87
PANDUAN PANDUAN BAGI EKSPORTIR PEMULA BAGI EKSPORTIR PEMULA DALAM MELAKSANAKAN DALAM MELAKSANAKAN EKSPOR EKSPOR REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PUSAT DATA DAN INFORMASI 1999

panduxpr

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: panduxpr

PANDUANPANDUANBAGI EKSPORTIR PEMULABAGI EKSPORTIR PEMULADALAM MELAKSANAKANDALAM MELAKSANAKAN

EKSPOREKSPOR

REPUBLIK INDONESIADEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PUSAT DATA DAN INFORMASI1999

Page 2: panduxpr

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUANA. Beberapa Pengertian DasarB. Kategori Barang-Barang EksporC. Sistem Pemasaran Ekspor

II. PERSYARATAN DAN PROSEDUR EKSPORA. Persyaratan UmumB. Ketentuan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

C. Tata Laksana EksporD. Tahapan Pelaksanaan EksporE. Dokumen Ekspor

III. TEKNIK-TEKNIK PEMASARAN EKSPORA. Atribut PemasaranB. Strategi Pemasaran Ekspor

C. Riset Pasar Ekspor

IV. SISTEM PEMBAYARAN EKSPORA. Letter of CreditB. Advanced PaymentC. Open AccountD. Colletion DraftE. Penagihan Lewat Dokumen (Draft) - Documentary

ColletionF. Consigment

LAMPIRAN1. Ketentuan Umum di Bidang Ekspor2. Daftar Alamat PPMB & BPSMB3. Daftar Alamat Kantor Perwakilan Dagang Indonesia

(Atase Perindustrian dan Perdagangan)

Page 3: panduxpr

I. PENDAHULUAN

A. Beberapa Pengertian Dasar

1. Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari Daerah Pabean.

2. Eksportir adalah setiap perusahaan atau perorangan yang melakukankegiatan ekspor.

3. Eksportir Terdaftar adalah perusahaan atau perorangan yang telahmendapat pengakuan dari Menteri Perindustrian dan Perdagangan untukmengekspor barang tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Daerah Pabean adalah Wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayahdarat, perairan dan ruang udara di atas, serta tempat tertentu di zonaekonomi eksklusif dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan.

5. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) adalah dokumen pabean yangdigunakan untuk memberitahukan pelaksanaan ekspor barang.

6. Pemberitahuan Ekspor Barang Tertentu (PEBT) adalah dokumen pabeanyang digunakan untuk pemberitahuan pelaksanaan ekspor barang yangtidak wajib menggunakan PEB.

7. PEB Berkala adalah Pemberitahuan Ekspor Barang yang diajukan ataspelaksanaan ekspor barang dalam periode waktu tertentu.

8. Barang diangkut lanjut adalah barang yang diangkut dengan saranapengangkut melalui Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dengandilakukan pembongkaran terlebih dulu.

9. Daftar Rekapitulasi PEB dan/atau PEBT adalah daftar yang dibuat olehpengangkut yang berisi kumpulan PEB dan/atau diangkut lanjut ke tempatlain dalam Daerah Pabean.

10. Surveyor adalah orang yang melakukan pemeriksan barang ekspor di dalamDaerah Pabean yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan .

Page 4: panduxpr

11. Tanda Pengenal Surveyor (TPS) adalah tanda pengaman yang diberikanoleh Surveyor pada kemasan barang ekspor yang sudah diperiksa.

12. Catatan Tanda Pengenal Surveyor (CTPS) adalah catatan tentang tandapengaman yang diberikan oleh Surveyor pada kemasan barang ekspor yangsudah diperiksa.

13. Laporan Pemeriksaan Surveyor Ekspor (LPSE) adalah laporan tentangpemeriksaan barang ekspor yang dilakukan oleh Surveyor di DaerahPabean.

14. Konsilidator barang ekspor adalah badan usaha yang melaksanakanpengumpulan (konsolidasi) barang ekspor sebelum barang-barang eksportersebut dimasukkan ke Kawasan Pabean untuk dimuat ke atas saranapengangkut.

Page 5: panduxpr

B. Kategori Barang-Barang Ekspor

Barang-barang ekspor dapat dikategorikan ke dalam 4 kelompok utama, yaitu:

a. Barang Yang Diatur EkspornyaBarang yang diatur ekspornya adalah barang yang ekspornya hanya dapatdilakukan oleh Eskportir Terdaftar.

b. Barang Yang Diawasi EkspornyaBarang yang diawasi ekspornya adalah barang yang ekspornya hanya dapatdilakukan dengan persetujuan Menteri Perindustrian dan Perdagangan atauPejabat yang ditunjuk.

Ketentuan pelaksanaan dari barang yang diawasi ekspornya adalah sebagaiberikut:• Ekspor komoditi yang diawasi hanya dapat dilakukan apabila terdapat

surplus produksi dan tidak mengganggu konsumsi di dalam negeri,• Pelaksanaan ekspor hanya dapat dilakukan oleh eksportir setelah

mendapat persetujuan dari Menteri Perindustrian dan Perdagangan ataupejabat yang ditunjuk setelah terlebih dahulu mendapatkan rekomendasidari instansi atau departemen terkait.

c. Barang Yang Dilarang EkspornyaBarang yang dilarang ekspornya adalah barang yang tidak boleh diekspor.

d. Barang Yang Bebas EkspornyaBarang yang bebas ekspornya adalah barang yang tidak termasuk dalamkategori a, b, dan c di atas.

Adapun Daftar Barang Yang Diatur, Diawasi dan Dilarang Ekspornyaberdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.558/MPP/Kep/12/1998 tanggal 4 Dsember 1998, tentang Ketentuan Umum diBidang Ekspor, dapat dilihat pada Lampiran 1.

Page 6: panduxpr

C. Sistem Pemasaran Ekspor

1. Pemasaran Ekspor LangsungPerusahaan harus melakukan sendiri semua tugas ekspor yang dimulai daripelaksanaan kontrak dagang, riset pasar, distribusi barang, dan penanganandokumen ekspor sampai kepada kegiatan promosi.

2. Pemasaran Ekspor Tidak LangsungPerusahaan yang ingin melakukan ekspor namun tidak memiliki kantorcabang/perwakilan di negara tujuan, maka perusahaan tersebut dapatmenghubungi perwakilan dagang asing atau perusahaan ekspor yang ada dinegara tujuan. Selanjutnya perusahaan ekspor tersebut akan melakukannegosiasi dengan para pembeli (buyers) yang dalam hal ini importir di luarnegeri atas nama perusahaan pemilik barang, atau dapat juga dilakukandengan cara membonceng perusahaan atau agen yang telah terkenal danterbiasa melakukan ekspor.

3. BarterBarter merupakan bentuk perdagangan "non currency" tertua didunia, yaitutransaksi perdagangan yang merupakan pertukaran antara barang/jasadengan barang/jasa secara langsung dan simultan dengan nilai yangdianggap sama atau kira-kira sebanding tanpa menggunakan alatpembayaran seperti uang.. Hal ini dilaksanakan dalam rangka pengendalianpertukaran guna mencegah perusahaan dari praktek pentransferanpenghasilan. Barter dalam bentuk awalnya hanya dilakukan denganperjanjian tunggal tanpa melibatkan pihak ketiga. Dengan demikian, dalambarter kedua belah pihak mempunyai kedudukan yang sama yaitu masing-masing sebagai penjual dan pembeli. Sistem perdagangan denganmenggunakan barter ini dapat dikelompokkan kedalam beberapa jenis,yaitu:

a. Barter Sederhana Barter sederhana adalah pertukaran barang atau jasa secara langsungantara dua pihak tanpa menggunakan uang. Walaupun tidakmenggunakan uang dalam transaksi perdagangan, kedua belah pihakmelakukan pendekatan harga bayangan untuk produk yang masuk kemasing-masing negara. Biasanya kontrak untuk sistem perdagangan ini

Page 7: panduxpr

kurang dari satu tahun guna menghindari terjadinya masalah fluktuasiharga. Namun, untuk beberapa transaksi, pertukaran mungkin terentangdalam masa beberapa bulan atau beberapa tahun, dengan kontrak yangmemungkinkan penyesuaian dalam rasio pertukaran untuk mengatasimasalah fluktuasi di tingkat harga internasional.

b. Barter dengan Pengaturan Pasti (Closed-End Barter) Sistem ini merupakan modifikasi dari barter sederhana, yaitu pembelidari barang yang akan dibarterkan tersebut dicari terlebih dahulusebelum kontrak ditandatangani oleh kedua pihak yang berdagang.

c. Barter Clearing Account Sistem ini disebut juga clearing agreements atau clearingarrangements, atau bilateral clearing accounts, atau bilateral clearing.Untuk barter semacam ini, semua pihak setuju dalam satu kontrak untukmembeli barang atau pengadaan jasa dan biasanya mempunyai nilaiyang sama. Nilai kontrak dinyatakan dalam unit clearing account yangtidak dapat diubah, dan secara efektif mewakili lini kredit dalam banksentral dari negara tersebut. Unit clearing account diterima secarauniversal dalam akuntansi perdagangan antarnegara dan pihak yangmempunyai hubungan komersial didasarkan atas persetujuan bilateral.Dalam kontrak dicantumkan jenis barang yang dipertukarkan, rasiopertukaran, dan kurun waktu dalam menyelesaikan transaksi.

d. Switch Barter Switch Barter (barter alih) adalah salah satu jenis barter dimana salahsatu pihak tidak mungkin memanfaatkan sendiri barang yangditerimanya dari pertukaran tersebut, maka negara pengimpor itu dapatmengalihkan (switching) barang tersebut kenegara ketiga yangmembutuhkan.

e. Buyback Barter (Barter Beli Kembali) Yaitu suatu sistem penerapan alih teknologi dari suatu negara majukepada negara berkembang dengan cara membantu menciptakankapasitas produksi di negara berkembang , yang nantinya hasil produksitersebut diekspor ke negara maju yang memberikan bantuan tersebut.

Page 8: panduxpr

4. Imbal Beli (Counterpurchase)Imbal beli merupakan skema perdagangan yang mengaitkan pengadaanimpor barang/jasa oleh pemerintah dengan ekspor diluar minyak dan gasbumi (non migas).

Pengaitan ini diberlakukan untuk setiap pengadaan impor barang/jasa olehpemerintah (departemen, lembaga pemerintah non departemen, pemerintahdaerah dan Badan Usaha Milik Negara/Daerah) yang bernilai diatas Rp500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) dan dananya berasal dari AnggaranPendapatan dan Belanja Negara atau dari Kredit Ekspor yang bernilai Rp10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) dengan mempersyaratkanpemasok luar negeri yang bersangkutan membeli atau memasarkan ataumembantu memasarkan mata dagangan ekspor non migas Indonesia kenegara pemasok luar negeri tersebut atau kenegara asal barang/jasa yangdiimpor oleh pemerintah tersebut atau kenegara lain yang disetujui olehpemerintah sebesar nilai barang/jasa impor yang dipasokkan kepadapemerintah Indosnesia.

Dengan demikian, sistem imbal beli ini berbeda dengan sistem barter,karena sistem ini menggunakan uang atau kredit dalam setiap transaksi.Disamping itu biasanya sistem ini mengikutsertakan penjual dari negaramaju dan pembeli dari negara berkembang.

Sistem perdagangan ini biasanya dilakukan oleh negara-negara yangmengalami kesulitan karena terbatasnya cadangan devisa untuk membiayaipembelanjaan barang/jasa impor.

5. KonsinyasiKonsinyasi (Consigment) adalah pengiriman barang ekspor kepada importirdi luar negeri dengan prinsip bahwa barang/produk dikirim oleh eksportirsebagai titipan untuk dijualkan oleh importir. Dengan demikian importirtersebut akan bertindak sebagai agen dari eksportir, sedangkan hargaditetapkan oleh eksportir yang bersangkutan.

Di negara-negara yang mempunyai pelabuhan bebas atau zona perdaganganbebas, hal ini dapat diatur dengan menaruh barang dagangan di bawahpengawasan gudang kawasan berikat (bonded warehouses) dengan nama

Page 9: panduxpr

bank asing. Penjualan kemudian dapat diatur dengan agen penjualan danbarang konsinyasi dapat dikeluarkan sedikit demi sedikit denganpembayaran biasa. Barang dagangan tersebut tidak dimintakan izinmelewati pabean sampai penjualan selesai.

6. Menjual LisensiSuatu perusahaan dapat melakukan terobosan ke pasar ekspor denganmenjual lisensi kepada perusahaan asing tanpa harus melakukan investasidi negara tujuan ekspor. Menjual atau memberikan lisensi merupakanalternatif strategi akses pasar (memasuki suatu negara) dan perluasandengan daya tarik yang cukup besar.

7. Joint Venture (Usaha Patungan dengan mitra lokal )Joint venture adalah salah satu bentuk partisipasi yang lebih ekstensif dipasar asing daripada mengekspor atau memberikan lisensi.

Page 10: panduxpr

II. PERSYARATAN DAN PROSEDUR EKSPOR

A. Persyaratan Umum

1. Ekspor dapat dilakukan oleh setiap perusahaan atau perorangan yang telahmemiliki:• Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP) atau Surat Izin Usaha

Perdagangan (SIUP); atau• Izin Usaha dari Departemen Teknis atau Lembaga Pemerintah Non

Departemen berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,dan

• Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

2. Setiap eksportir yang melakukan ekspor Barang Yang Diatur Ekspornyaharus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksudkan pada butir 1 diatas, dan telah mendapatkan pengakuan sebagai Eksportir Terdaftar dariMenteri Perindustrian dan Perdagangan, dalam hal ini Direktur JenderalPerdagangan Luar Negeri.

3. Setiap eksportir yang melakukan ekspor Barang Yang Diawasi Ekspornyaharus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada butir 1 di atasdan telah mendapat persetujuan ekspor dari Menteri Perindustrian danPerdagangan dalam hal ini Direktur Ekspor Produk Industri danPertambangan atau Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kimia denganmempertimbangkan usulan dari Direktur Pembina Teknis yangbersangkutan di lingkungan Departemen Perindustrian dan Perdagangandan atau instansi/Departemen lain yang terkait.

4. Terhadap barang ekspor tertentu, Menteri Perindustrian dan Perdagangandalam hal ini Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri menetapkanHarga Patokan Ekspor secara berkala sebagai dasar perhitungan PajakEkspor.

Page 11: panduxpr

B. Ketentuan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

1. Barang yang akan diekspor wajib diberitahukan ke Kantor DirektoratJenderal Bea dan Cukai dengan mengisi formulir Pemberitahuan EksporBarang (PEB) atau dikirim melalui media elektronik.

2. Eksportir wajib mengisi PEB dengan lengkap dan benar.

3. Pengadaan formulir PEB dapat dilakukan oleh umum dan dibuat dalamrangkap tiga dengan ketentuan: lembar kesatu untuk kantor Ditjen Bea danCukai, lembar kedua untuk BPS Jakarta, dan lembar ketiga untuk BankIndonesia bagian Pengolahan Data dan Informasi Ekonomi dan Moneter.Jika diperlukan, pemberitahu dapat membuat lembar copy tambahan sesuaikebutuhan, yang merupakan copy lembar asli dengan tanda tangan asli.

4. Barang ekspor yang tidak diwajibkan menggunakan PEB, tetapi kewajibanpemberitahuan ekspor adalah dengan menggunakan Pemberitahuan EksporBarang Tertentu (PEBT), yaitu:• Barang kiriman yang nilainya Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta

rupiah) atau kurang,• Barang pindahan, barang penumpang, barang awak sarana pengangkut,

atau barang pelintas batas,• Barang diplomatik,• Barang yang dikirim ke luar negeri untuk dimasukkan kembali ke

daerah Pabean,• Cindera mata,• Barang kerajinan rakyat,• Barang contoh,• Barang untuk kepentingan penelitian.

5. Barang ekspor sebagaimana tertera di atas wajib diberitahukan denganmenggunakan Pemberitahuan Ekspor Barang Tertentu (PEBT) yangbentuknya telah ditetapkan, kecuali:• Barang penumpang dan barang awak sarana pengangkut,• Barang pelintas batas yang menggunakan Pemberitahuan Pabean sesuai

ketentuan perjanjian perdagangan pelintas batas,

Page 12: panduxpr

• Barang dan atau kendaraan bermotor yang diekspor kembali denganmenggunakan dokumen yang diatur dalam ketentuan KepabeananInternasional.

6. PEB untuk barang yang terutang pungutan negara dalam rangka eksporterlebih dulu diajukan ke Bank Devisa untuk pelunasannya. Apabila di luarhari dan jam kerja Bank Devisa, pelunasan pungutan negara dalam rangkaekspor dapat dilakukan di kantor Ditjen Bea dan Cukai.

7. Pelunasan PEBT untuk barang yang terutang pungutan negara dalamrangka ekspor dilakukan di Kantor Bea dan Cukai.

8. Barang yang PEB dan PEBT-nya telah didaftarkan dan akan dimuat atautelah dimuat di sarana pengangkutan untuk dikeluarkan dari Daerah Pabeandianggap telah diekspor dan diberlakukan sebagai barang ekspor.

9. PEB atau PEBT barang ekspor yang menggunakan fasilitas pembebasanBea Masuk, penangguhan pembayaran PPN/PPn BM dan pengembalianBea Masuk serta pembayaran pendahuluan PPN/PPn BM dalam rangkaekspor wajib dilengkapi dengan LPS-E (Laporan Pemeriksaan SurveyorEkspor).

10. Eksportir dapat memberitahukan ekspor barang yang dilaksanakan dalamperiode waktu yang ditetapkan, dengan menggunakan PEB Berkala.Penggunaan PEB Berkala tersebut dilakukan setelah mendapat persetujuandari Direktur Jenderal atau Pejabat yang ditunjuknya, dan diberikan dalamhal eksportir mempunyai reputasi yang baik serta mempunyai kriteriasebagai berikut:• Frekuensi ekspornya tinggi,• Jadual sarana pengangkut barang ekspor tersebut tidak menentu,• Lokasi pemuatan barang ekspor tersebut jauh dari Kantor Ditjen Bea

dan Cukai dan/atau Bank Devisa,• Barang yang bersangkutan diekspor melalui saluran pipa atau jaringan

transmisi, atau• Berdasarkan pertimbangan Direktur Jenderal atau Pejabat yang

ditunjuk, pengeksporan barang perlu menggunakan PEB Berkala.

Page 13: panduxpr

C. Tata Laksana Ekspor

Berdasarkan Inpres No.3 Tahun 1991, tata laksana ekspor adalah sebagaiberikut:

1. Kewenangan pemeriksaan barang-barang ekspor Indonesia berada padaDirektorat Jenderal Bea dan Cukai.

2. Untuk memperlancar ekspor, terhadap barang-barang ekspor tidakdilakukan pemeriksaan, kecuali dalam hal:a. Barang ekspor tersebut adalah barang yang diatur ekspornya,b. Barang tersebut adalah barang yang terkena Pajak Ekspor (PE) dan

Pajak Ekspor Tambahan (PET),c. Barang ekspor tersebut adalah barang yang mendapat fasilitas

pembebasan atau pengendalian bea masuk dan pungutan impor lainnyaatas impor bahan baku dari barang ekspor tersebut,

d. Adanya kecurigaan bahwa barang-barang ekspor tersebut termasukgolongan huruf a, b, atau c tetapi tidak tercantum dalam dokumenPemberitahuan Ekspor Barang (PEB), PE/PET-nya tidak dibayar sesuaidengan sebenarnya, atau yang termasuk larangan ekspor.

3. Pemeriksaan atas barang-barang sebagaimana dimaksud dalam butir 2huruf a, b, atau c dilakukan oleh surveyor yang ditetapkan oleh pemerintah.Berdasarkan pemeriksaan tersebut, surveyor menerbitkan LaporanPemeriksaan Surveyor - Ekspor (LPS-E) yang dipergunakan olehDirektorat Jenderal Bea dan Cukai dalam rangka pemeriksaan yang bersifatfinal.

4. Pemeriksaan atas barang-barang sebagaimana dimaksud dalam butir 2huruf d dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan bersifatfinal.

5. Dalam hal ada Pajak Ekspor (PE) dan Pajak Ekspor Tambahan (PET),maka pembayaran pajak tersebut dilakukan oleh eksportir kepada bankdevisa pada waktu penyerahan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

Page 14: panduxpr

D. Tahapan Pelaksanaan Ekspor

Tahapan-tahapan yang harus ditempuh dalam pelaksanaan kegiatan ekspor,sebagai berikut:

1. Mencari pelanggan atau importir (buyers) baik melalui kontak dagang diluar negeri maupun perwakilan importir (buying agent) yang ada di dalamnegeri.

2. Persiapan eksporTahapan-tahapan yang harus dilakukan eksportir setelah menerima suratpesanan, kontrak penjualan (sales contract), dan letter of credit (jikapembayaran melalui L/C) dari importir adalah sebagai berikut:• Memproduksi (bagi eksportir produsen) atau mengadakan barang

(memesan barang pada produsen atau membeli barang di pasar umum)sesuai dengan spesifikasi yang tertera dalam surat pesanan dan L/C.

• Mengepak barang-barang untuk diekspor sesuai ketentuan yangditetapkan.

• Menyiapkan pengapalan barang dan memberikan shipping marks sesuaisurat pesanan atau kebiasaan yang berlaku secara internasional.

• Menunjuk perusahaan ekspedisi (freight-forwarder) yang akanmengurus dan memesan (booking) ruang kapal ( shipping space).

• Menunjuk surveyor yang akan melakukan pemeriksaan mengenai jenisbarang, jumlah barang, spesifikasi teknis, klasifikasi barang, jeniskemasan, merek kemasan, harga satuan dan harga total, dan pemenuhanketentuan di bidang ekspor guna menerbitkan survey report atau cleanreport of finding. Hasil pemeriksaan (survey report) ini digunakansebagai dasar pembuatan dokumen bill of lading, commercial invoice,dan packing list serta measurement list oleh eksportir.

3. Menyiapkan dokumen-dokumen ekspor sesuai ketentuan yang berlakudalam perdagangan internasional (lihat dokumen ekspor pada huruf E dibawah ini)

Page 15: panduxpr

4. TransportasiPengiriman barang yang telah siap diekspor dapat dilakukan melalui lautatau udara sesuai ketentuan yang telah disepakati.• Transportasi Laut

Pengiriman barang melalui transportasi laut adalah cara yang lazimdigunakan eksportir mengingat biaya yang relatif murah dibandingkandengan transportasi udara. Pengurusan pengiriman/pengapalan barangdapat dilakukan melalui jasa agen pelayaran (forwarding agent) apabilaanda belum berpengalaman atau tidak cukup waktu untuk mengurusnya.Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan oleh eksportir atau agenpelayaran sebelum barang dikapalkan adalah sebagai berikut:² mengumpulan data dan informasi mengenai biaya pengiriman,² menentukan perusahaan pelayaran serta kapal pengangkut,² memesan ruang kapal (shipping space),² mendaftarkan kargo pada shipping note dan mengirimkannya ke

perusahaan pelayaran,² mengisi formulir customs entries dan mengirimkannya ke pabean,² mengirim barang ke pelabuhan dengan consignment note,² menerima bill of lading dari perusahaan pelayaran,² membayar biaya pengiriman,² mengesahkan bill of lading serta mengirimkan copy-nya ke

perusahaan pelayaran dan importir, atau bank perantara yangdisepakati.

• Transportasi Udara Kebanyakan barang yang diekspor melalui transportasi udara adalahbarang-barang yang mempunyai nilai tinggi atau barang-barang yangtidak tahan lama untuk menghindari resiko atau kerugian yang lebihbesar.

Pengiriman melalui transportasi udara relatif lebih sederhanaprosedurnya dibandingkan dengan transportasi laut. Namun, bagieksportir yang belum berpengalaman atau tidak mempunyai cukupwaktu dapat menggunakan jasa agen kargo udara (air cargo agent).

Page 16: panduxpr

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengirimandengan alat transportasi udara ini antara lain adalah melengkapi air-consignment note atau letter of instruction untuk perusahaanpenerbangan. Atas dasar instruksi tersebut, perusahaan penerbanganakan menyiapkan air waybill. Dokumen ini dikirimkan bersamaandengan pengiriman barang ekspor, agar importir dapat segeramengambil barang di pelabuhan tujuan.

5. Pembayaran barang ekspor melalui L/C (Negosiasi Dokumen)Apabila barang sudah dikapalkan/dikirim ke negara tujuan dan eksportirmenerima bill of lading atau air waybill dari maskapai pelayaran/penerbangan, maka eksportir dapat mengurus pembayaran barang yangdiekspor tersebut ke advising bank (bank di dalam negeri) yang diberikuasa oleh importir untuk membayarkan shipping document. Adapundokumen-dokumen yang tercakup dalam shipping document ini antara lainadalah:• Bill of exchange (draft dan wesel)• Salah satu dari bill of lading (clean-ocean on board bill of lading;

combined transport bill of lading; air waybill of lading; atau post-officereport),

• Commercial invoice• Insurance policy (polis asuransi)• Consular invoice• Packing list, weight note, dan measurement list• Inspection certificate atau surveyor report• Manufacturer’s certificate• Certificate of origin.

Apabila semua dokumen yang dipersyaratkan dalam L/C telah dipenuhioleh eksportir, maka advising bank akan membeli/membayar wesel yangdiajukan eksportir tersebut sesuai dengan jumlah yang tercantum dalamL/C. Advising bank dapat melakukan pembayaran dalam bentuk:• At sight, yaitu bank langsung melunasi pada saat dokumen pengapalan

diperlihatkan,

Page 17: panduxpr

• Defered payment, yaitu bank akan melunasi pembiayaan di kemudianhari sesuai dengan waktu yang disepakati,

• Bank mengaksep wesel yang ditarik dan melunasinya pada saat jatuhtempo.

Advising bank atau negotiating bank bersedia membayar eksportir dengankompensasi dokumen pengapalan adalah karena bank tersebut telah diberiwewenang oleh importir untuk membayarkan L/C sesuai ketentuan yangtelah disepakati, serta adanya bill of lading yang memberikan hakkepemilikan atas barang yang tercantum dalam dokumen tersebut.

Setelah negotiating bank membayar L/C, bank ini selanjutnya mengirimkandokumen pengapalan tersebut kepada bank pembuka L/C (issuing/openingbank) untuk mendapatkan ganti pembayaran (reimbursement) yang telahdibayarkan kepada eksportir. Kemudian opening bank akan memintaimportir untuk menebusnya sesuai dengan cara pembayaran yangditetapkan dalam L/C. Dengan demikian, importir akan memperolehdokumen pengapalan untuk dipergunakan dalam penyelesaian bea masukdan pengambilan barang dari perusahaan pelayaran.

Untuk lebih ringkasnya tahapan pelaksanaan ekspor dengan menggunakan L/Cdapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini.

Page 18: panduxpr

Gambar 1

Tahapan Pelaksanaan Ekspor

D E F G

5

7 6 9 11

8

C 10 H4 12 13

3

2 2

DALAM NEGERI

LUAR NEGERI 1 14

BI

2

16

15

Keterangan:

1. Eksportir menerima pesanan (order) dari pembeli (buyers) di luar negeri (B -A).

PELAYARANINSTANSIEKSPOR ASURANSI

KEDUTAANASING

PRODUSEN/LEVERANSIR

EKSPORTIR

S E L L E R

BANK DALAMNEGERI

(Advising Bank)

BUYER

IMPORTIR

BANK LUAR NEGERIatau

Bank Pembuka L/C(Issuing atau Opening

Bank)

A

Page 19: panduxpr

2. Bank menginformasikan bahwa L/C telah dibuka untuk dan atas nama eksportir(H - A).

3. Eksportir mengadakan pesanan kepada produsen atau leveransir/pemilik barang(A - C).

4. Produsen/leveransir menyerahkan barang kepada eksportir dan eksportirmelakukan pengemasan/pengepakan barang untuk diekspor (A).

5. Eksportir memesan ruang kapal (booking) dan mengeluarkan shipping orderpada maskapai pelayaran (A - D).

6. Eksportir mengurus semua formulir ekspor dengan semua instansi ekspor yangterkait (A - E).

7. Eksportir memuat barang ke atas kapal, dengan atau tanpa mempergunakanperusahaan ekspedisi (A - D).

8. Eksportir mengurus Bill of Lading dengan maskapai pelayaran (A - D).9. Eksportir menutup asuransi dengan maskapai asuransi (A - F).10. Eksportir menyiapkan faktur/invoice dan dokumen-dokumen pengapalan lainnya

(A)11. Eksportir mengurus consular invoice dengan trade councelor kedutaan negara

importir (A - G)12. Eksportir menarik wesel kepada importir dan menerima hasilnya dari negotiation

bank (A - H)13. Negotiating bank mengirimkan shipping documents kepada opening bank atau

principals-nya di negara importir (H - I)14. Eksportir mengirimkan shipping advice dan copy shipping documents kepada

importir (A - B).15. Opening bank akan meminta importir untuk menebusnya dan mengambil

dokumen pengapalan.16. Maskapai Pelayaran menyerahkan barang ekspor kepada importir.

Page 20: panduxpr

E. Dokumen Ekspor

Di samping dokumen-dokumen ekspor yang berlaku secara internasional, jugaterdapat dokumen pendukung lain yang diberlakukan di Indonesia sebagaimanatelah diuraikan di atas, yaitu dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang atauPemberitahuan Ekspor Barang Tertentu.

Adapun format dan pengisian Pemberitahuan Ekspor Barang dan PemberitahuanEkspor Barang Tertentu dapat dilihat pada contoh di bawah ini.

Page 21: panduxpr

PEMBERITAHUAN EKSPOR BARANG (PEB)

A. Jenis PEB 1. BIASA 2. BERKALA Halaman 1 dari ..

B. Cara PembayaranC. DATA PEMBERITAHUAN1. Identitas Eksportir : NPWP/Paspor/KTP/Lainnya E. DIISI OLEH BEA DAN CUKAI

No. & TglPendaftaran

2. Nama, Alamat Eksportir : Nama Kantor :

3. No. & Tgl. SIUP4. Nama, Alamat Negara Pembeli 14. No. Invoice : Tgl.

15. No. LPSE : Tgl.16. Propinsi Asal Brg 17. Neg.Tujuan JP

5. Identitas Pemberitahu NPWP/Paspor/KTP/Lainnya

6. Nama, Alamat Pemberitahu

18. Izin Khusus : SIE : KARANTINA: SM/SPM : Lain-lain :

7. No. & Tgl. Surat Izin PPJK:8. Cara Pengangkutan: 1 Laut 2. 9. Perkiraan

Tgl. Ekspor19. Cara Delivery

Kereta Api 3. Jalan Raya, 4 Udara5. Lainnya:10. Nama Sarana Pengangkut No. 11. Pel. Muat 20. Valuta Asing: 21. Freight : Voy/Flight:12. Pel. Bongkar : 13.Pel. Transit DN 22. Asuransi: 23. FOB :

24. Merek dan Nomor Kemasan No. Peti Kemas 2 6. Jumlah dan Jenis Pengemasan 26 BeratKotor (Kg)

27. BeratBersih (Kg)

28. No 29. Pos Tarif/HS 30. HP. Barang pada tgl.Penerimaan

31.Jumlah & Jenis

32. Nilai FOB

- PE (% atau lainnya) Satuan Per satuan Jumlah Nilai

1) Dengan ini Saya menyatakan bertanggung jawab atas 33. Nilai PE dalam Rupiah kebenaran hal-hal yang diberitahukan dalam dokumen

ini G. UNTUK Bea dan Cukan/BANK

PEMBERITAHU TELAH DIBAYAR

1) UNTUK PEJABAT BC Kd. Pen No. TandaPembayaran

Tgl.

PEPejabat Penerima

(........................)

Nama/Stempel Instansi

Page 22: panduxpr

LampiranKeputusan Menteri KeuanganNomor : 295/KMK.01/1997Tanggal : 4 Juli 1997

PEMBERITAHUAN EKSPOR BARANG TERTENTU (PEBT)BC.3.1Halaman 1 dari ...............

No Tanggal Kantor

1. Identitas Pengirim: NPWP/... 4. Identitas Pemberitahu: NPWP/....

2. Nama Pengirim: 5. Nama, Alamat Pemberitahu:

6. No. & Tgl Surat Ijin PPJK:

3. Nama, Alamat Penerima: 7. Nama Sarana Pengangkut/No.. Voy/Flight:

8. Pel. Muat:

9. Pel. Tujuan:

No.Urut

- Pos Tarif- Uraian Barang

Jumlah danJenis Satuan

Barang

Jumlah danJenis

Kemasan

Nilai Barang(dalam ribuan

Rp)

BeratKotor(Kg)

(10) (11) (12) (13) (14) (15)

Dengan ini saya menyatakan bertanggung jawab atas kebenaran hal-hal yang diberitahukanDalam dokumen ini.

Untuk Pejabat Bea dan Cukai ...................... Tgl.........................................Pemberitahu

(.............................................)CATATAN:FORMULIR INI DIBERIKAN DENGAN CUMA-CUMA

Perlu dicatat bahwa penggunaan PEBT kemungkinan dalam waktu dekat akan dihapus, danyang akan tetap diberlakukan adalah PEB.

Page 23: panduxpr

Berdasarkan ensiklopedia eksportir, dokumen ekspor yang tercatat berjumlahlebih kurang 50 dokumen. Penggunaan dokumen-dokumen ekspor tergantungdari jenis produk/barang yang diekspor serta peraturan perdagangan yangberlaku di masing-masing negara mitra dagang.

Dokumen-dokumen ekspor yang diperlukan dan yang lazim dipergunakan dalamsetiap transaksi ekspor antara lain adalah:

1. Proforma InvoiceProforma invoice adalah dokumen penawaran dari penjual kepada pembelipotensial. Dokumen ini biasanya berisikan syarat-syarat jual beli dan hargabarang. Apabila si pembeli setuju maka akan diadakan kontrak jual belisesuai dengan ketetapan dalam dokumen tersebut..

2. Commercial InvoiceCommercial Invoice (faktur) merupakan dokumen utama dari setiaptransaksi dan dokumen ini harus disiapkan oleh eksportir untuk diserahkankepada importir. Dalam dokumen ini harus tercakup informasi selengkapmungkin dan mudah dimengerti baik oleh orang yang mempunyaipengetahuan terbatas sekalipun terhadap bahasa yang digunakan. Dokumenini dikirimkan oleh eksportir kepada importir dengan nama dan alamatsesuai dengan yang tercantum dalam letter of credit (L/C).

Dokumen ini berisikan informasi mengenai uraian jenis barang sesuai denganL/C dan dijadikan sebagai dasar transaksi, pernyataan harga yang disepakatiantara kedua belah pihak, total nilai, kurun waktu dan mata uang yangdipergunakan dalam transaksi.

Fungsi utama dari commercial invoice ini adalah sebagai alat pemeriksaan olehpabean, baik di dermaga pelabuhan ekspor maupun oleh pabean di pelabuhanimpor; pemeriksaan oleh pembeli pada saat barang diterima, dan pembayaranoleh pembeli terhadap barang-barang ekspor. Faktur ini dibuat dalam bahasaInggris, namun kadang kala sebagian negara menggunakan bahasa merekasendiri.

Informasi yang tercakup dalam dokumen ini adalah:a Nama dan alamat pembeli (importir) dan penjual (eksportir),

a Nomor dan tanggal L/C serta nama bank pembuka L/C, (jika sistempembayaran menggunakan L/C)

Page 24: panduxpr

a Nomor dan tanggal surat pesanan atau sales contracta Kuantitas/jumlah barang,a Harga satuan (jika ada) dan harga total sesuai kesepakatan,a Cara pengepakan,a Syarat-syarat pembayaran,a Nama kapal dan jalur pelayaran,a Nama dan alamat perusahaan asuransi,a Merk dan nomor pengepakan barang,a Nama pelabuhan muat dan tanggal berangkat kapal,a Nama pelabuhan bongkar,a Keterangan asal barang,a Perincian tentang jumlah ongkos laut dan premi asuransi (jika ada),a Perincian tentang komisi agen,a Tanda tangan penjual.

Page 25: panduxpr

Contoh format Commercial Invoice

[Exporters’ full name and address]

INVOICE NO.

DATE

Invoice to:

VAT Registration No.

Consign to:

Customer’s Order No.

Quantity Description Unit price Total value

Shipped by :

on (tanggal):

Signed (tanda tangan: _____________

Date (tanggal) :

Page 26: panduxpr

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian commercial invoice:1) Alamat eksportir harus diisi dengan lengkap dan jelas,2) Berikan informasi selengkap mungkin bagaimana anda dapat dihubungi

(nomor telephon, fax., dan telex),3) Pastikan bahwa setiap informasi penting dicantumkan/ditulis di dalamnya,

seperti nomor registrasi pajak pertambahan nilai (PPN) eksportir,4) Ikuti instruksi-instruksi pelanggan/pembeli secara cermat dan tepat,5) Alamat ke mana barang anda kirimkan/kapalkan kemungkinan tidak sama

dengan alamat kemana anda mengirimkan faktur/invoice.6) Tanyakan sama customer/pembeli, apakah setiap referensi atau keterangan

mengenai pajak atau informasi lain yang diperlukan harus dicantumkan.7) Nomor pesanan atau keterangan lain dalam surat pesanan yang diterima

dari si pembeli harus tertera dengan lengkap.8) Jumlah barang yang tercakup dalam invoice harus dinyatakan dengan jelas.9) Uraian barang ekspor harus dicantumkan agar memudahkan mereka untuk

mengidentifikasinya serta nomor tarif (seperti HS) dari negara pengimpor.10) dan 11) Mata uang yang digunakan baik untuk harga dan jumlah nilai harus

dinyatakan (seperti US$)12) Total nilai FOB (freigth on board) dari faktur harus terpisah untuk

memudahkan pihak terkait dalam menggunakan metode lain untukmenghitung bea masuk dan pajak impor.

13) Jika eksportir bertanggung jawab dalam membayar ongkos angkut, harusditulis (lihat contoh pengisian faktur di bawah ini)

14) Jika eksportir bertanggung jawab dalam pengurusan asuransi, biayanyaharus ditulis seperti dalam contoh di bawah ini.

15) Jika eksportir mengurus pengapalan, dalam faktur tersebut harusditunjukkan bagaimana barang-barang tersebut dikapalkan.

16) Masing faktur dan copy-nya harus ditandatangani satu per satu.

Untuk lebih jelasnya cara pengisian faktur ini dapat dilihat pada contoh di bawahini.

Page 27: panduxpr

Contoh pengisian commercial invoice:

CRAFT CERAMICS LTDUnit 5c, Ashnew Industrial EstateAshnew, Country Wicklow, Ireland 1) INVOICE NO. 1321

Telephone: (01) .... DATE 1 January 19..Facsimile : (01) ....Telex : 2)

VAT Registration No. 3)

Invoice to: 4)

Kaufstadt AGCentral Purchasing1293 Am WerhaamDosseldorf 4000GermanyVAT Registration No. 11223344 6)

Consign to: 5)

Kaulstadt AGCentral WarehouseReference MG/17963KarlsruheGermany

Customer’s Order No. MG/17963 7)Quantity Description Unit price Total value

8)

100 pieces100 pieces160 pieces160 pieces 80 pieces 80 pieces

IRISHCRAFT POTTERY 9)

TARIFF REFERENCE 6912.00.500.00teacups valley greenteacups stone greysaucers peat brownsaucers valley greenplates 19 cm vally greenplates 26 cm stone grey

TOTAL VALUE EX WORKSCARRIEGE TO WATERFORD PORT & LOADINGTOTAL VALUE FOB WATERFORD 12)FREIGHT CHARGES WATERFORD/KARLSRUHE 13)INSURANCE ASHNEW/KARLSRUHE 14)TOTAL VALUE CIF KARLSRUHE

Shipped by :Bell Lines via Hamburg 15) on) 2 January 19..

Signed : ____________________ 16)

Date : 1 January 19..

US$ 10)

7.007.005.005.00

10.0010.00

US$ 11)

700.00700.0080.0080.00

800.00800.00

3,160.00 25.003,185.00

250.00 43.003,478.00======

Page 28: panduxpr

Kesalahan umum yang sering ditemukan berdasarkan penomoran di atasadalah:2) Jika nomor sarana komunikasi (telephone, fax, atau telex) tidak lengkap,

keterlambatan mungkin terjadi.4) Alamat yang tidak jelas/lengkap dapat memperlambat sampainya dokumen,5) Jika alamat pengiriman barang tidak tercantum atau kurang jelas,

penyampaian barang akan tertunda.6) Jika nomor registrasi pajak atau informasi penting lain yang dimintakan

oleh si pembeli tidak tercantum, keterlambatan dan penambahan ongkosmungkin terjadi.

7) Apabila nomor pesanan pembeli tidak tercantum, pembayaran seringtertunda,

8) Jika jumlah barang yang tercakup dalam faktur tidak jelas, kemungkinansulit bagi pejabat pabean atau si pembeli untuk memeriksa barang.

9) Jika uraian barang tidak lengkap, kemungkinan sulit untukmengidentifikasi barang ekspor secara individu atau satu persatu.

10) Jika mata uang yang digunakan dalam faktur tidak dinyatakan, kesalah-pahaman mungkin terjadi dan akibatnya menambah biaya bagi eksportir.

11) Jika nilai dari masing-masing item yang tercantum dalam faktur tidakditulis, kemungkinan sulit untuk memeriksa faktur tersebut.

12) Jika nilai FOB tidak tercantum secara terpisah, kemungkinan importir akanmembayar pajak lebih besar dari yang seharusnya.

13) Jika eksportir tidak menyatakan biaya-biaya pengangkutan apa saja yangtercakup, maka kesalah-pahaman mungkin terjadi, yang mengakibatkanbertambahnya ongkos bagi importir.

15) Jika perusahaan pengangkut dan tanggal pengapalan tidak dicantumkan, iniakan lebih menyulitkan mencari atau menelusuri pengiriman barang.

16) Jika masing-masing faktur yang asli dan copy-an tidak ditandatangani,kemungkinan faktur tidak dapat diterima oleh pihak pabean di pelabuhanimpor.

Page 29: panduxpr

3. Consular invoiceDokumen atau faktur ini dikeluarkan oleh kedutaan atau konsulat negarapengimpor. Faktur ini berisikan informasi mengenai rincian uraian barangekspor, jumlah, berat, nilai dan asal barang, serta pernyataan mengenaiakurasi informasi yang diberikan.

4. Customs invoiceDokumen ini merupakan commercial invoice yang dibuat pada formulirkhusus yang disiapkan oleh pejabat pabean negara pengimpor. Kebanyakandokumen ini diberlakukan di beberapa negara-negara Persemakmuran.Dokumen ini berisikan informasi mengenai harga di pasar negara eksportirdan harga jual eksportir guna menghindari tunduhan dumping sertamencegah terjadinya penggelapan bea masuk.

5. Bill of ladingBill of Lading (B/L) merupakan dokumen pengapalan yang sangat pentingperanannya. Dokumen B/L menunjukkan hak kepemilikan atas barang,sehingga tanpa B/L tersebut seseorang tidak dapat menerima barang yangdisebutkan dalam B/L.

Fungsi Bill of Lading adalah:• Bukti tanda penerimaan barang, yaitu barang yang diterima oleh

pengangkut (carrier) dari pengirim barang atau eksportir (shipper) kesuatu tempat tujuan dan selanjutnya menyerahkan barang-barangtersebut kepada pihak penerima/ importir.

• Bukti kontrak pengangkutan dan penyerahan barang-barang antarapihak pengangkut dengan pengirim.

• Bukti kepemilikan atau dokumen kepemilikan barang (document oftitle), yang menyatakan bahwa orang yang memegang B/L merupakanpemilik barang yang tercantum dalam B/L.

6. Air Ways Bill (AWB)Air Ways Bill merupakan dokumen standar yang berlaku secarainternasional. Pada umumnya dokumen ini terdiri dari tiga set formulir asli,yang masing-masing harus diserahkan kepada perusahaan penerbangan,penerima barang, dan pengirim barang.

Page 30: panduxpr

Dokumen ini berisikan:• Tanda terima dari perusahaan penerbangan yang menyatakan bahwa

perusahaan tersebut telah menerima barang dari pengirim,• Perjanjiaan antara pengirim dengan perusahaan penerbangan untuk

memindahkan barang dari bandara asal ke bandara penerima,• Pernyataan pabean,• Tagihan biaya pengiriman barang, dan• Sertifikat asuransi.

7. Packing ListPacking list berkaitan erat dengan invoice dan biasanya selalu disertakandalam setiap faktur. Dokumen ini sangat penting bagi si pembawa barangdan pabean dalam pemeriksaan barang dan bagi pelanggan dalammengidentifikasi muatan kapal.

Dokumen ini berisikan informasi mengenai perincian barang yang terdapatdalam setiap peti/karung. Uraian tersebut juga mencakup jenis bahanpembungkus atau pengepakan dan cara mengepaknya. Dokumen inibiasanya disiapkan jika barang yang terdapat dalam setiap peti ataukontainer berbeda jenis, jumlah atau beratnya. Packing list dapatmengurangi terjadinya kekeliruan dalam penyampaian barang. Petugaspabean akan melakukan pemeriksaan isi peti dengan mengambil beberapasampel, bila isinya sesuai dengan packing list, maka peti-peti yang laindiasumsikan isinya sama dengan peti tersebut.

Page 31: panduxpr

Contoh format Packing List :

PACKING LIST

This packing list refers to invoice no.: dated:Quantity Numbers Contents each Measure each GR WT each

Method of packing:Marks and numbers:Total no. of packages:Total measure:Total net weight:Total gross weight:

Page 32: panduxpr

Contoh pengisian packing list yang lengkap

PACKING LIST

This packing list refers to invoice no.1321 dated 4 January 199.

Quantity Numbers Contents each Measure each GR WT each

555555888888

1 - 56 - 10

11 - 1516 - 2021 - 2526 - 3031 - 3839 - 4647 - 5455 - 6263 - 7071 - 78

20 teacups green20 teacups grey20 teacups brown20 saucers green20 saucers brown20 saucers grey20 plates 19 green20 plates 19 brown20 plates 19 grey10 plates 26 green10 plates 26 brown10 plates 26 grey

45 x 40 x 10 cm45 x 40 x 10 cm45 x 40 x 10 cm30 x 15 x 15 cm30 x 15 x 15 cm30 x 15 x 15 cm42 x 21 x 15cm42 x 21 x 15cm42 x 21 x 15cm30 x 30 x 20 cm30 x 30 x 20 cm30 x 30 x 20 cm

4.8 kg4.8 kg4.8 kg4.4 kg4.4 kg4.4 kg8 0 kg8 0 kg8.0 kg8.0 kg8.0 kg8.0 kg

FRAGILE, HANDLE WITH CARE - KEEP UPRIGTH

Method of packing: CARDBOARD CARTONS

Marks and numbers: FULLY ADDRESSED, NUMBERED 1 - 78

Total no. of packages: 78

Total measure: 1.12 CUBIC METERS

Total net weight: 451.5 KG

Total gross weight: 522 KG

Page 33: panduxpr

Informasi yang perlu diperhatikan:

1) Referensi/keterangan faktur seandainya dokumen dipisahkan,

2) Jumlah karton per jenis/type barang yang dikemas/dipak,

3) Jumlah yang dimasukkan ke dalam karton untuk masing-masing jenisbarang,

4) Isi dari masing-masing karton,

5) Ukuran luar karton,

6) Berat kotor dari masing-masing karton,

7) Cara pengepakan barang. Jika barang merupakan palet, hal ini harusdinyatakan. Apabila penangangan khusus diperlukan, hal ini harusdicantumkan,

8) Cara karton tersebut dikirim dan jumlah karton yang digunakan,

9) Total paket dalam pengiriman,

10) Total volume yang dikirimkan dalam meter cubic,

11) Berat bersih pengiriman (diluar pengepakan/bungkusan) ,

12) Berat kotor pengiriman yang dikapalkan.

Masalah umum yang lazim diketemukan:

1) Jika keterangan dalam faktur diabaikan, hal ini menyulitkan dalampenyesuaian dokumen seandainya dipisahkan.

2) Jika kuantitas karton yang berisikan jenis barang yang sama tidakdinyatakan, sulit bagi perusahaan pengangkut untuk memeriksanya.

3) Jika karton tidak diberi nomor, atau penomoran yang salah, hal inidapat membingungkan pejabat pabean dan pembeli.

4) Jika isinya tidak diterangkan dengan benar, maka sulit untukmengiden-tifikasinya secara individu.

Page 34: panduxpr

5) Jika ukuran dan unit pengukuran diabaikan, beberapa pertanyaanmungkin akan muncul,

6) Jika berat atau satuan berat diabaikan, keterlambatan mungkin terjadi,

7) Jika jenis/type pembungkusan yang digunakan diabaikan,keterlambatan mungkin akan terjadi,

8) Jika informasi mengenai cara pengiriman tidak ditulis atau alamatnyadiabaikan, keterlambatan mungkin akan terjadi,

9) Jika jumlah paket dihilangkan, pejabat pabean atau pembeli seringterlambat memeriksanya,

10) Jika jumlah volume pengiriman tidak ditulis, kemungkinanketerlambatan akan terjadi.

11) Jika berat bersih tidak ditulis, atau membingungkan dengan jumlahberat kotor, kesalah-pahaman dan biaya tambahan akan muncul.

12) Jika berat kotor tidak ditulis atau membingungkan dengan jumlahberat bersih, kesalahpahaman dan biaya tambahan akan muncul.

Untuk jelasnya pengisian packing list berdasarkan masalah yang seringditemukan sebagaimana diuraikan di atas dapat dilihat pada contoh di bawah ini.

Page 35: panduxpr

Contoh pengisian packing list berdasarkan keterangan tersebut di atas

PACKING LIST

1) This packing list refers to invoice no.:1321 dated 4 January 19..

Quantity2)

Numbers3)

Contents each4)

Measure each5)

GR WT each6)

555555888888

1 - 56 - 10

11 - 1516 - 2021 - 2526 - 3031 - 3839 - 4647 - 5455 - 6263 - 7071 - 78

20 teacups green20 teacups grey20 teacups brown20 saucers green20 saucers brown20 saucers grey20 plates 19 green20 plates 19 brown20 plates 19 grey10 plates 26 green10 plates 26 brown10 plates 26 grey

45 x 40 x 10 cm45 x 40 x 10 cm45 x 40 x 10 cm30 x 15 x 15 cm30 x 15 x 15 cm30 x 15 x 15 cm42 x 21 x 15cm42 x 21 x 15cm42 x 21 x 15cm30 x 30 x 20 cm30 x 30 x 20 cm30 x 30 x 20 cm

4.8 kg4.8 kg4.8 kg4.4 kg4.4 kg4.4 kg8 0 kg8 0 kg8.0 kg8.0 kg8.0 kg8.0 kg

FRAGILE, HANDLE WITH CARE - KEEP UPRIGTH

Method of packing: CARDBOARD CARTONS 7)

Marks and numbers: FULLY ADDRESSED, NUMBERED 1 - 78 8)

Total no. of packages: 78 9)

Total measure: 1.12 CUBIC METERS 10)

Total net weight: 451.5 KG 11)

Total gross weight: 522 KG 12)

Page 36: panduxpr

Panduan bagi eksportir dalam membuat dokumentasi packing listberdasarkan contoh pengisian tersebut di atas:

1) Pastikan bahwa nomor dan tanggal faktur dari packing list terteradengan jelas.

2) Tuliskan jumlah karton yang dikapalkan untuk masing-masing barangyang tercantum dalam packing list.

3) Pastikan bahwa masing-masing karton (atau type lain dari pengepakanyang digunakan) diberi nomor dengan jelas dan bahwa tidak nomoryang dihilangkan menurut sekuensi atau urutannya. Pilihanpenomoran yang digunakan merupakan kesepakatan antara eksportirdengan pembelinya, namun disarankan membuat sistem sesederhanadan seringkas mungkin untuk menghindari terjadinya kesalahan.

4) Pastikan bahwa uraian dari masing-masing barang ekspor dalampacking list sama dengan yang digunakan dalam faktur untukmenghindari kesalahpahaman dan ketidakpastian.

5) Cantumkan ukuran luar dari masing-masing paket dan satuanpengukuran yang digunakan.

6) Cantumkan jumlah berat kotor dari masing-masing paket dan satuantimbangan yang digunakan.

7) Nyatakan dengan jelas jenis pengepakan yang digunakan. Jika bagiandalam digunakan bungkusan/pengepakan, jenisnya harus dinyatakan.Beberapa negara mempunyai batasan atau ketentuan mengenai jenispengepakan seperti jerami atau kayu. Jika barang ekspor dalam bentukpalet, hal ini harus dinyatakan, kalau tidak sarana penanganan yangsesuai untuk jenis barang tersebut tidak diadakan. Jika dibutuhkanpenanganan khusus, harus dinyatakan dalam packing list tersebut.

8) “Tanda nomor” merupakan istilah pengapalan yang harus sesuaidengan cara pengiriman. Dewasa ini. lazim digunakan label untukmasing-masing paket dengan mencantumkan nama dan alamatlengkap si penerima. Sistem penomoran yang digunakan harusdinyatakan dengan jelas dan benar.

Page 37: panduxpr

9) Cantumkan jumlah paket pengiriman. Jika pengiriman bercampurbaur, seperti dengan karton dan peti kayu, jumlah dari masing-masingnya harus dicantumkan.

10) Total volume pengiriman ditetapkan dengan menghitung volume darimasing-masing paket dan kemudian dikalikan antara volume denganjumlah paket.

11) Berat bersih adalah berat yang telah dikurangi dengan jumlah beratpengepakan. Hal ini perlu dicantumkan dengan akurat karenabeberapa negara akan memperhitungkan pajak impor secarakeseluruhan atau dikenakan per kilogram berat bersih.

12) Berat kotor harus dicantumkan dengan benar karena biaya angkutakan dikalkulasikan berdasarkan berat kotor tersebut.

8. Measurement List

Hasil pengukuran atau penakaran yang berisikan informasi mengenaiukuran panjang, tebal, garis tengah, dan volume barang. Ukuran dalamdokumen harus sesuai dengan persyaratan yang tertera dalam L/C.Dokumen ini dipergunakan untuk mengkalkulasikan biaya angkut danpersiapan penerimaan barang bagi importir.

9. Certificate of Origin (Surat Keterangan Asal - SKA)

Certificate of Origin ini merupakan pernyataan yang ditandatangani untukmembuktikan asal barang-barang yang diekspor. Surat keterangan asalbarang ini menerangkan barang bahwa barang-barang tersebut betul-betulhasil atau produk dari negara eksportir.

Mengingat negara asal barang dapat mempengaruhi besarnyapertanggungjawaban bea atau tingkat bea masuk yang akan dikenakan olehnegara pengimpor, maka untuk itu surat keterangan asal ini harus diisidengan hati-hati dan akurat sesuai dengan peraturan yang berlaku di negarapengimpor.

Page 38: panduxpr

Surat keterangan asal ini dikeluarkan oleh instansi yang ditunjukPemerintah, yaitu:

• Kantor Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan diPropinsi/Daerah Tingkat I. Yang berwenang dan bertanggung jawabdalam mengeluarkan SKA di Kanwil adalah Kepala Kantor, KepalaBidang Perdagangan Internasional (sebagai Pejabat Pengganti I), danKepala Bagian Tata Usaha (sebagai Pejabat Pengganti II)

• Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan dikabupaten/kotamadya, termasuk Dinas Perdagangan di 26 Dati IIPercontohan (sepanjang di wilayah kerjanya terdapat Bank Devisa danatau pelabuhan ekspor). Yang berwenang dan bertanggung jawab dalamhal ini adalah Kepala Kantor, Kepala Seksi Usaha Perdagangan (sebagaiPejabat Pengganti I), Kepala Sub Bagian Tata Usaha (sebagai PejabatPengganti II),

• PT (Persero) Kawasan Berikat Nusantara. Yang berwenang danbertanggung jawab adalh Direktur Utama, Direktur Operasi, DirekturOperasi (sebagai Pejabat Pengganti I), Direktur Administrasi danKeuangan (sebagai Pejabat Pengganti II),

• Pada Kantor Cabang PT (Persero) Kawasan Berikat Nusantara. Yangberwenang dan bertanggung jawab adalah Kepala Kantor, dan KepalaDivisi Operasi (sebagai Pejabat Pengganti),

• Satuan Pelaksana Otorita Pengembangan Daerah: Kepala SatuanPelaksana, Kepala Sub Direktorat Perdagangan (sebagai PejabatPengganti I), dan Kepala Seksi Bina Usaha Perdagangan (sebagaiPejabat Pengganti II),

• Industri (Satuan Pelaksana Otorita Pengembangan Daerah Industri -SPOPDI) Pulau Batam,

• Kantor Cabang Lembaga Tembakau (khusus untuk tembakau -“Certificate of Authenticity”), Kepala Kantor, Kepala Seksi Pengujian(sebagai Pejabat Pengganti)

• Instansi lain yang akan ditetapkan kemudian oleh Menteri Perindustriandan Perdagangan.

Page 39: panduxpr

Adapun prosedur dan persyaratan dalam memperoleh SKA adalah sebagaiberikut:• Eksportir atau pihak yang memerlukan SKA dapat mengajukan

permohonan penerbitan SKA kepada instansi penerbit denganmelampirkan dokumen pendukung.

• Dokumen pendukung untuk pengeluaran barang ke luar negeri yangwajib memenuhi ketentuan umum di bidang ekspor adalah: PEB lembarkeempat yang telah diberi persetujuan muat oleh Pejabat Hanggar Beadan Cukai di pelabuhan ekspor atau copy PEB tersebut yang sudahdilegalisir oleh Bank Devisa yang menerbitkan, dan Bill of Lading (B/L)atau Air Ways Bill on Board.

• Dokumen pendukung untuk pengeluaran barang ke luar negeri yangtidak wajib memenuhi ketentuan umum di bidang ekspor, sepertidokumen permohonan ekspor tanpa PEB (PETP) yang ditanda-sahkanoleh Pejabat Bea dan Cukai di pelabuhan ekspor atau pengirimanbarang; kuitansi pembelian barang yang dimintakan SKA-nya; photocopy KTP bagi WNI atau paspor bagi WNA, serta surat kuasa daripemilik barang yang menggunakan Perusahaan Jasa Titipan.

• Khusus untuk penerbitan SKA Form A, eksportir atau pihak lain yangmemerlukannya selain melengkapi dokumen-dokumen tersebut diatas,juga wajib melengkapinya dengan:² Surat Pernyataan dan struktur biaya per unit,² Untuk permohonan SKA berikutnya apabila:

ê Proses produksi atau persentasi kandungan impor/lokal, atauê Produsen asal bahan baku atau barang tidak mengalami

perubahan, maka eksportir atau pihak lain yang memerlukanSKA cukup melengkapi dengan Surat Penegasan.

• Permohonan SKA dapat diproses oleh Instansi Penerbit apabila diisidalam bahasa Inggris. Dokumen ini diisi secara jelas, lengkap danbenar, serta dilengkapi dengan dokumen pendukung.

• Eksportir atau pihak lain yang memerlukan SKA dapat memilih salahsatu instansi penerbit yang termasuk dalam wilayah kerjanya untukpenerbitan SKA, terutama untuk pengeluaran barang ke luar negeri yangwajib memenuhi ketentuan umum di bidang ekspor:

Page 40: panduxpr

² Instansi penerbit yang wilayah kerjanya mencakup tempat barang diproduksi, atau,

² Instansi penerbit yang wilayah kerjanya mencakup tempat PEBdidaftarkan pada bank devisa, atau

² Instansi penerbit yang wilayah kerjanya mencakup tempat PEBmendapat persetujuan muat dari Pejabat Hanggar Bea dan Cukai dipelabuhan ekspor, atau

² Instansi penerbit yang terdekat.

• Eksportir atau pihak lain yang memerlukan SKA, yang berdomisili didaerah Otonomi Tingkat II Percontohan, dapat memilih salah satuinstansi penerbit yang terdekat, atau instansi penerbit lain denganpertimbangan lebih efisien.

• Bagi barang yang diatur ekspornya dan/atau terkena pembatasan ekspordalam bentuk kuota berdasarkan perjanjian internasional, SKA-nyahanya dapat diterbitkan oleh Kantor Wilayah Departemen Perindustriandan Perdagangan di Propinsi/Daerah Tingkat I atau PT (Persero)Kawasan Berikat Nusantara dan Kantor Cabangnya atau SatuanPelaksana Otorita Pengembangan Daerah Industri (SPOPDI) PulauBatam sesuai wilayah kerjasama dimana barang dikapalkan (pelabuhanekspor) atau kuota ekspor dialokasikan/ dimutasikan.

• Barang yang diatur ekspornya dan/atau terkena pembatasan ekspordalam bentuk kuota adalah:² Yang diatur ekspornya, yaitu kopi;² Yang terkena pembatasan ekspor dalam bentuk kuota, yaitu Maniok

(khusus tujuan Uni Eropa) dan Tekstil dan Produk Tekstil (TPT).

Khusus untuk kuota ekspor TPT yang dialokasi melalui Kantor WilayahDepartemen Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Tengah, SKA-nya dapat juga diterbitkan oleh Kantor Departemen Perindustrian danPerdagangan Kotamadya Surakarta.

Page 41: panduxpr

Format Surat Keterangan Asal yang dipergunakan Indonesia, yaitu:

1. SKA-Form A. Formulir ini diperuntukkan bagi eksportir yang akanmendapatkan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) darinegara-negara tertentu, seperti Amerika Serikat, Canada, EU untuk produk-produk tertentu, seperti tekstil dan produk tekstil,

2. SKA-Form B, dan

3. SKA-Form D sebagai pengganti SKA-Form C, yang digunakan untukASEAN Common Effective Preferential Tariff Scheme (CEPT). SKA inihanya berlaku untuk negara-negara di kawasan ASEAN

Page 42: panduxpr

2. Contoh format SKA-Form A:

2. Goods consigned from (exporter’s businessname, address, country)

Reference No.:

GENERALIZED SYSTEM OF PREFERENCESCERTIFICATE OF ORIGIN

(Combined declaration and certificate)FORM A

2. Goods consigned to (consignee’s name,address,country)

Issued in INDONESIA

(country)See Notes overleaf

3. Means of transport and route (as far as known) 4. For official use

5.Itemnumber

6. Marks andnumber ofpackages

7. Number and kind of packages,description of goods

8. Origincriterion(see notesoverleaf

9. Grossweigth orotherquantity

10. Number anddate ofinvoices

11. Certification

It is hereby certified, on the basis of controlcarried out, that the declaration by the exporter iscorrect

Place and date, signature and stamp of certifyingauthority

12. Declaration by the exporter

The undersigned hereby declares that the above andstatements are correct : that all the goods were producedin

INDONESIA….................................................................................

(country)

and that they comply with the origin requirementsspecified for those goods in the generalized system ofproferences for goods exported to

….................................................................................(importing country)

….................................................................................Place and date, signature of authorized signatory

Page 43: panduxpr

2. Contoh Format SKA-Form B:

1. Goods consigned from (Exporter’s business name,address, country

MINISTRY OF INDUSTRY AND TRADEOF THE REPUBLIC OF INDONESIA

CERTIFICATE OF ORIGIN

FORM B2. Goods consigned to (Consignee’s name, address,

country)Reference No:

3. Means of transport and route (as far as known).

Shipped by :

From :

To :

Date of shipment:

4. For official use

5. Itemnumber

6. Marks andnumber ofpackages

7. Number and kind of packagesdescription of goods

8. Grossweight orotherquantity

9. Number anddate ofinvoices

10. Certification.It is hereby certified, on the basis control carried out, that the goods stated above wereproduced in Indonesia

11. Competent authority (name, full address) ..........................................................

(Signature) (Stamp)

Page 44: panduxpr

3. Contoh Format SKA-Form D:

1. Goods sonsigned from (Exporter’s business name, address,country

Reference No.:

ASEAN COMMON EFFECTIVE PREFERENTIALTARIFF SCHEME

CERTIFICATE OF ORIGINE(Combined Declaration and Certificate)

2. Goods consigned to (Consignee’s name, address, country) FORM DIssued in INDONESIA

See Notes Overleaf3. Means of transport and route (as far as known)

Departure Date :

4. For Official Use

Preferential Treatment Given Under/ASEAN Common EffectivePreferential Tariff Scheme

Vessel’s name/Aircarft etc. :

Port of Discharge :

Preferential Treatment Not Given (Placestate reason/s)

Signature of Authorised Signatory of the importingCountry

5. ItemNo.

6. Marks andnumbersonpackages

7. Number and type ofpackages description of goods(including quantity whereappropriate and HS number ofthe importing country)

8. Origincriterion(seeNotesoverleaf)

9. Gross weightof otherquantity andvalue (FOB)

10. Number anddate ofinvoices

11. Declaration by the exporter

The undersigned hereby declares that the above details andstatement are correct, that all the goods were produced in

INDONESIA

12. Certification

It is hereby certified on the basis of control carriedout that the declaration by the exporter is correct

and that they comply with the origin requirements specified forthose goods in the ASEAN Common Effective PreferentialTariff Scheme for the goods exported to

................................................................................................

The CEPT tariff rate in the inclusionlist of Indonesia for HS code .........

is ......................................

(importing country)

......................................................................................Place and date signature of

authorised signatory

.........................................................................Place and date signature and stamps of

Certifying authority

Page 45: panduxpr

10. Certificate of Inspection (Sertifikat Pemeriksaan)

Certificate of Inspection (surat pemeriksaan) ini merupakan keteranganmengenai barang yang dibuat oleh surveyor independent, juru pemeriksabarang atau badan resmi yang ditunjuk oleh pemerintah dan dikenal olehdunia perdagangan internasional. Dokumen ini sangat penting bagi importirkarena memberikan jaminan atas mutu dan jumlah barang, ukuran dan beratbarang, keadaan barang, cara pengepakan barang, dan jumlah satuan barangdari masing-masing kemasan/ pengepakan.

11. Certificate of Quality (Sertifikat Mutu)

Sertifikat mutu ini diterbitkan oleh Pusat Pengujian Mutu Barang (PPMB)atau Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) yang berada dibawah naungannya. Sertifikat ini berisikan informasi mengenai hasilanalisis barang atas dasar pemeriksaan laboratorium. Adapun alamat PPMBberikut Balai-Balai tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2

12. Insurance Certificate (Sertifikat Asuransi)

Sertifikat ini merupakan surat keterangan yang menjelaskan bahwaterhadap barang-barang tertentu telah dilakukan penutupan asuransinyadalam bentuk open policy. Open policy itu tidak dapat diberikan oleh sitertanggung sebagai bukti penutupan asuransi barang-barang tertentukarena open policy tersebut diperlukannya untuk pengapalan-pengapalanselanjutnya.

13. Insurance Policy (Polis Asuransi)

Polis asuransi merupakan bukti kontrak asuransi barang-barang yangdiangkut dengan kapal atas nama si tertanggung membayar premi. Denganpolis asuransi tersebut dapat dilakukan langkah-langkah atau tindak-tindakan hukum bila terjadi permasalahan.

Page 46: panduxpr

14. Cover note

Dokumen ini merupakan pemberitahuan dari perusahaan asuransi yangmenyatakan bahwa sebuah asuransi telah ditutup sementara menunggupolis atau sertifikat asuransi dikeluarkan. Kadang-kadang pemberitahuanini dibuat dalam sebuah Surat Asuransi, tetapi karena tidak berisikanrincian-rincian asuransi yang akan ditutup dan karena ada kemungkinanasuransi tersebut sama sekali belum ditutup, maka bank tidak dapatmemperlakukan dokumen tersebut sebagai kontrak asuransi.

15. Carrier’s Declaration atau Consignment Note

Carrier’s declarition atau consignment note adalah kontrak antarapengekspor atau eksportir dengan agen pengangkutan/pengiriman untukmembawa barang-barang ekspor dari satu titik/tempat ke tempat yang laindi negara tujuan. Carrier’s declarition biasanya diterbitkan/dicetak dalamformat yang standar oleh perusahaan pengangkut untuk diisi oleh eksportir.Dalam hal ini, eksportir diminta untuk mengisinya dengan memberitahukaninformasi mengenai apa yang akan dikirimkan/dikapalkan, nilai, berat danvolume serta dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Juga dimintakanpernyataan siapa yang akan bertanggung jawab dalam pembayaran segalabiaya yang mungkin timbul.

Dokumen ini biasanya dipergunakan untuk segala macam jenis transportasi: laut,udara, kereta api, jalan darat.

Page 47: panduxpr

Contoh format Carrier’s Declaration/Consigment Note dan cara pengisiannya:

SHIPPING INSTRUCTIONS

Shippers’ name and address 1)

Consignee’s name and address 2)

BELLNotify address 3)

LINESPlace of receipt 4)

First vessel 5) Port of loading 6)

Port of discharge 7) Final destination 8)

Second vessel 9) Port of transport 10) Forwarding agent’s name and address 13)

Port of discharge 11) Place of delivery 12)

Marks andnos. 14)

Contents no.and seat no. 15)

Quantity and descriptionof goods 16)

Gross weightkg 17)

Measurementm3 18)

Tariff No. 19) FOB value 20)

Page 48: panduxpr

DIMENSIONS OF PACKAGES 21)

No. ofPackages

22)

Length23)

Breadth24)

Depth25)

Measure26)

Total cubicmeasure

27)

BILL OF LADING REQUIREMENTS28)

FREIGTHAND

CHARGES29)

DOCUMENTSACCOMPANYING CARGO TO

PORT OF SHIPMENT30)

Total no.required

31)

Originals Copies FreightPayable by:35)

DISPOSAL INSTRUCTIONS 32)

Return toshippers

33)

Originals Copies ChargesPayable by:36)

Forwardship’s bag

34)

Originals Copies

We hereby declare the foregoing to be a full and true account of the contents, values, etc., of thegoods herein declared. We agree to pay all freight or charges, custom house charges and duties aswell as other lawful and customary expenses and also return freight and charges if consigneeseither decline to receive the goods of refuse or are unable to pay the charges thereon. Weunderstand and accept that all transactions are subject to your standard trading conditions and/orconditions of relevant bill of lading of which we are aware.

BILLS OF LADING WILL NOT BE ________________________________RELEASED WITHOUT PRIOR DATED _________________________SETTLEMENT OF FREIGTH SIGNED _37)______________________AND/OR CHARGES ON BEHALF OF __________________ _________________________________

Page 49: panduxpr

Keterangan cara pengisian berdasarkan penomoran tersebut di atas:

1) Biasanya nama perusahaan yang mengeluarkan faktur atau yangmengirimkan barang ekspor.

2) Alamat si penerima barang harus dicantum dengan jelas dan harussama dengan yang tertera dalam faktur.

3) Jika anda diberikan nama agen yang ditunjuk oleh pembeli untukmenangani barang ekspor tersebut, namanya agen tersebut harusdicantumkan dalam kolom tersebut dengan benar.

4) Tempat dimana si pengangkut/pembawa menyerahkan tanggungjawabnya atas barang-barang ekspor tersebut.

5) Nama perusahaan pengapalan yang akan membawa barang.

6) Nama/tempat pelabuhan muat.

7) Nama pelabuhan dimana barang-barang tersebut dibongkar.

8) Tempat tujuan akhir harus dicantumkan di sini.

9) Jika terjadi pergantian sarana angkutan, namanya harus dicantumkandi sini.

10) Nama pelabuhan tempat terjadinya pergantian sarana angkutan daripengapalan pertama ke pengapalan berikutnya harus dicantumkan disini.

11) Nama pelabuhan bongkar dari pengapalan yang ke dua.

12) Tujuan akhir barang-barang ekspor jika terjadi pergantian kapal.

13) Jika eksportir menggunakan agen pelayaran, nama dan alamatnyaharus dicantum di sini.

14) Tanda dan penomoran yang digunakan.

15) Jumlah tempat/ruang/kursi (jika dimuat dengan peti kemas)

16) Uraian umum mengenai pengiriman dan pengepakan. Jika barang-barang yang dikirim dalam bentuk pellet harus dinyatakan termasukcara atau sarana penanganan yang dibutuhkannya.

Page 50: panduxpr

17) Jumlah berat kotor dari seluruh barang yang akan dikirimkan.

18) Jumlah volume dari seluruh barang yang akan dikirimkan.

19) Nomor tarif dari negara pengimpor.

20) Nilai FOB.

21) Dimension of packages.

22) Total pengepakan dari masing-masing dimensi atau jenis.

23) Ukuran panjang dari masing-masing pengepakan.

24) Ukuran luas dari masing-masing pengepakan dan satuan/ukuran yangdigunakan.

25) Lebar (atau tinggi) dari masing-masing pengepakan dan satuan yangdigunakan.

26) Volume dari masing-masing pengepakan.

27) Total volume dari keseluruhan pengepakan.

28) Bill of lading requirement.

29) Freight and charges (ongkos pengangkutan)

30) Daftar dokumen, jumlah dari masing-masing dokumen yang akandiserahkan kepada si pembawa/pengangkut.

31) Jumlah bill of lading yang dibutuhkan, rincian antara yang asli danyang copy-an.

32) Disposal instructions

33) Jumlah dan jenis bill of lading yang dibutuhkan oleh si pengirim(eksportir).

34) Jumlah dan jenis bill of lading yang dikirimkan bersamaan denganpengiriman barang.

35) Siapa yang bertanggung jawab membayar ongkos angkut.

36) Siapa yang bertanggung jawab membayar biaya-biaya lainnya.

37) Tanda tangan pejabat yang berwenang (eksportir).

Page 51: panduxpr

Masalah-masalah yang sering diketemukan dan dampaknya(berdasarkan penomoran di atas) adalah:

3) Jika pembeli/pelanggan anda mempunyai agen yang akan menanganibarangnya dan tidak dicantumkan, kemungkinan akan terjadiketerlambatan dalam penyampaian barang.

4) Jika tempat dimana barang tersebut diserahkan oleh si pengangkuttidak dicantumkan atau tempatnya tidak benar, biaya tambahan yangseharusnya tidak terjadi akan menjadi beban anda.

7) Jika pelabuhan dimana barang diserahkan tidak dicantumkan denganbenar, barang kiriman tersebut mungkin dibongkar di tempat yangsalah.

8) Jika tempat/tujuan akhir salah menyatakannya, kemungkinanpenyampaian barang akan terlambat atau hilang.

13) Jika si pengirim/eksportir menggunakan jasa agen pelayaran dan initidak dicantumkan, kemungkinan keterlambatan pengiriman sampaipada titik yang telah ditentukan akan terjadi.

15) Dalam hal pemuatan dalam peti kemas, jika nomor tempat/ruang/kursidari peti kemas tidak dicantumkan, atau salah menyatakannya,keterlambatan mungkin akan terjadi.

17) Jika berat kotor salah menyatakannya, biaya/ongkos tambahanmungkin akan muncul.

18) Jika ukurannya yang dicantumkan (atau volume) salah, biaya yangseharusnya tidak ada akan muncul.

19) Jika nomor tarifnya salah, kesalahan dalam perhitungan bea masukmungkin akan terjadi.

20) Jika nilai FOB-nya salah, kemungkinan akan terjadi biaya tambahanyang harus dipikul oleh importir.

21) Jika dimensinya tidak benar atau salah menghitungnya, kemungkinanbiaya tambahan akan muncul dan menimbulkan permasalahan dalampenyimpanan barang atau pergudangan.

Page 52: panduxpr

28) Jika persyaratan bill of lading tidak tepat/lengkap, anda tidak akanmemperoleh dokumen yang anda butuhkan untuk memenuhipermintaan pembeli/pelanggan.

29) Jika anda tidak menyatakan siapa yang akan bertanggung jawabmengenai biaya/ongkos angkutan dan biaya-biaya lainnya, barangkalianda akan membayar lebih banyak dari yang seharusnya.

30) Jika anda tidak menyatakan/melampirkan dokumen-dokumen yangseharusnya dilampirkan, sangatlah tidak memungkinkan bagi yangterkait untuk memeriksanya.

32) Jika instruksinya tidak benar, dokumen-dokumen yang dibutuhkantidak akan disediakan/diberikan.

37) Jika dokumen tidak ditandatangani oleh eksportir, kemungkinan sipembawa barang akan menolak membawa barang anda.

Panduan bagi eksportir dalam menyiapkan dokumen ini:

1. Check/periksa apakah pelanggan/pembeli anda akan menggunakanjasa tertentu untuk mengimpor barang dan, jika benar, pastikan bahwanama dan alamatnya tercantum dalam dokumen ini.

2. Sepakati dengan si pembawa/pengangkut tempat/titik pengumpulandan penyerahan barang dan ongkos serta biaya lainnya. Pastikanbahwa dokumen-dokumen yang harus diikutsertakan selama dalamperjalanan telah diserahkan.

3. Jika anda menggunakan agen pelayaran, pastikan bahwa informasi initercantum dalam dokumen.

4. Jika anda mengirimkan dengan isi peti kemas yang penuh, anda harusmenyegel peti kemas tersebut setelah dimuat dan nomorruang/tempat/kursinya harus dinyatakan dengan benar dalam dokumenini. Jika pengiriman dengan peti kemas tidak penuh, kemungkinanpengapalan barang dalam peti kemas bersamaan dengan barang-barang yang lain dan kemudian yang bertanggung jawab dalampenyegelan peti kemas adalah perusahaan pelayaran.

Page 53: panduxpr

5. Pastikan bahwa jumlah berat kotor tercantum dengan benar, yaitu totalberat pengiriman termasuk berat pengepakannya, pallet secaraintegral, dan lain-lain.

6. Pastikan bahwa volumennya dihitung dengan benar. Tergantunghubungan antara berat dan volume/isi dari barang yang dikirimkan,perbedaan ongkos angkut mungkin akan terjadi. Oleh karena itu,sangatlah penting memberikan informasi yang akurat.

7. Cari nomor tarif yang dipergunakan oleh negara pengimpor danpastikan bahwa hal itu tercantum dengan benar dalam dokumen ini.

8. Nilai FOB barangkali digunakan dengan tujuan yang berbeda; sebagaicontoh, oleh si pengangkut untuk menentukan ongkos angkut atauoleh pejabat pabean di negara tujuan untuk menentukan tarif beamasuk. Oleh karena itu, sangatlah penting menyatakannya denganbenar.

9. Pastikan bahwa dimensinya dicantumkan dengan benar danpenghitungan volumenya yang akurat.

10. Jika pembayaran dengan L/C, dokumen ini sangat dibutuhkan sebelumpembayaran dapat dilakukan. Jika bill of lading merupakan salah satudokumen yang diperlukan dalam transaksi, maka sangatlah pentingbahwa jumlah lembaran yang asli dan copy-an dinyatakan denganbenar karena hal ini dapat menyulitkan dan barangkali tidak mungkinuntuk membetulkannya di kemudian hari.

11. Harus yakin siapa yang akan bertanggung jawab terhadap segala biayayang terjadi dalam pemindahan barang-barang ekspor dan masukkaninformasi sesuai kesepakatan dengan pembeli.

12. Daftar dari dokumen-dokumen yang anda serahkan ke sipembawa/pengangkut. Disarankan untuk menyediakan paling kurangdua lembar copy-an dari setiap dokumen yang dibutuhkan oleh pabeandi pelabuhan tujuan, namun untuk L/C perlu lebih banyak.

Page 54: panduxpr

16. Letter of Credit (L/C)

Letter of credit merupakan perjanjian tertulis dari sebuah bank (issuingbank) yang diberikan kepada penjual (benefeciary, eksportir) ataspermintaannya dan sesuai dengan instruksi-instruksi dari pembeli(applicant) untuk melakukan pembayaran, yaitu dengan cara membayar,mengaksep atau menegosiasi wesel sampai jumlah tertentu dalam jangkawaktu yang ditentukan dan atas dasar dokumen-dokumen yang ditetapkan.Dokumen ini biasanya merupakan sebuah surat kredit yang tidak dapatditarik atau dibatalkan.

Page 55: panduxpr

Contoh format Letter of Credit:

Name of issuing bank 1) Irrevocabledocumentarycredit

Number 2)

Place and date of issue Date and place of expiry 3)

Applicant 4) Beneficiary 5)

Advising bank 6) Amount 7)

Credit available 8)Partialshipments 9)

Allowed ( )Not allowed ( )

Transshipment 10)

Allowed ( )Not allowed ( )

( ) by sight payment( ) by acceptance

against the documents detailed herein

Loading on board/dispatch/taking in chargeat/from: 11)

For transportation to: 12)

( ) and beneficiary’s bill of exchange at

on

Documents to be presented 13)

Documents to be presented within days after the date of issuance of the transport documents but withinthe validity of the credit. 14)

We hereby issue the documentary credit in your favour. It is subject to the ICC Uniform Customs andPractice for Documentary Credits (1993 Revision, International Chamber of Commerce, Paris, France,Publication No. 500) and engages us in accordance with the terms thereof. The number and the date of thecredit and the name of our bank must be quoted on drafts required. If the credit is available by negotiation,each presentation must be noted on the reverse of this advice by the bank where the credit is available.

This document consists of 15) signed page (s) The A.B.C. Bank

Page 56: panduxpr

Cara pengisian letter of credit:

1. Issuing bank biasanya merupakan bank-nya si pembeli/importir,menerbitkan L/C atas permintaan pembeli.

2. Referensi atau keterangan bank yang akan dicuplik (quoted) berkaitandengan L/C.

3. L/C harus diserahkan bersamaan dengan dokumen penting lainnyapada tempat yang ditentukan dan sebelum habis masa berlakunya.

4. Pembeli barang yang mengusulkan L/C .

5. Si penjual barang.

6. Biasanya bank-nya si penjual.

7. Jumlah nilai uang dan mata uang yang dicakup oleh L/C.

8. Masa/waktu pembayaran L/C.

9. Apakah si penjual diperbolehkan melakukan pengapalan/ pengirimansebagian dari jumlah permintaan atau order.

10. Apakah diperbolehkan untuk pergantian pengangkutan atau tidakterhadap barang-barang yang diekspor dari satu pengangkutan kepengangkutan yang lain.

11. Tempat dimana barang-barang tersebut dipindahtangankan keperusahaan pengangkutan dan batas waktu atau tanggal penyerahan.

12. Tempat/alamat kemana barang dikirimkan

13. Daftar dan jenis dokumen ekspor yang harus diserahkan kepadaadvising bank sebelum dilakukan pembayaran.

14. Jumlah hari dari tanggal penerbitan dokumen transpor diperbolehkanuntuk menyerahkan dokumen-dokumen penting tersebut.

15. Jumlah halaman dari dokumen ini yang ditandatangani .

Page 57: panduxpr

Penutun bagi eksportir dalam menyiapkan dokumen L/C yang benar:

1. Apabila kontrak sedang/telah dinegosiasikan, eksportir harusmenyiapkan dokumen-dokumen apa saja yang dibutuhkan oleh sipembeli. Kemudian eksportir harus memastikan bahwa pembelimemberikan tenggang waktu berlakunya L/C yang wajar, sehinggaeksportir mempunyaiwaktu yang cukup untuk mempersiapkan segalasesuatunya.

2. Eksportir harus dapat memastikan bahwa segala sesuatu yangberkaitan dengan pembeli, nama dan alamat eksportir harus konsistendan tidak ada hal-hal yang dapat menimbulkan kebingungan. Eksportirharus memeriksa bahwa namanya tercantum dengan jelas dan harussama dengan dokumen-dokumen lainnya.

3. Eksportir harus memeriksa bahwa jumlah nilai yang tercakup dalamL/C adalah jumlah nilai uang yang disepakati dengan pembeli.

4. Eksportir harus dapat memahami kehendak si pembeli apakah pesananatau order harus disediakan dalam satu pengapalan/pengiriman atauapakah si pembeli akan menerimanya secara parsial (dalam beberapakali pengiriman). Jika pengiriman dilakukan secara parsial, makakeabsahan dari L/C tidak akan terpengaruh walaupun timbulpermasalahan dalam waktu/tanggal penyerahan. Dengan kondisi yangsama, penyampaian dalam satu kali pengiriman/pengapalan tidak akanmenimbulkan masalah.

5. Eksportir harus dapat menentukan cara bagaimana dia akanmengapalkan barang sebelum negosiasi selesai. Dalam beberapakasus, kargo tidak dapat mengapalkannya dari satu tempat ke tempatyang lain tanpa pergantian alat angkut. Bahkan kadang-kadang sipembawa atau agen pelayaran tidak tahu apakah akan terjadipergantian alat angkut atau tidak. Jika hal ini terjadi, maka L/Csebaiknya diperbolehkan dengan melakukan pergantian saranaangkutan.

Page 58: panduxpr

6. Sekali lagi, apabila kesepakatan masa/waktu berlakunya LC denganpembeli disetujui, sangatlah penting bagi eksportir untukmemastikannya bahwa dalam L/C dinyatakan tempat/titik pengirimandan tanggal pengiriman sehingga eksportir dalam memenuhinya.

7. Eksportir harus dapat menyiiapkan dokumen-dokumen apa saja yangdibutuhkan oleh si pembeli selama negosiasi berlangsung. Hal initergantung dari apa yang dimintanya, kemungkinan akan adanya biayatambahan atau keterlambatan dalam menyiapkan barang-barang yangakan dikapalkan.

8. Apabila L/C telah dibuka, eksportir harus memeriksa dengan hati-hatidan secara rinci untuk memastikan bahwa dia mampu memenuhisemuanya. Eksportir juga harus memeriksa waktu yang diberikandalam penyerahan dokumen dan kemudian memastikan bahwasemuanya diserahkan sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

17. Bill of Exchange (Wesel)

Bill of exchange (B/E) atau Draft adalah dokumen yang dipersiapkan danditandatangani oleh eksportir dan dialamatkan kepada importir untukmeminta importir membayar pesanannya atau untuk dibayarkandikemudian hari terhadap barang yang dipesan (sesuai dengan jumlah nilaibarang yang diekspor) kepada eksportir atau orang yang ditunjuknya.

Dokumen ini dapat digunakan oleh si penjual untuk meminta pembayarandari pihak pembeli atas pengiriman/pengapalan barang ekspor. Namun,dokumen ini tidak memberikan jaminan bagi eksportir untuk mendapatkanuangnya/pembayarannya. Oleh karena itu, dalam perdagangan internasionalbill of exchange ini dipergunakan bersamaan dengan L/C, karena L/C dapatmemberikan jaminan bahwa bill of exhange dapat diuangkan.

Page 59: panduxpr

Contoh format Bill of Exhange:

BILL OF EXCHANGE

Amount

Place and date

At sight pay this Bill of Exchange to the order of the sum

of : value

received for shipment of

TO

Page 60: panduxpr

Berikut ini adalah contoh cara pengisian berikut uraiannya serta permasalahan yang lazim

diketemukan:

BILL OF EXCHANGE

Amount US$ 13,150.00 1)

Place and date Ashnew, 2 February 199. 2)

At sight pay this Bill of Exchange to the order of United Bank of Ireland 3) the sum of 4)

United States dollars thirteen thousand one hundred and fifty only, value received for

shipment of 5) 78 cartons of pottery tableware

CRAFT CERAMIC LTD. ASHNEW 6)

Secretary 7)

TO 8)

A.B.C. Bank

P.O. Box 446

Frankfurt

Germany

Keterangan:

1. Jumlah atau nilai uang yang harus dibayarkan dalam bill of echange ditulisdalam angka,

2. Tempat dan tanggal dikeluarkannya bill of exchange,

Page 61: panduxpr

3. Nama bank perantara (advising/negotiating bank), biasanya adalah bank-nyaeksportir,

4. Jumlah/nilai uang yang akan dibayarkan dalam bill of exchange harus ditulisdalam huruf,

5. Uraian umum mengenai barang ekspor yang akan dibayarkan/ditagihkan,

6. Bill of exchange yang dikeluarkan oleh eksportir, tanda tangannya harus samadengan check,

7. Pada umumnya bank-nya importir yang akan menerima bill of exchangetersebut.

Masalah yang sering diketemukan:

1) Jika jumlah/nilai uang tidak ditulis dengan benar, makan pembayaran seringtertunda,

4) Jika penulisan hurufnya salah, atau berbeda dengan angka yang tertera, makapembayarannya mungkin ditunda atau ditolak,

7) Jika bill of exchange tidak ditandatangani oleh eksportir atau yang mewakilinyasebelum diserahkan, maka pembayarannya dapat ditolak.

Panduan bagi eksportir dalam mengisi bill of exchange:

1. Apabila mengisi bill of exchange, pastikan bahwa perincian yang disepakatidengan perincian yang ada dalam dokumen lainnya untuk pengiriman/pengapalan terutama dokumen ekspor yang dimintakan/dipersyaratkan oleh L/Charus sama.

2. Pastikan bahwa bill of exchange ditandatangani sebelum dikirimkan dan tandatangannya harus sama dengan check.

Page 62: panduxpr

18. Weight Certificate (Surat Keterangan/Daftar Timbangan)

Hasil pengukuran timbangan yang menjelaskan berat kotor dan bersihsetiap kemasan/peti. Disamping untuk penentuan harga, dokumen tersebutjuga dipergunakan oleh importir untuk mempersiapkan sarana transportasipada saat barang diterima.

19. Sanitary, Health and Veterinary Certificates

Dokumen ini diperlukan untuk menyatakan bahwa bahan baku ekspor,tanam-tanaman atau bagian-bagian dari hasil tanam-tanaman telah diperiksadan bebas dari hama penyakit. Dokumen ini hanya diperlukan bila dalamL/C dipersyaratkan dan disesuaikan dengan barang atau benda yangdikapalkan. Sertifikat ini diterbitkan oleh lembaga resmi yang ditunjuk olehpemerintah.

Sebagaimana telah disinggung di atas bahwa disamping dokumen tersebut diatas, masih ada dokumen lain yang harus dilengkapi oleh eksportir, sepertihazardous cargo certificate (dokumen ini hanya diperlukan dalam hal-hal yangsangat spesifik). Hazardous cargo certificate harus digunakan bila kargonyatermasuk dalam daftar barang-barang berbahaya yang disepakati di tingkatinternasional.

Page 63: panduxpr

III . TEKNIK-TEKNIK PEMASARAN EKSPOR

A. Atribut Pemasaran

Pemasaran ekspor yang menyangkut dimensi produk yang ditawarkan tetapberdasarkan pada pemanfaatan produk dalam negeri yang disesuaikan dengankebutuhan dan keinginan/selera pasar luar negeri, baik dalam dimensi fisik(fungsi, bentuk, kemasan, merk, dan lain-lain) maupun dimensi non fisik (hargadan service/pelayanan).

Dimensi Fisik

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam dimensi fisik dari produk antara lainadalah:a Adaptasi produk diperlukan untuk melayani kebutuhan dan keinginan

konsumen di pasar sasaran dengan memperhatikan selera, tingkat daya beli,peraturan pemerintah, dan lain-lain.

a Kemasan sebagai bagian dari produk yang befungsi untuk melindungi produkdari pengaruh iklim yang berbeda, transportasi, handling (cara penangananbarang), dan lain-lain perlu disesuaikan dengan kondisi iklim setempat;sedangkan kemasan (packaging) sebagai alat promosi perlu disesuaikandengan kebutuhan pasar setempat (selera konsumen). Dalam hal labelingyang perlu diperhatikan adalah masalah bahasa, ketentuan/peraturanperdagangan negara tujuan ekspor.

Dimensi Non-Fisik

Dimensi non-fisik yang penting dari produk (yang menjadi dasar kontrak jual-beli) adalah ketetapan harga produk. Pada dasarnya harga adalah biaya ditambahlaba pada berbagai tingkat kegiatan produktif. Dalam pemasaran ekspor biasanyadipakai penetapan harga “cost-plus atau mark-up” biaya produksi/pengadaanditambah laba yang diinginkan, karena pemasaran ekspor awal lebih bersifatreaktif daripada pro-aktif, yang didasarkan pada eskalasi (struktur) harga yangdibuat:

Page 64: panduxpr

a Struktur biaya produksi/pengadaan harus mencerminkan biaya tetap danbiaya tidak tetap (variable) agar dapat diketahui pengaruhnya terhadappenyesuaian yang diperlukan atas harga yang diminta pembeli.

a Struktur biaya pemasaran harus mencerminkan balas-jasa atas segalakegiatan pemasaran yang dilakukan dan atas balas jasa dan biaya padasaluran distribusi/pemasaran yang dipergunakan.

Begitu juga tanpa mengenal perilaku konsumen suatu negara akan sulit bagieksportir untuk menyusun program atau rencana pemasaran. Oleh karena itu,sebelum melakukan pemasaran ekspor terlebih dulu perlu diketahui kesamaandan perbedaan antarbudaya guna menentukan perilaku konsumen. Di lain pihakperilaku konsumen juga terkait dengan segmentasi pasar sasaran yang terdiri darinegara yang berpenghasilan rendah (dunia ketiga), negara berpenghasilanmenengah ke bawah (negara bekembang), negara berpenghasilan menengah keatas (negara industri baru), dan negara berpenghasilan tinggi (negara maju).Secara umum segmentasi pasar dapat dibagi dalam dua utama, yaitu segmentasidemografis (jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendapatan/income, pendidikan,dan lain-lain), dan segmentasi psikografis (proses pengelompokkan orang dalamarti sikap, nilai-nilai yang dianut dan gaya hidupnya).

Page 65: panduxpr

B. Strategi Pemasaran Ekspor

1. Partisipasi Aktif dalam Pameran

Mengikuti pameran ekspor baik yang diadakan langsung di negara tujuanekspor maupun dalam negeri. Badan Pengembangan Ekspor Nasional(BPEN) selaku instansi teknis yang bertanggung jawab dalam melakukanpengembangan ekspor nasional, secara berkala melakukan pameran eksporbaik yang diselenggarakan di dalam negeri maupun di beberapa negarayang mempunyai potensi ekspor. Untuk tahun 1999 ini, BPENmemprogramkan dan merencanakan untuk mengikuti 30 (tiga puluh) jenispameran internasional yang merupakan pameran yang sudah memilikijadual tetap di luar negeri dan memiliki pasar yang jelas terhadap produkekspor non migas Indonesia.

Untuk mengetahui jadual dan kegiatan pameran, baik yang diadakan di luarnegeri maupun di dalam negeri, yang dilakukan oleh Badan PengembanganEkspor Nasional, dapat menghubunginya dengan alamat:Badan Pengembangan Ekspor NasionalJl. Gajah Mada No. 8 Jakarta 10130PO. Box 443, JakartaTelp. 021-6341082Fax. : 021- 6336568, 6338360

2. Melalui Jalur Diplomatik

Yaitu dengan cara mencari informasi dan melakukan korenpondensi denganKantor-kantor Perwakilan Dagang Indonesia (baik kantor AtasePerindustrian dan Perdagangan maupun kantor Konsul Perindustrian danPerdagangan) yang ada di beberapa negara mitra dagang Indonesia di luarnegeri. Adapun daftar alamat dan nomor telephon serta fax dari masing-masing kantor perwakilan dagang Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 2.

Page 66: panduxpr

3. Misi Dagang

Kegiatan misi dagang ini biasanya secara rutin dilakukan oleh DepartemenPerindustrian dan Perdagangan ke suatu negara tujuan ekspor yangpotensial baik yang dipimpin langsung oleh Menteri Perindustrian danPerdagangan maupun oleh pejabat eselon satu yang ditunjuk. Kegiatan misidagang ini dapat diikuti oleh para pelaku ekspor (pengusaha, eksportir danprodusen) yang mempunyai tujuan ekspor ke negara tersebut. Kegiatan inibiasanya lebih memberikan prospek yang bagus mengingat para pelakubisnis dapat secara langsung bertatap muka dengan para pembeli/pelanggansehingga lebih realistis, walaupun memerlukan biaya yang cukup besar.

4. Melalui Internet

Strategi pemasaran dapat juga dilakukan secara mudah dan praktis yaitudengan cara menempatkan informasi yang lengkap tentang produk yangingin dipasarkan ke luar negeri melalui internet yang dapat diakses globaloleh para pemakai/pembeli potensial di luar negeri. Dengan demikianinformasi tersebut harus disediakan secara menyeluruh baik yangmenyangkut produk, harga, kualitas, kemasan, pengiriman, carapembayaran, alamat dan nama perusahaan maupun contact person yangdapat dihubungi sewaktu-waktu apabila diperlukan. Pemasaran melaluiinternet ini, bisa dilakukan secara gratis, seperti melalui home page WARSI(Warung Sistem Informasi) Industri Kecil, dengan menghubungi DirektoratJenderal Industri Kecil dan Pedagang Kecil Kantor Pusat Depperindag Jl.Gatot Subroto Kav 52-53 Jakarta, United Nation Global Trade PointNetwork dengan situs http: //www.unicc.org/untpdc dan banyak situsinternet yang menyediakan fasilitas offer to sell/buy yang bisa diisilangsung oleh para pengusaha.

Page 67: panduxpr

C. Riset Pasar Ekspor

Untuk menunjang keberhasilan dalam memasarkan produk atau jasa di negaratujuan ekspor, perlu didukung oleh riset pasar ekspor. Riset pasar ekspor adalahkegiatan menyelidiki pasar suatu negara guna memperoleh informasi yangberhubungan dengan negara konsumen dan produk yang akan diekspor, terutamayang menyangkut:a Negara-negara mana yang mempunyai potensi terbaik untuk produk-produk

yang akan dipasarkan;a Jenis/type produk yang digemari;a Berapa banyak produk yang dapat dipasarkan atau berapa besar potensi pasar

di pasar negara tujuan, serta prospek di masa mendatang;a Pola konsumsi konsumen di negara tujuan ekspor;a Perbaikan-perbaikan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan

penjualan;a Penetapan harga produk yang akan dipasarkan di negara tujuan;a Biaya untuk mencapai target penjualan (transportasi, bea masuk, dan lain-

lain);a Pesaing-pesaing (siapa, berapa harga jualnya);a Strategi apa yang harus ditempuh dalam memasarkan produk;a Peraturan-peraturan perdagangan di negara bersangkutan;a Prospek;a Dan lain-lain.

1. Kegunaan Riset Pasar Ekspor

Kegunaan riset pasar adalah untuk menghindari kesalahan-kesalahan yangmungkin terjadi dalam pemasaran produk, sehingga dengan informasitersebut, penjualan atau pemasaran produk dapat berjalan sesuai dengan apayang diharapkan.

2. Jenis Riset Pasar Ekspor

Riset pasar ekspor dikelompokkan dalam tiga bagian utama, yaitu:• Riset untuk mengetahui potensi suatu pasar, yaitu seberapa besar

potensi permintaan pasar terhadap suatu produk tertentu di negarasasaran. Disamping mengetahui besarnya permintaan, hal-hal lain yang

Page 68: panduxpr

harus diketahui adalah pola permintaan dan prospek perkembangannya,pesaing-pesaing (dari negara mana saja dan perusahaan-perusahaan apasaja yang berasal dari Indonesia), struktur harga, dan peraturan-peraturan yang berlaku di negara pengimpor dan peraturan perdagangandalam negeri sendiri.

• Riset khusus mengenai produk, yaitu menentukan kriteria atau elemendari produk ekspor, seperti alasan pemakaian produk, budaya, kondisiproduk terhadap perubahan iklim (seandainya diekspor ke negara yangmempunyai empat musim), warna, mutu/strandar, ukuran, rasa, bahan,disain, spesifikasi teknis, cara menggunakan/memakai produk, kemasan,dan lain-lain.

• Riset mengenai praktek pemasaran ekspor, yaitu untuk mengetahuibauran pemasaran (produk, harga, distribusi, dan promosi). Dalam halini yang perlu dikaji adalah:² Biaya dan resiko transportasi, kecepatan pengiriman, keandalan

sistem pengiriman, persyaratan pengepakan.² Harga ekspor produk pesaing dan keistimewaan produknya serta

jaminan pasokannya.² Distributor, waktu penyerahan produk, potongan harga dari setiap

penyalur, fasilitas yang diberikan kepada distributor.² Layanan purna jual: masa garansi, suku cadang, tenaga operator.² Promosi: sarana yang digunakan, anggaran yang dibutuhkan,

cara/sistem penyampaian informasi/iklan.

Page 69: panduxpr

IV. SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR

Sistem pembayaran ekspor dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain adalah:

A. Letter of Credit

Letter of Credit (L/C) merupakan metode pembayaran yang paling seringdipergunakan dalam perdagangan internasional. Disamping pembayaran dimuka, letter of credit menawarkan jaminan terbaik bagi eksportir bahwa barangyang dijual secara internasional akan dibayar. Jaminan itu muncul dari kenyataanbahwa kewajiban membayar dengan L/C terletak di tangan bank pembeli bukandi tangan pembeli. Letter of credit pada hakikatnya adalah sebuah “surat” yangmengalihkan kelayakan menerima kredit pembeli kepada sebuah bank. SebuahL/C dapat dianggap sebagai jaminan berkondisi yang dikeluarkan oleh bank atasnama pembeli ditujukan kepada penjual untuk memastikan pembayaran bilapenjual memenuhi semua syarat yang tercantum dalamnya. Namun bagiimportir, surat tersebut lebih mahal harganya karena ada dana yangdidepositokan dalam bank mereka untuk menjamin lini kredit. Bila sehelai L/Cmerupakan metode pembayaran, eksportir biasanya menerima pembayaran padasaat dokumen pengiriman ditunjukkan kepada bank yang melakukan negosiasiL/C (advising bank) di negara penjual.

Apabila eksportir menggunakan L/C dalam sistem pembayaran, maka importirharus terlebih dulu mengajukan permohonan kepada bank pembuka L/C (issuingbank) untuk membuka L/C yang diperuntukkan kepada eksportir. Bank tersebutakan membuka L/C kepada bank koresponden di tempat eksportir (advisingbank), dan bank inilah yang akan meneruskan L/C kepada eksportir.

B. Advanced Payment

Ada kemungkinan membuat pengekspor meminta pembayaran tunai untukseluruh transaksi atau memberikan sebagian pembayaran di muka, denganberbagai pertimbangan, seperti tingginya resiko kredit di luar negeri, kondisiyang memungkinkan terjadinya pembatasan penukaran mata uang di negaratujuan, yang akan menyebabkan penundaan pembayaran, atau ketika denganalasan apa pun, pengekspor tidak bersedia menjual dengan kredit.

Page 70: panduxpr

Dalam sistem pembayaran ini, importir membayar barang/produk sebelumbarang diserahkan (pay in advance) kepada eksportir, atau dengan kata lain,importir memberikan kredit kepada eksportir untuk menyiapkan/mengadakanbarang pesanannya. Sistem ini biasanya berkaitan dengan pemasaran ekspor kenegara dengan kondisi politik dan moneter yang kurang stabil. Cara pembayarandapat dilakukan dengan Cek, Banker’s Draft, Mail Payment Order, CablePayment Order, atau International Money Order.

C. Open Account

Open account (sistem rekening terbuka) biasanya terjadi pada pemasaran ekspordengan kantor cabang atau perwakilan di luar negeri atau dengan mitra dagangyang sudah dipercaya. Sistem ini merupakan kebalikan dari sistem pembayarandimuka dengan arti kata bahwa pembayaran tidak akan diserahkan sebelumbarang/produk dikapalkan atau diserahkan atau waktu jatuh tempo pembayaranyang disepakati. Setelah pengapalan barang, eksportir akan mengirimkan fakturkepada importir dengan mencatum tanggal dan waktu kapan importir harusmelakukan pembayaran dan bahkan kadang-kadang eksportir memberikanpotongan harga bagi pembayaran yang dilakukan sebelum jatuh tempo.

Syarat penjualan tagihan terbuka pada umumnya di tempat yang pengendalianpertukaran mata uangnya minimal dan pengekspor telah lama menjalinhubungan baik dengan pembeli/importir. Pengaturan penjualan atas dasartagihan terbuka juga dilakukan bila penjualan diserahkan kepada kantor cabangatau anak perusahaan milik pengekspor.

D. Colletion Draft

Sistem pembayaran ini lebih kuat fungsinya daripada open account, karenaeksportir mempunyai hak dalam pengawasan atau pengendalian barang sampaidraft/wesselnya diaksep atau dibayar. Eksportir atau penarik wesel mengapalkanbarang-barang ekspornya, sedangkan dokumen-dokumen pemilikan ataspengiriman barang tersebut secara langsung atau melalui banknya di dalamnegeri dikirim ke bank importir di luar negeri. Kepemilikan atas dokumen-dokumen yang dibutuhkan importir tersebut guna mengeluarkan barang-barangtidak dilepaskan sampai persyaratan penagihan wesel dipenuhi importir.

Page 71: panduxpr

E. Penagihan Lewat Dokumen (Draft) - Documentary Colletion

Sistem ini merupakan metode pembayaran yang menggunakan bill of exchange,yang juga dikenal sebagai draft. Bill of exchange adalah dokumen yang dapatdinegosiasikan dan dengan mudah dapat dipindah/ditransfer dari satu pihak kepihak yang lain. Bentuk yang paling sederhana dari dokumen ini adalah berupapesanan tertulis oleh pihak pertama yang meminta pihak kedua untuk membayarpesanannya kepada pihak ketiga.

Draft tersebut diserahkan kepada importir bersamaan dengan dokumen eksporlainnya setelah pengimpor menandatangani draft tersebut.

F. Consigment

Pembayaran dilakukan oleh importir setelah barang-barang tersebut terjual,namun apabila barang-barang tersebut tidak terjual, maka barang dikembalikanke eksportir. Oleh karena itu, dengan sistem consigment ini segala resiko beradadi pihak eksportir apabila terjadi masalah.

Page 72: panduxpr

Lampiran 1

NO. NOMOR

POS TARIF

JENIS BARANG

I. BARANG YANG DIATUR EKSPORNYA

1. Maniok, khusus ekspor tujuan negara Uni Eropa0714.10.1000714.10.2000714.10.900

- Dikeringkan dan diiris- Dalam bentuk pellet- Maniok selain dalam bentuk diiris dan pellet

2. Kopi0901.110901.120901.210901.222101.11.0002101.12.000

- Tidak digongseng, tidak dihilangkan kafeinnya- Tidak digongseng, dihilangkan kafeinnya- Digongseng, tidak dihilangkan kafeinnya- Digongseng, dihilangkan kafeinnya- Ekstrak, biang dan pekatan- Olahan dengan dasar ekstrak, biang atau pekatan atau

dengan dasar kopi

3. Ex 42025001 s/d 6310Ex 6405Ex 6501Ex 6502Ex 6503Ex 6504Ex 6505Ex 7019Ex 9404Ex 9612

Tekstil dan Produk Tekstil, khusus untuk ekspor tujuannegara kuota (Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada,Norwegia dan Turki)

4. 4408

4412

Lembaran kayu venir dan lembaran kayu lapis(disambung maupun tidak) dan kayu lainnya digergajimembujur, dibelah, atau dikuliti, baik diketam, diampelasatau “finger-jointed” maupun tidak, dengan ketebalanmelebihi 6 mm.

Kayu lapis, panil lapisan kayu dan kayu berlapis semacamitu.

5. Barang Hasil Industri dan Kerajinan dari Kayu Cendana

Page 73: panduxpr

II. BARANG YANG DIAWASI EKSPORNYA

1. 0102

0102.10.0000102.90.110 &0102.90.190Ex 0102.90.900

Binatang sejenis lembu, hidup:

- Bibit sapi- Sapi bukan bibit

- Kerbau

2.Ex 0301.10.000Ex 0301.10.910Ex 0301.91.100Ex 0301.10.100Ex 0301.10.920

Ikan dalam keadaan hidup:- Anak ikan Napoleon Wrasse (Cheilinus Undulatus)- Ikan Napoleon Wrasse (Cheilinus Undulatus)- Benih ikan bandeng (Nener)- Anak Ikan Arowana (Selerophages Jardinii)- Ikan Arowana (Selerophages Jardinii)

3. 1101.00.000 Tepung gandung atau meslin

4. 1102.30.000 Tepung beras

5. 1102.90.000 Tepung lainnya, selain tepung beras, tepung jagung dantepung gandum hitam

6. 1201 Kacang kedelai, pecah atau utuh

7. 1208.10.000 Tepung halus dan tepung kasar dari kacang kedelai

8. Ex 1207.10.000 Inti kelapa sawit (palm kernel)

9. 1701 Gula tebu atau bit dan sukrosa murni kimiawi, dalam bentukpadat

Page 74: panduxpr

10. 2709

2710

2711

2712

2713

Minyak dan gas bumi:- Minyak bumi dan minyak diperoleh dari mineral yang

mengandung bitumen, mentah- Minyak bumi dan minyak yan diperoleh dari nmieral yang

mengandung bitumen selain minyak mentah; olahan tidakdirinci atau termasuk dalam pos manapun, mengandung70% atau lebih menurut berat dari minyak bumi atauminyak yang diperoleh dari mineral yang mengandungbitumen, minyak-minyak ini merupakan unsur utama dariolahan tersebut.

- Gas minyak bumi dan hidrokarbon yang berbentuk gaslainnya

- Petroleum jelly, malam parafin, malam minyak bumiberkristal kecil, malam setengah jadi, ozokerit, malambatubara muda, malam tanah gemuk, malam minerallainnya dan produk yang semacam diperoleh dari sintesaatau dengan proses lainnya, diwarnai maupun tidak.

- Kokas minyak bumi, bitumen minyak bumi dan sisalainnya dari minyak bumi atau dari minyak diperoleh darimineral mengandung bitumen.

11. 3102.10.000 Pupuk Urea

12. 4103.20.000 Kulit buaya dalam bentuk wet blue

13. Binatang liar dan tumbuhan alam yang dilindungi yangtermasuk dalam Appendix II dan III CITES

14.

7106.10.0007106.91.0007106.92.000

Perak tidak ditempa atau dalam bentuk setengah jadi ataudalam bentuk:- Bubuk- Bubuk tempa- Setengah jadi

15.7108.11.0007108/12/1007108.12.900

Emas bukan tempa atau dalam bentuk bubuk- Serbuk- Dalam bentuk gumpalan, ingot atau batang tuangan- Lain-lain

Page 75: panduxpr

16.

7204.10.0007204.29.0007204.30.0007204.41.000

7204.49.000

Limbah dan skrap fero, ingot hasil peleburan skrap besi ataubaja (khusus yang berasal dari wilayah Pulau Batam):- Limbah dan skrap dari besi tuang- Limbah dan skrap dari baja paduan lainnya- Limbah dan skrap dari besi atau baja lapis timah- Limbah dan skrap baja lainnya berbentuk gram, serutan

dan lain-lain- Limbah dan skrap baja lainnya, selain dalam bentuk gram,

serutan dan lain-lain.

177204.21.0007404.00.000Ex 7407.21.0007602.00.000

Limbah dan skrap dari:- Baja stainless- Tembaga- Kuningan- Aluminium

III BARANG YANG DILARANG EKSPORNYA

1.Ex 0301.10.000&Ex 0301.10.920

Ex 0301.92.100Ex 0301.10.920

Ex 0306.29.190Ex 0306.29.190

Jenis Hasil Perikanan dalam keadaan hidup:- Anak ikan arowana (sclerophages formosus dan

sclerophages leichardti)- Ikan arowana (sclerophages formosus dan sclero-

phages leichardti)- Benih ikan sidat (Anguilla spp) di bawah ukuran 5 mm- Ikan hias air tawar jenis Botia macracanthus ukuran 15 cm

ke atas.- Udang galah (udang air tawar) di bawah ukuran 8 cm- Udang penaeidae (induk dan calon induk)

2.1006.10.0001006.20.0001006.30.000

1006.40.000

Beras:- Beras berkulit (padi atau gabah)- Beras digiling- Beras setengah giling atau digiling seluruhnya, disosoh

dikilapkan maupun tidak- Beras pecah.

Page 76: panduxpr

3. Ex 4001.22.900 Karet bongkah (karet spesifikasi teknis yang tidakmemenuhi standar mutu SIR)

4. Ex 4001.29.000 Bahan-bahan remiling dan rumah asap berupa:- Slabs, lumps, scraps, karet tanah- Unsmoked sheets- Blanket sheets- Smoked lebih rendah dari kualitas IV- Blanked D off- Cutting C- Remilled 4- Flat bark crepe.

5. 4103.20.000 Kulit mentah, pickled dan wet blue dari binatang melata/reptil (kecuali kulit buaya dalam bentuk wet blue)

6. Binatang liar dan tumbuhan alam yang dilindungi yangtermasuk dalam Appendix I CITES

7.

7204.10.0007204.29.0007204.30.0007204.41.000

7204.49.000

Limbah dan skrap fero, ingot hasil peleburan skrap besi ataubaja (kecuali yang berasal dari Wilayah Pulau Batam):- Limbah dan skrap dari besi tuang- Limbah dan skrap dari baja paduan lainnya- Limbah dan skrap dari besi atau baja lapis timah- Limbah dan skrap baja lainnya berbentuk gram, serutan

dan lain-lain- Limbah dan skrap baja lainnya, selain dalam bentuk gram,

serutan dan lain-lain.

8. Barang kuno yang bernilai kebudayaan

Page 77: panduxpr

Lampiran 2

DAFTAR ALAMAT PPMB & BPSMB

Pusat Pengujian Mutu BarangJl. Raya Bogor KM 26Ciracan, Jakarta TimurTelp. : 021-8710323Fax. : 021-8710478

Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang

1. MedanJl. STM No. 17Kotak Pos 407Medan, 20145Telp. : 061-7862040Fax. : 061-7862040

2. PadangJl. Belibis Air TawarKotak Pos 65Padang 25131Telp. : 0751-53484, 54202Fax. : 0751-53484

3. PekanbaruJl. Dr. Sutomo 108Kotak Pos 1127Pekanbaru, 28011Telp. : 0761-21325, 22173Fax. : 0761-22173

4. JambiJl. Letjen SupraptoKotak Pos 115Jambi 36122Telp. : 0741-60822, 60740Fax. : 0741-60740

Page 78: panduxpr

5. PalembangJl. Demang Leber Daun No.2/90Palembang, 30139Telp. : 0711-441646Fax. : 0711-441646

6. Pangkal PinangJl. Mentok Raya Km. 3Kotak Pos 63Pangkal Pinang 33134Telp. : 0717-422162Fax. : 0717-422162

7. TanjungkarangJl. Cut Mutiah No. 36Bandar Lampung 35214Telp. : 0721-480410, 482712Fax. : 0721-482712

8. PontianakJl. Abdurachman Saleh No. 31Kotak Pos 19Pontianak 28124Telp. : 0561-34929Fax. : 0561-34629

9. Banjar BaruJl. Panglima BaturBanjar Baru 20200Telp. : 0511-92237Fax. : 0511-92237

10. SamarindaJl. M.T. Haryono No.45Samarinda 75326Telp. : 0541-33731Fax. : 0541-33731

Page 79: panduxpr

11. SingarajaJl. A. Yani 171BKotak Pos 47Singaraja 81101Telp. : 0362-21889, 22984Fax. : 0362-22989

12. SurakartaJl. Pajang Kartosuro Km.8Kotak Pos 19Surakarta 57101Telp. : 0221-743959Fax. : 0221-743959

13. SurabayaJl. Gayungkebonsari Dalam 12aSurabaya 606235Telp. : 031-8280262, 8283753Fax. : 031-8294291

14. JemberJl. Kalimantan No.286Kotak Pos 31Jember 68121Telp. : 0331-338396, 334825Fax. : 0331-334825

15. Ujung PandangJl. Andi Pangerang PattiraniUjung Pandang 90222Telp. : 0411-441239, 457368Fax. : 0411-457368

16. LhokseumaweJl. Rajawali Bukit RatuLhokseumaweTelp. : 0645-40693Fax. : 0645-40693

Page 80: panduxpr

17. BengkuluJl. Mangga V, Lingkar TimurBengkulu 38229Telp. : 0736-20189Fax. : 0736-24002

18. PalangkarayaJl. RTA Milono Km 5,5Palangkaraya 73112Telp. : 0536-21551Fax. : 0536-21551

19. TernateJl. Bane Ubo-uboTernate 92717Telp. : 0921-22193Fax. : 0921-22757

20. ManadoJl. PumerowManado 95125Telp. : 0431-862447Fax. : 0431867447

Page 81: panduxpr

Lampiran 3

DAFTAR ALAMAT KANTOR PERWAKILAN DAGANG INDONESIA (ATASE PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN)

1. BANGKOK Indonesian Embassy 600-602 Petchbury Road Phone : (0066-2) 2553135-40, 2523175, 2523177-8, 2523180 Fax. : (0066-2) 2551267, 2521264, 2558199 (direct) Drs. Tri Marjoko, MA E-mail: [email protected]

2. BEIJING Indonesian Embassy Sanlitun Diplomatic Office Building B Phone : (00861) 5325484-89 Fax. : (00861) 5325368 Dra. Neneng R. Tarigan, MA E-mail

3. BONN Indonesian Embassy Bernkastelerstr 53175 Phone : (0049-228) 3829934, 3829971-2 Fax. : (0049-228) 311393, 2558199 (direct) Titi Hendrawati, SH E-mail: [email protected]

4. BRUSSELS Mission of the Republic of Indonesia to the EuropeanCommunities Boulevard De la Woluwe 38B- 1200 Phone : (02) 7728208, 7790915, 7728120 (direct) Fax. : (0032-2) 7728210, 7728190, 7712291 (KBRI) Herry Soetanto Homepage: www.geocities.com/wallstreet/floor/7955/brussels.html

Page 82: panduxpr

5. CAIRO Indonesian Embassy 13, Rue Aisha El Taimouria Street Garden City Phone : (0020-2) 3547200, 356209, 3547221, 3544698 (direct) Fax. : (0020-2) 3562495 Drs. Husin Bagis, MA E-mail: [email protected]

6. CANBERRA Indonesian Embassy Darwin Avenue, Yarralumia Canberra Phone : (0061-06) 2733222, 2508666, 2736107 Fax. : (0061-06) 2733748 DR. Ir. Deddy Saleh, MS E-mail: perindag@dynamite,com.au

7. COPENHAGEN Indonesian Embassy Orehoj Alle 1, 2900 Hallerup Phone : (0045-31) 624422, 624883 Fax. : (0045-31) 624483, 634483 Ir. Ali Nerangbaja Joedawinta E-mail: [email protected]

8. DEN HAAG Indonesian Embassy Toblas Aserlaan No. 8 Phone : (0031-70) 3109116, 3108145 Fax. : (0031-70) 3643331 Drs. Yeru Salimianto, MM E-mail: [email protected]

9. GENEVA Indonesian Permanent Mission to the United Nations 16, Rue de Saint-Jean 1203 Geneve 2 Phone : (0041-22) 453350, 453357-359, 455838 (direct) Fax. : (0041-22) 455733, 455838 Drs. Banudojo Hastjarjo E-mail: [email protected]

Page 83: panduxpr

10. HONG KONG Indonesian Consulate General 127 - 129 Leighton Road (6 - 8Keswik Street Entrance) Causeway Bay Phone : (00852) 28904421-8 (direct) Fax. : (00952) 28950139 Drs. Paiman Turnip E-mail: [email protected]

11. KUALA LUMPUR Indonesian Embassy Jalan Tun Razak No. 233 Phone : (0060-3) 9842011, 9841354, 9841288, 9841572, 9844835(direct) Fax. : (0060-3 9847908, 2417908 Ferry Yahya, Msc E-mail: [email protected]

12. LONDON Indonesian Embassy 61, Welbeck Street Phone : (0044-71) 9351616 Fax. : (0044-71) 9350034 Ir. Andreas Anugerah, MA E-mail:

13. MADRID Indonesian Embassy 65, Calle de Agastia Phone : (0034-91) 4130849, 4130594, 4130249, 4130897, 4130747, 4130394 Fax. : (0034-91) 5194950, 4131501 Ir. Adriano, MM E-mail: [email protected]

14. MANILA Indonesian Embassy 185, Calcedo Street, Legaspi Village Makati MCPO Phone : (0063-2) 855061-68, 818909 (direct) Fax. : (0063-2) 8184441, 8151956 Ir. Hartojo Agus Tjahjono E-mail: [email protected]

Page 84: panduxpr

15. MOSCOW Indonesian Embassy Dobrinskaya Ulitsa 12 Ent. 3 Fl. 8, Apt. 76-77 Phone : (007-95) 2383014 Fax. : (007-95) 2383014 Ir. Hasiholan Sitompul E-mail: [email protected]

16. NEW DELHI Indonesian Embassy 50-A Chanakyapuri Phone : (0091-11) 608784 (direct), 602352 etx. 213, 225 & 233 Fax. : (0991-11) 6885460 Ir. Slamet Effendi, SE E-mail:

17. OTTAWA Indonesian Embassy 55, Parkdale Avenue Phone : (001-613) 7241100 Fax. : (001-613) 7247932, 7241105 Ir. Doddy Hidajat E-mail: [email protected] dan [email protected] Web site: http://www.prica.org

18. PARIS Indonesian Embassy 47-49, Rue Cortabert Phone : (0033-1) 45030760, 5030760 Fax. : (0033-1) 45045032 Dra. Ita M. Dahlan R. Gde E-mail: [email protected]

19. RIYADH Indonesian Embassy Diplomatic Quarter Phone : (00966-1) 4880642, 4882131, 4882800, 4882282, 4882956, 4882472,

4884062 Fax. : (00966-1) 4880280 Ir. Achmad Fauzie Natsir E-mail: [email protected]

Page 85: panduxpr

20. ROMA Indonesian Embassy Via Nomentana 20100161 Phone : (0039-6) 8542109 Fax. : (0039-6) 4880280 DR. Arief Adang E-mail: [email protected]

21. SEOUL Indonesian Embassy 1-877,55 Yoido Dong Young Deoung po-Ku Phone : (0082-2) 7835675 ext. 228, 7827750 (direct) Fax. : (0082-2) 7804280, 7837750 (direct) Suhari, SH E-mail:

22. SINGAPORE Indonesian Embassy 7 Chatsworth Road Phone : (0065) 7377422 ext. 458, 7375420 Fax. : (0065) 7375037 Drs. Sjabirin M. Bakri E-mail: [email protected]

23. TAIWAN Indonesian Economic & Trade Office to Taipe Min Sheng Commercial Building 16 FI No. 49, Sec. 3 Min Sheng E. Rd Phone : (886-2) 5169050-55 Fax. : (886-2) 5169056-59 Ir. Ramond Bangun, MBA E-mail:

24. TOKYO Indonesian Embassy 2-9, 5-Chome, Higashi, Gotanda, Shinagawa-ku Phone : (0081-3) 34414201/7 Fax. : (0081-3) 34471697 Drs. Eliver Radjagoegoek E-mail: [email protected]

Page 86: panduxpr

25. VIENNA Indonesian Embassy Gustav Tschermakgasse 5 - 7 Phone : (0043-1) 4790537-39 Fax. : (0043-1) 4790557, 3109978 Drs. I. Ketut Arnaya E-mail: [email protected]

26. WASHINGTON D.C. Indonesian Embassy 2020 Massachussetts Avenue, NW Phone : (001-202) 7755350-5353, 7755200 Fax. : (001-202) 7755354, 7555363 Drs. Harmen Simbiring E-mail: [email protected]

27. TABAK MISSIE BREMEN Osterdeich 69, 28203 BremenPostfach 107544 Phone : (0421) 78032, 70045 Fax. : (0421) 71490 Drs. Widjajanto E-mail:

Page 87: panduxpr

REFERENSI

1. Direktorat Jenderal Perdagangan Internasional, Departemen Perindustrian: Pokok-

Pokok Peraturan di Bidang Perdagangan Internasional, Jakarta, 1998.

2. Gerald Albaum, Jesper Strandskov, Edwin Dwerr, Laurence Dowd, “International

Marketing and Export Management”, Addison-Wesley Publishing Company,

1994.

3. International Trade Centre UNCTAD/GATT: Human Resource Development “Training

Handbook on Export Documentation, Geneve, 1994.

4. Keegan J Warren, Manajemen Pemasaran Global, Edisi Bahasa Indonesi, Jilid I, PT

Prenhalindo, Jakarta, 1996.

5. Krugman R Paul dan Maurice Obstfeld, Ekonomi Internasional: “Teori dan

Kebijakan”, Edisi kedua, PAU-FE UI dan Harper Collins Publishers, Jakarta,

1996.

6. Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen, Manajemen Pemasaran Ekspor:

“Strategi Penetapan Pasar dan Prosedur Ekspor”, Jakarta.