Pangan Fortifikasi

Embed Size (px)

Citation preview

PowerPoint Presentation

FORTIFIKASI IODIUM DALAM PANGANKelompok: Syarifatul Laily091810301038Tia Lestari101810301012Agita Raka P 101810301013Susilowati 111810301030Ryan Cahyo S111810301032FORTIFIKASI :

Penambahan satu atau lebih zat gizi (nutrien) ke dalam bahan makanan dengan tujuan utama meningkatkan nilai gizi.

Klasifikasi Fortifikasi PanganSukarelaDiprakarsai oleh Pengusaha/Produsen, dan dalam prosesnya tidak selalu mendasarkan pada masalah gizi yang ada.

Tujuan utama: nilai tambah produkTujuan sampingan: mendukung program pemerintah mengenai penanggulangan masalah gizi masyarakat dengan bekerjasama dengan pemerintah.

WajibAdanya peraturan yang mewajibkan adanya fortifikasi pada pangan tertentu (SNI). Biasanya dilakukan oleh komunitas gizi dan kesehatan serta Kementerian Kesehatan. Dalam prosesnya disasarkan pada masalah gizi yang ada di masyarakat.

Tujuan utama: menanggulangi masalah giziTujuan Sampingan: kelompok rawan gizi (balita, ibu hamil, ibu menyusui, bayi usia 0-2 tahun, termasuk kalangan masyarakat menengah kebawah)Menurut Untoro (2002) dan Soekirman (2003), beberapa hal yang harus diperhatikan dalam fortifikasi pangan yaitu:Fortifikasi sudah ada sejak awal abad 20IODINESwitzerland 1923USA 1930GaramVITAMIN A DAN DUK dan USA 1923SusuVITAMIN ADenmark 1930Guatamela 1974MargarinGulaVITAMIN B1, B2, Niacin, IronCanada 1933USA 1941Chile 1954Tepung TeriguPentingnya Yodium Bagi tubuhYodium adalah sejenis mineral yang terdapat di alam, baik di tanah maupun di air, merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup.

Dalam tubuh manusia Yodium diperlukan untuk membentuk Hormon Tiroksin yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan termasuk kecerdasan mulai dari janin sampai dewasa. GAKY Gangguan Akibat Kekurangan YodiumGAKY adalah sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh seseorang kurang unsur yodium secara terus menerus dalam jangka waktu lama.

Suatu daerah berisiko mengalami GAKY, jika: Kandungan yodium dalam tanah dan air sudah banyak yang terkikis karena erosi, banjir atau hujan lebat Sumber air, hewan dan tumbuhan di daerah tersebut mengandung kadar yodium yang rendah

FORTIFIKASI IODIUM DALAM GULA KELAPA : PENGARUH SAAT FORTIFIKASI DAN SUMBER IODIUMLatar BelakangBahan utamaNira Iodium ( sumber : NaI, KIO3 dan KI )Minyak kelapa

Alat untuk analisis meliputi:AlatProses pembuatan gula kelapa 15Proses Prosedur penentuan fortifikasi iodium dengan konsentrasi 40 ppmKadar Air, Metode Oven (Apriyantono et al, 1989)

Kadar abu Sudarmadji et al 1997

Kadar Total Padatan Terlarut (Sudarmadji et al 1997)Prinsip kerja dari refraktometer adalah memanfaatkan refraksi cahaya. Pertama-tama cahaya polikromatis dari sinar lampu menyinari kaca penutup, Sampel diteteskan di atas prisma sehingga sampel akan terkena cahaya polikromatis yang kemudian diteruskan ke prisma. Cahaya polikromatis ini kemudian diubah menjadi cahaya monokromatis dan terjadi pemfokusan pada lensa. Selanjutnya cahaya tersebut diteruskan ke biomaterial skip, sehingga tertera skala. Skala dibaca dengan menggunakan mata melalui eye piece atau lubang mata pada refraktometer

Refraktometer yang digunakan dalam analisis ini adalam tipe hand-held. Refraktometer yang digunakan dalam analisis ini adalam tipe hand-held. Refraktometer terdiri atas beberapa bagian, yaitu kaca prisma biru, penutup kaca prisma, knop pengatur skala, lensa, grip pegangan, biomaterial skip, lensa pembesar, skala dan lubang teropong. Satuan skala pembacaan refraktometer yaitu Bx yaitu satuan skala yang digunakan untuk pengukuran kandungan padatan terlarut. Skala Bx dari refraktometer sama dengan berat gram sukrosa dari 100 g larutan sukrosa atau % mass sucrose. Analisis brix dilakukan untuk mengetahui kadar sukrosa yang terkandung dalam tiga sampel saus yang diambil setiap pembuatan saus yaitu sampel mentah, matang dan sampel FG. Cara analisis brix dilakukan hanya beberapa mL sampel yang diletakkan pada alat pengukur brix yaitu refraktometer pada bagian kaca yang berwarna biru, kemudian ditutup dengan menggunakan kaca penutup berwarna putih, lalu dilakukan pengukuran dengan intensitas cahaya yang cukup dan melihat skala yang terukur pada lubang. Beberapa saus juga mempunyai standar brix yang digunakan sebagai acuan dalam perhitungan brix. 22Pengukuran Kadar Gula Reduksi Menggunakan metode Nelson Simogy (Apriyantono et al, 1989)Pengukuran absorbansi standart glukosaDitimbang glukosa standart sebanyak 1; 0,8; 0,6; 0,4; 0,2 gram Dilarutan dalam 100 mL aquadesDitambahkan reagen nelson sebanyak 0,5 mLDipanaskan selama 10 menitSetelah dingin ditambahkan 0,25 mL arsenomolibdatDiambil 1 mL dan diencerkan sebanyak 10 mLDiukur absorbansinya pada panjang gelombang 540 nmDicatat hasilnyaDibuat kurva kalibrasi antara konsentrasi = x dengan absorbansi = yDicatat persamaan regresinyaPengukuran absorbansi sampelDisiapkan sampel pada tabung reaksi sebanyak 1,5 mLDitambahkan reagen nelson sebanyak 0,5 mLDipanaskan selama 10 menitSetelah dingin ditambahkan 0,25 mL arsenomolibdatDiambil 1 mL dan diencerkan sebanyak 10 mLDiukur absorbansinya pada panjang gelombang 540 nmDicatat hasilnya

Faktor yang dicobaFortifikasi : F1 : pada bahan mentah nira segar F2 : pada proses pemasakan F3 : pada proses pemekatanJenis Iodium : Io = kontrolI1 = NaII2 = KII3 = KIO3

Variabel yang dianalisisKadar airKadar gula reduksiKadar abuTotal padatan yang terlarut

Hasil dan PembahasanGula kelapa dapat dijadikan media untuk fortifikasi iodium karena dari 40 ppm yang dimasukkan masih terkandung 30 ppm setelah pembuatan.

Kadar gula kelapa beriodium yang dihasilkan memiliki Kadar air 9,24% bbKadar abu 0,10 % bkKadar gula reduksi 0,14 % bkTotal padatan terlarut 2,72

Interaksi fortifikasi setelah pemanasan (endpoint) memiliki interaksi yang paling besar memberikan hasil terbaik.Hal itu disebabkan karena larutan gula sudah mengristal memyebabkan iodium tidak mengalami kerusakan karena pemanasan.

Iodium akan terperangkap dalam gula kelapa karena adanya gaya van der waals antara gugus OH dalam sukrosa dengan ion negatif dari Iodium sehingga tidak menguap.Semakin tinggi kadar sukrosa semakin kuat gaya van der waals.

Sumber Iodium yang paling baik adalah KI yaitu dengan kadar iodium sebesar 34,98 ppmKalium iodida lebih banyak terperangkap dibandingkan natrium iodida karena memiliki kelarutan pada air yang lebih tinggi.Kalium iodida lebih stabil dari kalium iodat.Adanya unsur oksigen yang berikatan kovalen dengan iodium akan memperlemah ikatannya.

Uji OrganoleptikBerdasarkan pengamatan diatas menyatakan bahwa hasil yang dapat diterima oleh masyarakat yaitu fortifikasi iodium dari KI pada saat nira setelah mencapai end point.