Upload
maktal-budiyarto
View
32
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
1/55
DIABETES MELITUS
PENGERTIAN
Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia
akibat defek pada:
1. Kerja insulin (resistensi insulin) di hati (peningkatan produksi glukosa hepatik)dan dijaringan perifer (otot dan lemak).
2. Sekresi insulin oleh sel beta pankreas.
3. atau keduanya.
Klasifikasi Diabetes melitus(DM)
. D! tipe 1 (destruksi sel "# umumnya diikuti defisiensi insulin absolut):
Immune-mediated, Idiopatik
. D! tipe 2 (ber$ariasi mulai dari predominan resistensi insulin dengan
defisiensi insulin relatif sampai predominan defek sekretorik dengan resistensi
insulin).. %ipe spesifik lain:
Defek genetik pada fungsi sel ". Defek genetik pada kerja insulin. &enyakit eksokrin pangkreas. 'ndokrinopati. Diinduksi obat atau at kimia. nfeksi. entuk tidak laim dariImmune mediatedD!. Sindrom genetik lain# yang kadang berkaitan dengan D!.
*. D! gestasional.
DIAGNOSIS
%erdiri dari:
Diagnosis D!. Diagnosis komplikasi D!. Diagnosis penyakit penyerta. &emantauan pengendalian D!.
+namnesis:
Keluhan khas D!: poliuria# polidipsia# polifagia# penurunan berat badan yang
tidak dapat dijelaskan sebabnya. Keluhan tidak khas D!: lemah# kesemutan# gatal# mata kabur# disfungsi ereksi
pada pria# pruritus $ul$ae pada ,anita.
Fakt! !esik DM ti"e #$
-sia /0 tahun erat badan : 11 berat badan idaman atau indeks massa tubuh (!%) 23
Kgm2
4ipertensi (%D 5 1/6 mm4g).
1
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
2/55
7i,ayat D! dalam garis keturunan. 7i,ayat abortus berulang# melahirkan bayi 8a8at# atau lahir bayi /. gram 7i,ayat D! gestasional. 7i,ayat toleransi gula terganggu (%9%) atau glukosa darah puasa
terganggu(9D&%).
&enderita penyakit jantung koroner# tuberkulosis# hipertiroidisme Kolesterol 4D ; 30 mgd dan atau trigliserida 5 20 mgd.
Peme!iksaa% fisik le%&ka"' termasuk
%inggi badan# berat badan# tekanan darah# lingkar pinggang. %anda neuropati. !ata (*isus# lensa mata# dan retina). 9igi mulut. Keadaan kaki (termasuk rabaan nadi kaki)# kulit dan kuku.
K!ite!ia ia&%stik DM a% &a%&&ua% tle!a%si &luksa$1. Kadar glukosa darah se,aktu (plasma $ena) 5 2 mgd# atau.2. Kadar glukosa darah puasa (plasma $ena) 5 12< mgd# atau.
3. Kadar glukosa plasma 5 2mgd pada 2 jam sesudah beban glukosa =0
gram pada %%9>.
DIAGNOSIS BANDING
4iperglikemia reaktif# toleransi glukosa terganggu (%9%)# glukosa darah puasa tergangu
(9D&%).
PEMERIKSAAN PENUNANG
Peme!iksaa% lab!at!ium$ 4b# leukosit# hitung jenis leukosit# laju endap darah. 9lukosa darah puasa dan 2 jam sesudah makan . -rinalisis rutin# proteinuria 2/ jam# ??% ukur# keratin. S9&%# +lbumin9lobulin. Kolesterol total# kolesterol D# kolesterol 4D# trigliserida. +1?. +lbuminuri mikro.
Peme!iksaa% "e%u%*a%& lai%$
'K9# foto toraks# funduskopi.
TERAPI
Eukasi meli"uti "ema+ama% te%ta%&$
&enyakit D!# makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan D!# penyulit D!#
inter$ensi farmakologis dan non farmakologis# hipoglikemia# masalah khusus yang
dihadapi# 8ara menggembangkan sistem pendukung dan mengajarkan keterampilan# 8ara
mempergunakan fasilitas pera,atan kesehatan.
2
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
3/55
Pe!e%,a%aa% Maka%
Standart yang dianjurkan adalah makan dengan komposisi:
Karbohidrat
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
4/55
&enambah sensiti$itas terhadap insulin : metformin# tiaolidindion. &enghambat absobsi glukosa : &enghambat glukosidase alfa.
I%suli%
ndikasi: &enurunan berat badan yang 8epat. 4iperglikemia berat yang disertai ketosis. Ketoasidosisi diabeti8. 4iperglikemia hiperosmolar non ketotik. 4iperglikemia dengan asidosis laktat. 9agal dengan kombinasi >4> dosis hamper maksimal. Stres berat (infeksi sistemik# operasi berat# !+# stroke). Kehamilan dengan D! diabetes melitus gestasional yang tidak terkendali
dengan peren8anaan makan.
9angguan fungsi ginjal atau hati yang berat. Kontraindikasi dan atau alergi terhadap >4>.
Te!a"i kmbi%asi
&emberian >4> maupun insulin selalu dimulai dengan dosis rendah# untuk kemudian
dinaikan se8ara bertahap sesuai dengan respon terhadap kadar glukosa darah. Kalaudengan >4> tunggal sasaran kadar glukosa darah belum ter8apai# perlu kombinasi dua
kelompok obat hipoglikemi oral yang berbeda mekanisme kerjanya.
&engelolaan D! tipe 2 9emuk:
N% Fa!makl&is e$aluasi 2 @ / minggu (sesuai dengan keadaan klinis):
Sasaran tidak ter8apai Pe%eka%a% kembali tatalaksa%a %%/fa!makl&is0
e$aluasi 2 @ / minggu (sesuai dengan keadaan klinis):
Sasaran tidak ter8apai 1 2 ma,am O.O
iguanid &enghambat glukosidase 9litaone$aluasi 2 @ / minggu (sesuai dengan keadaan klinis):
Sasaran tidak ter8apai Kmbi%asi # ma,am O.O' a%ta!a$
iguanid &enghambat glukosidase 9litaon
e$aluasi 2 @ / minggu (sesuai dengan keadaan klinis):
Sasaran tidak ter8apai Kmbi%asi 3 ma,am O.O$
iguanid H &enghambat glukosidase H 9litaonatau
Te!a"i Kmbi%asi O.O sia%& +a!i 1 i%suli% Malam
e$aluasi 2 @ / minggu (sesuai dengan keadaan klinis):
/
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
5/55
Sasaran terapi kombinasi 3 ma8am >4> tidak ter8apai:
Kmbi%asi 4 ma,am O.O
iguanid H &enghambat glukosidase H 9litaon H Se8retagogueatau
Te!a"i Kmbi%asi O.O sia%& +a!i 1 i%suli% Malam
e$aluasi 2 @ / minggu (sesuai dengan keadaan klinis):Sasaran terapi kombinasi / ma8am >4> tidak ter8apai:
I%suli%
+tauI
Te!a"i Kmbi%asi O.O sia%& +a!i 1 i%suli% Malam
Sasaran terapi kombinasi >4> H insulin tidak ter8apaiJ
I%suli%
ila sasaran ter8apai teruskan terapi terakhir
&engelolaan D! tipe 2 %idak 9emuk:
N% Fa!makl&is e$aluasi 2 @ / minggu (sesuai dengan keadaan klinis):
Sasaran tidak ter8apai N%/fa!makl&is 1 se,!eta&&ue
e$aluasi 2 @ / minggu (sesuai dengan keadaan klinis):
Sasaran tidak ter8apai Kmbi%asi # ma,am O.O' a%ta!a$
Se8retagogue H &enghambat glukosidase iguanid 9litaon
e$aluasi 2 @ / minggu (sesuai dengan keadaan klinis):
Sasaran tidak ter8apai Kmbi%asi 3 ma,am O.O$
Se8retagogue H &enghambat glukosidase iguanid 9litaon# atau
Te!a"i Kmbi%asi O.O sia%& +a!i 1 i%suli% Malam
e$aluasi 2 @ / minggu (sesuai dengan keadaan klinis):
Sasaran terapi kombinasi 3 ma8am >4> tidak ter8apai:
Kmbi%asi 4 ma,am O.O
Se8retagogue H &enghambat glukosidase H iguanid H 9litaonatau
Te!a"i Kmbi%asi O.O sia%& +a!i 1 i%suli% Malam
e$aluasi 2 @ / minggu (sesuai dengan keadaan klinis):
Sasaran terapi kombinasi / ma8am >4> tidak ter8apai:
I%suli%atau
Te!a"i Kmbi%asi O.O sia%& +a!i 1 i%suli% Malam
Sasaran terapi kombinasi >4> H insulin tidak ter8apaiJ
I%suli%
0
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
6/55
ila sasaran ter8apai: teruskan terapi terakhir
&enilaian hasil terapi
1. &emeriksaan glukosa darah.2. &emeriksaan +1?.
3. &emeriksaan glukosa darah sendiri.
/. &emeriksaan glukosa rutin.
0. &enentuan enda Kriteria Keton penggendalian D! (lihat tabel).
%abel : Kriteria &enggendalian D!
aik Sedang uruk
9D puasa( mgd) @ 16 11 @ 120 5 12bat:
(sering): insulin# sulfonilurea# alkohol (kadang): kinin# pentamidine (jarang): salisilat# sulfonamid
4iperinsulinisme endogen: insulinoma# kelainan sel " jenis lain# sekretagogue(sulfonilurea)# autoimun# sekresi insulin ektopik.
&enyakit kritis: 9agal hati# gagal ginjal# gagal jantung# sepsis# stra$asi dan inanisi. Defesiensi endokrin: kortisol#rowt/ /ormone# glikagon# epinefrin. %umor nonA sel" : sarkoma# tumor adrenokortikal# hepatoma# leukimia# limfoma#
melanoma.
&as88aAprandial: rektif (setelah operasi gaater)# diinduksi alkohol.
PEMERIKSAAN PENUNANG
Kadar glukosa darah (9D)# tes ginjal# tes fungsi hati# ?Apeptide
TERAPI
Staium "e!mulaa% (saa!)
erikan gula murni 3 gram (2 sendok makan) atau siroppermen gula murni(bukan pemanis pengganti gula atau dietgula diabetes) dan makanan yang
menggandung karbohidrat.
4entikan obat hipoglikemik sementara. &antau gula darah se,aktu 1A2 jam.
&ertahankan 9D 2mgd (bila sebelumnya tidak sadar). ?ari penyebab.
Staium la%*ut (kma +i"&likemi atau tiak saa! a% ,u!i&a +i"&likemi)
1. erikan larutan DeNtrose / sebanyak 2 flakon (E 0 ml) bolus intera
$ena2. Diberikan 8airan deNtrose 1 per infus# < jam per kolf
3. &eriksa 9D se,aktu (9Ds) kalau memungkinkan dengan glukometer
ila 9Ds C0mgd H bolus deNtrose / 0ml * ila 9Ds C1mgd H bolus deNtrose / 20ml *
/. &eriksa 9Ds setiap 1jam setelah pemberian DeNtrose / ila 9Ds C0mgd H bolus deNtrose / 0ml * ila 9Ds C1mgd H bolus deNtrose / 20ml * ila 9Ds C1A2mgd tanpa bolus deNtrose / ila 9Ds 2mgd pertimbangkan penurunan ke8epatan drip
deNtrose 1 0ml *
0. ila 9Ds 1mgd sebanyak 3 kali berturutAturut#
pemantauan 9Ds setiap 2 jam# dengan perotokol sesuai dengan diatas. ila 9Ds
12
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
13/55
2mgd pertimbangkan mengganti infus dengan deNtrose 0 atau La?
#6
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
14/55
DISLIPIDEMIA
PENGERTIAN
Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang ditandai oleh kelainan
(peningkatan atau penurunan) fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama
adalah kenaikan kolesterol total# kenaikan kadar trigliserid serta penurunan kadarkolesterol 4D. Dalam proses terjadinyaaterosklerosis ketiganya mempunyai peran
penting dan berkaitan# sehingga dikenal sebagai triad lipid. Se8ara klinis dislipidemia
diklasifikasikan menjadi 3# yaitu:4iperkolesterolemia# hipertrigliseridemia# dan 8ampuran4iperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia.
DIAGNOSISKlasifikasi kaa! kleste!l$ Klasifikasi
Kolesterol D: C1mgd >ptimal
1A126mgd 4ampir optimal
13A106mgd =orderlinetinggi1
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
15/55
-mur (pria 5/0 tahun# ,anita 500 tahun) Kolesterol 4D rendah 4ipertensi (%D 51/6 atau dalam terapi antihipertensi) 7i,atay penyakit jantung koroner dini dalam keluarga (First deree7pria
C20 tahun# ,anita C
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
16/55
4ipertrigliseridemia sekunder Karena obesitas# D!# penyakit ginjal kronik#lipodistrofi, lycoen storae disease# alkohol# bedah *ypass ileal# stres# sepsis#
kehamilan# obat (estrogen# isotretinoin# penghambat beta#glukokortikoid# resinpeningkat *ile-acid, thiaide)# hepatitis akut# lupus eritematosus sistemik#
gammopati monoklonal: myeloma multipel# limfoma +DS: in/i*itor protease"
4D rendah sekunder# karena malnutrisi# obesitas# merokok# penghambatbetasteroid anabolik.
PEMERIKSAAN PENUNANG
Skrining dianjurkan pada semua pasien berusia 2 tahun# setiap 0 tahun sekali:Kadar kolesterol total# D# 4D# trigliserida# glukosa darah# tes fungsi hati# urin
lengkap# tes fungsi ginjal# %S4# 'K9.
TERAPI
U%tuk +i"e!kleste!lemia$
&enatalaksanaan LonAfarmakologis (&erubahan gaya hidup):
Diet# dengan komposisi: emak jenuh C = kalori total &-+ hingga 1 kaloti total !-+ 4ingga 1 kaloti total emak total 20 @ 30 kalori total Karbohidrat 0 @
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
17/55
&ra$astantin 1 @ / mg lu$astantin 2 @ mg +tor$astantin 1 @ mg
9olongan *ile acid seuestrant: Kolestiramin / @ 1< g
9olongan nicotinic acid7 :icotin acid (immediated release) 2 N 1 mg s.d. 1#0 @ 3 g
%arget Kolesterol D (mgd)
Kategori %arget Kadar D Kadar D untuk 7isiko D untuk mulai &94 mulai terapi farmakologis
&BK atau C 1 5 1 13
'ki$alen &BK (1 @ 126: opsional)(7S 2)
aktor risiko 5 2 C 13 5 13 5 13 (7S 1 @ 12)
(7S ; 2) (1
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
18/55
KOMPLIKASI
+terosklerosis# penyakit jantung koroner# strok# pankreatitis akut
PROGNOSIS
0. Dubia ad onam
Pa%ua% Pela5a%a% Meik PB PAPDI
1" P'%(':I" (onsesus Penelolaan)islipidemia pada )ia*etes Melitus
di Indonesia" 15"" 'pert Panel on )etection, '&aluation, and +retment o Bi/ =lood
#/olesterol in Adults" 'ecuti&e ummary o t/e +/ird %eport o t/e :ational
#/olesterol 'ducation Proram 4:#'P 'pert Panel on )etection, '&aluation, and
+retment o Bi/ =lood #/olesterol in Adult 4Adult +eratment Panel III 2AMA"May16,0013 ;5417 8;6 $ G"
." emiardi ? :ational #/olesterol 'ducation Proram - Adult
+eratment Panel III 4:#'P $ A+P III7 adaka/ yant *aruH Makala/ ian (linik
=aian Meta*olik 'ndokrinoloi =aian Ilmu Penyakit )alam, 00"8" ?ins*er B:, ?old*er I2, )isorder o @ipoprotein Meta*olism" In
=raunwald ', Fauci A, (asper )@, Bauser @, @ono )@, 2ameson 2@, BarrisonDsPrinciples o Internal Medecine 15t/ed" :ey Eork7 M# ?raw-Bill3 001"p" 85 $ 5G
5" uyono " +erapi )islipidemia, =aaimana memili/nya dan sampai
(apanHProsidin imposium #urrent +reatment in Internal Medicine 000" 2akarta,
11- 1 no&em*er 0007 1;5- "
1
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
19/55
DEMAM BERDARA. DENGUE
PENGERTIAN
Demam berdarah dengue merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh $irus
dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamukAedes aeypty danAedes Al*opictussertamemenuhi kriteria G4> untuk demam berdarah dengue (DD)
DIAGNOSIS
K!ite!ia ia&%sis 9.O 2::; u%tuk DBD +a!u meme%u+i$
Demam atau ri,ayat demam akut# antara 2A= hari# biasanay bifasik
%erdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut ini: -ji toniuetpositif ( 2 petekie dalam 2#0/ 8m2 ) &etekie# ekimosis# atau purpura &erdarahan mukosa# saluran 8erna# bekas suntikan# atau tempat lain 4ematemesis atau melena
%rombositiponia (; 1.mm3 ) %erdapat minimal satu tanda @ tanda leakae7
4ematokrit meningkat 52 dibanding hematokrit rataArata pada usia#jenis kelamin# dan populasi yang sama
4ematokrit turun hinga 5 2 dari hematokrit a,al# setelah pemberian8airan
%erdapat efusi pleura# efusi perikard# asites# dan hipoproteinimia
De!a*at
. Demam disertai gejala konstitusional yang tidak khas# manifestasi
perdarahan hanya berupa ujitorniuetpositif dan atau mudah memar. Derajat disertai perdarahan spontan
16
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
20/55
. %erdapat kegagalan sirkulasi: nadi 8epat dan lemah atau hipotensi#
disertaikulit dingin dan lembab serta gelisah
*. 7enjatan: tekanan darah dan nadi tidak teratur# DD derajat dan *digolongkan dalam sindrom renjatan dengue
DIAGNOSIS BANDINGDemam akut lain yang bermanifestasi trobositopenia
PEMERIKSAAN PENUNANG
4b# 4t# lokosit# trombosit# serologi dengue
TERAPI
N%/fa!makl&is: tirah baring# makanan lunak
Fa!makl&is$
Simtomatis: antipiretik parasetamol bila demam %atalaksana terin8i dapat dilihat pada lampiran protokoltatalaksana DD
?airan intera$ena : 7inger aktat atau ringer asetat /A< jamkolfKoloid plasma ekspander pada DD stadium dan * bila diperlukan
%ranfusi trombosit dan komponen darah sesuai indikasi &ertimbangan heparinisasi pada DD stadium dan * dengan koagulan
intra$askuler diseminata (KD)
KOMPLIKASI
7enjatan# perdarahan# KD
PROGNOSIS
onam
2
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
21/55
DEMAM TIFOID
PENGERTIAN
Demam tifoid merupakan penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh infeksi kuman
almonella typ/iatau almonella paratyp/i"
DIAGNOSIS
+namnesis: demam naik se8ara bertangga pada minggu pertama lalu demam
menetap (kontinyu) atau remiten pada minggu kedua. Demam terutama sore malamhari# sakit kepala# nyeri otot# anoreksia# mual# muntah# obstipasi# atau diare.
&emeriksaan fisik: febris# kesadaran berkabut# bradikardi relatif (peningkatansuhu1? tidak diikuti peningkatan denyut nadi Nmenit)# lidah yang berselaput (kotor
ditengah# tepi dan ujung merah# serta tremor)# hepatomegali# splenomegali# nyeri
abdomen# roseolae (jarang pada orang ndonesia).
aboratorium: dapat ditemukan lekopeni# lekositosis# atau leukosit normal#aneosinofil# limfopenia# peningkatan 'D# anemia ringan# trombositopeni# gangguan
fungsi hati# kultur darah (biakan empedu) positif atau peningkatan titer uji ,idal 5 /kali setelah satu minggu memastikan diagnosis. Kultur darah negatif tidak
menyingkirkan diagnosis# uji ,idal tunggal dengan titer antibodi > 132 atau 4
1
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
22/55
Ditemukannya kuman almonella typ/i dalam biakan feses atau urine pada seseorang
tanpa tandaAtanda klinis infeksi atau pada seseorang setelah 1 tahun pas8aAdemam tifoid.
DIAGNOSIS BANDING
nfeksi $irus# malaria
PEMERIKSAAN PENUNANG
Darah perifer lengkap# tes fungsi hati# serologi# kultur darah (biakan empedu)
TERAPI
N%/fa!makl&is$ tirah baring# makanan lunak rendah serat
Fa!makl&is$
Simtomatis +ntimikroba:
&ilihan utama: kloramfenikol /N 0 mg sampai dengan = hari bebasdemam.
+lternatif lain: %iamfenikol /N 0 mg (komplikasi hematologi lebih rendah
dibandingkan kloramfenikol)
Kotrimoksasol 2N2 tablet selama 2 minggu. +mpisilin dan amoksisilin 0A10 mgKg selama 2 minggu Sefalosporin generasi I yang terbukti efektif adalah seftriakson 3A/
gram dalam dekstrose 1 88 selama P jam perAinfus sekali sehari# selama 3A0
hari dapat pula diberikan sefotaksim 2A3 N1gram# sefoperaon 2N 1 gram
lurokuinolon (demam umumnya lisis pada hari atau menjelanghari *)
Lorfloksasin 2N / mghari selama 1/ hari Siprofloksasin 2N 0 mghari selama < hari
>floksasin 2N / mghari selama = hari
&efloksasin / mghari selama = hari
leroksasin / mghari selama = hari
&ada kasusu toksik tifoid (demam tifoid disertai gangguan kesadaran dengan atautanpa kelainan neurologis lainnya dan hasil pemeriksaan 8airan otak masih dalam
batas normal) langsung diberikan kombinasi kloramfenikol /N0 mg dengan
ampisilin /N1 gram dan deksametason 3N0 mg.
Kombinasi antibiotika hanya diindikasikan pada toksik tifoid# peritonitis atauperforasi# renjatan septik.
Steroid hanya diindikasikan pada toksik tifoid atau demam tifoid yang mengalamirenjatan septik dengan dosis 3N3 mg
Kasus tifi ka!ie!$
%anpa kolelitiasis pilihan regimen terapi selam 3 bulan +mpisilin 1mgKghari H &robenesid 3mgKghari +moksisilin 1mgKghari H &robenesid 3mgKghari
22
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
23/55
Kotrimoksaol 2N2 tablethari Dengan kolelitiasis kolesitektomi H regimen tersebut diatas selama 2 hari atau
kolesitektomi Hsalah satu regimen berikut:
Siprofloksasin 2N =0mghari Lorfloksasin 2N/ mghari
nfeksi c/itosoma /aemato*iumpada traktus urinarius eradikasi c/itosoma/aemato*ium:
&raikuantel /mgKg dosis tunggal# atau !etrifonat =#0 A1mgKg bila perlu berikan 3 dosisi# intera$ena 2
minggu
Setelah eradikasi berhasil# diberikan regimen terapi untuk tifoid karier seperti diatas.
Pe!+atia%$ &ada kehamilan flurokuinolon dan kotrimoksaol tidak boleh digunakan.
Kloramfenikol tidak dianjurkan pada trimester . %iamfenikol tidak dianjurkan pada
trimester . >bat yang dianjurkan golongan beta laktam: ampisilin# amoksisilin# dan
sefalospori generasi (seftriakson)
KOMPLIKASI
I%testi%al$ &erdarahan intestinal# perforasi usus# ileus paralitik# pankreatitis.
Ekst!a/i%testi%al $ kardio$askuler (kegagalan sirkulasi perifer# miokarditis# trombosis#
tromboflebitis)# hematologik (anemia hemolitik# trombositopenia# KD)# paru
(pneumonia# empiema# pleuritis)# hepatobilier (hepatitis# kolesistitis)# ginjal (spondilitis#artitis)# neuropesikiatrik (toksik tifoid)
PROGNOSIS
aik# ila penyakit berat# pengobatan terlambattidak adekuat atau ada komplikasi berat#prognosis meragukan buruk.
23
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
24/55
DISPEPSIA
PENGERTIAN
Dispepsia merupakan kumpulan gejala atua sindrom yang terdiri atas nyeri ulu hati# mual#
kembung# muntah# rasa penuh# atau 8epat kenyang dan senda,a.
DIAGNOSIS
+namnesis terdapatnyakumpulan gejala tersebut diatas.
DIAGNOSIS BANDING
&enyakit refluks gastroesofageal
rritable o,el Syndrome Karsinona saluran 8erna bagian atas Kelainan pangkreas dan kelainan hati
PEMERIKSAAN PENUNANG
2/
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
25/55
'ndoskopi saluran 8erna bagian atas dan biopsi# pemeriksaan terhadap adanya infeksi
4elli8oba8ter pylori# pemeriksaan fungsi hati# amilase dan lipase# fosfates alkali dan
gama 9%# -S9 abdomen.
TERAPI
Suportif: nutrisi &engobatan empirik selama / minggu &engobatan berdasarkan etiologi
KOMPLIKASI
%ergantung etiologi dispepsia.
INTOKSIKASI ORGANOFOSFAT
PENGERTIAN
ntoksikasi >rganofosfat !erupakan intoksikasi akibat at yang mengandung
>rganofosfat.
DIAGNOSIS
+namnesis: ri,ayat minum kontak dengan at yamg mengandung organofosfat#muntah
&emeriksaan fisik: bradikardi# pupil miosis# penurunan kesadaran# tandaAtandaaspirasi
aboratorium: pemeriksaan bahan muntah atau darah mengandung organofosfat
PEMERIKSAAN PENUNANG
D elektrolit# rntogen torak# 'K9# pemeriksaan organofosfat
20
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
26/55
TERAPI
ilas lambung pakai L9% +tropinisasi
KOMPLIKASI9agal nafas# blok +*
PROGNOSIS
Dubia.
.IPERTENSI
PENGERTIAN
4ipertensi adalah keadaan tekanan darah yang sama atau melebihi 1/ mm4g sistolik
dan atau sama atau melebihi 6 mm4g diastolik pada seorang yang tidak sedang makan
obat antihipertensi.
Klasifikasi Teka%a% Da!a+ Be!asa!ka%Joint National Committee 8II$
Klasifikasi TD sistlik TD iastlik (mm.&) (mm.&)
Lormal C 2 dan C
&reAhipertensi 12 @ 136 atau A 6
4ipertensistae1 1/ @ 106 atau 6 A 664ipertensistae2 5 1
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
27/55
DIAGNOSISI
Klasifikasi berdasarkan rataArata pengukuran tekanan darah yang dilakukanminimal 2 kali tiap kunjungan pada 2 kali kunjungan atau lebihdengan menggunakancu yang meliputi minimal lengan atas pada pasien dengan posisi duduk dan
telah beristirahat 0 menit.
%ekanan sistolik E suara fase 1 dan tekanan diastolik E suara fase 0 &enggukuran pertama harus pada kedua sisi lengan untuk menghindarkan
kelainan pembulu darah perifer.
&enggukuran tekanan darah pada ,aktu berdiri diindikasikan pada pasien denganresiko hipotensi postural (lanjut usia# D!# dll)
aktor resiko kardio$askuler: 4ipertensi !erokok >besitas (!% 3) nakti$itas fisik
Dislipidemia D! !ikroalbuminuria atau C
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
28/55
!odifikasi gaya hidup dengan target tekana darah C 1/6mm4g atau13mm4g pada pasien D! atau penyakit ginjal kronis.ila target tidak
ter8apaimaka diberikan obat inisial.
>bat inisial dipilih berdasarkan:1. 4ipertensi tanpa compellin indication7
a. &ada hipertensi stage dapat diberikan diuretik.&ertimbangkan pemberian penghambat +?'# penyekat reseptor beta#penghambat kalsium# atau kombinasi.
b. &ada hipertensi stage dapat diberikan kombinasi 2 obat#
biasanya golongan diuretik# tiaid dan penghambat +?' atau antagonisreseptor + atau penyakit reseptor beta atau penghambat kalsium.
2. 4ipertensi dengan 8ompelling indi8ation. ihat
tabel petujukpemilihan obat pada 8ompilling indi8ation. >bat obat antihipertensilain dapat diberikan bila dibutuhkan misalnay diuretik# antagonis reseptor +#
penghambat +?'# penyekat reseptor beta# atau penghambat kalsium.
&ada pengguna penghambat +?' atau antagonis reseptor +: e$aluasi kretinin
dan kalium serum# bila terdapat peningkatan kreatinin 30 atau timbulhiperkalemia harus dihentikan
Kondisi khusus lain: >besitas dan sindrom metabolik(terdapat 3 atau lebih keadaanberikut:lingkar pinggang lakiAlaki 12 8m atau perempuan 6 8m# tolerasiglukosa tergangu dengan gula drah puasa 5 11mgd# tekanan darah
minimal13 0mm49# %rigliserida tinggi 510mgdl# kolesterol 4D
rendahC/mgd pada lakiAlaki atau C0 mgd pada perempuan) modifikasi
gaya hidup yang intensif dengan pilihan terapi utama golongan penghambat+?'. &ilihan lain adalah antagonis reseptor +# penghambat kalsium# dan
penghambat . 4ipertro$i $entrikel kiri tatalaksana tekanan darah yang agresife
termasuk penuruna berat badan# restrik asupan natrium# dan terapi dengan
semua kelas antihipertensi ke8uali $asodilator langsung# hidralain danminoksidil.
Petu%*uk "emili+a% bat "aa ,m"elli%& i%i,ati%
Kondisi >batA obat yang direkomendasikan
7esiko %inggi Diureti8 &enyekat &enghambat +ntagonis &enghambat +ntagonisDg ?ompelling 7esptor " +?' 7eseptor + Kalsium +ldosteron
ndi8ation
9agal jantung
&as8a infark !iokard
7isiko tinggi
2
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
29/55
&eny. Koroner
D!
&enyakit
ginjal kronik
&en8egahan Stroke
berulag
&enyakit arteri perifer semua kelas antihipertensi# tatalaksana faktorresiko lain# dan pemberian aspirin
anjut usia# termasuk penderita hipertensi sistolik terisolasidiuretik(tiaid) sebagai lini pertama# dimulai dengan dosis rendah 12#0 mghari.
&enggunaan obat antihipertensi lain dengan mempertimbangkan penyakit
penyerta Kehamilan pilihan terapi adalah golongan metildopa# penyekat reseptor"# antagonis kalsium# dan $asodilator. &enghambat +?' dan antagonisreseptor + tidak boleh digunakan selama kehamilan.
KOMPLIKASI
4ipertrofi $entrikel kiri# proteinuria dan gangguan fungsi ginjal# aterosklerosisi pembulu
darah# retinopati# stroke atau %+# infark miokard# angina pe8toris# gagal jantung.
PROGNOSISI
onam.
FE8ER OF UNKNO9N ORGIN
PENGERTIAN
e$er of unkno,n orgin (->) klasik adalah demam3#3o
? selama lebih dari 3minggu# sudah dilakukan pemeriksaan intensif selama 3 hari bila pasien dira,at
atau minimal 3 kali kunjungan pasien ra,at jalan tetapi belum dapat ditentukan
penyebab demam. &enyebab: infeksi# neoplasma# penyakit kolagen dan $as8ular.
-> pada pasien 4* adalah demam 3#3o ? selama / minggu atau lebih padapasien ra,at jalan atau minimal / hari pada pasien yang dira,at dengan hasil
pertumbuhan mikroorganisme negati$e dari dugaan fo8us infeksi. &enyebab:
infeksi# obat# sar8oma# limfoma.
26
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
30/55
-> pada pasien netropenia ( jumlah lekosit &!L C0mm 3 )adalah demam3#3o ?# dalam 3 hari pera,atan pertumbuhan mikroorganisme masih negati$e
dari dugaan infeksi. &enyebab: infeksi
-> pada geriatri adalah demam 3#3o ?# dalam 3hari pera,atan atau minimal 3kali kunjungan pasien ra,at jalan belum dapat ditentukan penyebab dari demam.
&enyebab: neoplasma# penyakit kolagen# infeksi. -> pada pasien pediatri (usiaC1 tahun) adalah demam 3#3o ? selama lebih
dari hari#sudah dilakukan pemeriksaan intensif selama 3 hari bila pasien dira,at
atau minimal 3 kali kunjungan pasien ra,at jalan tetapi belum dapat ditentukan
penyebab demam. &enyebab: infeksi# penyakit kolagen# neoplasma.
-> pada pasien nosokomial demam 3#3o ? timbul pada pasien yang dira,at di7S dan pada saat mulai dira,at serta masa permulaan pera,atan tidak terjangkit
infeksi# penyebab demam tak diketahui dalam ,aktu 3 hari termasuk hasil
pertumbuhan mikroogganisme negati$e dari dugaan fo8us infeksi. &enyebab:infeksi.
-> iatrogeni8 adalah demam 3#3o ? akibat penggunaan obat: penisilin#sefalosporin# sulfonamide# atropine# fenitoin# prokainamida# amfoterisin#
interferon# interleukin# rifampisin# L4# makrolida# klindamisin# $ankomisin#aminoglikosida# allopurinol.
DIAGNOSIS
A%am%esis a% Peme!iksaa% Fisis$
7i,ayat penyakit se8ara terperin8i: pola demam# ada tidaknya infeksi salurannafas atas# infeksi saluran nafas ba,ah# kaku leher# nyeri perut# disuria# atau sakit
pinggang# diare# abses atau radang tonsil dan otot# nyeri dan pembengkakan sendi#atau tanpa kelainan spesifik.
7i,ayat pekerjaan# perjalanan# kontak dengan orang sakit atau he,an# traumafisik atau bedah# obatAobatan# (termasuk rokok# alkohol# narkoba)# keadaan kulitpasien# kelenjar getah bening# lubang oriicespasien.
Lab!at!ium$ sesuai mikroorganisme dan organ terkait
DIAGNOSIS BANDING
nfeksi# penyakit kolagen# neoplasma# efek samping obat.
PEMERIKSAAN PENUNANG
&emeriksaan hematologi# kimia darah# -# mikrobiologi# imunologi radiologi# 'K9#
biopsi jaringan tubuh# pen8itraan# sidikan (scannin)# endoskopiperitoneoskopi#angiografi# limfografi# tindakan bedah (laparatomi per8obaan)# uji pengobatan.
TERAPI
Simtomatis. -ji terapeutik dengan antibiotika# kortikosteroid# atau obat antiinflamasi non
steroid tidak dianjurkan ke8uali bila penyakit progesif dan potensial fatal sehingga
terapi empirik diperlukan.
3
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
31/55
KOMPLIKASI
Sepsis# renjatan sepsis.
PROGNOSIS
Dubia.
DIARE KRONIK
PENGERTIANDiare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 10 hari sejak a,al diare.
DIAGNOSIS
Diare dengan lama lebih dari 10 hari.
DIAGNOSIS BANDING
31
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
32/55
Kelaina pankreas# kelainan usus halus dan usus besar# kelainan &'! dan tritoksikosis#
kelaian hati# sindrom kolon iritable tipe diare.
PEMERIKSAAN PENUNANG
&emeriksaan tinja.
&emeriksaan darah: D kadar fertinin# SA?# kadar $itamin 12 darah# kadarasam folat darah# albumin serum# eosinofil darah# serologi amuba (D%)# ,idal#pemeriksaan imunodefisiensi: (?D/# ?D)# feses lengkap dan darah samar.
&emeriksaa anatomi usus: arium enema colon in loop ( didahului L>)#kolonoskopi# ileoskopi# dan biopsi#=arium ollw t/rou atau enteroclysis# '7?-S9 abdomen# ?% s8an abdomen.
ungsi usus dan pankreas: tes fungsi ileum dan yeyunum# tes fungsi pankreas# tessc/illin,?'+ dan ?a 16A6.
TERAPI
Lon farmakologis: diet lunak tidak merangsang# tinggi kalori# tinggi protein# bilatidak tahan laktosa diberikan rendah laktosa# bila maldigesti lemak diberikan
rendah lemak. ila penyakit ?rohn dan kolitis ulserosa diberikan rendah seratpada keadaan akut. &ertahankan minum yang baik# bila perlu infus untuk
men8egah dehedrasi.
armakologis: ila sesak nafas dapat diberikan oksigen# infus untuk memberikan 8airan
dan elektrolit.
+ntobiotik bila terdapat infeksi. ila penyebab amuba parasit giardian dapat diberikan metronidaol. ila alergi makanan obat susu# diobati dengan menghentikan makanan
obat penyebab alergi tersebut. Keganasan polip diobati dengan pengangkatan kanker polip. % usu diobati dengan >+%. Diare karena kelainan endokrin# diobati dengan kelainan endokrinnya. !alabsorsi diatasi dengan pemberian enim. Kolitis diatasi sesuai jenis kolitis.
KOMPLIKASI
Dehedrasi sampai syok hipo$olemik# sepsis# gangguan elektrolit# dan asam basa gasdarah# gagal ginjal akut# kematian.
PROGNOSISDubia ad bonam.
32
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
33/55
.EMATEMESIS MELENA
PENGERTIAN
4ematemesis adalah muntah darah ber,arna hitam ter yang berasal dari saluran 8ernabagian atas. !elena adalah buang air besar (+) ber,arna hitam ter yang berasal dari
saluran 8erna bagian atas. Qang dimaksud dengan saluran 8erna bagian atas adalah
saluran 8erna diatas (&roksimal) lagamentu +reit>, mulai dari jejunum proksimal#duodenum# gaster dan esofagus.
33
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
34/55
DIAGNOSIS
!untah dari + darah ,arna hitam dengan sindrom dyspepsia# bila ada ri,ay,t makanobat >+LS# jamu pegal linu# al8ohol yang menimbulkan erosiulkus peptikum# ri,ayat
sakit kuninghepatitis. Keadaan umum pasien sakit ringan sampai berat# dapat disertai
gangguan kesadaran (prekoma koma hepetikum)# dapat terjadi syok hipo$olemik.
DIAGNOSIS BANDING
4emoptoe# hematoskeia.
PEMERIKSAAN PENUNANG
D hemostasis lengkap atau masa perdarahan# masa pembekuan# masa protombin#
elektrolit ( La# K# ?l)# pemeriksaan fungsi hati (?holinesterase# albuminglobulin#S9>%S9&%# petanda hepatitis dan ?)endoskopi S?+ diagnosti8 atau foto rontogen
>!D# -S9 hati.
TERAPILon farmakologis: tirah baring# puasa# diet hatilambung# pasang L9% untuk dekompresi#
pantau perdarahan.armakologis:
%ranfusi darah &7? (sesuai perdarahan yang terjadi dan 4b)# pada kasus $arisestranfusi sampai dengan 4b 1gr# pada kasus non $arises tranfusi sampai dengan4b12gr.
Sementara menunggu darah dapat diberikan pengganti plasma (misalnyadekstranhema8el) atau La?l #6 atau 7.
-ntuk penyebab non $arises:1. njeksi antagonis reseptor 42 atau penghambat pompa proton
2. Sitoprotektor: Sukralfat 3A/ N 1gram atau %eprenon 3N1 tab3. +ntasida
/. njeksi $itamin K untuk pasien dengan penyakit hati kronis atau sirosishati
-ntuk prnyebab $arises:1. Somatostatin bolus 20 ug E drip 20 gjam intra$ena atau okreotide
(sandostatin) #1 mg2jam. &emberian diberikan sampai perdarahanberhenti atau bila mampu diteruskan 3 hari setelah skleroterapiligasi
$arises esofagus.
2. &ropanolol# dimulai dosis 2 N 1 mg dosis dapat ditingkatkan hinggatekanan diastolik turun 2 mm4g atau denyut turun 2 (setelah keadaan
stabil) hematemesis melena (A).
3. sosorbit dinitratmononitrat 2 N 1 tablethari hingga keadaan umum
stabil./. !etoklorpamid 3 N 1 mghari.
ila ada gangguan hemostasis obati sesuai kelainan. &ada pasien dengan pe8ah $arises penyakit hati kroniksirosis hati
diberikan:
3/
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
35/55
1. aktulosa / N 1 sendok makan.
2. Leomisin / N 0 mg.
>bat ini diberikan sampai tinja normal.&rosedur bedah dilakukan sampai tindakan emergensi atau elektif. edah emergensi di
indikasi bila pasien masuk dalam keadaan ga,at A.
KOMPLIKASI
Syok hipo$olemik# aspirasi pneumonia# gagal ginjal akut# sindrom hepatorenal# koma
hepatikum# anemia karena perdarahan.
PROGNOSIS
Dubia.
PANKREATITIS AKUT
PENGERTIAN
&ankreatitis akut adalah reaksi peradangan pan8reas yang akut.
DIAGNOSIS
30
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
36/55
Keadaan umum pasien seperti dyspepsia sedang sampai berat# gelisah kadangdisertai gangguan kesadaran.
Demam# ikterus# gangguan hemodinamik# syok dan takikardia# bising ususmenurun (ileus paralitik).
&enyakit penyerta yang meningkatkan resiko: atu empedu# trauma# tindakan
bedah abdomen# diabetes mellitus# hipertiroidisem# alkoholisem# ulkus peptikum#leptospirosis# demam berdarah dengue.
DIAGNOSIS BANDING
&reforasi ulkus pepetikum# kolangitis akut# kolesistitis akut# apendisitis akut# nefrolitiasiskanan akut# infark miokard akut inferior.
PEMERIKSAAN PENUNANG
D amylase serum# lipase serum# gula darah# kalsium serum# D serum# fungsi ginjal#
S9>%S9&%# analisa gas darah# elektrolit.
TERAPIN% fa!makl&is$ &uasa dan pemasangan infuse untuk nutrisi parenteral total sampai
amilae dan lipase serum normal mendekati normal dan pada selang nasogastrik 8airan
lambung C3 88# dan pasien tak merasakan nyeri ulu hati.
Fa!makl&is$
+nalgesik dan sedati$e# infuse 8airan# pasang selang lambung. +ntibiotik bila ada infeksi. &enghambat sekresi enim pan8reas. &rosedur pembedahan pada infeksi berat berupa drainase 8airan.
KOMPLIKASI
&seudokista pan8reas# abses pan8reas# peradangan hemoragik# nekrosisi organ sekitar#
pembentukan fistel# ulkus duodenum# ikterus obstruksi# asites# sepsis.
PROGNOSIS
Dubia ad bonam (tergantung berat ringannya pankreatitis akut# gangguan kriteria
7+LS>L).
ILEUS PARALITIK
PENGERTIAN
leus paralitik adalah keadaan abdomen akut berupa kembung distensi usus karena usus
tidak dapat bergerak (mengalami dismotilitas)# pasien tak daOpat buang air besar.
3
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
37/55
DIAGNOSIS
&erut kembung (distensi)# bising usus menurun atau menghilang. !untah# bias disertai diare# tak bias buang air besar. Dapat disertai demam.
Keadaan umum pasien sakit ringan sampai berat# bias disertai penurunankesadaran# syok.
&ada 8olok dubur: rektum tidak kolaps# tidak ada kontraksi. +danyapenyakit yang meningkatkan resiko: batu empdu# trauma# tindakan bedah
di abdomen# D!# hipokalemia# obat spasmolitik# pankreatitis akut# pneumonia#
dan semua jenis infeksi tubuh.
&emeriksaan fisik: Keadaan umum pasien sakit ringan sampai berat# bisa disertai
penurunan kesadaran# demam# tanda dehidrasi# syok. &ada pemeriksaan abdomen
didapatkan distensi# bising usus yang menurun sampai hilang.
DIAGNOSIS BANDING
leus obstruktif.
PEMERIKSAAN PENUNANG
D amylaseAlipase# gula darah# kalium serum# analisa gas darah. oto abdomen
3 posisi.
TERAPI
Lon farmakologis: &uasa dan nutrisi parenteral total sampai bising usus positif atau dapat
buang angina melalui dubur. &asang selang almbung dan dekompresi. &asang kateter urine.
armakologis: nfus 8airan# rataArata 2#0A3 literhari disertai elektrolit. Latrium dan kalium sesuai kebutuhan 2/jam. Lutrisi parenteral yang adekuat sesuai kebutuhan kalori basal
ditambah kebutuhan lain.
%erapi etiologi.
KOMPLIKASISyok hipo$olemik# septi8emia# sampai sepsis# malnutrisi.
PROGNOSIS
Dubia ad bonam.
3=
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
38/55
ULKUS PEPTIKUM
PENGERTIAN
-lkus peptikum adalah salah satu penyakit saluran 8erna bagian atas yang kronis.
3
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
39/55
DIAGNOSIS
aktor resiko: umur# penggunaan obatAobatan aspirin atau >+LS# kumanBelico*acter pylori"
+namnesis: terdapat anyeri epigastrium# dyspepsia# nausea# $omitus# anoreksia#
dan kembung.
DIAGNOSIS BANDING
-lkus gaster# ulkus duodenum# dyspepsia non ulkus.
PEMERIKSAAN PENUNANG
arium dobel kontras. 'ndoskopi saluran 8erna bagian atas.
TERAPI
Ta%"a km"likasi
Suportif: nutrisi. !emperbaiki menghindari fa8tor resiko. &emberian obatAobatan: antasida# antagonis reseptor 42#proton pump in/i*itor,
pemberian obatAobatan untuk mengikat asam empedu# prokinetik# pemberian obat
untuk eradikasi kuman Belico*acter pylori, pemberian obatAobatan untuk
meningkatkan fa8tor defensi$e.
Deb&a% km"likasi
&ada tukak pepti8 yang berdarah dilakukan piRata laksanaan umum atau suportif sesuaidengan penatalaksanaan hematemesis melena se8ara umum.
Pe%atalaksa%aa%< ti%aka% k+usus
%indakan terapi hemostatik per endoskopi dengan adrenalin dan etoksisklerolatau obat fibrinogen trombin atau tindakan hemostatik dengan /ead pro*e atau
terapi laser atau terapi koagulasi listrik atau *ipolat pro*e"
&emberian obat somatostatin jarak pendek. %erapi embolisasi arteri melalui arteriografi. %erapi bedah operasi# bila semua pengibatan tersebut dilaksanakan tetap masuk
dalam keadaan ga,at s.d. maka pasien masuk dalam indikasi operasi.
KOMPLIKASI
&erdarahan ulkus'perforasi.
PROGNOSIS
Dubia.
.EPATITIS 8IRUS AKUT
PENGERTIAN
36
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
40/55
4epatitis $irus akut inflamasi hati akibat infeksi $irus hepatitis yang berlangsung selama
C< bulan.
DIAGNOSIS
+namnesis: mual malaise# anoreksia# urin ber,arna gelap.
&emeriksaan fisik: ikterus# hepatomegali. aboratorium: +% dan +S% meningkat 3 kali normal.
DIAGNOSIS BANDING
4epatitis akibat obat# hepatitis alkoholik# penyakit saluran empedu# leptospirosis.
PEMERIKSAAN PENUNANG
aboratorium: S9>%# S9&%# fosfates alkali# bilirubin# seromarket (g! anti 4+*# 4s+g# g! anti 48# anti 4?*# g! anti 4'*).
TERAPI
%irah baring# diet seimbang# pengobatan suportif.
KOMPLIKASI
4epatitis fulminan# kolestasis berkepanjangan# hepatitis kronik.
PROGNOSIS
onam.
4'&+%%S *7-S K7>LK
PENGERTIAN
/
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
41/55
4epatitis $irus kronik adalah suatu sindrom klinis dan patologis yang disebabkan oleh
berma8amAma8am etiologi# ditandai oleh berbagai tingkat peradangan dan nekrosis pada
hati.
DIAGNOSIS
+namnesisi: umumnya tanpa keluhan. &emeriksaan fisik: bias ditemukan hepatomegali. aboratorium: petanda $irus hepatitis dan ? positif. -S9: hepatitis kronik. iopsi hati: peradangan dan fibrosis hati.
DIAGNOSIS BANDING
&erlemakan hati.
PEMERIKSAAN PENUNANG
&emeriksaan laboratorium seperti pada hepatitis akut. -S9 hati. iopsi hati.
TERAPI
4epatitis kronik: lami$udin.
4epatitis ? kronik: interferon H riba$irin.
KOMPLIKASI
Sirosis hati# karsinoma hepatoselular.
PROGNOSIS2 akan berkembang menjadi sirosis hati.
KS%+ %7>D
/1
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
42/55
&engertiaan
Kista tiroid adalah nodul kistik pada jaringan tiroid#merupakan 1A20 dari seluruh
nodul tiroid.nsiden keganasan pada nodul kurang dibandingkan nodul solid.&ada nodulkistik komplek masih mungkin merupakan suatu keganasan.Sebagian nodul kistik
mempunyai bagian yang solid.
Diagnosis
+namnesis
Sejak kapan benjolan timbul 7asa nyeri spontan atau tidak spontan#berpindah atau tetap ?ara membesarnya :8epat atau lambat &ada a,alnya berupa satu benjolan yang membesar menjadi beberapa benjolan
atau hanya pembesaran leher saja 7i,ayat keluarga 7i,ayat penyinaran daerah leher pada ,aktu ke8ilmuda &erubahan suara 9angguaan menelan Sesak nafas &enurunan berat badan Keluhan tirotoksikosis
&emeriksaan fisik
-mum okal :
Lodul tunggal atau majemuk#atau difus
Lyeri tekan
Konsistensi:kistik
&ermukaan
&erlengketan pada jaringan sekitarnya
&endesakan atau pendorongan trakea
&embesaran kelenjar getah bening regional
&embertons signa
&enilaian risiko keganasan:
+namnesis dan pemeriksaan fisik yang mengarahkan diagnosti8 penyakit tiroid
jinak#tetapi tak sepenuhnya menyingkirkan kemungkinan kanker tiroid.
7i,ayat keluarga dengan struma nodosa atau difusa jinak 7i,ayat keluarga dengan tiroiditis 4ashimoto atau penyakit tiroid autoimum
/2
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
43/55
9ejala hipotiroidisme Lyeri berhubungan dengan nodul Lodul lunak#mudah digerakkan !ulti nodul tanpa nodul yang dominan#dan konsisten sama.
+namnesa dan pemeriksaan fisik yang meningkatkan ke8urigaan kearah keganasantiroid :
-mur C 2 tahun atau = tahun 9ender lakiAlaki Lodul disertai disfagia#serak#atau obtruksi jalan nafas &ertumbuhan nodul 8epat (beberapa mingguAbulan) 7i,ayat radiasi daerah leher ,aktu usia anakAanak atau de,asa (juga
meningkatkan insiden penyakit nodul tiroid jinak)
7i,ayat keluarga kanker tiroid medular Lodul yang tunggal#berbatas tegas#keras irregular dan sulit digerakkan#paralisis
pita suara %emuan limfadenopati ser$ikal !etastasis jauh (paruAparu#dll)
angkah diagnosti8 a,al : %S4s.%/
ila hasil : non toksik A angkah diagnosis :A&ungsi aspirasi kista dan +B+4 bagian solid dari kista tiroid
Diagnosis anding
Kista tiroid#kista degenerasi#kaesinoma tiroid
&emeriksaan &enunjang
-S9 tiroid :A Dapat membedakan bagian padat dan 8air
A Dapat untuk memadu +B+4:menemukan bagian solid
A 9ambaran -S9 kistaEkurang lebih bulat#seluruhnyahipoekoik sonolusen#dinding tipis
Sitologi 8airan kista dengan prosedur sitospin iopsi aspirasu jarum halus (+B+4): pada bagian yang solid
%erapi
&ungsi aspirasi seluruh 8airan kista :
ila kista regresi A>bser$asi ila kista rekuren#Klinis ke8urigaan ganas rendah Apungsi aspirasi dan obser$asi ila kista rekuren#klinis ke8urigaan ganas tingi Aoperasi lobektomi
/3
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
44/55
Komplikasi
%idak ada
&rognosis Dubia ad bonam#tergantung tipe dan jenis histopatologinya.
//
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
45/55
+%- S+-7+L K'!4
&engertian
atu saluran kemih adalah batu di traktus urinarius men8angkup ginjal#ureter#$esika
urinaria.
Diagnosis
+namnesis : nyerikolik ginjal dan saluran kemih#pinggang pegal#gejala onfeksisaluran kemih#hematuria#ri,ayat keluarga.
&emeriksaan fisik : Lyeri ketok sudut kosto$etebra#nyeri tekan perut bagianba,ah#terdapat tanda balotemen.
abotatorium : hematuri#bayangan radio opak pada foto L>#filling defe8t pada*& atau pielografi antegradretrograde#gambaran batu di ginjal atau kandung
kemih serta hidronefrosis pada -S9.
Diagnosis anding
Lefrokalsinosis okasi batu : batu ginjal#batu ureter#batu $esika Benis batu : asam urat#kalsium#stru$ite
&emeriksaan &enunjang
-rinalis#kultur urin dan resistensi kuman ungsi ginjal#elektrolit darah (kalsium#fosfor) -rin 2/ jam (kalsium#sitrat#oksalat#asam urat) +sam urat darah 4ormon paratiroid L>A*& -S9 +bdomen &ielografi antegradretrograde#renogram
+nalisa batu
%erapi
Lonfarmakologis :
atu kalsium : kurangi asupan garam dan protein he,ani atu urat : diet rendah asam urat !inum banyak (2#0 lhari) bila fungsi ginjal masih baik
/0
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
46/55
armakologis :
+ntispasmodik bila ada kolik +ntimikroba bila ada infeksi
atu kalsium : kalium sitrat atu urat : alupurinol
edah
&ielotomi 'SG Lefrostomi
Komplikasi
Kolik#obtruksi#infeksi saluran kemih#gangguan fungsi ginjal
&rognosis
onam
/
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
47/55
L'KS S+-7+L K'!4
&engertian
nfeksi saluran kemih (SK) adalah infeksi akibat terbentuknya koloni kuman di saluran
kemih.Kuman men8apai saluran kemih melalui 8ara hematogen dan asending.
aktor 7isiko :
Kerusakan atau kelainan anatomi saluran kemih berupa obtruksi internal oleh jaringanparut#endapan obat intratubular#refluk#instrumentasi saluran kemih#kontriksi arteriA
$ena#hipertensi#analgetik#ginjal polikistik#kehamilan#D! atau pengaruh obatAobatan
estrogen.
SK sederhanatakberkomplikasi :
SK yang terjadi pada perempuan yang tidak hamil dan tidak terdapat disfungsi stru8tural
ataupun ginjal
SK erkomplikasi :
SK yang berlokasi selain di $esika urinaria#SK pada anakAanak#lakiAlaki#atau ibu hamil
Diagnosis
+namnesis : SK ba,ah: frekuensi#disuria terminal#polakisuria#nyeri suprapibik. SK atas : nyeri pinggang#demam#menggigil#mual#muntah#hematuri.
&emeriksaan isik : febris#nyeri tekan suprapubik#nyeri ketok sudut kosto$eterbra. aboratorium : lekositosis#lekosituria#kultur urin (H)#bakteriuria .
Diagnosis anding
SK sederhana#SK berkomplikasi
&emeriksaan &enunjang
Durinalis#kultur urin dan tes resistensi kuman#fungsi ginjal#gula darah. L>A*& -S9 9injal
/=
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
48/55
%erapi
Lonfarmakologis : anyak minum bila fungsi ginjal masih baik !enjaga hygiene genetalia eksretna
armakologis :
+ntimikroba berdasarkan pola kuman yang adaI ila hasil tes resistensi kumansudah ada#pemberian antimikroba disesuaikan.
SK tak bergejala pada perempuan menopause tidak perlu pengobatan SK pada perempuan hamil tetap diberikan pengobatan meski tidak bergejala &engobatan untuk SK pada lakiAlaki usia C 0 tahun harus di berikan selama 1/
hariI usia 0 tahun pengobatan selama / @ < minggu
nfeksi jamur kandida diberikan flukonaol 2A/ mghari selama 1/ hari.ilainfeksi dapat terjadi pada pasien dengan 8ateter di8abut lalu dilakukan irigasi
kandung kemih dengan amfoterisin selama 0 hari
Komplikasi
atu saluran kemih#obtruksi saluran kemih#sepsis#infeksi kumn yang multi
resistensi#gangguan fungsi ginjal
&rognosis
onam
/
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
49/55
%abel 1.+ntimikroba pada SK ba,ah tak berkomplikasi
+ntimikroba Dosis ama %erapi
%rimetropimASulfametoksaol 2N1bat parenteral pada SK atas akut berkomplikasi
+ntimikroba Dosis nter$al
Sefepim 1 gram 12 jam
Siprofloksasin / mg 12 jame$ofloksasin 0 mg 2/ jam
>floksasin / mg 12 jam
9entamisin (Hampisilin) 3A0 mgkg 2/ jam 1 mgkg jam+mpisilin (Hgentamisin 1A2 gram < jam
%ikarsilinAkla$ulanat 3#2 gram jam
&iperasilinAtaobaktam 3#3=0 gram 2AjammipenemAsilastatin 20A0 mg
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
50/55
L'KS 4*+DS
&engertian
&asien dinyatakn terbukti terinfeeksi 4* bila dari pemeroksaan penunjang.
Diagnosis
+danya faktor risiko penularanDiagnosis 4* : tes 'S+ 3 kali reaktif dengan 7eagan yang berbeda
Stadium G4> :
Stadium 1: asimtomatik#limfadenopati generalisata.
Stadium 2:A erat badan turun C 1
A !anifestasi mukokutan minor (dermatitis
seboroik#prurigo#infeksi jamur kuku#ulkus oralrekuren#8heilitis angularis)
A 4erpes oster dalam 0 tahun terakhir
A nfeksi saluran napas atas rekuren
Stadium 3 :A erat badan turun 1
A Diare yang tidak diketahui penyebab# 1 bulan
A Kandidiasis oral
A >ral hairy leu8oplakiaA %uber8ulosis paru
A nfeksi bakteri berat (pneumonia#piomiositis)
Stadium / :A 4* ,asting syndrome
A &nemonia &neuumo8ystis 8arinii
A %oksoplasma serebralA Kriptosporidiosis dengan diare 1 bulan
A Sitomegalo$irus pada organ selain hati#limpa atau kelenjar
getah bening (misalnya retinitis ?!*)A nfeksi herpes simpleks#mikokutan (1 bulan) atau $is8eral
A &rogressi$e multifo8al leu8oen8ephalopathyA !ikosis endemi8 diseminata
A Kandidiasis esophagus#trakea#dan bronkusA !ikobakteriosis atipik#diseminata atau paru
A Sepyikemia salmonella nonAtifosa
A %uber8ulosis ektrapulmonarA imfoma
A Sarkoma Kaposi
0
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
51/55
A 'nsefalopati 4*
Diagnosis anding
&enyakit imunodefisiensi primer
&emeriksaan &enunjang
+ntiA4* 'S+ +nti 4* Gestern lot +ntigen pA2/ 4itung ?D/ Bumlah $irus 4* dengan 7L+A&?7 &emeriksaan penunjang untuk diagnosis infeksi oportunistik.
%erapi
Konseling %erapi suportif %erapi infeksi oportunistik dan pen8egahan infeksi oportunistik %erapi antiretro$irus kombinasi#efek samping dan penanganannya *aksinasi pada penderita 4*+DS %erapi pas8a paparan 4* (post eNposure prophylaNis) &enatalaksanaan infeksi 4* pada kehamilan &enatalaksanaan koinfeksi 4* dengan hepatitis ? dan hepatitis
Komplikasi
nfeksi oportunistik#kanker terkait 4*#dan manifestasi 4* pada organ lain
&rognosis
%ergantung stadium penyakit
01
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
52/55
7'LB+%+L +L++KSS
&engertian
7enjatan anafilaksis adalah keadaan ga,at darurat yang dirandai dengan (hipotensi)penurunan tekanan darah sistolik C 6 mm4g akibat respon hipersrnsi$itas tipe (adanya
reaksi antigen dengan antibody g ')
Diagnosis
4ipotensi #takikardi#akral dingin#oliguria yang dapat disertai gejala klinis lain berupa :
7eaksi sistemik ringan : rasa geligatal serta sangat#rasa penuh di mulut dan
tenggorokan#hidung tersumbat dan terjadi edema disekitar mata#kulit gatal#mataberair#bersinAbersin#onset biasanya 2 jam setelah paparan antigen
7eaksi sistemik sedang : seperti reaksi sistemik ringan#ditambah spasme bronkusdan atau edema saluran napas#sesak#batuk#mengi#angioedema#urtikariamenyeluruh#mual#muntah#gatal#badan terasa hangat#gelisah#onset seperti reaksi
anafilaktik ringan.
7eaksi sistemik berat : terjadi mendadak#seperti reaksi sistemik ringanAsedangyang bertambah berat.Spasme bronkus#edema laring#suara serak#stridor#sesak
napas#sianosis#henti napas.'dema dan hipermotilitas saluran 8erna sehingga sakit
menelan#kejang perut#diare dan muntah.Kejang uterus#kejang umum.9angguan
kardio$askuler#aritmia jantung#koma.
Diagnosis anding
7enjatan kardiogenik# renjatan hipo$olemik.
&emeriksaan &enunjang
Darah rutin#ureum#kreatinin#elektrolit#analisa gas darah#'K9
%erapi
+.-ntuk renjatan :
1. +drenalin larutan 1 : 1# #3A#0 ml subkutanintramuskuler padalengan atas atau paha.ila renjatan anafilaksis disebabkan sengatan
serangga berikan suntikan adrenalin kedua #1A#3 ml pada tempat
sengatan ke8uali bila sengatan di kepala#leher#tangan dankaki.%erapi dapat dilanjutkan dengan infuse adrenalin 1 ml (1 mg)
02
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
53/55
dalam dektrose 0 20 88 dimulai dengan ke8epatan 1uMmenit
dapat di tingkatkan sampai / uMmenit sesuai keadaan tekanan
darah.4atiAhati pada orang tua dengan kelainan jantung ataugangguan kardio$askuler lainnya.
2. &asang tourniMuet proksimal dari suntikan atau sengatan
serangga#dilonggarkan 1A2 menit setiap 1 menit3. >ksigen bila sesak#mengi#sianosis 3A0 lmenit dengan sungkup
atau kanul nasal.
/. +ntihistamin intra$ena#intramuskuler atau oral
7a,at pasien di ?- bila dengan tindakn di atas tidak membaik#dilanjutkan dengan
terapi:
1.*D Dektrose 0 dalam #/0 La? 2A3 lm2 permukaan tubuh.2.Dopamin #3A1#2 mgkgjam bila tekanan darah tidak membaik
3.Kortikostreroid =A1 mg hidri8ortisonkg intra$ena dilanjutkan dengan 0 mgkg
%iap < jam#yang di hentukan setelah =2 jam.
.ila disertai spasme bronkus maka pada pasien diberikan inhalasi beta A2 agonis.#6
1 ml diberikan berlahan lahan dalam 2 menit#bila perlu dilanjutkan dengan infuseaminofilin #2A1#2 mlkgjam.
?.ila disertai edema hebat saluran napas atas maka pasien dilakukan intubasi dantrakeostomi.
D.&emantauan paling sedikit 2/ jam.
Komplikasi
7enjatan ire$ersibel#kegagalan multi organ failure.
&rognosis
%ergantung organ yang terlibat dan beratnya gejala.
03
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
54/55
-7%K+7+ K+7'L+ >+%
&engertian
-rtikaria karena obat adalah kelainan kulit dan mukosa yang diinduksi obat berupa papul
kemerahan yang 8epat berubah menjadi lepuhan.
Diagnosis
7i,ayat minum obat sebelumnya yang dapat menginduksi penyakit#missal :
>+LS#sulfonamide#antikon$ulsan#penisilin dan tetrasiklin.9ejala prodormal berupa gejala radang saluran napas atas : demam#batuk#sakit
kepala#malaise#nyeri menelan.&apul kemerahan yang 8epat berubah menjadilepuhan.Dalam beberapa hari terjadi erosi multiple pada membrane
mukosa#lepuhan#ma8ula purpura.Daerah yang terkena lepuhan dan pelepasan kulit C1
Diagnosis anding
%oNi8 epidermal ne8roti8an (%'L)#eritema multiformis
&emeriksaab &enunjang
A 4itung eosinofil#elektrolitA oto torak A Kultur pus dari kulit#kultur sputum.
%erapi
1.4entikan obat penyebab
2.7a,at dipusat luka bakar#skin graft dini untuk men8egah infeksi bakteri
3.!onitor 8airan dan elektrolit#termasuk monitor jumlah urin./.!onitor infeksi sekunder dengan melakukan kultur berkala dari darah dan mukokutan
0.&emberiaan makanan tinggi kalori
5/27/2018 p p k Atau Spm Interna 2010
55/55
Sepsis#syok hipo$olemik#syok septi8
&rognosis
%ergantung beratnya gejala.
00