Upload
dangdien
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
P R O F I LR e f o r m a s i B i r o k r a s i
D i r e k t o r at J e n d e r a l A n g g a r a n
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
KataPengantar
LatarBelakang
TigaPilarReformasiBirokrasiDJA
a. PenataanOrganisasi
b. PenyempurnaanProsesBisnis: - AnalisisdanEvaluasiJabatan - StandardOperatingProcedure - AnalisisBebanKerja
c. PeningkatanManajemenSDM: - PembangunanAssessmentCenter - PenyempurnaanPolaMutasi - PenegakanDisiplin - KodeetikDJA - PengintegrasianSIMPEG
IndikatorKinerjaUtama
ActionPlan2009
iii
DAFTAR ISI
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena ataslimpahanRahmatdanHidayah-Nya,makapenyusunandanpenerbitanbuku“ProfilReformasiBirokrasi Direktorat Jenderal Anggaran” yang merupakan gambaran pelaksanaan programreformasibirokrasidilingkunganDJAdapatterlaksana.
ReformasiBirokrasidilingkunganDirektoratJenderalAnggaranmerupakanturunandariReformasiBirokrasiyangdilaksanakanditingkatDepartemenKeuanganyangdilaksanakanmelalui enam program, yaitu (i) Penataan Organisasi (ii) Penyempurnaan Proses Bisnis (iii)Peningkatan Manajemen Sumber Daya Manusia (iv) Penyusunan Indikator Kinerja Utama(v) Komunikasi Publik dan (vi) Monitoring dan Evaluasi terhadap pelaksanaan ReformasiBirokrasi.
Sampai dengan penghujung tahun 2008, DJA telah bekerja keras untuk dapatmelaksanakan semua program-program yang diagendakan oleh pimpinan DepartemenKeuanganyangdikomandaniTimReformasiBirokrasiPusat(TRBP).
Hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan program Reformasi Birokrasi antara lainadalahpenyempurnaantugasdanfungsiDJAmelaluiPeraturanMenteriKeuanganNomor100/PMK.01/2008, adanya Uraian Jabatan, Analisis Beban Kerja dan Standar ProsedurOperasi (SOP) DJA, Pengembangan Assesment Center, serta Balance Scorecard. TerkaitpenyusunanBalanced Scorecard,saatiniDJAtelahmenyelesaikanprosescascading Balanced Scorecard pada level Depkeu Two (eselon II). Proses ini dilaksanakan bertepatan dengan
KATAPENGANTAR
v
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
prosespembahasanRKA-KLtahunanggaran2009.Sehingga,terjadioverload pekerjaanDJA,terlebihkarenaadanyafinancial turmoilyangmembawadampakpadaprosespenyusunanAPBN-P. BerkatkerjakerasdandedikasiseluruhpimpinandanstafDJA,semuatugasdankewajibandapatdilaksanakandenganbaik.
Pada kesempatan ini, saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepadaTimPenyusunbukuProfilReformasiBirokrasiDJA,yangtelahberhasilmemotretperjalananReformasiBirokrasidiDJAsepanjangtahun2008.Mudah-mudahanbukuinibermanfaatbagiseluruhpegawaidanpejabatDJAuntukmengetahuiperkembanganReformasiBirokrasidilingkunganunitkerjanya,sehinggadapatmengevaluasikelebihandankekuranganprogramtersebutdanmenyusunrencanakerjadalamkerangkaReformasiBirokrasipadatahun2009dan jangka panjang. Sedangkan bagi stakeholders DJA, buku ini dapat dijadikan bahaninformasitentangupaya-upayaperbaikanyangsedangdilakukanolehDJA.
Wassalamu’alaikumWr.Wb.
DirekturJenderalAnggaran,
Dr.AnnyRatnawati.
vi
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
LATARBELAKANG
• Menciptakanaparaturnegarayangbersih,profesional,danbertanggungjawab;
• Menciptakanbirokrasiyangefisiendanefektifsehinggadapatmemberikanpelayananpublikyangprima.
Ditandai dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 30/KMK.01/2007 tentang Reformasi Birokrasi Departemen Keuangan, Keputusan Menteri Nomor : 31/KMK.01/2007 tentang Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Pusat Departemen Keuangan Tahun Anggaran 2007 yang kemudian diperbaharui dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 24/KMK.01/2008 tentang Reformasi Birokrasi Departemen Keuangan Tahun Anggaran 2008 dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 25/KMK.01/2008 tentang Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Pusat Departemen Keuangan Tahun Anggaran 2008.
�
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
DepartemenKeuanganRImerupakandepartemenyangstrategis.Hampirseluruhaspekperekonomiannegaraberhubunganlangsungdengankebijakanyangdikeluarkanoleh
DepartemenKeuangan,yangmeliputi:perencanaan,penyusunan,danpengelolaanAPBN,perpajakan, kepabeanan dan cukai, penyusunan dan alokasi anggaran, perbendaharaannegara,pengelolankekayaannegara,perimbangankeuanganpusatdandaerah,pengelolaanutang,sertapasarmodaldanlembagakeuangannonbank.
Sebagaiorganisasiyangbersifatholdingtypeorganizationdenganpermasalahanyangsangatkompleks,DepartemenKeuanganmemerlukanharmonisasiuntukmencapaisinergidalammewujudkanvisidanmisinya.Dalammenghadapitantanganmasadepandantuntutanpubliksaat ini,sebuahlangkahfenomenaltelahdiambilpimpinanDepartemenKeuangandengan melakukan Reformasi Birokrasi di lingkungan Departemen Keuangan. ReformasiBirokrasi tersebut ditandai dengan terbitnya Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 30/KMK.01/2007 tentang Reformasi Birokrasi Departemen Keuangan dan Keputusan MenteriNomor31/KMK.01/2007tentangPembentukanTimReformasiBirokrasiPusatDepartemenKeuanganTahunAnggaran2007yangkemudiandiperbaharuidenganKeputusanMenteriKeuangan Nomor 24/KMK.01/2008 tentang Reformasi Birokrasi Departemen KeuanganTahunAnggaran2008danKeputusanMenteriKeuanganNomor25/KMK.01/2008tentangPembentukanTimReformasiBirokrasiPusatDepartemenKeuanganTahunAnggaran2008.
TujuanyangingindicapaidaripelaksanaanReformasiBirokrasiDepartemenKeuanganadalah:1. Menciptakanaparaturnegarayangbersih,profesional,danbertanggungjawab;2. Menciptakanbirokrasiyangefisiendanefektifsehinggadapatmemberikanpelayanan
publikyangprima.
Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) sebagai salah satu unit eselon I DepartemenKeuanganyangmemilikivisi“Menjadiunitorganisasiyangprofesional,kredibel,transparan,dan akuntabel dalam perumusan dan pengelolaan kebijakan di bidang penganggaran”denganmisi-misinyasebagaiberikut:1. MewujudkanperencanaankebijakanAPBNyangsehat,kredibel,dansustainable;2. MewujudkanefektivitasdanefisiensipengeluaranNegarasertapengamanankeuangan
�
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
Negara untuk menjaga kesinambungan fiskal berdasarkan prinsip transparansi danakuntabilitas;
3. Mewujudkanpeningkatanpenerimaannegarabukanpajakdenganmempertimbangkanperkembanganduniausahadanaspekkeadilanmasyarakat;
4. Meningkatkankualitasunsurpendukung.
Untuk mencapai visi dan misi diatas, DJA mempunyai tugas merumuskan sertamelaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penganggaran sesuai dengankebijakanyangditetapkanolehMenteriKeuangandanberdasarkanperaturanperundang-undangan yang berlaku. Menindaklanjuti agenda Reformasi Birokasi di lingkunganDepartemenKeuangan,sertasejalandenganupayamewujudkanvisidanmisiDJA,DirekturJenderal Anggaran membentuk Tim Reformasi Birokrasi Unit dengan Keputusan DirekturJenderal Anggaran Nomor : KEP-21/AG/2008 tanggal 17 Maret 2008 sebagai kelanjutandariTimReformasiBirokrasiUnitTahunAnggaran2007yangdibentukdenganKeputusanDirekturJenderalAnggaranNomor:KEP-02/AG/2007tanggal30Januari2007.
Semua agenda Reformasi Birokrasi yang ditetapkan oleh pimpinan DepartemenKeuangantelahditindaklanjutiDJA,danpelaksanaannyaterusdimonitoringsertadievaluasiagarpelayananDJAkepadastakeholderdapatditingkatkan.
SebagaiwujudakuntabilitasdantransparansipelaksanaanagendaReformasiBirokrasidi lingkungan DJA, berbagai media seperti leaflet, majalah, website, dan juga buku ProfilReformasiBirokrasiDJA ini telahdimanfaatkan.Dengandemikian,diharapkanstakeholderdapatikutsertamelakukanpengawasanterhadappelaksanaanReformasiBirokrasidiDJA,sehinggacitrapelayananprimadapatdiwujudkanolehseluruhunsurdiDJA.
�
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
TIGA PILAR REFORMASIBIROKRASI DJA
PenataanOrganisasi
PenyempurnaanProsesBisnis
PeningkatanManajemenSDM
Proses penataan organisasi
dilakukan melalui Proses penataan organisasi dilakukan melalui proses organization reinventing sejak tahun 2002 dan terus berjalan hingga saat ini. Penataan organisasi tersebut meliputi pemisahan, penggabungan, dan penajaman fungsi. PenyempurnaanprosesbisnisDJAdiarahkanuntukmenghasilkanprosesbisnisyangakuntabel,transparan,danmempunyaikinerjayangcepatdanringkas.Hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan dan pengembangan pegawai harusmenjadiprioritasdidalammengelolaSDMsuatudepartemen.
�
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara,pengelolaan keuangan negara dilakukan secara transparan dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Tuntutan tersebut menjadi latarbelakang perlunya penataan organisasi di lingkungan Departemen Keuangan disampingalasanlainsepertidinamikaadministrasipublik,harapanstakeholderakankualitaslayananDepartemen Keuangan, dan perkembangan demokrasi. Tujuan dari penataan organisasiadalahmenciptakanorganisasiDepartemenKeuanganyangefektif,efisien,danprofesional.
Proses penataan organisasi dilakukan melalui proses organization reinventing sejaktahun 2002 dan terus berjalan hingga saat ini. Penataan organisasi tersebut meliputipemisahan,penggabungan,danpenajamanfungsi.Olehkarenaitu,ditetapkanKeputusanMenteriKeuanganNomor302/KMK.01/2004tentangOrganisasidanTataKerjaDepartemenKeuangan.Perubahanmendasaryangdiaturdalamkeputusantersebutadalahpemisahanfungsi perencanaan dengan pelaksanaan anggaran. DJA lama yang semula mengelolakeduafungsidiatas,dipecahmenjadiduauniteselonI,yaituDirektoratJenderalAnggarandan Perimbangan Keuangan (DJAPK) sebagai unit perencana anggaran, dengan tugasmerumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang kebijakanfiskal, anggaran pendapatan dan belanja negara, serta perimbangan keuangan, danDirektoratJenderalPerbendaharaan(DJPB)yangmenjalankanfungsipelaksanaananggaran.Pemisahaninidilakukandenganpertimbanganagarcheckandbalancedapatdilaksanakandenganoptimal.
Dalam perkembangannya, pelaksanaan tugas DJAPK ternyata terlalu luas karenamenangani perencanaan belanja pusat dan daerah. Maka dipandang perlu dilakukanpemisahanfungsipengelolaanbelanjapusatdanbelanjadaerah.Pemisahanfungsitersebuttertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 466/KMK.01/2006 tanggal 31 Juli2006 tentangOrganisasidanTata Kerja DepartemenKeuangan.Sesuaidengankeputusandimaksud,DJAPKdipecahmenjadiduadirektoratjenderalyaituDJAdanDJPK..
Setelahperubahantersebut,tugasDJAmenjadilebihfokusyaitu“merumuskansertamelaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penganggaran sesuai dengankebijakanyangditetapkanolehMenteriKeuangan,danberdasarkanperaturanperundang-undanganyangberlaku”.
Penataan Organisasi
�
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
Selanjutnya,KeputusanMenteriKeuanganNomor :466/KMK.01/2006 inimengalamiperubahan lagi seiring terjadinya penggabungan Bappepam dengan Lembaga Keuangan.Perubahan ini diakomodir dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006tanggal22Desember2006tentangOrganisasidanTataKerjaDepartemenKeuangan.
Setelah Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 diimplementasikan,terjadi penyempurnaan penataan organisasi kembali yang diusulkan oleh DJA.. Usulan inidilatarbelakangihal-halsebagaiberikut:1. BerdasarkanarahanMenteriKeuanganpadaakhirbulanNovember2006agardalam
rangka mengoptimalkan pelaksanaan tugas DJA di bidang sistem penganggaranmakamembentukunityangmempunyaitugasmengkajidanmengembangkansistempenganggaransesuaiamanatUUNomor17Tahun2003;
2. MenatakembaliDirektoratPenyusunanAPBNsebagaiakibatdipindahkannyasebagiantugasdanfungsiDirektoratPenyusunanAsumsiMakrokeBadanKebijakanFiskal;
3. PengalihantugaspenyusunanlaporanBagianAnggaran70danBagianAnggaran71keDirektoratJenderalPerimbanganKeuangan;
4. Pengalihan tugas dan fungsi penerimaan Pungutan Ekspor (dari Direktorat PNBP) keDirektoratJenderalBeadanCukai;
5. Peningkatan Seksi Penerimaan Laba BUMN menjadi Subdirektorat Penerimaan LabaBUMN.
RevisiyangdiusulkanolehDJAtertuangdalamPeraturanMenteriKeuanganNomor100/PMK.01/2008 tanggal 11 Juli 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja DepartemenKeuangan. Beberapa hal baru dalam peraturan tersebut adalah dibentuknya DirektoratSistemPenganggaran(DSP)sebagaipenggantiDirektoratPenyusunanAsumsiMakrountukmempertajam fungsi DJA di bidang pengembangan sistem penganggaran sesuai amanatUndang-undang Nomor: 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Direktorat baru inidiberitugasuntukmelaksanakanpenyiapanperumusankebijakan,standardisasi,teknologiinformasi, dan evaluasi di bidang sistem penganggaran. Sedangkan direktorat lain dilingkunganDJAsemakindipertajamfungsinyadalammendukungpencapaiantugassertavisiDJAuntukmenjadiunitorganisasiyangprofesional,kredibel,transparandanakuntabeldalamperumusandanpengelolaankebijakandibidangpenganggaran.
�
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
Dalam PMK Nomor 100/PMK.01/2008 terdapat ketentuan peralihan pada pasal 2130yangmengaturbahwaselamaorganisasidantatakerjaDepartemenKeuanganberdasarkanPMK ini belum dapat dilaksanakan secara efektif, maka unit organisasi di lingkunganDepartemen Keuangan yang telah ada sebelum ditetapkannya peraturan ini, dinyatakantetapberlakuselambat-lambatnyasampaidengantanggal10Oktober2008.
Dalampelaksanaanyabataswaktutersebutterlampaui,sementaraorganisasidantatakerjaDepartemenKeuanganberdasarkanPMKinibelumdapatdilaksanakansecaraefektifterutamaberkaitandenganpengalihantugasdanfungsipengelolaanpenerimaanpungutanekspordariDirektoratPNBP–DJAkeDirektoratJenderalBeadanCukai(DJBC).Haliniterjadikarenaadanyaspesialisasitugasyangtinggisehinggasumberdayamanusiadaninfrastrukturlainnyabelumsiapuntukmelaksanakantugasdanfungsidimaksud.
Untuk memberikan kesempatan DJBC mempersiapkan sumber daya aparatur, makadipandangperlumemperpanjangjangkawaktupelaksanaanPMKNomor:100/PMK.01/2008,sehingga Departemen Keuangan mengeluarkan PMK Nomor 149/PMK.01/2008 tentangPerubahanatasPMKNomor100/PMK.01/2008tentangOrganisasidanTatakerjaDepartemenKeuangan, dimana jangka waktu peralihan diperpanjang menjadi paling lambat sampaidengantanggal31Desember2008.
�
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
BAGANORGANISASIDIREKTORATJENDERALANGGARANMENURUTPMK100/PMK.01/2008TANGGAL11JULI2008
SUBDIREKTORAT PENGEMBANGANSISTEM PENGANGGARAN
SUBDIREKTORATANALISIS ASUMSI DASAR DAN KERANGKA EKONOMI MAKRO
SUBDIREKTORATANGGARAN IA
SUBDIREKTORATANGGARAN IIA
SUBDIREKTORATANGGARAN IIIA
SUBDIREKTORATPENERIMAAN MIGAS
SUBDIREKTORAT STANDAR BIAYA
SUBDIREKTORATPENYUSUNAN ANGGARAN
PENDAPATAN NEGARASUBDIREKTORAT
ANGGARAN IBSUBDIREKTORATANGGARAN IIB
SUBDIREKTORATANGGARAN IIIB
SUBDIREKTORATPENERIMAAN PANAS BUMI DAN
HILIR MIGAS
SUBDIREKTORAT HARMONISASIKEBIJAKAN PENGANGGARAN
SUBDIREKTORATPENYUSUNAN ANGGARAN BELANJA
NEGARA ISUBDIREKTORAT
ANGGARAN ICSUBDIREKTORATANGGARAN IIC
SUBDIREKTORATANGGARAN IIIC
SUBDIREKTORATPENERIMAAN NON KEMENTERIAN
SUBDIREKTORATTEKNOLOGI INFORMASI
PENGANGGARAN
SUBDIREKTORATPENYUSUNAN ANGGARAN BELANJA
NEGARA IISUBDIREKTORAT
ANGGARAN IDSUBDIREKTORATANGGARAN IID
SUBDIREKTORATANGGARAN IIID
SUBDIREKTORATPENERIMAAN KEMENTERIAN DAN SUMBER DAYA ALAM NON MIGAS
SUBDIREKTORAT PENYUSUNAN PEMBIAYAAN ANGGARAN &
PERHITUNGAN RESIKO FISKALSUBDIREKTORAT
ANGGARAN IESUBDIREKTORATANGGARAN IIE
SUBDIREKTORATANGGARAN IIIE
SUBDIREKTORATPENERIMAAN LABA BUMN
SUBDIREKTORAT DATA & DUKUNGAN TEKNIS
PENYUSUNAN APBN
SUBDIREKTORATDATA & DUKUNGAN TEKNIS
ANGGARAN I
SUBDIREKTORATDATA & DUKUNGAN TEKNIS
ANGGARAN II
SUBDIREKTORATDATA & DUKUNGAN TEKNIS
ANGGARAN III
SUBDIREKTORATDATA DAN DUKUNGAN
TEKNIS PNBP
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
DIREKTORATSISTEM PENGANGGARAN
DIREKTORATPENYUSUNAN ANGGARAN
PENDAPATAN & BELANJA NEGARADIREKTORATANGGARAN I
DIREKTORATANGGARAN III
DIREKTORATPENERIMAAN NEGARA
BUKAN PAJAK
SEKRETARIATDIREKTORAT JENDERAL
BAGIANKEPEGAWAIAN
BAGIANKEUANGAN
BAGIANORGANISASI & TATALAKSANA
BAGIANUMUM
DIREKTORATANGGARAN II
�
DIREKTORAT JENDERALANGGARAN
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
Penyempurnaan Proses Bisnis
Bersamaan dengan dilakukan penataan organisasi, DJA melakukan penyempurnaanproses bisnis yang bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja melalui
penyederhanaan dan pembakuan proses bisnis. Penyempurnaan proses bisnis mengacupadaprinsip-prinsip:berbasispadaakuntabilitasjabatan/pekerjaan,penyempurnaanproseskerja untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi melalui penyederhanaan, transparansi,pemberianjanjilayanansertaberorientasipadapemangkukepentingan(stakeholder).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penyempurnaan proses bisnis DJAdiarahkan untuk menghasilkan proses bisnis yang akuntabel, transparan, dan mempunyaikinerjayangcepatdanringkas.Upayayangdilakukandalampenyempurnaanprosesbisnisadalah:a. MenyusunStandardOperatingProcedure(SOP)yangrincidandapatmenggambarkan
setiapkeluaranpekerjaansecarakomprehensif;b. Melakukananalisisdanevaluasijabatanuntukmemperolehgambaranrincimengenai
tugasyangdilakukanolehsetiapjabatan;c. Melakukananalisisbebankerjauntukdapatmemperoleh informasimengenaiwaktu
danjumlahpejabatyangdibutuhkanuntukmelaksanakansuatupekerjaan.
DenganketigaalattersebutDJAdiharapkandapatmemberikanlayananprimakepadapublik, yaitu layanan yang terukur dan pasti dalam hal waktu penyelesaian, persyaratanadministrasiyangharusdipenuhi,danbiayayangharusdikeluarkan.
1. StandarOperatingProcedure StandarProsedurOperasi(StandardOperatingProcedure/SOP)merupakanpedoman
atau petunjuk prosedural bagi seluruh individu aparatur pemerintah dalam prosespelaksanaantugasdanpemberianpelayananyangditetapkansecaratertulismengenaiapa yang harus dilakukan, kapan, di mana, oleh siapa dan merupakan proses yangpalingefektifsertaefisienuntukmenghasilkansuatuoutput.
SOP tersebut bermanfaat untuk menghindari terjadinya variasi dalam prosespelaksanaankegiatanyangdapatmengganggukinerjaorganisasisecarakeseluruhan.SOP juga merupakan mekanisme penggerak organisasi agar dapat berjalan secaraefektifdanefisien.Bagistakeholder,SOPdapatmemberikankepastianprosedurdan
�0
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
transparansi pelayanan. Sedangkan bagi internal DJA, SOP memperjelas persyaratandan target pekerjaan dalam format yang siap diaplikasikan pada pekerjaan, sertamemberikaninformasidengandetailapayangdiharapkanorganisasiuntukdilakukanoleh pegawai dalam situasi yang dihadapi, sekaligus memberikan kepastian hukumserta rasa aman dalam bekerja. Sementara bagi pimpinan, SOP dapat menyediakaninformasi sebagai referensi perumusan strategi dan menyediakan informasi tentangimplementasiperaturanperundang-undangan.
1.1 ProsesPenyusunanSOPDJA Proses penyusunan SOP DJA merupakan suatu siklus yang terus menerus dilakukan
untukmendapatkanproseduryangpalingefektifdanefisien.Siklustersebutmelalui4tahapan,yaituTahapI:AnalisiskebutuhanSOP;TahapII:PengembanganSOP;TahapIII:PenerapanSOP;danTahapIV:MonitoringdanevaluasiSOP.
Analisis Kebutuhan
Pengembangan SOP
Penerapan SOP
Monitoring dan Evaluasi
Gambar1:SiklusPenyusunanSOP
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
1.1.1AnalisisKebutuhanSOPDJA SebelumprosesanalisiskebutuhanSOPdilaksanakan,DJAterlebihdahulumengirimkan
pegawai yang berkompeten untuk mengikuti training penyusunan SOP yangdiselenggarakanolehSekretariatJenderalDepartemenKeuangandengannarasumberdarikonsultandandariLembagaAdministrasiNegara(LAN).Selanjutnya,hasiltrainingtersebutdisosialisasikanpadaseluruhunitdilingkunganDJAagarprosespenyusunanSOPmenjadilebihmudah.
Selanjutnya,dimulailahprosesanalisiskebutuhanSOPyangdilaksanakandalamrangkamengidentifikasiSOPapasajayangharusdibuatsesuaidengankebutuhanorganisasi.Padaprosesini,TimReformasiBirokrasiDJAyangdimotoriBagianOrganisasidanTataLaksana–SekretariatDJAmelakukananalisisdenganmemperhatikantigafaktorutamayaitu:a. peraturan-peraturanpelaksanaantugasyangberlaku,sepertiPeraturanMenteri
Keuangan tentang organisasi dan tata kerja Departemen Keuangan, UraianJabatan, dan lain-lain. Termasuk di dalam faktor utama ini adalah kebijakan-kebijakanpimpinanyangberlakudalamorganisasi.
b. Lingkunganoperasional(operatingenviroment).Aspek-aspekyangdiperhatikandalam lingkungan operasional adalah komposisi unit kerja yang ada di DJA(strukturorganisasi),komposisidanjumlahpegawai,jumlahdanjenispelayananDJAkepadastakeholder,sumberdayayangdibutuhkandalampemberianlayanantersebut,harapanstakeholderterhadaplayananDJA,danhubunganDJAdenganunitorganisasiyanglain.
c. Kebutuhanorganisasi.TimReformasiBirokrasiDJAdalammelakukanidentifikasikebutuhanorganisasi,memperhatikanbeberapaaspekyaitu:1. Proses-prosesyangdipandangharusdistandardisasikan;2. Kendala-kendalayangdihadapidalampelaksanaantugassehari-hari;3. Menelitisemuaprosesyangadauntukmengidentifikasiproses-prosesyang
overlapping;4. Kebutuhan akan peningkatan kualitas pelayanan yang diharapkan oleh
stakeholder dengan melakukan survei terhadap stakeholder mengenaiharapanmerekaterhadapkualitaspelayananDJA.
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
1.1.2PengembanganSOPDJA Pengembangan SOP DJA dilakukan melalui beberapa tahap. Diawali dengan
pembentukanTim SOP DJA yang dimotori oleh Bagian Organisasi danTata Laksana– Sekretariat DJA dan dibantu para pejabat dan staff di lingkungan Sub DirektoratDatadanDukunganTeknismasing-masingdirektorat.Selanjutnya,timinimelakukanpembahasan intensif untuk mengumpulkan informasi dan identifikasi alternatiftentang prosedur yang ada dan akan disusun SOPnya. Hasil pengumpulan informasidanidentifikasialternatiftersebutkemudiandianalisisdandisusunkonsepawalSOPnyasesuaidenganPeraturanMenteriKeuanganNomor139/PMK.01/2006tentangPedomanPenyusunanStandarProsedurOperasi(StandardOperatingProcedures)diLingkunganDepartemenKeuangandandiperbaharuidenganPeraturanMenteriKeuanganNomor55/PMK.1/2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139/PMK.01/2006 tentang Pedoman Penyusunan Standar Prosedur Operasi (StandardOperatingProcedures)diLingkunganDepartemenKeuangan.
Konsep awal ini kemudian dibahas bersama, diuji dan direview yang pada akhirnyadisampaikanpadapimpinanuntukmendapatkanpengesahan.Secaraskematisprosestersebuttampakpadagambar2dibawahini.
Pembentukan Tim
Pengumpulan Informasi dan
Identifikasi Alternatif
Penulisan SOP
Pengujian dan Review SOP
Pengesahan SOP
Analisis dan Pemilihan Alternatif
Gambar2.TahapPengembanganSOPDJA
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
Dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan tersebut di atas, DirektoratJenderal Anggaran telah menyusun Standard Operating Procedures (SOP) sebanyak235buahdantelahditetapkandenganKeputusanDirekturJenderalAnggaranNomorKEP-94/AG/2007tanggal18September2007,denganperinciansebagaiberikut:
No. UnitKerjaEselonII JumlahSOP
1. SekretariatDJA 109buah
2. DirektoratPenyusunanAPBN 16buah
3. DirektoratAnggaranI,II,danIII 46buah
4. DirektoratPNBP 45buah
5. DirektoratSistemPenganggaran 19buah
JumlahSOP 235buah
1.1.3PenerapanSOP DengantelahditetapkannyaSOPDJAmelaluiKeputusanDirekturJenderalAnggaran
Nomor : KEP-94/AG/2007 tanggal 18 September 2007, maka seluruh proses yangtelahdiaturdalamSOPharusmengikutiprosedurstandardtersebut.Prakondisiyangpenting dalam tahap implementasi SOP adalah sosialisasi kepada seluruh jajaranpegawai di lingkungan DJA dan juga untuk SOP tertentu yang bersifat pelayananlangsung kepada stakeholder, dilakukan sosialisasi kepada stakeholder itu sendiri.Pada tahap implementasi SOP DJA, relatif lebih mudah dibandingkan tahap-tahapsebelumnya,mengingatmayoritasSOPyangadamerupakanlegalisasiterhadapprosesyangtelahdansedangberlangsungdengantetapmengedepankanmasalahefisiensidanefektifitasprosedur.
1.1.4MonitoringdanEvaluasiSOP Untuk menjaga mutu pelayanan kepada masyarakat, pelaksanaan SOP akan terus
dimonitoring,dievaluasi,dandisempurnakansecaraberkesinambungansehinggaakandiperolehSOPyangefisien,efektif,transparan,danakuntabel.Sebagaipelaksanatugas
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
monitoring dan evaluasi terhadap implementasi SOP, DJA telah membentuk GugusKendaliMutu–SOP(GKM-SOP)denganSuratKeputusanDirekturJenderalAnggaranNomor KEP-102/AG/2007 tentang Pembentukan Gugus Kendali Mutu StandardOperatingProcedures(GKM-SOP).
KegiatanmonitoringyangdilakukanolehGKM-SOPmeliputiberbagaiaspek,yaitu:
• SejauhmanatahapandalamSOPdapatdilaksanakandilapangan;• Jika dijumpai hambatan dalam pelaksanaan SOP, maka diidentifikasi
permasalahannnyaapa.ApakahrumusanSOPnyayangsalah,kurangnyapegawaidalam memahami SOP, atau sarana prasarana yang kurang mendukung, atausebablainnya;
• JikaimplementasisudahsesuaidengantahapandalamSOP,makaapakahjadwaldantargetwaktuyangditetapkandalamtiaptahapdapatterpenuhi,danapakahoutputyangdihasilkansudahsesuaidengankualitasyangdisyaratkan;
• Jika dalam penerapan SOP dijumpai permasalahan-permasalahan dilapangan,tindakan apa yang diambil oleh pegawai dalam rangka penyelesaian tugastersebut, dan sejauhmana tindakan tersebut dapat dibenarkan berdasarkanperaturanyangberlaku.
Untuk melengkapi dan sekaligus sebagai panduan untuk para pegawai DJA dalam
implementasiSOP,GKM-SOPmempunyaigagasanuntukmembuatpetunjukoperasionalSOP(ManualInstruction)yangsaatinisedangdisusun.MengingatbanyaknyajumlahSOP yang dimiliki DJA, maka dilakukan penelitian terhadap SOP untuk memilihbeberapaSOPyangdinilaiperlupenjelasansecaradetailagar terciptakeseragamanproses pelayanan kepada stakeholder, Manual Instruction (MI) tersebut akan dicetakdalamsebuahbukusakusehinggamembantuparapegawaiDJAdalampelaksanaantugasdanfungsinya.
Sedangkan kegiatan evaluasi terhadap SOP DJA dilakukan oleh GKM-SOP, dengan
aspek-aspekyangdievaluasiadalahsebagaiberikut:• SejauhmanaSOPyangditerapkanmampumeningkatkankinerja;
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
• Sejauhmana SOP yang diimplementasikan mampu dipahami dan dilaksanakanolehpegawaiDJA;
• SejauhmanapenyempurnaanterhadapSOPperludilakukan;• SejauhmanaSOPyangditerapkansudahmampumengatasipermasalahanyang
adadalampelaksanaantugas;• Sejauhmana tahapan SOP merupakan tahapan yang paling efisien dan paling
efektif. Rekomendasi yang disampaikan GKM-SOP yang merupakan hasil dari kegiatan
monitoringdanevaluasiterhadapimplementasiSOPDJAmeliputibeberapahal,yaitu:• Perlunya peningkatan sosialisasi terhadap SOP DJA kepada seluruh pegawai
dilingkunganDJA;• PerlunyadiadakantrainingkepadapegawaiDJAterhadappenerapanbeberapaSOP
yangdinilaimasihmenemuibeberapapermasalahandalamimplementasinya;• PerlunyapenyempurnaanprosedurdaribeberapaSOPDJAyangtelahditetapkan,
karenadalamimplementasinyamenemuibeberapapermasalahan. Agar SOP yang ditetapkan dapat dengan mudah dipahami oleh seluruh pegawai
dilingkungan DJA dan juga oleh stakeholder yang dilayani, DJA memilih formatsebagaimanapadagambar3dibawahini.
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
...a) NomorSOP :...d)
Tglditetapkan :...e)
TglRevisi :...f )
...b)
...c)
StandardOperatingProcedures...g)
DasarHukum1....h)
2....h)
3....h)
Halaman...dari...halaman
No....i) ...j) ...j) ...k) ...l)
...m) ...r)
...v)
...n) ...o) ...p) ...q) ...s) ...t) ...u)
1
2
Jangkawaktupenyeleseaian:...w)
Disahkanoleh:................x)
................y)
N.I.P.............
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
Keterangan :
No. Simbol Keterangan1. a namadepartemen
2. b namauniteselonI
3. c namauniteselonII
4. d nomorSOP
5. e tanggalpenetapanSOP
6. f tanggalrevisiSOP(jikaada)
7. g judulSOP
8. h dasarhukumSOP
9. i uraiansingkattahapankegiatanyangdilakukandalamSOP
10. j pihak-pihakyangterkaitdalamprosesSOP
11. k jabataneselonI
12. l jabataneselonII
13. m uniteselonIIIdaduktek
14. n jabataneselonIII
15. o jabataneselonIV
16. p KepalaSubbagianTataUsaha
17. q pelaksanadaduktek
18. r uniteselonIIIteknis
19. s jabataneselonIII
20. t jabataneselonIV
21. u pelaksanateknis
22. v kolomketeranganlamaprosestiaptahapandalamSOP
23. w satuanwaktupenyelesaiankegiatan
24. x jabataneselonII
25. y pejabateselonII
1.1.5SOPQuickWin
DJAjugatelahmempublishlimaSOPsebagailayananunggulanDJAyangdiikutsertakandalam program SOP Quick win Departemen Keuangan. Kelima SOP tersebut adalahsebagaiberikut:
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
No. JenisLayananSebelum
ReformasiBirokrasi
SetelahReformasiBirokrasi
1. PelayananPenyelesaianLampiranPeraturanPresidententangAnggaranBelanjaPemerintahPusat(SAPSK)
Belumditetapkan
1. Selambat-lambatnyamingguke-3NovemberdraftPerpresdanLampirannyadisampaikankepadaSekretarisKabinet
2. PeningkatankualitasSAPSK(cermat,akurat,tepatperhitungan,dantepatwaktu)
3. Biayaatasjasapelayanan:Tidakada4. KelengkapanAdministrasi:
a. kesepakatanresmikomisiterkaitdiDPRdenganK/Lyangbersangkutan
b. dokumenRKA-KLyangditandatanganipejabatyangberwenangyangdilampirisuratpengantardansoftcopyRKA-KL
c. dokumenpendukung: TermofReference(TOR) RincianAnggaranBiaya
2. PelayananPenyelesaianRevisiSAPSK
Belumditetapkan
1. 5(lima)harikerjasetelahK/Lmenyerahkandokumenperubahansecaralengkap
2. Biayaatasjasapelayanan:Tidakada3. KelengkapanAdministrasi:
a. kesepakatanresmikomisiterkaitdiDPRdenganK/Lyangbersangkutan
b. dokumenRKA-KLyangditandatanganipejabatyangberwenangyangdilampirisuratpengantardansoftcopyRKA-KL
c. dokumenpendukung: TermofReference(TOR) RincianAnggaranBiaya
3. PelayananPenyelesaianStandarBiayaKhusus(SBK)
Belumditetapkan
1. Mingguke-2bulanJuniPMKtentangSBKdisahkanMenkeu
2. Biayaatasjasapelayanan:tidakada3. Kelengkapanadministrasi:
a. TermofReference(TORb. RincianAnggaranBiaya
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
No. JenisLayananSebelum
ReformasiBirokrasi
SetelahReformasiBirokrasi
4. PenyusunanKonsepRPPtentangJenisdanTarifAtasJenisPNBPatauRevisiyangBerlakupadaKementerian/Lembaga
Belumditetapkan
1. ProsesinternalDepkeu:1–3bulan ProseseksternalDepkeu:+1bulan2. Biayaatasjasapelayanan:tidakada3. Kelengkapanadministrasi
a. DraftawalkonsepRPP/RevisiPPtentangjenisdantarifatasjenisPNBP
b. Datadukungberupaperhitungantarif(barumaupunyangdisesuaikan)
5. PenyusunanTargetdanPaguPenggunaanPNBPpadaKementerian/LembagauntukRAPBNatauRevisiTargetdanPaguPenggunaanPNBP
Belumditetapkan
1. Awalbulanmarets.d.mingguketigabulanmei2. Biayaatasjasapelayanan:tidakada3. Kelengkapanadministrasi:
a. LaporanrealisasipenggunaanPNBPb. Peraturanyangberkaitandengankebijakanyangbaru
(bilaada)c. TermofReferenced. RincianAnggaranBiaya
SOPquickwininimerupakanSOPpilihanyangdapatdirasakanmanfaatnyalangsungolehstakeholderDJA.Olehkarenaitu,pelaksanaanterhadapproseduryangmenjaditahapandalamSOPquickwindimonitor langsungolehTimMonitoringdanEvaluasiSOPDepartemenKeuanganyangdibentukolehTRBP.
�0
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
5.
2. AnalisisdanEvaluasiJabatan
AgendalaindalamPerbaikanProsesBisnisyangdijalankandalamkerangkaReformasiBirokrasiadalahmelakukankegiatananalisisdanevaluasijabatan.
Hasil dari Analisis dan Evaluasi Jabatan berupa Uraian Jabatan yang merupakanpemaparansecararincidanlengkapmengenaiinformasisuatujabatan.
DalampenyusunanUraianJabatan,DJAmenganutprinsipdasarsebagaiberikut:• Memilah dan mengelola informasi ke dalam format Uraian Jabatan yang telah
ditentukan.• Yangdianalisisadalahjabatan,bukanpemangkujabatan;Tidakberkaitandengan
prestasiindividu;pemangkujabatanhanyasebagainarasumber(responden).• Sumberuntukmenganalisis jabatanadalah faktaberdasarkan tugaspokokdan
fungsiyangditetapkandalamstatutaorganisasi. UntukmenghasilkanUraianJabatanyangobyektif,makadiperlukanprosesyangdapat
digambarkansebagaiberikut:
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
Prosespelaksanaananalisisdanevaluasijabatan
2.1 Persiapan Pada tahap persiapan, Bagian Organisasi dan Tata Laksana - Sekretariat DJA yang
menjadipenanggungjawabpenyusunanUraianJabatanmelakukanberbagaikegiatan.Kegiatan pertama adalah mengikuti training yang diselenggarakan oleh SekretariatJenderal Departemen Keuangan berkaitan dengan Pedoman Penyusunan UraianJabatan yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 387/KMK.01/1987.Selanjutnya,PedomanberdasarkanKeputusanMenteriKeuangantersebutdisempurnakandenganPeraturanMenteriKeuanganNomor:138/PMK.01/2006jo70/PM.1/2007. Pertimbanganperubahan formatbutir informasi jabatanpadapedomandiatasadalah:a. Menyesuaikan dengan kebutuhan tujuan dan sasaran analisis jabatan saat ini,
yaituuntukmelakukanprosesevaluasi jabatandalamrangkamenghasilkanjobgradingsebagaidasarperbaikanremunerasi;
b. Menyesuaikan dengan perkembangan tuntutan kebutuhan stakeholder yangsemula berorientasi pada uraian tugas/pekerjaan (task oriented) menjadiberorientasipadapertanggungjawaban(accountabilityoriented);
c. Menyesuaikan dengan perkembangan di luar institusi publik sepanjang masihrelevandengankebutuhan.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah tabel tentang penyempurnaan butir informasijabatan:
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
TabelPenyempurnaanButirInformasiJabatan
KEPMENKEU387/KMK.01/1987PenyempurnaanBerdasarkan
PERMENKEU138/PMK.01/2006Yo.70/PM.1/2007
Keterangan
1.NamaJabatan 1.NamaJabatan Tetap
2.IkhtisarJabatan 2.IkhtisarJabatan Tetap
3.TujuanJabatan Tambahan
3.UraianTugasdanKegiatan 4.UraianTugasdanKegiatan Tetap
4.Bahanyangdigunakanuntukmenyelesaikanpekerjaan
5.Bahanyangdigunakanuntukmenyelesaikanpekerjaan
Tetap
5.Alatyangdigunakanuntukmenyelesaikanpekerjaan
6.Alatyangdigunakanuntukmenyelesaikanpekerjaan
Tetap
6.HasilKerja 7.HasilKerja Tetap
7.Wewenang 8.Wewenang Tetap
8.Tanggungjawab 9.Tanggungjawab Tetap
10.DimensiJabatan Tambahan
9.HubunganKerja 11.HubunganKerja Tetap
12.Masalahdantantangankerja Tambahan
10.RisikoBahaya 13.RisikoJabatan Perubahan
11.SyaratJabatan 14.SyaratJabatan Tetap
12.PetaJabatan 15.KedudukanJabatan • PetajabatandibuatperunitorganisasieselonII
• Kedudukandalamjabatandibuatdalambutirinfojabatantiapjabatan
ButirInformasijabatanberisi:1. NamaJabatan Adalahidentifikasidaripemangkujabatan.Bagijabatanstruktural,setiapnama
jabatansudahtercantumdalamPeraturanMenteriKeuangantentangOrganisasidan Tata Kerja Departemen Keuangan. Bagi jabatan non struktural pelaksana,penamaan jabatan dapat ditentukan berdasarkan tugas pelaksana yangbersangkutan. Sementara untuk jabatan non struktural (fungsional) mengacu
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
padaPeraturanMenteriPANtentangjabatanfungsionalyangbersangkutan. ContohNamaJabatan:
A. DirekturAnggaranI-StrukturalB. PenelaahBahanTelaahanTingkatI–NonStrukturalC. PranataKomputerMadya–NonStruktural(fungsional)
2. IkhtisarJabatan Adalahringkasantugas-tugasyangdilakukanolehpemangkujabatansehingga
dapatdenganmudahdiketahuitugas-tugaspemangkujabatantersebut.Untukjabatanstruktural, ikhtisar jabatanmengacupadatugaspokokyangadadalamstatuta organisasi, sedangkan untuk jabatan non struktural (pelaksana) dapatdirumuskanberdasarkantugasjabatanatasanlangsungnyayangmencerminkantugas turunan dari atasan langsungnya tersebut. Sedangkan untuk jabatannon struktural (fungsional) dapat dirumuskan berdasarkan butir kegiatan yangtercantumdalamPeraturanMenpan.
Contoh:IkhtisarJabatandariDirekturAnggaranI Menyiapkan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, bimbingan teknis,
monitoringdanevaluasidibidangpenganggaranbelanjapemerintahpusatpadaKementerianNegara/Lembaga(KL)sesuaipenugasanDirekturJenderalAnggaranyaitu Sekretariat Negara, Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan PerwakilanRakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Badan Pemeriksa Keuangan, MahkamahKonstitusi, Komisi Yudisial, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, sebagian KementerianNegara/Lembaga di Bidang Perekonomian, sebagian Kementerian Negara/Lembaga di Bidang Kesejahteraan Rakyat, Badan Rehabilitasi dan RekonstruksiNAD-P.Nias.
(Sumber:PMKNomor100/PMK.01/2008).
3. TujuanJabatan Uraian yang menjelaskan tujuan diciptakannya suatu jabatan, apa kontribusi
spesifikjabatantersebut,tujuan(bagiantujuan)manadariorganisasiyangingin
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
dicapaidenganjabatantersebut,mengapadiperlukanjabatantersebutdanapaakibatnyajikajabataniniditiadakan.
Contoh:TujuanJabatandariDirekturAnggaranI Terwujudnyapenganggaranbelanjasesuaidenganazas-azasumumpengelolaan
keuangan negara sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang tentangKeuanganNegara.
4. UraianTugasdanKegiatana. UraianTugasadalahgambaranmengenaisekumpulankegaitanyangharus
dilakukan oleh pemangku jabatan untuk mencapai tujuan tertentu dalammenyelesaikansuatujabatan.
b. Uraian Kegiatan adalah gambaran mengenai langkah-langkah yang harusdilakukanolehpemangkujabatandalammenyelesaikansuatutugastertentu.Denganadanyauraiankegiatanyangjelasmakaakanmempermudahsetiappegawaidalammenyelesaikantugasnya.
Contoh:UraianTugasdanKegiatandariDirekturAnggaranI MengkoordinasikanpengalokasiandanpengevaluasianPaguIndikatif KL
dalamrangkapenyusunanSEBPaguIndikatif.(uraiantugas) MemberipengarahankepadaparaKepalaSubdirektoratuntukmenyiapkan
bahan pengalokasian dan pengevaluasian Pagu Indikatif KL. (uraiankegiatan)
MelaksanakanrapatkoordinasidenganunitterkaituntukmembahasPaguIndikatifKL.(uraiankegiatan)
Meneliti konsep pagu indikatif KL dan menyampaikan kepada DirekturJenderalAnggaran.(uraiankegiatan)
5. BahanYangDigunakanUntukMenyelesaikanPekerjaan Merupakanmasukanatausesuatuyangdiolahatausesuatuyangdiprosesdalam
pelaksanaan tugas-tugas jabatan untuk memperoleh hasil kerja. Sesuatu yangdiolahataudiprosestersebutdapatberupadataataubenda.
Misalnya:PaguIndikatifdanPaguSementaramerupakanbahankerjabagijabatanDirekturAnggaranI.
�0
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
6. AlatYangDigunakanUntukMenyelesaikanPekerjaan Adalah alat yang digunakan dalam melaksanakan tugas seperti alat tulis,
komputer,danalat-alat lainyangspesifiksesuaidengan jabatannya,Alatuntukmenyelesaikan pekerjaan juga dapat berupa peraturan perundang-undanganyangdigunakanuntukmenyelesaikanpekerjaan.
Contoh:AlatYangDigunakanUntukMenyelesaikanPekerjaanDirekturAnggaranI.a. Peraturan–peraturanmengenaikeuangannegaradanpenganggaran.b. Peraturan-peraturan lainnya yang terkait dengan Kementrian Negara/
Lembaga.
7. HasilKerja Merupakan produk atau keluaran (output) jabatan. Setiap jabatan harus
mempunyaiprodukataukeluaran(output). Contoh:HasilKerjadariDirekturAnggaranI KonseprincianSAPSKuntukmenjadilampiranPerprestentangRincianAnggaran
BelanjaPemerintahPusat.
8. Wewenang Hakyangdimilikiolehpemangkujabatanuntukmengambilsuatukeputusanatau
tindakanyangdiperlukanuntukmengajukanpendapatmengenaisuatuhalagartugasyangdilaksanakandapatberhasildenganbaik.Denganadanyaperumusanwewenang yang jelas, maka dapat dihindarkan terjadinya penyalahgunaanataupunduplikasiwewenang.
Contoh:WewenangDirekturAnggaranI MenyetujuiBeritaAcaraCatatanHasilPenelaahandanmemaraf dokumenhasil
penelaahanRKA-KL(SAPSK).
9. TanggungJawab Kesanggupan pemangku jabatan untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik-
baiknya,tepatpadawaktunya,danbersediamemikulresikoataskeputusanyangdiambilnyaatautindakanyangdilakukan.
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
Contoh:TanggungJawabDirekturAnggaranI Kebenaran Berita Acara Catatan Hasil penelaahan dan paraf dokumen hasil
penelaahanRKA-KL(SAPSK).
10. DimensiJabatan Uraian yang menggambarkan besaran kuantitatif yang menunjukkan skala
besarnyacakupanjabatan,yangdapatmembedakanantarasuatujabatandenganjabatanlainyangserupa.
Contoh:DimensiJabatanDirekturAnggaranIa. Jumlahbawahanlangsungsebanyak6pejabateselonIIIdengantotalstaff
yangadasebanyak132pegawai.b. Penganggaran pada Sekretariat Negara, Majelis Permusyawaratan Rakyat,
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Badan PemeriksaKeuangan,MahkamahKonstitusi,KomisiYudisial,KementerianKoordinatorBidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang KesejahteraanRakyat,KementerianNegara/DepartemendiBidangPerekonomian,sebagianDepartemen di Bidang Kesejahteraan Rakyat, Badan PenanggulanganLumpur Sidoarjo (BPLS), Badan Nasional Penempatan dan PerlindunganTenagaKerjaIndonesia(BNP2TKI)danBadanRehabilitasidanRekonstruksiNAD-P.Nias.
c. Jumlahanggaranyangdikelola(berdasarkanpaguAPBN-PTA.2008)adalahsebesarRp.102.472.980.813.000,-
11. HubunganKerja Mencakup kedudukan hubungan kerja antara atasan dengan bawahan, rekan
kerjayangkedudukannyasamadenganpasangankerjabaikyangkedudukannyasamamaupunyangberlainan(hubungankerjavertikal,horsontal,dandiagonal).Hubungan kerja tersebut harus menjelaskan dalam hal apa hubungan kerjatersebutdilakukan,danmencakupdidalamdandiluarDepartemenKeuangan.
Contoh:HubunganKerjaDirekturAnggaranI Direktur Jenderal Anggaran dalam hal menerima tugas, pengarahan dan
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
mengajukanusul,sarandanpendapatmengenaipelaksanaantugas. Sekretaris Direktorat Jenderal dan para Direktur di lingkungan Direktorat
JenderalAnggarandalamhalkoordinasipelaksanaantugas.
12. MasalahdanTantanganJabatan Uraian mengenai masalah dan tantangan kerja yang dihadapi oleh siapapun
pemangku jabatan dalam menjalankan tugas pekerjaannya untuk mencapaitujuanyangtelahditetapkan,yangdianggapkritisdalamorganisasi,tidakbersifatpribadisepertihubungandenganatasan,ketidakpuasandanlain-lain.
Contoh:MasalahdanTantanganJabatanDirekturAnggaranI KeterlambatanKLmenyampaikanRKA-KLdandatadukungnyayangmengakibatkan
sempitnya waktu penelaahan RKA-KL, serta kurangnya pemahaman dari KLtentangprosespenganggaransehinggadiperlukanbimbingan/sosialisasi.
13. RisikoJabatan Adalahrisikoatasbahayayangmungkintimbuldanmenimpapegawaisewaktu
melakukantugasjabatannya.Risikobahayadapatberuparisikobahayaterhadapfisikataumental.Risikobahayafisikdapatberupakecelakaanyangmenimbulkancacat terhadapanggotatubuhataumeninggaldunia.Sedangkanrisikobahayamentaldapatberupaterganggunyamentalataukejiwaanseorangpegawai.
14. SyaratJabatan Kualifikasi yang harus dimiliki oleh pemangku jabatan yang dapat berupa
kepangkatan,pendidikanformal,diklat/kursus,dansyaratlainnya,yaitu:a. Pangkat/Golongan pemangku jabatan struktural mengacu pada lampiran
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 yang mengatur eselon danjenjangpangkatjabatanstruktural;
b. Pendidikanformalpemangkujabatanstrukturaldisesuaikandenganeselondanbidangtugasnyamasing-masing;
c. DiklatbagipemangkujabatanstrukturaldanpelaksanadisesuaikandengankebutuhanuniteselonImasing-masing.Khususuntukdiklatperjenjangan
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
(Pendidikan dan Pelatihan PimpinanTingkat IV,Tingkat III, danTingkat II)disyaratkanbagipemangkujabatanstrukturalsesuaidenganjabatannya;
d. Syaratlainnyabagipemangkujabatanstrukturaldanpelaksanadisesuaikandengankebutuhanspesifikpadauniteselon Imasing-masing.Selainhardcompetency yang disesuaikan dengan kebutuhan tugas dan fungsi uniteselonImasing-masing,setiappemangkujabatanstrukturaldanpelaksanadipersyaratkan memiliki soft competency, yaitu seperti pada kamuskompetensijabatanDepartemenKeuangan.
Contoh:SyaratJabatanDirekturAnggaranIPangkat/Golongan: PembinaUtamaMuda/IVcPendidikanFormal :Strata1Diklat/Kursus :DiklatpimTk.IISyaratlainnya :StandarKompetensi -Visioning(3) - In-DepthProblemSolvingandAnalysis(4) -DecisiveJudgement(3) -ChampioningChange(3) -BusinessAcumen(3) -PlanningandOrganizing(3) -QualityFocus(4) -ContinuousImprovement(3) -StakeholderFocus(4) - Integrity(4) -Resilience(3) -TeamWorkandCollaboration(4) -ManagingOthers(3) -RelationshipManagement(3)
15. KedudukanJabatan Bagan (Peta) Jabatan yang menggambarkan posisi jabatan, jabatan atasan dan
jabatan-jabatanyangberadadibawahjabatantersebut.
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
DIREKTUR SISTEM PENGANGGARAN
DIREKTORAT JENDERALANGGARAN
DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR DIREKTURPNBP
Kasubdit Daduktek
Kasubdit Anggaran IE
Kasubdit Anggaran ID
Kasubdit Anggaran IC
Kasubdit Anggaran IB
Kasubdit Anggaran IA
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
2.2 PengumpulandanPengolahanData Setelah tahap persiapan dilalui, DJA melakukan workshop pada unit-unit eselon II
dilingkungan DJA mengenai cara penyusunan uraian jabatan. Selanjutnya, masing-masing unit eselon II menyusun uraian jabatannya dengan dipandu oleh BagianOrganisasidanTataLaksana–SekretariatDJA.Namunpadasaatbersamaan,dilakukanpenataanorganisasiDJA.SesuaiarahanTRBP,DJAmembuaturaianjabatanberdasarkandraftusulanrevisiPMK131/PMK.01/2006.
Pada tahappengolahandata,BagianOrganisasidanTataLaksanamelakukananalisaterhadap konsep uraian jabatan yang telah disusun oleh masing-masing unit dilingkunganDJA.Teknikanalisanyadenganmembandingkanuraianjabatandantugaspokok dan fungsi masing-masing unit dilingkungan DJA. Hasil dari analisa tersebutmenjadidraftfinalyangselanjutnyaditetapkandenganPeraturanMenteriKeuanganNomor 424/PM.1/2007 tanggal 25 Juni 2007 tentang Uraian Jabatan Di LingkunganDirektoratJenderalAnggaran.
AdapunjumlahuraianjabatanyangtelahdisusunolehDJAtahun2007sebanyak1225
denganrinciansebagaiberikut:
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
No UnitKerjaDJA
UrjabStruktural Urjab
PelaksanaJumlahUrjab
I II III IV
1. DirekturJenderalAnggaran 1 1
2. SekretarisDirektoratJenderalAnggaran 1 4 12 100 117
3. DirektoratPenyusunanAPBN 1 6 25 175 207
4. DirektoratAnggaranI 1 6 23 158 188
5. DirektoratAnggaranII 1 6 23 159 189
6. DirektoratAnggaranIII 1 6 23 158 188
7. DirektoratPNBP 1 6 22 180 209
8. DirektoratSistemPenganggaran 1 4 15 106 126
JumlahUrjab 1 7 38 143 1036 1225
Dengan ditetapkannya PMK Nomor 100/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan TataKerjaDepartemenKeuangan,dilakukanpenyempurnaanuraianjabatandiLingkunganDJAdisesuaikanberdasarkanPMKtersebutsebagaimanatelahditetapkandenganPMKNomor706/PM.01/2008tanggal22Oktober2008tentangUraianJabatanDiLingkunganDirektoratJenderalAnggaran.
AdapunjumlahuraianjabatanyangtelahdisusunolehDJAtahun2008sebanyak1293denganrinciansebagaiberikut:
No UnitKerjaDJA
UrjabStruktural Urjab
PelaksanaJumlahUrjab
I II III IV
1. DirekturJenderalAnggaran 1 1
2. SekretarisDirektoratJenderalAnggaran 1 4 12 102 119
3. DirektoratPenyusunanAPBN 1 6 25 187 219
4. DirektoratAnggaranI 1 6 23 171 201
5. DirektoratAnggaranII 1 6 23 171 201
6. DirektoratAnggaranIII 1 6 23 171 201
7. DirektoratPNBP 1 6 22 178 207
8. DirektoratSistemPenganggaran 1 4 16 123 144
JumlahUrjab 1 7 38 144 1103 1293
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
3. AnalisisBebanKerja Untukmewujudkantatakelolapemerintahanyangbaik(goodgovernance),Departemen
Keuangan sedang melaksanakan program reformasi birokrasi yang menitikberatkanpadaperbaikandibidangkelembagaan,ketatalaksanaan,dankepegawaian.
Salah satu prioritas kegiatan reformasi birokrasi di bidang ketatalaksanaan adalahdengan melaksanakan Analisis Beban Kerja (ABK) agar terpenuhinya tuntutankebutuhanuntukmenciptakanefektivitasdanefisiensisertaprofesionalismesumberdayamanusia(SDM)yangmemadaisertamampumencapaikinerjayangdiharapkan.
PelaksanaanpenyusunananalisisbebankerjaDJAberpedomanpadaPeraturanMenteriKeuangan Nomor 140/PMK.01/2006 tanggal 29 Desember 2006tentang PedomanPelaksanaan Analisis Beban Kerja (Workload Analysis) di lingkungan DepartemenKeuangan. Dalam PMK tersebut memuat langkah-langkah dalam melakukan analisisbebankerjapadasetiapunitorganisasidilingkunganDepartemenKeuangan.SebagaisuaturangkaiankegiatandalampelaksanaanReformasiBirokrasiDepartemenKeuangan,DJA telah melakukan Analisis Beban Kerja (ABK)Tahun 2007 dengan mengacu padaPMKNomor140/PMK.01/2006.
MenurutPeraturanMenteriKeuanganNomor140/PMK.01/2006,AnalisisBebanKerjaadalahsuatuteknikmanajemenyangdilakukansecarasistematisuntukmemperolehinformasimengenaitingkatefektifitasdanefisiensikerjaorganisasi.Sedangkantujuandari ABK adalah mendapatkan informasi kebutuhan pegawai, tingkat efisiensi kerjadanprestasikerja(unit/jabatan)yangdilaksanakansecarasistematis,danbermanfaatdalampenataan/penyempurnaanstrukturorganisasi,penilaianprestasikerja,evaluasipelaksanaantugas,danpenataanpegawai.
Dalam melaksanakan analisis beban kerja diperlukan beberapa tahapan, yaitu tahappersiapan, tahap pelaksanaan di lapangan, dan tahap penetapan hasil akhir. Ketigatahapan tersebut dapat dijelaskan sebagaimana dimaksud dalam bagan sebagaiberikut:
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
Bagan.TahapanAnalisisBebanKerja
PERSIAPAN PELAKSANAAN PENETAPAN
PembentukanTimAnalisis
PemberitahuanKepadaPimpinanUnit
PengumpulanData(FormA,FormB,danFormC)
PengolahanData(FP2,FP3,danFP4)
VerifikasiData
PenyempurnaanHasilOlahan
TingkatefisiensidanefektivitasJabatan/Unit
StandarNormaWaktuPenyelesaianPekerjaan
JumlahKebutuhanPegawai/Pejabat
3.1. TahapPersiapan Padatahappersiapananalisisbebankerja,DepartemenKeuangantelahmembentuk
TimAnalisyangdikelompokkanmenjadibeberapasubbidangdalamagendarefomasibirokrasiyangdiwakiliolehbeberapauniteselonIDepartemenKeuangan.Salahsatusub bidang dimaksud adalah Sub Bidang Analisis Beban Kerja Direktorat JenderalAnggaran sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Keputusan Sekretaris Jenderalselaku Ketua Tim Reformasi Birokrasi Pusat Departemen Keuangan Tahun Anggaran2008NomorKEP-07/TRBP/IV/2008tanggal16April2008tentangPerubahanKeduaatasKeputusanSekretarisJenderalselakuKetuaTimReformasiBirokrasiPusatDepartemenKeuanganTahun Anggaran 2008 Nomor KEP-02/TRBP/II/2008 tentang PembentukanPelaksana Harian dan Bidang Program Reformasi Birokrasi Departemen KeuanganTahunAnggaran2008.
3.2 TahapPelaksanaan Untuk dapat melakukan analisis beban kerja secara baik dan benar, terlebih dahulu
perluditetapkanalatukursedemikianrupasehinggapelaksanaannyadapatdilakukansecaratransparandanobyektif.Alatukuryangdimaksudadalahjamkerjayangharusdiisidengankerjauntukmenghasilkansuatuprodukbaikbersifatkonkritatauabstrak(bendaataujasa).
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
Adapunpenghitunganjumlahjamkerjaefektifyangakandigunakansebagaialatukurdalammelakukananalisisbebankerjadapatdilihatpadatabeldibawahini.Sedangkanwaktu luangkerjayangdiperkenankanuntukdigunakansecara tidakproduktifyaitu25%darijamkantor,sepertikelelahandasar(10%),keperluanpribadi(10%),keadaantempatkerja(2%)danlain-lain.
Tabel.PenentuanJamKerjaEfektif
A.JAMKERJAPERMINGGU
5HARIKERJA(235HARI)
6HARIKERJA(287HARI)
SENIN-KAMIS35JAM
07.30-12.1513.00-17.00
31JAM07.30-12.1513.00-16.00
JUM’AT7JAM45’
07.30-11.3013.15-17.00
6JAM45’07.30-11.3013.15-16.00
SABTU -5JAM
07.30-12.30
JUMLAH 42JAM45’ 42JAM45’
B.JAMKERJA/HARI 8JAM33’ 7JAM7’
C.JAMKERJA1TAHUN 2009JAM 2009JAM
D.JAMKERJAEFEKTI1TAHUN(75%) 1507JAM 1507JAM
E.JAMKERJAEFEKTIFPERHARI 6JAM25’ 5JAM15
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
MenurutPeraturanMenteriKeuanganNomor140/PMK.01/2006,sebelummelakukanpengumpulan data, para analis harus melakukan pengkajian organisasi, sehinggamemprolehkejelasantentangtugasdanfungsi,perananunit,danarusbisnis(prosedur)umum pelaksanaan tugas. Setelah melakukan pengkajian organisasi, pelaksanaanpengumpulandatadapatdilakukandengancarayangsalahsatunyayaitukombinasi,artinya bahwa analis melakukan wawancara dan observasi dengan menggunakanformulir kuesioner yang telah dipersiapkan dalam satu unit organisasi, kemudianmemberikan penjelasan kepada para calon responden, dan meminta respondenuntukmelengkapikekurangannyaagardatayangdiperolehberkualitassesuaidengankebutuhan.
Aspekyangdianalisisdalammelaksanakananalisisbebankerjainidapatdigambarkansebagaiberikut:
Uraian tugas dan fungsi Jabatan Struktural dan
Fungsional
Volume Kerja, NormaWaktu, dukungan
Teknologi dan Jumlah Pegawai
AnalisisBeban Kerja
Gambar.AspekyangdianalisisABK
Berikut ini definisi yang perlu diperhatikan dalam pengukuran analisis beban kerja,diantaranyasebagaiberikut:• VOLUME KERJA,adalahsejumlahkegiatanyangdilakukanolehunitorganisasiatau
pegawai/pejabatdalamjangkawaktutertentu.
�0
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
• NORMA WAKTU, adalah waktu wajar yang benar-benar dipergunakan dalammenyelesaikan satu satuan proses kegiatan oleh pegawai yang memenuhi syaratuntukmenghasilkansuatuproduk.
• BEBAN KERJA,adalahbobotpekerjaanyangdikaitkanpadavolumekerjapegawai/unitorganisasidengannormawaktupenyelesaianpekerjaannyayangdinyatakandalamjumlahsatuanpekerjaanOJ(OrangJam).
• EFISIENSI KERJA, adalah tercapainya penyelesaian pekerjaan dengan kualitaspelayananyangbaik,yaitutepathasil(sesuaitarget)dantepatwaktu(sesuaijadwal)dengantidakmelampauianggaranyangditetapkan.
• PRESTASI KERJA,adalahnilaikemampuanhasilkerjapegawai/unitorganisasidalammelaksanakantugas.
• PENGUKURAN KERJA, adalah teknik yang direncanakan untuk menetapkan waktukerja efektif bagi seorang pegawai/ pejabat/ unit organisasi yang memenuhisyarat untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu pada tingkat prestasi yang telahditentukan.
• JAM KERJA EFEKTIF PER TAHUN,adalahwaktukerjawajaryangharusdipergunakanuntukmenyelesaikanpekerjaandalamsatutahunyaitu1507jam.
• STANDAR BEBAN KERJA, adalah jumlah ukuran baku kemampuan pegawai/ unitorganisasi melakukan kegiatan secara wajar yang dibebankan kepadanya dalamjangkawaktu1tahun.
Setelah melakukan pengkajian uraian tugas dan fungsi jabatan struktural dan
fungsional, Analis perlu meneliti terlebih dahulu data yang telah diterima dari pararesponden,sehinggadatayangsalahatautidakdiperlukandapatdieliminir.Berdasarkanpendekatanproduk,untukmelaksanakanpengumpulandatadipergunakanbeberapaformulir,yaitu:
1. FormAyaituformuliryangdigunakanuntukprodukyangdihasilkanberdasarkanproses yang secara formal terdapat alur/prosedur kerjanya dengan tahapan-tahapanlangkahyangjelas.
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
FORMAPENGUMPULANDATABEBANKERJANORMAWAKTUPRODUK
BERDASARKANNORMAPROSESTAHAPAN
Nama Produk :Unit Organisasi :Satuan Kerja :
No. Uraian Proses/Tahapan untuk menghasilkan Produk Satuan Produk
Jumlah Volume
Kerja
Norma Waktu Peralatan Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
................, ............Responden,
..............................NIP
2. Form B yaitu formulir yang digunakan untuk produk yang prosedurnya sulitdiuraikan.
FORMBPENGUMPULANDATANORMAWAKTUPRODUK
BERDASARKANNORMAPELAYANAN
Unit Organisasi :Satuan Kerja :Lokasi :
No. Nama Produk Nama Jabatan yang melaksanakan
Satuan Produk
Norma Waktu
Jumlah Volume
KerjaPeralatan Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
................, ............Responden,
..............................NIP
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
3. Form C yaitu formulir yang digunakan untuk mengetahui jumlah/komposisipemangkujabatandalamsuatuunitorganisasi.
FORMCINVENTARISASIJUMLAHPEMANGKUJABATAN
Nama Produk :Unit Organisasi :Satuan Kerja :
No. Nama Jabatan Golongan Jumlah Ket
(1) (2) (3) (4) (5)
................, ............Responden,
..............................NIP
Selanjutnya data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakanformulirsebagaiberikut:1. FormFP2yaitu formuliryangdigunakanuntukmenghitungbeban/bobotkerja
setiap jabatan yang berada pada satu unit organisasi sesuai dengan produk-produk/hasilkerjanya.
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
REKAPITULASIJUMLAHBEBANKERJAJABATANBERDASARKANPRODUK
Unit Organisasi :Satuan Kerja :Lokasi :
Formulir : FP2
No.
Jabatan
Nama Produk
Jumlah Beban Kerja Jabatan(Orang Menit/OM)
JumlahJabatan............
Jabatan............
Jabatan............
Jabatan............
Jabatan............
Jabatan............
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Jumlah (OM)
Jumlah (OM)
................, ............Analis,
..............................NIP
2. Form FP3 yaitu formulir yang digunakan untuk menghitung jumlah kebutuhanpegawai/pejabat,tingkatefektivitasdanefisiensijabatan(EJ),dantingkatprestasikerjajabatan(PJ).
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
PERHITUNGANKEBUTUHANPEJABAT/PEGAWAI,TINGKATEFISIENSIJABATAN(EJ)DANPRESTASIKERJAJABATAN(PJ)
Unit Organisasi :Satuan Kerja :Lokasi :
Formulir : FP3
No. Nama Jabatan Jumlah Beban Kerja Jab
Perhitungan Jumlah Kebutuhan Pejabat/
Pegawai
Jumlah Peg/pej
yang ada+/_ EJ PJ Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Jumlah
................, ............Analis,
..............................NIP
3. Form FP4 yaitu formulir yang digunakan untuk menghitung jumlah kebutuhanpegawai/pejabat unit, tingkat efektivitas dan efisiensi unit (EU), dan tingkatprestasikerjaunit(PU).
REKAPITULASIKEBUTUHANPEJABAT/PEGAWAI,TINGKATEFISIENSIUNIT(EU)DANPRESTASIKERJAUNIT(PU)
Satuan Kerja :Lokasi :
Formulir : FP4
No. Nama Jabatan Jumlah Beban Kerja Unit (OJ)
Kebutuhan Pegawai
Jumlah Peg/pej yang
ada+/_ EU PU Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Jumlah
................, ............Analis,
..............................NIP
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
Datayangtelahdiolahselanjutnyadilakukanverifikasidatadenganmemeriksatentangkebenaran data hasil olahan dan apabila terdapat kekeliruan atau kesalahan dalampengisiandatatersebutmakaAnalisdiharapkandapatmenyempurnakanhasilolahansesuaidengankenyataandilingkungankerjanyamasing-masing.
Untukdapatmemberikaninformasimengenai jumlahkebutuhan/penataanpegawai,tingkat efektivitas dan efisiensi kerja serta prestasi kerja (unit/jabatan), PeraturanMenteriKeuanganNomor140/PMK.01/2006telahmengaturkonsep/formulastandarpenilaianprestasikerjasebagaiberikut:
Tabel.StandarPenilaianPrestasiKerja
NILAI PREDIKAT SEBUTAN
>1 A SangatBaik
0,90s.d1,00 B Baik
0,70s.d0,89 C Cukup
0,50s.d0,69 D Sedang
<0,50 E Kurang
3.3 TahapPenetapan HasilpengukurananalisisbebankerjayangtelahdiolaholehparaAnalisselanjutnya
dapatdigunakanuntukmenetapkanwaktukerjaefektifbagiseorangpegawai/pejabat/unitorganisasiyangmemenuhisyaratdalammenyelesaikansuatupekerjaantertentupadatingkatprestasiyangtelahditentukandenganberdasarkanpadastandarpenilaianprestasikerja.
Analisisbebankerjainijugadiharapkandapatmenjelaskanstandarnormawaktuwajaryang benar-benar dipergunakan dalam menyelesaikan satu satuan proses kegiatanolehpegawaiyangmemenuhisyaratuntukmenghasilkansuatuproduk.Disampingitu,sebagaimanadijelaskandalamPeraturanMenteriKeuanganNomor140/PMK.01/2006,hasilpelaksanaananalisisbebankerjadapatdigunakansebagaialatuntuk:
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
1. Menilaitingkatefisiensikerjajabatandanunitorganisasi.2. Menilaitingkatprestasikerjajabatandanprestasikerjaunitorganisasi.3. Merencanakan jumlah kebutuhan pegawai, mutasi, promosi dan program di
bidangkepegawaianlainnya.4. Menyempurnakansusunanorganisasidantatakerja.5. BahanPenetapankebijakanbagiPimpinanuniteselonIdalamrangkapeningkatan
pendayagunaanSDMdilingkungannyamasing-masing.
Berikut ini adalah contoh analisis beban kerja yang tergambar dalam rekapitulasikebutuhan pejabat/pegawai suatu organisasi beserta nilai prestasi kerja yang telahdihitungberdasarkanFormA,FormB,danFormCdanselanjutnyadiolahmenjadiFormFP2,FP3,danFP4.
Tabel.ContohFormFP4DirektoratXREKAPITULASIKEBUTUHANPEJABAT/PEGAWAI,
TINGKATEFISIENSIUNIT(EU),DANPRESTASIKERJAUNIT(PU)
NO NAMAUNITORGANISASI
JUMLAHBEBANKERJA
UNIT(OJ)
KEBUTUHANPEGAWAI/PEJABAT
(ORANG)
PEGAWAIYANGADA(ORANG)
+/-(ORANG) EU PU KETERANGAN
1 DIREKTORATX 1.674,62 1 1 0 1,11 A SANGATBAIK
2 SUBDITI 19.598,88 13 16 3 0,81 C CUKUP
3 SUBDITII 17.557,54 12 14 2 0,83 C CUKUP
4 SUBDITIII 16.964,11 11 14 3 0,80 C CUKUP
5 SUBDITIV 74.163,70 49 39 -10 1,26 A SANGATBAIK
JUMLAH 129.958,85 86 84 -2 1,03 A SANGATBAIK
KETERANGAN:• Berdasarkanhasilperhitunganperbandingandarijumlahbebankerjadenganwaktu
efektif,DirektoratXmemilikiefisiensiunit(EU)1,03denganprestasikerjaunit(PU)A(SANGATBAIK).
• Bila dibandingkan dengan jumlah pegawai yang ada yaitu sebanyak 84 orang,sedangkankebutuhanpegawaipadaDirektoratXsebanyak86orang.makaterdapatkekurangan2orangpegawai.
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
• PadaSubditI,SubditII,danSubditIIIterdapatkelebihanpegawai,sedangkanpadaSubdit IV terdapat kekurangan pegawai. Kelebihan pegawai pada ketiga SubdittersebutdapatdialihkankeSubditIVsupayaterjadikeseimbangandalampenataanformasipegawai.
BerdasarkanhasilanalisisbebankerjayangtelahdiolahparaAnalis,suatuunitorganisasidapatmenindaklanjutikebijakandalamhal-halsebagaiberikut: KELEBIHANPEGAWAI
1. Memperluaspekerjaandanmemperbanyakjenisproduk;2. Sistemjemputbola;3. Pendelegasianwewenang/pembagiantugas;4. Mutasi;5. Penggabunganunitorganisasi;6. Tidakmenerimapegawaibaru;7. Memperbanyakataudilimpahkankejabatanfungsional;8. Rasionalisasi.
KEKURANGANPEGAWAI1. Penambahanpegawai;2. Penyederhanaanprosedur;3. Pembagiansifataulembur;4. Pembentukantimkerja.
EFISIEN1. Menaikantipekantoratauklasifikasiunit;2. Memecah/memperluaskantor;3. Menambahjumlahpegawai;4. Promosipegawai;5. Extensifikasiobyek/wilayahkerja;6. Penghargaan.
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
INEFISIEN1. Mempersempitorganisasi;2. Penggabunganfungsi;3. Penyederhanaan prosedur/ penghapusan langkah-langkah yang tidak
perlu;4. Intensifikasiobyek/wilayahkerja;5. Mutasipegawai;6. Penghapusanorganisasi;7. Peningkatankualitasperalatan;8. Pengirimanpegawaiuntukdiklat;9. Penambahanfasilitas;10. Distribusi/pelimpahanwewenang;11. Peringatan.
Dengan adanya Analisis Beban Kerja ini diharapkan akan mendukung pelaksanaanprogramreformasibirokrasidibidangkepegawaiandanketatalaksanaansertadapatmenghasilkan suatu tolok ukur bagi pegawai/unit organisasi dalam melaksanakankegiatannya, yaitu berupa norma waktu penyelesaian pekerjaan, tingkat efisiensikerja, dan standar beban kerja dan prestasi kerja, menyusun formasi pegawai, sertapenyempurnaansistemprosedurkerjadanmanajemenlainnya.
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
Peningkatan ManajemenSumber Daya Manusia
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) adalah unsur mutlak dalam suatuorganisasi, istilah manajemen sumber sumber daya manusia pada suatu departemen
selalu diidentikkan dengan manajemen ”kepegawaian” yang meliputi urusan-urusanmengenai : pengangkatan, kepangkatan, penggajian pegawai, penyelesaian mutasi,pemberhentiandanpemensiunan,sertatatausahakepegawaiansajapadahaltidakdemikian,hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan dan pengembangan pegawai harus menjadiprioritasdidalammengelolaSDMsuatudepartemen.
Perubahan paradigma kepegawaian di Departemen Keuangan dimulai pada akhirtahun2006yangdiikutipulaolehDJA,yaituditandaidengankajianmengenaipenajamanfungsibagiankepegawaiansebagaibagianyangmelaksanakanpengelolaandanpembinaankepegawaian.Kajianmeliputiperbaikanmekanismekerjadandesignstrukturorganisasiuntukmengoptimalkan fungsi berupa (i) perencanaan sumber daya manusia dan rekrutmen, (ii)pembangunanpolamutasi,(iii)pembangunansistemassessmentcenter(iv)pembangunansistem informasi kepegawaian yang terintegrasi, (v) peningkatan akuntabilitas, dan (vi)peningkatankoordinasidenganunitteknis.
Prinsip peningkatan manajemen SDM meliputi kualitas, penempatan SDM yangkompeten pada tempat dan waktu yang sesuai, sistem pola karier yang jelas dan terukur,pengelolaanSDMberbasiskompetensi,sertakeakuratandankecepatanpenyajianinformasiSDMsesuaikebutuhan.ProgrampeningkatanmanajemenSDMterdiridaripenyelenggaraanpendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi, pembangunan assessment center,penyusunan pola mutasi, peningkatan disiplin, dan pengintegrasian Sistem InfromasiKepegawaian.
Seluruh kegiatan tersebut merupakan program perencanaan dan pengembanganSDM,sehinggaDJAkedepanakanmemilikiSDMyangprofesionaldanbertanggungjawabyangakanmeningkatkanefisiensidanefektivitaspelayanankepadamasyarakat.
1. PembangunanAssessmentCenter
PembangunanassessmentcentermerupakankonsekuensilogisdariReformasiBirokrasidibidangsumberdayamanusiayangmenuntutadanyaSDMyangprofesionaluntuk
�0
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
melaksanakan tugasnya. Tuntutan profesionalisme tersebut dipenuhi dengan upayapengembangan SDM berbasis kompetensi, yang salah satu manifestasinya adalahdenganpembangunanassessmentcenter.KeseriusanDepartemenKeuangandalamhalinitercermindariditetapkannyaPeraturanMenteriKeuanganNomor47/PMK.01/2008tentangAssessmentCenterDepartemenKeuangandanPeraturanSekretariatJenderalDepkeu Nomor 55/SJ/2008 tentang Pelaksanaan Assessment Center DepartemenKeuangan.
AssessmentCenteradalahsuatumetodesistematikuntukmenilaikompetensiperilakuindividu yang selanjutnya dibandingkan dengan kriteria yang dipersyaratkan bagikeberhasilan dalam pekerjaan. Metode ini memungkinkan suatu organisasi untukmenilaipotensiseseorangdalammenanganipekerjaandisaatinimaupunyangakandatang.AssessmentCenterdalamperkembangannyadapatdigunakansebagaiprogrampelatihan dan pengembangan SDM (Training and Development), PengembanganKarir (Career Development), Manajemen Kinerja (Performance Management), sertaPerencanaandanSeleksiSDM(HRPlanningandSelection),yangdisesuaikandengankebutuhanDepartemenKeuangandimasamendatang.
Sesuai dengan prinsip-prinsip dasarnya, Assessment Center dilaksanakan denganmenggunakanberagammetodedanteknikevaluasi (multi-tools), sertadilaksanakanoleh beberapa assessor (multi-assessors), serta diterapkan kepada lebih dari satuorang assessee (multi-assessee). Dalam proses ini peserta diberi kesempatan yangsama untuk menunjukkan kemampuannya dalam menghadapi situasi-situasi yangsudahdistandardisasikan.Sebagaisuatumetodepenilaianyangberbasisperilakudanmelibatkanberagamteknikevaluasidanbermacamalatukur,assessmentcenterdinilaisebagaisuatusistemyangmemilikiakurasidanobjektifitascukuptinggidalammenilaikompetensi pegawai. Assessment Center dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagaiberikut : (a) Penyusunan kamus Kompetensi, (b) Penyusunan Standar KompetensiJabatan, (c) Penyusunan Metode dan Alat Ukur, (d) Pelaksanaan Assessment Center,(e) Pelaporan Hasil, (f ) Pelaksanaan Integrasi Data Assessment Center ke DatabaseDepartemenKeuangan,(g)Tindaklanjuthasilassessmentcenter,(h)Re-assessment,(i)Penyimpananberkas.
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
1.2 KamusKompetensiDepartemenKeuangan Secaraumum,kompetensidapatdipahamisebagairagamsikap,perilaku,pengetahuan,
kemampuan, motif dan karakteristik personal lainnya yang dibutuhkan untukmenyelesaikansuatupekerjaan.Kompetensiinipulayangturutmenentukanseberapabaikatauburuknyahasilsuatupekerjaan.
Kamus Kompetensi Departemen Keuangan merupakan suatu susunan kompetensiyang diperlukan untuk keberhasilan pelaksanaan tugas di Departemen Keuangan,berisidefinisi,tingkatkemahirandanindikatorperilakudarisetiapkompetensi.
Kamus Kompetensi Departemen Keuangan dirumuskan olehTim Reformasi BirokrasiPusat dengan dukungan konsultan eksternal. Direktorat Jenderal Anggaran turutberperan aktif dalam penyusunan kamus tersebut dengan memberikan usulan danmasukan. Hasil kerjasama tersebut adalah sebuah kamus kompetensi yang terdiridari 35 kompetensi yang berbasis pada metode Assess. Secara umum, kompetensi-kompetensi tersebut dikelompokkan ke dalam tiga rumpun, yaitu thinking, working,danrelating.
THINKING
1. Visioning2. Innovation3. In-DepthProblem
SolvingandAnalysis4. DecisiveJudgement5. ChampioningChange6. AdaptingtoChange7. CourageofConviction8. BusinessAcumen
WORKING
9. PlanningandOrganizing
10. DrivingforResults11. DeliveringResult12. QualityFocus13. Continuous
Improvement14. Policies,Processesand
Procedures15. Safety16. StakeholderFocus17. StakeholderService18. Integrity19. Resilience20. ContinuousLearning
RELATING
21. TeamworkandCollaboration
22. InfluencingandPersuading
23. ManagingOthers24. TeamLeadership25. Coachingand
DevelopingOthers26. MotivatingOthers27. OrganizationalSavvy28. Relationship
Management29. Negotiation30. ConflictManagement31. Interpersonal
Communication32. WrittenCommunication33. PresentationSkill34. MeetingLeadership35. MeetingContribution
KOMPETENSIDEPKEU
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
KamusKompetensiDepartemenKeuangantelahdisosialisasikankepadaparapegawaidilingkunganDirektoratJenderalAnggarandandapatdiaksesdiwebsiteDJA.
1.3 StandarKompetensiJabatan StandarKompetensiJabatanadalahdaftarkompetensiyangmenjadipersyaratandari
suatujabatan.PenyusunanStandarKompetensiJabataninididasarkanpadakompetensiyangtercantumpadaKamusKompetensiDepartemenKeuangan.
StandarKompetensiJabatanterdiridaritigakelompok,yaitu:1. Kompetensi Umum KompetensiUmumadalahkompetensiyangharusdimilikiolehsetiappegawaidi
lingkunganDepartemenKeuangan.2. Kompetensi Inti KompetensiIntiadalahkompetensiyangharusdimilikiolehpejabatsesuaijenjang
eselondiDepartemenKeuangan.3. Kompetensi Khusus KompetensiKhususadalahkompetensiyangharusdimilikiolehmasing-masing
Pejabat sesuai dengan Jabatan yang dipangkunya. Kelompok kompetensi inibersifatcustomized,dancenderungberbedaantarajabatansatudenganlainnyamengingattuntutantiappekerjaanyangjugaberbeda-beda.
StandarKompetensiDirektoratAnggarandirumuskanberdasarkanUraianJabatandan
konsultasi dengan Biro SDM serta unit-unit di lingkungan DJA . Standar Kompetensitersebetadalahsebagaiberikut:
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
ESELON
KOMPETENSIUMUM KOMPETENSIINTI KOMPETENSIKHUSUSJUMLAH
KOMPETENSI
II • Continuous
Improvement
• StakeholderFocus
• Integrity
• Visioning
• In-DepthProblemSolving
andAnalysis
• ChampioningChange
• ManagingOthers
• RelationshipManagement
Terdiridari5-8kompetensi,
disesuaikanjabatanmasing-
masing,antaralain:
• DecisiveJudgement
• PlanningandOrganizing
• DrivingforResult
• QualityFocus
• Resilience
• Teamwork&Collaboration
• InterpersonalCommunication
• CourageofConviction
• WrittenCommunication
• OrganizationalSavvy
• BusinessAcumen
13s/d15
III • Continuous
Improvement
• StakeholderFocus
• Integrity
• In-DepthProblemSolving
andAnalysis
• PlaningandOrganizing
• ManagingOthers
• MeetingLeadership
Terdiridari3-5kompetensi,
disesuaikanjabatanmasing-
masing,antaralain:
• Visioning
• ChampioningChange
• AdaptingtoChange
• DrivingforResult
• QualityFocus
• Policies,Processes&Procedures
• Teamwork&Collaboration
• RelationshipManagement
• CourageofConviction
• WrittenCommunication
• ConflictManagement
• OrganizationalSavvy
• BusinessAcumen
10s/d12
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
ESELON
KOMPETENSIUMUM KOMPETENSIINTI KOMPETENSIKHUSUSJUMLAH
KOMPETENSI
IV • Continuous
Improvement
• Stakeholder
Service
• Integrity
• In-DepthProblemSolving
andAnalysis
• PlaningandOrganizing
• ManagingOthers
• MeetingLeadership
Terdiridari2-3kompetensi,
disesuaikanjabatanmasing-
masing.Saatinimasihdalam
prosespenetapan.
8s/d9
1.4 PelaksanaanAssessmentCenter Proses Assessment Center dikoordinasikan oleh Biro SDM Departemen Keuangan
danTimReformasiBirokrasiPusatdenganmenggunakan jasaassessordanassociateassessor dari luar. Proses assessment dilakukan dalam kelompok (batch) dimanaassessee(pesertaassesseement)dariDJAdigabungdenganassesseedariunitlain.
SeluruhpejabatEselonIIdilingkunganDirektoratJenderalAnggarantelahmenjalaniproses assessment pada awal tahun 2008 yang kemudian diikuti oleh WorkshopPendidikandanPelatihanBerbasisKompetensipadabulanAgustus.PadatingkateselonIII,prosesassessmentdilaksanakansecarabertahap,sejakbulanJunisampaidenganNovember 2008. Sebanyak 34 orang pejabat eselon III dalam 14 batch telah ataudijadwalkanuntukmenjalaniprosesassesssment.SedangkanuntukpejabateselonIV,assessmentakandilaksanakanpadatahun2009.
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan assessor internal, Direktorat JenderalAnggarantelahmengirimkan8orangpegawainyauntukmengikutiCertifiedAssessorTrainingpadatanggal14-16Oktober2008.
2. PenyempurnaanPolaMutasi
Dalam rangka transparansi dan objektivitas dalam perpindahan pegawai danjabatan karier bagi pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Anggaran, saat iniBagian Kepegawaian Direktorat Jenderal Anggaran selaras dengan arahan Biro SDMDepartemen Keuangan, sedang menyusun konsep peraturan tentang Pedoman PolaMutasidilingkunganDitjenAnggaran.
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
PedomanPenyusunanPolaMutasiJabatanKarierdiLingkunganDepartemenKeuanganakanmenjadiacuanbagiDirektoratJenderalAnggarandalammenyusunpolamutasipegawaidan jabatankarir. Jabatankarieradalah jabatanstruktural (eselon IIIdan IV)danjabatanfungsionalyanghanyadapatdidudukiolehPegawaiNegeriSipil.
PolaMutasijabatankarirmeliputi:
a). Perpindahan jabatan vertikal, yaitu perpindahan jabatan struktural dari eselonyanglebihrendahkeeselonyanglebihtinggi.
b). Perpindahan jabatan horizontal, yaitu perpindahan jabatan struktural dalameselonyangsamaatauperpindahanjabatanfungsionaldalamtingkatyangsamadalamunityangberbeda.
c). Perpindahan jabatan diagonal, yaitu perpindahan jabatan struktural ke dalamjabatan fungsional atau perpindahan jabatan fungsional kedalam jabatanstruktural.
Pola mutasi jabatan karir bagi pegawai dilingkungan Direktorat Jenderal Anggaran
perlumempertimbangkanbeberapaaspeksebagaiberikut:a). Persyaratanadministrasisebagaimanadimaksuddalamperaturanperundang-
undangan yang mengatur perpindahan jabatan struktural atau jabatanfungsional;
b). Unsurprestasikerja;c). Jangkawaktumendudukijabatandanlokasiunitkerja;d). Peringkatjabatan;e). Hukuman disiplin PNS, dalam hal PNS yang bersangkutan pernah dikenakan
sanksiataspelanggarandisiplinpegawai;f ). PersyaratankhususyangditentukanolehuniteselonI.
Pengecualianatasaspekyangdipertimbangkansebagaimanadimaksuddiatasbutirb)
sampaidenganbutirf )merupakankewenanganMenteriKeuangan.
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
3. PenegakanDisiplin
Untuk menjamin kelancaran pelaksananaan tugas dan fungsi Direktorat JenderalAnggaran, telah diatur beberapa hal penting menyangkut penegakan disiplin bagipejabat/pegawaidilingkunganDirektoratJenderalAnggaran.HaridanjamkerjakantormengacupadaKeputusanMenteriKeuanganNomor71/KMK.01/1996yaitu:• JamMasukKantoradalahpukul07.30;• JamIstirahatpadahariSenins.d.Kamisadalahpukul12.15s.d.13.00;• JamIstirahatpadahariJumatadalahpukul11.30s.d.13.15;• JamTutupKantoradalahpukul17.00.
Mekanisme pemberian hukuman disiplin terhadap pejabat/pegawai yang tidak
mentaati jam kerja ditempuh berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 15/KMK.01/UP.6/1985 yang berakibat pada besarnya potonganTKPKN atas pelanggaranyang dilakukan. Sanksi Pemotongan TKPKN yang diterapkan terhadap pelanggaranatasketentuanjamkerjadiatursebagiberikut:
No Pelanggaran SanksiPotonganTKPKN
1 Terlambatmasuk(TL)ataupulangsebelumwaktunya(PSW)
1,25%tiapsatukaliTLatau
PSW
2 Tidakmasuk(kecualiditugaskansecarakedinasanataumenjalankancutitahunan)
5%perharikerja
3 SuratPeringatan(SP)I 25%selamasatubulan
4 SPII 50%selamasatubulan
5 SPIIberjarakkurangdari31haridariSPI 75%selamasatubulan
6 SPIII 75%selamasatubulan
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
No Pelanggaran SanksiPotonganTKPKN
7 HukumanDisiplinataspelanggaranPP30/1980TeguranLisan
75%selamaduabulan
8 HukumanDisiplinataspelanggaranPP30/1980TeguranTertulis
75%selamatigabulan
9 HukumanDisiplinataspelanggaranPP30/1980PernyataanTidakPuasSecaraTertulis
75%selamaenambulan
10 HukumanDisiplinataspelanggaranPP30/1980PenundaanKenaikanGajiBerkala(KGB)
90%sesuaidenganlamanya
hukuman
11 HukumanDisiplinataspelanggaranPP30/1980PenurunangajiberupasatukaliKGB
12 HukumanDisiplinataspelanggaranPP30/1980PenundaanKenaikanPangkat
13 HukumanDisiplinataspelanggaranPP30/1980PenurunanPangkatsetingkatlebihrendah
95%sesuaidenganlamanya
hukuman14 HukumanDisiplinataspelanggaranPP30/1980
Pembebasandarijabatan
JikadalamkasusiniadamuatanpelanggarandisiplinPNS,makaPeraturanPemerintah
Nomor 30 Tahun 1980 dijadikan dasar hukum dalam pemberian hukuman disiplinkepadapejabat/pegawaiyangtidakmengindahkanlarangan-larangansebagaiPNS.
Tingkatketaatanterhadapjamkerjabagiparapejabat/pegawaidilingkunganDirektoratJenderalAnggaranmeningkatsecarasignifikandengandigunakannyaMesinAbsensiElektronik (Handkey)yangsudahmulaiditerapkanpadakuartal terakhir tahun2007.PengelolaandataabsensitelahdilakukanolehBagianKepegawaiandandiawasisecaraketat terutama terhadap keamanan database agar tidak disalahgunakan oleh orang-orangyangtidakbertanggungjawab.Manfaatpositifyangdiperolehbahwapembinaanterhadap pejabat/pegawai untuk mentaati jam kerja berjalan secara alami dan daripengalaman-pengalaman yang diperoleh selama pelaksanaanya, semua pihak dapatmenerima bentuk lain dari pengelolaan manajemen ini. Di masa yang akan datang,DirektoratJenderalAnggaranakanmengawasisecaraketatpelaksanaanpekerjaandi
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
luarjamkerjakantordenganmemanfaatkandatabaseabsensihandkeysertamengacupadaketentuanyangberlakutentangPemberianUangLemburbagiPNS.
4. KodeEtikDJA
Untuk lebih meningkatkan disiplin pegawai serta dalam rangka menjaga citra dankredibilitasDirektoratJenderalAnggaranmelaluipenciptaantatakerjayangjujurdantransparan,makasesuaidenganPeraturanPemerintahNomor42Tahun2004tentangPembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil, diterbitkan PeraturanMenteriKeuanganNomor01/PM.2/2007tentangKodeEtikPegawaiDirektoratJenderalAnggaranyangdisahkanpadatanggal28September2007.DenganditerbitkannyaKodeEtikini,akanmendorongpeningkatankinerjapegawaiDirektoratJenderalAnggaransertamenciptakansuatubentukkeharmonisanhubunganantarpribadibaikdidalammaupun di luar lingkungan Direktorat Jenderal Anggaran. Nilai-nilai dasar kode etikyangdijadikanpedomanpokokpenyelenggaraantugas,meliputi:1. Transparansi;2. Akuntabilitas;3. Kemandirian;4. Integritas;5. Profesionalisme;dan6. Religiusitas.
Hal-hal lain yang patut dipedomani oleh para pegawai di lingkungan DirektoratJenderal Anggaran adalah menyangkut Kewajiban dan Larangan sebagaimanaditetapkan dalam Kode Etik tersebut. Pegawai dapat dikenakan sanksi moral apabilaterbuktimelanggarKodeEtikyangpenyampaiannyadapatdilakukansecara terbukaatautertutup.PemberiansanksimoralinidiaturlebihlanjutdalamKeputusanMenteriKeuangan Nomor 293/KMK.01/2007 tentang Pendelegasian Wewenang kepada ParaPejabat di Lingkungan Departemen Keuangan untuk Memberikan Sanksi Moral atasPelanggaranKodeEtikPegawaiNegeriSipildiLingkunganDepartemenKeuangan.
5. PengintegrasianSIMPEG
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) yang secara umum dipahami
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
sebagaisisteminformasimanajemenkepegawaianyangmeliputibaikperangkatkeras,perangkat lunak,piranti jejaring komputer,danprosedur operasinya yang tentueratkaitannyadenganregulasiataukebijakanpemerintahdalamhalinimanajemenSDMdi lingkugan Direktorat Jenderal Anggaran. SIMPEG juga merupakan urat nadi bagipengembangan sumber daya manusia dalam suatu organisasi modern. SIMPEG diDirektoratJenderalAnggarantelahdirintispengengembangannyasejakpertamakalidibentuktahun2005.
Dengan bergulirnya reformasi Birokrasi, pengembangan SIMPEG di DepartemenKeuangan menjadi hal yang krusial untuk mendukung agenda reformasi birokrasikhususnya pada peningkatan manajemen sumber daya manusia. SIMPEG akanditerapkan secara terpadu pada semua unit eselon I di lingkungan DepartemenKeuangan.Dengandemikian,Direktorat JenderalAnggaranakanmendukungsecarapenuh proses pengintegrasian SIMPEG menuju pengelolaan SDM yang lebih baik.SIMPEG Direktorat Jenderal Anggaran akan menjadi bagian yang tidak terpisahkandenganSIMPEGDepartemenKeuangan,keterkaitanprosesclient-serverdalamSIMPEGDepertemen Keuangan dapat menjamin tersedianya data secara up to date untukselanjutnya dapat menghindari terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusankarenatidaktersedianyadatakepegawaian.
PengintegrasianSIMPEGmeliputikegiatan:(i) pembenahanSOPpertukarandata,penerapanstadarisasipengkodeandatabase
kepegawaianuntukmemudahkanpertukarandataantar-unit,(ii) penerapanpelaporandatadariunitkerjaeselonIkeSekretariatJenderal,dan(iii) pengembanganaplikasibaruSIMPEGTM,dan(iv) pengembangan sistem aplikasi assessment center. Pengintegrasian SIMPEG
bertujuanmeningkatkanpelayananpemberian informasiSDMyangakuratdancepat,sertamenunjangbisnisprosespembinaanSDM.
�0
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
INDIKATORKINERJA UTAMA
Untukmemonitordanmelakukanevaluasiterhadapperjalananpanjangmenggapaivisidanmisi,pimpinanDepartemen Keuangan telah mengambil keputusan dalam Rapat PimpinanDepartemenKeuangantanggal12Desember2007untukmenggunakanbalancedscorecard(BSC)sebagaitoolspengukurankinerja.
TemaPendapatanNegara
TemaBelanjaNegara
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
Agenda yang dilaksanakan dalam rangka Reformasi Birokrasi Departemen Keuanganseharusnya mampu mewujudkan Departemen Keuangan dalam mencapai visi dan
misinya.Untukmemonitordanmelakukanevaluasiterhadapperjalananpanjangmenggapaivisi dan misi, pimpinan Departemen Keuangan telah mengambil keputusan dalam RapatPimpinanDepartemenKeuangantanggal12Desember2007untukmenggunakanbalancedscorecard(BSC)sebagaitoolspengukurankinerja.
Sebagaitindaklanjutpelaksanaankeputusantersebut,DepartemenKeuanganmemintabantuan konsultan untuk mendampingi proses penyusunan BSC. Langkah pertama yangdilakukanolehkonsultanadalahmengadakanworkshoptentangapaituBSCdanbagaimanamembuatsertamempergunakannya. DJAmengirimkanutusannyadariBagianOrganisasidan Tata Laksana – Sekretariat Direktorat Jenderal untuk mengikuti kegiatan dimaksud.Selanjutnya,parapimpinandilingkunganDepartemenKeuanganmelakukanpembahasanbersama dengan dipandu oleh konsultan untuk menyusun strategi map DepartemenKeuangan, sehingga menghasilkan lima tema strategi map Departemen Keuangan atauyanglebihdikenaldenganfive themes of Depkeu wideyaitu:(i) TemaPendapatanNegara;(ii) TemaBelanjaNegara;(iii) TemaPembiayaanAPBN;(iv) TemaKekayaanNegara;dan(v) TemaPasarModaldanLembagaKeuanganNonBank.
DJAmemilikiperanpadaduatemayaituTemaPendapatandanTemaBelanja.StrategyMapuntukkeduatematersebutadalahsebagaiberikut:
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
PerumusanKebijakan PelayanandanAlokasi Pelaksanaan,monev,PelaporandanPertanggungjawaban
STRATEGYMAPTEMABELANJANEGARA
SDM ORGANISASI INFORMASI
Stakeholders:- Masyarakat- DPR/DPD/DPRD- K/L- Bappenas- BI- Depdagri- BPS- Pemda
SS.BEL.3Mengkajidan
merumuskannorma,standardanpedomanalokasibelanja
negarasertapenyusunankegiatandanbiayaK/L
SS.BEL.4Mengkajidan
merumuskannorma,standardanpedomanalokasidana
transferkedaerah
SS.BEL.14Merekrutdan
mengembangkanSDMyangberintegritasdanberkompetensitinggidibidangpenganggarandanperbendaharaan
negara
SS.BEL.6Melakukankoordinasi
dansosialisasiperencanaandanpengalokasiananggaran
belanjanegaradenganStakeholder
SS.BEL.8Menetapkanalokasi
danatransferkedaerahberdasarkanrumusan
normadanstandar
SS.BEL.7Menetapkanalokasisubsididanbelanjalain-lainagartepatsasarandanefisien
SS.BEL.9Menetapkan
alokasibelanjamengikatberdasarkankinerjaK/Ldan
menelaahRKAKLberpedomanpadakebijakanpenyusunan
anggaran
SS.BEL.15Membangunorganisasi
(struktur,proses,saranadanprasarana)yangmodernyangselarasdenganprosesbisnisdi
bidangpenganggarandanperbendaharaannegara
SS.BEL.16Mewujudkan
good governancedibidangpenganggarandanperbendaharaannegarabagi
Stakeholders
SS.BEL.17Membangunsistem
informasiyangterintegrasidanhandaldibidangpenganggarandan
perbendaharaannegara
TUJUANSTRATEGIS
MENINGKATKANEFEKTIVITASDANEFISIENSIPENGELOLAANBELANJANEGARAUNTUKMENDUKUNGPENYELENGGARAANTUGASKEMENTRIAN/LEMBAGADANPELAKSANAANDESENTRALISASIFISKAL
DALAMRANGKAMENCAPAITUJUANBERNEGARA
MEM
ENU
HI
HA
RAPA
N
STA
KEH
OLD
ER:
STRA
TEG
IC
OU
TCO
MES
STRA
TEG
ICD
RIVE
RSPE
NG
ELO
LAA
NS
DM
O
RGA
NIS
ASI
&IC
T
VALUECHAIN- Perumusan
Kebijakan- Perencanaan
danalokasi- Pelaksanaan- Monitoring
danevaluasi- Pelaporandan
pertanggung-jawaban
SS.BEL.5Mengkajidanme-
rumuskannorma,standardanpedomanpelaksanaan,
pelaporan,danpertanggung-jawabanpelaksanaan
anggaran
SS.BEL.2Tatakelolayangtertib,
transparan,danakuntabeldalampelaksanaan
belanjanegara
SS.BEL.1Alokasibelanja
negarayangtepatsasaran,tepatwaktu,
efisien,danadil
SS.BEL.10Meningkatkankecepatandanakurasipengesahandokumenpelaksanaan
anggaran
SS.BEL.12Meningkatkanefektivitasmonitoringdanevaluasipelaksanaananggaran
SS.BEL.11Meningkatkanefektivitas
danefisiensipengelolaankasdanpelayananpenyaluran
dana
SS.BEL.13Mendorong
terlaksananyapelaporandanpertanggungjawabanpelaksaananggaranyang
akuratdantepatwaktu
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
PerumusanKebijakan PelayanandanPengadministrasian Pengawasan&PenegakanHukum
STRATEGYMAPTEMAPENDAPATANNEGARA
SDM ORGANISASI INFORMASI
Stakeholders:- WajibPajak- Importir/Eksportir- Masyarakat- DuniaUsaha- DPR- Pemerintah/Dept.
Teknis
SS.PEND.1TingkatPendapatanyang
Optimal
SS.PEND.4Menetapkankebijakan
pendapatannegaraberdasarkankajianhandaldan
administrasiyangteliti
SS.PEND.5Memantauindikator
ekonomiyangmempengaruhi
pendapatannegara
SS.PEND.16Merekrutdan
mengembangkanSDMyangberintegritasdan
berkompetensitinggidalampengelolaanpendapatan
negara
SS.PEND.13Mengoptimalkan
ekstensifikasiwajibpajakdan
intensifikasipajak
SS.PEND.14Meningkatkan
Kepatuhan
SS.PEND.15Mengefektifkan
kegiatanpemeriksaan,penagihan,penyelidikan,
danpenyidikan
SS.PEND.7Meningkatkanpelayanan
yangpasti,efisiendanefektifmelaluimodernisasisistem
danprosedur
SS.PEND.8Meningkatkansosialisasi
dalamrangkamenumbuhkankesadarandankepedulian
masyarakat
SS.PEND.9Melaksanakan
pengelolaanPNBPyangefektifdan
tepatwaktu
SS.PEND.10Mengoptimalkan
penyelesaianpiutangnegaradanpelaksanaan
lelang
SS.PEND.11Mengoptimalkan
penerimaannegarayangberasaldaripengelolaankas
negara
SS.PEND.12Mengupayakandanmengelola
hibahsecaraakuntabel
SS.PEND.17Membangun
organisasiyangmodernyangmensinergikanantaraperumusan
kebijakan,pelayanandanpengawasandenganprinsip
check and balance
SS.PEND.18Mewujudkan
good governancedalampengelolaanpendapatannegarabagiStakeholders
SS.PEND.19Membangunsistem
informasiyangterintegrasidanhandaldalam
pengelolaanpendapatannegara
TUJUANSTRATEGISMENINGKATKANDANMENGAMANKANPENDAPATANNEGARA
DENGANMEMPERTIMBANGKANPENGEMBANGANEKONOMIDANKEADILANMASYARAKAT
MEM
ENU
HI
HA
RAPA
N
STA
KEH
OLD
ER:
STRA
TEG
IC
OU
TCO
MES
STRA
TEG
ICD
RIVE
RS
VALUECHAIN- Perumusan
Kebijakan- Pelayanan- Pengawasan- Penegakan
Hukum
SS.PEND.6MeningkatkanakurasiproyeksiPendapatan
Negaraberdasarkankajianyanghandal
SS.PEND.3Tingkatkepatuhan
wajibpajak,kepabeanan,dancukaiyangtinggi
SS.PEND.2Tingkatkepercayaan
stakeholdersyangtinggidancitrayangmeningkatyangdidukung
olehtingkatpelayananyanghandal
PEN
GEL
OLA
AN
SD
M
ORG
AN
ISA
SI&
ICT
Darikeduatemapadastrategymapdiatas,DJAditunjuksebagaipersonincharge(PIC)untukbeberapasasaranstrategisdenganindikatorkinerjautamanyasebagaiberikut:
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
TEMAPENDAPATANNEGARA
No. SasaranStrategis KeyPerfomanceIndicator Keterangan
1. SS.PEND.1 Tingkatpendapatanyangoptimal PICbersama:DJA,DJP,DJBC
SS.PEND.1.2.3 %PencapaiantargetpenerimaanPNBP.
2. SS.PEND.8 Meningkatkansosialisasidalamrangkamenumbuhkankesadarandankepedulianmasyarakat
PICbersama:DJA,DJP,DJBC
SS.PEND.8.1.4 %jumlahsosialisasidanpenyuluhandiDJAterhadaprencana.
3. SS.PEND.9 MelaksanakanpengelolaanPNBPyangefektifdantepatwaktu
SS.PEND.9.2 WaktuyangdiperlukanuntukmemprosesadministrasipengaturanmengenaiPNBP.
TEMABELANJANEGARA
No. SasaranStrategis KeyPerfomanceIndicator Keterangan
1. SS.BEL.1 Alokasibelanjanegarayangtepatwaktu,tepatsasaran,efisiendanefektif
PICbersama:DJA,DJP,DJBC
SS.BEL.1.1 Jumlahdokumenalokasibelanjapusatdandanatransferkedaerahtepatwaktu(SubKPI:DIPA,SAPSK,dokumenalokasibelanjadanatransferkedaerah)
PICbersama:DJA,DJPb,DJPK
SS.BEL.1.1.2 %jumlahSAPSKtepatwaktu
SS.BEL.1.2 IndekskepuasanK/LdanPemdaterhadappengelolaanbelanjapusatdantransferkedaerah
PICbersama:DJA,DJPb,DJPK
SS.BEL.1.2.1 IndekskepuasanK/Lterhadappengelolaanbelanjapusat.
2. SS.BEL.3 Mengkajidanmerumuskannorma,standarddanpedomanalokasibelanjanegarasertapenyusunankegiatandanbelanjaK/L
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
No. SasaranStrategis KeyPerfomanceIndicator Keterangan
SS.BEL.3.1 Jumlahformulasi/pembaharuankebijakanalokasianggaranbelanjanegaratermasukbelanjaK/Lsesuairencana.
SS.BEL.3.2 JumlahjenisstandarkegiatandanbiayaK/Lyangdimutakhirkan.
SS.BEL.3.3 %penerbitannorma,standar,danpedomanalokasibelanjanegarayangtepatwaktusesuairencana.
3. SS.BEL.6 Melakukankoordinasidansosialisasiperencanaandanpengalokasiananggaranbelanjanegaradenganstakeholder
%kegiatansosialisasisesuairencana
4. SS.BEL.7 Menetapkanalokasisubsididanbelanjalain-lainagartepatsasarandanefisien
PICbersama:DJAdanBKF
SS.BEL.7.1 %subsiditerhadapPDB
5. SS.BEL.9 MenetapkanbelanjamengikatberdasarkankinerjaK/LdanmenelaahRKA-KLberpedomanpadakebijakanpenyusunananggaran.
SS.BEL.9.1 %pemenuhanalokasibelanjamengikatK/Ldidasarkankepadastandard.
SS.BEL.9.2 %kesesuaianSAPSKterhadapkebijakanpenyusunananggaran
SS.BEL.9.3 %jumlahrevisiRKA-KL/SAPSK/DIPA(SubKPIRKAKL,SAPSK,DIPA)
PICbersama:DJAdanDJPb
SS.BEL.9.3.1 %jumlahrevisiRKA-KL/SAPSKNonAPBNP
Selanjutnya, untuk menghubungkan tujuan strategis, ukuran-ukuran, target daninisiatif strategi antara level organisasi tertinggi dan level di bawahnya atas lima temadimaksud dilakukan penurunan sasaran strategi (cascading) ke dalam setiap unit eselonI di lingkungan Departemen Keuangan termasuk DJA. Oleh karena itu, agar pelaksanaancascadingberjalandenganbaik,DirekturJenderalAnggaran membentukKelompokKerjaPembangunan Balanced Scorecard DJA (Pokja BSC DJA) berdasarkan Keputusan DirekturJenderal Anggaran Nomor KEP-25/AG/2008 tanggal 16 April 2008. Pokja beranggotakan
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
pejabat eselon IV perwakilan setiap unit eselon II di lingkungan DJA dengan koordinatoradalahBagianOrganisasidanTataLaksana-SekretariatDJA.TugasdariPokjaBSCDJAadalahmenyusundraftBSCDJA,KeyPerformanceIndicatorManual (manual IKU) ,dancascadingsampaitingkateselonII.HaltersebutmerupakantoolspengukurankinerjadanpenetapanstrategidalamrangkareformasibirokrasidilingkunganDJA.HasilyangtelahdicapaiadalahkonsepStrategyMAPDJAdankonseprumusanIndikatorKinerjaUtama(IKU)darimasing-masingsasaranstrategisbesertamanualIKUnya.BerikutiniadalahpetastrategiDepkeuoneDJAdankonseppetastrategiDepkeutwodilingkunganDJA.
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
GambarpetastrategiDepkeuone(DJA)
��
Stra
tegi
cO
utco
me
Stra
tegi
cD
rive
rLe
arni
ng&
Gro
wth
SSDJA-1:KredibilitasKebijakan
SSDJA-1.1PerencanaanAPBNyangsehat,
kredibel,dansustainable
VISI:Menjadi Unit Organisasi yang Profesional, Kredibel, Transparan, dan Akuntabel dalam Perumusan dan
PengelolaanKebijakandiBidangPenganggaran
TUJUANSTRATEGIS:1.TerlaksananyaFungsiPenganggaransesuaidenganrencana
2.TingkatKepercayaanStakeholdersyangtinggi
SSDJA-1.2SSDJA-2:KredibilitasSistem
PenganggaranSistemPengaggaranyangsesuai
denganAmanatUUNo.17Tahun2003
SSDJA-3:KepuasanStakeholders
TingkatkepuasanstakeholdersyangtinggiterhadappelayananDJA
SSDJA-1.3Tingkatpendapatanyangoptimal
SSDJA-7:Monitoringdan
EvaluasiKebijakan
Peningkatanefektivitas
Monitoring&Evaluasi
PerencanaanPenganggarandan
PNBP
SSDJA-8:SDM
MengembangkanSDMyangberintegritasdanBerkompetensi
Tinggi
SSDJA-9:Organisasi
Membangunorganisasiyangmodernyangselarasdenganproses
bisnisdibidangpengelolaankeuangandankekayaannegara
SSDJA-10:Good Governance
Mewujudkangood governancedalampengelolaankeuangandankekayaan
negarabagistakeholders
SSDJA-11:TeknologiInformasidanKomunikasi
Membangunsisteminformasidantelekomunikasiyangterintegrasidan
handal
SSDJA-5.1:Mengkajidanmerumuskan
Norma,Standar,danPedomanAlokasiBelanjaNegaradanPengelolaanPNBPsertaPenyusunan
StandardBiaya
SSDJA-6.1:PelaksanaanProgramQuick WinDJA
SSDJA-6.2:PenerapanKebijakanBidangPenganggaran
SSDJA-6.3:PenyeleksianDokumenRAPBNdanRAPBN-P
SSDJA-6.4:MenetapkanAlokasiBelanjaMeningkat
berdasarkankinerjaK/LdanmenelaahRKAKLberpedomanpadaKebijakanPenyusunan
Anggaran
SSDJA-6.6:Mendorongterlaksananya
Pelaporan/PertanggungjawabanPelaksanaanAnggaranBAPPyangakuratdantepatwaktu
SSDJA-6.5:MelaksanakanPengelolaanPNBP
yangefektifdantepatwaktu
SSDJA-5.2:Menyusuntatacara
penyediaan,pencairan,danpertanggungjawaban
anggaranBAPP
SSDJA-5:PerumusanKebijakan
SSDJA-6:ImplementasiKebijakan
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
ACTION PLAN 2009
PenataanOrganisasi
PenyempurnaanProsesBisnis
ManajemenSDM
IndikatorKinerjaUtama
Tahun 2009 Dirjen Anggarantelah menyusun rencana kegiatan yang tidak terlepas dari konteks ReformasiBirokrasidenganpenekananpadatigakegiatanutamayaituPenataanOrganisasi,PenyempurnaanProsesBisnis,danPeningkatanManajemenSumberDayaManusia.
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
Sebagaimanatahun2008,tahun2009DJAtelahmenyusunrencanakegiatanyangtidakterlepasdarikonteksReformasiBirokrasidenganpenekananpadatigakegiatanutama
yaitu Penataan Organisasi, Penyempurnaan Proses Bisnis, dan Peningkatan ManajemenSumberDayaManusia.
1. PenataanOrganisasi
Untuk semakin mengefisienkan pelaksanaan tugas dan fungsi DJA, maka padatahun 2009 direncanakan penyerahan sebagian tugas dan fungsi Direktorat PNBPyangberkaitandenganPPhMinyakdanGasBumi,kepadaDirektoratJenderalPajak.Sedangkan tugas dan fungsi yang berkaitan dengan subsidi tetap dilaksanakanoleh Direktorat PNBP. Disamping itu Direktorat PNBP terus melakukan intensifikasi,ekstensifikasidanevaluasipelaksanaanPNBPpadaKementerian/Lembaga.
Pemantapan pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 100/PMK.01/2008terutamaberkaitandenganpemindahantugaspungutanekspordariDirektoratPNBP–DJAkeDirektoratJenderalBeaCukaiditargetkanselesaipadaawaltahun2009.
2. PenyempurnaanProsesBisnis2.1. SOP Padatahun2009kegiatanmonitoringdanevaluasiterhadapimplementasiSOPakan
terusdilakukan. DemikianjugahalnyadengankegiatanpenyusunanMI.Diharapkanpada tahun 2009 revisi terhadap SOP DJA dapat selesai dilakukan serta MI dapatdipublikasikan.KegiatanrevisiSOPpadatahun2009initidakdapatdihindarkankarenaadanyaperubahanpenataanorganisasidenganterbitnyaPeraturanMenteriKeuanganNomor: 100/PMK.01/2008 dan pendelegasian wewenang dari Menteri KeuangankepadaDirekturJenderalAnggaran.Selainitu,kegiatanmonitoringdanevaluasiSOPinijugadiarahkanagarkorelasiantaraSOP,MI,danuraianjabatanbenar-benarterjaminsehinggaprosespenetapanjobgradingdapatmemenuhiaspekkeadilan.
PadalevelDepartemenKeuangan,keterlibatanDJAdalamTimMonitoringdanEvaluasiSOPdi lingkunganDepartemenKeuangansemakinditingkatkan. Dalamtimini,DJAmengusulkan agar pada tahun 2009 diagendakan kegiatan monitoring dan evaluasiterhadapSOP-SOPyangsalingberkaitanantaruniteselonIdilingkunganDepartemen
�0
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
Keuangan.Halinisangatpenting,agartidakadaprosesyangterputusdijalandanagarsinergiantaruniteselonIterjadi.
Sebagai upaya menciptakan transparansi, pada tahun 2009 direncanakan akandiadakansosialisasiintensterhadapSOPbaikyangquickwinmaupunbukan,danpadaSOP-SOPtertentuakandisampaikankepublikmelaluimedialeafletdanwebsiteDJA.Sosialisasi dilakukan baik kepada pihak eksternal DJA maupun kepada seluruh staffdilingkunganDJA.UntukSOPdanMItertentuyangdirasakurangdipahamiolehstaffDJA,direncanakanakandilakukantrainingagarterjadistandaridisasiprosedur.
2.2. AnalisisdanEvaluasiJabatan Dengan telah ditetapkannya PMK Nomor 190/PMK.01/2008 tentang Pedoman,
Penetapan,Penilaian,KenaikandanPenurunanJabatandanPeringkatbagiPemangkuJabatanPelaksana,makamulaiJanuari2009,seluruhPejabatEselonIVmendapattugas“tambahan”untukmenilaiPelaksana-nya.SebagaisalahsatuprogramfokusTahun2009dariTRBPyaituEvaluasiPeringkatJabatanpelaksanadilingkunganDepkeu,makaDJAsebagaisalahsatuunitEselonIdilingkDepkeujugaakanmelakukanfokusterhadappelaksanaanpenerapanPMKdimaksud.OlehkarenaituakandilakukansosialisasiPMKNomor190/PMK.01/2008kepadaparaPejabatEselonIIIdanIV(sebagaipenilaijabatanpelaksana)dilingkunganDJA.
Sedangkan untuk jabatan struktural, hasil dari analisis dan evaluasi jabatan yaituperingkat jabatan (job grading) diharapkan pada awal tahun 2009 telah ditetapkanolehTRBP.Namundemikian,prosestidakterhentisampaidisitu.AnalisisdanevaluasijabatanperluterusdilakukanpenyempurnaannyaagarselarasdenganSOPdansemakininformatif.
3. ManajemenSumberDayaManusia
Pada tahun 2009 DJA melanjutkan pelaksanaan Assessment Center (AC) terhadapseluruh pejabat Eselon IV kurang lebih sebanyak 150 orang, bersama Biro SDM DJAjuga mempersiapkan prasarana dan sarana dalam upaya pembangunan AC sertamenerapkanhasilACdalampengembangankarier.KegiataninijugagunamendukungpengintegrasiansystemaplikasiACkedalamSistemInformasiKepegawaianpadaBiro
��
P r o f i l R e f o r m a s i B i r o k r a s i D i t j e n A n g g a r a n
SDMDepartemenKeuangan. BerdasarkanhasilAC,disusunpengembangan/CapacityBuildinguntukpejabateselon
IVmelaluiPenyelenggaraanPendidikandanPelatihanberbasisKompetensi. Direktorat Jenderal Anggaran juga akan menyempurnakan Pola Mutasi dengan
menyelesaikanPedomanPolaMutasiuntukparapegawaiDitjenAnggaran. PengintegrasianSistemInformasiManajemenSDMdiDJAjugaakandilaksanakantahun
2009 dengan focus kegiatan mensosialisasikan sistem dan prosedur pemutakhirandata kepegawaian, mengimplementasikan system dan prosedur pemutakhiran datakepegawaian.
Khusus untuk masalah Indikator Kinerja Utama, hal-hal yang akan dilakukan padatahun2009untukseluruhuniteselonIIdanIIIadalahmengembangkanvisidanmisi,strategiMap,strategyobjective,IKUstrategis,perincianmanualIKUstrategis,programkerjastrategis,perinciancharterprogramkerjayangdikaitkandengananggaran,sertapenyusunanSOPdalamimplementasiSistemmanajemenberbasisBSC.
UntukmendukungpengembangandanaplikasiIKUini,akandilakukanpulapelatihan-pelatihanyangkomprehensifmengenaipembangunanBSCkesemuajajaranpimpinanDepartemenKeuangan.
4. IndikatorKinerjaUtama
Pada tahun 2009, proses cascading BSC-DJA direncanakan akan dilanjutkan sampaidengan level Depkeu three. Proses cascading ke Depkeu three, direncanakan akandilakukansecaramandiriolehDJA.Olehkarenaitu,padatahun2009keberadaanPokjaBSCDJAakandiperpanjang.
Selainmelanjutkanprosescascading,rencanakegiatandalamrangkapengembanganBSCDJAsebagaialatpengukurkinerjaadalahmelakukanevaluasi terhadapstrategymap, sasaran strategis, KPI, target, inisiatif strategi, dan alligment baik horisontalmaupunvertikaldiseluruhlevel.
Kegiatan lainyangdirencanakanakandilaksanakanpadatahun2009olehPokjaBSCDJA adalah melakukan analisis terhadap kemungkinan menselaraskan performancebasedbudget(PBB)yangmerupakansalahsatupilardalamReformasiPenganggarandenganBSC.
��