21
Panduan Implementasi SIPPP Sistem Informasi Penguatan Pembelajaran & Performa Panduan Implementasi SIJARIEMAS Panduan Implementasi SIPPP Panduan Implementasi SIGAPKU

Panduan Implementasi SIPPP - pdf.usaid.govpdf.usaid.gov/pdf_docs/PA00MNGS.pdf · Web guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi ... Memberikan informasi dan panduan

Embed Size (px)

Citation preview

1 Panduan Implementasi SIPPP

Panduan ImplementasiSIPPPSistem Informasi Penguatan Pembelajaran & Performa

Panduan Implementasi SIJARIEMAS

Panduan Implementasi SIPPP

Panduan ImplementasiSIGAPKU

2Panduan Implementasi SIPPP

3 Panduan Implementasi SIPPP

Panduan ImplementasiSIPPPSistem Informasi Penguatan Pembelajaran & Performa

4Panduan Implementasi SIPPP

5 Panduan Implementasi SIPPP

DAFTAR ISI

Bab I: Pendahuluan

A. Latar belakang B. Tujuan Umum C. Pengertian Umum D. Landasan Pemikiran & Evidence E. Bukti Terkait Teknologi Mobile F. Fitur SIPPP

Bab II: Implementasi SIPPP

A. Standar Prosedur Operasi (SPO) B. Pengorganisasi Sumber Daya Manusia C. Kebutuhan Hardware D. Scalibilitas E. Kebutuhan Software F. Security & Keamanan Sistem G. Pembiayaan Teknis H. Kesinambungan I. Monitoring dan Evaluasi J. Promosi dan Sosialisasi

Bab III: Langkah Kegiatan Implementasi

A. Tujuan Umum B. Tujuan Khusus C. Output D. Langkah Kegiatan

6Panduan Implementasi SIPPP

1 Panduan Implementasi SIPPP

Bab IPendahuluan

A. Latar Belakang

Program EMAS mendukung upaya Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten, dalam membangun model untuk memperkuat kualitas pelayanan kegawat-daruratan dan peningkatan efisiensi dan efektivitas rujukan Ibu dan bayi baru lahir ditingkat Puskesmas dan Rumah Sakit sekaligus berjejaring dengan Organisasi Masyarakat Sipil, fasilitas kesehatan publik dan swasta, asosiasi rumah sakit, organisasi profesi, dan sektor swasta, dan lain-lain guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.

Sebagai ujung tombak untuk menekan angkat kematian ibu dan bayi baru lahir, Bidan harus selalu diberikan upgrade ilmu maupun kemampuan. Namun demikian sayangnya tidak semua bidan mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pelatihan klinis yang dibutuhkan karena kendala waktu, jarak dan biaya. Sedangkan bagi mereka yang mendapatkan kesempatan, pada umumnya akan mengalami kemunduran setelah beberapa bulan tidak di refresh. Oleh sebab itu penting sekali untuk selalu memberikan refresh / update pengetahuan bagi para bidan tersebut dimanapun dan kapanpun.

Salah satu komponen dalam program EMAS adalah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kegiatan TIK mengembangkan dan mengimplementasikan beberapa Sistem Management Informasi berbasis teknologi SMS, Mobile maupun Web guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta meningkatkan effisiensi dan effektivitas sistem rujukan. Sistem Informasi yang telah dikembangkan adalah Sistem Informasi Jejaring Rujukan Ibu dan Bayi (SIJARIEMAS), Sistem Informasi Gerbang Aspirasi Pelayanan Kesehatan Publik (SIGAPKU) dan Sistem Informasi Penguatan Pembelajaran & Performa (SIPPP).

Rancang bangun Sistem Informasi tersebut telah dikembangkan oleh tim TIK EMAS bersama dengan mitra dari Kementrian Kesehatan yang dipimpin oleh Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN), Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten serta mitra lokal lainnya. Selama proses pengembangannya sistem sudah diujicobakan secara teknis untuk memastikan bahwa rancang bangun dan prototipe sistem tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan. Sistem

2Panduan Implementasi SIPPP

Sesuai dengan standard dan strategy

e-health nasional

Dimiliki & dibangun bersama mitra.

Memperkuat sistem yang ada

Quick Wins: Cepat, Tepat, Terjangkau dan

Mudah

Sustainable,Maintainable.

Reliable Scaleable, flexible, open standard.

Evidence based, generate evidence,

innovation

informasi tersebut telah diluncurkan secara nasional di Kementrian Kesehatan diikuti oleh 10 Kabupaten dampingan awal EMAS pada bulan Desember 2012 dan sejak itu telah diimplementasikan hampir diseluruh kabupaten wilayah dampingan EMAS. Sejak diimplementasikan pertama kali sampai dengan bulan Juni 2013 SIJARIEMAS telah memfasilitasi 27 kasus rujukan per hari di tiap tiap kabupaten, SIPPP telah diikuti oleh 2887 bidan dengan tingkat partisipasi lebih dari 40% dan SIGAPKU telah menerima dan mengelola 601 aspirasi. Pada bulan Oktober 2013 akan dimulai pemanfaatannya di lokasi fase ke-2 Program.

B. Tujuan Umum

Memberikan informasi dan panduan untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Penguatan Pembelajaran dan Performa (SIPPP) dikabupaten program EMAS.

Prinsip Dasar Pegembangan TIK EMAS

C. Pengertian Umum

Adalah gabungan yang terorganisasi dari sumber daya manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi untuk yang memberikan penyegaran/ update informasi dan pengetahuan terkait dengan tatalaksana pelayanan gawat-darurat maternal dan neotanal yang sesuai dengan standar yang

berlaku diikuti dengan serangkaian kuis interaktive yang berguna untuk mendapatkan umpan balik melalui teknologi informasi berbasis Mobile dan Web.

3 Panduan Implementasi SIPPP

D. Landasan Pemikiran & Evidence

SIPPP dikembangkan berdasarkan pemikiran bahwa sudah menjadi fitrah manusia untuk melupakan beberapa informasi yang pernah diterima. Hal ini juga berlaku dengan para tenaga kesehatan termasuk bidan baik yang tinggal di desa, puskemas maupun rumah sakit. Walaupun mereka telah mendapatkan pelatihan- pelatihan, namun setelah beberapa bulan ada kemungkinan untuk terjadinya penurunan dari kompetensi tersebut. Oleh sebab itu, tujuan dari SIPPP ini adalah untuk menyegarkan dan mengupdate para bidan dengan tata laksana standar terkait 7 intervensi utama klinis Program EMAS.

Dengan mengirimkan SMS berisi informasi tata laksana tersebut, maka diharapkan bahwa tingkat pengetahuan dan kompetensi bidan dapat di pertahankan dalam tingkat yang maksimum.

Masalah lain yang dihadapi oleh adalah faktor jarak, biaya dan kesempatan untuk mendapatkan update informasi melalui pelatihan yang biasanya diselenggarakan di ibu kota daerah. Oleh sebab itu teknologi informasi dapat menjadi jembatan untuk mengatasi masalah tersebut dengan prinsip :

“Belajar di mana pun dan kapan pun.”

Dengan pemanfaatan SIPPP ini diharapkan didapatkan hasil yang berupa :• Perbedaan pengetahuan antar nakes baik secar individu maupun secara

wilayah cakupan dapat teridentifikasi sehingga program pelatihan tata laksana yang dapat lebih terarah sesuai dengan kebutuhan.

• Pembelajaran berkelanjutan yang dapat diikuti secara setiap saat dan terus

4Panduan Implementasi SIPPP

menerus dengan hanya menggunakan Handphone yang sudah dimiliki oleh semua bidan.

• Kesempatan yg terbatas karena jarak yang jauh ke pusat kota, waktu yang dibutuhkan dalam menempuh pelatihan tersebut dan biaya yang mahal baik biaya akomodasi maupun biaya pelatihan itu sendiri. Dengan memanfaatkan SIPPP maka hambatan dapat diatasi.

Berikut ini merupakan ilustasi dari alur SMS pembelajaran dan interactive kuisnya:

E. Bukti Terkait Teknologi Mobile

• Penggunaan umum teknologi mobile adalah telephone (90%), SMS (83%), dan yang teknologi yang lebih maju seperti pemetaan (10%), analisis data (8%) , management barang (85). Hal ini dilaporakan dalam Kinkade, S. & Verclas, K. 2008, Wireless Technology for Social Change: Trends in Mobile use by NGOs, Washington, DC and Berkshire, UK: UN Foundation–Vodafone Group Foundation

• Penderita TB (tubercolosis) di Thailand mendaftarkan nomor HP mereka kepada tenaga kesehatan sehingga para pasien mendapatkan pengingat untuk meminum obat TB mereka setiap hari. Hal ini meningkatkan tingkat kepatuhan pasien untuk meminum obat mencapat 90%.

F. Fitur SIPPP

Penjabaran sub fitur dari sekema tersebut adalah :• Mengirimkan serangkaian SMS yang terdiri dari informasi tata laksana focus

intervensi EMAS• Mengirimkan serangkaian SMS yang berisi kuis atau pertanyaan terkait tata

laksana• Membalas jawaban kuis serta memberikan rangsangan untuk mencari

informasi lebih lanjut.• Mengelola hasil penyegaran/pembelajaran melalui SMS.

5 Panduan Implementasi SIPPP

Agar SIPPP dapat berfungsi dengan optimal maka diperlukan beberapa hal yang perlu untuk diidentifikasi dan dirumuskan bersama sebagai berikut:

1. SOP yang disepakati2. Pengorganisasian Sumber Daya3. Pengorganisasian teknis baik hardware, software dan jaringan4. Pembiayaan5. Strategi Kesinambungan Kegiatan6. Kegiatan

A. Standar Prosedur Operasi (SPO)

Setelah Alur Mekanisme Pembelajaran dan mekanisme reward disepakati dan dituangkan dalam annex Perjanjian Kerjasama (PK) Jejaring maka diperlukan sebuah SOP sebagai acuan bagi para petugas pelaksana.

SOP Pengelolaan SIPPP secara umum berisi beberapa point kunci antara lain :

1. Menjelaskan Pengertian Umum2. Menjelaskan Tujuan3. Alur Rujukan yang disepakati termasuk:

a. Tata cara pembelajaran jarak jauhb. Tanggung Jawab masing-masing bagianc. Mekanisme reward

4. Unit Terkait5. Dokumen Terkait

Selain SOP yang berbentuk narasi, juga harus ada SOP yang berbentuk alur atau diagram. SOP berbentuk alur ini akan di tempelkan dicetak dan didistribusikan keseluruh unit pengelola SIPPP di tingkat Dinkes. Diagram tersebut wajib untuk dicetak dan ditempelkan ditempat dimana Petugas Pengelola SIPPP berada bersamaan dengan poster SIPPP. Hal ini dimaksudkan agar alur dan mekanisme SIPPP tersebut dapat sesuai dengan SOP yang disepakati karena diingat dan dilaksanakan oleh seluruh pemangku kepentinganr dan petugas penanggung jawab terkait.

Bab IIImplementasiSIPPP

6Panduan Implementasi SIPPP

SOP yang disepakati perlu untuk dilaksanakan oleh Kepala Dinas Kesehatan maupun pimpinan masing-masing RS ataupun SKPD terkait.

B. Pengorganisasi Sumber Daya Manusia

Agar SIPPP dapat berjalan sesuai dengan harapan maka diperlukan pengorganisasian tenaga pengelola SIPPP.

Fungsi Tugas BagianSuper Admin Mengelola sistem dan

mengelola hak aksesKOMINFO, IT DINKES, IT RS yang ditunjuk

Administrator Mengelola Konten SIPPP Admin RS, Admin DinkesOperator Mengirimkan SMS

pembelajaran, Pengelolaan data pembelajaran maupun data penunjang lainnya.

PPSDM Dinkes

Pengguna Umum Menerima SMS pembelajaran dan Menjabab Kuis

Nakes Terdaftar

Pengguna Khusus Melihat dan memantau hasil pembelajaran dan memastikan agar dilakukan intervensi lanjutan.

KaDinkes

Agar tiap-tiap individu yang terlibat paham dengan tugas dan tanggung jawab-nya maka perlu untuk diformalisasi dalam bentuk Surat Keputusan (SK) baik dari Kadinkes.

C. Kebutuhan Hardware

Agar SIPPP dapat diimplementasikan dengan baik maka dibutuhkan dukungan hardware yang sesuai. Gambaran Detail Kebutuhan Hardware sesuai schema:

(*) Kebutuhan harwade dapat digunakan secara bersamaan dengan SIJARIEMAS dan SIGAPKU

Schema OptimalDinkes / KabupatenSIPPP Server 1 Unit

Internet IP Publik 1 PaketModem GSM 1 UnitSIM Card 1 Unit No AksesPulsa SMS 1 Paket

Ruang Rack Server 1 UnitAir Conditioner 1 UnitListrik 1 Paket

Humas PC Client 1 UnitInternet Connection 1 Paket

7 Panduan Implementasi SIPPP

D. Scalibilitas

Untuk meningkatkan scalibilitas dari SIPPP, maka SIPPP mengadopt mekanisme Interkoneksi menggunakan Webservice berbasis XML / SOAP sebagai basis pertukaran data. Dengan demikian maka sistem-sistem tersebut tidak secara langsung terhubung yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan data maupun sistem. Dengan webservice ini maka hanya variable tertentu saja yang terlah disepakati untuk dapat diexpose dan dipertukarkan baik dari SIPPP ke Sistem Informasi lainnya ataupun Website Kabupaten maupaun RS.

E. Kebutuhan Software

SIPPP mengadaptasi konsep Open Source dimana proses pengembangan dan implementasinya menggunakan software yang tersedia untuk umum dalam naungan license GPL. Oleh karena bersifat open source maka SIPPP sangat memungkinkan sekali untuk dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kondisi masing–masing jejaring.

Sebagai salah satu exit strategy untuk terus menjaga keberlangsungan SIPPP maka perlu untuk dibangun juga komunitas – komunitas pengembang/pendukung SIPPP dimasing – masing daerah dimana anggotanya bisa berasal dari mahasiswa maupun profesional yang memiliki visi dan passion untuk pengembangan ICT4Health/TIK untuk Kesehatan.

Berikut ini merupakan gambaran blok SIPPP, dimana terbagi menjadi beberapa layer:

1. Presentation Layer 2. Business Layer3. Data Layer

SMSServer

DataServer

EMAScore system

EMAS Extension Container

EMAS APIExtension

(emas-client php)

Extension

custommodule

A

B

C

REST request(Predifined URL)

Response(message)

HTTP

REST request

Response(requested data)

Extension/ Module

8Panduan Implementasi SIPPP

SIPPP menggunakan http dan XML SOAP untuk protol pertukaran data dengan software lainnya.

9 Panduan Implementasi SIPPP

F. Security & Keamanan Sistem

SIPPP dikembangkan berdasarkan kaedah – kaedah yang berlaku tentang pengambangan sistem informasi yang baik dan benar sesuai dengan SDLC (Software development life cyle). Dalam pengembangannya telah dilakukan beberapa revisi baik dalam hal untuk menambahkan atau menyempurnakan fitur maupun alur pemograman, peningkatan kualitas tampilan dan user interface maupun meningkatkan relibilitas dan security dari sistem. Pemanfaatan open source dalam pengembangannya diharapkan dapat memberikan flexibilitas ke depan termasuk membangun komunitas pengembang open source untuk terus mengembangkan SIPPP menjadi sebuah fitur sistem yang lebih baik kedepannya. Untuk menjamin keamanan data, SIPPP menerapkan standar keamanan antara lain:

1. MD5 encryption security2. Session 3. User group and User Login4. MySQL security hardenen 5. Apache security hardenen6. Close group users7. SOP terkait security

G. Pembiayaan Teknis

Dalam implementasi SIPPP dibutuhkan dukungan pembiayaan baik terutama untuk pengadaan hardware maupun jaringan. Berikut merupakan gambaran biaya tersebut secara umum:

(*) Kebutuhan harwade dapat digunakan secara bersamaan dengan SIJARIEMAS dan SIGAPKU

Biaya di atas dapat disesuaikan dengan kondisi dilapangan, dimana mungkin sudah ada resource yang tersedia seperti komputer ataupun jaringan internet yang sudah terpasang dan rutin digunakan maka tidak perlu lagi untuk pengadaan baru akan tetapi dapat memanfaatkan yang sudah ada.

Gambaran Umum Kebutuhan Biaya (Disesuaikan dengan kebutuhan dan peraturan yang berlaku)Dinkes / KabupatenSIPPP • Server 1 Unit Rp. 15.000.000,-

• Internet IP Publik (*) 1 Paket/Thn Rp. 25.000.000,-• Modem GSM 1 Unit Rp. 2.000.000,-• SIM Card 1 Unit Rp. 500.000,-• Pulsa SMS 1 Paket/Thn Rp. 6.000.000,-

Ruang • Rack Server 1 Unit Rp. 5.000.000,-• Air Conditioner 1 Unit Rp. 5.000.000,-• Listrik 1 Paket Sesuai usage

Monitoring • PC Client 1 Unit Rp. 5.000.000,-• Internet Connection(*) 1 Paket Share

10Panduan Implementasi SIPPP

Kebutuhan Server dan Komputer dapat juga digunakan bersamaan dengan SIJARIEMAS (sistem informasi jejaring rujukan maternal dan neonatal ) maupun SIGAPKU (sistem informasi gerbang aspirasi pelayanan kesehatan publik).Biaya tersebut harus diadvokasi untuk masuk dalam anggaran APBD, Dalam hal ini koordinasi yang erat antara PTL, Governance Specialist, DF dan ICT specialist dengan PEMDA dan dinas terkait sangat dibutuhkan agar kebutuhan – kebutuhan tersebut dapat masuk dalam usulan anggaran APBD termasuk APBD perubahan.

H. Kesinambungan

Sebagai langkah kesinambungan dapat ditempuh beberapa pendekatan antara lain:

a. Memastikan bahwa hasil dari SIPPP untuk dievaluasi secara rutin dan menjadi basis pengambilan keputusan baik di tingkat Dinas Kesehatan management sumber daya bidan tdan tata kelola kesehatanyan yang lebih baik. Dengan demikian maka data-data tersebut dapat mendorong proses advokasi agar masuk dalam anggaran terutama untuk kebutuhan rutin operasional seperti Pulsa SMS dan Telephone maupun maintenance.

b. Corporate Social Responsibility. Sumber lainnya adalah dari CSR di semua jejang baik nasional, provinsi dan kabupaten. Namun CSR dari Kabupaten lebih cepat untuk digerakkan apabila didorong oleh tingkat kebijakan kabupaten. Contohnya untuk pengadaan komputer, dapat dilelang bagi toko/ perusahaan/ Bank yang beroperasi didaerah tersebut untuk mendukung secara partial.

c. Close User Group (CGU) adalah solusi dari telkom operator untuk membangun jaringan komuniakasi internal dengan biaya yang terjangkau dan mendapatkan fitur free talk dan free SMS disesama jejaring. Dengan demikian SMS dapat dibroadcast dengan biaya yang jauh lebih ringan.

d. Biaya dibebankan ke pengguna. Biaya komunikasi dibebankan kepada perujuk dengan menggunakan tarif social dibawah tarif normal SMS.

e. Pembebanan biaya ke biaya pelayanan. f. Dan lain – lain sesuai dengan kondisi lokal.

I. Monitoring dan Evaluasi

Dalam pelaksanaanya, dipastikan akan menemukan banyak hal yang perlu untuk disesuaikan agar SIPPP dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan harapan dari semua stakeholder dan data yang dikumpulkan tidak hanya menjadi data tidak berarti maka diperlukan sebuah mekanisme rutin untuk memonitor penggunaan SIPPP serta proses evaluasi dan rencana tindak lanjutnya. Diagram berikut adalah bagaiman hasil data SIPPP termasuk dengan data SIJARIEMAS dan SIGAPKU disampaikan dimeeting POKJA serta management RS untuk dijadikan bahan pengambilan keputusan. Untuk informasi lebih detail terkait mekanisme tersebut dapat dilihat dalam “panduan pengoloaan umpan balik.”

11 Panduan Implementasi SIPPP

J. Promosi dan Sosialisasi

Agar para tenaga kesehatan (Nakes) mengetahui tentang mekanisme pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi maka dibutuhkan upaya untuk mempromosikan dan mensosialisasikann kepada target sasaran:

1. Dikaitkan dengan program promosi Promkes Dinas Kesehatan, Pemerintah Kabupaten, dan SKPD lainnya termasuk Rumah Sakit.

2. Melalui media promosi SIPPP Poster, stiker, Buku KIA.3. Melalui media elektronik seperti radio, koran daerah, dll.4. Melalui Forum pertemuan bidan (IBI) rutin baik di tingkat puskesmas maupun

kabupaten. 5. Melalui Forum/Pertemuan IBI, IDI, PPNI dll.

12Panduan Implementasi SIPPP

13 Panduan Implementasi SIPPP

Bab IIILangkah Kegiatan Implementasi

A. Tujuan Umum

Berfungsinya Sistem Informasi Penguatan Pembelajaran & Performa (SIPPP).

B. Tujuan Khusus

• Memanfaatkan SIPPP dalam mempertahankan kompetensi tenaga kesehatan.• Melakukan pendampingan teknis, evaluasi & monitoring berkesinambungan.• Output.• Pengguna mampu mengoperasikan dan menggunakan SIPPP.• Laporan pemanfaatan SIPPP & RTL.

C. Langkah Kegiatan

1. Sosialisasi SIPPP Kegiatan ini bertujuakn untuk mensosialisasikan fungsi, manfaat dan cara

kerja SIPPP kepada kepada Dinkes, Organisasi Profesi (IBI) serta perwakilan dari Puskesmas termasuk content, mekanisme terkait serta sistem reward bagi nakes yang berpartisipasi. Kegiatan berupa lokakarya yang dapat

diselenggarakan dengan sosialiasi sistem rujukan lainnya.

Keluaran: SIPPP tersosialisasikan.Waktu: September 2013.Kegiatan dilaksanakan oleh ICT EMAS.

2. Pencetakan media promosi Media promosi dihitung berdasarkan jumlah dari Bidan Desa, PKM dan RS

maupun titik promosi lainnya. Media promosi terdiri dari antara lain : poster, stiker, buku saku, dll. Material promosi disiapkan oleh Nasional untuk

disesuaikan menurut kondisi lokal. Proses penyesuaian tersebut dilakukan setelah material tersebut disampaikan dengan pihak Dinkes, RS maupun

POKJA TIK untuk selanjutnya disetujui dalam meeting rutin POKJA. Isi materi dapat juga disinergikan dengan media promosi rutin Dinkes seperti buku KIA,

14Panduan Implementasi SIPPP

maupun material promosi Dinkes / RS lainnya.

Keluaran: Media Promosi.Waktu: November – December 2013 Kegiatan dilaksanakan oleh ICT Specialist, DF

3. Promosi dan Sosialiasi Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan SIPPP kepada tenaga kesehatan

melalui media promosi cetak, pendampingan klinis, minilokakarya dan pertemuan rutin bidan di Puskesmas maupun di tingkat Kabupaten.

Keluaran: SIPPP tersosialisasikan.Waktu: November - December 2013.Kegiatan dilaksanakan oleh ICT EMAS, DF

4. Pengumpulan dan pendaftaran data Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan dan mendata selutuh tenaga kesehatan yang akan menerima penguatan pembelajaran melalui SIPPP.

Proses pendataan bisa melalui SMS registrasi maupun di koordinasi melalui bidan koordinator dan puskesmas untuk diinput kedalam sistem di Kantor EMAS (DF mengkoordinir proses input) atau kantor Dinkes atau secara langsung dari tiap – tiap faskes yang mempunyai akses terhadap sistem.

Keluaran:Data pengguna terdaftar dalam sistem.Waktu: November 2013.Kegiatan dilaksanakan oleh ICT EMAS, DF

5. Implementasi Pengiriman Materi Secara rutin sesuai dengan jadwal yang disepakati dilakukan pengiriman informasi dan kuis kepada tenaga kesehatan yang terdaftar.

Keluaran: Materi terkirim kepengguna.Waktu: November 2013.Kegiatan dilaksanakan oleh ICT EMAS, DF

6. Pendampingan dan pemantapan penggunaan SIJARIEMAS Kegiatan ini bertujuan untuk memantapkan penggunaan SIPPP oleh Bidan perujuk. Agar sistem ini dapat berfungsi dengan baik maka perlu untuk dilakukan proses pendampingan yang terus menerus dan terus mengingatkan

pengguna terhadap pemanfaatan SIPPP. Kegiatan dilakukan di bersama dengan pendampingan klinis, meeting rutin bulanan di PKM oleh Bikor dan

meeting rutin IBI di tinggkat kabupaten. Kegiatan dilakukan secara rutin bulanan. Kegiatan dilakukan bersamaan dengan pendampingan SIJARIEMAS &

SIGAPKU. Pembiayaan menggunakan dana pendampingan rutin Dinkes atau pun kontribusi dari EMAS.

Keluaran: Pengguna mampu mengoperasikan dan memanfaatkan SIPPPWaktu: Feb - Mar 2013Pasca implementasi Rutin setiap bulan sesuai dengan kebutuhan.

Kegiatan dilaksanakan oleh ICT Specialist, DF didukung oleh CC

7. Monitoring & Evaluasi. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan sistem digunakan dengan benar dan

secara maksmimal. Proses monitoring dapat dilakukan melalui:a. Melalui data online b. Melaui kunjungan berkala ke fasilitas

15 Panduan Implementasi SIPPP

Keluaran: Laporan rutin dan RTLWaktu: Rutin setiap bulan (pasca ujicoba)Kegiatan dilaksanakan oleh ICT Specialist, DF , CCHasil dari monitoring baik merupakan data online maupun temuan di lapangan dirangkum untuk disampaikan dalam pertemuan POKJA untuk dirumuskan rencana tindak lanjutnya (RTL) baik secara teknis maupun non teknis. Pertemuan POKJA penting untuk dihadiri oleh seluruh penanggung jawab teknis ditiap level termasuk dari RS. Rumusan RTL akan didistribusikan kepada tim Penanggung Jawab Teknis di tiap level / fasilitas untuk dilaporkan kepada pihak managemen.

Selain dibahas dalam POKJA, laporan kasus rujukan tersebut disampaikan juga kepada tim pendamping klinis untuk dibahas dalam pertemuan rutin dengan tim klinis RS sebagai salah satu masukan untuk peningkatan tate kelola klinis yang baik.

8. Lokakarya Evaluasi. Kegiatan ini bertujuan untuk membahas membahas hasil SIPPP dan tantangan

implementasi SIPPP baik dari sisi teknis, masukan pengguna perujuk , masukan dari fasitilitas dirujuk (Rumah Sakit), sosialisasi fitur sistem terbaru serta

merumuskan RTL yang dilakukan tiap quarter atau bulanan:Lokakarya dihadiri oleh POKJA ICT, Managemet RS, Tim Pendamping Klinis RS

Keluaran: Laporan rutin dan RTLWaktu: Rutin setiap 3 bulanKegiatan dilaksanakan oleh ICT Specialist, DF , CC

Time Line

Q1 Q2 Q3 Q4• Sosialisasi dan

Demonstrasi• Pencetakan• Promosi & Sosialisasi

• Pengumpulan Data• Pendampingan• Implementasi

• Pendampingan• Monitoring Evaluasi• Workshop Evaluasi

• Pendampingan• Monitoring Evaluasi• Workshop Evaluasi