Upload
others
View
17
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PANDUAN LAYANAN KEPEGAWAIAN DILUAR KEPANGKATAN
C U T I
• Dasar Hukum :
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen PNS
Peraturan Kepala BKN Nomor 24 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Pemberian Cuti PNS
• Jenis-Jenis Cuti :
• ”Keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu”
1. Cuti Tahunan
2. Cuti Besar
3. Cuti Sakit
4. Cuti Melahirkan
5. Cuti Karena Alasan Penting
6. Cuti Bersama
7. Cuti di Luar Tanggungan Negara
CUTI TAHUNAN Untuk PNS dengan masa kerja minimal 1 tahun
- Diberikan minimal 1 hari kerja maximal 12 hari kerja
- Hak cuti tahunan yang tidak digunakan dalam tahun ybs, dapat digunakan dalam tahun beikutnya paling lama 18 hari kerja termasuk cuti dalam tahun berjalan
- Hak cuti tahunan yang tidak digunakn dua tahun berturut-turut, dapat digunakan pada tahun berikuntnya paling lama 24 hari kerja dalam tahun berjalan
Dokumen persyaratan : Formulir permintaan cuti
Untuk PNS dengan masa kerja min. 5
Tahun, kecuali untuk hal
kepentingan agama
Lamanya cuti max 3 bulan, apabila kurang dari 3 bulan maka sisa
cuti besar dihapus
Tidak berhak atas cuti tahunan di
tahun yang sama
Dokumen persyaratan ;
1.Formulir pengajuan cuti
2. Surat keterangan dari biro perjalanan haji (untuk yang melaksanakan ibadah haji)
Apabila sakit 1 sampai 14 hari
Akibat gugur kandungan berhak atas cuti
sakit max 1,5 bulan
Akibat kecelakaan dalam karena tugas dan
kewajibannya berhak atas cuti sakit sampai
kondisiya sembuh
Paling lama max 1 tahun dan dapat
diperpanjang 6 bulan dengan syarat tertentu
Formulir Pengajuan Cuti
Surat Keterangan dari Dokter Rumah Sakit Pemerintah
(apabila sakit lebih dari 14 hari)
Surat keterangan berisi : alasan cuti, lamanya cuti, dan
keterngan lain yang dibutuhkan.
Persyaratan :
CUTI SAKIT
5
CUTI MELAHIRKAN
Dokumen Persyaratan :
Formulir pengajuan cuti
1. Lamanya cuti maksimal 3 bulan
2. Untuk melahirkan anak pertama
sampai ketiga
3. Untuk kelahiran anak keempat dan
seterusnya diberikan cuti besar
CUTI KARENA ALASAN PENTING
Apabila keluarga inti sakit
keras/meninggal dunia
Mendampingi istri melahirkan/operasi
caesar
Melangsungkan perkawinan
Mengalami musibah/Bencana
Alam
Dokumen Persyaratan : Formulir pengajuan cuti; Surat Keterangan rawat inap (apabila
keluarga inti sakit keras/isteri melahirkan/operasi caesar);
Surat keterangan minimal dari RT setempat (apabila mengalami musibah/bencana alam)
“LAMANYA CUTI MAX 1 BULAN”
Ditetapkan dengan Keputusan
Presiden
Tidak memotong kuota cuti
tahunan
Jika tidak mendapatkan cuti
bersama maka ditambahkan ke
cuti tahunan tetapi hanya dapat
digunakan pada tahun berjalan
CUTI BERSAMA
CUTI DILUAR TANGGUNGAN NEGARA
10
O Syarat CTLN
1. Untuk PNS dengan masa
kerja minimal 5 tahun
2. Mendapat persetujuan dari
pejabat yang berwenang
dan kepala BKN
3. masa kerja terputus dan
status sebagai PNS non
aktif serta tidak
menerima penghasilan dari
negara
4. CTLN max 3 tahun dan
dapat diperpanjang max 1
tahun dengan syarat
tertentu
O Alasan CTLN
1. Mendampingi suami/istri tugas
negara/tugas belajar diluar negeri
2. Mendampingi suami/istri bekerja di
dalam/ luar negeri
3. Menjalani program untuk mendapatkan
keturunan
4. Mendampingi anak yang berkebutuhan
khusus
5. Mendampingi suami/isteri/anak yang
memerlukan perawatan khusus
6. Mendampingi/merawat orang tua/mertua
yang sakit/uzur
Persyaratan Dokumen: 1. Usul dan Surat Pengantar dari Kanwil
2. Fotocopy Kartu Pegawai
3. Fotocoy SK CPNS dan PNS (awal sampai akhir)
ALUR PENGAJUAN CUTI BAGI KEPALA UPT KANWIL KEMNEKUMHAM JABAR
ALUR PENGAJUAN CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA
IZIN BELAJAR
15
LAYANAN IZIN BELAJAR
Izin yang diberikan oleh pejabat berwenang kepada PNS untuk
melaksanakan pendidikan dengan mengikuti ketentuan yang telah
disyaratkan.
Dasar Hukum :
1. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Nomo M.HH-01.DL.07.01 Tahun 2009 Tentang
Pedoman Tugas Belajar dan Ijin Belajar Bagi
Pegawai di Lingkungan Departemen Hukum dan
Hak Asasi Mnausia Republik Indonesia.
2. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 04 Tahun 2013 Tentang Pemberian Tugas
Belajar dan Izin Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil
16
Persyaratan :
1. Telah memiliki masa kerja 1 (satu) tahun terhitung sejak
diangkat menjadi PNS;
2. Mendapatkan izin secara tertulis dari pejabat yang berwenang;
3. Tidak meninggalkan tugas jabatan, PNS dapat meninggalkan
tugas jabatan sebagian waktu kerja atas izin pimpinan
instansi;
4. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang
atau berat;
5. Tidak pernah melanggar kode etik PNS tingkat sedang atau
berat;
6. Tidak sedang menjalani pemberhentian sementara sebagai
PNS;
7. Pendidikan yang ditempuh mendukung pelaksanaan tugas
jabatan pada unit organisasi;
8. Biaya pendidikan ditanggung sepenuhnya oleh PNS yg
bersangkutan;
9. Prog. Studi yang diikuti telah mendapat persetujuan
akreditasi minimal B;
10. PNS tidak berhak menuntut penyesuaian ijazah kedalam
pangkat lebih tinggi kecuali terdapat formasi.
Dokumen Persyaratan:
1. Permohonan pribadi
2. Usul dan Surat Pengantar dari Instansi
yang bersangkutan ;
3. Surat keterangan tidak sedang menjalani
hukuman disiplin ;
4. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) ;
5. Surat Keterangan terdaftar sebagai
mahasiswa aktif dari Lembaga Perguruan
Tinggi yang bersangkutan ;
6. Jadwal perkuliahan ;
7. Surat Keterangan Akreditasi;
8. Surat Keterangan jarak tempuh dari
dinas perhubungan (apabila jarak
tempuh menuju perguruan tinggi kurang
lebih 60km).
1. PNS Ybs mengirimkan surat permohonan izin belajar serta dokumen persyaratan berupa hasil scan berbentuk pdf melalui SUMAKER
2. Permohonan Izin belajar diterima oleh pengelola kepegawaian serta dilakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen administrasi
3. Permohonan Izin belajar yang telah memenuhi persyaratan kemudian diteruskan kepada pimpinan untuk mendapat persetujuan kepala kantor wilayah
4. Permohonan izin belajar disetujui oleh Kepala Kantor Wilayah
5. Surat Izin belajar telah selesai dibuat dan dikirimkan kembali kepada PNS ybs oleh pengelola kepegawaian melalui SUMAKER
ALUR PENGAJUAN SURAT IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI KANWIL KEMENKUMHAM JABAR
1. PNS ybs mengajukan
permohonan izin belajar
kepada Kepala UPT
2. Apabila diizinkan oleh Kepala UPT,
Ybs melengkapi dokumen persyaratan
yang diperlukan
3. PNS Ybs mengajukan
permohonan izin belajar beserta
dokumen persyaratan yang
diperlukan ke Kanwil
Kemenkumham Jabar melalui
admin pengelola kepegawaian
UPT.
4. Permohonan dikirmkan melalui
SUMAKER berserta dokumen
persyaratan yang telah di scan
dan berbentuk file pdf
5. Permohonan Izin belajar
diterima oleh Pengelola
Kepegawaian Kanwil serta
dilakukan pemeriksaan
kelengkapan dokumen
administrasi
6. Permohonan Izin belajar
yang telah memenuhi
persyaratan kemudian
diteruskan kepada pimpinan
untuk mendapat persetujuan
Kepala Kantor Wilayah
7. Permohonan izin belajar disetujui
oleh Kepala Kantor Wilayah beserta
perintah kepada pengelola
kepegawaian kanwil untuk
pemrosesan Surat Izin belajar
8. Surat Izin belajar telah selesai
dibuat dan dikirimkan kembali
kepada pengelola kepegawaian
UPT melalui SUMAKER
9. Surat izin belajar diterima oleh
pengelola kepegawaian UPT
kemudian disampaikan kepada PNS
ybs untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Alur Pengajuan Izin Belajar Pegawai UPT kanwil kemenkumham jabar
KARTU PEGAWAI
20
Kartu Pegawai (KARPEG) diberikan kepada
mereka yang telah berstatus sebagai Pegawai
Negeri Sipil dan berlaku selama yang
bersangkutan menjadi Pegawai Negeri Sipil.
Dasar Hukum : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 Tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil Jo. PP
Nomor 11 Tahun 2002 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000
Tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil;
2. Keputusan Kepala BKN Nomor 021/KEP/1988 tanggal 27 Februari 1988 Tentang Penggunaan
Kartu PNS dan Kartu Suami/Isteri PNSl;
3. Peraturan Kepala BKN Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik;
4. Peraturan Kepala BKN Nomor 16 Tahun 2013 Tentang Pemberian Seri, Kode, dan Nomor Kartu
Pegawai Negeri Sipil, Kartu Isteri Pegawai Negeri Sipil, dan Kartu Suami Pegawai Negeri Sipil.
LAYANAN KARTU
PEGAWAI
(KARPEG)
21
1. Surat Pengantar dari unit kerja = 1 Lbr
2. Fotocopy SK Pengangkatan sebagai CPNS dilegalisir = 2 Lbr
3. Fotocopy SK Pengangkatan sebagai PNS dilegalisir = 2 Lbr
4. Fotocopy STTPL Prajabatan dilegalisir = 2 Lbr
5. Pasfoto (berwarna atau hitam putih ) ukr 3x4 = 3 Lbr
Untuk penggantian KARPEG yang hilang :
1. Surat Pengantar dari unit kerja = 1 Lbr
2. Fotocopy SK Pengangkatan sebagai CPNS dilegalisir = 2 Lbr
3. Fotocopy SK Pengangkatan sebagai PNS dilegalisir = 2 Lbr
4. Fotocopy SK terakhir dilegalisir = 2 Lbr
5. Fotocopy STTPL Prajabatan dilegalisir = 2 Lbr
6. Surat Laporan Kehilangan dari Kepolisian asli dan
Fotocopy
= 2 Lbr
7. Membuat Laporan Kehilangan Karpeg = 2 Lbr
8. Membuat Permintaan Penggantian Karpeg = 2 Lbr
9. Fotocopy Karpeg yang lama dilegalisir = 2 Lbr
10. Pasfoto (berwarna atau hitam putih ) ukr 3 x 4 = 3 Lbr
DOKUMEN
PERSYARATAN
1. Permohonan Pembuatan KARPEG oleh Pengelola Kepegawaian Kanwil Jabar
2. Permohonan disampaikan ke BKN 3. Proses Pembuatan KARPEG oleh BKN
4. KARPEG selesai dan diserahkan kepada pengelola kepegawaian Kanwil Jabar
5. KARPEG disampakan kepada PNS ybs
ALUR PERMOHONAN PEMBUATAN KARPEG BAGI
PEGAWAI KANWIL KEMENKUMHAM JABAR
1. Permohonan pembuatan KARPEG oleh pengelola kepegawaian UPT
2. Permohonan Pembuatan KARPEG disampaikan ke Pengelola Kepegawaian Kanwil Jabar
3. Permohonan disampaikan ke BKN
4. Proses Pembuatan KARPEG oleh BKN
5. KARPEG selesai dan diserahkan kepada pengelola kepegawaian Kanwil Jabar
6. KARPEG
diserahkan kepada pengelola kepegawaian UPT
7. KARPEG disampakan kepada PNS ybs
ALUR
PERMOHONAN
PEMBUATAN
KARPEG BAGI
PEGAWAI UPT
KANWIL
KEMENKUMHAM
JABAR
KARTU SUAMI/ISTERI
KARSU/KARIS adalah kartu identitas isteri/suami Pegawai Negeri Sipil
yang menandakan bahwa pemegangnya adalah isteri / suami sah dari
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan;
Dasar Hukum :
1. PP No.10/1983 Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai
Negeri Sipil jo. PP No.45/1990 Tentang Perubahan Atas PP No.10/1983
Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil;
2. Keputusan Ka.BKN No.1158a/KEP/1983 Tentang Kartu Isteri/Suami
Pegawai Negeri Sipil;
3. Keputusan Ka.BKN No. 021/KEP/1988 tanggal 27 Februari 1988
Tentang Penggunaan Kartu PNS dan Kartu Suami/Isteri PNS;
4. Perka BKN No. 16 Tahun 2013 Tentang Pemberian Seri, Kode, dan
Nomor Kartu Pegawai Negeri Sipil, Kartu Isteri Pegawai Negeri Sipil,
dan Kartu Suami Pegawai Negeri Sipil.
1. Surat Pengantar dari unit kerja
2. Membuat Laporan Perkawinan Pertama = 2 Lbr
3. Membuat Daftar Keluarga Pegawai Negeri Sipil = 2 Lbr
4. Fotocopy akta nikah dilegalisir = 2 Lbr
5. Fotocopy SK CPNS dan terakhir dilegalisir = 2 Lbr
6. Pas foto isteri atau suami ukr. 3x4 (hitam putih atau
berwarna)
= 3 Lbr
1. Surat Pengantar dari unit kerja
2. Membuat Laporan Perkawinan Pertama = 2 Lbr
3. Membuat Daftar Keluarga Pegawai Negeri Sipil = 2 Lbr
4. Membuat Laporan Kehilangan Karis/Karsu = 2 Lbr
5. Surat Laporan Kehilangan dari Kepolisian asli dan fotocopy = 2 Lbr
6. Membuat Permintaan Penggantian Karis/Karsu = 2 Lbr
7. Fotocopy akta nikah dilegalisir = 2 Lbr
8. Fotocopy Karpeg dilegalisir = 2 Lbr
9. Fotocopy SK CPNS dan terakhir dilegalisir = 2 Lbr
10 Pasfoto isteri atau suami ukr. 3x4 (hitam putih atau
berwarna)
= 3 Lbr
DOKUMEN PERSYARATAN
Untuk penggantian KARSU/KARIS yang hilang :
1. Surat Pengantar dari unit kerja
2. Membuat Laporan Perkawinan Duda/Janda = 2 Lbr
(Lampiran 1-B dari Badan Kepegawaian Negara terlampir)
3. Membuat Daftar Keluarga Pegawai Negeri Sipil = 2 Lbr
(Lampiran XXVI dari Badan Kepegawaian Negara terlampir)
4. Membuat Laporan Perceraian = 2 Lbr
(Lampiran VII dari Badan Kepegawaian Negara terlampir)
5. Fotocopy Surat Cerai dilegalisir Ktr Pengadilan Agama = 2 Lbr
6. Fotocopy akta nikah dilegalisir Kepala Unit Kerja ybs = 2 Lbr
7. Pasfoto isteri atau suami ukr. 3x4 (hitam putih atau berwarna) = 3 Lbr
8. Karis/Karsu yang lama asli = 1 Lbr
1. Surat Pengantar dari unit kerja
2. Membuat Laporan Perkawinan Duda/Janda = 2 Lbr
3. Membuat Daftar Keluarga Pegawai Negeri Sipil = 2 Lbr
4. Membuat Laporan Perceraian = 2 Lbr
5. Fotocopy Surat Cerai dilegalisir Ktr Pengadilan Agama = 2 Lbr
6. Fotocopy akta nikah dilegalisir Kepala Unit Kerja ybs = 2 Lbr
7. Pasfoto isteri atau suami ukr. 3x4 (hitam putih atau
berwarna)
= 3 Lbr
8. Karis/Karsu yang lama asli = 1 Lbr
1. Surat Pengantar dari unit kerja
2. Membuat Laporan Perkawinan Duda/Janda = 2 Lbr
3. Membuat Daftar Keluarga Pegawai Negeri Sipil = 2 Lbr
4. Fotocopy Surat Kematian dilegalisir Lurah/Kades = 2 Lbr
5. Fotocopy akta nikah dilegalisir Kepala Unit Kerja
ybs
= 2 Lbr
6. Fotocopy Karpeg dilegalisir = 2 Lbr
7. Fotocopy SK Pangkat dilegalisir
8. Pasfoto isteri atau suami ukr. 3x4 (hitam putih atau
berwarna)
= 3 Lbr
9. Karis/Karsu yang lama asli = 1 Lbr
Untuk penggantian KARSU/KARIS karena
suami/isteri meninggal dunia :
Untuk penggantian KARSU/KARIS karena
pernikahan ke-2 :
ALUR PERMOHONAN PEMBUATAN KARSU/KARIS BAGI
PEGAWAI KANWIL KEMENKUMHAM JABAR
1. Permohonan Pembuatan
KARSU/KARIS oleh
Pengelola Kepegawaian
Kanwil Jabar
2. Permohonan
disampaikan ke BKN
3. Proses Pembuatan
KARIS/KARSU
oleh BKN
4. KARIS/KARSU selesai &
diserahkan kepada pengelola
kepegawaian Kanwil Jabar
5. KARIS/KARSU
disampakan
kepada ybs
1. Permohonan
pembuatan
KARIS/KARSU oleh
pengelola
kepegawaian UPT
2. Permohonan Pembuatan
KARIS/KARSU
disampaikan ke Pengelola
Kepegawaian Kanwil Jabar
3. Permohonan
disampaikan ke BKN
ALUR PERMOHONAN PEMBUATAN
KARIS/KARSU BAGI PEGAWAI UPT
KANWIL KEMENKUMHAM JABAR
4. Proses
Pembuatan
KARSU/KARIS oleh
BKN
5. KARIS/KARSU selesai
& diserahkan kepada
pengelola kepegawaian
Kanwil Jabar
6. KARIS/KARSU
diserahkan kepada
pengelola
kepegawaian UPT 7. KARIS/KARSU
disampakan
kepada ybs
PERCERAIAN PNS
IZIN
PERCERAIAN
BAGI PNS
PNS yang akan melakukan perceraian wajib
memperoleh ijin secara tertulis atau surat
keterangan terlebih dahulu dari pejabat.
DASAR HUKUM :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan
Dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil. 2. Surat Edaran Badan Administrasi Kepegawaian Negara
Nomor 08/SE/1983 dan Nomor 48/SE/1990 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 jo
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 Tentang Izin
Perkawinan Dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil.
Persyaratan untuk dapat melakukan perceraian, yaitu : (1) Salah satu pihak berbuat zina ; (2) Salah satu pihak menjadi pemabok, pemadat atau penjudi yang sukar disembuhkan; (3) Salah satu pihak meninggalkan selama 2 tahun berturut-turut tanpa ijin dan tanpa alasan sah atau hal lain di luar kemampuannya/kemauannya; (4) Salah satu pihak mendapatkan hukuman penjara 5 (lima) tahun/hukuman yang lebih berat; (5) Salah satu pihak melakukan kekejaman/ penganiayaan berat; (6) Antara suami/isteri terjadi perselisihan terus menerus dan tidak ada harapan untuk rukun kembali.
Permintaan Ijin Untuk Bercerai Ditolak, apabila: (1) Bertentangan dengan ajaran /peraturan agama yang dianut; (2) Tidak ada alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 (1) PP No. 10 Tahun 1983; (3) Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; (4) Alasan perceraian yang dikemukakan bertentangan dengan akal sehat
Permintaan Ijin untuk Bercerai Diberikan, apabila: (1) Tidak bertentangan dengan ajaran/peraturan agama yang dianutnya; (2) Ada alasan sebagai mana tercantum dalam Romawi III angka 2 SE BAKN No. 08/SE/1983; (3) Tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku; (4) Alasan perceraian yang dikemukakan tidak bertentangan dengan akal sehat.
33
PEMBAGIAN GAJI
Jika Perceraian Terjadi Atas Kehendak PNS Pria
1 Apabila anak mengikuti bekas isteri, maka pembagian gaji ditetapkan sbb: (a) 1/3 gaji untuk PNS; (b) 1/3 gaji untuk bekas isteri (c) 1/3 gaji untuk anak yang diterimakan kepada bekas isterinya
2.Apabila perkawinan tidak menghasilkan anak maka gajinya dibagi dua, yaitu : (a) ½ untuk PNS; (b) ½ untuk bekas isterinya.
3.Apabila anak mengikuti PNS pria, maka pembagian gaji ditetapkan sbb : (a) 1/3 gaji untuk PNS pria; (b) 1/3 gaji untuk bekas isterinya; (c) 1/3 gaji untuk anaknya yang diterimakan kepada PNS pria.
4. Apabila sebagian anak mengikuti PNS yang bersangkutan dan sebagian mengikuti bekas isteri, maka 1/3 gaji yang menjadi hak anak dibagi menurut jumlah anak, yaitu : (a) Hak atas bagian gaji untuk bekas isteri sebagaimana dimaksud di atas tidak diberikan apabila perceraian terjadi karena isteri terbukti telah melakukan perbuatan sebagaiamana tercantum dalam persyaratan perceraian (b) Meskipun perceraian terjadi atas kehendak isteri yang bersangkutan, hak atas bagian gaji untuk bekas isteri tetap diberikan apabila ternyata alasan isteri mengajukan gugatan cerai karena suami melakukan perbuatan sebagaimana yang tercantum dalam syarat perceraian
Jika Perceraian Terjadi Atas Kehendak Bersama Suami Isteri
1.Apabila perkawinan tidak menghasilkan anak, maka pembagian gaji berdasarkan kesepakatan bersama.
2.Dengan tidak mengurangi ketentuan di atas, apabila semua anak mengikuti bekas isteri, maka 1/3 gaji untuk anak dan diterimakan pada isteri.
3.Apabila sebagian anak mengikuti PNS ybs dan sebagian mengikuti bekas isteri maka 1/3 gaji dibagi jumlah anak (sebagian ikut isteri/suami).
Dokumen Persyaratan :
Permohonan Izin Cerai kepada Pejabat Ybs Rekomendasi dari Unit Kerja Ybs Berita Acara Pemeriksaan dari Unit Kerja Ybs Surat Keterangan dari BP4 (Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian
Perkawinan) Kesepakatan Cerai suami istri Asli bermeterai Rp.6000,- Foto Copy Surat Nikah Foto copy SK Pangkat terakhir Foto Copy KTP suami istri Surat Keterangan dari RT/RW diketahui Kades/ Lurah Surat Pernyataan Pembagian Gaji (bila yang mengajukan gugatan PNS Pria ) Surat Gugatan Cerai (Bila digugat cerai) Foto Copy Karis / Karsu Data dukung lain yang diperlukan : - Slip Gaji terakhir, dll.
35
1. Surat Permohonan
cerai beserta dokumen
persyaratan dikirim
melalui SUMAKER oleh
PNS Ybs
2. Surat Permohonan
cerai diterima oleh
pengelola kepegawaian &
dilakukan pemeriksaan
kelengkapan berkas
permohonan
3. Surat Permohonan
cerai disampaikan ke
kakanwil
4. Pemanggilan kepada
Ybs dan suami/isteri
untuk melaksanakan
mediasi/klarifikasi
5. Apabila mediasi
gagal, maka usulan izin
cerai diteruskan ke
Sekretariat Jenderal
beserta dokumen
persyaratan
6. Pemeriksaan usulan
dan kelengkapan berkas
persyaratan izin cerai
oleh sekretariat jenderal
7. Dokumen
persyaratan lengkap,
usulan izin cerai di ttd
menteri Hukum dan
HAM
8. Izin cerai dikirim
kepada Ybs beserta
tembusan kepada kantor
wilayah untuk diketahui
ALUR PERMOHONAN IZIN CERAI
BAGI PEGAWAI KANWIL
KEMENKUMHAM JABAR Jika berkas Tidak
lengkap maka
dikembalikan ke Ybs
3. Mediasi tidak
berhasil Surat
Permohonan cerai
beserta dokumen
persyaratan
diteruskan ke kanwil
melalui SUMAKER oleh
Pengelola
Kepegawaian UPT
4. Surat Permohonan
cerai diterima oleh
pengelola kepegawaian
& dilakukan
pemeriksaan
kelengkapan berkas
permohonan
5. Surat Permohonan
cerai disampaikan ke
kakanwil
6. Pemanggilan kepada
Ybs dan suami/isteri
untuk melaksanakan
mediasi/klarifikasi
7. Apabila mediasi
gagal, maka usulan izin
cerai diteruskan ke
Sekretariat Jenderal
beserta dokumen
persyaratan
8. Pemeriksaan usulan
dan kelengkapan berkas
persyaratan izin cerai
oleh sekretariat jenderal
9. Dokumen
persyaratan lengkap,
usulan izin cerai di ttd
menteri Hukum dan
HAM
10. Izin cerai dikirim
kepada Ybs beserta
tembusan kepada UPT
dan kantor wilayah
untuk diketahui
ALUR PERMOHONAN IZIN CERAI BAGI PEGAWAI
UPT KANWIL KEMENKUMHAM JABAR
1. Pengajuan
Permohonan
cerai beserta
dokumen
persyaratan
kepada Kepala
UPT
2 Ka. Upt
memanggil Ybs dan
suami/isteri untuk
melaksanakan
mediasi/klarifikasi
Jika berkas
Tidak lengkap
maka
dikembalikan ke
UPT