P4 baru

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/29/2019 P4 baru

    1/11

    BAB V

    SISTEMATIKA dan REAKSI IDENTIFIKASI OBAT

    1. Pendahuluan: analisis golongan obat dapat dilakukan melalui tahapansebagai berikut:

    Pemeriksaan Organoleptis : pengamatan pendahuluan dengan

    menggunakan panca indera kita, dilihat, diraba, dibau, dirasakan.

    Kelarutan: Zat dicoba diselidiki kelarutannya dengan bermacam-macam

    zat pelarut baik anorganik maupun organik.

    Pengamatan fluoresensi: bentuk serbuk dalam larutan dilihat dibawah

    lampu UV.

    Pengarangan dan pemijaran : pengarangan mempunyai tujuan untuk

    mengetahuiZat yang diperiksa mengandung organik atau anorganik, selanjutnya

    pemijaran untuk mengetahui zat yang diperiksa mengandung anion

    atau kation.

    Analsis elemen : untuk mengetahui unsur-unsur penyusun senyawa.

  • 7/29/2019 P4 baru

    2/11

    2. Analisis gugus :

    untuk mengidentifikasi adanya inti benzena, fenol, alkohol

    polivalen, gugus mereduksi, aldehid, amina aromatik, gugus

    sulfon, gugus aldehid, Gol. Karbohidrat,Salisilat, Anilin,

    Barbiturat, Pirazolon, Sulfonamid, Alkaloid dan Piridin

    3.Analisis Penjurusan :

    mengamati perubahan warna sampel setelah direaksikan

    dengan menggunakan pereaksi Fehling A dan B, Vanilin test,

    Flouresensi larutan H2SO4 encer, Murexide, Marquis, Virtatli,

    Kufrifil Chen & Ko.

  • 7/29/2019 P4 baru

    3/11

    4. PEMISAHAN SENYAWA p. 1-4Stas-Otto-Gang : cara analisis didasarkan atas pembagian

    senyawa ke dalam fase air dan fase yang tidak tercampurkan

    dengan air, yaitu fase pelarut organik.-Pembentukan dan penguraian garam

    1. perbedaan kelarutan

    2. garam lebih bersifat hidrofil memungkinkan

    3. asam atau basa bersifat liofil pemisahan lebih lanjut

    Tahap Pembentukan Garam

    Snyw organik dan berbagai jenis fenol&zat netral diekstraksi

    dgn eter dalam suasana asam.

    Tidak terekstraksi: asam organik bergugus hidrofil: as. tartratas. sitrat, as. amino, as. sulfonat, as. askorbat.

    Penggojogan fraksi 1 eter dengan larutan basa

    berbagai asam karbonat dan fenol terlarut dalam fase air

    dalam bentuk garam.

    Dalam fase eter (Fase 1B) tertinggal zat netral

  • 7/29/2019 P4 baru

    4/11

    Larutan basa

    Fraksi 1A: Eter (Asam

    karbonat, fenol, senyawa

    larut dlm lar. basa)

    Asam organik, berbagai

    jenis fenol dan zat netralEter

    ekstraksi

    Fraksi 1: Ekstrak eter

    dlm suasana asam

    (Asam karboksilat,

    fenol, zat netral)

    Fraksi IB:

    zat netral

    digojog dgn eter dgn lar. basa

  • 7/29/2019 P4 baru

    5/11

    Fraksi 1A:Asam karbonat, fenol, senyawa larut dlm lar. basa

    Dinetralkan dengan H2SO4, diasamkan dengan asam tartrat pH =4,

    diekstraksi dengan kloroform panas

    Fraksi II: Ekstrak kloroform suasana

    asam tartrat (Asam, fenol, zat netral yg

    larut CHCl3, basa lemah)

    Fase air: sulfat,

    asam, fenol, snyw

    netral.

    Dibasakan dengan NaOH,

    dibebaskan eter dan kloroform

    Dinetralkan dengan NH3, atau kloroform : isopropanol =3:1Fraksi III: Ekstrak eter suasana Na-alkali (berbagai basa)

    Fraksi IV: Ekstrak kloroform-isopropanol suasana amoniak

    (berbagai basa fenol)

  • 7/29/2019 P4 baru

    6/11

    Senyawa yg tak dpt dipisahkan dng penggojogan

    Fraksi IV: Ekstrak kloroform-isopropanol suasana amoniak

    (berbagai basa fenol)

    Fraksi V: Senyawa yg tak dapat diekstraksi

    (as. Hidrofil, sulfonamida, Karbohidrat, asam amino,

    senyawa amonium kuarterner).

  • 7/29/2019 P4 baru

    7/11

    Pembagaian Zat dalam dua fase pelarut (Kv)

    Menurut NERNST, jika struktur molekul dalam kedua fase

    sama serta peristiwa seperti asosiasi dan disosiasi dapatditahan, Kv pada suhu tetap untuk masing-masing senyawa

    juga tetap.

    konsentrasi senyawa dalam airKv =

    konsentrasi senyawa dalam pelarut organik

    Makin besar Kv, makin banyak pelarut yg digunakanMakin kecil Kv, makin mudah proses ekstraksinya.

  • 7/29/2019 P4 baru

    8/11

    ZAT PEMBAWA p. 4-14

    Pembawa

    Anorganik

    Pembawa

    Organik

    Dasar Salep Larutan

    Pembawa

    Bolus (Al. silikat) Fruktosa Salep lemak Aseton

    Kalsium Karbonat Glukosa Bulu domba Etanol

    Magnesium Oksida Laktosa Alkohol Benzen

    Natrium Hidrogen Sakarosa Salep hidrofil Kloroform

    Karbonat Sorbitol Lanolin Eter

    Talk (Mg. silikat) Amilum Salep poletilen Asam asetat

    Glikol Isopropanol

    Vaselin Metanol

    Adeps lanae Metilen Klorida

    Karbontetraklorida

    Air

  • 7/29/2019 P4 baru

    9/11

    Bagan Pemisahan Zat pembawa Anorganik p6

    Sisa pemisahan dibilas dalam air

    Mengendap Larut

    CaCO3

    MgO Bolus Talk Na2

    CO3

    alkalis alkalis netral netral alkalis

    Dilarutkan dalam HCl encer

    Larut Mengendap Uji Karbonat:

    CaCl2 MgCl2 Bolus Talk Pembentukan

    CO2 danpenegruhan

    larutan Ba(OH)2

    Uji Na:

    Warna nyala

    kuning

    Uji Ca Uji Mg Peleburan (CaF2 +H2SO4) Sisa

    dilarutkan dalam H2O

    1. Warna nyala

    merah bata

    2. Sbg endapan

    Ca-oksalat

    1. Sbg endapan

    Mg(NH4)PO42. Dgn lar.

    Kuning titan(basa)

    berwarna

    merah

    terang

    Al2(SO4)3Uji Al:

    1. Sbg. end.

    Al(OH)3berwarna

    ungu setelah

    di + CaF2 dan

    PP.

    2. Warna

    merah ungudgn

    MgSO4Uji Mg :

    See MgCl2

  • 7/29/2019 P4 baru

    10/11

    Analisis obat dalam salep lemak bulu domba alkohol

    lanolin, dan salep hidrofil p.12

    1 g salep+ 30 eter minyak bumi

    larutan sisa

    SulfonamidaAsam hidrofil

    Snyw N-kuarterner

    Digojog dgn 3 x 10 mL NaOH 3N

    Fase air+ 25 mL H2SO4 3 Ndigojog dgn 3 x 20 mL eter dan

    1 x 20 mL CHCl3

    Fase eter minyak bumi +Digojog dgn 3 x 10 mL air

    dan3 x 20 mL H2SO4 3 N

    Fase air+ 25 mL NaOH

    Digojog dgn 3 x 20 mL eter

    dan1 x 20 mL CHCl3

    Berbagai asam karbonat

    Berbagai fenol

    Berbagai basa

  • 7/29/2019 P4 baru

    11/11

    CARA ANALISIS p.15-16

    Fraksi 1: Ekstrak

    eter dlm suasana

    asam (Asam

    karboksilat, fenol,zat netral)

    Fraksi 1A: Eter

    (Asam

    karbonat, fenol,

    senyawa larut

    dlm lar. basa)

    Fase eter

    Fraksi IB: zat netral

    Fraksi II: Ekstrak kloroform

    suasana asam tartrat (Asam,

    fenol, zat netral yg larut

    CHCl3, basa lemah)

    Sejumlah 100-300 mg bahan yg dianalsis + 5 mL air

    Dinetralkan dgn Na2CO3 8% di + air lagi sp 10 mL

    kmd diasamkan dgn H2SO4 3N (2 mL) sp pH+= 1

    dikocok dgn 3 x 15 mL eter

    Fase Eter dikocok dgn

    3 x 5 mL NaOH 0,5N

    Fase air diasamkan

    dgn H2SO4 3N &

    diekstraksi dgn 3 x 15

    mL eter

    Dinetralkan dgn Na2CO3 8% & di + kan

    Asam tartrat 10 % (pH=4-5)

    dikocok dgn 3 x 15 mL

    CHCl3 (panas)

    Dibasakan dgn NaOH 3N (pH>10)

    Fraksi III: Ekstrak eter suasana

    Na-alkali (berbagai basa)

    dikocok dgn 3 x 15 mL eter &1-2 x 15 mL CHCl3

    Diasamkan dgn H2SO4 3N kmd pH di

    jadikan 9 dgn me + kan NH3 8N Fraksi IV: Ekstrak kloroform-

    isopropanol suasana amoniak

    (berbagai basa fenol)dikocok dgn 3 x 15 mL

    CHCl3 : isopropanol (3:1)

    Fraksi V: Senyawa yg tak dapat diekstraksi

    (as. Hidrofil, sulfonamida, Karbohidrat, as. amino,

    senyawa amonium kuarterner).

    Fase air