29
MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA Disusun oleh : Nama : YOSEP SUTIKNO NIM : 102033 PROGDI : Teknik Elektro

Pancisila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pancisila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

Disusun oleh :

Nama : YOSEP SUTIKNO

NIM : 102033

PROGDI : Teknik Elektro

AKADEMI TEKNOLOGI WARGA SURAKARTA

Jl. Raya Solo – Baki KM 2 , Kwarasan Grogol Sukoharjo

Page 2: Pancisila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

Nilai – nilai sejarah bangsa indonesia meliputi :

A. Masa Kejayaan Nasional1. Masa Kerajaan sriwijaya

Berdiri pada abad VII dibawwah kekuasaan wangsa syailendra di sumatera, merupakan negara maritim. Juga sudah ada cita – cita kesejahteraan bersama “ masvuat vannna Criwijaya Siddhayatra Subhiksa “ ( suatu cita-cita negara yang adil dan makmur ). Unsur-unsur yang terdapat dalam pancasila , trdapat dalam prasasti-prasasti di Telaga Batu, Kedukan Tinggi, Karang Brahi, talang Tulo dan Kota Kapur.

2. Masa Kerajaan MajapahitBerdiri pada tahun 1293 dengan rajanya R. Wijaya, Majapahit mengalami masa kejayaannya pada pemerintahaan Hayam Wuruk dengan patihnya Gajah Mada, dengan wilayah semenanjung melayu sampai irian jaya. Nilai-nilai Pancasila sudah ada dalam buku karangan Empu Prapanca yaitu Negara Kertagama ( 1365 ) , Empu Tantular dengan “ Sutasoma “ didalamnya terdapat seloka persatuan nasional “ Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua” artinya walaupun berbeda-beda namun satu jua dan tidak ada agama yang memiliki tujuan yang berbeda.

Zaman Sriwijaya dan Majapahit adalah sebagai tonggak perjuangan bangsa indonesia dalam mencapai cita-citanya.

B. Perjuangan bangsa indonesia melawan sistem penjajah1. Perjuangan sebelum abad XX

a. Perlawanan kepada Portugis Sutan baabullah dari ternate Dipati Unus dari Demak Panglima Fatahillah dari Demak Sultan Iskandar Muda dari Aceh

b. Masa penjajahan belanda Sultan Agung dari Mataram Sultan Hasanudi dari Makasar Sultan Ageng Tirtayasa dan Ki Tapa dari Banten Sultan Iskandar Muda dari Aceh

Page 3: Pancisila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Untung suropati dan Trunojoyo dari Jatim Ibnu Iskandar dari Minangkabau

Perlawanan begitu banyak tapi tidak banyak membawa hasil karena : Perlawan dilakukan secara sporadis dan tidak bersamaan Tidak ada koordinasi satu sama lain Persenjatatan sangat tidak seimbang Politik devde et impera cukup efektif untuk memecah belah bangsa

2. Kebangkitan Nasional 1908Bangsa Indonesia dalam fase ini mengubah cara –cara didalam melawan Kolonial belanda yaitu dengan menyadarkan bangsa Indonesia akan pentingnya bernegara untuk merdeka. Usaha ini dilakukan dengan berbagai macam organisasi seperti Budi Utomo, SDI, Indiche Parti dll.

3. Sumpah Pemuda 1928Pada tanggal 28 Oktober 1928 terjadilah penonjolan peristiwa perjuangan bangsa indonesia untuk mencapai cita-citanya. Terjadinya Sumpah Pemuda yang berisikan pengakuan adanya Bangsa, tanah Air, Bahasa Satu, yaitu Indonesia.

4. Perjuangan bangsa indonesia pada masa penjajahan jepangPada tanggal 7 Desember 1941 meletuslah perang Pasifik, dengan dibomnya pearl harbour oleh jepang. Maka Jepang mengusai daerah jajahan sekutu ( belanda ) termasuk indonesia. Yang terjadi di Kali Jati Jawa tengah ( 8 Maret 1942 ) penyerahan indonesia dari belanda kepada Jepang. Maka Bangsa indonesia pada waktu itu berjuang melawan jepang seperti pemberontakan PETA di Blitar. Pada tanggal 1 Maret 1945 Pemerintah Jepang mengumumkan dua hal yaitu : Akan Segera di bentuknya Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan

Indonesia ( BPUPKI ) Akan diadakan pembicaraan lebih lanjut mengenai janji Kemerdekaan seperti

yang disampaikan P.M. Kioso tanggal 7 September 1944Dual tersebut terjadi karena pada saat itu jepang mengalami kekalahan perang dengan sekutu

C. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945Dalam pembahasan subbagian ini melalui proses perumusan Pancasila dan UUD

1945, proklamasi kemerdekaan dan maknanya, dan proses pengesahan Pancasila

dasar Negara dan UUD 1945.

1. Proses Perumusan Pancasila dan UUD 1945Sebagai tindak lanjut dari janji Jepang , maka pada tanggal 1 maret 1945 Jepang

mengumumkan akan dibentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (Badan Penyelidik), dalam bahasa Jepang disebut

Dokuritu Zyunbi Tyoosakai.

Ketua : Dr. K. R. T. Radjiman Wedyodiningrat

Ketua Muda : Ichibangase Yosio

Ketua Muda : R.P Suroso

Page 4: Pancisila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Anggota : 1. Abikoesno Tjokosuejoso

1. Hadji Ah. Sanoesi

2. K.H Abdul Halim

3. Prof. Dr. R. Asikin Widjajakuesuema

4. M. Aris

5. Abdul Kadir

6. Dr. R. Boentaran Martoadmojo

7. B.P.H. Bintoro

8. Ki Hajar Dewantara

9. A.M. dasaad

a. Mr. Muhamad Yamin (29 Mei 1945)

Pada tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muh. Yamin mendapat kesempatan pertama

mengemukakan pidatonya di hadapan siding lengkap Badan Penyelidik yang

pertama. Pidatonya berisikan lima asas dasar untuk Negara Indonesia

merdeka yang di idam-idamkan, yaitu sebgai berikut :

1) Peri Kebangsaan

2) Peri Kemanusiaan

3) Peri Ketuhanan

4) Peri Kerakyatan

5) Kesejahteraan Rakyat

b. Ir Sukarno (1 juni 1945)

Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Suekarno mengucapkan pidatonya dihadapan

siding hari ke tiga Badan Penyelidik. Dalam pidatonya diusulkan lima hal

untuk menjadi dasar-dasar Negara merdeka, dengan rumusannya sebgai

berikut :

1) Kebangsaan Indonesia

2) Internasionalisme ( Peri Kemanusiaan)

3) Mufakat ( Demokrasi )

4) Kesejahteraan Sosial

5) Ketuhanan yang Berkebudayaan

Piagam Jakarta (22 Juni 1945)

Pada tanggal 22 juni 1945 sembilan tokoh nasional anggota Badan

Penyelidik mengadakan pertemuan untuk membahas pidaro-pidato dan usul-

Page 5: Pancisila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

usul mengenai dasar Negara yang telah dikemukakan dalam sidang Badan

Penyelidik. Setelah mengadakan pembahasan disusunlah sebuah piagam

yang kemudian dikenal piagam Jakarta, dengan Rumusan pancasila sebagai

berikut:

1) Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi

pemeluk-pemeluknya.

2) Kemanusiaan yang adil dan beradap.

3) Persatuan Indonesia.

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan.

5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

2. Proklamasi Kemerdekaan dan MaknanyaPada tanggal 9 Agustus 1945 terbentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan

Indonesia (PPKI) yang disebut pada bahasa Jepang Dokuritu Zyunbi linkai, Ir.

Soekarno diangkat sebagai Ketua dan wakilnya Drs. Moh. Hatta. Badan ini mula-

mula bertugas memeriksa hasil-hasil Badan Penyelidik , tetapi kemudian

mempunyai kedudukan dan fungsi yang penting, yaitu sebagai berikut :

1) Mewakili seluruh bangsa Indonesia

2) Sebagai pembentuk Negara

3) Menurut teori hokum , badan ini mempunyai wewenang meletakkan dasar

Negara (pokok kaidah Negara fundamental)

Pada tanggal 14 Agustus 1945, jepang menyerah kalah kepada SEkutu. Pada saat

ini terjadilah kekosongan kekuasaan di Indonesia. Inggris di serahi oleh Sekutu

untuk menjaga keamanan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Sementara

sambil menunggu kedatangan Inggris, tugas penjagaan keamanan di Indonesia

oleh sekutu diserahkan kepada Jepang yang telah kalah perang.

Suatu kekosongan kekuasaan itu tidak disia-siakan oleh bangsa Indonesia .

pemimpim-pemimpin bangsa, terutama para pemudanya , sedera menaggapi

situasi ini dengan mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang

diselenggarakan oleh PPKI sebagai wakil bangsa Indonesia . naskah Proklamasi

ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta atas nama bangsa Indonesia,

bertanggal 17 Agustus 1945.

Page 6: Pancisila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Berdasarkan kenyataan sejarah itu dapat disimpulkan bahwa kemerdekaan

Indinesia bukanlah hadiah dari Jepang , melainkan sebagai suatu perjuangan dari

kekuatan sendiri. Proklamasi kemerdekaan merupakan titik kulminasi dari

perjuangan bangsa Indonesia dalam membebaskan dirinya dari cengkraman

penjajah selama berabad-abad.

a. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagai Titik Puncak Perjuangan

bangsa Indonesia.

Kemerdekaan Indonesia merupakan buah perjuangan bangsa Indonesia

melawan penjajahan secara bertahap-tahap. Pertama, perlawanan terhadap

penjajahan Barat sebelum tahun 1908. Kedua, perjuangan dengan

menggunakan oeganisasi. Ketiga, perlawanan dengan melahirkan rasa

Nasionalisme. Keempat, perjuangan melalui taktik kooperasi dan non

kooperasi. Kelima, perlawanan bangsa menentang penjajahan sampai kepada

puncak, yaitu Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

b. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagai sumber lahirnya Republik

Indonesia.

Proklamasi bermakna bahwa bangsa Indonesia yang selama berabad-abad

dijajah telah berhasil melepaskan diri dari belenggu penjajahan dan sekaligus

membentuk perubahan baru, yaitu Negara Republik Indonesia, dengan

menbawa dua akibat. Pertama, lahirnya tata hokum Indonesia dan sekaligus

dihapusnya tata hokum colonial. Kegua, merupakan sumber hokum bagi

pembentukan Negara kesatuan republic Indonesia.

c. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Merupakan Norma Pertama dari

tata Hukum Indonesia.

Dengan dinyatakan kemerdekaan bangsa Indonesia dilihat dari segi hokum

berarti bangsa Indonesia telah memutuskan ikatan dengan tata hokum

sebelumnya. Dengan demikian , bangsa Indonesia saat ini telah mendirikan

tata hokum yang baru, yaitu tata hokum Indonesia yang ditentukan dan

dilaksanakan sendiri oleh bangsa Indonesia.

Page 7: Pancisila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan norma pertama dari tata

hokum Indonesia , berarti proklamasi adalah suatu peraturan yang pertama

lahirnya. Oleh sebab itu, proklamasi merupakan dasar berlakunya norma-

norma aturan hokum yang lain. Sebagai norma pertama atau norma dasar

dilihat dari segi hokum tak mungkin dicari dasar hukumnya, diterima sebagai

suatu kenyataan , kapan timbulnya tidak dapat ditetapkan secara pasti, hanya

dapat diketahui apabila proklamasi tidak dapat ditetapkan secara pasti, hanya

dapat diketahui apabila proklamasi itu benar-benar terjadi.

3. Proses Pengesahan Pancasila dasar negara dan UUD 1945 Sehari setelah proklamasi pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan

sidangnya yang pertama dengan menyempurnakan dan mengesahkan UUD 1945.

UUD 1945 terdiri dari dua bagian Pembukaan dan bagian batang tubuh UUD.

Perubahan yang menyangkut Piagam Jakarta menjadi pembukaan UUd

1945adalah sebagai berikut :

No. Piagam jakarta Pembukaan UUD 1945

1.

2.

3.

4.

Mukadimah

“…dalam suatu hokum dasar”.

“…dengan berdasarkan kepada

Ketuhanan dan kewajiban

menjalankan syariat Islam bagi

pemeluk-pemeluknya”.

“…menurut dasar kemanusiaan

yang adik dan beradab”.

Pembukaan

“…dalam suatu UUD Negara

“…dengan berdasarkan kepada

Ketuhanan yang Maha Esa”.

“…kemanusiaan yang adil dan

beradab”.

D. Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia.

Pembahasan subbagian ini tentang perjuangan mempertahankan dan mengisi

kemerdekaan Indonesia, meliputi periode (masa) revolusi fisik, demokrasi liberal,

orde lama, orde baru dan era global.

Page 8: Pancisila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

1. Masa Revolusi Fisik

Undang-Undang Dasar 1945 dibentuk dalam waktu singkat dan secara

keseluruhan oleh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan dan Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Oleh Pembukaan UUD 1945 disadari bahwa

untuk membentuk lembaga-lembaga Negara tingkat pusat, serta peraturan

perundang-undangan sebagaimana dikehendaki oleh UUD 1945 adalah

membutuhkan waktu lama.

Oleh karena itu , segala sesuatunya diatuu dalam Aturan Peralihan UUd 1945

(naskah asli) , yang menentukan sebagai berikut:

Pasal I

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mengatur dan menyelenggarakan

kepindahan pemerintahan kepada pemerintah Indonesia.

Pasal II

Segala badan Negara dan peraturan yang masih langsung berlaku, selama

belum diadakan yang baru menurut Undang-undang Dasar itu.

Pasal III

Untuk pertama kali Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia.

Pasal IV

Sebelum majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat dan

Dewan Pertimbangan Agung dibentuk menurut undang-undang dasar ini,

segala kekuasaan dijalankan oleh Presiden dengan bantuan Komite Nasional

Pusat.

2. Masa Demokrasi Liberal

Belanda mengetahui bahwa Indonesia telah Merdeka. Mereka tidak tinggak diam,

ia ingin menjajag kembali seperti tempo dahulu. Oleh karena itu, ia berusaha

menduduki wilayah Negara Republik Indonesia dan merebut kekuasaan

pemerintahan Republik Indonesia . Masiknya Belanda dan menduduki wilayah

Indonesia tersebut dilakukan dengan cara membonceng tentara sekutu yang

bertugas melucuti tentara Jepang di Indonesia. Setelah Jepang Menyatakan

kekalahannya dalam Perang Dunia II.

Page 9: Pancisila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Beberapa daerah dimana Belanda mendudukinya diusahakan terbentuknya

Negara-negara kecil yang bersifat kedaerahan beserta dengan pemerintahannya

sejak itu wilayan Negara republic Indonesia berkembang menjadi dua

pemerintahan, yaitu sebgai berikut.

1. Pemerintah Republik Indonesia yang mempertahankan kemerdekaannya

serta kedaulatannya baik terhadap pihak Belanda maupun terhadap pihak

dunia luar berdasarkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus

1945.

2. Pemerintah Negara-negara kecil yang didirikan oleh atau paling tidak atas

bantuan Belanda.

Dalam rangka maksud Belanda itu, maka dibentuk KOmite Indonesia Serikat

sebagai usaha membentuk Negara Republik Indonesia Serikat, Belanda telah

berhasil membentuk Negara-negara kecil, yaitu sebagai berikut :

1. Negara Indonesia Timur (1946)

2. Negara Sumatra Timur (1947)

3. Negara Pasundan (1948)

4. Negara Sumatra Selatan (1948)

5. Negara Jawa Timur (1948)

6. Negara Madura (1948)

Negara-negara itulah yang kemudioan bergabung dalam Bijeenkomst voor Federal

Overleg (BFO) atau Pertemuan untuk Permusyawaratan Federal yang merupakan

aliran federalism atau usaha Belanda.

Sementara itu, persiapan-persiapan juga telah terjadi didaerah-daerah Kalimantan

Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tenggara , Dayak Besar , Banjar, Bangka,

Belitung, Riau dan Jawa Tengah. Sementara itu, pihak Belanda terus-menerus

melancarkan tekanan-tekanan secara diplomatis terhadap pemerintah Republik

Indonesia , antara lain melalui Persetujuan Linggarjati (25 Maret 1947) dan

Persetujuan Renville (17 Januari 1948).

Sehubungan dengan keadaan tersebut PBB perlu ikut campur tangan guna

menyelesaikan pertikaian antara Negara Republik Indonesia dengan Belanda

Page 10: Pancisila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

dengan diusahakan suatu konferensi yang diadakan di Deen Haag pada tanggal 23

Agustus 1049 sampai 2 November 1949 yang dikenal dengan nama konferensi

Meja bUndar (KMB). Hasilnya yang dicapai dalam persetujuan adalah sebagai

berikut :

1. Didirikan Negara Republik Indinesia Serikat.

2. Pengakuan kedaulatan oleh pemerintah kerajaan Belanda kepada

pemerintah Negara Republik Indonesia Serikat.

3. Didirikan Uni antara Republik Indonesia Serikat dan kerajaan Belanda.

Pengakuan kedaulatan ditentukan akan dilaksanakan tanggal 22 Desember 1949.

Pembentukan Negara Kesatuan Kembali

Pembentukan Negara RIS dianggap sebagai bentukan belanda . Dengan

demikian , perjuangan bangsa untuk kembali kepada Negara Kesatuan semakin

kuat.

Perubahan UUD terjadi, dari konstitusi RIS menjadi UUD Sementara 1950

dengan mengubah bagian-bagian dari KOnstitusi RIS yang tidak sesuai dengan

jiwa Negara kesatuan

Peiode demokrasi liberal setelah tahun 1949, tandai dengan kuatnya kedudukan

parlemen dalam pemerintah. Pada saat cabinet tidak menguasai mayoritas

didalamnya cabinet sering jatuh. Kekuatan terkuat ada pada partai-partai dan

angkatan bersenjata. Kedudukan presiden relative lemah.

Pada zaman demokrasi liberal Negara sesungguhnya sangat lemah, karena

berbagai sebab yang berkaitan dengan cara bagaimana kemerdekaan diperoleh ,

yaitu sifat yang sangat desentralistik dari perjuangan revolusioner melawan

Belanda (1945-1949).

Kelemahan system pemerintahan pusat tercermin pula terlalu cepat dalam

pengangkatan pegawai negeri, tetapi kemampuan pemerintah dalam peningkatan

pajak tidak terjadi . dengan demikian , pegawai negeri menerima gaji kecil dan

begitu pula tentara.

Page 11: Pancisila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Pengembangan Ekonomi

Pada tahun 1949 sampai tahun 1956 pemerintah Indonesia merupakan suatu

system politik yang disebut demokrasi liberal , yang disebut juga sebagai system

politik yang sangat demokratis.

3. Masa Orde Lama

Pemilu tahun 1955 dalam kenyataannya tidak dapat memenuhi harapan

masyarakat, bahkan kestabilan dalam bidang politik, ekonomi dan social maupun

hankam. Keadaan ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Makin berkuasanya modal-modal raksasa terhadap perekonomian

Indonesia.

2. Akibat silih bergantinya cabinet , maka pemerintah tidak mampu

menyalurkan dinamika masyarakat kearah pembangunan. Terutama

pembangunan bidang ekonomi.

3. System liberal berdasarkan UUDS 1950 mengakibatkan cabinet jatuh

bangun sehingga pemerintahan tidak stabil.

4. Pemilu 1955 ternyata dalam DPR tidak mencerminkan pertimbangan

kekuasaan politik yang sebenarnya hidup dalam masyarakat , karena

banyak golongan-golongan di daerah-daerah belum terwakili di DPR.

5. Konstituante yang betugas membentuk UUD yang baru ternyata gagal.

Dengan dasar pemikiran bsupaya tidak terulang lagi peristiwa dimasa lampau ,

maka pada waktu itu Presiden Soekarno sebagai kepala eksekutif menerapkan

demokrasi terpimpim.

Namun pelaksanaan demokrasi terpimpim itu dalam menyimak arti yang

sebenarnya , justru bertentangan dengan Pancasila , yang berlaku adalah keinginan

dan ambisi politik pemimpin sendiri.

1. Pembubaran DPR hasil pemilu tahun 1955 melalui Penetapan Presiden No.

4 tahun 1960 dengan dibentuk Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong

(DPR-GR) yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.

2. Pembentukan MPRS yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh

Presiden.

Page 12: Pancisila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

3. Pembentukan DPA dan MA dengan penetapan Presiden dan anggotanya

diangkata dan diberhentikan oleh Presiden.

4. Lembaga-lembaga Negara seperti yang disebut diatas dipimpin sendiri

oleh Presiden.

5. Mengangkat Presiden seumur hidup melalui ketetapan MPRS No.

II/MPRS/1963 dan Tap.MPR No. III/MPRS/1963.

6. Melalui ketetapan MPRS No. I/MPRS/1963 Manifesto politik dari

Presiden Dijadikan GBHN.

7. Hak budget DPR tidak berjalan karena pemerintah tidak mengajukan RUU

APBN untuk mendapatkan persetujuan DPR sebelum berlakunya tahun

anggaran yang bersangkutan. Karena DPR tidak menyetujui rancangan

APBN yang diajukan Presiden , maka DPR dibubarkan tahun 1960.

8. Menteri-menteri yang diperoleh menjabat sebagai Ketua MPRS, DPR-GR,

DPA, MA, MPRS dan DPR-GR yang seharusnya menjadi lembaga

sebaliknya harus tunduk kepada kebijakan Presiden.

4. Masa Orde Baru

Dengan berakhirnya masa pemerintahan Soekarno dalam oede lama, dimulailah

pemerintahan baru yang dikenal dengan oede baru , yaitu suatu tatanan kehidupan

masyarakat dan pemerintahan yang menuntut dilaksanakan kehidupan masyarakat

dan pemerintahan yang menurut dilaksanakan Pancasiladan UUD 1945 secara

murni dan konsekuen. Munculnya orde baru diawali dengan tuntunan dari seluruh

masyarakat, seperti Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan

Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), dan lain-lain. Tuntutan mereka dikenal

dengan nama Tritura. Isi tuntunan tersebut sebagai berikut :

1. Pembubaran PKi dan ormas-ormasnya.

2. Pembersihan cabinet dari unsure-unsur D-30-s/pki

3. Penurunan harga

Orde baru adalah era pemerintah pengganti pemerintahan orde lama.

Pemerintahan orde lam melaksanakan Pancasila dan UUd 1945 dalam rangka

“Revolusi Indonesia Belum Selesai”.

Page 13: Pancisila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Sidang umum MPR tahun 1978 menetapkan Tap. MPR No. II/MPR/1978 tentang

Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila (P_4).

Pada tahun 1983, pemerintah mengajukan satu paket yang terdiri dari 5 Undang-

Undang Politik Tentang :

1. Susunan dan kedudukan anggota MPR/DPR

2. Pemilihan umum

3. Kepartaian dan Golkar

4. Organisasi masyarakat, dan

5. Referendum

Pada kenyataannya, orde baru telah jauh menyimpang dari perjuangannya semula,

yaitu sebagai berikut :

1. Orde baru, secara eksplisit tidak mengakui 1 Juni sebagai lahirnya

Pancasila.

2. Butir-butir P-4 mendidik secara halus ketaatan individu kepada kekuasaan

dan tidak ada butir yang mencantumkan kewajiban Negara terhadap

rakyatnya.

3. Pengalaman pancasila dengan membentuk citra pembangunan sebagai

ideology, sehingga rekayasa mendukung Bapak Pembangunan melalui

kebulatan tekad rakyat.

Asas Tunggal Pancasila

Dalam pidato kenegaraan di depan DPR-RI tanggal 16 Agustus 1982,

Presiden Soeharto mengemukakan gagasannya mengenai penerapan asas tunggal

Pncasila atas partai-partai politik. Sesungguhnya gagasan ini bukanlah gagasan

baru karena tahun 1966-1967 sudah terdengar gagasan untuk mengasas

tunggalkan partai-partai politik.

Akhirnya keinginan Presiden terpenuhi dengan merubah UU No. 3/1975

dengan UU NO. 3/1985. Dalam penjelasan undang-undang itu disebutkan bahwa

pengertian asas meliputi juga pengertian dasar, landasan dan pedoman pokok yang

harus dicantumkan dalam anggaran dasar partai politik.

Pembangunan Ekonomi

Page 14: Pancisila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat lewat pembangunan

rakyat lewat pembangunan ekonomi dan social, pemerintahan orde baru menjalin

kembali hubungan baik dengan pihak barat dan menjauhi pengaruh ideology

komunis, yang berarti kembali menjadi anggota PBB dan lembaga internasional

lainnya, seperti bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF),

Pembangunan orde baru dilakukan secara bertahap, khususnya dibidang

ekonomi, pembangunan jangka panjang(25/30 tahun), jangka menengah 5 tahun

dengan program rencana pembangunan 5 tahun (Repelika).

Keberhasilan pembangunan ekonomi masa orde baru juga didukung oleh

penghasilan eksport yang sangat besar dari minyak bumi, khususnya tahun

1973/1974, selain itu juga pinjaman luar negeri dan penanaman modal asing

(PMA).

Apabila disbanding dengan orde lama, cukup banyak terdapat perbedaan

fundamental , yaitu dari ekonomi tertutup yang berorientasi sosialis ke ekonomi

terbuka yang berorientasi kepada kapitalis. Perbedaan orientasi ekonomi itu

menyebabkan perekonomian masa orde baru adalah sebagai berikut :

1. Stabilitas politik dan ekonomi

2. Sumber daya manusia yang lebih baik

3. System politik dan ekonomi terbuka yang wastern oriented

4. Kondisi ekonomi dan politik dunia yang lebih baik

5. Kemauan yang kuat (political will)

Kelemahan Pembangunan Orde Baru

Persoalan yang paling mendasar dalam era orde baru adalah campur aduk

institusi Negara dan swasta.

Lembaga kepresidenan merupakan faktor pokok dan mendasar yang paling

rusak dan mempengaruhi lembaga Negara dibawahnya termasuk ke daerah-

daerah.

Lembaga kepresidenan adalah the ruler, yang mengatur segalanya.

Page 15: Pancisila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Peranan yang dilakukan oleh Presiden pada masa orde baru adalah peran

ganda sebgai institusi Negara, yang menjadi regulator, tetapi tercampuri oleh

pengaruh kepentingan swasta.

Kritik terhadap pemerintah orde baru masih kelihatan sekalipun ditekan

pada taraf minimal, seperti pada decade 1970-an muncul gerakan untuk

pemberantasan korupsi karena utang dan kebangrutan melanda Pertamina. Pada

decade 1980-an isu mengguggat praktek-praktek monopoli dan decade 1990-an

tuntutan untuk perbaikan alikasi sumber daya ekonomi.

Korpopratisme siartikan sebagai system kenegaraan dimana pemerintah dan

swasta saling berhubungan secara tertutup satu sama lain. Dalam hubungan

korporatif tersebut ( Prof. Didik.. J. 2002;158-160), mempunyai cirri-ciri umum

sebagai berikut :

1. Sumber-sumber ekonomi dinikmati hanya oleh segelintir pelaku ekonomi

yang dekat dengan kekuasaan.

2. Kepentingan ekonomi dan kepentingan politik menyatu didalam format

kolusi ekonomi.

3. Kekuasaan menjadi mesia yang subur bagi redistributive combine diantara

segelintir orang.

4. Perbutuan rantai sangat subur dalam situasi politik dan ekonomi yang

tertutup.

Dengan demikian , semakin jelas bahwa ada paradox kemajuan di Indonesia

terjadi karena system yang distrotif tersebut.

Pembangunan dan Utang Luar Negeri

Negara dengan beban utang luar negeri yang berat akan mengalami kesulitan dan

gagal mencapai tahap lepas melalui proses kemajuan ekonomi yang

berkesinambungan.

Pada saat yang sama, kebijakan public dibidang ekonomi, terutama kebijakan

utang luar negeri dicemari oleh pembubaran tante ekonomi oleh kelompok

kepentingan yang berkolusi dengan pemegang kekuasaan.

Page 16: Pancisila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

5. Masa Era global

Penyimpangan kehidupan bernegara era orde baru sampai kepada puncaknya

dengan munculny krisis moneter yang berakibat jatuhnya Presiden Soeharto ynag

telah berkuasa selama 32 tahun. Untuk menyelamatkan Negara darikehancuran,

maka MPR telah mengeluarkan ketetapannya, antara lain sebagai berikut :

1. Ketetapan MPR NO. VIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR

tentang Referendum.

2. Ketetapan MPR No. X/MPR/1998 tentang Pokok-Pokok Reformasi

Pembangunan dalam Rangka Penyelamatan dan NOrmalitas Kehidupan

Nasional sebagai Haluan Negara.

3. Tap. MPR No. XI/MPR1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

dan Bebas KKN.

4. Tap. MPR No. MPR No. XIII/MPR/1998 tentang Pembatasan Masa

Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.

5. Tap. MPR NO. XVII/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi Dalam Rangka

Demokrasi Ekonomi.

6. Tap. MPRNo. XVII/MPR/1998 tentang HAM.

7. Tap. MPR NO. XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan P-4 dan Penegasan

Pancasila sebagai Dasar Negara.

Sekalipun MPR telah mengeluarkan ketetapannya, namun permasalahannya yang

ditinggalkan oleh pemerintahan orde baru bukanlah sedikit, sehingga merumitkan

bagi pemerintah transisi atau pemerintah era reformasi untuk keluar dari

permasalahan tersebut.

1. Nilai-nilai agama dan nilai nilai budaya bangsa tigak dijadikan sumber

etika dalam berbangsa dan bernegara oleh sebagian masyarakat.

2. Pancasila sebagai ideology Negara ditafsirkan secara sepihak oleh penguasa

dan telah disalah gunakan untuk mempertahankan kekuasaan.

3. Konflik social budaya telah terjadi karena kemajemukan suku, kebudayaan

dan agama yang tidak dikelola dengan baik dan adik oleh pemerintah

maupun masyarakat.

4. Hokum telah menjadi alat kekuasaan dan pelaksanaan telah diselewengkan

sedemikian rupa sehingga bertentangan dengan prinsip keadilan, yaitu

bersamaan hak warga Negara di hadapan hokum.

Page 17: Pancisila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

5. Perilaku ekonomi yang berlangsung dengan praktek korupsi, kolusi dan

nepotisme, serta berpihak pada sekelompok pengusaha besar, telah

menyebabkan krisis ekonomi yang berkepanjangan , utang besar dan harus

dipikul oleh Negara , pengangguran dan kemiskinan dan semakin

meningkat, serta kesenjangan social ekonomi yang semakin melebar.

Bidang Hukum

Konsep awal program pembangunan nasional dibidang hokum meliputi sebagai

berikut :

1. Penataan system dan kelemahan hokum dengan program pembangunannya

adalah :

a) Program perencanaan dan pengembangan system hokum nasional.

b) Program pembentukan dan penyusunan hokum.

c) Program pembinaan kelembagaan hokum.

2. Penegakaan hokum, dengan programnya :

a) Penegakan dan pelayanan hokum

b) Pembinaan peradilan

3. Peningkatan kualitas aparat penegak, sarana dan prasarana hokum dengan

programnya :

a) Peningkatan kualitas aparatur hokum

b) Sarana dan prasarana hokum

Dalam bidang ekonomi, program pembangunanya adalah sebgai berikut :

1. System ekonomi kerakyatan, yang meliputi pengembangan system

ekonomi kerakyatan, pengentasan kemiskinan dan peningkatan pemerataan

serta memberdayakan usaha kecil, menengah dan koprasi.

2. Mempercepat proses pemulihan ekonomi, melalui program pengelolaan

kebjaksanaan ekonomi makro dan mikro, peningkatan efektifitas

pengelolaan keuangan Negara , peningkatan efektifitas pengelolaan utang

luar negeri , penuntasa retrusturisasi perbankan dan lembaga keuangan,

pengembangan ketenagakerjaan dan lain-lain.

Page 18: Pancisila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Bidang Politik

Program pembangunan Nasional dibidang politik meliputi sebagai berikut:

a. Politik dalam negeri, program pembangunan yang dilaksanakan adalah

pengembangan konstitusi, struktur politik, pemilu, kepemimpinannasional,

partisipasi politik, kesadaran berbangsa, pendidikan dan budaya politik

kemudian TNI dan lain-lain.

b. Politik luar negeri, program pembangunan yang dilakukan adalah

penguatan politik luar negeri dan diplomasi, peningkatan kerjasama luar

negeri, perluasan perjanjian ekstradisi dengan Negara tetangga dan lain-

lain.

c. Penyelenggaraan Negara , program pembangunanya adalam mewujudkan

penyelenggaraan yang baik dan professional.

d. Otonomi Daerah, dengan program utamanya adalah pemantapan

perimbangan keuangan pusat dan daerah, pengutan kemampuan sumber

daya manusia, penataan kelembagaan daerah, serta pembinaan dan

pengawasan.

Perekonomian pada Era Reformasi

Periode transisi Habiebie terlalu pendek untuk mengisahkan perjalanan ekonomi

suatu Negara.

Pada era Abdurahman Wakhid, perbaikan institusi secara sistematis tidak terjadi,

bahkan kesalahan-kesalahan baru terjadi kembali yang menambah lebih parah lagi

keadaan, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

Kasus DBUN, yaitu suatu lembaga perhimpunan para konglomerat didalam

institusi kepresidenan.

Pada masa pemerintahan Abdurahman Wahid praktis tidak ada masalah dalam

negeri yang terselesaikan dengan baik, seperti kasus Aceh, konflik Maluku dan

sebagainya.

Presiden Abdurahman Wahid dianggap cenderung bersikap dictator dan praktek

KKN di lingkungan semakin instensif.

Page 19: Pancisila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Dalam menjaga kesinambungan penyelenggaraan Negara , maka MPR

mengeluarkan Tap. MPR No. VII/MPR/2001 tentang visi Indonesia masa depan

yang terdiri dari tiga vici, yaitu sebagai berikut :

1) Visi Indonesia masa depan ialah cita-sita luhur sebagaimana tercantum

dalam pembukaan UUD 1945.

2) Visi lima tahunan dirumuskan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara.

3) Visi antara masa depan dan lima tahunan disebut visi Indonesia 2020.

Visi Indonesia 2020 adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang

religious, manusiawi, bersatu, demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri

serta baik dan bersih dan penyelenggaraan Negara.

Presiden Megawati yang memulai pemerintahannya November 2001 masih

menyisahkan suatu pekerjaan berat yang belum terselesaikan . sesuai dengan

rekomendasi MPRST 2002 menyampaikan beberapa permasalahan untuk segera

diruntaskan sebagai berikut:

1. Bidang Politik dan Keamanan

Suatu ancaman disintergrasi, seperti konflik di Naggroe Aceh Darussalam,

masalah Papua, masalah Poso, Masalah Maluku dan Maluku Utara dan

Masalah Sampit Kalimantan Utara.

2. Bidang Hukum dan HAM

3. Bidang Ekonomi dan Keuangan

Suatu kinerja pemerintah yang sudah maju tetapi belum dapat mengatasi

masalah-masalah, seperti pengangguran melonjak, ekspor menurun,

investasi belum pulih, meningkatnya penduduk miskin.

4. Bidang Sosial Budaya

Bidang ini meliputi kerukunan umat beragama yang masih mengganggu

persatuan, masalah kesehatan pendidikan dan lain-lain.