahun Ajaran 2013/2014

Page 15: Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

Partisipasi Dalam Usaha Pembelaan Negara

Pernahkah kalian memiliki barang yang diganggu atau akan diambil alih orang lain yang tidak berhak? Apakah kalian berusaha membela atau mempertahankannya? Pasti kalian mempertahankannya bukan? Setiap manusia normal secara naluriah pasti akan selalu melindungi, membela, dan mempertahankan apa yang dimiliki dari ganguan orang lain. Lebih-lebih jika sesuatu itu sangat disenangi, sangat penting, dan sangat berharga bagi kalian.

Hal lain yang sangat penting bagi kehidupan kita adalah negara. Pada dasarnya setiap orang membutuhkan suatu organisasi yang disebut negara. Apa yang akan terjadi jika tidak ada negara? Thomas Hobbes pernah melukiskan kehidupan manusia sebelum adanya negara yaitu ”manusia merupakan serigala bagi manusia lainnya” (Homo Homini Lupus) dan ”perang manusia lawan manusia” (Bellum Omnium Contra Omnes). Dengan demikian, jika tidak ada negara pasti tidak akan ada ketertiban, keamanan, dan keadilan.

Supaya hidup tertib, aman, dan damai maka diperlukan negara. Negara akan tegak berdiri jika dipertahankan oleh setiap warga negaranya. Oleh karena itu, membela negara sangat penting dilakukan oleh setiap warga negaranya. Ada beberapa alasan mengapa usaha pembelaan negara penting dilakukan oleh setiap warga negara Indonesia, diantaranya yaitu:

a. untuk mempertahankan negara dari berbagai ancaman;b. untuk menjaga keutuhan wilayah negara;c. merupakan panggilan sejarah;d. merupakan kewajiban setiap warga negara.

Alasan-alasan pentingnya usaha pembelaan negara tersebut dapat dihubungkan dengan pertama, teori fungsi negara, kedua, unsur-unsur negara, ketiga, aspek sejarah perjuangan bangsa (merupakan panggilan sejarah), dan keempat, peraturan perundang-undangan tentang kewajiban membela negara.

Kata Kunci :

pembelaan negara,pentingnya usaha pembelaan negara,USAHA PEMBELAAN NEGARA,alasan pentingnya usaha pembelaan negara,alasan pentingnya upaya pembelaan negara dilakukan oleh setiap warga negara,upaya bela negara,alasan pentingnya upaya pembelaan negara,alasan pentingnya pembelaan negara,Mengapa usaha pembelaan negara penting di lakukan,Mengapa usaha pembelaan negara penting dilakukan oleh setiap warga negara Indonesia

Artikel Bela Negara

Page 16: Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

Pendidikan Bela Negara

 Salah satu solusi jangka panjang menjaga keutuhan, keamanan, dan kenyamanan hidupberbangsa dan bernegara, setiap negara membutuhkan fundamental ekonomi, budaya, danpertahanan keamanan nasional yang kuat dan kokoh. Tanpa fundamental ketahanan nasionalyang kuat, ancaman keamanan dan kenyamanan bangsa sangat rentan. Untuk itu, solusinyaadalah pendidikan kewarganegaraan melalui pendidikan bela negara.Pendidikan bela negara ini menjadi penting, karena pertama kebutuhan legal. Secara hukum,khususnya merujuk Pasal 30 UUD 1945, setiap warga negara memiliki kewajiban belanegara. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan bela negara menjadi sesuatu hal yang legaldan dipayungi konstitusi negara yang sangat kuat.Kedua, sebagaimana merujuk pada penjelasan di atas, pendidikan bela negara menjadisesuatu yang wajib, sejalan dengan kenyataan empiris yang berkembang saat ini, yaitu jikadikaitkan dengan kondisi empiris Indonesia yang berada pada persimpangan kepentingandunia.

Realitas empiris inilah yang menjadi satu kebutuhan Indonesia untuk melakukanreorientasi sistem ketahanan nasional.Ketiga, kepentingan masa depan, khususnya dikaitkan dengan potensi ancaman di masa yangakan datang. Negara besar yang kuat secara militer dan atau kuat secara ekonomi-politik,merupakan ancaman yang potensial sebagai terorisme negara di masa yang datang. Sebagaicontoh kasus penyerangan ke Irak. Kendati tidak mengantongi izin PBB, AS yang merasakuat secara ekonomi dan militer, kemudian melaksanakan penyerangan ke Irak. Haldemikian, menjadi preseden dan indikasi bahwa negara yang kuat secara ekonomi danmiliter, potensial menjadi terorisme negara kepada negara-negara lain. Denganmengatasnamakan melawan terorisme, negara besar dapat menjadi negara teroris.

Pengertian Bela Negara

 Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggisuatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen darisuatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut.Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepadaNegara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalammenjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. 

Pengertian Bela Negara ( UU No 3 tahun 2002 Pasal 9 ayat 1 )

Sikap dan prilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara KesatuanRepublik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjaminkelangsungan hidup

Contoh Artikel Usaha-Usaha bela Negara

Page 17: Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

Anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk yaitu PT GMF AeroAsia berencana mengembangkan fasilitas perawatan pesawat di Bandara Hang Nadim, Batam. Ini untuk mendukung maintenance, repair, dan overhaul pesawat. Batam dipilih sebagai lokasi perawatan pesawat terbang, karena banyak faktor yang sangat mendukung. Sebagai kawasan Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE), pertumbuhan industri nasional maupun internasional di Batam sangat signifikan.

Pertumbuhan ini berdampak pada perkembangan industri penerbangan dengan semakin banyaknya airlines nasional maupun internasional yang memiliki rute penerbangan ke daerah ini. “Secara geografis, Batam sangat strategis karena menjadi salah satu pintu gerbang masuk Indonesia,” kata Direktur Utama GMF AeroAsia Richard Budihadianto dalam siaran pers, Jumat (7/6/2013).

Pembangunan hangar dan fasilitas pendukung ini ditandatangani oleh Richar dan Kepala BP Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Mustofa Widjaja di Kantor BP Batam hari ini. GMF tertarik mengembangkan kapasitas di Batam karena kebutuhan lahan dapat dipenuhi oleh BP Batam dengan masa sewa 30 tahun.

“Secara bisnis cukup layak bagi GMF berinvestasi di Batam. Selain itu, Batam juga berdekatan dengan Singapura yang menjadi kantor perwakilan banyak supplier dan vendor industri pendukung perawatan pesawat. Banyak faktor pendukung GMF memilih Batam,” kata Richard.

Dikatakan Richard, selain menguntungkan GMF, pembangunan fasilitas perawatan pesawat terbang mampu memberikan manfaat yang cukup besar bagi perekonomian Batam. Kehadiran perusahaan MRO seperti GMF di Batam bisa menarik semakin banyak pesawat mendarat di Batam, terutama untuk menjalani perawatan. Pengembangan fasilitas perawatan pesawat terbang di Batam juga akan lebih mendekatkan GMF kepada customernya sehingga lebih hemat biaya.

Dalam 5 tahun terakhir, frekuensi penerbangan dari dan ke Batam terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi daerah industri ini. Garuda Indonesia misalnya, terus

Page 18: Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

menambah rute penerbangan menuju Batam dari berbagai kota. Pada pertengahan April 2013, Garuda membuka tiga rute baru sekaligus di wilayah Sumatera. Salah satunya adalah Medan-Batam (PP) untuk mendukung industri pariwisata Kepulauan Riau yang mengangkat tema Wonderful Kepri pada tahun 2013 ini. Begitu juga maskapai lain yang menambah rute tujuan Batam.

Richard mengatakan, pengembangan fasilitas perawatan pesawat terbang di Batam untuk menjawab kebutuhan industri penerbangan terhadap perawatan pesawat yang andal dan harga yang kompetitif serta lokasi yang tidak terlalu jauh dari daerah operasi

Bab I

Page 19: Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

Partisipasi Dalam Usaha Pembelaan Negara

Pernahkah kalian memiliki barang yang diganggu atau akan diambil alih orang lain yang tidak berhak? Apakah kalian berusaha membela atau mempertahankannya? Pasti kalian mempertahankannya bukan? Setiap manusia normal secara naluriah pasti akan selalu melindungi, membela, dan mempertahankan apa yang dimiliki dari ganguan orang lain. Lebih-lebih jika sesuatu itu sangat disenangi, sangat penting, dan sangat berharga bagi kalian.

Hal lain yang sangat penting bagi kehidupan kita adalah negara. Pada dasarnya setiap orang membutuhkan suatu organisasi yang disebut negara. Apa yang akan terjadi jika tidak ada negara? Thomas Hobbes pernah melukiskan kehidupan manusia sebelum adanya negara yaitu ”manusia merupakan serigala bagi manusia lainnya” (Homo Homini Lupus) dan ”perang manusia lawan manusia” (Bellum Omnium Contra Omnes). Dengan demikian, jika tidak ada negara pasti tidak akan ada ketertiban, keamanan, dan keadilan.

Supaya hidup tertib, aman, dan damai maka diperlukan negara. Negara akan tegak berdiri jika dipertahankan oleh setiap warga negaranya. Oleh karena itu, membela negara sangat penting dilakukan oleh setiap warga negaranya. Ada beberapa alasan mengapa usaha pembelaan negara penting dilakukan oleh setiap warga negara Indonesia, diantaranya yaitu:

a. untuk mempertahankan negara dari berbagai ancaman;b. untuk menjaga keutuhan wilayah negara;c. merupakan panggilan sejarah;d. merupakan kewajiban setiap warga negara.

Alasan-alasan pentingnya usaha pembelaan negara tersebut dapat dihubungkan dengan pertama, teori fungsi negara, kedua, unsur-unsur negara, ketiga, aspek sejarah perjuangan bangsa (merupakan panggilan sejarah), dan keempat, peraturan perundang-undangan tentang kewajiban membela negara.

Kata Kunci :

pembelaan negara,pentingnya usaha pembelaan negara,USAHA PEMBELAAN NEGARA,alasan pentingnya usaha pembelaan negara,alasan pentingnya upaya pembelaan negara dilakukan oleh setiap warga negara,upaya bela negara,alasan pentingnya upaya pembelaan negara,alasan pentingnya pembelaan negara,Mengapa usaha pembelaan negara penting di lakukan,Mengapa usaha pembelaan negara penting dilakukan oleh setiap warga negara Indonesia

Artikel Bela Negara

Page 20: Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

Pendidikan Bela Negara

 Salah satu solusi jangka panjang menjaga keutuhan, keamanan, dan kenyamanan hidupberbangsa dan bernegara, setiap negara membutuhkan fundamental ekonomi, budaya, danpertahanan keamanan nasional yang kuat dan kokoh. Tanpa fundamental ketahanan nasionalyang kuat, ancaman keamanan dan kenyamanan bangsa sangat rentan. Untuk itu, solusinyaadalah pendidikan kewarganegaraan melalui pendidikan bela negara.Pendidikan bela negara ini menjadi penting, karena pertama kebutuhan legal. Secara hukum,khususnya merujuk Pasal 30 UUD 1945, setiap warga negara memiliki kewajiban belanegara. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan bela negara menjadi sesuatu hal yang legaldan dipayungi konstitusi negara yang sangat kuat.Kedua, sebagaimana merujuk pada penjelasan di atas, pendidikan bela negara menjadisesuatu yang wajib, sejalan dengan kenyataan empiris yang berkembang saat ini, yaitu jikadikaitkan dengan kondisi empiris Indonesia yang berada pada persimpangan kepentingandunia.

Realitas empiris inilah yang menjadi satu kebutuhan Indonesia untuk melakukanreorientasi sistem ketahanan nasional.Ketiga, kepentingan masa depan, khususnya dikaitkan dengan potensi ancaman di masa yangakan datang. Negara besar yang kuat secara militer dan atau kuat secara ekonomi-politik,merupakan ancaman yang potensial sebagai terorisme negara di masa yang datang. Sebagaicontoh kasus penyerangan ke Irak. Kendati tidak mengantongi izin PBB, AS yang merasakuat secara ekonomi dan militer, kemudian melaksanakan penyerangan ke Irak. Haldemikian, menjadi preseden dan indikasi bahwa negara yang kuat secara ekonomi danmiliter, potensial menjadi terorisme negara kepada negara-negara lain. Denganmengatasnamakan melawan terorisme, negara besar dapat menjadi negara teroris.

Pengertian Bela Negara

 Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggisuatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen darisuatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut.Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepadaNegara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalammenjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. 

Pengertian Bela Negara ( UU No 3 tahun 2002 Pasal 9 ayat 1 )

Sikap dan prilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara KesatuanRepublik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjaminkelangsungan hidup.

artikel contoh usaha usaha bela negara

Garuda Indonesia Tercatat Sebagai Maskapai Paling Tepat Waktu Sepanjang 2012

Page 21: Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

Garuda Indonesia Tercatat Sebagai Maskapai Paling Tepat Waktu Sepanjang 2012 Garuda Indonesia Tercatat Sebagai Maskapai Paling Tepat Waktu Sepanjang 2012 Garuda Indonesia tercatat sebagai maskapai paling tepat waktu sepanjang 2012 Garuda Indonesia tercatat sebagai maskapai paling tepat waktu sepanjang 2012. On time performance maskapai BUMN ini tertinggi dibandingkan dengan enam maskapai lainnya, yakni 84,96% sepanjang 2012.

Kementerian Perhubungan mencatat dari enam maskapai penerbangan berjadwal dengan market share (pangsa pasar) domestik di atas 3%, Garuda Indonesia meraih angka on time performance (OTP) atau ketepatan waktu tertinggi. “Sepanjang tahun lalu Garuda mencatat OTP 84,96%, dengan posisi tertinggi pada Januari yang mencapai 90,57%,” kata Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo, Rabu (6/2/2013). Dia menjelaskan setelah Garuda, OTP tertinggi kedua diraih Wings Air (anak usaha Lion Air), Sriwijaya Air, Lion Air, Batavia Air (setop operasi karena dipailitkan sejak 31 Januari 2013), dan Merpati Nusantara.

Garuda Indonesia mampu mempertahankan OTP nya di level tertinggi meski rute yang diterbanginya terus bertambah. Pangsa pasarnya juga tercatat tertinggi kedua di Tanah Air, yakni 22,76%. Kompetitior utamanya dari sisi pangsa pasar yakni Lion Air, yakni sebesar 41,48%, hanya mampu menempati urutan keempat dari sisi tingkat ketepatan waktu terbang. Djoko mengatakan anak usaha Lion Air, yakn Wings Air, baru masuk dalam kategori pangsa pasar dalam negeri di atas 3% pada tahun lalu, dan langsung mencatat OTP tertinggi kedua setelah Garuda, mengalahkan induk usahanya. Pangsa pasar Wings Air tercatat 3,32% sepanjang 2012. Djoko menyebutkan sebagian besar keterlambatan

Page 22: Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

penerbangan, sehingga angka OTP rendah, disebabkan oleh faktor lain-lain yakni 39%. Faktor tertinggi kedua yakni faktor non teknis operasional sebesar 32,44% misalnya keterlambatan awak kabin karena transportasi, over booking, connecting flight crew, menunggu pembuatan dokumen penerbangan. Penyebab keterlambatan ketiga yakni faktr teknis operasional sebesar 22,82% diantaranya antrian pesawat lepas landas (take off), mendarat, atau alokasi waktu keberangkatan di bandara.

Sekjen Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Tengku Burhanuddin mengatakan maskapai Garuda Indonesia memang menunjukkan performa yang terus membaik setiap tahunnya sehingga tetap bisa menjaga ketepatan waktu terbangnya. “Kalau Garuda Indonesia itu, di dalam tiket tercantum himbauan batas check in tiket ½ jam sebelum keberangkatan. Lewat dari itu, pemegang tiket tak bisa diterbangkan, dan ternyata himbauan itu tampaknya efektif untuk menjaga ketepatan waktu terbangnya agar tidak terlambat,” kata Tengku. Menurutnya, tidak bisa dikatakan semakin banyak rute yang diterbangi satu maskapai akan mengurangi tingkat OTP.

Sebelum maskapai itu menerbangi rute dan frekuensi satu destinasi, maskapai harus mengajukan ke regulator, yakni Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub. “Jadi, tidak bisa disalahkan sepenuhnya kalau OTP rendah karena rutenya kebanyakan. Sebelum mereka terbang, kan sudah diberi persetujuan dari regulator, artinya maskapai itu mampu menerbangi rute dan frekuensi yang banyak, berarti alat produksinya mencukupi,” kata Tengku. Maskapai Lion Air sebelumnya pernah mendapat peringatan dari Kemenhub karena OTP di bawah 70% yakni masuk kategori merah. Untuk memperbaikinya, maskapai ini diminta untuk mengurangi produksi agar terjadi keseimbangan antara rute dan frekuensi yang dilayani dengan jumlah pesawat dan kru.

Tugas Individu

Page 23: Otonomi Daerah Adalah Wewenang Daerah Untuk Mengatur Dan Mengurus Kepentingan Masyarakat Atau Rumah Tangga Atau Daerahnya Masing

Semester ganjil (1)

D

I

S

U

S

U

N

OLEH :

Fitri Nur Hidayah.H

IXA

9997679981

Tahun Ajaran 2013/2014