Upload
vuonglien
View
278
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
ANGGARAN DASAR
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
(HIMAS)
Mukaddimah
Bahwa atas rahmat Allah Yang Maha Kaya dan Kuasa, Bangsa Indonesia dikaruniaisebuah negara yang indah dan kaya sumber daya alamnya yang didiami berbagai sukudengan adat istiadat masing-masing yang merupakan suatu khasanah budaya yang sangatkaya.
Bahwa masyarakat Sinjai yang tersebar diberbagai daerah di bumi Nusantara adalah salahsatu suku dari Sulawesi Selatan yang memiliki warisan adat istiadat dan budaya yangdiperkaya dan dimuliakan oLeh ajaran agama lslam, perlu dipelihara, dikembangkanserta dihayati untuk selanjutnya dijadikan sebagai sumber inspirasl dan pendorongkemajuan dan kejayaan masyarakat Sinjai dl dalam wadah Negara Kesatuan RepubhkIndonesia.
Nilai-nitai luhur serta iiwa kepeloporan yang dimiliki oleh masyarakat Bugis, khususnyamasyarakat Sinjai diperantauan harus dipelihara secara terus-menerus dalammewuiudkan/meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pembangunan bangsa dannegara.
Berdasarkan kesadaran dan keyakinan tersebut di atas, masyarakat Sinjai yang bermukimdi luar Sinjai menghimpun diri dalam satu wadah organisasi Hlmpunan Masyarakat Sinjaiyang disingkat HIMAS dengan Anggaran Dasar sebagai berikut :
BAB INAMA,WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal I
Organisasi ini bernama Himpunan Masyarakat Sinjal disingkat HIMAS.
Pasa1 2
1. HIMAS didirikan di Jakarta pada tangga1 16 Juni 1990 untuk jangka waktu yangtidak ditentukan.
2. Nama-nama pendiri HIMAS tercamtum dalam ART
Pasa1 3
HlMAS Pusat berkedudukan di Jakarta dan jika dianggap pertu dapat didirikan diwilayah di setiap provinsi dan cabang di tingkat Kabupaten Kota,dan Кecamatan
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
BAB II
AZAS, BENTUK, FUNGSI, dan TUJUAN
Pasal 4
HIMAS berasaskan Pancasila dan berlandaskan Keimanan, Ketakwaan dan Persaudaaraan(ukhuwah) serta semangat kedaerahan.
Pasal 5
HIMAS adalah organisasi sosial kultural, non politik yang bersifat kekeluargaan danindependen yang berbentuk Himpunan.
Pasal 6
HIMAS berfungsi sebagai wadah komunikasi, konsotidasl dan koordinasl bagi wargamasyarakat Sinjai perantauan.
Pasal 7
HIMAS bertujuan :
1. Menciptakan hubungan kekeluargaan yang baik, mempererat silaturahmi dan kerjasama serta mengembangkan tolong menolong diantara anggota-anggotanya.
2. Memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya masyarakat Sinjai yangdimuliakan dengan ajaran agama sebagai sumber inspirasi dan motivasi datammeningkatkan kualitas hidup di segala bidang.
3. Menggalang potensi untuk memberl kontribusl pada Pembangunan SulawesiSelatan, khususnya Sinjai.
4. Memupuk rasa senasib dan sepenanggungan untuk meningkatkan rasapersaudaraan, kekeluargaan, persatuan dan kesatuan di kalangan masyarakat Sinjai.
BAB IIIKEDAULATAN
Patal 8
Kedautatan, organisasi berada ditangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya dalamPermusyawaratan.
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
BAB IVUSAHA
Pasal 9
Untuk mencapai tujuan dimaksud pada Bab ll pasal 7, HIMAS melaksanakan kegiatanusaha-usaha sebagai berikut :
1. Membina, membantu dan mendorong pengembangan potensi dan kreativitasangggota dan masyarakat daLam meningkatkan kualitas iman, ilmu, karya danhidupnya secara lahir batin.
2. Mendorong dan meningkatkan kepedulian sosial anggota dan masyarakat dalammenyantuni fakir miskin, yatim piatu, penyandang cacat dan bencana alam.
3. Mendorong pengembangan dan peningkatan mutu olahraga dan kepemudaan,penguasaan ilmu dan teknologi dalam rangka mengangkat martabat masyarakat danbangsa dikancah nasional dan internasional.
4. Menggali dan mengembangakan potensi seni budaya daerah guna lebih memperkayasenl budaya nasional serta pengembangan pariwisata yang tidak bertentangandengan ajaran agama dan adat istiadat
5. Menggalang kerja sama antara berbagai plhak atas dasar kesetaraan, salingmenguntungkan serta usaha-usaha lain yang sah menurut hukum dan bernanfaat bagikepentingan anggota dan masyarakat.
BAB V
PERANGKAT ORGANISASI
Pasa1 10
Perangkat organisasi terdiri atas
1. Anggota biasa
2. Organ Kepengurusan
3. Permusyawaratan
Pasal 11
Keanggotaan
1. Keanggotaan HIMAS terdiri dari Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa, dan AnggotaKehomatan
2. Syarat-syarat keanggotaan, hak dan kewajiban anggota serta berakhlrnyakeanggotaan, diatur dalam ART.
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
Pasal 12
Organ Kepengurusan
1. Organ Kepengurusan HlMAS, baik di tingkat pusat maupun di tingkat wilayah,Cabang, dan ranting terdiri atas dewa pengurus, dan dewan penasehat.
2. Hal-hal yang menyangkut kepengurusan diatur dalam ART.
Pasal 13
Permusyawaratan
Permusyawaratan datam HIMAS terdiri dari Musyawarah Besar, Musyawarah Wilayah,dan Musyawarah Cabang, dan Rapat-rapat pengurus.
BAB VI
Struktur Organisasi
Pasal 14
1. Struktur organisasi HIMAS terdiri dari ;
a. Dewan Pengurus Pusat (DPP), yang berkedudukan di lbu Kota Negara Rl.
b. Dewan Pengurus Wilayah (DPW) berkedudukan di tingkat Provinsi di semuaWilayah RI
c. Dewan Pengurus Cabang (DPC) berkedudukan di semua wilayah tingkatkabupaten RI
2. Dalam hal di suatu kabupaten/kota belum memenuhi Syarat dlbentuknya DPW, DPCmaka di daerah tersebut dapat ditunjuk perwakitan HlMAS melalui persetujuan DPPHIMAS.
BAB VII
HUBUNGAN ANTAR ORCANISASl
Pasal 15
HIMAS menjalin hubungan kerjasama antar organisasi/lembaga yang mempunyai asas,visi dan misi yang sama dengan HIMAS demi kelancaran program kerja HIMAS.
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
BAB VIII
КEUANGAN DAN KEKAYAAN
Pasal 16
1. Keuangan HIMAS diperoleh dari:a. Uang pangkal dan iuran rutin anggota sesuai dengan persetujuan anggotab. Sumbangan yang tidak mengikat
2. Kekayaan organisasi adalah semua benda bergerak dan tidak bergerak yangdiperoleh secara sah dan halal.
BAB IX
PEMBUBARAN ORCANISASI
Pasal 17
1. Pembubaran organisasi hanya dapat ditakukan datam suatu Musyawarah BesarLuar Biasa.
2. Dalam hal organisasi dibubarkan maka kekayaan orqanisasi dapat diserahkankepada badan atau lembaga-lembaga sosial lain, kecuali Muryawarah Besar LuarBiasa menetapkan tirin.
BAB X
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 18
Semua Peraturan Organisasi yang dibuat berdasarkan Anggaran Dasar Lama, masih tetapbertaku sampai ditetapkannya peraturan baru menurut ketentuan Anggaran Dasar ini.
BAB Xl
BAB XI
PENUTUP
Pasal 19
Hal-hal yang belum dlatur datam Anggaran dasar ini, akan dlatur dan diiabarkan ,dalamAnggaran Rumah Tangga atau Peraturan Organisasi.
Ditetapkan Di : JakartaPada tanggal : 12 Agustus 2017
Musyawarah Himpunan Masyarakat sinjai
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
Steering CommiteMusyawarah Besar Himpunn Masyarakat Sinjai
H. Sulthan Said, M.ScKoordinator
Aburaera RanggongAnggota
Ir. H. Mukhtar AliAnggota
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
ANGGARAN RUMAH TANGGA
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
(HIMAS)
BAB I
LAMBANG ATRIBUT
Pasal 1
Lambang dan atribut organisasi HIMAS diatur tersendiri dalam peraturan organisasi
BAB II
Keanggotan
Pasal 2
1. Anggota biasa warga Sinjai, termasuk istri/suami/anaknya yang berdomisili diluar
Kabupaten Sinjai.
2. Anggaran luar biasa adalah WNI yang bersimpati pada adat budaya serta
pembangunan daerah Sinjai dan menyatakan ingin menjadi anggota HIMAS.
3. Anggota kehormatan adalah orang yang memiliki kearifan dan dipandang kayak
karena jasa dan pengabdiannya pada organisasi HIMAS dan kemajuan
pembangunan daerah Sinjai.
Pasal 3
Anggota biasa, Anggota luar biasa dan anggota Kehormatan harus berdomisili di
luar Sinjai.
Pasal 4
Syarat-syarat Keanggotaan:
1. Warga Sinjai, termasuk istri/suami/anaknya yang berdomisili di luar Sinjai.
2. Menyetujui AD dan ART HIMAS
3. Sanggup menaati dan melaksanakan semua keputasan dan peraturan
Organisasi.
4. Mengajukan permintaan menjadi anggota.
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
Pasal 5
Kewajiban Anggota :
1. Memiliki ketertarikan secara formal maupun moral serta menjunjung tinggi
nama baik , tujuan dan kehormatan organisasi
2. Setia kepada organisasi
3. Tunduk dan patuh pada AD,ART, peraturan dan keputusan organisasi.
4. Mendukung dan mensukseskan seluruh pelaksanaan organisasi
Pasal 6
Hak Anggota:
1. Memperoleh perlakuan yang sama/adil daari organisasi
2. Memperoleh pelayanan, pembelaan, pendidikan dan bimbingan dari
organisasi
3. Menghadiri rapat anggota, mengemukakan pendapat, mengajukan
pertanyaan, memberikan usul dan saran yang bersifat membangun.
4. Khusus anggota biasa, berhak memilih dan dipilih menjadi pengurus atau
jabatan lain dalam organisasi yang diamanatkan kepadanya.
5. Melakukan pembelaan terhadap keputusan organisasi atas dirinya
Pasal 7
Berkhirnya keanggotaan :
1. Anggota biasa dan anggota kehormatan HIMAS berhenti karena :
a) Meninggal dunia
b) Atas permintaan sendiri
c) Diberhentikan sementara
d) Kembali berdomisili di Sinjai
e) Diberhentikan tetap
2. Seseorang yang berhenti dan keanggotaan HIMAS atas permintaan sendiri,
diajukan tertulis kepada Pengurus Ranting atau Dewan Pengurus Cabang.
3. Dalam hal ini Pengurus Ranting tidak ada, dapat dilakukan dapat
dilakukan secara lisan dengan disaksikan sekurang-kurangnya 2 (dua)
orang Pengurus Cabang HIMAS untuk diteruskan kepada Pengurus
Wilayah.
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
Pasal 8
Proses pemberhentian Anggota :
1. Anggota HIMAS dapat diberhentikan apabila:
a) Dengan sengaja tidak melaksanakan kewajiban sebagai anggota
b) Melaksanakan perbuatan yang mencemarkan nama baik organisasi
dan masyarakat sinjai pada umumnya.
c) Memenuhi syarat-syarat pasal 7 ayat 1 ART ini
2. Sebelum diberhentikan sementara, anggota yang bersangkutan diberikan
peringatan tertulis oleh Dewan Pengurus Ranting atau Dewan Pengurus
Cabang dimana anggota tersebut berdomisili berdasarkan hasil rapat
Dewan Pengurus Ranting/Cabang
3. Apabila dalam waktu 1 (satu) bulan peringatan tersebut tidak diindakan,
maka Dewan Pengurus Ranting/ Cabang dapat mengusulkan tertulis
pemberhentian sementara selama 3 (tiga) bulan kepada dewan pengurus
wilayah.
4. Apabila dalam waktu pemberhentian sementara anggota yang
bersangkutan tidak memperbaiki sikap dan perilakunya, maka atas usul
rekomendasi dewan pengurus ranting /cabang, anggota diberhentikan
secara tetap oleh dewan pengurus wilayah.
5. Anggota yang diberhentikan atau tetap dapat membela diri atau naik
banding kepada DPP dan memenuhi rapat Pleno, DPP mengambil
keputusan paling lama 1 (satu) bulan sejak permohonan banding diterima.
6. Anggota yang diberhentikan sementara atau tetap oleh DPP diberi hak
untuk melakukan pembelaan diri dalam mubes.
BAB III
DEWAN PENGURUS
Pasal 9
Syarat –syarat menjadi pengurus
1. Anggota biasa
2. Warga Negara Indonesia dimanapun bertempat tinggal.
3. Berakhlak baik, berprestasi, memiliki dedikasi dan loyalitas
(integritas) kepada organisasi.
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
4. Mampu dan bersedia secara aktif menjalankan tugas- tugas
organisasi sesuai dengan bidangnya masing – masing.
Pasal 10
Dewan Pengurus Pusat
Dewan pengurus pusat HIMAS dipilih dari anggota didalam MUBES
untuk masa jabatan 5 (lima) tahun.
1. Dewan pengurus pusat (DPP) adalah pimpinan tertinggi
organisasi yang dibentuk MUBES yang bertugas melaksanakan
tugas-tugas dan tanggung jawab organisasi keluar atau kedalam.
2. Dewan pengurus pusat terdiri dari:
a) Ketua umum
b) Satu (1) orang Wakil Ketua
c) Sekretaris umum
d) Satu sekretaris atau lebih
e) Bendahara umum
f) Satu bendara atau lebih
g) Ketua dan wakil ketua departemen
3. Dewan pengurus pleno ialah semua dewan pengurus
sebagaimana dimaksdud pada ayat 2 di atas
4. Dewan pengurus harian ialah dewan pengurus pleno dikurangi
departemen- departeme.
5. Pembagian tugas pengurus pusat ditetapkan dengan peraturan
organisasi
6. Dewan pengurus pusat memberikan pertanggung jawaban pada
musyarawah besar.
Pasal 11
Dewan Pengurus Wilayah
1. Dewan pengurus wilayah dipilih dari dan anggota dalam
musyawarah wilayah (MUSWIL) untuk jabatan 5 (tahun)
2. Dewan pengurus wilayah adalah pimpinan organisasi di tingkat
wilayah yang bersifat kolektif yang dibentuk dalam musyawarah
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
wilayah (MUSWIL) yang bertugas melaksanakan tugas-tugas dan
jawab organisasi keluar maupun kedalam.
3. Dewan pengurus wilayah dapat dibentuk di setiap propinsi / 3
(tiga) dewan pengurus cabang dalam hal-hal tertentu.
4. DPW dapat dibentuk oleh disetiap Kotamadya DKI Jakarta ,
untuk itu dapat dibentuk 1 (satu) dewan pengurus wilayah
5. Dewan pengurus wilayah terdiri dari :
a) Ketua
b) Sekretaris
c) Satu sekretaris atau lebih
d) Satu wakil sekretaris atau lebih
e) Bendahara
f) Satu wakil bendahara atau lebih
g) Bidang bidang yang jumlahnya sesuai kebetuhannya.
6. Dewan pengurus pleno wilayah ialah semua anggota dewan
pengurus wilayah dimaksud ayat 5 di atas.
7. Dewan pengurus harian wilayah ialah dewan pengurus pleno
wilayah dikurangi bidang-bidang.
8. Pembagian tugas pengurus wilayah ditetapkan dengan
peraturan organisasi.
9. Dewan pengurus wilayah memberikan pertanggung jawaban
pada musyawarah wilayah.
Pasal 12
DEWAN PENGURUS CABANG
1. Dewan pengurus cabang dipilih dari dan anggota MUSCAB
untuk masa jabatan 5 (lima) tahun.
2. Dewan pengurus cabang adalah badan pelaksanaan tugas-tugas
organisasi yang bersifat kolektif ditingkat cabang.
3. Dewan pengurus cabang dapat dibentuk oleh dewan pengurus
wilayah disuatu Kabupaten/ Kota.
4. Dalam hal ini jumlah ranting dalam sebuah Kabupaten / Kota
tidak memadai, maka satu dewan pengurus cabang dapat
meliputi satu Kabupaten / Kota.
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
5. Dewan pengurus cabang terdiri dari :
a) Ketua
b) Satu wakil ketua atau lebih
c) Sekretaris
d) Satu wakil sekretaris atau lebih
e) Bendahara
f) Wakil bendahara atau lebih
6. Dewan pengurus pleno cabang ialah semua anggota dewan
pengurus dimaksud ayat 5 di atas.
7. Dewan pengurus harian cabang ialah dewan pengurus pleno
cabang dikurangi seksi-seksi.
8. Pembagian tugas pengurus cabang diatur dalam peraturan
organisasi
9. Dewan pengurus cabang memberikan pertanggung jawaban
pada musyawarah cabang (MUSCAB)
BAB IV
TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG PENGURUS
DEWAN PENGURUS PUSAT
Pasal 13
1. Dewan pengurus pusat bertugas melaksanakan keputusan
musyawarah besar (MUBES), AD, ART, program kerja lima
tahun dan peraturan organisasi lainnya.
2. Dewan pengurus pusat berkewajiban :
a) Menyelenggarakan musyawarah besar (MUBES) dan
rapat – rapat lain yang diperlukan dalam
menyelenggarakan fungsi dan tugas organisasi.
b) Menyiapkan program kerja lima tahun
c) PAMenyampaikan laporan pertanggung jawaban
kepada MUBES
d) Memberikan bantuan perlindungan hukum dan
pembelaan kepada anggota yang memerlukan
e) Memperhatikan saran – saran dewan penasehat, dewan
pembina dan anggota kehormatan.
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
3. Dewan pengurus pusat berwenang :
a) Mewakili kepentingan organisasi baik didalam maupun
diluar pengadilan
b) Memberikan kuasa kepada orang /pihak lain untuk dan
atas namanya melakukan tindakan hokum.
c) Menetapkan peraturan dan kebijakan operasional
dalam rangka melaksanakan ketentuan yang ada.
d) Mengesahkan dan melantik dewan pengurus wilayah
yang dipilih dalam MUSWIL.
e) Menerima, menolak permohonan serta memberhetikan
aanggota.
DEWAN PENGURUS WILAYAH
Pasal 14
1. Dewan pengurus wilayah bertugas melaksanakan keputusan
MUBES,AD,ART,program kerja, peraturan organisasi lainnya
serta keputusan MUSWIL.
2. Dewan pengurus wilayah berkewajiban :
a) Menyelenggarakan musyawarah wilayah (MUSWIL) dan
rapat-rapat lain dalam menyelenggarakan fungsi dan
tugas dan organisasi ditingkat wilayah
b) Menyampaikan laporan dan pertanggung jawaban
dalam MUSWIL.
c) Memberikan bantuan perlindungan hokum dan
pembelaan kepada anggota yang memerlukan .
d) Memperhatikan saran-saran, dewan pembina dan
dewan kehormatan.
3. Dewan pengurus wilayah berwenang :
a) Mewakili kepentingan organisasi ditingkat wilayah, baik
didalam maupun diluar pengadilan.
b) Memberikan kuasa kepada orang/pihak lain untuk dan
atas namanya melakukan tindakan hokum.
c) Menetapkan peraturan dan kebijakan operasional
tingkat wilayah dalam rangka melaksanaka ketentuan
yang ada.
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
d) Mengesankan dan melantik dewan pengurus cabang
yang terpilih dalam MUSCAB.
DEWAN PENGURUS CABANG
Pasal 15
1. Dewan pengurus cabang bertugas melaksanakan keputusan
MUBES, AD,ART,program kerja, peraturan organisasi lainnya,
keputusan MUSWIL dan keputusan MUSCAB.
2. Dewan pengurus wilayah berkewajiban :
a) Menyelenggarakan musyawarah cabang (MUSCAB) dan
rapat rapat lain dalam menyelenggarakan fungsi dan
tugas organisasi ditingkat cabang.
b) Menyampaikan laporan dan pertanggungjawaban dalam
MUSCAB
c) Memberikan bantuan perlindungan hukum dan
pembelaan kepada anggota yang memerlukan.
d) Memperhatikan saran-saran dewan pembina dan
anggota kehormatan
3. Dewan pengurus cabang berwenang :
a) Mewakili kepentingan organisasi ditingkat cabang, baik
didalam maupun diluar pengadilan
b) Memberikan kuasa kepada orang/pihak lain untuk dan
atas namanya melakukan tindakan hukum.
c) Menetapkan peraturan dan kebijakan operasional
tingkat cabang dalam rangka melaksanakan ketentuan
yang ada.
d) Mengesahkan dan melantik dewan pengurus ranting
(DPR )yang terpilih dalam muscab.
e) Menunjukan perwakilan di daerah yang belum
memenuhi syarat menjadi ranting.
DEWAN PENGURUS RANTING
Pasal 16
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
1. Dewan pengurus ranting bertugas melaksanakan keputusan
MUBES,ART,program kerja, peraturan organisasi lainnya,
keputusan MUSWIl, keputusan MUSRA.
2. Dewan pengurus wilayah berkewajiban :
a) Menyelenggarakan musyawarah ranating dan rapat lain
dalam menyelenggarakan fungsi dan tugas orgnisasi
ditingkat ranting.
b) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban dalam
musyawarah ranting.
c) Memberikan bantuan perlindungan hukum dan
pembelaan kepada anggota yang memerlukan.
3. Dewan pengurus ranting berwenang
a) Mewakili kepentingan organisasi ditingkat ranting, baik
di dalam maupun diluar pengadilan.
b) Memberikan kuasa kepada orang/pihak lain untuk dan
atas namanya melakukan tindakan hukum .
c) Menetapkan kewajiban operasional organisasi ditingkat
ranting dalam melaksanakan ketentuan yang ada.
BAB V
PEMBEKUAN PENGURUS
Pasal 17
1. Dewan pengurus pusat (DPP) dapat membekukan pengurus
wilayah (DPW) dan atau dewan pengurus cabang (DPC)
2. Alasan pembekuan harus benar-benar kuat baik ditinjau dari
segi undang-undang maupun konstitusi organisasi
3. Keputusan pembekuan harus berdasarkan sekurang-kurangnya
keputusan rapat harian.
4. Sebelum pembekuan diputuskan, diberi peringatan terlebih
dahulu dengan masa tenggang sekurang-kurangnya 3 (tiga)
bulan.
5. Setelah pembekuan, pengurus dipegang oleh suatu creater yang
diangkat dari pengurus setingkat lebih tinggi dan bertugas
untuk menyelenggarakan musyawarah guna memilih pengurus
baru.
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
BAB VI
PEMBERHENTIAN DAN PENGGANTIAN ANGGOTA PENGURUS
Pasal 18
1. Anggota pengurus yang tidak dapat melaksanakan tugas dan
kewajibannya, dapat diberhentikan sebelum masa jabatannya
berakhir yang ditetapan berdasarkan keputusan rapat plano.
2. Jabatan yang lowong karena berhalangan tetap dalam
kepengurusan dapat diisi dengan jabatan baru antar waktu dan
ditetapkan berdasarkan keputusan rapat pleno dengan
mengmbil dari pengurus yang ada.
3. Dalam hal pergantian antar waktu khusus jabatan ketua umum
/wakil ketua dilakukan melalui rapat pleno dengan memilih
ketua umum / wakil ketua sesuai dengan tingkat / jenjang
organisasi.
4. Anggota pengurus sebagaimana dimaksud ayat 2 di atas,
meneruskan masa jabatan yang tersisa sampai diadakan
MUBES,MUSWIL,MUSCAB,MUSRAN,
BAB VII
DEWAN PENASEHAT
Pasal 19
1. Dewan penasehat adalah pendiri, mantan pengurus HIMAS dan
/ atau tokoh-tokoh dari Sulawesi Selatan.
2. Dewan penasehat hanya ada ditingkatan pengurus pusat, akan
tetapi tidak dibatasi kedudukannya dalam pengurus wilayah,
cabang dan ranting.
3. Dewan penasehat memberikan pertimbangan, saran/nasehat,
baik diminta maupun tidak, baik secara perorangan maupun
secara kolektif sesuai dengan tingkat/ jenjang organisasi masing-
masing.
4. Dewan penasehat dapat melakukan pemilihan pengurus pusat
atas permintaan /usul dewan pembina pusat secara perorangan
ataupun kolektif sesuai kondisi pada pasal 20 ayat 2 atau
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
memanggil pengurus pusat untuk menunjuk ketua pengurus
pusat yang baru.
BAB VIII
DEWAN PEMBINA
Pasal 20
1. Dewan pembina adalah orang yang mempunyai dedikasi tinggi
terhadap HIMAS.
2. Dewan pembina adalah anggota HIMAS yang dalam
kapasitasnya mengawasi berlangsungnya berjalannya
kepengurusan HIMAS dari tingkat pusat hingga ranting.
3. Dewan pembina ada disetiap pengurus pusat, wilayah, cabang
dan ranting yang tugasnya bertanggung jawab atas aktivitas
departemen/bidang/seksi/unit berdasarkan tingkat pengurus
HIMAS.
4. Dewan pembina pusat dapat mengusulkan kepada dewan
penasehat apabila kepengurusan pusat tidak berjalan dengan
baik atau vakum hingga melebihi masa jabatan yang berlaku.
5. Usulan dewan pembina wilayah, cabang dan ranting berlaku
pula ditingkatkan kepengurusan wilayah, cabang dan ranting.
BAB IX
PERMUSYARAWATAN
MUSYAWARAH BESAR
Pasal 21
Musyawarah besar (MUBES) adalah pemegang kekuasaan tertinggi
dalam organisasi, diselenggarakan sekali dalam 5 (lima) tahun.
1. MUBES diselenggarakan untuk:
a) Menilai laporan pertanggung jawaban DPP.
b) Menetapkan program kerja 5 (lima) tahun.
c) Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga.
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
d) Memilih pengurus pusat (DPP), dewan pembina dan
dewan penasehat.
e) Menetapkan keputusan – keputusan lain.
2. MUBES diselenggarakan DPP
3. Dalam keadaan istimewa (luar biasa ) dapat diadakan MUBES
LUAR BIASA atas permintaan sekurang-kurangnya ½ (stengah )
dari jumlah DPW yang sah, kecuali untuk pembubaran
organisasi.
4. MUBES dihadiri oleh
a) DPP
b) DPW-DPW
c) DPC-DPC
d) DEWAN PENASEHAT
e) DEWAN PEMBINA
f) UNDANGAN DPP
5. Utusan DPW / DPC dianggap sah apabila mendapat mandate
yang sah dari DPW / DPC nya.
6. MUBES sah bila dihadiri lebih dari ½ (stengah) jumlah suara
yang sah.
7. Hak suara MUBES diatur sebagai berikut:
a) DPP mempunyai 1 (satu) suara.
b) Setiap DPW/ DPC masing masing mempunyai hak suara.
c) Dalam hal pemillihan pengurus, DPP tidak mempunyai
hak suara.
8. Acara, tata tertib MUBES dan cara pemilihan pengurus
ditetapkan (disusun) oleh DPP dan disahkan dalam MUBES.
9. Apabila mubes tidak dapat memenuhi kondisi pada ayat 4,
sedangkan pengurusan telah melampaui masa kepengurusan
dan berlarut –larut maka dewan pembina baik secara kolektif
ataupun perorangan dapat meminta kepada DEWAN
PENASEHAT untuk membentuk kepengurusan baru atau
DEWAN PENASEHAT dapat mengundang anggota pengurus
untuk melakukan pemilihan ketua umum yang baru.
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
Pasal 22
Musyawarah Wilayah
1. Musyawarah wilayah (MUSWIL) adalah pemegang kekuasaan
tertinggi organisasi ditingkat wilayah, diselenggarakan sekali
dalam 5 (lima) tahun.
2. MUSWIL diselenggarakan untuk :
a) Menilai laporan pertanggung jawaban DPW.
b) Menerapkan program kerja DPW.
c) Memilih dewan pengurus wilayah (DPW) dan dewan
pembina wilayah.
d) Menetapkan keputusan – keputusan wilayah lain.
3. Muswil diselenggarakan dan dipimpin oleh DPW
4. Dalam keadaan istimewa (luar biasa ) dapat diadakan MUSWIL
dapat diadakan sewaktu-waktu atas permintaan paling sedikit
½ (stengah) dari jumlah DPC yang sah.
5. MUSWIL dihadiri oleh :
a) DPW
b) DPC-DPC
c) Dewan pembina wilayah
d) Undangan DPW
6. Utusan dewan pengurus cabang (DPC) dianggap sah apabila
mendapat mandat yang sah dari DPC nya.
7. MUSWIL sah apabila dihadiri lebih dari ½ (setengah) Dewan
Pengurus Cabang DPC yang sah, dan keputusannya sah, dan
keputusannya sah bila disetujui lebih dari ½ (setengah) suara
yang sah.
8. Hak suara diatur sebagai berikut :
a) DPW mempunyai 1 (satu) suara.
b) Setiap DPC, masing-masing mempunyai satu suara.
c) Dalam hal pemilihan pengurus, DPW tidak mempunyai
hak suara.
9. Acara, tata tertib MUSWIL dan tata cara pemilihan pengurus
ditetapkan (disusun) oleh DPW dan disahkan dalam MUSWIL.
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
Pasal 24
Musyawarah Cabang
1. Musyawarah cabang (MUSCAB) adalah pemegang kekuasaan
tertinggi organisasi ditingkat Cabang, diselenggarakan 1 (satu)
kali dalam 5 (lima) tahun.
2. MUSCAB diadakan untuk :
a) Menilai laporan pertanggung jawaban dewan pengurus
cabang (DPC)
b) Menetapkan program kerja dewan pengurus cabang
(DPC)
c) Memillih dewan pengurus cabang (DPC) dewan
pembina cabang
d) Menetapkan keputusan-keputusan lainnya.
3. Musyawarah cabang diselenggarakan dan dipimpin oleh dewan
pengurus cabang (DPC).
4. Dalam keadaan istimewa (luar biasa ) MUSCAB dapat diadakan
sewaktu-waktu atas permintaan-permintaan paling sedikit
¼.(seperempat) dari jumlah ranting yang sah.
5. MUSCAB dihadiri oleh :
a) Pengurus ranting
b) Dewan penasehat
c) Undangan dewan pengurus cabang (DPC)
6. Utusan ranting dianggap sah apabila mendapat mandat yag sah
dari rantingnya.
7. MUSCAB sah apabila dihadiri lebih dari ½ (setengah) jumlah
ranting.
8. Hak suara diatur sebagai berikut :
a) DPC mempunyai 1 (satu) suara.
b) Setiap ranting, masing-masing mempunyai suara.
c) Dalam pemilihan pengurus ,DPC tidak mempunyai
suara.
9. Acara, tata tertib muscab dan tata cara dewan pengurus cabang
ditetapkan (disusun) oleh dewan pengurus cabang (DPC) dan
ditetapkan / disahkan dalam MUSCAB.
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
MUSYAWARAH RANTING
Pasal 25
1. Musyawarah ranting (MUSRAN) adalah pemegang kekuasaan
tertinggi organisasi ditingkat ranting, diselenggarakan 1 (satu)
kali dalam 5 (lima) tahun.
2. MUSRAN diadakan untuk
a) Menilai laporan pertanggungjawaban dewan pengurus
ranting (DPR)
b) Menetapkan program kerja Dewan Pengurus Ranting
c) Memilih dewan pengurus ranting dan dewan pembina
ranting.
d) Menetap keputusan-keputusan lainnya.
3. MUSRAN diselenggarakan dan dipimpin oleh dewan pengurus
ranting.
4. Dalam keadaan istimewa istimewa (luar biasa) MUSRAN dapat
diadakan sewaktu –waktu atas permintaan ¼ (seperempat) dari
jumlah anggota.
5. MUSRAN dihadiri
a) Anggota
b) Undangan pengurus ranting
6. MUSRAN sah apabila dihadiri lebih ½ (setengah) jumlah
anggota
7. Hak suara diatur sebagai berikut :
a) Dewan pengurus ranting mempunyai 1 (satu) suara
b) Setiap anggota, masing – masing mempunyai 1 (satu)
suara.
8. Acara, tata tertib MUSRAN dan tata cara pemilihan dewan
pengurus ranting dan disahkan oleh MUSRAN.
RAPAT-RAPAT
Pasal 26
1. Rapat pengurus harian ialah rapat yang dihadiri pengurus
harian untuk membahas dan memutuskan hal-hal tertentu yang
diselenggarakan sesuai kebutuhan.
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
2. Rapat pengurus pleno, ialah rapat yang dihadiri pengurus pleno
untuk membahas dan memutuskan sesuatu sesuai kebutuhan .
3. Rapat departemen/ bidang/seksi adalah rapat internal
departemen / bidang / seksi atau antar departemen / bidang /
seksi untuk membahas program-program organisasi atau tugas-
tugas departemen /bidang /seksi yang bersangkutan.
4. Rapat koordinasi adalah rapat yang diadakan oleh pengurus
terbatas untuk mengkoordinasikan tugas –tugas dari berbagai
departemen /bidang /seksi/unit.
BAB X
TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 27
1. Pengembangan keputusan pada dasarnya dilakukan secara
musyawarah untuk mufakat. Akan tetapi apabila tidak tercapai,
maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
2. Khusus perubahan anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah
tangga (ART), maka keputusan diambil bila disetujui sekurang-
kurangnya 2/3 (duapertiga) dari jumlah suara –suara yang sah
(peserta yang hadir)
BAB XI
TATA KERJA
Pasal 28
1. Segala ketentuan / peraturan /keputusan yang dibuat tidak
boleh bertentangan dengan ketentuan / peraturan / keputusan
yang lebih tinggi tingkatannya.
2. Pada dasarnya pengurus bersifat kolektif dan
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugas kepada
MUBES/MUSWIL/MUSCAB/MUSRAN secara kolektif pula. Agar
tugas- tugas organisasi dapat dilaksanakan secara efektif, maka
tugas-tugas organisasi dapat dilaksanakan secara efektif, maka
tugas-tugas organisasi dibagi habis diantara pengurus .
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
3. Setiap pengurus melaporkan (mempertanggungjawabkan)
pelaksanaan tugas-tugas dalam rapat pleno pengurus.
4. Ketua (umum) dan sekretaris (umum) bersama-sama
menandatangani surat-surat keluar.
5. Ketua (umum) dan bendahara (umum) menandatangani surat-
surat berharga (cek dan giro)
6. Segala bentuk penerimaan dan pengeluaran uang harus dicatat
dalam pembukuan dan dilaporkan pada
MUBES/MUSWIL/MUSCAB/MUSRAN.
7. Uang milik organisasi disimpan di bank dalam bentuk rekening
giro atau rekening tabungan
8. Untuk membantu tugas-tugas pengurus dibidang
kesekretariatan, dibentuk secretariat dan diangkat pegawai
secretariat untuk melaksanakan tugas –tugas kesekretariatan.
BAB XII
HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA / ORGANISASI
Pasal 29
1. Himpunan masyarakat sinjai (HIMAS) menjalin hubungan
kerjasama dengan kerukunan keluarga Sulawesi Selatan (KKSS)
dan organisasi lain dalam rangka mempercepat pencapaian
tujuan organisasi sebagaimana dimaksud pada BAB 11 pasal 7
anggaran dasar.
2. HIMAS dan yayasan Tellulimpo’e Sinjai menjalin kerjasama
yang terpadu dan terintegrasi dalam mengembang misi dan
tujuan masing-masing.
3. HIMAS dan yayasan Tellulimpo’e mengmbang misi dan tujuan
persatuan, kerukunan dan kesejatraan keluarga masyarakat
Sinjai pada khusunya dan bangsa Indonesia pada umumnya.
4. Hubungan dimaksud pasal ini ayat 1 dan 2 bersifat otonom dan
independen.
BAB XIII
PENDIRI-PENDIRI
Pasal 30
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
Pendiri adalah tokoh – tokoh yang menandatangani naskah
pendirian HIMAS pada tanggal 10 Juni 1990 di Jakarta.
Pendiri HIMAS berjumlah 21 (dua puluh satu) orang yang nama-
namanya sebagai berikut :
1. H. Andi Oddek
2. H. Andi Ramlan Bagenda, S.H
3. Drs. H. Sultan Pakki
4. Drs. H. Hasanuddin
5. H. Sultan Said, M. Sc
6. Prof. Dr. H. Baharuddin C.
7. Dr. H. Hamzah Yaqob
8. Drs. Amir Atmar
9. Andi Anwar
10. Andi Sjamsu Bachri
11. Ramli Yacob
12. H. Ridwan Wahab
13. H. Basoman Nur
14. Umar Tohir, S.H
15. Engge Hasan
16. Hj. Andi Usnah Oddek
17. Hj. Andi Marwah
18. Andi Ikramullah Oddek
19. Muchdar Abdullah, S.H
20.Achmad Rahman, M.Sc
21. M. Daud
BAB XIV
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 31
1. Pembubaran organisasi dapat diusulkan apabila diusulkan
oleh 2/3 (dua pertiga) jumlah DPW dan DPC yang sah.
2. Selambat lambatnya 3 (tiga) bulan sesudah usul yang
diterima, DPP harus menyelenggarakan MUBES LUAR
BIASA untuk membahas pembubaran organisasi.
PANITIA MUSYAWARAH BESARDEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN MASYARAKAT SINJAI
Sekretariat : Jl. Bangunan Barat No 26 Kp. Ambon Jakarta Timur – Hp +62818806558([email protected])
3. MUBES LUAR BIASA sah bila dihadiri sekurang-kurangnya ¾
(tiga per empat) jumlah DPW dan DPC yang sah.
4. Keputusan pembubaran organisasi sah apabila sekurang-
kurangnya ¾ (tiga per empat) jumlah yang sah.
BAB XV
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 32
Perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga hanya dapat dilakukan dalam
musyawarah besar (MUBES)
Ditetapkan Di : Jakarta
Pada tanggal : 12 Agustus 2017
Musyawarah Himpunan Masyarakat sinjai
Steering Commite
MusyawarahBesarHimpunn Masyarakat Sinjai
H. Sulthan Said, M.Sc
Koordinator
Aburaera RanggongAnggota
Ir. H. Mukhtar AliAnggota