65
POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI KEPULAUAN SERIBU TAHAP II KONSERVASI Sumber Daya Air PENDAYAGUNAAN Sumber Daya Air PENGENDALIAN Daya Rusak Air SISTEM INFORMASI Sumber Daya Air PEMBERDAYAAN Masyarakat BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CILIWUNG CISADANE

Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tentang kepulauan seribu

Citation preview

Page 1: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI KEPULAUAN SERIBU TAHAP II

KONSERVASI

Sumber Daya Air

PENDAYAGUNAAN

Sumber Daya Air

PENGENDALIAN

Daya Rusak Air

SISTEM INFORMASI

Sumber Daya Air

PEMBERDAYAAN

Masyarakat

BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI

CILIWUNG CISADANE

Page 2: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

PENDAHULUAN

Amanat UU SDA No.7/2004 setiap Wilayah Sungai diwajibkan

memiliki Pola Pengelolaan Sumber Daya Air (Pola PSDA)

Pola PSDA: kerangka dasar (skenario, strategi dan kebijakan

operasional) dalam merencanakan, melaksanakan, memantau,

dan mengevaluasi kegiatan konservasi sumber daya air,

pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak

air.

Pola PSDA: disusun berdasarkan Wilayah Sungai (WS) dgn

prinsip keterpaduan antara air permukaan dan air tanah serta

dalam penyusunannya melibatkan peran masyarakat dan dunia

usaha seluasnya dalam forum pertemuan konsultasi publik

(PKM)

LATAR BELAKANG

Page 3: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

LATAR BELAKANG

UU SDA No.7/2004, ps 14: Pemerintah Pusat mempunyai wewenang

dan tanggung jawab menetapkan Pola Pengelolaan SDA pada wilayah

sungai lintas provinsi, dalam hal ini ditetapkan oleh Kementerian PU

PP PSDA No.42/2008 mengamanatkan Unit Pelaksana Teknis yg

membidangi sumber daya air, dlm hal ini Balai Besar Wilayah Sungai

Ciliwung Cisadane bertugas membantu wadah koordinasi dalam

penyusunan rancangan Pola PSDA.

Pada th anggaran 2012, Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai

Ciliwung Cisadane, melanjutkan pekerjaan Pola Pengelolaan Sumber

Daya Air di Kepulauan Seribu Tahap II dengan menunjukan konsultan

Dalam PP PSDA No.42/2008: WS ditetapkan oleh Presiden.

Dalam Keputusan Presiden No.12/2012 Ttg Penetapan WS:

WS Kepulauan Seribu (kode: 02.04.A2)

termasuk wilayah sungai lintas provinsi.

Page 4: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

MAKSUD, TUJUAN , SASARAN & LOKASI

Tujuan : terwujudnya rancangan Pola PSDA WS Kep. Seribu yg siap

untuk diajukan dalam proses penetapan oleh Menteri

Pekerjaan Umum

Maksud : menyusun Rancangan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air

WS Kep. Seribu sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

nomor 22/PRT/M/2009, Ttg Pedoman Teknis dan Tatacara

Penyusunan Pola PSDA

Sasaran: Pola PSDA yg telah ditetapkan dapat digunakan sebagai

landasan strategis bagi seluruh pemilik kepentingan dalam

pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai Kep.

Seribu

Lokasi : Lokasi pekerjaan penyusunan Rancangan Pola PSDA WS

Kep. Seribu Tahap II berada di sebagian besar wilayah

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.

Page 5: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

POLA PENGELOAAN SDA

Rancangan Pola PSDA memuat:

1. Tujuan pengelolaan sumber daya air

2. Dasar pertimbangan yg digunakan dlm melakukan pengelolaan

SDA, mencakup analisis kondisi yg ada, asumsi, standar dan

kriteria,

3. Skenario kondisi wilayah sungai, merupakan asumsi kondisi yg

akan datang, yaitu kondisi ekonomi, perubahan iklim atau

perubahan politik,

4. Alternatif pilihan strategi yg merupakan rangkaian upaya atau

kegiatan pengelolaan SDA,

5. Kebijakan operasional berupa arahan pokok yg dituangkan

dalam subtansi peraturan perundangan

Rancangan Pola PSDA disusun untuk jangka waktu 20 (dua puluh)

tahun paling singkat 5 (lima) tahun dapat ditinjau dan dievaluasi

Page 6: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

POLA PSDA

Tahapan

penyusunan Pola

PSDA, PerMen PU

No. 22/PRT/M/2009

Ttg Pedoman Teknis

dan Tatacara

Penyusunan Pola

PSDA.

Page 7: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

POLA PSDA

PP PSDA No. 42/2008 mengatur proses penetapan Pola

Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai sbb:

Page 8: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

GAMBARAN UMUM WILAYAH

UU SDA No.7/2004: Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah

pengelolaan sumber daya air dalam satu atau lebih daerah aliran

sungai dan/atau pulau pulau kecil yang luasnya kurang dari atau

sama dengan 2.000 km2.

UU SDA No.7/2004: Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah

daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-

anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan

mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut

secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan

batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih

terpengaruh aktivitas daratan.

Dari uraian di atas Pulau diidentikan dengan DAS, karena memiliki

satu kesatuan sistim hidrologi

Page 9: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

GAMBARAN UMUM PEKERJAAN

WS KEP,SERIBU BERDASAR KEPPRES 12/12

Page 10: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

GEOGRAFI Uraian 2010

Luas Daratan (km²) 8,76

Jumlah Pulau 110

Jumlah Pulau Pemukiman 11

Desa Pesisir (kelurahan) 6

Letak Astronomi 2010

Sebelah Utara

05°10’00’’ LS s/d 05°10’00‖ LS

dan 106°19’30‖ BT s/d

106°44’50‖ BT

Laut Jawa/Selat Sunda

Sebelah Timur05°10’00‖ LS dan 106°19’30‖

BT

Laut Jawa/Selat Sunda

Sebelah Selatan

05°10’00‖ LS s/d 05°57’00‖ LS

dan 106°44’50‖BT s/d

106°44’50‖ BT

Kota Administrasi Jakarta

Utara, Kota Administrasi

Jakarta Barat dan

Kabupaten Tangerang

Sebelah Barat05°10’00‖ LS dan 106°44’50‖

BTLaut Jawa/Selat Sunda

KONDISI LOKASI PEKERJAAN

Page 11: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

KLIMATOLOGI & HIDROLOGI

• Tipe iklim: adalah tropika panas dengan suhu maks

31.9oC, suhu min 25.3 oC dan suhu rata-rata 27,9 oC,

serta kelembaban udara maks sebesar 84% dan

kelembaban udara min sebesar 67%.

• Cuaca & Curah Hujan: sekitar bulan Maret-Mei. Curah

hujan cukup tinggi dimana bulan terbasah yaitu pada

Januari. Curah hujan 2008 tercatat mencapai 1.779,1

mm. Sedang pada bulan-bulan kering yaitu bulan Juni-

September,

• Curah hujan dominan di wilayah Kepulauan Seribu pada

musim barat (musim angin barat disertai hujan lebat)

dan musim timur (musim angin timur serta kering).

Page 12: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

TATAGUNA LAHAN

• Klasifikasi Tutupan Lahan (USGS 1972)

No. TutupanLahan

1 Kota dan daerah Permukiman

2 Lahan pertanian kering/tegalan/lading.

3 Hutan lahan kering

4 Hutan lahan basah

5 Lahan vegetasi/tumbuhan

6 Lahan pertanian basah/Sawah

7 Perkebunan

• Berdasarkan klasifikasi tersebut di atas, WS Kep.Seribu dapat

dikelompokan menjadi 2 (dua):

1. Pulau-pulau permukiman (berpenghuni), hampir seluruh lahan

adalah kota dan daerah permukiman,

2. Pulau-pulau non permukiman, hampir seluruh lahan berupa

vegetasi/tumbuhan dan hutan lahan kering.

.

Page 13: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

TATAGUNA LAHAN

• Pulau Karya (kiri atas) sebagian besar masih memiliki tutupan lahan

yang cukup baik berupa vegertasi/tumbuhan sedangkan untuk

Pulau Panggang (kiri bawah) dan Pulau Pramuka (kanan) hampir

sebagian besar didominasi oleh daerah permukiman yang padat

Page 14: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

• Kependudukan dan Tenaga Kerja

No. Kecamatan/

Kelurahan

Luas

(km2)

Uraian Th 2008 Th 2009 Th 2010

1 Kep. Seribu Selatan 3,05

1. P. Tidung 1,07Jumlah Pria (jiwa)

Jumlah Wanita (jiwa)

2.051

2.097

1. P. Pari 0,95Jumlah Pria (jiwa)

Jumlah Wanita (jiwa)

1.283

1.175

1. P.U Jawa 1,03Jumlah Pria (jiwa)

Jumlah Wanita (jiwa)

868

858

Total Penduduk Kec.(jiwa) 8.332

2 Kep.Seribu Utara 5,65

1. Panggang 0,62Jumlah Pria (jiwa)

Jumlah Wanita (jiwa)

2.613

2.510

1. Kelapa 2,58Jumlah Pria (jiwa)

Jumlah Wanita (jiwa)

2.822

2.735

1. Harapan 2,45Jumlah Pria (jiwa)

Jumlah Wanita (jiwa)

1.074

996

Total Penduduk Kec. (jiwa) 12.750

Total Pria (jiwa)

Total Wanita (jiwa)

9.234

10.099

9.384

10.203

10.711

10.371

Total Penduduk (jiwa( 19.333 19.587 21.082

Pertumbuhan Penduduk(%) 1 1

Kepadatan Penduduk (jiwa/Km²) 9 2.251 2.423

DEMOGRAFI

Page 15: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

SOSIAL EKONOMI

• Di tahun 2010, sektor yg sangat besar peranannya thp struktur

perekonomian: sektor pertambangan, sektor perdagangan-hotel-

restoran, sektor pertanian/perikanan

No. Lapangan Usaha Nilai (juta rupiah) Rangking 3 besar Sektor

UnggulanTh 2009 Th 2010

1 Pertanian&Perikanan 92,76 104,69 32 Pertambangan & Penggalian 3.155,76 3.704,28 13 Industri Pengolahan 10,79 12,704 Listrik, gas, & air bersih 1,52 1,715 Konstruksi 32,51 36,716 Perdagangan, hotel & restoran 122,57 138,96 2

7 Pengangkutan dan komunikasi 6,00 6,36

8 Keuangan, persewaan & jasa perusahaan

12,26 12,80

9 Jasa-jasa 40,66 45,6910 PDRB 3.474,82 4.063,9111 PDRB Tanpa Migas 319,06 359,63

Page 16: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

INVENTARISAI DATA & IDENTIFIKASI Peraturan Perundangan

• Undang – Undang Dasar 1945

• Undang – Undang No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya

Alam Hayati dan Ekosistemnya

• Undang – Undang No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air

• Undang – Undang No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan

• Undang – Undang No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional

• Undang – Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah

• Undang – Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pusat dan Daerah

• Undang – Undang No. 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana

• Undang – Undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang

• Undang – Undang No. 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah

Pesisir dan Pulau - pulau Kecil

• Undang – Undang No. 29 Tahun 2007 Tentang Pemerintahan Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta

Page 17: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

INVENTARISAI DATA & IDENTIFIKASI

• Undang – Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup

• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 68 Tahun 1998 Tentang

Kawasan Suaka Alam dan Pelestarian Alam (Lembaran Negara Th. 1998

No. 8132, Tambahan Lembaran Negara No.3776)

• Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1999 Tentang Pengendalian

Pencemaran dan atau Perusakan Laut (Lembaran Negara Th. 1999 No.

155, Tambahan Lembaran Negara No. 3816)

• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1999 Tentang

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 55 Tahun 2001 Tentang

Pembentukan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta

• Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas

Air dan Pengendalian Pencemaran Air

• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 45 Tahun 2004 Tentang

Perlindungan Hutan

• Peraturan Pemerintah Repubik Indonesia No. 16 Tahun 2005 Tentang

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

Page 18: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

INVENTARISAI DATA & IDENTIFIKASI

• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 26 Tahun 2008 Tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 42 Tahun 2008 Tentang

Pengelolaan Sumber Daya Air

• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 43 Tahun 2008 Tentang Air

Tanah

• Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2011 Tentang Sungai

• Peraturan Presiden nomor 33 Tahun 2011 Tentang Kebijakan Nasional

Sumber Daya Air.

• Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang Pengelolaan Kawasan

Lindung

• Keputusan Presiden No. 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi

Pengelolaan Sumber Daya Air

• Keputusan Presiden nomor 12 tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah

Sungai.

• Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 01 Tahun 2012 Tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah 2030.

• Peraturan Gubernur No. 171 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.

Page 19: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

Visi

Visi Pembangunan 2007-2012 adalah : “KEPULAUAN SERIBU SEBAGAI

LADANG DAN TAMAN KEHIDUPAN BAHARI YANG BERKELANJUTAN” lebih

lanjut dijelaskan sebagai berikut :

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu mengasumsikan wilayahnya

sebagai penghasil sumber bahan pangan kelautan yang dipadu serasikan

dengan wisata kehidupan bahari kelautan bagi kota Jakarta.

Lingkungan alam bahari ini akan terus dijaga kelestariannya, dengan prinsip

ramah lingkungan secara berkesinambungan.

Misi

Membangun SARANA dan PRASARANA kepariwisataan yang menjamin

kenyamanan, dengan memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan,

bermakna menjamin kenyamanan berwisata dengan menjaga ekosistem laut

dan kepulauan

INVENTARISAI DATA & IDENTIFIKASI

VISI DAN MISI

Page 20: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

KEBIJAKAN SDA

• Kebijakan nasional pengelolaan sumber daya air telah ditetapkan

Peraturan Presiden nomor 33 Tahun 2011 Tentang Kebijakan

Nasional Sumber Daya Air.

• Kebijakan daerah terkait pengelolaan sumber daya air terdapat

pada RPJMD 2007-2012 Bab Program Pembangunan Daerah,

disebutkan bahwa prinsip pembangunan yang berkelanjutan adalah

dengan mensinergikan antara pembangunan fisik dengan

peningkatan kualitas lingkungan hidup.

INVENTARISAI DATA & IDENTIFIKASI

RENCANA TATA RUANG WILAYAH

• Rencana tata ruang wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan

Seribu, menjadi kesatuan penataan ruang dengan Rencana Tata

Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2030 yang telah

ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta nomor

01 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030.

Page 21: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

• Kebijakan Pengelolaan SDA Daerah

• Mengacu pada RPJMD 2007-2012 Bab Program Pembangunan

Daerah

• Program pembangunan dan pengembangan Ruang Terbuka

Hijau, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hutan dan taman kota

berupa embebasan lahan; Pembangunan taman interaktif

Kelurahan, taman kota dan hutan kota.

• Program pengelolaan sampah dengan pembangunan

Intermediate Treatment Facility (ITF), merupakan sebuah

teknologi pengelolaan sampah yang dapat menghasilkan listrik,

kompos atau pupuk cair dengan kapasitas pemusnahan sampah

sebanyak 1.000 ton per hari.

• Program penerapan sistem 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle) di

tingkat RW, diharapkan kegiatan ini akan mengurangi timbulan

sampah di sumber.

• Program peningkatan pengelolaan air limbah domestik,

Page 22: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

INVENTARISASI DATA

• program pada URUSAN PEKERJAAN UMUM yang mengacu

kepada RENSTRA PemKab. Kepulauan Seribu:

• Program penyediaan dan pengelolaan air bersih: tersedianya air

bersih pada Daerah Rawan Air Bersih di Pulau Seribu Jakarta

Utara; terjaganya kualitas air baku sebagai sumber air bersih untuk

warga; beroperasinya IPAB (Instalasi Pengolahan Air Bersih) di

kawasan permukiman; menurunnya penggunaan air tanah sebagai

sumber air bersih; dan menurunnya pencemaran pada saluran

• Program peningkatan kinerja pengelolaan air limbah:

terselenggarasnya pembangunan sarana dan prasarana IPAL;

meningkatnya partisipasi warga dalam pembangunan dan

pengelolaan IPAL rumah tangga; berfungsinya regulasi mengenai

pengelolaan air limbah yang sesuai dengan perkembangan

kebutuhan;

Page 23: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

INVENTARISASI DATA

• Program peningkatan kinerja pengelolaan persampahan:

meningkatnya pelayanan kebersihan sesuai standar minimal

pelayanan pengelolaan sampah/kebersihan kota; mengoptimalkan

dan meningkatnya kinerja TPA, TPS Indoor, SPA dan ITF dan

kerjasama dengan swasta dan wilayah regional dan terkelolanya

sampah yang ada di sungai, laut.

• Program pengendalian air bawah tanah, terkendalinya pemanfaatan

air bawah tanah maupun dewatering; meningkatnya cadangan air

bawah tanah melalui penghematan air tanah (5R = Reduce, Reuse,

Recycle, Recharge, Recovery); pengembangan sumur resapan;

injection well; dan meningkatnya kemitraan dan peran serta

masyarakat dalam pengelolaan dan penghematan air bawah tanah

Page 24: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

DINAMIKA KEBUTUHAN AIR

• Kebutuhan air untuk keperluan mandi dan cuci digunakan sumber

air tanah/sumur;

• Kebutuhan air untuk minum dan masak yang diperoleh dgn membeli

air produksi “Reverse Osmosis” atau RO, yaitu instalasi pengolahan

air bersih yang sumbernya berasal dari air tanah dalam. Instalasi

tersebut dibangun atas bantuan Kementerian/Dinas ESDM dan

Kemeterian dan Dinas PU yang pengelolaannya diserahkan kepada

Pemerintah Desa setempat.

INVENTARISAI DATA & IDENTIFIKASI DATA SUMBER DAYA AIR

• Data Klimatologi stasiun Jakarta/Tanjung Priok periode 1974 s/d

2009 dari BMKG,

• Data Curah Hujan stasiun Tangerang dan stasiun Jakarta/Tanjung

Priok periode 1974 s/d 2009 dari BMKG,

• Data penyeledikan geolistrik di Kepulauan Seribu.

• Kualitas Air Sumber di Kepulauan Seribu

Page 25: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

• DAS/Pulau Berdasarkan Status Pemanfaatannya

No.

(a)

Nama

Pulau/DAS

(b)

Desa/Kecamatan

/Kabupaten

(c)

Luas (Ha)

(d)

Status Kepemilikan Pulau, Status

Pemanfatan/Penggunaan Pulau

Serta Peruntukan Pulau

(e)

Keterangan

(f)

1 DAS Dua Barat Kab. Tangerang 7,93 Pulau tidak berpenghuni

2 DAS Dua Timur Kab. Tangerang 18,48 Pulau tidak berpenghuni

3 DAS Mayang

4 DAS Rengit Kel. Pulau Harapan,

Kec. Kep. Seribu Utara

9,78 Pulau tidak berpenghuni

5 DAS Sebaru

Besar

Kel. Pulau Harapan,

Kec. Kep. Seribu Utara

37,70 Swasta (PT. Pulau Seribu

Paradise), karya industry pariwisata

6 DAS

Nyamplung

Kel. Pulau Harapan,

Kec. Kep. Seribu Utara

6,58 Pulau tidak berpenghuni

7 DAS Sebaru

Kecil

Kel. Pulau Kelapa, Kec.

Kep. Seribu Utara

16,60 Swasta (PT. Asriland Bimantara),

karya industry pariwisata

8 DAS Lipan Kel. Pulau Kelapa, Kec.

Kep. Seribu Utara

6,26 Pulau tidak berpenghuni

9 DAS Kapas Kel. Pulau Kelapa, Kec.

Kep. Seribu Utara

0,00 Pulau tidak berpenghuni

10 DAS Hantu Kel. Pulau Kelapa, Kec.

Kep. Seribu Utara

Barat:19,95;

Timur:10,56

Swasta (PT. Pantara Wisata Jaya),

Karya industri Pariwisata

INVENTARISAI DATA & IDENTIFIKASI

Page 26: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

• DAS/Pulau di Kepulauan Seribu Sesuai Keppres 12/2012

No.

(a)

Nama Pulau/DAS

(b)

Desa/Kecamatan

/Kabupaten

(c)

Luas (Ha)

(d)

Status Kepemilikan Pulau, Status

Pemanfatan/Penggunaan Pulau Serta

Peruntukan Pulau

(e)

Keterangan

(f)

11 DAS Kelor Kel. Pulau Untung Jawa,

Kec. Kep. Seribu Selatan

2,00 Pulau tidak berpenghuni

12 DAS Satu Kel. Pulau Kelapa, Kec.

Kep.Seribu Utara

16,07 Swasta (PT. Wisata Ekatama Perkasa),

Karya industry pariwisata

13 DAS Cina Kel. Pulau Kelapa, Kec.

Kep.Seribu Utara

3,14 Pulau tidak berpenghuni

14 DAS Panjang Kel. Pulau Kelapa, Kec.

Kep. Seribu Utara

9,00 Pulau tidak berpenghuni

15 DAS Semu Kel. Pulau Harapan, Kec.

Kep. Seribu Utara

0,70 Pulau tidak berpenghuni

16 DAS Sepa Kel. Pulau Harapan, Kec.

Kep. Seribu Utara

Barat: 5,68;

Timur: 3,50

Swasta (PT. Pulau Sepa Permai), Karya

industry pariwisata

Sepa besar

(barat), Sepa

kecil (timur)

17 DAS Petondan Kel. Pulau Harapan, Kec.

Kep. Seribu Utara

Barat:11,82;

Timur: 7,38

Pulau tidak berpenghuni

18 DAS Putri Kel. Pulau Kelapa, Kec.

Kep. Seribu Utara

Besar: 8,29;

Timur: 6,93

Swasta (PT. Buana Bintang Samudra),

Karya industry pariwisata

Pulau putri besar

dan pulau putri

timur

19 DAS Macan Kel. Pulau Kelapa, Kec.

Kep. Seribu Utara

Kecil: 0,82;

Besar: 6,13

Swasta (PT. Matahari Impian Indah),

Karya industri pariwisata

Pulau macan

kecil dan macan

besar

20 DAS Genteng Kel. Pulau Kelapa, Kec.

Kep. Seribu Utara

Besar:24,76;

Kecil: 5,58

Pribadi (adam malik), Karya industry

pariwisata

Genteng besar

dan genteng

kecil

INVENTARISAI DATA & IDENTIFIKASI

Page 27: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

• DAS/Pulau di Kepulauan Seribu Sesuai Keppres 12/2012No.

(a)

Nama

Pulau/DAS

(b)

Desa/Kecamatan

/Kabupaten

(c)

Luas (Ha)

(d)

Status Kepemilikan Pulau, Status

Pemanfatan/Penggunaan Pulau

Serta Peruntukan Pulau

(e)

Keterangan

(f)

21 DAS Biru Kel. Pulau Harapan, Kec.

Kep. Seribu Utara

Besar:29,13;

Kecil: 7,30

Pulau Pemukiman Bira besar dan

bira kecil

22 DAS Belanda Kel. Pulau Harapan, Kec.

Kep. Seribu Utara

0,46 Pulau tidak berpenghuni

23 DAS Bulat Kel. Pulau Harapan, Kec.

Kep. Seribu Utara

1,28 Swasta (PT Wono Madu), Karya

Industri pariwisata

24 DAS Pamagaran Kel. Pulau Harapan, Kec.

Kep. Seribu Utara

15,56 Pulau tidak berpenghuni

25 DAS Kelapa Kel. Pulau Kelapa, Kec.

Kep. Seribu Utara

13,09 Pulau Pemukiman

26 DAS Kaliage Kel. Pulau Kelapa, Kec.

Kep. Seribu Utara

Besar: 6,46;

Kecil: 1,05

Yayasan Arfan Sejati, karya industry

pariwisata

Kaliage besar

dan kecil

27 DAS Kotok Kel. Pulau Panggang

Kec. Kep Seribu Utara

Besar:20,75;

Kecil: 1,30

Pulau tidak berpenghuni Kotok besar

dan kecil

28 DAS Bongkok Kel. Pulau Panggang

Kec. Kep Seribu Utara

0,50 Pulau tidak berpenghuni

29 DAS Pandan Kel. Pulau Panggang

Kec. Kep Seribu Utara

0,00 Pulau tidak berpenghuni

30 DAS Karya Kel. Pulau Panggang

Kec. Kep Seribu Utara

6,00 Sudin, kuburan warga, pulau tidak

berpenghuni

INVENTARISAI DATA & IDENTIFIKASI

Page 28: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

• DAS/Pulau di Kepulauan Seribu Sesuai Keppres 12/2012

No.(a)

NamaPulau/DAS

(b)

Desa/Kecamatan/Kabupaten

(c)

Luas (Ha)(d)

Status Kepemilikan Pulau, Status Pemanfatan/Penggunaan Pulau

Serta Peruntukan Pulau(e)

Keterangan(f)

31 DAS Panggang Kel. Pulau PanggangKec. Kep Seribu Utara

9,00 Pulau Pemukiman

32 DAS Pramuka Kel. Pulau Panggang Kec. Kep Seribu Utara

16,00 Pulau Pemukiman

33 DAS Ayer (Air) Kel. Pulau Kelapa, Kec.Kep. Seribu Utara

2,90 Swasta (PT. Global Ekabuana), karya industry pariwisata

34 DAS Karang Beras

Kel. Pulau Tidung, Kec. Kep. Seribu Selatan

3,60 Swasta (PT. Bineka Utama), karyaindusti pariwisata

35 DAS Tidung Besar

Kel. Pulau Tidung, Kec. Kep. Seribu Selatan

50,13 Pulau Pemukiman

36 DAS Tidung Kecil

Kel. Pulau Tidung, Kec. Kep. Seribu Selatan

17,40 Pulau tidak berpenghuni

37 DAS Payung Kel. Pulau Tidung, Kec. Kep. Seribu Selatan

Besar: 0,86; Kecil: 0,46

Pulau Pemukiman

38 DAS Burung Kel. Pulau Pari, Kec. Kep.Seribu Selatan

3,26 Pulau tidak berpenghuni

39 DAS Kongsi Kel. Pulau Pari, Kec. Kep.Seribu Selatan

1,63 Pulau tidak berpenghuni

40 DAS Pari Kel. Pulau Pari, Kec. Kep.Seribu Selatan

41,32 Lembaga Clenologi NAS, karyaindustry pariwisata, Pulaupemukiman

INVENTARISAI DATA & IDENTIFIKASI

Page 29: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

• Pengembangan Pariwisata

Selain keberadaan Taman Nasional Kepulauan Seribu yang menjadi

daya tarik wisatawan, juga dapat mendatangi pulau wisata umum (45

pulau), pulau bersejarah (4 pulau), pulau cagar alam (2 pulau) dan

pulau resort (5 pulau). Seluruh pulau ini memiliki keindahan pantai

dan perairan yang eksotik.

Berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) di Kabupaten

Administrasi Kepulauan Seribu, terlihat bahwa lapangan usaha

perdagangan, hotel dan restoran mengalami kenaikan dalam dalam 5

tahun terakhir, sehingga menempati posisi ke 2 setelah lapangan

usaha pertambangan dan penggalian, hal tersebut menunjukan

bahwa sektor pariwisata memiliki potensi penting dalam peningkatan

ekonomi masyarakat di Kepulauan Seribu

Potensi pariwisata ini membawa konsekuensi penyediaan sumber-

sumber air yang cukup tinggi.

INVENTARISAI DATA & IDENTIFIKASI

IDENTIFIKASI POTENSI

Page 30: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

ISUE STRATEGIS NASIONAL • MDG

Dalam Millenium Development Goals (MDG) 2015, target 80 % penduduk dapat

terlayani kebutuhan air bersihnya. Di WS Kepulauan Seribu, pelayanan air bersih

masih sangat terbatas

• Ketahanan Pangan

Pemerintah telah mencanangkan terwujudnya swasembada pangan secara

nasional . Dengan mengingat keterbatasan lahan di Kabupaten Administrasi

Kepulauan Seribu saat ini tidak akan dapat memenuhi swasembada pangan di

wilayahnya sendiri.

• Perubahan Iklim

Isu adanya perubahan iklim global telah menjadi isu nasional yang harus

mendapatkan perhatian semua pihak terkait dengan pengelolaan sumber daya

air. Perubahan iklim global belum memiliki pengaruh berarti terhadap perubahan

ekosistem keairan di WS Kepulauan Seribu, namun perlu dilakukan langkah-

langkah antisipasi.

• Ketersediaan Energi

Ketersediaan energi nasional akan mempengaruhi stabilitas ekonomi daerah.

Dengan mengingat kondisi geografis kepulauan maka ketersediaan energi di

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu saat ini berasal dari jaringan distribusi

listrik bawah laut dari Jakarta dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

INVENTARISAI DATA & IDENTIFIKASI

Page 31: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

ISUE STRATEGIS LOKAL

• Pelayanan Kebutuhan Air Bersih

Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi manusia terutama

untuk minum. Akses terhadap air minum bersih masih menjadi

masalah yang cukup penting di Kepulauan Seribu.

• Peningkatan Budidaya Laut

Di wilayah kabupaten ini terdapat pula sebuah zona konservasi

berupa taman nasional laut bernama Taman Nasional Laut

Kepulauan Seribu (TNKS). Sebagai daerah yang sebagian besar

wilayahnya merupakan perairan dan di dalamnya juga terdapat zona

konservasi, maka pengembangan wilayah lebih ditekankan pada

pengembangan budidaya laut: rumput laut jenis Euchema cottonii

• Pemanfatan Sumber Daya Perikanan

Sebagai wilayah kepulauan dengan luas laut sebesar 11,8 kilometer

persegi menyimpan kekayaan sumberdaya alam laut yang sangat

besar namun belum dimanfaatkan secara optimal.

INVENTARISAI DATA & IDENTIFIKASI

Page 32: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

• Terdapat beberapa pulau yang hampir seluruh wilayahnya adalah

daerah permukiman padat (tidak terdapat tutupan lahan berupa

hutan atau vegertasi/tumbuhan) yang berfungsi sebagai daerah

“recharge” air (daerah tangkapan dan resapan air) untuk menjamin

berlangsungnya ekosistem keairan berupa siklus hidrologi.

• Terdapat pula beberapa pulau yang hampir seluruh wilayahnya

tertutup hutan atau vegertasi/tumbuhan.

• UU no. 26/2007 tentang Penataan Ruang, ps 17 ayat 5, yang

menyatakan bahwa Dalam rangka pelestarian lingkungan dalam

rencana tata ruang wilayah ditetapkan kawasan hutan paling sedikit

30 (tiga puluh) persen dari luas daerah aliran sungai (DAS).

• UU SDA no.7/2004, ps 1 no.10: DAS dan/atau pulaupulau kecil

yang luasnya kurang dari atau sama dengan 2.000 km2.

Tataguna Lahan Kepulauan

INVENTARISAI DATA & IDENTIFIKASI ASPEK KONSERVASI SUMBER DAYA AIR

Page 33: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

• Kepulauan Seribu ditetapkan menjadi Taman Nasional Laut dengan

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 162/Kpts-II/1995 dan No.

6310/Kpts-II/2002 yang dikelola oleh Balai Taman Nasional Laut

Kepulauan Seribu, Departemen Kehutanan. Luas wilayah 107.489

hektare dengan sekitar 44 buah pulau termasuk ke dalam taman

nasional.

• Di wilayah kepulauan Seribu, terdapat pulau yang penduduknya

padat dan sebagian besar wilayahnya berupa perumahan

permukiman yang memiliki potensi buangan air limbah rumah

tangganya sangat tinggi.

• Apabila air limbah rumah tangga ini tidak dikelola dengan baik

dengan membuang langsung ke laut, maka laut akan mengalami

pencemaran dan terjadi kerusakan taman laut.

Prasarana dan Sarana Sanitasi

INVENTARISAI DATA & IDENTIFIKASI ASPEK KONSERVASI SUMBER DAYA AIR

Page 34: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

ASPEK PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR

• Sejak dua tahun terakhi ini produksi RO menurun, kondisi RO tidak lagi

maksimal karena ada sebagian komponen instalasi yang harus diganti. Hal

tersebut belum dapat terlaksana dikarenakan biaya penggantian komponen

instalasi sangat tinggi.

• Kondisi sumber air dari sumur/air tanah yang dimiliki warga mulai berasa

payau, sehingga hanya digunakan untuk keperluan mandi dan cuci saja.

INVENTARISAI DATA & IDENTIFIKASI

No.Nama DAS/Pulau

Keterangan

1 Pulau Pramuka

Bantuan Dinas ESDM

2 Pulau Panggang

3 Pulau Kelapa

4 Pulau Harapan

5 Pulau Tidung

6 Pulau Pari

• Pemenuhan kebutuhan air rumah tangga sehari-hari di pulau-pulau tersebut

di atas masih dibawah 45 persen dari seluruh penduduk di Kepulauan

Seribu, yaitu tahun 2009 (44,02 persen) dan tahun 2010 (35,33 persen)..

• Daftar RO:

Page 35: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

ASPEK PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR

• Sesuai dengan wilayah sungai kepulauan, maka Kepualauan Seribu

memiliki pantai yang cukup panjang dan memiliki panorama yang

indah. Adanya musim barat dengan gelombang yang tinggi memiliki

potensi terjadinya kerusakan pantai berupa abrasi dan sedimentasi

di bebeberapa pantai.

• Berdasarkan hasil inventarisasi di lapangan, khususnya pada pulau-

pulau permukiman (berpenghuni), seperti Pramuka, Panggang,

Kelapa dan Harapan, Tidung, Payung dan Pari, terdapat pantai-

pantai yang mengalami kerusakan,

• Pemerintah Daerah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu telah

melaksanakan pembangunan tembok laut mengelilingi pulau,

seperti di Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Kelapa dan

Harapan, namun kegiatan tersebut belum dapat diselesaikan

seluruhnya.

INVENTARISAI DATA & IDENTIFIKASI

Page 36: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

ASPEK SISTIM INFORMASI SUMBER DAYA AIR

• Ketersediaan data klimatologi, data hujan, tinggi muka air laut, data

kualitas air sungai belum lengkap dan panjang.

• Keberadaan stasiun klimatologi, stasiun hujan dan stasiun otomatis

pengukur tinggi muka air laut, belum mencukupi untuk kepentingan

analisis terkait pengelolaan sumber daya air.

• O&P Stasiun Hujan, AWLR kurang optimal khusunya untuk

pemeliharaannya serta penghargaan terhadap petugas

pengamat/pencatat kurang memadai.

• Keterpaduan data antar instansi pengelola belum terjalin.

INVENTARISAI DATA & IDENTIFIKASI

Page 37: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

ASPEK PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN PERAN MASYARAKAT

• Masyarakat pengguna air belum terorganisir dalam suatu wadah

koordinasi penge-lolaan sumber daya air wilayah sungai.

• Keterlibatan masyarakat belum optimal dalam setiap tahap

pengelolaan sumber da-ya air, yaitu mulai dari penyusunan

kebijakan sumber daya air, penyusunan pola pengelolaan sumber

daya air, penyusunan rencana pengelolaan sumber daya air,

penyusunan studi kelayakan, penyusunan program dan rencana

kegiatan, penyu-sunan rencana detail, pelaksanaan konstruksi dan

operasi dan pemeliharaan infra-struktur sumber daya air.

• Rendahnya pendidikan, pelatihan pengelolaan sumber daya air baik

bagi pengelola maupun stakeholder..

INVENTARISAI DATA & IDENTIFIKASI

Page 38: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

ANALISIS

No. Sub Aspek

1 Perlindungan dan

pelestarian SDA

Pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan daerah

tangkapan air;

Pengendalian pemanfaatan sumber air.

Pengisian air pada sumber air;

Pengaturan prasarana dan sarana sanitasi;

Perlindungan sumber air

Pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu;

Pengaturan daerah sempadan sumber air;

Rehabilitasi hutan dan lahan dan pelestarian hutan lindung,

kawasan suaka alam, dan kawasan pelestarian alam

2 Pengawetan air Menyimpan Air

Menghemat air

Mengendalikan penggunaan air tanah.

3 Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

ASPEK KONSERVASI SUMBER DAYA AIR

Page 39: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

ANALISIS ASPEK PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR

No. Sub Aspek

1 Penatagunaan SDA utk menetapkan zona pemanfaatan SDA

2 Penyediaan sumber daya air

3 Penggunaan sumber daya air

4 Pengembangan sumber daya air

5 Pengusahaan sumber daya air

No. Sub Aspek

1 Pencegahan Pencegahan dilakukan baik melalui kegiatan fisik dan/atau nonfisik

maupun melalui penyeimbangan hulu dan hilir wilayah sungai.

2 Penanggulangan Meningkatkan upaya mitigasi bencana yang dilakukan secara

terpadu oleh instansi terkait dan masyarakat melalui suatu badan

koordinasi penanggulangan bencana pada tingkat nasional,

provinsi, dan kabupaten/kota.

3 Pemulihan Memulihkan kembali fungsi lingkungan hidup dan sistem prasarana

sumber daya air, melalui kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi

untuk memulihkan kondisi lingkungan, fasillitas umum, fasilitas

sosial, serta prasarana sungai.

ASPEK PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR

Page 40: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

ANALISIS ASPEK SISTIM INFORMASI SUMBER DAYA AIR

ASPEK PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN PERAN MASYARAKAT

No. Sub Aspek

1 Peningkatan peran Pemerintah & Pemda.

2 Menyediakan Informasi yang akurat, benar dan tepat waktu serta dapat di akses oleh

berbagai pihak.

No. Sub Aspek

1 Upaya Pemerintah dan pemda

dalam pemberdayaan para

pemilik kepentingan dan

kelembagaan sumber daya air utk

meningkatkan kinerja PSDA:

a. Melibatkan peran masy dalam kegiatan

perencanaan, pelaksanaan konstruksi,

pengawasan dan O&P SDA.

b. Pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengem-

bangan serta pendampingan.

2 Peningkatan kemampuan swadaya masyarakat pengguna air atas prakarsa sendiri

Page 41: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

ANALISIS

ASPEK KONSERVASI SUMBER DAYA AIR

• Siklus hidrologi dan geohidrologi pada pulau-pulau dengan litologi

tebal, homogen, bersifat porous, jenis pulau alluvium, pulau koral

atau pulau atol, dimodelkan sebagai “lensa air tawar”

Page 42: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

ANALISIS

ASPEK KONSERVASI SUMBER DAYA AIR

• Pengambilan air tanah dengan jumlah besar akan menyebabkan

volume air tawar berkuran dan air payau akan naik. Oleh karenanya

untuk menjaga keseimbangan siklus air pada pulau diperlukan

upaya pengisian (imbuhan) air semaksimal mungkin.

• Keseimbangan “lensa air” ini menjadi landasan dalam melakukan

konservasi sumber daya air pada pulau-pulau yang berpenguni.

• Pengisian air dapat terjadi apabila fungsi resapan air dan daerah

tangkapan air pada pulau dapat berjalan baik, hal ini dimungkinkan

apabila tutupan lahan pada pulau berupa lahan vegetasi/tumbuhan

atau hutan.

Page 43: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

ANALISIS

ASPEK KONSERVASI SUMBER DAYA AIR

Rekomendasi yang perlu dikembangkan terkait hal di atas, diuraikan

sebagai berikut:

• Mengupayakan air limpasan hujan meresap ke dalam tanah

semaksimal mungkin,

• Perlu ada pemisahan drainasi air hujan dengan air limbah rumah

tangga, saluran drainasi lingkungan hanya menampung air hujan

saja,

• Buangan air limbah rumah tangga dibuatkan sumur resapan

tersendiri individual atau secara komunal.

Page 44: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

ANALISIS ASPEK PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR

Tabel Neraca Air Tahunan di Pulau/DAS Pramuka

No. Uraian Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des

1

Ketersediaan

(1000m3) 846 1,883 1,381 842 913 407 160 302 297 551 882 1,006

2

Kebutuhan

(1000m3) 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13

3

Realisasi Keterse-

diaan (1000m3) 0.756 0.756 0.756 0.756 0.756 0.756 0.756 0.756 0.756 0.756 0.756 0.756

Page 45: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

ANALISIS ASPEK PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR

Dari tabel dan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa:

• Ketersediaan air (hujan) sangat mencukupi kebutuhan air yang

diperlukan baik pada saat musim kemarau.

• Air yang dapat dilayani/disuplai melalui produksi “RO” masih sangat

jauh untuk memenuhi kebutuhan air rumah tangga, perkotaan, dan

lainnya.

Rekomendasi

• Dalam jangka pendek mengupayakan peningkatan kapasitas/jumlah

RO untuk air masak dan minum dan air sumur untuk mandi dan

cuci,

• Mengupayakan penampungan air hujan individual (masing2 rumah)

• Dalam jangka panjang mengupayakan penampungan air hujan

komunal, berupa kolam raksasa di daerah pantai, pelabuhan.

Page 46: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

ANALISIS

ASPEK PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR

Dapat diusulkan untuk

pengembangan kolam

tampungan air hujan

Page 47: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

ANALISIS ASPEK PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR

• Adanya musim barat dengan gelombang yang tinggi memiliki

potensi terjadinya kerusakan pantai berupa abrasi di beberapa

pantai kepulauan,

• Prioritas pencegahan, penanggulangan dan pemulihan dilakukan

pada pulau-pulau permukiman, yaitu Pulau Pramuka, Panggang,

Kelapa, Harapan, Tidung, Payung dan Pari.

Rekomendasi di arahkan pada pengamanan abrasi pantai, yaitu:

• Penanaman mangrove disepanjang pantai-pantai yang pada

awalnya merupakan hutan mangrove,

• Pembangunan tembok laut pada pantai-pantai yang mengalami

abrasi,

• Monitoring dan pemeliharaan pantai sangat diperlukan dalam

mengendalikan daya rusaknya.

Page 48: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf
Page 49: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

ASPEK KONSERVASI SUMBER DAYA AIR

No.

Sub Aspek Hasil Analisis Sasaran/Target Yang Akan Dicapai

1 Perlindungan dan pelestarian SDAPemeliharaan kelangsungan fungsiresapan air dan daerah tangkapan air;

-kawasan resapan air terbatas dan tidakterdapat kawasan tangkapan air

- Mengupayakan RTH semaksimal mungkin- Mengupayakan air limpasan hujan meresap ke dalam tanah

semaksimal mungkin.Pengendalian pemanfaatan sumber air. - Belum ada upaya pengendalian

pemanfatan sumber air (air tanah)Pengaturan pemenuhan kebutuhan air:- Air masak&minum dari RO dengan meningkatkan

kapasitas/jml RO.- Air mandi&cuci dari sumur

Pengisian air pada sumber air; - Upaya pengisian sumber air khususnyaair tanah

- Mengupayakan air limpasan hujan meresap ke dalam tanahsemaksimal mungkin.

Pengaturan prasarana dan sarana sanitasi;

- Saluran drainasi air hujan terbatas- Tidak beroperasinya incinerator

- Fasilitas septic tank dan resapan pada setiap rumah- Saluran limbah rumah tangga terpisah dengan saluran air

hujan- Pengopersaian incinerator.

Perlindungan sumber air - Perlindungan sumber air, khusunya air tanah.

- Mempertahankan dan menambah kelangsungan RTH- Menghindari pencemaran limbah

Pengaturan daerah sempadan sumber air;

- Konsentrasi pada sempadan pantai - Mengatur pemanfatan sempadan pantai

Rehabilitasi hutan dan lahan dan pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam, dan kawasan pelestarian alam

- Konsentrasi pada sempadan pantai- Konsentrasi pada kawasan hutan

mangrove

- RHL pada kawasan hutan lindung, suaka alam, pelestarianalam.

- Peningkatan pemeliharaan kawasan tsb diatas. - RHL pada kawasan sempadan pantai, hutan mangrove

2 Pengawetan airMenyimpan Air Sudah dilakukan secara individual

(menampung air hujan)- Mengembangkan tampungan air hujan individual (masing2

rumah) opsional,- Mengembangkan tampungan air hujan komunal (besar) utk

kebutuhan 1 pulauMenghemat air Sudah hemat air karena keberadaan yg

terbatasPengembangan teknik2 penghematan penggunaan air, recycling

Mengendalikan penggunaan air tanah. Untuk jangka panjang penggunaan RO dibatasi

Konservasi keberadaan air tanah, dgn mengembang sistimpenyediaan air dari tampungan air pulau dan hujan buatan

3 Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Masih terdapat limbah dan sampah yang dibuang ke laut.

- Mengembangkan sistem persampahan terpadu,- Mengembangkan sistim pengolahan air limbah individual &

komunal

Page 50: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf
Page 51: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

ASPEK PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR

No. Sub Aspek Hasil Analisis Sasaran/Target Yang Akan Dicapai

1 Penatagunaan SDA

utk menetapkan zona

pemanfaatan SDA

- Semua lahan pulau dapat

diotimalkan sbg zona

resapan air.

- Mengembangkan gerakan 1 rumah memiliki 1 pohon

sbg area resapan,

- Mebudidayakan pohon produktif/pohon buah berakar

kuat pada RTH,

- Menjadikan wilayah sempadan pantai sebagai

kawasan hijau

2 Penyediaan sumber

daya air

- Prioritas utama penyediaan

utk kebutuhan rumah

tangga, pariwisata,

pengolahan ikan laut

- Mengupayakan gerakan menampung air hujan

individual pada masing2 rumah

- Mengupayakan tampungan air hujan komunal

raksasa,

- Mengupayakan sistim distribusi air bersih antar

pulau.

3 Penggunaan sumber

daya air

- Kondisi air sumur/air tanah

dangkal semakin payau,

- Pemboran air tanah dalam

membawa dampak

lingkungan penurunan pulau

- Mengupayakan keutamaan penggunaan air

permukaan dan mengurangi penggunaan air tanah

4 Pengembangan

sumber daya air

- Prospek air alternatif - Penggunaan air permukaan sebagai air baku, air

recycling, air hujan buatan,

- Penyulingan air laut.

5 Pengusahaan

sumber daya air

- Penggunaan air permukaan

sebagai air baku

- Mengusahakan proses “desalinasi” yakni

penetralan air payau menjadi air tawar

Page 52: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf
Page 53: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

ASPEK PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR No. Sub Aspek Hasil Analisis Sasaran/Target Yang Akan

Dicapai

1 Pencegahan - Reklamasi pantai

disertai penanaman

mangrove

- Pengaman abrasi pantai

dan penahan intrusi air laut

2 Penanggulangan

Meningkatkan upaya mitigasi

bencana yang dilakukan secara

terpadu oleh instansi terkait dan

masyarakat melalui suatu badan

koordinasi penanggulangan

bencana pada tingkat nasional,

provinsi, dan kabupaten/kota.

- Kewaspadaan dari

bencana alam

seperti gempa,

tsunami,

badai/puting beliung,

rob, abrasi, intrusi air

laut

- Penataan ulang kawasan,

penerapan teknologi dan

rekayasa teknik

- Penyediaan fasilitas

pengungsian

- Jalur evakuasi

- Peringatan dini tsunami

3 Pemulihan

Memulihkan kembali fungsi

lingkungan hidup dan sistem

prasarana sumber daya air, melalui

kegiatan rehabilitasi dan

rekonstruksi untuk memulihkan

kondisi lingkungan, fasillitas umum,

fasilitas sosial, serta prasarana

sungai.

- Kerusakan karena

bencana alam

- Upaya rehabilitasi dan

rekonstruksi kerusakan

fasilitas umum dan

lingkungan seperti

pelabuhan, sekolah,

incinerator, RO

Page 54: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf
Page 55: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

ASPEK SISTIM INFORMASI DAYA RUSAK AIR

No. Sub Aspek Hasil Analisis Sasaran/Target Yang Akan Dicapai

1 Peningkatan peran

Pemerintah & Pemda.

- Belum ada fasilitas

pengelolaan data dan

informasi SDA, stasiun hujan,

tinggi muka air laut,

pemantauan pencemaran

- Menyiapkan lembaga

pengelola data dan

informasi terkait

pengelolaan SDA

kerjasama pemerintah

pusat dan daerah

2 Menyediakan Informasi yang

akurat, benar dan tepat

waktu serta dapat di akses

oleh berbagai pihak.

- Ketersediaan data dan

kelengkapannya yang

terbatas

- Penyiapan fasilitas

data dan informasi

terkait pengelolaan

SDA,

- Kemudahan akses

media cetak, media

elektronik dan forum

pertemuan

Page 56: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf
Page 57: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

ASPEK PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN PERAN MASYARAKATNo. Sub Aspek Hasil Analisis Sasaran/Target Yang Akan Dicapai

1 Upaya Pemerintah dan pemda dalam

pemberdayaan para pemilik ke-

pentingan dan kelembagaan sumber

daya air utk meningkatkan kinerja

PSDA:

a. Melibatkan peran masy

dalam kegiatan

perencanaan, pelaksa-

naan konstruksi,

pengawasan dan O&P

SDA.

- Lembag

a

sebagai

public

service,

melalui :

Diskusi, bimbingan,

pendidikan dan pelatihan

- Tercapainya hak dan

kewajiban

- Peran pemanfaatan sesuai

perundang-undangan

- Peran pengendalian secara

lisan dan tulisan

a. Pendidikan, pelatihan,

penelitian dan

pengembangan serta

pendam-pingan.

- Instansi

yang

berwena

ng

- Menumbuhkan dan

mengembangkan kesadaran

- Meningkatkan rasa tanggung

jawab

2 Peningkatan kemampuan swadaya

masyarakat pengguna air atas

prakarsa sendiri

- Bantuan teknik dan

pelatihan

- Bantuan hukum

- Memberikan apresiasi berupa

penggantian layak

Page 58: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

Skenario Kondisi Wilayah Sungai

• Skenario kondisi wilayah sungai merupakan asumsi tentang kondisi

pada masa yang akan datang dalam kurun waktu 20 tahun ke

depan yang mungkin terjadi, misalnya, kondisi perekonomian,

perubahan iklim, atau perubahan politik. (PPRI, No.42 Th 2008 Ttg

Pengelolaan SDA, pasal 16, ayat b)

• Untuk menentukan asumsi kondisi perekonomian rendah, sedang

dan tinggi pada masa yang akan datang (20 tahun) dapat digunakan

beberapa pendekatan dengan meninjau pertumbuhan ekonomi

pada daerah provinsi, kabupaten/kota yang berada pada wilayah

sungai dengan pertumbuhan ekonomi nasional rata-rata (Th 2010:

6,3%)

SKENARIO, STRATEGI DANKEBIJAKAN OPERASIONAL

Page 59: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

Penentuan kondisi perekonomian :

• Skenario ekonomi rendah: pertumbuhan ekonomi daerah jauh lebih

rendah dari rata-rata pertumbuhah ekonomi nasional yaitu < 6,3%.

Padan kondisi ini kemampuan pengeloaan SDA rendah, target

sasaran strategi pengelolaan SDA tidak akan tercapai.

• Skenario ekonomi sedang: perumbuhan ekonomi yang mendekati

rata-rata pertumbuhah ekonomi nasional yaitu 6,3%. Pada kondisi

ini kemampuan pengelolaan SDA sedang, target sasaran strategi

pengeloaan SDA tidak akan tercapai.

• Skenario ekonomi tinggi: pertumbuhan ekonomi yang berada di atas

rata-rata pertumbuhah ekonomi nasional yaitu > 6,3%. Pada kondisi

ini kemampuan pengelolaan SDA sedang, target sasaran strategi

pengeloaan SDA akan tercapai.

SKENARIO, STRATEGI DAN KEBIJAKAN OPERASIONAL

Page 60: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

• Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Seribu selama 5 tahun terakhir

cenderung terus naik, dan pada tahun 2010 tumbuh hingga

mencapai 5,44 persen

No. Lapangan Usaha Nilai (juta rupiah) Laju Pertum-buhan (%)Th 2009 Th 2010

1 Pertanian & Perikanan 33.13 34.561 4,322 Pertambangan & Penggalian 936.029 950.016 1,493 Industri Pengolahan 5.319 5.623 5,724 Listrik, gas, & air bersih 632 676 7,105 Konstruksi 16.2 17.123 5,706 Perdagangan, hotel & restoran 70.727 74.839 5,81

7 Pengangkutan dan komunikasi 4.373 4.563 4,34

8 Keuangan, persewaan & jasa perusahaan

7.149 7.222 1,03

9 Jasa-jasa 22.355 23.966 7,2110 PDRB 1.059.445 1.118.591 2,0711 PDRB Tanpa Migas 159.884 168.575 5,44

SKENARIO, STRATEGI DAN KEBIJAKAN OPERASIONAL

Page 61: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

Konservasi SDA pada Kondisi ekonomi : rendah/sedang/tinggi

No. Sub

Aspek

Hasil

Analisis

Sasaran

/Target Yang

Akan

Dicapai

Strategi Kebijakan

Operasional

Instasi

/LembagaJangka

Pendek

(5 tahun)

Jangka

Menengah

(10 tahun)

Jangka

Panjang

(20 tahun)

1 Perlindungan dan

pelestarian SDA

2 Pengawetan air

3 Pengelolaan kualitas

air dan

pengendalian

pencemaran air

SKENARIO, STRATEGI DAN KEBIJAKAN OPERASIONAL

ALTERNARIF STRATEGI DAN KEBIJAKAN OPERASIONAL

Page 62: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

Pengendalian Daya Rusak Air pada Kondisi ekonomi : rendah/sedang/tinggi

No. Sub

Aspek

Hasil

Analisis

Sasaran

/Target

Yang Akan

Dicapai

Strategi Kebijakan

Operasional

Instasi

/LembagaJangka

Pendek

(5 tahun)

Jangka

Menengah

(10 tahun)

Jangka

Panjang

(20 thn)

1 Pencegahan

2 Penanggula

ngan

3 Pemulihan

SKENARIO, STRATEGI DAN KEBIJAKAN OPERASIONAL

Page 63: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

SISDA pada Kondisi ekonomi : rendah/sedang/tinggi

No. Sub

Aspek

Hasil

Analisis

Sasaran

/Target

Yang

Akan

Dicapai

Strategi Kebijakan

Opera-

sional

Instasi

/LembagaJangka

Pendek

(5 tahun)

Jangka

Menengah

(10 tahun)

Jangka

Panjang

(20 tahun)

1 Peningkatan

peran

Pemerintah &

Pemda.

2 Penyediakan

Informasi

yang akurat,

benar dan

tepat waktu

serta dapat di

akses oleh

berbagai

pihak.

SKENARIO, STRATEGI DAN KEBIJAKAN OPERASIONAL

Page 64: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

Pemberdayaan & Peningkatan Peran Masyarakat pada Kondisi ekonomi : rendah/sedang/tinggi

No. SubAspek

HasilAnalisis

Sasaran /Target

Yang Akan

Dicapai

Strategi Kebijakan Operasional

Instasi/LembagaJangka

Pendek (5 tahun)

Jangka Menengah (10 tahun)

JangkaPanjang(20 thn)

1 Melibatkan peranmasy dalamkegiatan

perencanaan,pelaksanaankonstruksi,

pengawasan danO&P SDA.

2 Pendidikan,pelatihan, pe-nelitian dan

pengembangansertapendampingan.

3 Peningkatankemampuanswadaya

masyarakatpengguna air atasprakarsa sendiri

SKENARIO, STRATEGI DAN KEBIJAKAN OPERASIONAL

Page 65: Paparan-PKM-Pola-PSDA-Kep.-Seribu.pdf

TERIMA KASIH