Panduan Difabel

Embed Size (px)

DESCRIPTION

difabel

Citation preview

Lampiran Surat Keputusan Direktur RSPP

Lampiran Surat Keputusan Direktur RSPPNo. Kpts-.......................Tanggal ...................

PANDUAN

PANDUAN DIFABEL

RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA2 0 1 5

BAB IDEFINISI

1. Difabel (Different Ability) adalah merupakan seseorang yang keadaan fisik atau sistem biologisnya berbeda dengan orang lain pada umumnya, atau seseorang dengan kemampuan yang berbeda.2. Macam-Macam DifabelJika merujuk pada Undang-Undang No.4 Tahun 1997 tentang penyandang cacat, maka macam-macam difabel dapat dikategorikan ke dalam tiga bentuk, antara lain:a. Difabel FisikAdalah kecacatan yang mengakibatkan gangguan pada fungsi tubuh, antara lain gerak tubuh, penglihatan, pendengaran, dan kemampuan berbicara. Oleh karena itu, difabel ini terbagi lagi kedalam beberapa kategori, yaitu:1) Difabel TubuhKondisi ini disebabkan adanya anggota tubuh yang tidak lengkap oleh karena bawaan dari lahir, kecelakaan, maupun akibat penyakit yang menyebabkan terganggunya mobilitas yang bersangkutan contohnya amputasi tangan atau kaki (paraplegia), dan kecacatan tulang (cerebral palsy).2) Difabel RunguDisebabkan karena hilangnya atau terganggunya fungsi pendengaran dan atau fungsi bicara baik disebabkan oleh kelahiran, kecelakaan maupun penyakit. Terdiri dari difabel rungu dan wicara, difabel rungu, dan difabel wicara.3) Difabel NetraSeseorang yang terhambat mobilitas gerak yang disebabkan oleh hilang atau berkurangnya fungsi penglihatan sebagai akibat dari kelahiran, kecelakaan, maupun penyakit. Terdiri dari : Netra total (tidak dapat melihat sama sekali objek di depannya atau hilangnya fungsi penglihatan) Persepsi Cahaya (seseorang yang mampu membedakan adanya cahaya atau tidak, tetapi tidak dapat menentukan objek atau benda di depannya). Memiliki sisa penglihatan ataulow vision(seseorang yang dapat melihat samar-samar benda yang ada di depannya dan tidak dapat melihat jari-jari tangan yang digerakkan dalam jarak satu meter. Tidak termasuk dalam kelompok ini orang yang menggunakan kaca mata plus, minus, maupun silinder).

b. Difabel MentalSeseorang yang perkembangan mentalnya (IQ) tidak sejalan dengan pertumbuhan usia biologisnya (Retardasi). Juga termasuk seseorang yang pernah mengalami gangguan jiwa (Eks Psikotik).c. Difabel Ganda atau Difabel Fisik dan MentalSeseorang yang memiliki kelainan pada fisik dan mentalnya.3. Yang termasuk difabel selain hal tersebut diatas adalah adalah pasien dengan kondisi keterbatasan bahasa dan budaya (kesulitan bahasa)

BAB IIRUANG LINGKUP

1. Panduan ini mengatur tentang pelayanan terhadap pasien dalam kondisi difabel baik fisik, mental dan keterbatasan bahasa.2. Panduan ini berlaku baik untuk pasien di rawat jalan maupun rawat inap.3. Semua petugas di RSPP harus memberikan layanan terhadap pasien difabel sesuai dengan panduan ini

BAB IIITATA LAKSANA

1. Semua petugas harus mampu melakukan pemilahan terhadap pasien difabel sejak kontak pertama di rumah sakit meliputi kendala fisik, bahasa dan budaya.2. Selama memberikan layanan kesehatan terhadap pasien dengan difabel harus tetap menjaga privasi pasien.3. Semua petugas harus memfasilitasi kebutuhan pelayanan pasien difabel sesuai dengan kebutuhan kesehatannya.4. Semua pasien difabel sebisa mungkin didampingi oleh keluarga pasien jika memungkinkan atau didampingi oleh petugas.5. Untuk pasien dengan difabel fisik, petugas menyiapkan sarana yang dapat membantu mobilitas pasien tersebut seperti kursi roda dan penggunaan aksesnya (lift).6. Untuk pasien dengan difabel terkait kendala bahasa (bisu/tuli), petugas berusaha memfasilitasi kelancaran komunikasi dengan cara berkomunikasi terhadap pengantar pasien jika diantar atau bahasa tulisan/isyarat bila tidak diantar.7. Untuk pasien dengan kendala bahasa (penggunaan bahasa asing), apabila petugas tidak memahami bahasa asing tersebut, maka petugas berkomunikasi dengan pengantar pasien tersebut. Bila tanpa pengantar, petugas menghubungi petugas yang bisa berbahasa asing tersebut atau kalau terpaksa menggunakan bahasa isyarat.8. Untuk pasien rawat inap dengan kendala bahasa asing, apabila tidak ada petugas yang tidak memahami bahasa asing tersebut, rumah sakit harus berkoordinasi dengan kantor kedutaan dari negara asal pasien tersebut.

Tugas dan Tanggung Jawab1. Petugas parkir, sekuriti, doorman, dan admissiona. Melakukan skrining terhadap pasien difabel dan kendala bahasa.b. Memfasilitasi kebutuhan pelayanan awal terhadap pasien difabel dan kendala bahasa.2. Dokter /Perawat /Tenaga Penunjang Medisa. Melayani kebutuhan pelayanan kesehatan pasien difabel.b. Bekerja sama dengan Manajemen Bisnis untuk memfasilitasi kendala bahasa dengan berkoordinasi ke Kedutaan Asing.3. Manajemen BisnisBerkoordinasi dengan Kedutaan Asing untuk memfasilitasi kendala bahasa warganya.

BAB IVDOKUMENTASI

Dokumentasi yang dilakukan terkait difabel dan kendala bahasa adalah:

1. Petugas admission menilai hasil skrining kendala bahasa pada formulir pengkajian umum pasien rawat jalan atau pengkajian rawat inap dengan membaca bahasa yang digunakan.2. Untuk pasien difabel selain kendala bahasa didokumentasikan pada formulir pengkajian pasien rawat jalan dan formulir pengkajian rawat inap.

RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINADirektur,

Dr. Widya Sarkawi, Sp. S

5