Upload
setiono-busra
View
46
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Pengertian Manajemen• Seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain (Follet,1997)• Sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui
rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya (Nickels, McHugh and McHugh ,1997)
• Seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. (Ernie&Kurniawan, 2005)
Faktor-faktor dalam Pencapaian Tujuan• Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia,
maupun faktor-faktor produksi lainnya. Sumber daya tersebut meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya keuangan, serta informasi (Griffin,2002)
• Adanya proses yang bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengimplementasian, hingga pengendalian dan pengawasan.
• Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.Sumber Daya Organisasi
• Sumber Daya Manusia • Sumber Daya Informasi • Sumber Daya Fisik • Sumber Daya Keuangan • Sumber Daya Alam • dll
Pengertian Efektif dan Efisien (Drucker)Efektif :
• mengerjakan pekerjaan yang benar atau tepat Efisien :
• mengerjakan pekerjaan dengan benar atau tepat Fungsi-fungsi Manajemen
• Perencanaan (Planning)• Pengorganisasian (Organizing)• Pengarahan dan pengimplementasian (Directing/Leading)• Pengawasan dan Pengendalian (Controlling)
Fungsi Perencanaanproses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasiKegiatan dalam Fungsi Perencanaan
• Menetapkan tujuan dan target bisnis • Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut • Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan • Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan
target bisnis
Fungsi Pengorganisasian• proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan
dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat
memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian• Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan
menetapkan prosedur yang diperlukan • Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan
dan tanggungjawab • Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja • Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
Fungsi Pengarahan dan Implementasi• proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam
organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi• Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian
motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
• Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan • Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
• proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian • Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
• sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan • Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin
ditemukan • Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan dan target bisnis Fungsi Operasional dalam Manajemen
• Manajemen Sumber Daya Manusia • Manajemen Pemasaran • Manajemen Operasi/Produksi • Manajemen Keuangan • Manajemen Informasi
Manajemen Sumber Daya Manusia• Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan
fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah
Manajemen Pemasaran• Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya
yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang
dibutuhkan oleh konsumen, dana bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan
Manajemen Produksi• Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya
untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses produksi
Manajemen Keuangan• Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang
pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan
Manajemen Informasi• Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang
pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun eksternal, yang dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat
BAB I
PENGANTAR BISNIS
BISNIS :
Merupakan upaya yang terorganisir dari individu / lembaga untuk memproduksi / menjual /
menyewakan produk yang diperlukan masyarakat guna memperoleh keuntungan.
KEGIATAN BISNIS :
Merupakan penggabungan dari berbagai kegiatan dari bagian :
1. Bagian Keuangan
2. Bagian Pemasaran
3. Bagian Sumber Daya Manusia
4. Bagian Operasional
Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah :suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi
untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan un
tuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masya
rakat.
Sumber – sumber ekonomi meliputi 6M :
Material :
Berupa bahan baku dan bahan pembantu
Men :
TK Dibedakan dalam 4 keahlian
- SDM ahli terlatih
- SDM ahli tidak terlatih
- SDM tidak ahli, terlatih
- SDM tidak ahli, tidak terlatih
Ahli : konotasinya lulusan akademisi
Terlatih : misal tukang kayu (terlatih tapi tidak ahli), tukang gerobag
Ahl Ahli Terlatih
disewakan buat mainan
Modal : sejumlah uang atau barang yang dibeli dengan uang tersebut untuk membuat produk
yang lain mis : mesin, peralatan pabrik, alat transportasi
Machin : alat atau prasarana yang digunakan dalam proses produksi
Metode : merupakan suatu pelaksanaan kerja produktif, misal : pengambilan keputusan,
pemberian ide atau inisiatip dan pemikiran yang kesemuanya itu ditujukan agar pengelolaan
sumber-sumber ekonomi dapat berjalan lancar.
Market : proses mekanisme dimana sekelompok penjual dan pembeli untuk menentukan
harga dan kuantitas suatu barang dan jasa
MANUFACTUR :
- UNIT:Memproduksi satu-satu
- BATCTT:Memproduksi rombongan
- MASSAL:Banyak, terus menerus
JASA :
- Terkait dengan barang, misal rumah makan, toserba, super market
- Tidak terkait barang, misal pemandu wisata, wartel
BAB II
ETIKA BISNIS
Adalah keterkaitan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang mengacu
pada kebenaran atau kejujuran bisnis
Kebenaran menyangkut etika standar secara umum yang diterima / diakui oleh masyarakat
(prinsip-prinsipnya)
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perilaku bisnis
Kode etik diperlukan dalam bisnis :
1. Menjaga keselarasan dan konsistensi antara gaya manajemen strategis dan kebijakan dalam
pengembangan usaha disatupadukan dengan pengembangan usaha dan pengembangan sosial
ekonomi
2. Persaingan yang sehat
3. Melanjutkan integritas perusahaan terhadap lingkungan masyarakat dan pemerintah
4. Menciptakan ketenangan, kenyamanan, keamanan
5. Dapat mengangkat harkat perusahaan nasional di dunia perdagangan internasional
BAB III
BADAN USAHA
Penggolongan perusahaan dibedakan atas :
1. Badan Usaha (badan perusahaan)
Badan yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk mendapatkan laba
2. RT. Perusahaan (perusahaan)
Kerjasama dari faktor-faktor produksi yang tujuannya adalah produksi
3. Cabang Perusahaan
Kumpulan RT perusahaan yang mengadakan proses produksi / menghasilkan barang yang
sejenis
4. Kolom Perusahaan
Deretan perusahaan yang berturut-turut dari produksi asal sampai ke konsumen
Misal : perusahaan roti : petani gandum pedagang tepung pabrik roti
Bentuk badan usaha meliputi :
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh pengusaha yang meliputi jenis perusahaan
dagang, jasa dan industri
Kebaikan :
a. Laba menjadi milik sendiri
b. Adanya kebebasn dalam pengambilan keputusan sehingga keputusan dapat secara cepat
dilaksanakan
c. Sifat kerahasiaan perusahaan dapat terjamin, baik dalam hal keuangan maupun dalam
masalah proses produksi.
d. Adanya dorongan perseorangan.
Keburukan :
a. Tanggung jawab tidak terbatas
b. Sumber keuangan perusahaan terbatas
c. Kelangsungan usaha kurang terjamin.
d. Kesempatan karyawan kurang.
2. Firma (FA)
Suatu perusahaan antara dua orang atau lebih dengan nama bersama untuk menjalankan
usaha dan setiap sekutu bertanggung jawab secara pribadi dan secara keseluruhan bagian
persekutuan (ps 16,18 KUHD)
Kebaikan :
a. Kemampuan manajemen lebih besar, karena adanya pembagian kerja diantara para anggota
b. Pendirian Firma relatif lebih mudah, karena tidak memerlukan Akte pendirian
c. Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi , lebih mudah memperoleh kredit karena
kemampuan financial lebih besar.
Keburukan Firma :
a. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh hutang, kekayaan pribadi mjd
jaminan bagi hutang-hutang Firma
b. Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus ditanggung bersama oleh anggota
yang lain.
c. Kelangsungan perusahaan tidak menentu, karena jika ada satu anggota mundur maka Fa
bubar
.3. Persekutuan Komanditer (CV)
Menurut Ps 19 KUHD
Suatu persekutuan dimana satu atau beberapa orang sekutu mempercayakan uang / barang
kepada satu atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan yang bertindak sebagai
pemimpin
CV mempunyai 2 sekutu :
a. Sekutu Komanditer
- Sekutu yg mempercayakan modal pada sekutu komplementer
- Tidak boleh bertindak dimuka umum / sebagai pihak ke tiga
- Bertanggung jawab pada modal yang disetor
- Tidak boleh mencampuri urusan sekutu komplementer
- Berhak mengawasi jalannya perusahaan.
b. Sekutu Komplementer :
- Aktif menjalankan perusahaan
- Berhubungan dan bertanggung jawab pada pihak ke-3
- mempunyai tanggung jawab secara pribadi dan keseluruhan.
Kebaikan dan keburukan CV
Kebaikan :
Pendirian relatif mudah
Kemampuan manajemennya lebih besar
Mudah memperoleh kredit
Modal yang dikumpulkan lebih besar
Keburukan
kelangsungan hidupnya tidak menentu
Sulit untuk menarik kembali modalnya, terutama bagi sekutu pimpinan
4. Perseroan Terbatas (PT)
Suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai modal usaha yang
terbagi atas beberapa saham yang mana tiap sekutu (persero) turut mengambil bagian
sebanyak satu atau lebih saham.
Persamaan dan perbedaan PT dengan CV
Perbedaan :
PT
1. -Tidak ada sekutu kompementer pertanggung jawab pada direksi
-Direksi diangkat oleh RUPS dan tidak boleh diangkat selamanya
CV
1. S--Sekutu komplementer pertanggung jawaban kepada sekutu komanditer
2. -Sekutu komplementer sama dengan direksi dan dapat diangkat selamanya
Persamaan :
1. Modal dibagi dalam bentuk saham.
2. Adanya komisaris (beberapa sekutu komanditer
Organisasi PT
1. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
mempunyai kewenangan tertinggi pada sebuah PT meliputi :
- Mengangkat dan memperhentikan Pengurus/Direksi
- Mengangkat dan memperhentikan komisaris
- Merubah AD Perseroan Terbatas (PT)
2. Direksi
Tugas direksi : menjalankan usaha dibantu beberapa wakil direksi tergantung AD PT
Direksi bertanggung jawab pada RUPS
RUPS istimewa : sebuah RUPS yang tidak ditentukan sebelumnya,
- Terjadi apabila Direktur dalam melakukan tugas melanggar AD PT
- Dorongan sbgn besar pemegang saham.
3. Dewan Komisaris
Mengawasi direktur dalam menjalankan kebijaksanaan.
4. Direktur
Direktur dipilih dan diangkat oleh RUPS utk jangka waktu tertentu pada umumnya
dipegang oleh perseroan itu sendiri.
Tugas Direktur :
- Mengurus harta kekayaan PT
- Menjalankan PT
- Mewakili PT, didalam dan diluar perusahaan
Kebaikan PT :
Adanya tanggung jawab yang terbatas dari pemegang saham thd hutang perusahaan
mudah mendapatkan tambahan modal untuk memperluas usahanya
ex : mengeluarkan saham baru
Penggolongan PT
1. Penggolongan PT dibuat dalam kaaitannya dengan kelengkapan/syarat administrasi
dalam rangka mendirikan suatu PT di Indonesia yang diajukan kpd menteri kehakiman
2. Penggolongan PT atas modal:
PT. Tertutup
Sahamnya hanya oleh orang-orang tertentu biasanya dari famili/keluarga sendiri
PT. Terbuka
Sahamnya boleh dimiliki setiap orang saham ini biasanya bukan atas nama melainkan
saham atas tunjuk, sehungga mudah untuk dapat dipindah tangankan yaitu dengan
menjualnya kepada orang lain
PT. Kosong
adalah suatu PT yang sudah tidak menjalankan kegiatannya lagi, tinggal namanya sajahal ini
disebabkan karena tidak melunasi hutang tanpa harus menjual semua sahamnya.
PT. Asing
PT yang berkedudukan di LN, menurut hukum disana dan berkedudukan di LN
Pasal 3 UU PMA : Perusahaan yang akan melakukan investasi di Indonesia harus berbentuk
perseroan terbatas yang didirikan dan berlokasi di Indonesia sesuai hukum yang berlaku di
Indonesia.
PT. Domestik
PT. Yang menjalankan kegiatan usahanya dan berada di dalam negeri, juga mengikuti
peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat.
PT. Perseorangan
Dikeluarkannya saham-saham untuk pengumpulan modal maksudnya, agar pemilik
berada ditangan satu orang.
BAB IV
PENGKHUSUSAN DAN KOMBINASI PERUSAHAAN
Faktor pendorong kombinasi :
1. Ketidaksempurnaan pasar bagi perusahaan kecil
2. Untuk mendapatkan bahan mentah yang berkualitas baik
3. Karena terbatasnya tanggung jawab (perusahaan kecil-kecil membutuhkan PT)
4. Karena kebebasan masuknya barang-barang dari luar negeri maka perusahaan bergabung agar
mampu bersaing
5. Perusahaan yang kuat menambah / mempertahankan perusahaan kecil untuk memperkuat
permodalan
6. Agar efektif menciptakan barang baru
Kombinasi
1. Vertikal
Gabungan beberapa badan usaha yang bekerja pada tingkat berbeda dalam proses produksi
suatu barang (pabrik tembakau, perkebunan tembakau, pengamprong tembakau)
2. Horizontal
Gabungan dari beberapa badan usaha dalam tingkat yang sama dalam proses produksi suatu
barang
Pengkhususan Badan Usaha
Karl Bucher membagi perekonomian :
1. Tingkat perekonomian tersendiri (tidak ada pertukaran)
2. Tingkat perekonomian kota ada pertukaran
Ada pembagian kerja dan pengkhususan lapangan pekerjaan
3. Tingkat perekonomian bangsa modal pegang peran penting
Konsentrasi Badan Usaha (Kombinasi Badan Usaha)
1. Trust
2. Kartel
3. Holding Company
4. Concern
Ad. 1.
Trust
Gabungan beberapa badan usaha, dimana milik badan usaha yang semula disatukan
(individualistik tetapi tidak kelihatan)
Trust bersifat tetap
Trust bersifat Integrasi produksi barang-
barang yang berbeda
Paralelisasi menjual barang yang sama
Trust untuk mendapatkan monopoli
merugikan
konsumen
Amerika Serikat melarang Trust
2. Kartel
Kerja sama antara beberapa badan usaha yang memproduksi / menjual barang sejenis
Tujuannya : mengurangi / menghilangkan persaingan
Perjanjian kartel dibedakan :
a. Kartel syarat
b .Kartel harga harga minimum
c. Kartel daerah / rayon
d. Kartel produksi
e. Sindikat penjualan (produksi dipusatkan)
f. Pool atau kartel pembagian keuntungan (keuntungan dikumpulkan baru dibagi)
a. Kartel syarat
Badan-badan usaha yang mengadakan kerjasama berjanji untuk memenuhi syarat-syarat yang
uniform dalam hal penyerahan, pembayaran, pembungkusan dan lain-lain.
b. Kartel harga
Badan-badan usaha yang mengadakan kerjsama perjanjian tentang harga minimum dari hasil
produksi mereka.
c. Kartel daerah atau rayon
Badan-badan usaha yang mengadakan perjanjian untuk menentukan daerah penjualan bagi
masing-masing anggota.
d. Kartel produksi
Badan-badan usaha yang mengadakan kerjasama menetapkan maximum hasil produksi dari
tiap-tiap badan usaha yang bekerja sama pada suatu jangka waktu tertentu.
e. Sindikat penjualan
Badan-badan usaha yang mengadakan kerjasama, menyerahkan seluruh hasil produksinya
untuk dijual oleh suatu badan usaha yang didirikan dengan maksud tersebut.
f. Pool atau Kartel pembagian keuntungan
Suatu bentuk kerjasama yang paling jauh, dimana keuntungan dari badan-badan usaha yang
mengadakan perjanjian dimasukkan kedalam kas bersama dan pembagiannya didasarkan atas
persetujuan mereka.
3. Holding Company
Suatu badan usaha (corporation) yang memiliki sebagian besar dari saham beberapa
badan usaha (badan usahanya tetap, harga diatur sesuai kesepakatan pimpinan Holding
Company)
4. Concern
Sama halnya dengan Holding Company (memiliki sejumlah besar saham-saham dari
beberapa badan usaha)
Perbedaan : Holding Company sering berbentuk PT
Concern milik perseorangan (perusahaan besar membeli saham dari beberapa badan usaha)
BAB V
SISTEM-SISTEM PEREKONOMIAN
1. Sistem Perekonomian Mercantilisme
perdagangan internasional (export import)
2. Sistem Perekonomian Kapitalisme
Inggris Adam Smith (kebebasan individu di sektor ekonomi)
3. Sistem Perekonomian Komunisme
ekonomi pemerintah secara total (negara menguasai perekonomian rakyat)
4. Sistem Perekonomian Sosialisme
pemerintah demokratis secara tidak langsung
Ad. 1. Mercantilisme
Negara berusaha mendapatkan emas sebanyak mungkin melalui perdagangan luar negeri,
sumber kekayaan adalah perdagangan.
Eksport import / emas mengalir ke luar negeri
Faktor tersebut mendapat tantangan dari “physiaeratisme”
Pertanian yang produktif sumber segala kemakmuran adalah pertanian. Untuk mencapai
kemakmuran negara membutuhkan barang-barang yang hanya dihasilkan oleh pertanian
2. Kapitalisme
Adam Smith (1723-1790) Inggris
Bukunya berjudul “The Wealth of Nations”
Ajaran pokok dari kapitalisme adalah kebebasan perseorangan dalam laporan perekonomian
(di setiap sektor ekonomi) tidak perlu campur tangan pemerintah
Ada 4 sifat kapitalisme :
a Hak milik faktor produksi di tangan perseorangan
b. Prinsip ekonomi pasar (harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran)
c. Persaingan bebas
d. Prinsip keuntungan (demokratis / terbuka)
3. Komunisme
Ekonomi pemerintah yang bersifat totaliter dengan putusan-putusan ekonomi yang dibuat
oleh pusat (misal : Rusia dan RRC)
Hak milik perseorangan ditentukan pemerintah
Semua sektor ekonomi dikuasai pemerintah
Industri dan perdagangan diurus pemerintah
Transportasi milik pemerintah
4. Sosialisme
Pemerintah demokratis secara tidak langsung, kekayaan dimiliki koperasi, serikat kerja dan
organisasi baru
Ciri-ciri :
Ekonomi kesejahteraan (bukan ekonomi pemerintah)
Lebih banyak bersifat campuran
Pemerintah bersifat demokratis
Ada pasar bebas
Lebih mendekati sistem perekonomian kapitalism
BAB VI
PEMILIHAN LETAK PERUSAHAAN
Jenis letak perusahaan
1. Letak perusahaan yang terikat pada alam
(tidak dipengaruhi oleh manusia tetapi tergantung alam)
2. Letak perusahaan berdasar sejarah
(misal : batu tulis)
3. Letak perusahaan yang ditetapkan pemerintah
(misal : senjata)
4. Letak perusahaan yang dipengaruhi faktor ekonomi
(Spengler dan Klein) industri location dipengaruhi :
a. Primari Factor
Misal : Ran material, market, transportasi, labour dan power
b. Secondary Factor
Misal : fasilitas kredit dan pengaruh iklim, pajak
Ad 4 Letak perusahaan yang dipengaruhi faktor ekonomi
Kimball berpendapat faktor yang mempengaruhi pemilihan letak perusahaan yang bersifat
industri :
a. Nearness to material
b. Nearness to markets
c. Water power
d. Suply of labour
e. Farvourable climate
f. Capital available for investment
Alfred Weber : untuk memilih tempat perusahaan, ongkos untuk mendirikan industri :
1. Membeli tanah
2. Bangunan-bangunan
3. Bahan mentah
4. Gaji buruh
5. Pengangkutan
6. Bunga modal
7. Penyusutan
Jenis lapangan pekerjaan / sifat-sifat cabang perusahaan.
1. Agraris letak perusahaan dipengaruhi oleh keadaan alam
2. Ekstratif pertambangan, penebangan kayu
perusahaan dekat dengan bahan baku
3. Perniagaan
Mendistribusikan dekat konsumen
Mengumpulkan dekat produsen
banyak faktor (bahan mentah, tenaga kerja, dan lain- lain)
5. Jasa
dengan pendistribusian dekat konsumen
Cara Penentuan Letak Perusahaan
Secara umum terdapat 2(dua) nacam cara untuk menentukan lokasi perusahaan, yaitu :
1.Cara kualitatif
2.Cara kuantitatif
1. Cara Kualitatif
Dengan cara ini diadakan penilaian secara kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap
relevan atau memegang peranan pada setiap pilihan lokasi. Ukuran penilaian dapat
dinyatakan dalam : baik sekali (bs), baik (b), sedang (s), kurang (k), dan kurang sekali (ks)
Misalkan suatu industri akan memilih 4(empat) kota sebagai lokasi perusahaan :
1. Solo 3. Semarang
2. Yogyakarta 4. Purwokerto
Faktor dinilai adalah : Bahan baku, Tenaga kerja, Tenaga pembangkit Listrik,
Transportasi, Pasar (Konsumen).
Tabel 1. keadaan masing-masing alternatif lokasi
Faktor-faktorLokasi
Solo Yogya Semarang Purwokerto
- bahan baku- tenaga kerja- listrik- transportasi- pasar
bbsbbsbs
bsbbsk
bsbbb
bsbsskk
Dari hasil analisis pada masing-masing alternatif tersebut dapat disimpulkan bahwa, lokasi
yang paling ideal adalah solo .
2. Cara Kuantitatif
Dengan cara ini hasil analisis kualitatif dikuatitatifkan dengan cara memberikan skor (nilai)
pada masing-masing kriteria. Dengan contoh pada tabel 1, ditetapkan nilai untuk masing-
masing kriteria : bs = 5, b = 4, s = 3, k = 2, ks = 1. Keadaan selanjutnya dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 2. Keadaan setelah dikuantifikasikan
Faktor-faktorLokasi
Solo Yogya Semarang Purwokerto
Keadaan Nilai Keadaan Nilai Keadaan Nilai Keadaan Nilai
- bahan baku- tenaga kerja- listrik- transportasi- pasar
bbsbbsbs
45455
bsbbsk
54432
bsbbb
43444
bsbsskk
55322
Jumlah Nilai - 23 - 18 - 19 - 17
Dapat dilihat bahwa kota solo memang mempunyai nilai yang paling tinggi dibandingkan
dengan ketiga kota laainnya
Penetapan Lokasi Perusahaan Menurut Teori Alfred Weber
Dalam teorinya, Weber mengemukakan adaa dua faktor yang mempengaruhi penetapan
lokasi perusahaan, yaitu :
Biaya pengangkutan
Biaya tenaga kerja
Titik tolakWeber terletak pada faktor biaya pengangkutan, kemudian diperhatikan pula biaya
tenaga kerja. Apabila suatu industri menganggap biaya pengangkutan menjadi faktor utama
dalam menetapkan lokasi perusahaan, maka perusahaan akan didirikan pada suatu titik pada
garis lurus yang menghubungkan Tempat Bahan Mentah (TBM) dan Daerah Konsumen
(DK)
x x
TBM DK
Untuk dapat menetapkan Tempat Kediaman Perusahaan (TKP) antara Tbm dan DK, maka
menurut Weber harus dilihat sifat bahan mentah yang digunakan perusahaan dan corak proses
produksinya.
Sifat bahan mentah dan corak proses produksinya dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Ubikuitas Mutlak
Yaitu : bahan baku yang tersedia dalam jumlah tidak terbatas dan terdapat di mana saja.
Misalnya : udara bagi pabrik gas
2. Ubikuitas Relatif
Artinya, bahan baku yang tersedia dalam jumlah tidak terbatas, tetapi hanya ad di beberapa
tempat tertentu saja.
Ubikuitas Relatif ini ada dua jenis yaitu :
bahan baku seluruhnya habis dipakai dalam proses produksi
bahan baku hanya sebagian saja yang dipakai dalam proses produksi atau terdapat
kemerosotan berat bahan baku.
3. Dibutuhkan berbagai bahan yang tempatnya terpisah-pisah.
Apabila jenis bahan baku yang digunakan oleh perusahaan adalah Ubikuitas Mutlak maka
tentu saja TKP akan berada di DK sebab jika di luar daerah DK berarti perusahaan harus
mengeluarkan biaya pengangkutan hasil produksi ke DK. Jika bahan yang diperlukan
perusahaan terdapat juga di DK maka perusahaan cenderung memilih TKP mendekati DK.
Apabila seluruh bahan mentah habis digunakan dalam proses produksi yaitu jenis Ubikuitas
Relatif, maka TKP akan berada di DK atau pada tiap-tiap titik antara TBM dan Dk,
Jadi di sini misalkan digunakan 300 kg bahan mentah yang dimasukkan ke dalam proses
produksi akan dihasilkan 300 kg barang jadi. Oleh karena mengangkut bahan mentah
resikonya lebih kecil dibanding jika mengangkut barang jadi, maka perusahaan cenderung
menempatkan TKP di DK.
Contoh :
1. Jarak antara TBM – DK = 200 Km
Biaya pengangkutan untuk 1 kg / 200 Km = Rp. 200,00
Jumlah bahan mentah yang digunakan = 400 kg
Soal :
a. Tentukan besarnya biaya pengangkutan bahan mentah dan barang jadi yang dikeluarkan,
apabila TKP berada di DK ?
b. Tentukan besarnya biaya pengangkutan bahan mentah dan barang jadi yang dikeluarkan ,
apabila TKP berada 100 Km dari TBM dan dari DK (TKP berada ditengah-tengah jarak TBM
– DK)?
2. 150 Kg bahan mentah yang diproses akan menjadi 90 kg barang jadi
Biaya pengangkutan bahan mentah tiap kg / tiap Km = Rp. 100,-
Biaya pengangkutan barang jadi tiap kg / tiapKm = Rp. 150,-
Jarak TBM-DK = 100 Km
Soal :
Tentukan biaya pengangkutan bahan mentah dan barang jadi yang paling rendah diantara tiga
alternatif di bawah ini ?
a. Apabila TKP I di TBM
b. Apabila TKP II ditengah-tengah jarak TBM – DK, yaitu 50 Km dari TBM dan 50 Km dari
DK
c. Apabila TKP III dititik sejauh 75 Km dari TBM dan 25 Km dari DK
3. 200 Kg bahan mentah yang diproses akan menjadi 150 kg barang jadi
Biaya pengangkutan bahan mentah tiap kg / tiap Km = Rp. 200,-
Biaya pengangkutan barang jadi tiap kg / tiapKm = Rp. 250,-
Jarak TBM-DK = 200 Km
Soal :
Tentukan biaya pengangkutan bahan mentah dan barang jadi yang paling rendah diantara empat
alternatif di bawah ini ?
a. Apabila TKP I di TBM
b. Apabila TKP II ditengah-tengah jarak TBM – DK, yaitu 50 Km dari TBM dan 50 Km dari
DK
c. Apabila TKP III dititik sejauh 25 Km dari TBM dan 75 Km dari DK
d. Apabila TKP IV dititik sejauh 40 Km dari TBM dan 60 Km dari DK
TKP jika dibutuhkan berbagai bahan mentah yang tempatnya terpisah
X Km
TBM I
a Kg Bhn Mentah TKP c Kg brg jadi
Z KM
b Kg Bhn Pembantu DK
TBM II
Y Km
Dari TBM I didapat a Kg bahan mentah
Jarak TBM I – TKP = x Km
Dari TBM diperoleh b kg bahan pembantu
Jarak TBM II – TKP = y Km
Kedua bahan tersebut diproses di TKP dan menghasilkan c Kg barang jadi
Jarak TKP ke DK = z Km
Maka Pada saat ax +by + cz = angka paling kecil, ini disebut Titik Ongkos pengangkutan
yang paling optimal. Atau merupakan Tempat Kediaman Perusahaan Terbaik.
Indeks Materi
Indeks material merupakan hasil bagi antara berat bahan mentah ditambah berat bahan
pembantu dibagi berat barang jadi.
Dengan contoh dimuka maka :
Indeks Material =
Ketentuan :
Jika Indeks Material lebih besar daripada satu, berarti tidak semua bahan yang digunakan
dalam proses produksi menjadi barang jaadi atau terdapat sisa dari bahan yang tidak
dipergunakan. Dalam hal ini maka TKP cenderung berada di TBM.
Jika Indeks Material sama dengan satu, berarti semua bahan yang digunakan dalam proses
produksi habis terpakai atau tidak ada sisa bahan. Dalam hal ini TKP didirikan dimanapun
sama saja, hanya karena pertimbangan resiko kerusakan barang, maka lebih baik TKP berada
di DK saja.
Contoh :
1. Berat bahan baku = 120 ton
Berat bahan pembantu = 160 ton
Berat barang jadi = 200 ton
Maka Indeks Materialnya adalah = 1,4
Jadi IM > 1
2. Berat bahan baku = 120 ton
Berat bahan pembantu = 80 ton
Berat barang jadi = 200 ton
Maka Indeks Materialnya adalah = 1,0
Jadi IM = 1
BAB VII
ORGANISASI DAN MANAGEMENT
1. Arti Organisasi
Organisasi : alat bagi management
Organisasi tanpa management kehancuran
Management tanpa organisasi kebingungan
Organisasi latin “organum” (alat, bagian, anggota badan)
D. Mooney “Bentuk perserikatan manusia untuk mencapai impian bersama”
Chester “Sistem dari aktivitas kerja sama dua orang atau lebih”
2. Arti Manajemen
GR. Terry
Adalah suatu proses yang khas dan tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian untuk mencapai tujuan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dikenal
dengan istilah ”POAC”
Profesor Oei Liang Lee
Manajemen sebagai ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan,
mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen sebagai ilmu (science) diartikan sebagai sekumpulan pengetahuan yang telah
disistematisasi, dikumpulkan dan diterima menurut ukuran kebenaran umum, mengenai
keadaan subyek atau obyek tertentu.
Manajemen sebagai seni (art) diartikan) sebagai suatu kreativitas pribadi yang kuat dan
disertai ketrampilan, meliputi ; kemampuan untuk menciptakan gambaran dari visi tertentu,
kemampuan untuk mengawinkan visi tersebut dengan skill atau kemampuan yang efektif.
Dengan kata lain ilmu (science) mengajarkan kita suatu pengetahuan dan seni (art)
mengajarkan orang untuk berpraktik.
Apa yang harus diatur dalam manajemen
Yang diatur adalah semua unsur 6 M (faktor produksi)
- Men
- Money
- Materiil
- Machine
- Method
- Market
Kenapa harus diatur :
Agar berhasil guna, berdaya guna, terintegrasi, terkoordinasi, dapat mencapai tujuan yang
optimal
Siapa yang mengatur : ”pemimpin”
Dimana harus diatur :
Dalam wadah organisasi
Bagaimana mengaturnya :
Melalui proses dari fungsi manajemen
3. Fungsi Manajemen
Menurut GR TERY : Planing (perencanaan)
Organizing (pengorganisasian)
Actuating (pengarahan)
Controling (pengawasan)
a. Planning (perencanaan)
Perencanaan merupakan langkah awal daripada fungsi manajemen yang lain, kerja.
Secara garis besar perencanaan menggambarkan tentang : apa, bagaimana, mengapa dan
kapan akan dilakukan. Perencanan mempunyai bentuk-bentuk :
Sasaran
Dalam kurun waktu tertentu perusahaan tentu mempunyai suatu sasaran atau tujuan yang
hendak dicapai
Kebijakan
Hal ini merupakan petunjuk umum bagi perusahaan
Strategi
Strategi merupakan program yang luas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu
bagaimana perusahaan akan melaksanakan misinya
Prosedur
Merupakan rangkaian tindakan yang akan dijalankan untuk mempermudah pelaksanaan
kegiatan perusahaan
Aturan
Merupakan bagian dari prosedur dan merupakan tindakan yang spesifik, beberapa aturan
sejenis dapat dikelompokkan menjadi suatu produsen
Program
Merupakan kombinasi antara kebijakan, prosedur, aturan dan pemberian tugas yang disertai
dengan anggaran atau budget
Manfaat Perencanaan
Dapat memberikan arah dan arti tujuan bagi perusahaan
Dapat ditentukan suatu pedoman sebagai standar / ukuran untuk mengurangi ketidakpastian
serta perubahana dimasa mendatang
Dengan perencanaan dapat diukur berhasil tidaknya suatu pekerjaan sehingga akan
mempermudah pengawasan
Membantu memperkirakan peluang dimasa mendatang.
Dengan perencanaan akan dapat diminimumkan resiko-resiko dan memperkirakan
peluang yang dapat dijangkau
Dengan perencanaan akan timbul efisiensi sehingga pengeluaran biaya dapat ditekan
b. Pengorganiasian
Fungsi pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses penciptaan hubungan antara
berbagai fungsi personalia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat
bermanfaat serta terarah pada satu tujuan dan menciptakan struktur formal dimana pekerjaan
ditetapkan dibagi dan dikoordinasikan.
Pengorganisasian meliputi :
Penentuan sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
organisasi
Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat
membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan
Penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian
Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu untuk melaksanakan tugas-
tugasnya
c. Pengarahan
Adalah tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota organisasi melakukan
kegiatan yang sudah ditentukan ke arah tercapainya tujuan. Pengarahan lebih banyak
menyangkut masalah pemberian motivasi kepada para anggota organisasi, kepemimpinan
serta pengembangan komunikasi
e. Pengendalian
Pengendalian merupakan aktivitas untuk menemukan, mengoreksi adanya
penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang telah dicapai dibandingkan dengan rencana
kerja yang telah ditetapkan
Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsur, yaitu :
Penetapan standar perusahaan
Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan
Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan
Pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari standar
BAB VIII
FUNGSI PRODUKSI
Produksi : Semua kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
memanfaatkan faktor-faktor produksi yang tersedia
Jenis proses produksi :
1. Proses produksi terus menerus (continous process)
Proses ini ditandai dengan aliran bahan baku yang selalu tetap atau mempunyai pola yang
selalu sama sampai produk selesai dikerjakan. Jenis proses ini biasanya untuk membuat
produk secara massa atau dalam jumlah yang besar.
Contoh: Industri pupuk, semen
makanan dalam kaleng, minuman dalam botol
2. Proses produksi terputus-putus (intermittent process)
Dalam proses ini aliran bahan baku sampai produk jadi tidak memilki pola pasti atau selalu
berubah-ubah. Antara produk jadi yang satu dengan produk jadi yang lain bisa berbeda-beda.
Jenis proses produksi biasanya digunakan untuk melayani pesanan yang bisa berbeda-beda
dalam hal jumlah, kualitas, disain, maupun harganya
Contoh: Perusahaan percetakan
Perusahaan mebel
Luas produksi
adalah jumlah atau volume produk yang seharusnya dibuat oleh perusahaan dalam suatu periode
tertentu atau apa dan berapa banyak produk yang dihasilkan perusahaan.
Besar kecilnya luas produksi dapat menentukan keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan, maka diperlukan suatu perencanaan produksi yang tepat. Luas produksi yang
terlalu besar dapat mengakibatkan suatu pemborosan dalam pengongkosan dan investasi
aktiva tetap dan bahan baku.Juga akan mengakibatkan kerusakan barang jadi, dikarenakan
terlalu lama disimpan dan di sini akan memperbesarb biaya-biaya pemeliharaan dan biaya
penyimpanan di gudang. Sebaliknya luas produksi terlalu kecil akan dapat mengakibatkan :
a. Terlalu tingginya harga pokok produk, disebabkan biaya tetap hanya dipikul oleh volume
produksi yang kecil saja, sehingga ongkos per kesatuan menjadi tinggi.
b. Tidak terpenuhinya permintaan konsumen (sering perusahaan kehabisan persediaan),
sehingga konsumen beralih mencari produk sejenis ke perusahaan lain atau pesaing. Hal ini
berarti perusahaan kehilangan “potensial marketn”nya.
Dengan demikian alokasi yang tepat dari faktor-faktor produksi, seperti bahan baku dan
bahan pembantu, akan dapat menghindarkan pemborosan, sehingga akan dapat tercapai
efisiensi produksi. Jadi semakin banyak (dalam jenis maupun jumlah barang yang diproduksi
suatu perusahaan) maka semakin besar luas produksinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi luas produksi :
1. Tersedianya bahan baku
2. Tersedianya kapasitas mesin
3. Tersedianya tenaga kerja
4. Batasan permintaan
5. Tersedianya factor produksi lainnya
Perencanaan letak fasilitas produksi (lay out fasilitas pabrik)
Yaitu : tata letak mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi
Tujuan perencanaan tata letak produksi
1. Untuk implikasi dari proses produksi
2. Agar pengeluaran biaya pengangkutan bahan dalam pabrik dapat diminimumkan
3. Mendapatkan perputaran persediaan barang setengah jadi yang tinggi
4. Mengurangi investasi yang kurang penting
5. Memperoleh kepuasan dan konsumen kerja untuk para karyawan
Pengendalian biaya produksi dengan analisa pulang pokok
Menentukan besarnya titik pulang pokok (BEP)
Perusahaan dapat dikatakan dalam keadaan break-evan bilamana penghasilan yang
diterima sama dengan biaya ongkosnya, dengan anggapan bahwa harga jualnya sudah
tertentu. Menurut metode ini, perusahaan akan mendapatkan laba bilamana penjualan yang
dicapai berada di atas titik break-evan , jika penjualan berada di bawah titik break evan, maka
perusahaan akan menderita rugi.
Metode penetapan harga break-evan ini dapat diterapkan dengann menggunakan
beberapa anggapan tertentu yaitu :
- Seluruh biaya dapat digolongkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap.
- Seluruh barang yang diproduksi akan terjual.
- Biaya variabel per unitnya tetap.
Dengan demikian kita perlu mengetahui beberapa konsep tentang biaya seperti :
1. Biaya variabel
Biaya variabel adalah biaya yang berubah-ubah disebabkan oleh adanya perubahan tingkat
produksi. Biaya variabel yang dibebankan pada masing-masing unit disebut biaya variabel
rata-rata(avarage cost)
2. Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya-biaya yang tidak berubah-ubah (konstan) untuk setiap tingkatan /
sejumlah hasil yang diproduksi. Termasuk biaya tetap ini antara lain : gaji karyawan atau staf,
sewa gedung, dan penyusutan mesin dan peralatan. Pada tingkat kapasitas tertentu atau
selama jangka waktu pendek, biaya ini tetap sama besarnya. Biaya tetap yang dibebankan
pada masing-masing unit disebut biaya tetap rata-rata (avarage fixed cost).
3. Biaya Total
Biaya total merupakan seluruh biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan atau dengan
kata lain biaya total ini merupakan jumlah dari biaya variabel dan biaya tetap. Biaya total
yang dibebankan pada setiap unit disebut biaya total rata-rata(avarage total cost)
BIAYA TOTAL = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABEL
Penghasilan total (Total Revenue)
Penghasilan total merupakan jumlah penerimaan yang diperoleh perusahaan dari penjualan
produknya. Ini dapat dihitung dengan mengalikan jumlah hasil dengan harga jual per unit.
Penghasilan yang diperoleh dari masing-masing unit disebut penghasilan rata-rata ( avarage
revenue)
BAB IX
FUNGSI PEMASARAN (MARKETING)
Pengertian Pemasaran
Philip Kothler :
Pe Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui
proses pertukaran.
William J.Stanton :
Pe Pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan, baik kepada pembeli yang ada
maupun pembeli potensial
Kebutuhan
Kebutuhan adalah suatau keadaaan yang dirasakan ingin diperoleh seseorang, suatu
keadaan dimana seseorang merasa kehilangan.
Kebutuhan manusia itu sangat kompleks bila suatu kebutuhan tidak terpuaskan, orang
merasa tidak bahagia, seseorang yang tidak bahagia akan melakukan satu dari dua masalah,
yaitu mencari obyek yang akan memuaskan kebutuhan atau meniadakan hasratnya.
Keinginan
Keinginan manusia merupakan pola kebutuhan manusia yang dibentuk oleh kultur dan
individualitas seseorang
Apabila produk yang lain muncul dengan harga yang lebih murah, kualitas lebih baik, maka
konsumen akan mempunyai keinginan baru, meski pada dasarnya kebutuhannya sama
Permintaan
Setiap manusia mempunyai keinginan yang tidak terbatas, sedang di lain pihak sumber daya
yang dimilikinya terbatas, sehingga mereka harus memilih produk yang dapat menghasilkan
kepuasan tertinggi.
Volume total yang akan dibeli oleh kelompok pembeli tertentu di daerah geografis tertentu,
pada saat tertentu, dalam lingkungan pemasaran tertentu pula.
Produk
Suatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar untuk memperoleh perhatian, dimiliki,
digunakan ataupun dikonsumsi yang dapat memuaskan, keinginan atau kebutuhan. Konsep
produk secara phisik saja.
Pertukaran
Merupakan tindakan seseorang untuk memperoleh suatu barang yang diinginkan dengan
menawarkan sesuatu sebagai gantinya.
Pertukaran merupakan salah satu cara ubtuk memperoleh suatu benda yang diinginkan dan
merupakan konsep inti dari studi pemasaran.
Transaksi
Transaksi merupakan tolok ukur dari pertukaran, dimana suatu dari transaksi itu terdiri dari
suatu perdagangan nilai-nilai antar dua pihak.
Unit yang terlibat : 1) Minimal ada dua benda yang bernilai, 2) Syarat yang saling disepakati
3) Batas waktu berlakunya perjanjian 4) Tempat perjanjian.
Terjadinya Transaksi
Produk menjual dirinya sendiri, terjadi karena produk sangat dibutuhkan, sehingga produk
dicari, tanpa harus ada usaha pemasaran.
Dalam orientasi pemasaran termasuk kategori konsep produksi dan konsep produk
Usaha-usaha pemasaran
- Produk belum dikenal
- Persaingan ketat
- Menciptakan pelanggan
Pasar
Merupakan himpunan pembeli aktual maupun pembeli potensial dari suatu produk.
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka pasar tidak harus
berbentuk tempat phisik dimana pasar dapat timbul di sekitar sebuah produk jasa ataupun
lainnya yang bernilai. Misal pasar uang, pasar modal, pasar tenaga kerja dan sebagainya.
Persoalan Dalam Pemasaran
Yang dibeli konsumen bukanlah produk tetapi persepsi
Produk yang dibeli tidak selalu produk yang harganya lebih murah
Banyaknya transaksi terjadi di lapangan golf ataupun tempat-tempat informal lainnya.
Tahap Perkembangan Manajemen Pemasaran
Orientasi Produksi
Pada tahap ini perusahaan mempunyai masalah utama bagaimana caranya untuk
meningkatkan produksi, kualitas yang baik dengan harga yang layak agar dapat diperoleh
laba yang lebih besar.
Orientasi Penjualan
Bahwa konsumen tidak akan bersedia membeli sesuatu produk dalam jumlah yang cukup
banyak tanpa didorong dengan usaha-usaha promosi dengan penjualan yang kuat.
Orientasi Pemasaran
Menyatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan perusahaan terdiri dari penentuan
kebutuhan dan keinginan konsumen dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih
efektif dan efisien dari yang dilakukan pesaing.
Konsep Pemasaran Kemasyarakatan
Bahwa kunci untuk mencapai tujuan perusahaan, perusahaan harus menghasilkan kepuasan
konsumen dan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Juga banyak berhubungan
dengan masalah penciptaan dan pencapaian kualitas hidup yang lebih baik.
BAB X
LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS
1. Likuiditas
Adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat.
Pada prinsipnya, kewajiban-kewajiban yang harus dapat dipenuhi oleh perusahaan ada dua
macam, yaitu :
a.Mampu membayar utang-utangnya pada setiap saat ditagih.Kemampuan ini disebut likuiditas
badan usaha
b.Mampu membiayai operasi perusahaan sehari-hari
Kemampuan ini disebut likuiditas perusahaan
Untuk menentukan likuiditas dapat digunakan dua rumus sebagai berikut :
Curret Ratio = X 100 %
Aktiva lancar adalah aktiva / kekayaan perusahaan yang dapat dengan segera dicairkan dalam
bentuk uang tunai.
Termasuk dalam kategori aktiva lancar adalah :
Kas
Bank
Surat-surat berharga
Piutang
Persediaan
Utang lancar adalah semua utang jangka pendek perusahaan
Tujuan quick ratio adalah untuk mengetahui jumlah kekayaan yang dapat dengan cepat
dicairkan dalam bentuk uang tunai
Perusahaan yang mampu memenuhi semua kewajiban (baik utang maupun kewajiban sehari-
hari) dikatakan dalam keadaan likuid sedangkan perusahaan yang tidak mampu memenuhi
semua kewajiban dikatakan dalam keadaan illikuid
2. Solvabilitas
Quick Ratio = X 100 %
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya pada
saat perusahaan dilikuidasi / dibubarkan
Untuk menentukan solvabilitas digunakan rumus sebagai berikut :
Total Debt To Total Asset Ratio = X 100 %
Solvabilitas =
Total hutang meliputi hutang jangka pendek (hutang lancar) maupun hutang jangka panjang
Total aktiva adalah semua kekayaan perusahaan, meliputi aktiva lancar dan aktiva tetap
Apabila perusahaan mampu memenuhi semua kewajibannya pada saat dibubarkan, berarti
perusahaan dalam keadaan solvabel. Sedangkan kalau perusahaan tidak mampu
memenuhinya dikatakan insolvabe
BAB XI
PERSONALIA
Sistem upah
Sistem upah dapat digolongkan kedalam tiga golongan, yaitu :
1. Sistem upah menurut waktu (time wage system)
Sistem upah menurut waktu dibedakan atas upah per jam, upah per hari, upah per minggu dan
upah per bulan.Sistem upah ini sering dipakai pekerja yang pekerjaannya sulit diukur
hasilnya( spt : bagian tata usaha) dan pekerjaan yang dapat diukur hasilnya.
Kebaikan sistem upah menurut waktu :
Bagian tata usaha yang mengurus soal pembayaran upah dapat diselenggarakan
dengan mudah
Perhitungannya tidak akan menyukarkan.
Keburukan sistem upah menurut waktu :
Bagi pihak pekerja, yaitu bahwa upah pekerja yang rajin dan pekerja yang malas
disamakan
Pemimpin perusahaan tidak mempunyai kepastian tentang kecakapan dan kemauan
bekerja dari si pekerja
Buruh tidak mempunyai dorongan untuk bekerja keras demi kemajuan perusahaan.
2. Sistem upah menurut kesatuan hasil
Sistem upah menurut kesatuan hasil diterapkan dalam perusahaan yang memproduksi barang
yang sama atau bila hasil kerja dapat diukur, jumlah upah yang diterima pekerja menurut
sistem ini tergantung dari kegiatan pekerja.
Kebaikan sistem upah menurut kesatuan hasil :
Pekerja yang rajin mendapatkan upah yang tinggi dari pekerja yang malas.
Keburuka sistem upah menurut kesatuan hasil :
Pekerjaan dilakukann dengan tergesa-gesa sehingga kualitas barang yang diproduksi
turun
Karena pegawai ingin mendapat upah yang tinggi, menyebabkan ingin terus bekerja
sehingga mempengaruhi kesehatan pekerja.
3. Sistem upah premi atau dorongan (wage incentive system)
Sistem upah premi atau sistem upah dorongan , lazim pula disebut : “ gainsharing system”.
Sistem ini dibagi atas dua bagian yaitu sistem upah premi berdasar ilmu pengetahuan dan
sistem upah premi yang tidak berdasar pengetahuan.
Sistem upah premi premi, terdiri dari :
a. Sistem upah menurut Taylor
Menurut sistem ini, dibedakan dua macam upah yaitu upah per potong minimum dan upah
per potong maksimum, dan ditentukan hasil kerja standar atau hasil kerja baku.
Hasil kerja standar adalah jumlah hasil kerja yang dapat dicapai oleh orang yang
berkecakapan biasa. Premi hanya diberikan pada orang yang dapat mengerjakan pekerjaan di
atas hasil kerja standar. Jadi upah per potong minimum diberikan kepada orang yang
menghasilkan barang yang jumlahnya lebih rendah atau sama dengan hasil kerja standar,
sedang upah potong maksimum diberikan kepada buruh yang menghasilkan barang yang
jumlahnya lebih tinggi dari hasil kerja standar.
Contoh :
Dalam satu Badan Usaha ditetapkan hasil kerja standar 150 unit, upah minimum 6 sen
sedangkan upah maksimum 8 sen, Buruh pertama yang menghasilkan 140 unit mendapatkan
upah sejumlah 140 x 6 sen = Rp 8,40. Buruh kedua menghasilkan 151 unit ia mendapat 151
x 8 sen = Rp 12,08. Buruh ketiga hanya menghasilkan 150 unit menerima upah 150 x 6 sen =
Rp 9,00.
Dengan contoh di atas buruh terakhir, pada hari-hari yang akan datang berusaha
menghasilkan pekerjan 151 unit, sebab apabila ia menghasilkan unit terakhir ia akan
mendapatkan kenaikan upah Rp 3,08. daripada yang didapatnya apabila ia hanya dapat
menghasilkan hasik kerja standar. Jelas buruh yang terakhir akan terdorong untuk bekerja
lebih giat
b. Sistem upah premi menurut Emerson
Dalam sistem upah menurut Emerson ditentukan waktu standar yaitu waktu yang dibutuhkan
oleh seorang pekerja yang berkecakapan biasa untuk menghasilkan satu unit pekerjaan.
Selain daripada waktu standar ditentukan pula upah per jam. Upah mimimum yaitu waktu
standar x upah per jam.
Contoh :
Untuk menyelesaikan suatu unit pekerjaan ditentukan waktu standar 8 jam dengan upah per
jam Rp. 1,00. Bagi mereka yang dapat menyelesaikan pekerjaan itu dalam waktu atau di
bawah waktu standar diberikan premi 20 %, sedang bagi mereka yang menyelesaikan
pekerjaan itu dalam waktu atau di bawah waktu standar diberikan premi 20 % , sedang bagi
mereka yang menyelesaikan pekerjaan dalam waktu 9 jam diberikan premi 10 % dan bagi
mereka yang menyelesaikan pekerjaan itu dalam waktu 10 jam atau lebih premi tidak
diberikan.
Berapa upah yang diterima A, B, C, dan D yang berturut-turut menyelesaikan pekerjaan
itu dalam waktu 7,8, 9, dan 10 jam ?
Jawab :
Nama Lama Bekerja Jumlah Upah Yang Diterima
ABCD
7 jam8 jam9 jam10 jam
8 x Rp. 1,00 + 20 %(Rp. 8,00) = Rp. 9,608 x Rp. 1,00 + 20 %(Rp. 8,00) = Rp. 9,608 x Rp. 1,00 + 10 %(Rp. 8,00) = Rp. 8,808 x Rp. 1,00 = Rp. 8,00
c. Sistem upah premi menurut Halsey
Hasley menentukan waktu standar dan upah per jam tertentu. Buruh yang bekerja
menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat daari waktu standar diberi premi 50 % dari upah
yang telah dihemat oleh buruh.
Contoh : Seorang buruh diberikan
d. Sistem upah premi menurut Bedeux
e. Sistem upah premi menurut Rowan
Wahai ibu- ibu dosen yang saya cintai berkarirlah disamping tugas mulia sebagai ibu rumah tangga, jadilah tetap wanita yang kuat, tersenyum kala tertekan, tertawa walau hati menangis, tabah tatkala tersudut, mempesona karnaselalu memaafkan, jadilah wanita
yang anggun, mampu mengasihi tanpa pamrih, bertambah kuat dalam DOA dan pengharapan. Tetaplah menjadi penghangat dan penyemarak peneduh dan pelindung, KELUARGA, semoga ALLAH mengabulkan AMIN 5X