Upload
vunguyet
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1 Unit Pengabmas ‘17
PANDUAN PENGABDIAN kepada MASYARAKAT
BAGI DOSEN POLTEKKES KEMENKES
YOGYAKARTA
2017
Tim Penyusun:
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Yogyakarta
2017
2 Unit Pengabmas ‘17
KEMENTERIAN KESEHATAN R.I. BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA Jl. Tatabumi No. 3 Banyuraden, Gamping, Sleman, D.I. Yogyakarta Telp./ Fax (0274) 617601
http://www.poltekkesjogja.ac.id e-mail: [email protected]
================================================================
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA
NOMOR : HK.01.07/1.1/ 2695 /2017
T E N T A N G
PANDUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BAGI DOSEN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
TAHUN 2017
===============================================================
DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
Menimbang : Bahwa untuk memberikan acuan bagi pengelola, dosen dan mahasiswa
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dalam menyelenggarakan
Pengabdian kepada Masyarakat secara profesional dan berkualitas
serta berdampak posistif bagi masyarakat, maka dipandang perlu untuk
menyusun Panduan Pengabdian kepada Masyarakat pada Politeknik
Kesehatan Kemenkes Yogyakarta
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3495);
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4586);
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Rapublik Indonesia Nomor 5063);
4. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5336);
5. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996
Nomor 49, tambahan Lembaran Negara Republik Indonisea No.
3637);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005, tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)
sebagaimana telah diubah melalui Peraturan Pemerintah Nomor
32 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
3 Unit Pengabmas ‘17
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun
2009, tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembar Negara Republik
Indonesia Nomor 5007); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5105) sebagaimana telah diubah melalui Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1144/Menkes/Per/VIII/Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementrian Kesehatan; 10. Permenristekdikti No: 44 / 2015, sebagai Revisi Permendikbud
No.49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikaan
Tinggi; 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.50 /2014,
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi 12. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.03.05/I.2/03086/2012 tntang Petunjuk Teknis Organisasi dan
Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan. 13. SK.Menteri Kesehtaan RI No: 220/Menkes/SK/VI/2013, tentang
Tim Binaan Wilayah Bidang Kesehatan 14. Surat Keputusan Kepala Badan PPSDM Kes.No:HK.02.04/III/I/
02662 /2013, tentang Panduan Pengabdian kepada Masyarakat
15. Surat Keputusan Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, No:
HK. 03. 05 /I /1/ 6713 /2014, tentang Penetapan Rencana
Strategis 2015 s.d 2019. 16. DIPA / RK-AKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
M E M U T U S K A N
Menetapkan Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA TENTANG
PANDUAN PENGABDIAN kepada MASYARAKAT
Kedua : Panduan Pengabdian kepada Masyarakat Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta, sebagaimana dimaksud dalam Diktum Pertama ,
tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Keputusan ini;
Ketiga : Panduan Pengabdian kepada Masyarakat Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta, sebagaimana dimaksud digunakan bagi Dosen untuk
institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Jenjang Diploma III dan D-IV;
Keempat : Panduan Pengabdian kepada Masyarakat sebagaimana dimaksud
terdiri dari standard dan Bentuk Pengabdian kepada Masyarakat dan
Pengelolaan Pengabdian Kepada masyarakat;
4 Unit Pengabmas ‘17
Kelima : Standard dan Bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat berisikan
tentang: Definisi. Tujuan, Standard Pengabdian kepada Masyarakat
dan Bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat
Keenam : Beaya yang diakibatkan oleh kegiatan ini dibebankan pada RK-AKL
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Tahun 2017
Ketujuh : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan dan apabila terdapat
kekeliruan dalam penetapan akan diadakan perbaikan.
Ditetapkan di: Yogyakarta
Pada Tanggal : 5 Juni 2017
------------------------------------------
Direktur
Abidillah Mursyid, SKM, MS
NIP.19560606 198111 1 001
Tembusan disampaikan Kepada Yth:
1. Sekretaris Jenderal Kemenkes RI di Jakarta
2. Inspektorat Jenderal Kemenkes RI di Jakarta
3. Kepala Badan PPSDM Kemenkes RI di Jakarta
4. Kepala Pusdiklatnakes Kemenkes RI di Jakarta
5. Kepala Biro Keuangan Kemenkes RI di Jakarta
6. Kepala KPPN Yogyakarta di Yogyakarta
7. Ketua SPI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
8. Ketua Jurusan di Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
9. A r s i p
5 Unit Pengabmas ‘17
TIM PENYUSUN BUKU PANDUAN PENGABDIAN kepada MASYARAKAT
BAGI DOSEN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
No Jabatan Panitia Nama
1 Penanggungjawab : Abidillah Mursyid, SKM.MS
(Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta)
2 Pengarah : 1. RR Sri Arini Winarti Rinawati,SKM., M.Kep.
(Pudir II, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta)
2. Sari Hastuti, SST.,MPH
(Pudir III, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta)
3 Ketua : Joko Susilo, SKM.,M.Kes.
( Pudir I Poltekkes Kemenkes Yogyakarta)
4 Sekretaris : Sabar Santoso, SPd.,APP.,M.Kes
(Ka.Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM)
Polekkes Kemenkes Yk).
5 Anggota: 1. Drs Hariya Kunjana
(Ka.Sub.Bag. Adak Polekkes Kemenkes Yk)
2. DR drg Wiworo Haryani, M.Kes
(Ka.Unit HPEU Polekkes Kemenkes Yk)
3. DR. Waryana, SKM.,M.Kes
(Ka.Unit Penjaminan Mutu Polekkes Kemenkes Yk)
4. Sri Muryani, SKM.,M.Kes
(Ka.Unit Laboratorium Polekkes Kemenkes Yk)
5. Rybob Khomes, S.Kom
(Ka.Unit Sistem Informasi)
6. Siti Nuryani, S.Si.,M.Sc
(Ka.Subunit PPM Jurusan Analis Kesehatan)
7. DR Ir I Made Alit Gunawan, M.Si.
(Ka.Subunit PPM Jurusan Gizi)
8. Niken Meilani, S.SiT.,M.Kes
(Ka.Subunit PPM Jurusan Kebidanan)
9. Suteja, S.Kep.,Ners.,M.Kep.Sp.KJ.
(Ka.Subunit PPPM Jurusan Keperawatan)
10. Dr. drg. Quroti A’yun, M.Kes
(Ka.Subunit PPPM Jurusan Keperawatan Gigi)
11. Muryoto, SKM.,M.Kes
(Ka.Subunit PPM Jurusan Kes. Lingkungan)
12. Apriyatni Condroekarini, SST.,M.Kes
(Staf Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat)
13 Ayu Triani, SST
(Staf Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat)
14 Andika Trisurini, S.Pd. (Staf Unit Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat)
15 Nurmadhani, AMd (Staf Urusan Akademik)
16 Sugeng Narwanto, AMd (Staf Urusan Akademik)
6 Unit Pengabmas ‘17
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karuniaNya, buku Panduan Pengabdian kepada Masyarakat dapat tersusun. Maksud
dan tujuan penyusunan Buku Panduan ini adalah untuk memberikan pedoman para
dosen dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat baik secara pasif atau
aktif. Pasif diartikan bahwa pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan atas
permintaan dari daerah atau Instansi lain. Aktif diartikan sebagai pelaksanaan atas
inisiatif dosen untuk pengabdian kepada masyarakat pada daerah atau lembaga
tertentu. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat baik pasif maupun aktif diarahkan
pada Gerakan Masyarakat untuk hidup Sehat (GERMAS), dan peningkatan
kesehatan keluarga.
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta menyadari bahwa kemampuan keuangan
dalam rangka mendukung pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat masih
sangat terbatas. Upaya kreatif perlu dilaksanakan untuk menjalin kerjasama
dengan instansi pemerintah maupun swasta, baik di dalam maupun di luar negeri
demi mendukung pelaksanaan pengabdian masyarakat.
Buku Panduan Pengabdian kepada Masyarakat perlu diterbitkan, mengingat
tugas dan fungsi para dosen dalam mengemban tugas Tri Dharma Perguruan
Tinggi harus melaksanakan salah satunya adalah melaksanakan kegiatan
Pengabdian kepada masyarakat. Buku Panduan ini diharapkan dapat meningkatkan
kualitas para dosen dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
Dalam penyusunan panduan pengabdian masyarakat, banyak masukan dari
berbagai pihak, untuk itu kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak atas saran-saran yang telah diberikan. Kami
menyadari bahwa buku panduan ini masih belum sempurna oleh karena itu kami
mengaharapkan masukan dari para pembaca.
Yogyakarta, 5 Juni 2017
Direktur
Abidillah Mursyid, SKM.,MS
NIP. 195606061981111001
7 Unit Pengabmas ‘17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka mengemban tugas pokok dan fungsi Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta adalah melaksanakan Tri
Dharma Perguruan tinggi, yang terdiri dari Pengajaran, Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat. Pengabdian Masyarakat, merupakan salah satu tugas
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta (Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta), sehingga perlu pengelolaan secara efektif dan efisien.
Langkah awal dalam pengelolaan diperlukan persepsi yang sama, diantara
para Dosen dalam menjalankan Pengabdian masyarakat. Untuk menyamakan
persepsi para pelaksana Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan sebagaimana
ketentuan Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di Perguruan Tinggi
oleh Direktorat Pengabdian pada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi tahun 2012, bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan
untuk menciptakan keunggulan, oleh karena itu Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta memandang perlu, disusun Panduan Pengabdian pada masyarakat
Pengabdian kepada masyarakat harus terarah dan bersifat Top Down
atau Bottom Up dengan dukungan dana, sarana dan prasarana dari Perguruan
Tinggi, serta Stake Holders, yang memiliki kepentingan secara langsung
maupun tidak langsung, dengan Gerakan Masyarakat untuk Hidup Sehat
(GERMAS), sehingga sebagai sasaran akhir dari program pengabdian
masyarakat adalah dihasilkannya inovasi teknologi serta rekayasa di bidang
kesehatan, yang pada akhirnya mampu meningkatkan dan memberdayakan
keluarga / masyarakat untuk hidup secara sehat.
Pembangunan Nasional dalam bidang pendidikan bertujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia
Indonesia yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju,
adil, makmur, dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945, yang tertuang pula dalam Visi
Pendidikan Nasional.
8 Unit Pengabmas ‘17
Visi Pendidikan Nasional adalah mewujudkan sistem pendidikan
sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua
warga negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas
sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 ayat 6 menyatakan bahwa, Pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong
belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai
dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan.
Dosen adalah pendidik yang harus terstandar seperti yang diamanatkan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 1 ayat 7 tentang Standar pendidik dan tenaga kependidikan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan
prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam
jabatan. Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada masa
yang akan datang adalah yang mampu menghadapi persaingan yang semakin
ketat dengan bangsa lain di dunia. Kualitas manusia Indonesia tersebut
dihasilkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, oleh karena itu
dosen mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis. Dosen
dalam tugas melaksanakan pengabdian kepada masyarakat merupakan
kegiatan pengaplikasian ilmu pengetahuan dan teknologi pembelajaran dan
hasil teknologi pembelajaran kepada masyarakat, di mana satu kegiatan yang
setara dengan 46 jam dan disetujui pimpinan serta tercatat sama dengan
1(satu) SKS.
Permasalahan di lingkungan Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan saat
ini, adalah masih heterogennya dosen baik jenis maupun kualifikasi
akademik, untuk mensikapi kesenjangan tersebut maka perlu adanya
peningkatan kualitas dosen dalam melaksanakan pengabdian masyarakat.
B. Dasar Hukum
1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4301)
9 Unit Pengabmas ‘17
2. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara RI
tahun 2005 Nomor 157, tambahan lembaran Negara RI nomor 4586)
3. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia nomor 5063)
4. UU No 12 / 2012 tentang Pendidikan Tinggi
5. Peraturan Pemerintah No.32/1996 tentang Tenaga Kesehatan
6. Peraturan Pemerintah No. 19 / 2005, tentang Standar Nasional
Pendidikan
7. Peraturan Pemerintah No.37 / 2009 tentang Dosen
8. Peraturan Pemerintah No.17/2010, tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
9. Permenkes No: 890/Menkes /Per/VIII/2007 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Politeknik Kesehatan
10. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
11. Permenristekdikti RI No: 44 / 2015, tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi, yang merupakan revisi Permendikbud RI No: 49 /
2014, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.50 /2014, tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
13. Kepmendiknas No.36/D/O/2001, Juknis Pelaksanaan Penilaian Angka
Kredit Jabatan Dosen
14. Keputusan Dirjen Dikti No, 48/DJ/Kep/1983 tentang Beban Tugas
Tenaga Pengajar pada Perguruan Tinggi Negeri
15. Panduan Pengabdian Kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi Edisi
VIII Dirjen DIKTI Kemdikbud Tahun 2012
16. SK.Menteri Kesehtaan RI No: 220/Menkes/SK/VI/2013, tentang Tim
Binaan Wilayah Bidang Kesehatan
17. SK.Ka.Badan PPSDM Kes.No:HK.02.04/III/I/ 02662/2013, tentang
Pedoman Pengabdian kepada Masyarakat
18. SK Dir.Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, No: HK.03.05/I/1/6713/2014,
tentang Penetapan Rencana Strategis 2015 s.d 2019.
19. DIPA / RK-AKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
10 Unit Pengabmas ‘17
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan Umum Panduan pengabdian pada masyarakat adalah memberikan
acuan bagi dosen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dalam melaksanakan
pengabdian kepada masyarakat, agar berkualitas dan professional.
2. Tujuan Khusus
a. Memberi acuan bagi dosen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dalam
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.
b. Mensinergikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta dengan kebijakan dan program pembangunan
kesehatan.
c. Menjawab tantangan kebutuhan IPTEKS di bidang kesehatan
d. Membangun jejaring kerja sama dosen dalam bidang kesehatan.
e. Meningkatan efisiensi, efektifitas dan kualitas dari unit pelaksana
pengabmas melalui networking dan resource sharing sehingga
menjamin kemudahan akses bagi sivitas akademika Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta dan masyarakat pengguna.
f. Menjamin kemudahan akses bagi sivitas akademika di Poltekkes
kemenkes Yogyakarta
D. Ruang Lingkup
Lingkup bahasan dalam pedoman ini mencakup:
1. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan pedoman, dasar hukum,
ruang lingkup, dan Pengertian-pengertian;
2. Standar dan bentuk pengabdian kepada masyarakat terdiri dari: definisi,
tujuan, standar pengabdian kepada masyarakat, bentuk pengabdian kepada
masyarakat; 3. Pengelolaan pengabdian kepada masyarakat terdiri dari : perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi termasuk
didalamnya indikator keberhasilan, sumber dana, dan publikasi.
E. Pengertian
1. Ilmu Pengetahuan adalah rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan
11 Unit Pengabmas ‘17
dikembangkan secara sistematis dengan pendekatan tertentu yang dilandasi
oleh metodologi ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif, kualitatif, maupun
eksploratif untuk menerangkan pembuktian gejala alam dan/atau gejala
kemasyarakatan tertentu.
2. Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan
dari penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang
menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan
peningkatan mutu kehidupan manusia.
3. Pengabdian Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan
kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
12 Unit Pengabmas ‘17
BAB II
STANDAR DAN BENTUK PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT A. Definisi
Pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan civitas akademika yang
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan
kesejahteraan masyarakat serta mencerdaskan kehidupan bangsa (UU
Pendidikan Tinggi No. 12 Tahun 2012).
Pengabdian kepada masyarakat di Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta
adalah kegiatan civitas akademika dengan cara memanfaatkan potensi yang ada
di Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta sebagai bentuk kontribusi
dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan berkeadilan.
B. Tujuan
Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah terwujudnya pengabdian kepada
masyarakat berbasis penalaran dan karya penelitian yang bermanfaat dalam
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan pengabdian kepada masyarakat pada Politeknik Kesehatan Yogyakarta
adalah:
1. Memberikan solusi berdasarkan kajian akademik atas kebutuhan, tantangan,
atau persoalan yang dihadapi masyarakat di bidang kesehatan, baik secara
langsung maupun tidak langsung, sehingga dapat meningkatkan kesehatan
keluarga / masyarakat;
2. Meningkatkan potensi masyarakat dibidang kesehatan melalui penyadaran,
pemberdayaan, pembinaan, pendampingan, pelatihan dengan penerapan
IPTEK sehingga terjadi pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat.
3. Menerapkan IPTEK di bidang kesehatan kepada masyarakat untuk
pengembangan martabat manusia dan keutuhan alam.
4. Menggerakkan dan mendayagunakan potensi hasil penelitian yang dimiliki
dosen untuk kepentingan pembelajaran dan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
C. Standar Pengabdian kepada Masyarakat
Sesuai dengan standar nasional yang diamanatkan pada
PERMENRISTEKDIKTI RI No: 44 / 2015, tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi, bahwa standar pendidikan tinggi adalah satuan standar yang
13 Unit Pengabmas ‘17
meliputi standar nasional pendidikan ditambah dengan standar penelitian dan
standar pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dilaksanakan secara terpisah dengan kegiatan pendidikan dan
pengajaran.
Standar pengabdian kepada masyarakat di lingkungan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Yogyakarta meliputi :
1. Standar Hasil Pengabdian Masyarakat
Standar hasil pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria
minimal hasil pengabdian kepada masyarakat dalam menerapkan,
mengamalkan, dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi guna
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hasil Pengabdian kepada masyarakat hendaklah memenuhi kebutuhan
masyarakat tersisih (preferential option for the poor) pada semua strata;
Hasil pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksudkan
adalah:
a. Penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat dengan
memanfaatkan keahlian sivitas akademika yang relevan;
b. Pemanfaatan teknologi tepat guna;
c. Bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; atau
d. Bahan ajar atau modul pelatihan untuk pengayaan sumber belajar.
2. Standar Isi Pengabdian Masyarakat
Standar isi pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria
minimal tentang kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada
masyarakat. Kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada
masyarakat sebagaimana dimaksud adalah mengacu pada standar
hasil pengabdian kepada masyarakat dan bersumber dari hasil
penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Hasil Penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dimaksud adalah:
a. Hasil penelitian yang dapat diterapkan langsung dan dibutuhkan oleh
masyarakat pengguna;
14 Unit Pengabmas ‘17
b. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka
memberdayakan masyarakat;
c. Teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan dalam rangka
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat;
d. Model pemecahan masalah, rekayasa sosial, dan / atau
rekomedasi kebijakan yang dapat diterapkan langsung oleh
masyarakat, dunia usaha, industri, dan/atau Pemerintah; atau
e. Kekayaan intelektual (KI) yang dapat diterapkan langsung oleh
masyarakat, dunia usaha, dan/atau industri.
3. Standar Proses Pengabdian Masyarakat
a. Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta melaksanakan kegiatan
Pengabdian kepada masyarakat berpedoman pada standar proses.
Standar Proses pengabdian kepada masyarakat merupakan
kriteria minimal tentang kegiatan pengabdian kepada
masyarakat, yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan kegiatan.
b. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat berupa Pelayanan
kepada masyarakat, Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi
sesuai dengan bidang keahliannya, Peningkatan kapasitas masyarakat,
atau Pemberdayaan masyarakat.
c. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud
wajib mempertimbangkan standar mutu, keselamatan kerja,
kesehatan, kenyamanan, serta keamanan pelaksana, masyarakat, dan
lingkungan.
d. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh
mahasiswa sebagai salah satu dari bentuk pembelajaran harus
diarahkan untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan
dan ketentuan peraturan di perguruan tinggi.
e. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh
mahasiswa dinyatakan dalam besaran SKS.
f. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus diselenggarakan
secara terarah, terukur, dan terprogram.
15 Unit Pengabmas ‘17
4. Standar Penilaian Pengabdian Masyarakat
a. Standar penilaian pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria
minimal tentang penilaian terhadap proses dan hasil pengabdian kepada
masyarakat.
b. Penilaian proses dan hasil pengabdian kepada masyarakat
sebagaimana dimaksud, dilakukan secara terintegrasi paling sedikit
memenuhi unsur:
1) Edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi
pelaksana agar terus meningkatkan mutu pengabdian kepada
masyarakat;
2) Objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan kriteria
penilaian dan bebas dari pengaruh subjektivitas;
3) Akuntabel, yang merupakan penilaian yang
dilaksanakan dengan kriteria dan prosedur yang jelas dan dipahami
oleh pelaksana pengabdian kepada masyarakat; dan
4) Transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil
penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.
c. Penilaian proses dan hasil pengabdian kepada masyarakat harus
memenuhi prinsip penilaian dan memperhatikan kesesuaian dengan
standar hasil, standar isi, dan standar proses pengabdian kepada
masyarakat.
d. Kriteria minimal penilaian hasil pengabdian kepada masyarakat
meliputi:
1) Tingkat kepuasan masyarakat;
2) Terjadinya perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
pada masyarakat sesuai dengan sasaran program;
3) Dapat dimanfaatkannya ilmu pengetahuan dan teknologi di
masyarakat secara berkelanjutan;
4) Terciptanya pengayaan sumber belajar dan/atau pembelajaran
serta pematangan sivitas akademika sebagai hasil pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi; atau
5) Teratasinya masalah sosial dan rekomendasi kebijakan
yang dapat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan.
16 Unit Pengabmas ‘17
e. Penilaian pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan dengan
menggunakan metode dan instrumen yang relevan, akuntabel, dan dapat
mewakili ukuran ketercapaian kinerja proses serta pencapaian kinerja
hasil pengabdian kepada masyarakat.
5. Standar Pelaksana Pengabdian Masyarakat
a. Standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat merupakan
kriteria minimal kemampuan pelaksana untuk melaksanakan
pengabdian kepada masyarakat.
b. Pelaksana pengabdian kepada masyarakat sebagaimana yang dimaksud
wajib memiliki penguasaan metodologi penerapan keilmuan yang
sesuai dengan bidang keahlian, jenis kegiatan, serta tingkat kerumitan
dan kedalaman sasaran kegiatan.
c. Kemampuan pelaksana pengabdian kepada masyarakat sebagaimana
dimaksud ditentukan berdasarkan:
1) Kualifikasi akademik; dan
2) Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
d. Kemampuan pelaksana pengabdian kepada masyarakat sebagaimana
dimaksud menentukan kewenangan melaksanakan pengabdian
kepada masyarakat.
e. Pedoman mengenai kewenangan melaksanakan
pengabdiankepada masyarakat ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Penguatan Riset dan Pengembangan.
6. Standar Sarana Prasarana Pengabdian Masyarakat
a. Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat
merupakan kriteria minimal tentang sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk menunjang proses pengabdian kepada masyarakat
dalam rangka memenuhi hasil pengabdian kepada masyarakat.
b. Sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan fasilitas perguruan tinggi yang
digunakan untuk:
1) Memfasilitasi pengabdian kepada masyarakat paling sedikit yang
terkait dengan penerapan bidang ilmu dari program studi yang
dikelola perguruan tinggi dan area sasaran kegiatan;
17 Unit Pengabmas ‘17
2) proses pembelajaran; dan
3) kegiatan penelitian.
c. Sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus
memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan,
dan keamanan.
7. Standar Pengelolaan Pengabdian Masyarakat
a. Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria
minimal tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,
pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.
b. Pengelolaan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana
dimaksud, dilaksanakan oleh unit kerja dalam bentuk kelembagaan
yang bertugas untuk mengelola pengabdian kepada masyarakat.
c. Kelembagaan pengelola pengabdian kepada masyarakat adalah lembaga
pengabdian kepada masyarakat, lembaga penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, atau bentuk lain yang sejenis sesuai dengan
kebutuhan dan ketentuan perguruan tinggi.
d. Kelembagaan sebagaimana dimaksud, wajib:
1) Menyusun dan mengembangkan rencana program pengabdian
kepada masyarakat sesuai dengan rencana strategis
pengabdian kepada masyarakat perguruan tinggi;
2) Menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan,dan
sistem penjaminan mutu internal kegiatan pengabdian kepada
masyarakat;
3) Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat;
4) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat;
5) Melakukan diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat;
6) Memfasilitasi kegiatan peningkatan kemampuan pelaksana
pengabdian kepada masyarakat;
7) memberikan penghargaan kepada pelaksana pengabdian
kepada masyarakat yang berprestasi;
18 Unit Pengabmas ‘17
8) Mendayagunakan sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat pada lembaga lain melalui kerja sama;
9) Melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis,
dan spesifikasi sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat; dan
10) Menyusun laporan kegiatan pengabdian pada masyarakat
yang dikelolanya.
e. Perguruan tinggi wajib:
1) Memiliki rencana strategis pengabdian kepada masyarakat
yang merupakan bagian dari rencana strategis perguruan tinggi;
2) Menyusun kriteria dan prosedur penilaian pengabdian
kepada masyarakat paling sedikit menyangkut aspek
hasil pengabdian kepada masyarakat dalam menerapkan,
mengamalkan, dan membudayakan ilmu pengetahuan dan
teknologi guna memajukan kesejahteraan umum serta
mencerdaskan kehidupan bangsa;
3) Menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan lembaga atau
fungsi pengabdian kepada masyarakat dalam menjalankan
program pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan;
4) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap lembaga atau
fungsi pengabdian kepada masyarakat dalam melaksanakan program
pengabdian kepada masyarakat;
5) Memiliki panduan tentang kriteria pelaksana
pengabdiankepada masyarakat dengan mengacu pada standar
hasil, standar isi, dan standar proses pengabdian kepada masyarakat;
6) Mendayagunakan sarana dan prasarana pada lembaga lain
melalui kerja sama pengabdian kepada masyarakat;
7) Melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis,
dan spesifikasi sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat;
8) Menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi
pengabdiankepada masyarakat dalam menyelenggarakan
program pengabdian kepada masyarakat paling sedikit melalui
pangkalan data pendidikan tinggi.
19 Unit Pengabmas ‘17
8. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Masyarakat
a. Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat merupakan kriteria minimal sumber dan
mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.
b. Perguruan tinggi wajib menyediakan dana internal untuk
pengabdian kepada masyarakat.
c. Selain dari dana internal perguruan tinggi, pendanaan pengabdian
kepada masyarakat dapat bersumber dari pemerintah, kerja sama
dengan lembaga lain di dalam maupun di luar negeri, atau dana dari
masyarakat.
d. Pendanaan pengabdian kepada masyarakat bagi dosen atau instruktur
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan untuk membiayai:
1) Perencanaan pengabdian kepada masyarakat;
2) Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;
3) Pengendalian pengabdian kepada masyarakat;
4) Pemantauan dan evaluasi pengabdian kepada masyarakat;
5) Pelaporan pengabdian kepada masyarakat; dan
6) Diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat.
e. Mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat diatur oleh pemimpin perguruan tinggi.
f. Perguruan tinggi wajib menyediakan dana pengelolaan pengabdian
kepada masyarakat.
g. Dana pengelolaan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk membiayai:
1) Manajemen pengabdian kepada masyarakat yang terdiriatas
seleksi proposal, pemantauan dan evaluasi, pelaporan, dan
diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat; dan
2) Peningkatan kapasitas pelaksana.
C. Bentuk Pengabdian kepada Masyarakat
Pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan dalam berbagai bentuk
kegiatan sesuai dengan budaya akademik, keahlian dan atau otonomi keilmuan
civitas akademika serta kondisi sosial budaya masyarakat dengan Gerakan
Masyarakat Sehat (GERMAS) menjuju Peningkatan Kesehatan Keluarga.
20 Unit Pengabmas ‘17
Bentuk program pengabdian kepada masyarakat yang dikembangkan Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta, meliputi:
1. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan Peningkatan Kesehatan
Keluarga, sebagai Penerapan hasil Penelitian
2. Program pendidikan masyarakat, berupa kegiatan-kegiatan pelatihan, dan
pendampingan berbagai aspek kesehatan di masyarakat;
3. Pelayanan kesehatan kepada masyarakat, berupa kegiatan-- kegiatan
pendampingan keahlian, fasilitasi, dan konsultasi serta kerjasama.
4. Bantuan aplikasi teknologi tepat guna di bidang kesehatan
5. Pengembangan kewirausahaan Keluarga / Masyarakat.
Berdasarkan bentuk kegiatan maka pelaksanaan pengabdian kepada
masyarakat dapat dibedakan atas :
1. Kegiatan yang direncanakan yaitu kegiatan yang dilakukan secara
terencana yang melibatkan Jurusan dan atau Prodi di lingkungan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta.
2. Kegiatan atas dasar permintaan/kebutuhan masyarakat yaitu kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh civitas akademika
Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta karena permintaan dari luar
institusi.
Pengabdian pada masyarakat di Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta
dapat dilakukan secara perorangan maupun kelompok atas nama institusi.
1. Perorangan yaitu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan
oleh seorang dosen;
2. Kelompok dosen yaitu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan oleh sekelompok dosen yang terdiri dari maksimal 5 (lima) orang
dengan mengikut sertakan mahasiswa, dengan materi Pengabdian masing-
masing (payung tempat), mahasiswa yang ikut mewakili Badan Eksekutif
Mahasiswa atau kelompok mahasiswa dengan Pembina.
3. Dosen atau Kelompok Dosen dalam Pelaksanaannya dengan
mempertimbangkan sebagai berikiut:
a. 1(satu) Judul atau 1(satu) masalah, 1(satu) dosen, 1(satu) tempat
b. Masalah sama beda tempat sasaran
c. Masalah beda dalam 1(satu) tempat dengan kelompok dosen
maksimal 5(lima) orang dosen secara terpadu (IPE dan IPC).
21 Unit Pengabmas ‘17
4. Institusi yaitu pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dengan
mengatasnamakan institusi Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta
yang terdiri dari 5(lima) orang dosen terpadu (IPE/IPC), dengan
mengikutsertakan mahasiswa, dengan materi Pengabdian masing-masing.
22 Unit Pengabmas ‘17
BAB III
PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
A. Perencanaan
1. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta wajib menyusun Rencana Induk
Pengabdian Masyarakat (RIPM) yang merupakan satu kesatuan dari
Rencana Strategi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, didasarkan pada
pengabdian kepada masyarakat, peta jalan (roadmap), ketersediaan sumber
daya manusia, serta sarana dan prasarana. Rencana induk pengabdian
kepada masyarakat tersebut dapat terdiri atas satu atau beberapa bidang
unggulan yang mengarah pada terbentuknya keunggulan di perguruan
tinggi.
2. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta menyusun panduan pengabdian kepada
masyarakat dengan mengacu pada buku Pedoman Pengabdian Kepada
Masyarakat yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Direktorat Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat Dirjen Dikti.
3. Poltekkes Kemenkes secara bertahap merumuskan beberapa bentuk
kegiatan atau model pengabdian kepada masyarakat yang relevan dan
mendukung sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengabdian kepada
masyarakat.
4. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta menyusun pedoman seleksi proposal
pengabdian kepada masyarakat (Instrumen) yang mengandung prinsip-
prinsip sebagai berikut:
a. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dimulai dari dosen dan atau
kelompok dosen dan mahasiswa dengan membuat perencanaan / usulan
pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk proposal yang
dilegalisasi sebagaimana sistematika terlampir. b. Proposal pengabdian kepada masyarakat yang disusun mengacu pada
Rencana Induk Kegiatan / POA /Jadwal c. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta menunjuk tim reviewer internal
berdasarkan kompetensinya, dinilai dari integritas, rekam jejak (track
record), kesesuaian bidang ilmu yang dibutuhkan, dan mekanisme
seleksi yang telah ditetapkan.
23 Unit Pengabmas ‘17
d. Adapun syarat-syarat tim reviewer adalah:
1) Mempunyai jabatan fungsional minimal Lektor / Kasubunit
Pengabmas Jurusan
2) Pendidikan minimal S2
3) Berpengalaman dalam bidang ilmu yang relevan, sesuai Jurusan
meliputi Jurusan Analis Kesehatan, Gizi, Kebidanan,
Keperawatan, Keperawatan Gigi dan Kesehatan Lingkungan
e. Tugas tim reviewer adalah:
1) Menilai atau menseleksi proposal untuk menetapkan proposal yang
dianggap layak untuk dilaksanakan
2) Mengevaluasi hasil pelaksanaan pengabdian pada masyarakat
B. Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat
Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat dilaksanakan dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Unit Pengabdian Masyarakat (PM) dan Sub Unit Pengabdian Masyarakat
melakukan koordinasi dan kontrak kerja pelaksanaan pengabdian kepada
masyarakat dengan dosen / ketua kelompok dosen yang proposal
pengabdian kepada masyarakatnya telah dilakukan kajian oleh Tim
Reviewer.
2. Kegiatan pengabdian kepada masayarakat dilaksanakan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan pada setiap tahun anggaran.
3. Mekanisme usulan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen, kelompok
ataupun institusi
C. Monitoring dan Evaluasi Pengabdian kepada Masayarakat (PkM)
1. Unit dan Sub Unit PkM wajib melakukan penjaminan mutu melalui
monitoring dan evaluasi internal pelaksanaan pengabdian masyarakat di
lapangan.
2. Hasil monitoring dan evaluasi tersebut digunakan sebagai dasar
pertimbangan untuk kelanjutan program pengabdian kepada masyarakat
pada tahun berikutnya.
3. Dosen/ketua kelompok dosen wajib melaporkan hasil kegiatan
pengabdian kepada masyarakat kepada Direktur melalui Sub Unit maupun
Unit PPM.
24 Unit Pengabmas ‘17
4. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat diharapkan disampaikan
luarannya melalui: seminar, jurnal ilmiah, dan mendapatkan HAKI, paten D. Pengorganisasian
1. Kegiatan perencanaan pengabdian masyarakat dimulai dengan pengajuan
proposal oleh dosen atau kelompok dosen dan mahasiswa melalui sub unit
Pengabdian Masyarakat di jurusan. Selanjutnya proposal tersebut
diverifikasi di tingkat jurusan untuk diteruskan ke Direktur melalui unit
Pengabdian Masyarakat. Pada tingkat Direktorat dilakukan review
terhadap kelayakan pelaksanaan proposal pengabdian masyarakat
berdasarkan sistematika penilaian terlampir.
2. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan sesuai jadwal
kegiatan yang sudah disusun dan disetujui. Kegiatan tersebut dipantau
oleh unit Pengabdian Masyarakat.
3. Sumber dana kegiatan pengabdian kepada masyarakat Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta dapat bersumber dari:
a. Pengabdian kepada masyarakat dengan dana DIPA / RK-AKL
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta:
1) Program pendidikan masyarakat, berupa kegiatan-- kegiatan
pelatihan, dan pendampingan berbagai aspek kesehatan di
masyarakat;
2) Pelayanan kesehatan kepada masyarakat, berupa kegiatan-kegiatan
pendampingan keahlian, fasilitasi, dan konsultasi serta kerjasama. 3) Bantuan aplikasi teknologi tepat guna di bidang kesehatan 4) Penerapan hasil penelitian 5) Pengembangan kewirausahaan.
b. Pengabdian kepada masyarakat dengan dana lembaga lain / swasta :
1) Setiap dosen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta berhak mengajukan
kegiatan pengabdian sesuai dengan ketentuan dari pihak pemberi
dana. 2) Pedoman pengajuan proposal dan jumlah dana disesuaikan dengan
pihak pemberi dana.
4. Penetapan alokasi dana pengabdian kepada masyarakat bagi pelaksana
pengabdian kepada masyakarat yang didanai oleh DIPA Poltekkes
Yogyakarta adalah sebagai berikut:
25 Unit Pengabmas ‘17
a. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta membuat Rencana Anggaran Belanja
pengabdian kepada masyarakat yang ditetapkan secara proposional
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Alokasi dana DIPA/RK-AKL pengabdian kepada masyarakat yang
telah ditetapkan dimanfaatkan untuk pengembangan dan peningkatan
angka partisipasi dosen dalam melaksanakan pengabdian kepada
masyarakat.
c. Pelaporan kegiatan Pengabdian Masyarakat disusun berdasarkan
sistematika pelaporan sesuai dengan lampiran.
E. Alur Usulan Proposal Pengabdian kepada Masyarakat dari Dosen
Pengajuan Proposal
Subunit Pengabmas
Unit Pengabmas Direktotat
Review (Dirktrat 1 dan Jurusan 1)
Feedback
Diterima Diperbaiki (Revisi / Ganti Judul)
Revisi Proposal
Kontrak
Pelaksanaan Pengabmas
Monev
Laporan Pengabdian Masyarakat
26 Unit Pengabmas ‘17
BAB IV
PENUTUP
Pedoman pengabdian kepada masyarakat ini, diharapkan dapat memberikan kejelasan
pengelolaan dan penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat di Poltekkes Kementerian
Kesehatan Yogyakarta. Dengan demikian ada persamaan cara pandang mulai dari prinsip-
prinsip perencanaan, Pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan. Persamaan cara
pandang ini, diharapkan mulai dari tingkat Direktorat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta,
Jurusan hingga Program Studi, Dosen serta Mahasiswa.
Pedoman ini juga diharapkan memberikan arah kkegiatan pengabdian kepada
masyarakat sesuai keperluan, kondisi, dan permasalahan yang dihadapi masing-masing, oleh
karenanya hal-hal yang belum terkandung dalam pedoman ini dapat dilengkapi.
Keberhasilan program pengabdian kepada masyarakat tidak hanya ditentukan oleh
adanya pedoman ini, akan tetapi sangat ditentukan oleh komitmen dan semangat dari semua
pihak terkait.
27 Unit Pengabmas ‘17
Lampiran I
SISTEMATIKA PENULISAN
A. PROPOSAL
Cover judul Singkat dan cukup spesifik tetapi jelas dan lengkap untuk menggambarkan kegiatan pengabdian yang akan dilakukan mudah dimengerti dan sinkron dengan isi proposal. Usulan program hendaknya disesuaikan dengan bidang keilmuan yang ditekuni dan menjadi perhatian pengusul.
Halaman pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel (jika ada)
Daftar Gambar (jika ada)
Daftar Lampiran (jika ada)
BAB I: PENDAHULUAN a. Analisis Situasi
Gambarkan secara kuantitatif potret, profil, dan kondisi khalayak sasaran yang akan dilibatkan dalam kegiatan pengabdian, termasuk mengacu hasil penelitian yang akan diimplementasikan. Gambarkan pula kondisi dan potensi wilayah dari segi fisik, sosial, ekonomi maupun lingkungan yang relevan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan yang diusulkan hendaknya spesifik dengan memperhatikan kebutuhan khalayak sasaran dan betul-betul merupakan Penerapan Iptek/hasil penelitian.
b. Perumusan Masalah Rumuskan masalah secara konkret dan jelas. Perumusan masalah menjelaskan pula definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan pengabdian.
c. Tujuan kegiatan Rumuskan tujuan yang akan dicapai secara spesifik yang merupakan kondisi baru yang diharapkan terwujud setelah kegiatan pengabdian selesai. Rumusan tujuan hendaknya jelas dan dapat diukur baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
d. Khalayak Sasaran Uraikan spesifikasi dan profil khalayak sasaran yang dianggap strategis (mampu dan mau) untuk dilibatkan dalam pengabdian, serta dapat menyebarluaskan hasil kegiatan pada anggota khalayak sasaran yang lain. Proses pemilihan khalayak sasaran hendaknya dilakukan dengan melihat situasi lapangan dan berdasarkan kriteria yang disiapkan oleh pengusul / tim pengusul.
e. Manfaat kegiatan Gambarkan manfaat bagi khalayak sasaran, dari sisi ekonomi maupun pengabdian, apabila perubahan kondisi terjadi setelah kegiatan pengabdian selesai.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari pengabdian yang akan dilakukan. Tinjauan Pustaka menguraikan teori, temuan, dan bahan yang berkaitan dengan pengabdian yang akan diterapkan ( menyesuikan dengan topiknya). Uraian dalam Tinjauan Pustaka dibawa untuk menyusun kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam pengabdian. Tinjauan Pustaka mengacu pada Daftar Pustaka yang disajikan di lampiran.
28 Unit Pengabmas ‘17
BAB III: PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Metode / Strategi Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Gambarkan cara pengabdian secara jelas dan terinci sehingga mampu menyelesaikan permasalahan yang telah dirumuskan. Kegiatan yang dilaksanakan didasarkan pada hasil-hasil penelitian / pendidikan.
b. Waktu dan Tempat
Lokasi pelaksanaan kegiatan dengan informasi jarak dari Poltekkes.
c. Sarana dan alat
Disebutkan Sarana dan alat-alat yang digunakan
d. Keterkaitan Uraikan keterkaitan antara kegiatan yang dilakukan dan berbagai institusi terkait dengan menjelaskan peran dan manfaat yang diperoleh setiap institusi yang terkait.
e. Rancangan Evaluasi Uraikan bagaimana dan kapan evaluasi akan dilakukan. Apa saja kriteria, indikator pencapaian tujuan, dan tolok ukur yang digunakan untuk menyatakan keberhasilan dari kegiatan yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA. Daftar Pustaka, gunakan sistem nama dan tahun, dengan urutan abjad nama pengarang, tahun, judul tulisan/buku, dan nama jurnal atau kota & penerbit.
LAMPIRAN.
a. Jadwal Pelaksanaan
Gambarkan tahap-tahap kegiatan dan jadwal secara spesifik dan jelas dalam suatu bar-
chart. Jelaskan pula apa yang akan dikerjakan, kapan, dan di mana. b. Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Tim Pengusul / Pelaksna (cantumkan pengalaman
Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat). Bubuhkan tanggal, nama jelas dan tanda tangan.
c. Rencana Anggaran Belanja (per dosen sebesar Rp 5.000.000,-) yang penggunaan
nya meliputi:
1) Biaya untuk narasumber luar / Fasilitator luar Poltekkes, maksimal 20% :
a) Honorarium Nara sumber Luar.
b) Honorarium Fasilitator Lapangan.
2) Belanja Barang dan Perjalanan maksimal 80%:
a) Belanja Barang maksimal 65%, meliputi:
Bahan Kontak (bantuan kepada masyarakat)
Konsumsi Pembekalan, Konsumsi Perkenalan, Rapat Penyajian data,
Perencanaan bersama masyarakat, Penyuluhan / Pelatihan dan Penutupan
Alat Tulis Kantor
Foto Copy
Sewa tempat, sound system, peralatan.
b) Belanja Perjalanan, maksimal 15 %:
Transport pelaksana Dosen dengan mempertimbangkan kepatutan (Tidak
menggunakan mobil Dinas) meliputi Penjajagan, Pengambilan data,
Penyuluhan / Pelatihan kesehatan;
Transport Narasumber luar
Fasilitator luar
3) Penyelenggaraan (seleksi, pembinaan, konsumsi seminar, ATK, monitoring
dan evaluasi) 0%:
a) Konsumsi Snack Rapat / Reviewer
b) Konsumsi Rapat (makan)
c) Alat Tulis kantor
d) Foto Copy
e) Transport Pemantauan Internal (Tidak menggunakan mobil Dinas);
29 Unit Pengabmas ‘17
Lampiran II
B. SISTEMATIKA LAPORAN PENGABDIAN kepada MASYARAKAT
Cover judul Singkat dan cukup spesifik tetapi jelas dan lengkap untuk menggambarkan kegiatan pengabdian yang akan dilakukan mudah dimengerti dan sinkron dengan isi proposal. Usulan program hendaknya disesuaikan dengan bidang keilmuan yang ditekuni dan menjadi perhatian pengusul. Halaman pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel (jika ada)
Daftar Gambar (jika ada)
Daftar Lampiran (jika ada)
BAB I: PENDAHULUAN
a. Analisis Situasi Gambarkan secara kuantitatif potret, profil, dan kondisi khalayak sasaran yang akan dilibatkan dalam kegiatan pengabdian. Gambarkan pula kondisi dan potensi wilayah dari segi fisik, sosial, ekonomi maupun lingkungan yang relevan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan yang diusulkan hendaknya spesifik dengan memperhatikan kebutuhan khalayak sasaran dan betul-betul merupakan Penerapan Iptek. / hasil penelitian
b. Perumusan Masalah Rumuskan masalah secara konkret dan jelas. Perumusan masalah menjelaskan pula definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan pengabdian.
c. Tujuan kegiatan Rumuskan tujuan yang akan dicapai secara spesifik yang merupakan kondisi baru yang diharapkan terwujud setelah kegiatan pengabdian selesai. Rumusan tujuan hendaknya jelas dan dapat diukur baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
d. Khalayak Sasaran Uraikan spesifikasi dan profil khalayak sasaran yang dianggap strategis (mampu dan mau) untuk dilibatkan dalam pengabdian, serta dapat menyebarluaskan hasil kegiatan pada anggota khalayak sasaran yang lain. Proses pemilihan khalayak sasaran hendaknya dilakukan dengan melihat situasi lapangan dan berdasarkan kriteria yang disiapkan oleh pengusul / tim pengusul.
e. Manfaat kegiatan Gambarkan manfaat bagi khalayak sasaran, dari sisi ekonomi maupun pengabdian, apabila perubahan kondisi terjadi setelah kegiatan pengabdian selesai.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari pengabdian yang akan dilakukan. Tinjauan Pustaka menguraikan teori, temuan, dan bahan yang berkaitan dengan pengabdian yang akan diterapkan (menyesuikan dengan topiknya). Uraian dalam Tinjauan Pustaka dibawa untuk menyusun kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam pengabdian. Tinjauan Pustaka mengacu pada Daftar Pustaka yang disajikan di lampiran.
30 Unit Pengabmas ‘17
BAB III: PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Metode / Strategi Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Gambarkan cara pengabdian secara jelas dan terinci sehingga mampu menyelesaikan permasalahan yang telah dirumuskan. Kegiatan yang dilaksanakan didasarkan pada hasil-hasil penelitian / pendidikan.
b. Waktu dan Tempat Lokasi pelaksanaan kegiatan dengan informasi jarak dari Poltekkes.
c. Sarana dan alat
Disebutkan Sarana dan alat-alat yang digunakan
d. Keterkaitan Uraikan keterkaitan antara kegiatan yang dilakukan dan berbagai institusi terkait dengan menjelaskan peran dan manfaat yang diperoleh setiap institusi yang terkait.
e. Rancangan Evaluasi Uraikan bagaimana dan kapan evaluasi akan dilakukan. Apa saja kriteria, indikator pencapaian tujuan, dan tolok ukur yang digunakan untuk menyatakan keberhasilan dari kegiatan yang dilakukan.
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN a. Gambaran Umum b. Hasil Kegiatan c. Pembahasan
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan (menjawab tujuan) b. Saran (menjawab manfaat)
DAFTAR PUSTAKA. Daftar Pustaka, gunakan sistem nama dan tahun, dengan urutan abjad nama pengarang, tahun, judul tulisan/buku, dan nama jurnal atau kota & penerbit.
LAMPIRAN.
a. Jadwal Pelaksanaan
Gambarkan tahap-tahap kegiatan dan jadwal secara spesifik dan jelas dalam suatu bar-chart.
Jelaskan pula apa yang akan dikerjakan, kapan, dan di mana. b. Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Tim Pengusul / Pelaksna (cantumkan pengalaman
Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat). Bubuhkan tanggal, nama jelas dan tanda tangan. c. Realisasi Anggaran Belanja.
31 Unit Pengabmas ‘17
Lampiran III
SAMPUL DEPAN
Warna disesuaikan Jurusan ............
dengan ukuran kertas A4
USUL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
(LOGO POLTEKKES KEMENKES
YOGYAKARTA)
JUDUL PENGABDIAN
Oleh:
Nama
NIDN PELAKSANA *) (tuliskan semua nama pelaksana lengkap dengan
gelar akademik)
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN ............. / PRODI ...................
Tahun ……
*) Bagi yang belum memiliki NIDN bisa menggunakan NIP/NUPN
32 Unit Pengabmas ‘17
Lampiran IV
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul :.......................................................................... 2. Bidang Pengabdian :..........................................................................
3.
Ketua Tim Pengusul
(Pengabdi)
a. Nama Lengkap :…………………………………………………….. b. Jenis Kelamin :……………………………………………………..
c. NIDN *) :……………………………………………………..
d. Disiplin Ilmu :…………………………………………………….. e. Pangkat/Golongan :……………………………………………………..
f. Jabatan :……………………………………………………..
g. Jurusan/Prodi :…………………………………………………….. h. Alamat :……………………………………………………..
i. Telp/Faks/E-mail : ……………………………………………………. j. Alamat Rumah :……………………………………………………..
4. Jumlah Anggota :………………………………Orang
a. Nama Anggota I :…………………………………………………….. b. Nama Anggota II :……………………………………………………..
5. Lokasi Kegiatan :
a. Lokasi Kegiatan/ Mitra (1) : .................................................
Wilayah Mitra
(Desa/Kecamatan): ...................................
b. Kabupaten/Kota : Provinsi :
c. Jarak PT ke lokasi mitra
(km) :
6. Jumlah dana yang diusulkan : Rp 5.000.000,-
Ketua Jurusan
cap dan tanda tangan
Nama
NIP
Yogyakarta, tanggal bulan tahun Pengusul / Ketua Tim Pengusul,
Nama
NIP
Reviewer I:
Kaunit Pengabmas
Tanda tangan,
Nama,
NIP
Reviewer II :
Kasubunit Pengabmas Jurusan
Tanda tangan,
Nama,
NIP
Mengetahui, Direktur,
Abidillah Mursyid, SKM.,M.Kes
NIP.19560606 1981111001
33 Unit Pengabmas ‘17
Lampiran V TEKNIS
A. TEKNIS PENULISAN Teknis penulisan proposal mengikuti ketentuan-ketentuan umum sebagai berikut: 1. Proposal diketik di atas kertas A4, jenis huruf Times new roman, ukuran font 12, diketik satu
setengah spasi (1.5 spasi). 2. Proposal dijilid rangkap 3 (tiga) dengan warna cover:
a. Jurusan Analis Keshatan, warna cover Kuning krem
b. Jurusan Giz,i warna cover Biru
c. Jurusan Kebidanan, warna cover Hijau
d. Jurusan Keperawatan, warna cover Merah
e. Jurusan Keperwatan Gigi, warna cover Orange
f. Jurusan Keshatan Lingkungan, warna cover Kuning kecoklatan 3. Proposal ditulis secara lengkap, mencakup semua komponen dan sistematika yang
dipersyaratkan (mulai cover judul sampai daftar riwayat hidup). 4. Lembar pengesahan proposal ditandatangani oleh ketua pelaksana, ketua jurusan dan Direktur. 5. Lembar pengesahan laporan hasil pengabdian masyarakat ditandatangani oleh ketua pelaksana,
reviewer, ketua jurusan dan Direktur
B. MEKANISME PENGUSULAN PROPOSAL
Pengusulan proposal mengikuti mekanisme dan alur sebagai berikut: 1. Proposal yang telah lengkap dan telah ditandatangani dikumpul di masing-masing jurusan dan
dikirim secara kolektif ke Direktorat. 2. Panitia Direktorat membentuk tim reviewer terdiri dari unsur Jurusan dan unsur Direktorat, yang
akan bertugas menseleksi semua proposal yang diajukan.
3. Panitia Direktorat akan mengumumkan hasil seleksi kepada setiap pengusul atau melalui
jurusan. 4. Pengusul yang proposalnya diterima akan menandatangani kontrak pengabdian masyarakat.
C. PENILAIAN PROPOSAL Setiap proposal yang masuk ke panitia akan dinilai untuk menentukan kelayakan perolehan bantuan pendanaan. Penilaian proposal pengabdian masyarakat akan dilakukan oleh reviewer dengan mengacu kepada LIMA kriteria penilaian yaitu: 1. Permasalahan/tema yang diusung.
2. Tujuan dan manfaat kegiatan
3. Bentuk kegiatan (metode) yang akan dilakukan.
4. Penilaian selama kegiatan 5. Tingkat keterlaksanaan (visilibilitas) kegiatan.
D. Format penilaian dan alasan penolakan proposal dapat dilihat pada lampiran VIII
E. REVIEWER
1. Setiap satu unit kegiatan pengabdian kepada masyarakat akan direview oleh seorang
reviewer.
2. Reviewer adalah Kaunit PkM dan kasubunit PkM Jurusan serta dari Kaunit pada
Direktorat yang ditugaskan oleh Direktur.
3. Reviewer minimal harus berpendidikan S2
4. Tugas reviewer adalah: 1) Menilai/menseleksi proposal untuk menetapkan proposal yang dianggap layak untuk
mendapat bantuan dana pengabdian masyarakat. 2) Mendampingi dosen selama melakukan pengabdian masyarakat untuk memastikan
bahwa pengabdian masyarakat dilakukan secara benar sesuai dengan jadwal dan ketentuan.
3) Mereview/menilai naskah laporan hasil pengabdian masyarakat yang telah dibuat
oleh dosen. 4) Menandatangi naskah laporan pengabdian masyarakat dosen yang didampinginya
34 Unit Pengabmas ‘17
Lampiran VI
Penilaian Proposal
1. Pra Seleksi
Mengingat adanya keterbatasan jumlah reviewer dibandingkan jumlah usulan proposal yang diterima, dipandang perlu untuk melakukan proses pra seleksi usulan. Proses ini dilaksanakan selama 1 (satu) hari dan ditugaskan kepada tim reviewer. Kegiatan pra seleksi menitik beratkan kepada aspek: a. Kelengkapan Administrasi Usulan (ketepatan informasi dalam lembar pengesahan dan
aspek legal usulan)
b. Kesesuaian dengan Panduan Proposal Pengabdian Masyarakat
c. Kelengkapan Lampiran Usulan (denah lokasi, surat kesediaan bekerjasama mitra
program, dan biodata yang ditandatangani 2. Seleksi
Setiap usulan proposal unggulan akan dievaluasi menggunakan instrumen penilaian seperti disajikan pada halaman berikut :
35 Unit Pengabmas ‘17
Lampiran VII
FORMAT PENILAIAN PROPOSAL PENGABDIAN kepada MASYARAKAT
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2017
Identitas :
1. Judul : …………………………………………………………………
2. Ketua Tim Pengusul :
3. Bidang Ilmu :
4. Jumlah Anggota :
5. Belanja yang
disetujui
:
Kriteria dan Acuan Penilaian: No KRITERIA ACUAN PENILAIAN BOBOT (%) SKOR NILAI
(Bobot x Skore)
1 Masalah yang
ditangani
Judul:
-Halaman Pengesahan
-Kata Pengantar
-Daftar Tabel (jika ada)
-Daftar Gambar (jika ada)
-Daftar Lampiran (jika ada)
25
Pendahuluan:
- Latar Belakang /Analisis
Situasi
- Perumusan Masalah
- Tujuan Kegiatan
- Khalayak Sasaran
- Manfaat Kegiatan
Tinjauan Pustaka
2
Tujuan dan
Manfaat
Tujuan , Manfaat
20
3
Pelaksanaan /
Bentuk Kegiatan
(metode)
- Pemecahan Masalah
- Metode/Strategi
- Waktu dan Tempat
- Sarana dan Alat
- Keterkaitan
25
4 Evaluasi - Rancangan Evaluasi
10
5
Fisibilitas
Penerapan
- Rencana Jadwal
- Organisasi Pelaksana
- Rencana Anggaran Belanja
- Lain-lain
20
JUMLAH 100
Catatan:
Skor:1, 2, 4 dan 5. (1= Sangat Kurang, 2= Kurang, 4= Baik, 5 = Sangat Baik)
Nilai diterima; > 350
Hasil Penilaian : Diterima / Diperbaiki * (Coret salah satu)
Yogyakarta, ……………….. 2017.
Penilai
Nama
NIP
36 Unit Pengabmas ‘17
Lampiran VIII
ALASAN PERBAIKAN
No Kriteria Acuan Penilaian Alasan Perbaikan
1 Masalah yang
ditangani
Judul Judul tidak mencerminkan program
Pendahuluan 1. Sosialisasi pengetahuan dan
Ketrampilan
2. Data tidak lengkap,tidak kuantitatif,
dan relevan dengan masalah serta
analisis kurang tajam
Tinjauan Pustaka Tinjauan dan daftar pustaka untuk
mendukung analisis situasi kurang
Perumusan masalah Masalah tidak spesifik, kurang konkret
dan tidak menggambarkan masalah
khalayak sasaran serta lebih bersifat
maslah pengajar/ perguruan tinggi
2 Tujuan dan manfaat Tujuan Tujuan tidak spesifik, tidak/sulit terukur
dan kurang menggambarkan perubahan
kondisi khalayak
Manfaat
Penggambaran manfaat kurang relevan
dengan tujuan dan khalayak sasaran
3 Kerangka Berfikir Pemecahan masalah
Penggambaran alternatif kurang
lengkap dan dasar pemilihan cara
pemecahan masalah kurang dilandasi
teori, kenyataan, dan kondisi yang ada.
Khalayak sasaran Identifikasi khalayak sasaran – antara
yang strategis kurang spesifik, tidak
jelas, dan daya sebar ke khalayak
sasaran yang lain kurang
Keterkaitan dengan
instansi lain
Keterkaitan dengan institusi terkait
kurang, sedangkan peran institusi terkait
tidak jelas
Metode kegiatan Metode kurang relevan dengan
pencapaian tujuan serta kurang relevam
dengan kondisi khalayak sasaran
4 Evaluasi Rancanagan Evaluasi 1. Kriteria variabel evaluasi kurang
relevan dengan tujuan, proses
kegiatan, dan manfaat
2. Metode evaluasi kurang rinci dan
kurang relevan dengan kriteria
variabel
3. Tolok ukur kurang spesifik dan
kurang jelas
5 Fisibilitas Penerapan
Ipteks
Rencana dan jadwal
Organisasi Pelaksana
1. Rencana danjadwal kerja kurang rinci
dan kurang relevan dengan tujuan,
metode, khalayak, serta
kondisi/kemampuan para pelaksana;
2. Komposisi personalia kurang
mencerminkan kebutuhan pemecahan
masalahatas dasar bidang ilmu
3. Biaya kurang relevan dengan kegiatan
yang dilakukan serta komponen biaya
kurang rinci
4. Lain-lain (format tidak sesuai,
lampiran kurang lengkap, dsb)*
37 Unit Pengabmas’17
Lampiran : IX FORMAT MONITORING / SUPERVISI DAN EVALUASI PENGABDIAN MASYARAKAT
Identitas Program 1 Judul : .........................................................
2 Ketua Tim pelaksana : .........................................................
3 Jurusan/Program studi : ........................................................
4.Biaya : Rp ....................................................
5.Lokasi Kegiatan : …………………………………..
Substansi Pemantauan
Program :
- Tanggal mulai ....................................... - Perkiraan tanggal penyerahan laporan ........................................ - Perkiraan tanggal penyerahan artikel ilmiah ..........................................
Peranan Unit Litbang dan Pengabmas
- Seleksi usul Penerapan Ipteks Ya/Tidak - Menyelenggarakan seminar proposal Ya/Tidak - Memantau pelaksanaan program Ya/Tidak - Menyelenggarakan seminar hasil Ya/Tidak - Menggandakan laporan Ya/Tidak - Mengirim laporan Ya/Tidak - Meminta artikel Ilmiah untuk publikasi Ya/Tidak
- Layanan lainnya,
sebutkan .................................... Keterkaitan pelaksanaan dengan usul
- Waktu pelaksanaan Sesuai/tidak sesuai - Bahan yang dipakai Sesuai/ tidak sesuai - Alat yang digunakan Sesuai/ tidak sesuai - Kerangka pemecahan masalah Sesuai/ tidak sesuai - Metode Sesuai/ tidak sesuai - Belanja Sesuai/ tidak sesuai - Personalia ............................... - Bila menyimpang berikan penjelasan
Cara pemantauan :
- Tinjauan lapangan
- Tinjauan lab
- Wawancara
- Melihat data dasar/foto/laporan
- Lainnya, sebutkan
6. Masalah yang dihadapi pelaksana dan upaya mengatasinya : ……… 7. Hasil penting dalam penerapan ipteks
:…………………………… 8. Penilaian umum dan saran
:………………………………………..
Yogyakarta, tanggal bulan tahun
Mengetahui Pemantau KaunitPengabdian Masyarakat Nama Nama NIP NIP
38 Unit Pengabmas’17
Lampiran: X
RENCANA INDUK KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2017
No Kegiatan Jan Feb Mart April Mei Juni Juli Agts Sept Okt Nop Des Ket
1 Menyusun Draft Pedoman
Pengabmas xx
2 Rapat dengan sub unit Pengabmas
Jurusan
xx
xx
3 Revisi Penyusunan Pedoman
Pengabmas
xx
xx
4 Koordinasi dengan Jurusan dan
ceking RK-AKL Pengabmas 2017
xx
5 Pengajuan Proposal dari Dosen ke
direktorat disertai Rencana
Anggaran Belanja
xx
6 Review Proposal xx 7 Feedback Review dan
Pengembalian proposal kepada
Dosen
xx
8 Revisi Proposal xx 9 Penyerahan proposal final ke
Direktorat dan Proses SK.
xx
xx
10 Pelaksanaan Kegiatan xx xx xx xx 11 Monitoring dan evaluasi kegiatan xx xx 12 Laporan pelaksanaan kegiatan
pengabmas an SPJ xx
13 Persiapan Pengabdian kepada
Masyarakat tahun berikutnya xx xx
39 Unit Pengabmas’17
Lampiran: XI
TA : 2017
Nomor Bukti :
Mata Anggaran : 5034.046.051.A.521219
BUKTI PEMBAYARAN
Sudah Terima dari : Pejabat Pembuat Komitmen Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta
(RM)
Jumlah Uang : Rp 5.000.000,-
Terbilang : ## Lima Juta Rupiah ##.
Untuk Pembayaran : Pembayaran biaya pelaksanaan pengabdian kepada Masyarakat atas
nama ………… …………Prodi ……………………. Jurusan ……………,
di …………….. …………… pada bulan 2017.
Dengan Judul ………………………
Rincian Terlampir
PPN : Rp 454.545,-
PPH: Rp 68.182,-
Jumlah Rp 522.727,-
Yogyakarta,…………….. 2017
a.n. Kuasa Pengguna Anggaran Pelaksana PkM
Pejabat Pembuat Komitmen
Ika Prasetyo Nugroho, SE Nama Terang,
NIP.19820309 200801 1 010 NIP
___________________________________________________________________________
Barang / Pekerjaan tersebut telah diterima / diselesaikan dengan lengkap dan baik
Pejabat yang bertanggungjawab
Ketua Jurusan ………………..
Nama Terang
NIP…………………
40 Unit Pengabmas’17
LAMPIRAN RINCIAN PEMBELANJAAN
Contoh:
No Jenis Pembelanjaan Frek Hrg Satuan Jumlah 1 Konsumsi 30 org Rp 15.000,- Rp 450.000,-
2 Cetak Format
3 Penggandaan Laporan
4 Pengambilan Data (transport)
5 Pembelian Bahan Kontak
6 dst
7 Pajak Rp 522.727,- Rp 522.727,-
Jumlah Rp 5.000.000,-
Nb: Lampiran harus dilengkapi dengan bukti nota asli
Yoyakarta, …………….… 2017
Yang Menerima Yang Menyerahkan
RT / RW / Dukuh/ Lurah
……….………………… Dosen Pelaksana