4
5. findy akbar, 12. akbar risa, 18. siti akbar, A. Tes TSIA (Triple Sugar-Iron Agar) Tes TSIA ini digunakan untuk membedakan genera atau kelompok yang ada pada Enterobacteriaceae, yang mana semua bakteri Enterobacteriaceae dapat memfermentasi glukosa dan menghasilkan asam, dan juga untuk membedakan Enterobacteriaceae dengan basil gram negatif usus lainnya. Prinsipnya tes ini dibuat berdasarkan perbedaan kemampuan bakteri dalam memfermentasi karbo glukosa, laktosa dan/atau sukrosa dan membentuk hydrogen sulfida/ H 2 S. Agar miring TSI mengandung laktosa-sukrosa dengan konsentrasi sebesar 1% dan glukosa 0,1 % (laktosa-sukrosa : glukosa = 10:1). Selain itu juga terdapat besi sulfat dan pepton (sumber energi alternatif yang tidak dapat difermentasikan). Indikator asam-basa yang digunakan adalah fenol merah, yang digunakan untuk mendeteksi fermentasi karbohidrat yang ditandai dengan perubahan warna medium dari oranye-merah menjadi kuning kalau ada asam. Medium miring ini dinokulasi dengan prosedur yang bernama “tusuk dan gores” (stab-and-streak procedure). Ose (jarum/needle) akan ditusukkan menuju dasar/butt ( butt disebut juga daerah tusukan). Kemudian ose akan ditarik keluar dan digoreskan pada lereng. Setelah masa inkubasi maka aktivitas fermentasi yang terjadi akan diinterpretasikan sebagai berikut: 1. Hanya terjadi glukosa (basa/asam) Lereng basa (merah) dan tusukan asam (kuning) dengan atau tanpa dihasilkannya gas (bila terbentuk gas maka daerah tusukan akan pecah ket. di gambar tidak terlalu jelas). Hanya terjadi fermentasi glukosa. Pertama-tama glukosa akan didegradasi terlebih dahulu → substrat glukosa akan habis dan menghasilkan asam yang sedikit dan akan dioksidasi dengan cepat → akhirnya bakteri akan menggunakan pepton dan menghasilkan NH 3 yang basa → indikator menjadi merah/basa.

Documentp4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dd

Citation preview

5. findy akbar, 12. akbar risa, 18. siti akbar,

A. Tes TSIA (Triple Sugar-Iron Agar)Tes TSIA ini digunakan untuk membedakan genera atau kelompok yang ada pada Enterobacteriaceae, yang mana semua bakteri Enterobacteriaceae dapat memfermentasi glukosa dan menghasilkan asam, dan juga untuk membedakan Enterobacteriaceae dengan basil gram negatif usus lainnya. Prinsipnya tes ini dibuat berdasarkan perbedaan kemampuan bakteri dalam memfermentasi karbo glukosa, laktosa dan/atau sukrosa dan membentuk hydrogen sulfida/ H2S.Agar miring TSI mengandung laktosa-sukrosa dengan konsentrasi sebesar 1% dan glukosa 0,1 % (laktosa-sukrosa : glukosa = 10:1). Selain itu juga terdapat besi sulfat dan pepton (sumber energi alternatif yang tidak dapat difermentasikan). Indikator asam-basa yang digunakan adalah fenol merah, yang digunakan untuk mendeteksi fermentasi karbohidrat yang ditandai dengan perubahan warna medium dari oranye-merah menjadi kuning kalau ada asam. Medium miring ini dinokulasi dengan prosedur yang bernama tusuk dan gores (stab-and-streak procedure). Ose (jarum/needle) akan ditusukkan menuju dasar/butt ( butt disebut juga daerah tusukan). Kemudian ose akan ditarik keluar dan digoreskan pada lereng. Setelah masa inkubasi maka aktivitas fermentasi yang terjadi akan diinterpretasikan sebagai berikut:1. Hanya terjadi glukosa (basa/asam)Lereng basa (merah) dan tusukan asam (kuning) dengan atau tanpa dihasilkannya gas (bila terbentuk gas maka daerah tusukan akan pecah ket. di gambar tidak terlalu jelas). Hanya terjadi fermentasi glukosa. Pertama-tama glukosa akan didegradasi terlebih dahulu substrat glukosa akan habis dan menghasilkan asam yang sedikit dan akan dioksidasi dengan cepat akhirnya bakteri akan menggunakan pepton dan menghasilkan NH3 yang basa indikator menjadi merah/basa. Di tusukan suasana asam dipertahankan karena kadar O2 yang rendah dan pertumbuhan bakteri yang lambat jadi glukosanya gak cepat habis dan bakteri tak perlu pakai pepton. 2. Meragi glukosa dan laktosa dan/atau sukrosa (asam/asam)Lereng asam (kuning) dan tusukan asam (kuning). Terjadi fermentasi terutama laktosa dan/atau sukrosa. Karena substansi tersebut memiliki konsentrasi yang tingg maka aktivitas fermentasi dapat berlangsung lama suasana asam dapat dipertahankan.3. Tidak meragi glukosa atau sukrosa atau laktosa (basa/basa atau basa/tanpa perubahan)Lereng basa dan tusukan basa atau tanpa perubahan (merah-oranye). Tidak ada terjadifermentasi karbo. Sebaliknya, terjadi katabolisme pepton baik dibawah kondisi aerobik dan/atauanaerobic yang menghasilkan ammonia yang basa. Jika hanya terjadi reaksi aerobik maka reaksi hanya terjadi di lereng (hasil = basa/tanpa perubahan). Jika terjadi reaksi aerobik dan anaerobik maka reaksi basa terjadi di lereng dan tusukan.Ket. Jika dalam metabolismenya bakteri menghasilkan H2S maka H2S akan bereaksi dengan besi sulfat menghasilkan endapan hitam (FeS).

B. Tes Sitrat Ketika tidak ada glukosaatau laktsa yang dapat difermentasi, beberapa mikroorgansme dapat menggunakan sitrat sebagai sumber karbon unuk menghasilkan energy. Kemampuan ini ada bila bakteri memiliki enzim sitrat permease yang dapat memfaslitasi transport sitrat ke dalam sel. Sitrat adalah intermediet pertama dan utama dalam iklus Kre dan dihasilkan dari kondensasi asetil aktif dengan asam oksalasetat. Sitrat akan direaksikan dengan enzim sitrase dan menghasilkan asam oksalasetat dan asetat. Produk ini kemudian akan dikoversi secara enzimatis menjadi aam piruvat dan karbon dioksida. Karbon dioksida yang dihasilkan akan bereaksi dengan natrium dan air lalu membentuk natrium karbonat dan produk basa. Adanya natrium karbonay mengubah indicator bromtimol biru yang terdapat dalam medium menjadi biru Prussian. Setelah masa inkubasi, kultur positif sitrat ditandai dengan adanya pertumbuhan pada permukaan lereng dengan perubahan warna menjadi biru. Kultur negatif sitrat tidak akan menunjukkan pembiakan dan medium tetap berwarna hijau.

C. Tes Voges-Proskauer (VP) Tes VP digunakan untuk menguji kemampuan beberapa organism untuk menghasilka produk akhir nonasam atau netral seperti asetilmetilkarbinol sebagai hasil metabolism glukosa. Jika VP positif akan terbentuk warna merah setelah 5-15 menit. Pembuatan: 5 ml biakan bakteri dalam pepton glukosa + 3 ml larutan 5% naftol dalam alcohol absolute + 1 ml KOH 40% kocok