Upload
992524
View
41
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP KELAS VII
Penulis: Dr. Agus Supriatna Erlia Novita Azwardi, S.Hum.
A. PENGANTAR
Rekan guru yang bijaksana, petunjuk ini sebagai bahan dalam merencanakan,
melaksanakan, dan menilai suatu proses pembelajaran di dalam atau di luar kelas.
Petunjuk ini terbagi ke dalam dua bagian. Pertama, petunjuk umum yang isinya berupa
informasi hakikat pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum 2013 yang
berbasis Scientific Approach. Kedua, petunjuk khusus yang berisi petunjuk dari setiap
pembelajaran yang disajikan dalam Buku Siswa.
Dalam meningkatkan keterampilan berbahasa dan bersastra (menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis) berdasarkan Scientific Approach, proses
pembelajaran Bahasa Indonesia harus dibangun dari fakta-fakta yang diperoleh dari
berbagai sumber belajar. Pemerolehan berbahasa siswa mengedepankan pengalaman
personal melalui; (1) observasi melalui visual, auditori, taktil, dan kinestik; (2) asosiasi;
(3) bertanya; (4) menyimpulkan; (5) mengkomunikasikan; dan (6) membuat atau
mencipta. Dengan demikian, proses pembelajaran akan berpusat kepada siswa
(student centered active learning) melalui pendekatan sains.
Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi merupakan seperangkat rencana dan
pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian,
kegiatan belajar mengajar dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam
pengembangan sekolah. Dengan demikian, kata kompetensi mengandung arti
pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan atau ditunjukkan
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
Kompetensi Inti merupakan kompetensi yang mengikat berbagai Kompetensi
Dasar ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari
peserta didik. Oleh karena itu, proses pembelajaran Bahasa Indonesia harus
membiasakan siswa untuk berpikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus
dalam konteks berbahasa, baik lisan maupun tulis melalui pendekatan pembelajaran
siswa aktif.
A. Petunjuk Umum
1. Keterampilan Proses Bahasa Indonesia
Kegiatan berbahasa harus mendorong siswa mengamati dan peka terhadap
masyarakat bahasa dan lingkungannya dalam konteks beraktivitas berbahasa dan
bersastra. Dengan harapan, siswa memiliki sikap, paham, dan terampil melakukan
penyelidikan ilmiah dalam konteks bahasa dan sastra Indonesia. Oleh karena itu, siswa
perlu bimbingan dan latihan aktivitas keterampilan proses mulai kegiatan mengamati
sampai terampil mencipta. Tabel berikut menyajikan deskripsi singkat untuk masing-
masing keterampilan proses dan contoh kegiatan bimbingan sebagai fasilitasi
membantu guru ketika melakukan berbagai aktivitas yang ada dalam buku siswa.
Kelas Keterampilan Proses Definisi Contoh
VII-IX mengamati Mengumpulkan informasi kegiatan berbahasa dari berbagai sumber belajar;
faktual (berupa potongan-potongan informasi yang terpisah-terpisah);
konseptual (saling keterkaitan antara unsur-unsur dasar dalam struktur yang lebih besar dan berfungsi bersama-sama); dan
prosedural (mengerjakan sesuatu, baik yang bersifat rutin maupun yang baru).
Coba amati dan catat yang dilihat dan didengar di sekitar lingkungan sekolahmu!
Simaklah berita yang diperdengarkan berikut!
Bacalah secara cepat teks beriku ini!
VII-IX mengkomunikasikan Menyusun pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan kegiatan berbahasa
Menyampaikan hasil pengamatan kegiatan berbahasa, baik secara tulis maupun lisan dengan bahasa yang runtut dan lugas.
Menceritakan kembali hasil pengamatan kegiatan berbahasa, baik secara tulis maupun lisan dengan bahasa yang runtut, lugas, dan santun berbahasa.
Buatlah lima pertanyaan berdasarkan hasil pengamatanmu!
Tulislah hasil pengamatanmu ke dalam lima paragaraf!
Bacakanlah hasil pengamatanmu di depan kelas!
Ceritakan kembali hasil pengamatanmu!
VII-IX mengklasifikasi Mengkonstruk informasi kegiatan berbahasa berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki dan mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang dimiliki
Coba urutkan peristiwa yang kamu amati secara runtut!
Kelompokkanlah fakta dan opini berdasarakan hasil pengamatanmu!
Kelas Keterampilan Proses Definisi Contoh
VII-IX membandingkan Mengidentifikasi persamaan dan Bacalah berita yang sama dari
perbedaan berdasarkan hasil pengamatan kegiatan berbahasa, baik secara tulis maupun lisan dengan bahasa yang runtut dan lugas.
sumber yang berbeda dan bandingkan kesamaan dan perbedaannya!
VII-IX inferensi Membuat asumsi berdasarkan alasan tertentu, baik secara tulis maupun lisan dengan bahasa yang runtut dan lugas.
Berdasarkan hasil pengamatan ke TPA, Apa yang terjadi apabila sampah tersebut tidak cepat ditanggulangi?
VII-IX menganalisis Menguraikan dan menentukan saling keterkaitan permasalahan berdasarkan hasil pengamatan kegiatan berbahasa, baik secara tulis maupun lisan dengan bahasa yang runtut dan lugas
Analislah puisi tersebut berdasarkan unsur-unsur intrinsik!
Coba jelaskan perbedaan isi berita yang dibaca dengan berita yag beredar dimasyarakat!
VII-IX mengevaluasi Membuat suatu pertimbangan hasil pengamatan berdasarkan kaidah berbahasa, baik secara tulis maupun lisan dengan bahasa yang runtut, lugas, dan santun berbahasa.
Periksa dan perbaikilah teks berikut berdasarkan kaidah-kaidah bahasa baku!
Berdasarkan hasil pengamatan, coba buatlah tanggapan kekurangan dan kelebihan lukisan tersebut!
VIII-IX merumuskan hipotesis Menggunakan observasi dan inferensi kegiatan berbahasa untuk merumuskan penjelasan yang mungkin terjadi.
Berdasarkan hasil pengamatan dan dugaanmu terhadap dampak dari sampah, coba rumuskan pertanyaan untuk memecahkan masalah sampah tersebut!
VIII-IX memecahkan permasalahan dengan kreatif
Menganalisis dan memilih cara inovatif yang relevan dalam rangka memperbaiki permasalahan berdasarkan hasil pengamatan kegiatan berbahasa, baik secara tulis maupun lisan dengan bahasa yang runtut dan lugas.
Dengan cara dan alat apakah untuk mengatasi penanggulangan sampah secara sederhana dan ramah lingkungan?
VIII-IX membuat keputusan Mengembangkan, memilih, dan menerapkan kriteria kaidah berbahasa, baik secara tulis maupun lisan dengan bahasa yang runtut, lugas, dan santun berbahasa
Timbang dan tentukan kekurangan dan kelebihan cara dan alat yang dapat mengatasi penanggulangan sampah!
VIII-IX menyelidiki Merumuskan hipotesis, memilih, dan menentukan pendekatan, metode, dan teknik untuk menemukan jawaban atas pertanyaan hipotesis
Rencanakan dan lakukalah penelitian mengatasi penanggulangan sampah secara sederhana dan ramah lingkungan!
Kelas Keterampilan Proses Definisi Contoh
VIII-IX mencipta Kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru berdasarkan hasil pengamatan kegiatan berbahasa, baik secara tulis maupun lisan dengan
Susunlah laporan tertulis hasil penelitian dalam bentuk makalah!
Laporkanlah hasil penelitian di
bahasa yang runtut dan lugas. depan kelas secara bergilirian!
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah keberagaman bahasa dan budaya
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
2.1 Memiliki perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun dalam menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian berdasarkan hasil observasi
2.2 Memiliki perilaku percaya diri dan tanggung jawab dalam membuat tanggapan pribadi atas karya budaya masyarakat Indonesia yang penuh makna
2.3 Memiliki perlaku kreatif, tanggung jawab, dan santun dalam mendebatkan sudut pandang tertentu tentang suatu masalah yang terjadi pada masyarakat
2.4 Memiliki perilaku jujur dan kreatif dalam memaparkan langkah-langkah suatu proses berbentuk linear
2.5 Memiliki perilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan
3.2 Membedakan teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan
3.3 Mengklasifikasi teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan
3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan mupun tulisan
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
4.1 Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASARBAHASA INDONESIA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)/MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)KELAS VII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan
4.3 Menelaah dan merevisi teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan
4.4 Meringkas teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan
2. Isi Buku
Isi buku ini terdiri atas 10 (sepuluh) pelajaran. Setiap pelajaran dijembatani oleh
tema sebagai pengikat aktivitas siwa berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis). Adapun sistematika buku ini yaitu sebagai berikut.
Tema Halaman Kegiatan Berbahasa
Pelajaran 1 :
PERISTIWA
1 - 22 Melakukan pengamatan dari teks atau tayangan video
Bertanya jawab Berdiskusi Berdialog Menceritakan Menyimpulkan Membaca teks pidato Melakukan pengamatan dari teks bacaan Menulis kalimat tanya Mencatat hal-hal yang penting Menulis karangan
Pelajaran 2 :
TEKNOLOGI
23 - 40 Mendengarkan Berita Secara Lisan Melaporkan Berita Secara Lisan Mengamati dan Memahami Isi Berita Membaca Cepat dan Memahami Makna Teks Memaknai Puisi secara Tertulis Menulis Puisi Anak
Pelajaran 3 :
CITA-CITA
41 - 57 Melakukan pengamatan dari teks biografi Menyimak penarasian dari rincian peristiwa Mengemukakan pendapat Berdiskusi Mengungkapkan hasil diskusi Mewawancarai tokoh Membaca teks biografi tokoh Membaca pertanyaan-pertanyaan untuk wawancaraMencatat informasi penting yang terdapat dalam
wacanaMenulis puisiMembuat pertanyaan-pertanyaan untuk sebuah
wawancara
Pelajaran 4 :
BUDAYA
Pelajaran 5 :
LINGKUNGAN
Pelajaran 6 :
KEMASYARAKATAN
Pelajaran 7 :
KEPAHLAWANAN
Pelajaran 8 :
ILMU
PENGETAHUAN
Pelajaran 9 :
PERTANIAN
Pelajaran 10 :
KESEHATAN
Dari setiap pelajaran, dilengkapi dengan Aktivitas Siswa, Mari Berdiskusi, Mari
Berlatih, Mari Berkarya, Rangkuman, Menilai Diri, dan Istilah Penting. Berikut
penjelasan dari setiap kegiatan tersebut.
Aktivitas Kegiatan Berbahasa yang dilakukan siswa pada ruang lingkup tema
“Mari Berdiskusi” di dalamnya tidak harus berdiskusi, tapi sebagai wahana untuk menggairahkan aktivitas siswa
dalam belajar berbahasa.
“Mari Berlatih” sebagai ajang latihan, baik ketika proses pembalajaran
maupun di luar pembelajaran untuk menguatkan materi yang sudah
dipelajari .
Sebagai “jembatan” untuk masuk pada aktivitas empat aspek
keterampilan berbahasa pada ruang lingkup materi
Rangkuman disajikan di setiap akhir sesi “Aktivitas Siswa” sebagai penguat hasil belajar sebelunya.
“Mari Berkarya” sebagai wahana berbuat dan
beraktivitas berbahasa di luar jam belajar.
“Menilai Diri” sebagai alat ukur siswa mengetahui perkembangan dirinya sendiri dalam aktivitas berbahasa yang sekaligus
alat refleksi siswa dan guru.
“Istilah Penting” untuk membantu siswa memahami kosakata baru yang
ada dalam materi pembelajaran.
B. Petunuk Khusus
PETA KONSEP
TEMA PERISTIWA
Menulis kalimat tanya
Mencatat hal-hal yang penting
Menulis karangan sederhana
Membaca teks pidato
Melakukan pengamatan dari teks bacaan
Bertanya jawab Berdiskusi Berdialog Menceritakan Menyimpulkan
Melakukan pengamatan dari teks atau tayangan video
MENYIMAK MENULISBERBICARA MEMBACA
PERISTIWA
3.1 Memahami teks hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan
3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks hasil observasi berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan mupun tulisan
4.1 Menangkap makna teks hasil observasi baik secara lisan maupun tulisan
2.1 Memiliki perilaku jujur dan santun dalam menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian berdasarkan hasil observasi
1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah keberagaman bahasa dan budaya
4.2 Menyusun teks hasil observasi baik secara lisan maupun tulisan
KD KD KD KD
Perhatikan jaringan tema di atas. Jaringan tema tersebut dipayungi oleh Standar Inti sebagai acuan yang harus dicapai pada Pembelajaran 1. Peserta didik diharapkan mampu mencapai kompetensi yang ditargetkan dalam Kompetensi Dasar pada akhir proses pembelajaran. Kompetensi Dasar dituangkan lagi ke dalam Indikator. Tujuan Pembelajaran sebagai pedoman kegiatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.
Kompetensi Dasar
Materi pokokdan Tujuan Pembelajaran
Saran Kegiatan Pembelajaran
3.1Memahami teks hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan
A. Menyimak Dialog yang Diperankan
Setelah melakukan pengamatan teks bacaan/tayangan video, siswa dapat mencatat penggunaan unsur-unsur bahasa Indonesia ragam tidak baku dengan tepat.
Melalui penugasan, siswa dapat membedakan penggunaan bahasa Indonesia ragam baku dan tidak baku dengan santun berbahasa secara tepat.
Menyimak Dialog Mendiskusikan Penggunaan Ragam Bahasa Memerankan Dialog KEGIATAN BERBAHASA Mengamati Pemeranan STANDAR MINIMAL Menulis Teks Dialog
Persiapan: Mengidentifikasi bahan dan sumber belajar. Menentukan teks /kaset/video dialog dan media yang relevan (pada Buku
Siswa hanya salah satu alternatif) . Menentukan metode dan teknik pembelajaran (lihat dari tujuan
pembelajaran) Menyusun instrumen penilian proses dan formatif.Pelaksanaan: Di awal pertemuan, siswa memimpin doa (biasakan setiap pertemuan secara
bergantian). Pemberian motivasi dan penguatan cara belajar di SD dan SMP. Menyanyi bersama lagu “Satu Nusa Satu Bangsa”. Siswa secara berpasangan ke depan kelas untuk saling memperkenalkan diri
(nama, alamat, asal suku, hobi, dsb.) Mengomentari bahasa yang digunakan siswa. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Mengkondisikan siswa untuk beraktivitas. Siswa ditugaskan mengamati teks /diperdengarkan dialog (kaset/video). Siswa mencatat dan mendiskuikan penggunaan ragam bahasa baku dan tidak
baku (lihat tabel pada Buku Siswa). Ketika diskusi berlangsung, guru mengamati dan mengarahkan siwa (lihat
tabel pengamatan diskusi).
NoNama
Anggota Kelompok
Aspek yang DiamatiKesantunan Bahasa Kerjasama Ketertiban
Kurang Cukup Baik Kurang Cukup Baik Kurang Cukup Baik
Siswa diugaskan untuk memilih pasangan dialog, berlatih, dan menampilkan dialog di depan kelas secara bergiliran (gunakan lembar pengamatan).
Nama
ASPEK YANG DIAMATI Intonasi Artikulasi Mimik Muka Gestur
10-40 41-60 61-100 10-40 41-60 61-100 10-40 41-60 61-100 10-40 41-60 61-100
Untuk terampil menulis dialog, siswa tugaskan berlatih mengubah teks narasi ke bentuk dialog.
Hasil pekerjaan siswa dikoreksi dan dikomentari (pada pertemuan berikutnya) sebagai refleksi dan bahan portofolio dirinya.
Setiap akhir pembelajaran lakukan refleksi diri, berdoa, dan menyanyikan lagu “Syukur”.
Pengayan Materi:
Ragam bahasa merupakan seperangkat item linguistik yang spesifik atau pola-pola tutur yang berupa bunyi-bunyi, kosakata, gramatikal yang dihubungkan dengan wilayah geografi atau grup sosial. Dengan demikian, setiap kelompok masyarakat memiliki seperangkat item linguistik tersendiri yang khas, yang membedakannya antara masyarakat pemakai bahasa yang satu dengan yang lainnya, baik dalam bentuk maupun makna yang disesuaikan dengan konteksnya.
Tingkatan ragam bahasa;(1) Ragam beku (frozen),(2), Ragam resmi (formal); ( 3) Ragam usaha (consultative); (4) Ragam santai (causal). Lihat Brown dalam Nababan (1991:22-23)
Giliran dalam Berbicara: Pembicara mempunyai sistem untuk menetapkan kapan giliran seseorang selesai dan giliran orang lain mulai. Pergantian giliran atau 'kesempatan berbicara' ini ditandai oleh alat-alat kebahasaan tertentu seperti intonasi, jeda, dan pemenggalan unit-unit frase.
Pemarkah wacana: istilah yang diberikan para ahli bahasa untuk kata-kata seperti 'ya', 'oh', 'ah', 'tetapi', 'namun', dan 'dan' yang membagi percakapan kita atas bagian-bagian dan memperlihatkan hubungan antara bagian-bagian tersebut.
Kompetensi Dasar
Materi pokokdan Tujuan
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran4.1 Menangkap
makna teks hasil observasi baik secara lisan maupun tulisan
B. Membaca Teks Pidato Melalui kegiatan
berdiskusi, siswa dapat menganalisis hal-hal yang penting dari proses peristiwa “Hari Sumpah Pemuda” dengan bahasa yang runtut.
Melalui penugasan, siswa dapat menyampaikan rasa syukur mengenai bahasa Indonesia sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis melalui bahasa yang santun.
Dengan kegiatan melaporkan di depan kelas, siswa dapat menyimpulkan peristiwa “Hari Sumpah Pemuda” secara runtut dan bahasa yang santun.
Mengamati Teks Pidato Mengidentifikasi Hal-hal Penting Menuliskan Hal-hal Penting Membuat Pertanyaan Menyimpulkan Pesan PidatoPersiapan: Mengidentifikasi bahan dan sumber belajar. Menentukan teks pidato dan media yang relevan (pada Buku Siswa hanya salah
satu alternatif) . Menentukan metode dan teknik pembelajaran (lihat dari tujuan pembelajaran) Menyusun instrumen penilian proses dan formatif.Pelaksanaan: Di awal pertemuan, siswa memimpin doa Mengkondisikan siswa untuk siap belajar dan menyanyikan lagu “Bangun
Pemuda Pemudi”. Siswa ditugasakan membaca memahami isi dan contoh analisis isi teks (hal-hal
penting dan simpulan). Merenungkan semangat pemuda dalam “Kongres Pemuda” dan merefleksi sebagai
anugrah Tuhan Yang Maha Esa. Memberian semangat dan bersyukur, agas siwa siap dalam mengisi masa depan. Siswa berlatih membaca dan memaknai isi teks dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan, hal-hal penting, dan simpulan yang relevan dengn isi teks. Hasil pekerjaan siswa dikoreksi dan dikomentari (pada pertemuan berikutnya)
sebagai refleksi dan bahan portofolio dirinya. Untuk meningkatkan kompetensi daya simak, semangat gotong royong, dan sikap
bertanggung jawab, siswa ditugaskan mengamati berita (radio/tv) dengan menggunakan format tersedia.
Hasil pekerjaan siswa dikoreksi dan dikomentari (pada pertemuan berikutnya) sebagai refleksi dan bahan portofolio dirinya.
Setiap akhir pembelajaran lakukan refleksi diri, berdoa, dan menyanyikan lagu yang relevan.
Pengayan Materi:
Jenis-jenis Kalimat
Jumlah klausanya:-Kalimat tunggal-Kalimat majemuk
Kategori Sintaksisnya:- Kalimat deklaratif / berita- Kalimat imperatif / perintah- Kalimat interogarif / tanya- Kalimat eksklamatif / seru
Kelengkapan unsurnya:- Kalimat lengkap / major- Kalimat kalimat tak lengkap / minor
Susunan unsur subjek dan predikat:- Kalimat biasa- Kalimat inversi
Sumber: Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia, 2000: 336-364
Kompetensi Dasar
Materi pokokdan Tujuan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
4.2 Menyusun teks hasil observasi baik secara lisan maupun tulisan
C. Menulis Teks Pidato Melalalui kegiatan
membaca, siswa dapat menulis kerangka pidato dengan memperhatikan kaidah-kaidah penulisan teks yang benar.
Berdasarkan kerangka pidato, siswa dapat menulis teks pidato dengan tema bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa dan sarana menyajikan informasi
Membaca Langkah-langkah Menulis Pidato Menulis Kerangka Pidato Mengembangkan Kerangka Menjadi Teks Pidato Mendiskusikan Hasil Penulisan Mengamati Lingkungan SekitarPersiapan: Mengidentifikasi bahan dan sumber belajar. Menentukan contoh teks pidato dan media yang relevan (pada Buku Siswa
hanya salah satu alternatif) . Menentukan metode dan teknik pembelajaran (lihat dari tujuan
pembelajaran) Menyusun instrumen penilian proses dan formatif.Pelaksanaan: Di awal pertemuan, siswa memimpin doa (biasakan setiap pertemuan secara
bergantian). Pemberian motivasi dan penguatan berdasarkan hasil belajar sebelumnya
lisan dan tulis dengan bahasa baik dan benar.
Supaya menggairahkan belajar siswa, guru melaksanakan permaianan, mendengarkan/membaca puisi, menyanyi, dan kegiatan lain yang sejenis.
Sebagai perolehan pengetahuan keterampilan berbahasa, siswa ditugaskan untuk membaca langkah-langkah menulis teks pidato, dapat dilakukan melalui diskusi dengan teknik kooperatif learning tipe jigsaw atau yang lainnya (hindari pembelajaran satu arah yang berpusat pada guru, tapi harus sebaliknya).
Siswa ditugaskan belajar secara berkelompok dalam menyusun teks pidato. Tema yang dipilih “Mensyukuri Bahasa Indonesia sebagai Anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai Sarana Menyajikan Informasi Lisan dan Tulisan”.
Sebagai catatan, setiap pembentukan kelompok tidak selalu konvensional, tapi boleh dengan cara lain, seperti bentuk permainan lagu, angka, atau dengan variasi lain, sehingga anggota kelompok selalu berubah.
Ketika proses disksui berlangsung, guru selalu mengawasi, mengamati, dan mengarahkan. Itu kesempatan mengatahui tumbuh kembang keterampilan berbahasa siswa. Gunakan format-format tersedia sebagai bahan portofolio berbahasa siswa.
Siswa ditugskan untuk menyusun teks pidato dan menukar hasilnya dengan teman lainnya.
Mengamati dan mengoreksi pekerjaan teman, siswa memperoleh multi aktivitas berbahasa. Guru terus memantau perkembangan berbahasa siswa.
Beri penguatan dan penghargaan bagi siswa yang berprestasi, agar tumbuh semangat persaingan sehat antarmereka.
Proses belajar pun dapat ditumbuhkan dari sumber belajar di luar kelas, jadi pada “Mari berkarya” siswa dilibatkan untuk mengamati aktivitas masyarakat bahasa di lingkungan sekitar.
Out Door Learning sangat memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat bahasa. Jadi, siswa ditugaskan mengamati, merenungkan, mengajukan pertanyaan, dan menemukan jawaban untuk dituangkan sebagai bahan aktivitas menulis teks pidato.
Hasil pekerjaan siswa dikoreksi dan dikomentari (pada pertemuan berikutnya) sebagai refleksi dan bahan portofolio dirinya.
Berdasarkan hasil pengarahan guru, hasil penulisan siswa dijadikan bahan untuk mengekspresikan kemampuan berbahasa lisan (unjuk kerja) di depan umum.
Sediakan waktu untuk gelar “Apresiasi Anak” (di kelas/di sekolah), sehingga hasil pengalaman siswa dapat tersalurkan secara positif.
Setiap akhir pembelajaran lakukan refleksi diri, berdoa, dan menyanyikan lagu yang relevan.
Pengayan Materi:
Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak. Agar dapat menyimpulkan isi pidato dengan baik, kamu harus mencatat atau menandai hal-hal penting yang terdapat dalam pidato yang kamu dengarkan.
Langkah-langkah menulis pidato: Menentukan topik Menentukan maksud dan tujuan Menganalisis situasi dan pendengar Memilih dan merumuskan topik ke dalam ide-ide yang lebih terperinci Mengumpulkan bahan Penghayatan bahan materi, penyusunan kerangka, dan penulisan teks pidato
Kompetensi Dasar
Materi pokokdan Tujuan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
2.1Memiliki perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun dalam menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian berdasarkan hasil observasi
D. Berdiskusi Melalui berdiskusi, siswa
dapat mengungkapkan pendapat secara santun yang didasari argumen dengan jelas dan jujur.
Membaca Langkah-langkah Berdiskusi Mengamati Contoh Santun dalam Diskusi Memilih Topik Diskusi Menyusun Makalah Diskusi Mempresentasikan Makalah Mengamati Kegiatan Diskusi Menilai Kegiatan Diskusi
Persiapan: Mengidentifikasi bahan dan sumber belajar. Menentukan contoh teks pidato dan media yang relevan (pada Buku Siswa
hanya salah satu alternatif) . Menentukan metode dan teknik pembelajaran (lihat dari tujuan
pembelajaran) Menyusun instrumen penilian proses dan formatif.
Pelaksanaan: Di awal pertemuan, siswa memimpin doa (biasakan setiap pertemuan secara
bergantian). Pemberian motivasi dan penguatan berdasarkan hasil belajar sebelumnya Supaya menggairahkan belajar siswa, guru melaksanakan permaianan,
mendengarkan/membaca puisi, menyanyi, dan kegiatan lain yang sejenis. Sebagai masukkan pengetahuan, siwa ditugaskan untuk membaca langkah-langkah
berdiskusi, dapat dilakukan dengan teknik Group Investigation atau yang lainnya (hindari pembelajaran satu arah yang berpusat pada guru, tapi harus sebaliknya).
Sebagai perolehan ilmu kebahasan, siswa dapat ditugaskan mengidentifikasi dan menganalisis imbuhan di- dan di-kan (atau yang lainnya secara bertahap) dalam wacana yang dibaca atau didengar. Setelah itu, siswa dapat menerapakan dalam konteks kalimat untuk keperluan berbahasa sehari-hari.
Siswa diberi kesempatan untuk terus mengeksplor dirinya dari berbagai sumber belajar, baik secara individual maupun berkelompok.
Dari kegiatan mencari dan mengamati sumber pustaka diberbagai media, siswa dapat menuangkan menjadi sebuah produk berupa makalah sederhana.
Makalah tersebut diuji publik dengan temannya, saling beradu pendapat secara santun dengan memperhatikan langkah-langkah berdiskusi yang dipelajari sebelumnya.
Untuk memiliki sikap jujur dan kritis, siswa pun ditugaskan untuk mengomentari temannya dselama diskusi berlangsung (lihat format)
Untuk membiasakan perolehan sumber belajar dan pengalaman di luar kelas, pada “Mari berkarya” siswa ditugaskan mengamati jalannya diskusi/dialog yang ditayangkan di station televisi dengan menggunakan format yang tersedia.
Di akhir aktivitas belajar siswa, tersedia format-format “Menilai Diri”. Siwa secara bertahap dapat mengisi langsung pada “Buku Siswa” berdasarkan pengalaman beraktivitas berbahasa dalam satu tema.
Dengan data-data tersebut, baik siwa, orang tua, maupun guru dapat melihat perkembangan keterampilan berbahasa mana yang sudah meningkat dan yang masih rendah. Jadi, orang tua dan guru dapat berkolaborasi untuk merencanakan aktivitas berbahasa mana dan bagaimana implementasinya.
Di akhir buku tersedia “Istilah Penting” yang bermanfaat bagi siswa dan orang tua selama membaca “Buku Siswa” untuk memahami istilah baru yang ditemukan. Sehingga dapat mempermudah pemahaman isi buku dan menambah jumlah kosakata anak.
Pengayan Materi:
Teknik Pengembangan Paragraf
Klimaks dan AntiklimaksSuatu gagasan utama, mula-mula diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya
ContohGagasan umum dikembangkan ilustrasi-ilustrasi/contoh yang konkret
ProsesProses merupakan suatu urutan yang terdiri dari tindakan-tindakan menghasilkan sesuatu urutan dari suatu kejadian atau peristiwa.
Sebab – AkibatSebab bisa bertindak sebagai perinci pengembangan, tetapi juga dapat terbalik. Akibat dijadikan gagasan utama.
Umum – KhususUmum: gagasan utamanya ditempatkan pada awal alinea perinciannya dalam kalimat-kalimat berikutnya. Khusus perincian-perinciannya, kemudian pada akhir alinea generalisasinya.
KlasifikasiMembuat perincian-perincian untuk memperoleh langkah-langkah yang mungkin diperinci lebih lanjut ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil lagi.
MENYIMAK MENULISBERBICARA MEMBACA
TEKNOLOGI
3.1 Memahami teks hasil tanggapan deskriptif baik melalui lisan maupun tulisan
3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks hasil tanggapan deskriptif berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan mupun tulisan
4.1 Menangkap makna teks hasil tanggapan deskriptif baik secara lisan maupun tulisan
4.2 Menyusun teks hasil tanggapan deskriptif baik secara lisan maupun tulisan
KD KD KD KD
PETA KONSEP
TEMA TEKNOLOGI
Kompetensi Dasar
Materi pokokdan Tujuan
PembelajaranSaran Kegiatan Pembelajaran
3.1Memahami teks hasil tanggapan deskriptif baik melalui lisan maupun tulisan
A.Mengamati dan Memahami Isi Berita
• Setelah membaca cepat, siswa dapat menjelaskan kembali ide-ide pokok isi berita dengan lugas, sistematis, dan menggunakan bahasa yang santun dan benar.
Setelah membaca cepat, siswa dapat mengidentifikasi kata-kata sulit dan tepat.
Setelah membaca cepat, siswa dapat membuat kalimat dan tepat.
Membaca Cepat Berdiskusi Menemukan
Gagasan Pokok, Tujuan Penulis, Kesan Teks, dan Bahasa Membuat Kamus Kecil Mengidentifikasi Kata Sulit pada Teks Memaknai Kata Sulit pada TeksPersiapan: Mengidentifikasi bahan dan sumber belajar. Memilih latihan-latihan fiksasi untuk melatih kecepatan membaca siswa (pada Buku
Siswa hanya salah satu alternatif) . Menentukan metode dan teknik pembelajaran (lihat dari tujuan pembelajaran) Menyusun instrumen penilian proses dan formatif.
Pelaksanaan: Di awal pertemuan, siswa memimpin doa (biasakan setiap pertemuan secara
bergantian). Pemberian motivasi dan penguatan berdasarkan hasil belajar dan “Menilai Diri” pada
3.1 Memahami teks hasil tanggapan deskriptif baik melalui lisan maupun tulisan
3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks hasil tanggapan deskriptif berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan mupun tulisan
4.1 Menangkap makna teks hasil tanggapan deskriptif baik secara lisan maupun tulisan
4.2 Menyusun teks hasil tanggapan deskriptif baik secara lisan maupun tulisan
Perhatikan jaringan tema di atas. Jaringan tema tersebut dipayungi oleh Kompetensi Inti sebagai acuan yang harus dicapai pada Pembelajaran 2. Peserta didik diharapkan mampu mencapai kompetensi yang ditargetkan dalam Kompetensi Dasar pada akhir proses pembelajaran. Kompetensi Dasar dituangkan lagi ke dalam Indikator. Tujuan Pembelajaran sebagai pedoman kegiatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.
pelajaran sebelumnya Supaya menggairahkan belajar siswa, guru melaksanakan permaianan,
mendengarkan/membaca puisi, menyanyi, dan kegiatan lain yang sejenis. Mengkondisikan siswa untuk siap mencoba membac cepat. Siswa ditugaskan membaca teks “ Google Sky Tawarkan Petualangan Langit” dengan
cepat. Siswa mencoba menuliskan ide-ide pokok dari isi teks dan mencocokkan sesuai dengan
isi “Buku Siswa”. Komentari hasilnya dan diberi penjelasan betapa pentingny memiliki kemampuan
membaca cepat. Siswa ditugaskan untuk merenungkan dan mengutarakan secara lisan kebiasaan
membacanya. Pemberian contoh langkah-langkah membaca cepat dan siswa mengikuti atas istruksi
guru. Siswa dipersiapkan membaca cepat teks “Ditemukan Lubang Raksasa di Langit” dibantu
oleh teman satu bangku. Berikan waktu yang cukup agar siswa terbiasa untuk membaca dengan cepat.
Setelah terbiasa dengan waktu yang ditentukan, siswa praktik langsung membaca teks dan menjawab soal-soal yang sudah dipersiapkan. Cocokkan dengan kunci jawab berikut.
1. a. area kosongb. wilayah yang bersih dari galaksi, bintang-bintang, dan materi hitam.c. lubang di alam semesta
2. a. Tim ilmuwan dan astronom dari Universitas Minnesotab. Lawrence Rudnick
3. Mengukur lubang area kosong wilayah yang bersih dari galaksi, bintang-bintang, dan materi hitam.
4. Rudnick beserta, Shea Brown, dan Liliya Williams5. Saat mempelajari data NRAO VLA Sky Survey6. relatif lebih dingin dari sekitarnya7. disebabkan lubang besar yang bebas dari materi apapun8. a. Tidak mengetahui bagaimana hal tersebut bisa terjadi. b. Misterius
9. Ukuran lubang yang sama10. New Mexico
Untuk mengukur dirinya, gunakan rumus sederhana yang ada dalam “Buku Siswa”. Beri latihan dan bimbingan secara kontinu agar siswa terbiasa membaca secara cepat. Pandulah ketika siswa membuat “Kamus Kecil” sebagai alat untuk “mencintai” buku dan
memperkaya kosakata siswa.
Pengayan Materi: Rumus menghitung kecepatan membaca:
Jlh kata dalam teks X persentase jawaban yang benar
Jlh tempuh baca
Kompetensi DasarMateri pokok
dan Tujuan Pembelajaran
Saran Kegiatan Pembelajaran
3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks hasil tanggapan deskriptif berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan mupun tulisan
B.Melaporkan Berita Secara Lisan
• Melalui penugasan, siswa dapat menjelaskan urutan ruang, waktu, dan topik laporan berita dengan benar.
• Melalui pengamatan lingkungan sekitar, siswa dapat menyusun laporan berdasarkan urutan ruang, waktu, dan topik kejadian dengan bahasa yang lugas, sistematis, dan santun.
• Melalui penugasan kelompok, siswa dapat menulis pengumuman dengan bahasa yang efektif.
Melaporkan berbagai hasil kajian dari teks berdasarkan urutan ruang, waktu, dan topik.
Melaporkan secara dalam bahasa tulis dan lisan dari berbagai hasil pengalaman observasi berdasarkan urutan ruang, waktu, dan topik.
Mengidentifikasi dan Mengoreksi Kesalahan Penggunan Bahasa dalam Teks Berdiskusi Menulis Teks Pengumuman
Persiapan: Mengidentifikasi bahan dan sumber belajar. Menentukan contoh teks berita dan media yang relevan (pada Buku Siswa hanya salah
satu alternatif) . Menentukan metode dan teknik pembelajaran (lihat dari tujuan pembelajaran) Menyusun instrumen penilian proses dan formatif.
Pelaksanaan: Di awal pertemuan, siswa memimpin doa (biasakan setiap pertemuan secara
bergantian). Pemberian motivasi dan penguatan berdasarkan hasil belajar sebelumnya Supaya menggairahkan belajar siswa, guru melaksanakan permaianan,
mendengarkan/membaca puisi, menyanyi, dan kegiatan lain yang sejenis. Mengkondisikan siswa untuk terampil melaporkan berita dengan memerhatikan
urutan ruang, waktu, topik, serta bahasa yang cermat . Pemberian contoh salah satu berita dan siswa menemukan urutan ruang, waktu, dan
topik berita. Setelah mahir menemukan urutan ruang, waktu, dan topik dari berbagai media cetak
serta mengoreksi kesalahan penggunaan bahasanya, siswa ditugaskan untuk mengamati peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar.
Beri penjelasan langkah-langkah mengobservasi, cara menangkap kejadian, mencatat, dan menyusun sebuah laporan tulis dan lisan dengan memerhatikan urutan ruang, waktu, dan topik, serta bahasa yang cermat.
Untuk melatih kemampuan menulis dan melaporkan secara lisan, siswa dilatih untuk membuat teks pengumuman.
Berdasarkan teks pengumuman tersebut , siswa dibiasakan untuk menerima kritik dan saran dari orang lain.
Banyak cara dan kesempatan untuk melatih siswa terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Oleh karena itu, guru harus mengkondisikan siswa dalam berbagai kesempatan sebagai arena berlatih dan beraktivitas berbahasa, baik secara lisan maupun tulis. Jangan ajarkan teori-teori kebahasaan, tapi biarkan siswa tumbuh kembang dari aktivitas berbahasa.
Pengayan Materi:
FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN BERBICARA1. PEMBICARAPokok Pembicaraan
a. Bermanfaatb. Dikuasaic. Menarikd. Sesuai dengan daya tangkap penyimak
2. METODEa. Serta merta
1. Bahan yang dipilih harus memiliki nilai tambaha. Memperkenalkan gagasan barub. Mengandung informasi yang belum diketahui siswac. Membantu siswa memahami cara berpikir orang lain
b. Menghafalc. Naskahd. Berdasarkan cacatan kecil
3. BAHASAa. Faktor Kebahasaan
1) Ketepatan pengucapan dan pelafalan bunyi2) Pemilihan kata, kalimat, dan ungkapan bervariasi
b. Faktor Nonkebahasaan1) Sikap wajar, tenang dan tidak kaku2) Pandangan diarahkan kepada lawan bicara3) Kesediaan menghargai pendapat orang lain
1. Bahan yang dipilih harus memiliki nilai tambaha. Memperkenalkan gagasan barub. Mengandung informasi yang belum diketahui siswac. Membantu siswa memahami cara berpikir orang lain
Kompetensi Dasar
Materi pokokdan Tujuan
PembelajaranSaran Kegiatan Pembelajaran
4.1 Menangkap makna teks hasil tanggapan deskriptif baik secara lisan maupun tulisan
C. Membaca Cepat dan Memahami Makna Teks
berkaitan teks bacaan dengan benar.
Melalui penugasan mengomentari gambar, siswa dapat menyampaikan rasa syukur dengan bahasa yang santun.
Membaca Cepat Teks Membuat Kalimat Tanya Berdasarkan Teks Menaggapi Teks Diserta dengan Alasan Bermain Tanya-Jawab secara Berpasangan Membuat Kliping Disertai TanggapanPersiapan: Mengidentifikasi bahan dan sumber belajar. Memilih latihan-latihan fiksasi untuk melatih kecepatan membaca siswa (pada “Buku
Siswa” hanya salah satu alternatif) . Menentukan metode dan teknik pembelajaran (lihat dari tujuan pembelajaran) Menyusun instrumen penilian proses dan formatif.
Pelaksanaan: Di awal pertemuan, siswa memimpin doa (biasakan setiap pertemuan secara
bergantian). Pemberian motivasi dan penguatan berdasarkan hasil belajar sebelumnya Supaya menggairahkan belajar siswa, guru melaksanakan permaianan,
mendengarkan/membaca puisi, menyanyi, dan kegiatan lain yang sejenis. Mengkondisikan siswa utuk belajar membaca cepat. Siswa ditugaskan membaca teks “ Organ Buatan Tertua Dibuat di Mesir” selama 90
detik (Siswa terus dilatih membaca dengan tempuh waktu pendek dan jumlah kata yang sesuai dengan kemampuan daya baca siswa .
Dengan kecepatan membaca, siwa tidak hanya terampil memahami isi teks dan menjawab pertanyaan, tapi juga harus terlatih untuk mengajukan pertanyaan dengan kata-katanya sendiri.
Di samping mengajukan kalimat tanya, juga harus terampil menanggapi hal-hal menarik dari isi teks disertai dengan alasan yang logis dan santun berbahasa
Sebagai ajang latihan teramapil berbahasa lisan, adakan permainan “Aku Tanya, Kamu Jawab” di depan kelas secara bergiliran. Berikan motivasi dan penghargaan atas aktivitas siswa.
Begitupun dengan tugas membuat kliping, gambar sebagai sarana untuk beraktivitas berbahasa tulis, sehingga siswa terbiasa untuk gemar tulis-menulis.
Pengayan Materi: Laihan kecepatan mata
SQ3R (Survey, Questioning, Read, Recite, Review )
Kompetensi Dasar
Materi pokokdan Tujuan
PembelajaranSaran Kegiatan Pembelajaran
4.2 Menyusun teks hasil tanggapan deskriptif baik secara lisan maupun tulisan
D. Memaknai Puisi secara Tertulis
• Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menjelaskan tema dan amanat puisi yang dibaca dengan benar.
• Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menjelaskan feeling atau rasa puisi yang dibaca dengan benar.
• Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menjelaskan nada dan suasana puisi yang dibaca dengan benar.
• Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menjelaskan makna denotatif dan konotatif puisi yang dibaca dengan benar.
• Melalui penugasan, siswa dapat menulis puisi anak dengan memperhatikan tema, amanat, feeling atau rasa, nada dan suasana, serta makna denotatif dan konotatif dengan baik.
Mengamati dan Bertanya makna Gambar Mengamati dan Bertanya isi Puisi Anak Berdiskusi sesuai Gambar dan Puisi Mengamati dan Memaknai Puisi berdasarkan tema, amanat, feeling atau rasa, nada,
dan suasana, serta makna denotatif dan konotatif Menulis Puisi Berdasarkan Pengalaman Sendiri
Persiapan: Mengidentifikasi bahan dan sumber belajar. Memilah dan memilih puisi anak dan media yang relevan (pada Buku Siswa hanya
salah satu alternatif) . Menentukan metode dan teknik pembelajaran (lihat dari tujuan pembelajaran) Menyusun instrumen penilian proses dan formatif.
Pelaksanaan: Di awal pertemuan, siswa memimpin doa (biasakan setiap pertemuan secara
bergantian). Pemberian motivasi dan penguatan berdasarkan hasil belajar sebelumnya Supaya menggairahkan belajar siswa, guru melaksanakan permaianan,
mendengarkan/membaca puisi, menyanyi, dan kegiatan lain yang sejenis. Mengkondisikan siswa untuk siap membac dan memaknai puisi anak. Ajaklah siswa untuk bermain “menebak” dalam bahasa tulis, lalu membuktikan sendiri
apa makna gambar dan puisi tersebut. Hasil karya sastra pun sebagai jembatan siwa untuk berkativitas berbahasa tulis atau
lisan, jadi siswa ditugaskan mengajukan pertanyaan dan menanggapi dengan kalimat-kalimat sederhana, setelah mahir ditugaskan untuk mendeskripsikan isi puisi dengan kata-kata sendiri.
Pemaknaan tema, amanat, feeling atau rasa, nada, dan suasana, serta makna denotatif dan konotatif dari puisi yang dianalisis itu sebagai penghargaan dan apresiasi terhadap keberagaman bahasa dan budaya bangsa.
Sikap jujur dan bertanggung jawab siswa perlu ditanamkan sejak dini kepada siswa. Dengan mengisi “Menilai Diri”, siswa akan terbiasa dengan sikap jujur atas kemampuan dirinya dalam menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Pengayan Materi: Tiga aspek mengerti hakikat puisi; (1) fungsi estetik; (2) kepadatan; dan (3) ekspresi tidak langsung. Puisi berisi ekspresi seorang penyair. Ekspresi yang dikemukakan adalah ekspresi pikiran atau gagasan atau perasaan
yang tidak langsung. Ketidaklangsungan ekspresi itu disebabkan oleh tiga hal, yakni: (a) karena penggantian arti (displacing of meaning); (b) karena penyimpangan arti (distorting of meaning); dan (c) karena penciptaan arti (creating of meaning).
Penggantian arti disebabkan oleh penggunaan majas metafora, metonimia, simile (perbandingan), personifikasi, sinekdoc, dan lain-lain.
Penyimpangan arti ini disebabkan oleh tiga hal, yaitu: ambiguitas, kontradiksi, dan nonsene Penciptaan arti merupakan pengorganisasian teks di luar linguistik. Termasuk di dalam penciptaan arti ini adalah
pembaitan, enjambement, persajakan (rima), tipografi, dan homologues.
Struktur fisik puisi dapat ditelaah di dalam metode puisi, meliputi: diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif (majas), versifikasi (rima dan ritma), dan tata wajah (tipografi dan enjambemen)
Struktur batin puisi adalah segala hal yang ingin diungkapkan penyair berkenaan dengan perasaan dan suasana jiwanya. Struktur batin puisi adalah; Tema merupakan gagasan pokok yang dikemukakan penyair ; Feeling atau rasa adalah sikap penyair terhadap subjek atau pokok persoalan yang terdapat di dalam puisi; Nada adalah sikap penyair terhadap pembaca, apakah ia ingin bersikap menggurui, menasihati, mengejek, menyindir, atau bersikap lugas; Amanat atau pesan ini sering pula disebut tujuan, yakni tujuan penyair dengan menciptakan sajak atau puisi tersebut.