7
PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR Apa yang akan Anda lakukan jika Anda menemukan seseorang yang mengalami kecelakaan atau seseorang yang terbaring di suatu tempat tanpa bernafas spontan? Apakah Anda dapat menentukan orang tersebut sudah mati? Seseorang yang mengalami henti nafas ataupun henti jantung belum tentu ia mengalami kematian, mereka masih dapat ditolong. Dengan melakukan tindakan pertolongan pertama, seseorang yang henti napas dan henti jantung dapat dipulihkan kembali. Tindakan pertolongan pertama yang dilakukan untuk memulihkan kembali seseorang yang mengalami henti napas dan henti jantung disebut bantuan hidup dasar, atau dalam istilah Inggris disebut BacisLife Support. Bantuan hidup dasar inilah yang harus dikuasai oleh masyarakat awam, karena bisa dilakukan sebelum korban sampai dirumah sakit. Waktu sangat penting dalam melakukan bantuan hidup dasar. Otak dan jantung bila tidak mendapat oksigen lebih dari 8- 10 menit akan mengalami kematian, sehingga korban tersebut dapat mati.Bantuan hidup dasar (BHD) dibagi menjadi 3 tahapan yaitu ABC yang dilakukan secara simultan. Sebelum melakukan tayhapan A (airway) terlebih dahulu dilakukan prosedur awal pada pasien/ korban, yaitu: 1. Memastikan keamanan lingkungan Aman bagi penolong maupun aman bagi korban itu sendiri. 2. Memastikan kesadaran korban Dalam memastikan kesadaran korban dapat dilakukan dengan menyentuh atau menggoyangkan bahu

Panduan Tentang Bantuan Hidup Dasar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Panduan Tentang Bantuan Hidup Dasar

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR

Apa yang akan Anda lakukan jika Anda menemukan seseorang yang mengalami

kecelakaan atau seseorang yang terbaring di suatu tempat tanpa bernafas spontan? Apakah Anda

dapat menentukan orang tersebut sudah mati? Seseorang yang mengalami henti nafas ataupun

henti jantung belum tentu ia mengalami kematian, mereka masih dapat ditolong. Dengan

melakukan tindakan pertolongan pertama, seseorang yang henti napas dan henti jantung dapat

dipulihkan kembali. Tindakan pertolongan pertama yang dilakukan untuk memulihkan kembali

seseorang yang mengalami henti napas dan henti jantung disebut bantuan hidup dasar, atau

dalam istilah Inggris disebut BacisLife Support.

Bantuan hidup dasar inilah yang harus dikuasai oleh masyarakat awam, karena bisa

dilakukan sebelum korban sampai dirumah sakit. Waktu sangat penting dalam melakukan

bantuan hidup dasar. Otak dan jantung bila tidak mendapat oksigen lebih dari 8-10 menit akan

mengalami kematian, sehingga korban tersebut dapat mati.Bantuan hidup dasar (BHD) dibagi

menjadi 3 tahapan yaitu ABC yang dilakukan secara simultan.

Sebelum melakukan tayhapan A (airway) terlebih dahulu dilakukan prosedur awal pada

pasien/ korban, yaitu:

1. Memastikan keamanan lingkungan Aman bagi penolong maupun aman bagi korban itu

sendiri.

2. Memastikan kesadaran korban Dalam memastikan kesadaran korban dapat dilakukan dengan

menyentuh atau menggoyangkan bahu korban dengan lembut dan mantap, sambil

memanggil namanya atau Pak!/ Buk!/ Mas!/ Mbak!, dll.

3. Meminta pertolongan Bila diyakini korban tidak sadar atau tidak ada respon segera

minta pertolongan dengan cara: berteriak tolong! beritahu posisi dimana, pergunakan alat

komunikasi yang ada, atau aktifkan bel/ sistem emergency yang ada (bel emergency di

rumah sakit).

4. Memperbaiki posisi korban Tindakan BHD yang efektif bila korban dalam posisi

telentang, berada pada permukaan yang rata/ keras dan kering. Bila ditemukan korban

miring atau telungkup korban harus ditelentangkan dulu dengan membalikan badan

menjadi satu garis lurus untuk mencegah cedera/ komlikasi.

Page 2: Panduan Tentang Bantuan Hidup Dasar

5. Mengatur posisi penolong Posisi penolong berlutut sejajar dengan bahu korban agar

pada saat memberikan bantuan nafas dan bantuan sirkulasi penolong tidak perlu banyak

pergerakan.

A(AIRWAY) Jalan Nafas

Pada korban yang tidak sadar akan terjadi relaksasi dari otot-otot di dalam mulut.

Akibatnya lidah akan jatuh ke belakang dari tenggorokan dan akan menutupi jalan napas.

Akibatnya, korban tidak dapat bernapas. Penutupan jalan ini juga dapat disebabkan oleh

gigi palsu, sisa-sisa muntahan, atau benda asing lainnya. Di sini penolong memeriksa

apakah korban masih bernapas atau tidak. Bila tidak bernapas akibat adanya sumbatan

maka penolong harus membersihkan jalan napas ini agar menjadi terbuka.

- Korban dibaringkan terlentang.

- Penolong berltuut di samping korban sebelah kanan pada posisi sejajar dengan bahu.

- Letakan tangan kiri penolong di atas dahi korban dan tekan kearah bawah dan tangan

kanan penolong mengangkat dagu korban ke atas. Tindakan ini akan membuat lidah

tertarik ke depan dan jalan napas terbuka serta akan membentuk satu garis lurus sehingga

oksigen mudah masuk. Dekatkan ajah Anda ke wajah korban, dengar serta rasakan

hembusan napas korban sambil melihat ke arah dada korban apakah ada gerakan kedada

atau tidak. Bila korban masih bernapas maka:

Baringkan korban di tempat yang aman dan nyaman, jangan dikerumuni, berikan posisi

berbaring yang senyaman mungkin bagi korban.

- Bila Anda tidak dapat mendengar dan tidak merasakan napas korban serta adanya

gerakan dada, maka ia menunjukkan bahwa korban tidak bernapas. Setelah itu lakukan

langkah kedua

Page 3: Panduan Tentang Bantuan Hidup Dasar

B (BREATHING) Bantuan Napas

Ada dua macam pernapasan buatan, yaitu:

- Pernapasan buatan dari mulut ke mulut

- Korban dalam posisi terlentang dengan kepala seperti pada langkah pertama, yaitu

kepala mendongak.

- Tangan kiri penolong menutup hidung korban dengan cara memijitnya dengan jari

telunjuk dan ibu jari, tangan kanan penolong menarik dagu korban ke atas.

- Penolong menarik napas dalam-dalam, kemudian letakkan mulut penolong ke atas

mulut korban sampai menutupi seluruh mulut korban jangan sampai ada kebocoran,

kemudian tiupkan napas penolong ke dalam mulut korban secara pelan-pelan sambil

memperhatikan adanya gerakan dada korban sebagai akibat dari tiupan napas penolong.

Gerakan ini menunjukan bahwa udara yang ditiupkan oleh penolong itu masuk kedalam

paru-paru korban dan ini juga berarti oksigen telah masuk ke dalam paru-paru korban.

- Setelah itu angkat mulut penolong dan lepaskan jari penolong dari hidung korban. Hal

ini untuk memberi kesempatan pada dada korban kembali ke posisi semula sebelum

pernapasan buatan berikutnya diberikan.

- Pernapasan Buatan dari Mulut ke Hidung

- Sama dengan cara dari mulut, hanya bedanya penolong meniup napasnya melalui

hidung korban. Mulut korban harus menutupi seluruh hidung korban, sementara meniup

napas, mulut korban dalam keadaan tertutup.

Page 4: Panduan Tentang Bantuan Hidup Dasar

- Setelah melakukan langkah ke-2 ini, penolong memeriksa denyut nadi korban melalui

denyut nadi yang ada di sebelah kanan dan kiri leher korban. Caranya:

a. Tentukan garis tengah leher yang melewati adam's apple (jakun).

b. Geser jari penolong ke kiri atau ke kanan sejauh 2 jari. Di situlah tempat meraba

denyut nadi leher.

c. Raba denyut nadi leher tersebut dengan menggunakan 2 jari (ujari telunjuk dan jari

tengah). Apabila tidak teraba denyut nadi, ini menandakan bahwa jantung korban tidak

berdenyut, maka lanjutkan ke langkah 3.

C (CIRCULATION) Bantuan Sirkulasi

Tujuan dari langkah ke-3 ini adalah untuk membuat suatu aliran darah buatan yang dapat

menggantikan fungsi jantung sehingga oksigen yang diberikan dapat sampai ke organ-

organ yang membutuhkan. Adapun mekanismenya sebagai berikut:

- Bila dilakukan penekanan pada tulang dada di atas jantung maka darah akan terdorong

keluar jari jantung masuk ke jaringan tubuh.

- Bila penekanan tersebut dilepaskan maka darah akan terisap kembali ke jantung.

- Mekanisme ini sama dengan cara kerja dari jantung saat jantung memompa darah.

Cara membuat peredaran darah buatan:

- Untuk menentukan letak tempat penekanan adalah dengan menelusuri tulang korban

yang paling bawah dari kiri dan kanan yang akan bertemu di garis tengah, dari titik

pertemuan itu naik 2 jari kemudian letakkan telapak tangan penolong di atas 2 jari

tersebut.

Page 5: Panduan Tentang Bantuan Hidup Dasar

- Tangan penolong satunya diletakkan di atas dari telapak tangan di atas 2 jari tadi.

- Lakukan penekanan sedalam kira-kira 1/3 dari tingginya rongga dada korban dari atas

korban, biasanya antara 3-5 cm.

- Harus diingat, pada saat melakukan penekanan, siku penolong tidak boleh ditekuk.

Bantuan hidup ini dapat dilakukan oleh satu orang atau bisa juga dilakukan oleh dua

orang penolong. Kombinasinya antara pernapasan buatan dan peredarah darah buatan

dilakukan dengan frekuensi 15:2, artinya 15 penekanan dada diberikan 2 kali pernapasan

buatan.

Lakukan terus kompresi dan pernapasan buatan sampai ditemukan adanya denyut nadi

dan pernapasan spontan dari penderita. Jika penderita masih terus mengalami henti napas

dan henti jantung, lakukan terus tindakan diatas sampai Anda merasa lelah dan bantuan

dari petugas kesehatan datang.