12
Pakaian adat Betawi Pakaian Sehari-Hari Laki-Laki Pakaian adat Betawi yang dipergunakan oleh para kaum lelaki Betawi terdiri dari: * Baju koko (sadariah). Baju koko yang dikenakan disebut juga sadariah. Bentuknya sama dengan baju koko pada umumnya, hanya biasanya berwarna polos * Celana batik. Celana batik yang dikenakan adalah celana kolor batik panjang. Dengan warna yang tidak terlalu ramai, biasanya hanya putih, cokelat, dan hitam dalam motif-motifnya. * Kain pelekat. Kain pelekat ini bentuknya seperti selendang yang ditempatkan sebelah pundak atau diselempangkan pada leher. * Peci. Peci yang digunakan pada umumnya berwarna hitam berbahan beludru yang menjadi ciri khas masyarakat Betawi. Pakaian Sehari-Hari Perempuan Untuk perempuan Betawi, pakaian adat yang dipergunakan sehari-hari terdiri dari: * Baju kurung berlengan pendek. Baju kurung yang dikenakan memiliki lengan pendek, tak jarang ditambahkan saku di bagian depannya dengan warna-warna yang mencolok. * Kain sarung batik. Kain sarung batik yang sering dikenakan perempuan-perempuan Betawi biasanya bercorak geometri dengan warna- warna yang cerah untuk dipadupadankan dengan baju kurung yang digunakan. * Kerudung. Kerudung yang digunakan yaitu selendang yang dikenakan pada kepala para perempuan Betawi. Warnanya serasi dengan baju kurung yang mereka kenakan. Pakaian Pengantin Laki-Laki Pakaian pengantin Betawi dipengaruhi oleh berbagai adat, di antaranya adalah adat Arab, Cina, Melayu, dan Barat. Pakaian adat Betawi yang dipergunakan untuk pernikahan adat Betawi laki-laki disebut Dandanan care haji. Pakaian pengantin laki-laki ini meliputi jubah dan tutup kepala. Jubah terbuat dari bahan beludru yang berwarna cerah. Jubah dalamnya terbuat dari kain berwarna putih yang halus. Sedangkan tutup kepala terbuat dari sorban disebut juga Alpie. Sebagai pelengkap dipergunakan selendang bermotif benang emas atau manik-manik yang warnanya cerah. Agar lebih serasi, pengantin lelaki pernikahan adat Betawi mempergunakan sepatu pantofel.

Pakaian adat Betawi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pakaian adat

Citation preview

Page 1: Pakaian adat Betawi

Pakaian adat Betawi

Pakaian Sehari-Hari Laki-LakiPakaian adat Betawi yang dipergunakan oleh para kaum lelaki Betawi terdiri dari: * Baju koko (sadariah). Baju koko yang dikenakan disebut juga sadariah. Bentuknya sama dengan baju koko pada umumnya, hanya biasanya berwarna polos * Celana batik. Celana batik yang dikenakan adalah celana kolor batik panjang. Dengan warna yang tidak terlalu ramai, biasanya hanya putih, cokelat, dan hitam dalam motif-motifnya. * Kain pelekat. Kain pelekat ini bentuknya seperti selendang yang ditempatkan sebelah pundak atau diselempangkan pada leher. * Peci. Peci yang digunakan pada umumnya

berwarna hitam berbahan beludru yang menjadi ciri khas masyarakat Betawi.Pakaian Sehari-Hari PerempuanUntuk perempuan Betawi, pakaian adat yang dipergunakan sehari-hari terdiri dari: * Baju kurung berlengan pendek. Baju kurung yang dikenakan memiliki lengan pendek, tak jarang ditambahkan saku di bagian depannya dengan warna-warna yang mencolok. * Kain sarung batik. Kain sarung batik yang sering dikenakan perempuan-perempuan Betawi biasanya bercorak geometri dengan warna-warna yang cerah untuk dipadupadankan dengan baju kurung yang digunakan. * Kerudung. Kerudung yang digunakan yaitu selendang yang dikenakan pada kepala para perempuan Betawi. Warnanya serasi dengan baju kurung yang mereka kenakan.Pakaian Pengantin Laki-LakiPakaian pengantin Betawi dipengaruhi oleh berbagai adat, di antaranya adalah adat Arab, Cina, Melayu, dan Barat.Pakaian adat Betawi yang dipergunakan untuk pernikahan adat Betawi laki-laki disebut Dandanan care haji. Pakaian pengantin laki-laki ini meliputi jubah dan tutup kepala.Jubah terbuat dari bahan beludru yang berwarna cerah. Jubah dalamnya terbuat dari kain berwarna putih yang halus. Sedangkan tutup kepala terbuat dari sorban disebut juga Alpie. Sebagai pelengkap dipergunakan selendang bermotif benang emas atau manik-manik yang warnanya cerah. Agar lebih serasi, pengantin lelaki pernikahan adat Betawi mempergunakan sepatu pantofel.

Pakaian Pengantin PerempuanPengantin perempuan dalam pernikahan adat Betawi mempergunakan pakaian adat betawi yang disebut Rias besar dandanan care none pengantin cine.Baju yang dikenakan blus bergaya Cina dengan bahan satin yang berwarna cerah. Bawahannya menggunakan rok atau disebut Kun yang berwarna gelap dengan model duyung. Warna yang sering digunakan hitam atau merah hati.Sebagai pelengkap bagian kepala digunakan kembang goyang dengan motif burung hong dengan sanggul palsu, dilengkapi dengan cadar di bagian wajah. Pada bagian sanggul dihiasi juga dengan bunga melati yang dibentuk roonje dan sisir. Perhiasan lain yang dipergunakan adalah kalung lebar, gelang listring, dan hiasan teratai manik-manik dikalungkan di bagian dada, serta selop dengan model perahu sebagai alas kaki.

Baju adat Kalimantan Barat

Page 2: Pakaian adat Betawi

Ini merupakan baju adat khas Kalimantan Barat. Wauw, unik ya..   . Suku Dayak di Kalimantan

Barat ini mulai mengenal pakaian yang disebut king baba (king = cawat; baba = laki-laki) untuk laki-

laki, danking bibinge untuk perempuan (bibinge = wanita). Pakaian tersebut terbuat dari kulit kayu

yang diproses hingga menjadi lunak seperti kain. Kulit kayu yang bisa difungsikan sebagai kain untuk

membuat cawat, celana, baju, clan selimut itu disebut kapua atau ampuro.

Masyarakat Dayak pun mengenal teknik menenun untuk membuat busana. Bahkan hingga kini

masyarakat Dayak dikenal sebagai penenun yang terampil. Dulu, yang ditenun adalah serat benang

yang dihasilkan dari kulit pohon tengang. Warna dasar serat yang kuat  yang dihasilkan adalah warna

coklat muda. Untuk memperoleh warna hitam atau merah hati, warna yang dominan pada tenunan

tradisional Dayak, serat tengang itu dicelup dengan getah pohon yang dilarutkan dalam air. Tenunan

yang beredar sekarang dengan warna-warna kuning, merah muda, putih, dsb, dibuat dari benang

kapas yang diperoleh dari luar daerah. Kini telah sangat jarang dijumpai tenunan yang dibuat dari

serat tengang sehingga busana adat masyarakat Taman pun menggunakan tenunan benang kapas.

Baju Adat Jawa Barat

Page 3: Pakaian adat Betawi

Provinsi Jawa Barat yang ibukota Provinsi nya terletak di Bandung mempunyai beberapa suku,

diantaranya Suku Sunda sebagai suku mayoritas dan suku Badui yang dibedakan menjadi Suku

Badui Dalam dan Suku Badui Luar. Beikut ini adalah informasi penting mengenai pakaian adat

Jawa Barat untuk pria dan wanita :

PAKAIAN ADAT PRIA JAWA BARAT :

Terdiri dari baju jas dengan kerah menutup leher yang biasa disebut dengan JAS

TAKWA.

Kain batik atau lebih dikenal dengan nama KAIN DODOT dengan motif bebas.

Celana panjang yang sewarna dengan JAS TAKWA

Penutup kepala / BENDO

Kalung

Sebilah keris yang terselip di

belakang pinggang

Alas kaki atau selop

Rantai kuku macan atau jam rantai

sebagai hiasan JAS TAKWA

PAKAIAN ADAT WANITA JAWA

BARAT :

Baju kebaya motif polos dengan

hiasan sulam atau manik-manik

Kain batik atau disebut juga KAIN KEBAT DILEPE.

Ikat pinggang, biasa disebut BEUBEUR yang fungsinya untuk mengancangkan kain

KEBAT DILEPE

Selendang, biasa disebut KAREMBONG yang berfungsi sebagai pemanis.

Beberapa hiasan kembang goyang yang menghiasi bagian atas kepala serta rangkaian

bunga melati yang menghiasi sanggul rambut

kalung

Alas kaki / selop yang warnanya sama dengan warna kebaya

Page 4: Pakaian adat Betawi

Pakaian Tradisional dari Jawa Tengah

Pakaian tradisional kaum perempuan

Suku Jawa pada umumnya, dan di Jawa

Tengah khususnya adalah memakai

kebaya, kemben, dan kain tapih

pinjung dengan stagen. Kebaya memang biasa dikenakan oleh perempuan bangsawan maupun

rakyat biasa sebagi pakaian sehari-hari maupun pakaian upacara.

Salah satu contoh pakaian upacara yang biasa dipakai dikalangan keraton adalah baju kebaya

menggunakan peniti renteng, dipadukan dengan kain sinjang atau jarik corak batik. Bagian kepala

rambutnya digelung (sanggul), dan dilengkapi dengan perhiasan yang dipakai seperti subang

(anting-anting), cincin, kalung, gelang, serta kipas.

Pakaian sehari-hari perempuan Jawa biasanya cukup memakai kemben yang dipadukan dengan

stagen dan kain jarik. Kemben dipakai untuk menutupi dada, ketiak, dan punggung. Sedangkan

stagen dililitkan pada bagian perut untuk mengikat tapihan pinjung agar kuat dan tidak mudah

lepas.

Baju kebaya dipakai dengan kain sinjang jarik atau tapih. Bagian depan kain, di sebelah kiri dibuat

wiron (lipatan) yang dililitkan dari kiri ke kanan. Untuk menutupi stagen digunakan selendang

pelangi dari tenun ikat celup yang berwarna cerah. Kelengkapan pakaian yang dipakai biasanya

berupa subang kecil dengan kalung dan liontin yang serasi, cincin, gelang, dan sepasang tusuk

konde pada sanggul.

Sementara itu, pakaian bagi kaum laki-laki, khususnya kerabat keraton adalah memakai baju

beskap kembang-kembang atau motif bunga lainnya. Pada kepala memakai destar (blankon), kain

samping jarik, stagen untuk mengikat kain samping, keris dan alas kaki (cemila). Pakaian ini

dinamakan Jawi Jangkep, yaitu pakaian laki-laki Jawa lengkap dengan keris.

Di kalangan rakyat biasa, khususnya laki-laki, pakaian yang dipakai adalah celana kolor warna

hitam, pakaian lengan panjang, ikat pinggang besar, ikat kepala, dan sarung. Namun, jika ada

pelaksanaan upacara, biasanya memakai kain jarik dan sabuk sindur, serta baju beskap atau

sikepan, dan memakai destar atau blankon.

Page 5: Pakaian adat Betawi

Pakaian Adat Daerah Bali

Pakaian adat Bali sebenarnya memiliki makna dan tujuan tertentu atau masing-masing walaupun kelihatannya sama. Pakaian yang digunakan pada saat  upacara/ritual tentunya bereda dengan pakaian sehari-hari. Dibedakan antara Pria dan Wanita. Kita juga dapat mengetahui status sosial berdasarkan corak dan bentuk dari pakaian adat di sini.

1. PriaBusana tradisional pria umumnya terdiri dari:

Kain wastra (kemben) Sabuk Keris Beragam ornamen perhiasan Udeng (ikat kepala) Kain kampuh Umpal (selendang pengikat)

Sering pula dikenakan baju kemeja, jas dan alas kaki sebagai pelengkap.

2. WanitaPara penari cilik mengenakan gelung, songket dan kain prada. Busana tradisional wanita umumnya terdiri dari:

Sabuk prada (stagen), membelit pinggul dan dada Selendang songket bahu ke bawah Kain tapih atau sinjang, di sebelah dalam Beragam ornamen perhiasan Gelung (sanggul) Sesenteng (kemben songket)

Page 6: Pakaian adat Betawi

Kain wastraSering pula dikenakan kebaya, kain penutup dada, dan alas kaki sebagai pelengkap.

Pakaian Adat Tradisional Sulawesi Selatan

Baju bodo

adalah baju adat Bugis-Makassar yang dikenakan oleh

perempuan. Sedangkan Lipa' sabbe adalah sarung sutra,

biasanya bercorak kotak dan dipakai sebagai bawahan

baju bodo.

Konon dahulu kala, ada peraturan mengenai pemakaian

baju bodo. Masing-masing warna manunjukkan tingkat

usia perempuan yang mengenakannya.

1. Warna jingga, dipakai oleh perempuan

umur 10 tahun.

2. Warna jingga dan merah darah digunakan

oleh perempuan umur 10-14 tahun.

3. Warna merah darah untuk 17-25 tahun.

4. Warna putih digunakan oleh para inang dan

dukun.

5. Warna hijau diperuntukkan bagi puteri

bangsawan

6. Warna ungu dipakai oleh para janda.

Selain peraturan pemakaian baju bodo itu, dahulu juga masih sering didapati perempuan

Bugis-Makassar yang mengenakan Baju Bodo sebagai pakaian pesta, misalnya pada pesta

pernikahan. Akan tetapi saat ini, baju adat ini sudah semakin terkikis oleh perubahan

zaman. Baju bodo kini terpinggirkan, digantikan oleh kebaya modern, gaun malam yang

katanya modis, atau busana-busana yang lebih simpel dan mengikuti trend.

Walau dengan keterpinggirannya, Baju bodo kini tetap dikenakan oleh mempelai

perempuan dalam resepsi pernikahan ataupun akad nikah. Begitu pula untuk passappi'-nya

(Pendamping mempelai, biasanya anak-anak). Juga digunakan oleh pagar ayu.

Page 7: Pakaian adat Betawi

Sulawesi Utara

Pakaian adat dari Sulawesi Utara sering disebut dengan pakaian Sangihe.Pakaian adat suku bangsa Sangihe Talaud sejak dulu menggunakan bahan serat kofo.Kofo atau fami manila adalah sejenis pohon pisang yang banyak tumbuh di daerah Sangihe talaud yang berikim tropis Seratnya diambil untuk menghasilkan benang kofo.Benang kofo ditenun dengan alat tenun yang disebut “kahuwang”.Pakaian adapt Sangihe Talaud disebut “laku tepu”.Laku artinya pakaian ,sedang tepu artinya agak sempit,maksudnya pakaian yang bagian lehernya agak sempit atau tidak terbuka.

BUSANA WANITA. Laku tepu yang bentuknya memanjang dari leher sampai di betis ,merupakan baju terusan terbuat kain kofo.Pada bagian leher terdapat lipatan berbentuk segitiga atau huruf V,sebesar ukuran kepala agar mudah memakainya. Kahiwu atau kain sarung.Kahiwu juga dibuat dari kain kofo,merupakan pelapis bagian dalam yang diikat dipinggang.Kahiwu mempunyai lipatan seperti kain(wiron)terletak agak kekiri disebut “leiwade”.Lipatan untuk rakyat biasa berjumlah 5 lipatan dan untuk bangsawan 7 atau 9 lipatan.Bandang.Bandang ialah selembar kain kofo yang berukuran panjang 1,5 meter dengan lebar kira-kira 5 sentimeter.Pemakaiannya diletakkan di bahu kanan dan ujungnya diikat pada pinggang sebelah kiri.Bandang digunakan oleh wanita biasa,sedangkan wanita keturunan bangsawan menggunakan“kaduku atau animating” ,adalah selembar kain kofo dengan ukuran yang sama seperti bandang,hanya perbedaannya tergantung dari cara mengikat.Kaduka atau animating kegunaannya untuk memperindah Laku Tepu dan melambangkan derajat sosial masyarakat. Boto Pusige (konde) atau sanggul Pusige artinya ubun-ubun kepala.Boto Pusige artinya sanggul yang terletak pada ubun-ubun kepala wanita.Sanggul ini biasanya dibuat dari rambut wanita sendiri diatas kepala.Semakin tinggi Boto Pusige semakin indah. Untuk menjaga agar Boto Pusige tetap kuat digunakan Sasusu Boto (tusuk Konde) yang ditusukkan dari sebelah kanan sampai kiri.

BUSANA PRIA. Pakaian laki-laki juga disebut Laku Tepu,perbedaannya bagian lehernya berbentuk setengah lingkaran,berlengan panjang dan panjang pakain sampai ketumit.Laku tepu yang panjang berfungsi menutupi tubuh,melambangkan keagungan masyarakat Sangihe Talaud.Paporong atau pengikat kepala menggunakan bahan dari kain kofo dengan ukuran 1 kali 1 meter.Paporong dibentuk segitiga sama sisi,alasnya dilipat tiga kali dengan lebar 3 sampai 5 sentimeter.Paporong diikat pada bagian kepala menutupidahi.Paporong untuk laki-laki disebut paporong lingkaheng dan untuk keturunan bangsawan disebut paporong Kawawantuge.Popehe(pengikat pinggang), bahan dari kofo ukuran 1,5 sentimeter panjang dan lebar 5 cm.Popehe diikat pada pinggang pengantin pria pada sebelah kiri dan ujungnya terurai kebawah.Fungsinya memperindah laku tepu sekalgus

Page 8: Pakaian adat Betawi

mengatur Laku Tepu apabila kepanjangan dapat diatur dengan menarik keatas.Popehe juga memiliki makna membangkitkan semangat dalam melaksanakan tugas ataupun mengatasi berbagai rintangan.

Pakaian Adat Riau

Pakaian Adat PriaUntuk pakaian pria, baju yang dipakai adalah baju Melayu berupa atasan yang disebut teluk belanga. Selain itu, busana ini terdiri dari celana, kain sampin, dan songkok atau penutup kepala. Kain sampin biasanya memiliki warna dan corak yang sama dengan baju atasannya. Pakaian adat ini disebut dengan baju Melayu teluk belanga.Pakaian Adat WanitaUntuk perempuan, pakaian yang dipakai berupa baju kurung, kain, dan selendang. Selendang dipakai dengan cara disampirkan di bahu. Busana Melayu Riau ini identik dengan nilai-nilai Islam.Tradisi Melayu Riau memang bersumber dari nilai-nilai Islam. Pakaiannya yang tertutup mencerminkan makna bahwa pakaian haruslah menutup aurat, selain melindungi tubuh dari cuaca.Pakaian Salah Satu Ciri BudayaMeskipun pakaian adat merupakan salah satu ciri budaya, generasi muda zaman sekarang tidak memakai pakaian adat lagi. Berkembangnya gaya hidup yang berbeda dari zaman dahulu, membuat intensitas pemakaian busana daerah berkurang.Variasi pakaian adat Riau membedakan pula waktu pemakaiannya. Busana yang disebut dengan istilah baju Melayu cekak musang dipakai saat acara keluarga. Busana yang disebut dengan istilah baju Melayugunting cina dipakai saat tidak resmi atau saat di rumah.Saat ini, tampaknya gunting cina tidak lagi dipakai sebagai busana sehari-hari di rumah. Meskipun demikian, pemakaian pakaian adat pada saat-saat resmi dan dalam sebuah acara, seperti pernikahan, memungkinkan bertahannya pakaian adat tersebut.Ditambah lagi, gencarnya kebangkitan busana daerah dapat membangkitkan pula pakaian adat Riau. Hal ini turut membangkitkan pula kebudayaan nasional.Makna Pakaian Adat RiauPakaian adat Riau juga memiliki makna tersendiri. Selain sebagai penutup aurat dan pelindung tubuh, pakaian adat bermakna sebagai penolak bala. Sebuah pakaian adat juga dianggap sebagai nilai dan moral pemakainya yang mewakili tradisi sebuah daerah.

Page 9: Pakaian adat Betawi

Pakaian adat Papua yang unik dan aneh

-          PakaianAdat

-          Koteka, merupakan pakaian yang biasanya dipakai yaitu pakaian adat

papua oleh kaum laki-Iaki untuk menutupi auratnya (kelamin) yang sampai

saat ini merupakan pakaian adat yang digunakan di daerah pedalaman,

pegunungan dan lembah di daratan Papua (Asmat, Dani, Wamena).

-          Tas Noken, terbuat dari kulit kayu lalu dikeringkan dan dianyam

merupakans ebuah tas yang biasanya untuk memuat hasil buruan, hasil

pertanian, makanan, dan lain-lain.

-          Panah, tombak dan parang merupakan senjata yang biasanya

digunakan untuk berperang antar suku dan juga merupakan perlengkapan

berburu.

-          Upacara-upacaraAdat

-          Upacara Pemotongan Jari Tangan, yang biasanya dilakukan pada saat

ada salah seorang anggota keluarga meninggal dunia (Wamena).

-          Upacara Pernikahan, biasanya prosesi pernikahan/perkawinanantara

satu suku dengan sukulainnya yang ada di Papua tidaklah sama.

-          Bakar Batu, seperti halnya upacara perkawinan nama/I stilah dan

prosesi dari upacara tersebut tiap suku berbeda satu dengan yang lainnya.

Page 10: Pakaian adat Betawi