Upload
zulbadri
View
186
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Bahasa Indoensia
Citation preview
PANTUN
Contoh pantun nasihat :
Air melurut ke tepian mandi
Kembang berseri bunga senduduk
Elok diturut resmi padi
Semakinberisi semakintunduk
contoh pantun adat :
Buah berangan di rumpun pinang
Limau kasturi berdaun muda
Kalau berkenan masuklah meminang
Tanda diri beradat budaya
Contoh pantun agama :
Letak bunga di atas dulang
Sisipkan daun hiasan tepinya.
Banyak berdoa selepas sembahyang
Mohon diampun dosa di dunia
Contoh pantun peribahasa :
Punggung rebah puyuh mendengut
Dengut melata di tengah padang
Sedangkan bah kapal tak hanyut
Inikan pula kemarau panjang
Contoh pantun kias dan ibarat :
Gesek biola tiup serunai
Sayu dara berhati walang
Putih mata si burung punai
Kayu ara ditunggu helang
Contoh pantun teka-teki :
Kelip-kelip disangka api
Kalau api di mana puntungnya
Hilang ghaib disangka mati
Kalau mati di mana kuburnya
Contoh pantun jenaka :
Orang rengat menahan betik
Betik disiram air berlinang
Hilang semangat penghulu itik
Melihat ayam lomba berenang
Contoh pantun budi :
Tingkap papan kayu persegi
Sampan sakat di pulau angsa
Indah tampan karena budi
Tinggi derajat karena bahasa
Contoh pantun kepahlawanan :
Patah rotan tali bersilang
Batang meranti rimbun berjejal
Langkah pahlawan di tengah gelanggang
Berpantang mati sebelum ajal
Contoh pantun perantau :
Pungut teritip di tiang batu
Batu pecah dilanda karang
Beginilah nasib dagang piatu
Kain basah kering dipinggang
Contoh pantun nasib :
Payang retak tali bersimpul
Kendi lokan airnya tumpah
Hidup tidak karena kaul
Mati bukan karena sumpah
Contoh pantun kasih sayang :
Burung merbuk membuat sarang
Anak enggang meniti di paya
Tembaga buruk di mata orang
Intan berkarang di hati saya
P U I S I
Ping Pong by Sutardji Calzoum Bachri
Ping di atas pong
Pong di atas ping
Ping pig dibilang pong
Pong pong bilang ping
mau pong? bilang ping
mau mau bilang pong
mau ping? bilang pong
mau mau bilang ping
ya pong ya ping
ya ping ya pong
tak ya pong tak ya ping
kutakpunya ping
kutakpunya pong
pinggir ping kumau pong
tak tak bilang ping
ping pong kumau ping
tak tak bilang pong
Kepada Mbah Maridjanby katjha on November 16, 2010
Sosok tua yang lugu dan sederhana
tersenyum ramah kepada siapa saja,
kini telah tiada, berpulang dengan kesetiaan
yang teguh terpegang.
Dia tidak akan meninggalkan amanat yang diembannya
Dia tidak akan meninggalkan merapi
apa pun yang terjadi.
hidup baginya adalah kesetiaan
kepada panggilan jiwa.
pengabdianya bukan kepada penguasa
tetapi kepada hati nurani
yang ingin selalu berdampingan dengan alam
untuk menerima segala marah dan keramahan merapi.
Mbah …. setelah berpulang
engkau akan menjadi inspirasi jutaan orang
untuk setia pada langkah hati dan gerak tulus nurani
untuk menjaga alam dan laku teguh pada pendirian.
Mbah …. aku ingin sepertimu
ibarat seorang prajurit,
kematian yang utama baginya adalah di medan tugas
bukan di tempat tidur pembaringan yang nyaman.
Mbah … pulanglah dengan damai
istirahatlah dengan senyum mu yang sederhana dan tulus.
Mbah … semangatmu senantiasa kami bawa
untuk menjadi inspirasi dan penerang hati dan jiwa-jiwa
kami yang terkadang rakus dan angkuh.
Selamat jalan Mbah Maridjan ….
(Katjha/Mengenang Mbah Maridjan/November 2010/Jogjakarta)
Di Pelabuhanby katjha on November 14, 2010
Meratap sepi
bersama derak-derak ombak kecil
berlabuh bersama angin sepoi
menggoyangkan pucuk-pucuk tiang kapal.
Senja telah usang bersama keremangan
yang tak kunjung mencerahkan kerinduan
dan sejumpuk asa tentang kecintaanku.
Di pelabuhan ini
kembali rindu merona menjadi desah-desah kapal
menghantam dinding-dinding pelabuhan
mengetuk rindu untuk Tuan Syahbandar.
Di pelabuhan ini melepas harapan
mengkandangkan rindu untuk
masa yang tak pasti, berlayar
dalam damai yang tak kunjung menyala
dalam setiap desahan api kecintaan yang yang ingin
terbakar bersama rindunya
menjadi cinta yang satu dan setia.
Di pelabuhan ini
belum ada apa-apa,
sebuah tanda dan kata-kata
dari Tuan Syahbandar.
(Katjha/Banten/November/2010)
sajak matahariby Just_ste on November 13, 2010
seperti aku menulis sajak dengan tinta hitam dalam kertas yang
putih
tinta demi kata kutorehkan karena ada gumpalan sesak di hati
tak ingin rasanya berhenti untuk menulis puisi
namun apa daya, yang tertulis selalu hitam dalam putih
seharusnya itu pula yang meyakinkan aku
kenyataan lebih pahit dari sebuah harapan
dalam diam kubercanda dengan asiknya kata
dalam diam kumenangis dengan senyumanku
seperti pula nada terdengar lirih
membuat jiwaku terhenyak
Menunda Sepiby katjha on November 11, 2010
Senyum masih tersimpan
masih bersambut, oleh sepi
dan kerentaan yang menjadi riang.
Canda tawa dan rinai kecil tawa kita
terderai bersama-sama,
lahir pada sebuah perjumpaan.
(November/2009/Katjha/Lampung Barat)
KUPU KUPUby Karuna on October 28, 2010
Kupu-kupu itu telah jadi kau
sayapnya menjadi aku dalam senyap
menyaksikan dari tiada menjadi tiada
seperti datangmu menjadi pergimu
dentang jantung mengiringinya
tarian waktu yang berjinjit
perlahan wajahmu menjadi tipuan
jika percaya hanyalah cara mengingat
keraguan adalah cara melupakan
terbakar gambarmu menjadi abu
tertabur di danau keheningan
di mana aku adalah di mana
_kepada seseorang yang sangat berarti_