Upload
merlin-kodir
View
256
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
OverdentureEstetika
Desain Overdenture
Apakah sebaiknya overdenture didukung oleh
sisa akar gigi yang ada? Atau dgn dukungan
koping? Apakah termasuk indikasi dr
penggunaan attachment? Attachment yg
mana?
Bare Root Overdenture
Overdenture yg dletakkan lgsg di atas sisa akar gg tnp mahkota, tlh
dlakukn perwtan endo (dpt sbg protesa interim ataupun permanen)
Indikasi :
1. Sisa akar hny utk memperthnkan bntk ridge alveolar dn dukungn
overdenture (dukungn dn stabilitas tdk dperlukan)
2. Pasien dgn usia sgt tua dn kesehatan buruk
3. Sbg tahap evaluasi thdp gg2 yg tersisa
4. OH & prognosis gg yg tersisa buruk
5. Murah
6. Tdk ada karies akar
7. Indeks karies rendah
Kelemahan :
1. Hanya meningktkan stabilitas, tanpa retensi
2. Akar dn protesa tdk rigid
3. Dentin yg terbuka rentan karies
Overdenture Teleskopik
Sisa akar yg tersisa dibuatkan koping primer yg berhubungan
dgn koping sekunder pd protesa akrilik atau metal atau
porselen-metal
Indikasi :
1. Sisa akar diperthnkan utk ridge alveolar
2. Dibutuhkn dukungn dan stabilitas >>, retensi >
3. Koping utk kontrol karies
4. Splinting dibutuhkn pd gg penyangga yg lemah
5. Penggunaan attachment yg kompleks <<
6. Pasien kooperatif
7. Prognosis >>
Kelemahan :
1. Koping pendek → retensi <<
2. Koping sedang / pnjg → retensi tdk adekuat
3. Koping pnjg estetik <<
4. Retensi koping pnjg / sedang hny pd friksi → susah dikendalikan &
disesuaikn
5. Koping pnjg / sedang tdk dpt dgunakan pd jarak oklusal yg pendek
Attachment Fixation Overdenture
Indikasi :
1. Sisa akar dperthnkan utk ridge alveolar
2. Dibutuhkan dukungan, retensi, & stabilitas >> utk
overdenture
3. Koping utk kontrol karies
4. Sbg splinting pd gg abutmen yg lemah
5. Dperlukan retensi yg mudah dkendalikan & dsesuaikan
6. Dibutuhkn kenyamanan dn kepuasan pasien
7. Utk memperlebar atau mengurangi mukosa yg berkontak
dgn protesa
8. Distribusi tek mastikasi lbh baik antara gg penyangga dn
jaringan >> drpd overdenture teleskopik konvensional
Kelemahan :
1. Sangat mahal
2. Lebih sukar dlm pembuatan dn perawatan
3. Terkadang estetik << dan mslh pd ruang oklusal
4. Pasien yg limited manual dexterity << sukar saat insersi
Pemilihan Attachment
1) Intra-coronal a) Zestb) Ginta
2) Ekstra-coronala) Studb) Barc) Auxiliary
Faktor yg mempengaruhi pemilihan attachment
- Rasio pnjg akar-mahkota
- Tipe koping
- Ruang vertikal yg tsedia
- Jmlh gg yg tersisa
- Dukungn tlg yg ada
- Lokasi abutmen yg akn dgunakan
- Lokasi abutmen yg terkuat
- Overdenture yg dbuat dgn dukungn gg, gg-mukosa
- Rahang antagonis dn protesanya
- Perawatan
- Harga / biaya
Attachment Ekstrakoronal1) Bar
a) Splinting abutmen
b) Utk retensi, stabilitas, dn dukungn
c) Ruang vertikal adekuat
d) Dpt dgabung dgn koping semua ukuran
e) Keinginan pasien
2) Stud
a) retensi, stabilitas, dn dukungan
b) Ruang vertikal terbts
c) Biasanya dgunakan koping pendek
d) dpt dletakkn pd spnjg span abutmen
e) dukngan jaringn maksimal
f) keinginan pasien
3) Auxiliary
a) Spring-loaded plunger
b) Screw
Kasus Pemicu
• Pasien pria, 49 thn, direksi BUMN• EO : tdk ada kelainan• Gigi2 yg ada : 16, 14, 13, 12, 11, 21, 22, 23, 24,
25, 32, 31, 41, 42• Gigi 14 non vital, pasca endo, sisa mahkota 3 mm
dr servikal• 32, 31, 41, 42 non vital, abrasi berat di bgn insisal• Tahanan jar RA rendah, RB tinggi
Treatment Sequence
Evaluasi Pra-perawatan
Anamnesa
– Riwayat perawatan dental pasien
– Riwayat kesehatan umum
– Keluhan utama dan tambahan pasien ingin
dibuatkan atau diperbaiki GT lama
– Harapan dn keinginan pasien
Pemeriksaan Klinis
• Gigi2 yg ada : 16, 14, 13, 12, 11, 21, 22, 23, 24, 25, 32, 31, 41, 42
• Gigi 14 non vital, pasca endo, sisa mahkota 3 mm dr servikal
• 32, 31, 41, 42 non vital, abrasi berat di bgn insisal
• Tahanan jar RA rendah, RB tinggi
Pemeriksaan Lain
– Vestibulum
– Proc alveolar tahanan jaringan RA rendah, tahanan jaringan RB
tinggi
– Ruang retromilohyoid
– Frenulum
– Keadaan residual ridge
– Ruang protesa
– Ada tidaknya torus
Pemeriksaan Radiografis
Panoramik evaluasi secara general
Dental
• Kedalaman Karies
• Besar kamar pulpa
• Rasio perbandingan mahkota akar
Diagnosa
RA : GTSL overdenture dgn attachment fixation menggunakan koping panjang / sedang pada 14
RB : GTSL overdenture dgn attachment fixation menggunakan koping panjang / sedang pada 32, 31, 41, dan 42
Rencana Perawatan Pembuatan Overdenture
Perawatan Pra-prostodontik
– Penentuan DV tentatif dengan asumsi terjadi penurunan DV akibat
kehilangan gigi posterior RB dan RA, serta abrasi berat pada gigi anterior RB
– Perawatan periodontal
– Rekonturing gigi miring, extrude
– PSA 31, 32, 41, 42
– Persiapan tempat cengkeram
Persiapan Gigi Penyangga
– Preparasi 31, 32, 41, 42
– Pembuatan dan pemasangan long coping pada 31, 32, 41, 42,
Pembuatan protesa
Pilihan Lain
RA : dibuatkan GTSL overdenture dgn retainer magnet pada gg 14
RB : dibuatkan GTSL overdenture dgn retainer magnet pada 32, 31, 41, 42
Retainer magnet
• Magnet diletakkan pada gigi tiruan & flat keeper pada akar
gigi penyangga path of insertion tidak terpengaruh oleh
retainer
Keuntungan
Keuntungan
Pilihan Lain
RA : dibuatkan GTSKL konvensional dan gigi 14 dibuatkan post-core dan crown
RB : dibuatkan GTSL overdenture dgn koping pendek / sedang pd 32, 31, 41, 42