Paper Kimor Polimer

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/3/2019 Paper Kimor Polimer

    1/16

    POLIMER

    1. Pengertian PolimerPolimer berasal dari kata poly = banyak dan mer = bagian. Polimer, atau yang

    kadang-kadang disebut makromolekul, ialah molekul besar yang dibangun dari

    perangkaian berulang sejumlah besar satuan yang lebih kecil yang disebut monomer (Hart.

    2003). Selanjutnya monomer-monomer itu akan bereaksi dengan menghasilkan

    polimerisasi dimer (dua bagian) dan kemudian menjadi trimer, tetramer dan akhirnya

    setelah sederetan tahap reaksi akan menghasilkan molekul polimer.

    Sekarang ini kita hidup dalam era polimer. Bahan-bahan polimer alam yang sejak

    dahulu telah dikenal dan dimanfaatkan, seperti kapas, wool, dan damar. Polimer sintesis

    dikenal mulai tahun 1925, dan setelah hipotesis makromolekul yang dikemukakan oleh

    Staudinger mendapat hadiah pada tahun 1955, teknologi polimer mulai berkembang pesat.

    Beberapa contoh polimer sintesis yang ada dalam kehidupan sehari-hari, antara lain serat-

    serat tekstil poliester dan nilon, plastik polietilena untuk botol susu, karet untuk ban mobil

    dan plastik poliuretana untuk jantung buatan.

    Bila struktur teflon ditentukan, maka molekul teflon ditemukan mengandung rantai

    karbon dengan mengikat atom-atom fluorin. Tetra fluoroetena (tetra fluoroetilena)

    merupakan molekul yang sangat non polar dan relatif kecil ukurannya serta cenderung

    berupa gas pada suhu kamar. Bagaimana caranya molekul tetrafluoroetilena dalam wujud

    gas dapat bereaksi dengan molekul lainnya membentuk molekul besar yang berantai

    panjang dan umumnya berupa padatan? Gambar 1 dapat membantu kita

    memvisualisasikan reaksi tersebut.

  • 8/3/2019 Paper Kimor Polimer

    2/16

    Sifat-sifat polimer berbeda dari monomer-monomer yang menyusunnya. Pada

    contoh diatas, teflon (politetra-fluoroetilena) yang berwujud padat dibuat bila molekul-

    molekul gas tetra-fluoroetilena bereaksi membentuk rantai panjang. Contoh lain, molekul-

    molekul gas etilena bereaksi membentuk rantai panjang plastik polietilena yang ada pada

    kaleng susu. Beberapa contoh monomer ditunjukkan dalam Gambar 2, sedangkan

    Gambar 3 mengilustrasikan pembentukan polimer.

    Bila ingin memahami struktur polimer, kita dapat mengidentifikasi monomer yang

    secara berulang-ulang menyusun polimer tersebut. Karena polimer merupakan molekul

    yang besar, maka polimer umumnya disajikan dengan menggambarkan hanya sebuahrantai. Sebuah rantai yang digambarkan tadi harus mencakup paling tidak satu satuan

  • 8/3/2019 Paper Kimor Polimer

    3/16

    ulang yang lengkap. struktur dari pecahan molekul selulosa yang ditunjukkan dalam

    Gambar 4.

    Selulosa merupakan polimer yang ditemukan di dalam dinding sel tumbuhan

    seperti kayu, dahan, dan daun. Selulosa itulah yang menyebabkan struktur-struktur kayu,

    dahan dan daun menjadi kuat. Perlu diingat bahwa bagian cincin dari molekul selulosa

    semuanya identik. Ada satuan-satuan monomer yang bergabung membentuk polimer.

    Glukosa adalah nama monomer yang ditemukan di dalam selulosa. Berdasarkan

    Gambar 4, satuan glukosa yang digambarkan dalam bentuk sederhana tanpa atom karbon

    dan hidrogen. Struktur lengkap glukosa digambarkan sebagai berikut.

  • 8/3/2019 Paper Kimor Polimer

    4/16

    2. Jenis-Jenis PolimerPolimer umumnya diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok antara lain atas

    dasar jenis monomer, asal, sifat termal, dan reaksi pembentukannya.

    1) Klasifikasi Polimer Berdasarkan Jenis MonomernyaBerdasarkan jenis monomernya, polimer dibedakan atas homopolimer dan kopolimer.

    Homopolimer terbentuk dari sejenis monomer, sedangkan kopolimer terbentuk lebih

    dari sejenis monomer.

    HomopolimerHomopolimer merupakan polimer yang terdiri dari satu macam monomer, dengan

    struktur polimer. . .AAAAAA. . .

    Salah satu contoh pembentukan homopolimer dari polivinil klorida adalah sebagai

    berikut.

    KopolimerKopolimer merupakan polimer yang tersusun dari dua macam atau lebih monomer.

    Contoh: polimer SBS (polimer stirena-butadiena-stirena)

    Jenis-jenis kopolimer

    1) Kopolimer acak, yaitu kopolimer yang mempunyai sejumlah satuan berulangyang berbeda tersusun secara acak dalam rantai polimer.

    Strukturnya: . . .ABAABBAA. . . .

  • 8/3/2019 Paper Kimor Polimer

    5/16

    2) Kopolimer bergatian, yaitu kopolimer yang mempunyai beberapa kesatuanulang yang berbeda berselang-seling adanya dalam rantai polimer.

    Strukturnya:. . .ABABABAB. . .

    3) Kopolimer balok (blok), yaitu kopolimer yang mempunyai suatu kesatuanberulang berselang-seling dengan kesatuan berulang lainnya dalam rantai

    polimer.

    Strukturnya: . . .AAAABBBBAAAA. . .

    4) Kopolimer tempel/grafit, yaitu kopolimer yang mempunyai satu macamkesatuan berulang menempel pada polimer tulang punggung lurus yang

    mengandung hanya satu macam kesatuan berulang dari satu jenis monomer.

    Strukturnya:

    2) Polimer Berdasarkan AsalnyaBerdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam dan polimer buatan.

    Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, seperti amilum, selulosa,

    kapas, karet, wol, dan sutra. Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan

    polimer sintetis. Polimer regenerasi adalah polimer alam yang dimodifikasi.

    Contohnya rayon, yaitu serat sintetis yang dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis

    adalah polimer yang dibuat dari molekul sederhana (monomer) dalam pabrik.

    Polimer SintetisPolimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil

    kondensasi fenol dengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran

    Belgia Leo Baekeland pada tahun 1907. Bakelit merupakan salah satu jenis dari

    produk-produk konsumsi yang dipakai secara luas. Beberapa contoh polimer yang

    dibuat oleh pabrik adalah nylon dan poliester, kantong plastik dan botol, pita karet,

    dan masih banyak produk

    lain yang dapat kita lihat

    sehari-hari. Misalnya seperti

    yang ditunjukkan pada

    Gambar 5.

  • 8/3/2019 Paper Kimor Polimer

    6/16

    Ahli kimia telah mensintesis polimer di dalam laboratorium selama 100

    tahun. Apakah jadinya jika kehidupan kita tanpa mengenal adanya polimer sintesis

    ini? Pada musim hujan, kita mungkin akan kehujanan saat pergi sekolah tanpa

    membawa jas hujan yang terbuat dari nilon, makan makanan yang basi untuk

    makan siang tanpa kantong plastik atau suatu wadah dari bahan polimer, dan

    memakai seragam olahraga yang terbuat dari bahan tekstil yang lebih berat dari

    buatan pabrik sintesis. Banyak polimer telah membantu kita dalam menyumbang

    kehidupan kita.

    Polimer alamLaboratorium bukan satu-satunya tempat mensintesis polimer. Selsel

    kehidupan juga merupakan pabrik polimer yang efisien. Protein, DNA, kitin pada

    kerangka luar serangga, wool, jaring laba-laba, sutera dan kepompong ngengat,

    adalah polimer-polimer yang disintesis secara alami. Serat-serat selulosa yang kuat

    menyebabkan batang pohon menjadi kuat dan tegar untuk tumbuh dengan tinggi

    seratus kaki dibentuk dari monomer-monomer glukosa, yang berupa padatan

    kristalin yang berasa manis.

    Banyak polimer-polimer sintesis dikembangkan sebagai pengganti sutra.

    Gagasan untuk proses tersebut adalah benang-benang sintesis yang dibentuk di

    pabrik diambil dari laba-laba. Amati Gambar 6 yang menggambarkan kesamaan

    antara pemintalan dari laba-laba dan pemintalan secara industri.

  • 8/3/2019 Paper Kimor Polimer

    7/16

    Karet merupakan polimer alam yang terpenting dan dipakai secara luas.

    Bentuk utama dari karet alam, terdiri dari 97% cis-1,4-poliisoprena, dikenal

    sebagai hevea rubber. Karet ini diperoleh dengan menyadap kulit sejenis pohon

    (hevea brasiliensis) yang tumbuh liar. Hampir semua karet alam diperoleh sebagai

    lateks yang terdiri dari sekitar 32 35% karet dan sekitar 5% senyawa lain,

    termasuk asam lemak, gula, protein, sterol, ester dan garam. Polimer alam lain

    adalah polisakarida, selulosa dan lignin yang merupakan bahan dari kayu.

    3) Polimer Berdasarkan Sifat ThermalnyaPlastik adalah salah satu bentuk polimer yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-

    hari. Beberapa plastik memiliki sifat-sifat khusus, antara lain lebih mudah larut pada

    pelarut yang sesuai, pada suhu tinggi akan lunak, tetapi akan mengeras kembali jika

    didinginkan dan struktur molekulnya linier atau bercabang tanpa ikatan silang antar

    rantai. Proses melunak dan mengeras ini dapat terjadi berulang kali. Sifat ini dijelaskan

    sebagai sifat termoplastik.

    Bahan-bahan yang bersifat termoplastik mudah untuk diolah kembali karena setiap kali

    dipanaskan, bahan-bahan tersebut dapat dituangkan ke dalam cetakan yang berbeda

    untuk membuat produk plastik yang baru. Polietilen (PE) dan polivinilklorida (PVC)

    merupakan contoh jenis polimer ini.

    Sedangkan beberapa plastik lainnya mempunyai sifat-sifat tidak dapat larut dalam

    pelarut apapun, tidak meleleh jika dipanaskan, lebih tahan terhadap asam dan basa, jika

    dipanaskan akan rusak dan tidak dapat kembali seperti semula dan struktur molekulnya

    mempunyai ikatan silang antar rantai. Polimer seperti ini disusun secara permanen

    dalam bentuk pertama kali mereka dicetak, disebut polimer termosetting.

    Plastik-plastik termosetting biasanya bersifat keras karena mereka mempunyai ikatan-

    ikatan silang. Plastik termoset menjadi lebih keras ketika dipanaskan karena panas itu

    menyebabkan ikatan-ikatan silang lebih mudah terbentuk. Bakelit, poli(melanin

    formaldehida) dan poli (urea formaldehida) adalah contoh polimer ini. Sekalipun

    polimer-polimer termoseting lebih sulit untuk dipakai ulang daripada termoplastik,

    namun polimer tersebut lebih tahan lama. Polimer ini banyak digunakan untuk

    membuat alat-alat rumah tangga yang tahan panas seperti cangkir. Perbedaan sifat-sifat

    plastik termoplas dan termoset disimpulkan pada Tabel 1.

  • 8/3/2019 Paper Kimor Polimer

    8/16

    Tabel 1. Perbedaan sifat plastik termoplas dan plastik termoset

    4) Polimer Berdasarkan Reaksi PembentukannyaPolimerisasi merupakan suatu jenis reaksi kimia dimana monomer-monomer bereaksi

    untuk membentuk rantai yang besar. Dua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalah

    polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Jenis reaksi yang monomernya

    mengalami perubahan reaksi tergantung pada strukturnya. Suatu polimer adisi

    memiliki atom yang sama seperti monomer dalam unit ulangnya, sedangkan polimer

    kondensasi mengandung atom-atom yang lebih sedikit karena terbentuknya produk

    sampingan selama berlangsungnya proses polimerisasi.

    Polimer AdisiReaksi pembentukan teflon dari monomer-monomernya tetrafluoroetilen, disebut

    reaksi adisi. Perhatikan Gambar 7 yang menunjukkan bahwa monomer etilena

    mengandung ikatan rangkap dua, sedangkan di dalam polietilena tidak terdapatikatan rangkap dua.

    Menurut jenis reaksi adisi ini, monomer-monomer yang mengandung ikatan

    rangkap dua saling bergabung, satu monomer masuk ke monomer yang lain,

    membentuk rantai panjang. Produk yang dihasilkan dari reaksi polimerisasi adisi

  • 8/3/2019 Paper Kimor Polimer

    9/16

    mengandung semua atom dari monomer awal. Berdasarkan Gambar 7, yang

    dimaksud polimerisasi adisi adalah polimer yang terbentuk dari reaksi

    polimerisasi disertai dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi dari

    monomermonomernya yang membentuk ikatan tunggal. Dalam reaksi ini tidak

    disertai terbentuknya molekul-molekul kecil seperti H2O atau NH3. Contoh lain

    dari polimer adisi diilustrasikan pada Gambar 8. Suatu film plastik yang tipis

    terbuat dari monomer etilen dan permen karet dapat dibentuk dari monomer vinil

    asetat.

    Dalam reaksi polimerisasi adisi, umumnya melibatkan reaksi rantai. Mekanisme

    polimerisasi adisi dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

    Sebagai contoh mekanisme polimerisasi adisi dari pembentukan polietilena

    1) Inisiasi, untuk tahap pertama ini dimulai dari penguraian inisiator dan adisimolekul monomer pada salah satu radikal bebas yang terbentuk. Bila kita

  • 8/3/2019 Paper Kimor Polimer

    10/16

    nyatakan radikal bebas yang terbentuk dari inisiator sebagai R, dan molekul

    monomer dinyatakan dengan CH2 = CH2, maka tahap inisiasi dapat

    digambarkan sebagai berikut:

    2) Propagasi, dalam tahap ini terjadi reaksi adisi molekul monomer pada radikalmonomer yang terbentuk dalam tahap inisiasi.

    Bila proses dilanjutkan, akan terbentuk molekul polimer yang besar, dimana

    ikatan rangkap C= C dalam monomer etilena akan berubah menjadi ikatan

    tunggal CC pada polimer polietilena

    3) Terminasi, dapat terjadi melalui reaksi antara radikal polimer yang sedangtumbuh dengan radikal mula-mula yang terbentuk dari inisiator (R)

    CH2CH2 + R CH2CH2R

    atau antara radikal polimer yang sedang tumbuh dengan radikal polimer

    lainnya, sehingga akan membentuk polimer dengan berat molekul tinggi

    R(CH2)nCH2 + CH2(CH2)nR R(CH2)nCH2CH2(CH2)nR

    Beberapa contoh polimer yang terbentuk dari polimerisasi adisi dan reaksinya

    antara lain.

    o Polivinil kloridan CH2 = CHCl [ - CH2CHClCH2CHCl]n

    vinil klorida polivinil klorida

    o Poliakrilonitriln CH2 = CHCN [ - CH2CHCN]n

  • 8/3/2019 Paper Kimor Polimer

    11/16

    o Polistirena

    Polimer KondensasiPolimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer

    yang sama atau monomer yang berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi kadang-

    kadang disertai dengan terbentuknya molekul kecilseperti H2O, NH3, atau HCl.

    Di dalam jenis reaksi polimerisasi yang kedua ini, monomermonomer

    bereaksi secara adisi untuk membentuk rantai. Namun demikian, setiap ikatan baru

    yang dibentuk akan bersamaan dengan dihasilkannya suatu molekul kecil

    biasanya air dari atom-atommonomer. Pada reaksi semacam ini, tiap monomer

    harus mempunyai dua gugus fungsional sehingga dapat menambahkan pada tiap

    ujung ke unit lainnya dari rantai tersebut. Jenis reaksi polimerisasi ini disebut

    reaksi kondensasi.

    Dalam polimerisasi kondensasi, suatu atom hidrogen dari satu ujung

    monomer bergabung dengan gugusOH dari ujung monomer yang lainnya untuk

    membentuk air. Reaksi kondensasi yang digunakan untukmembuat satu jenis nilon

    ditunjukkan pada Gambar 9 dan Gambar 10.

  • 8/3/2019 Paper Kimor Polimer

    12/16

    Contoh lain dari reaksi polimerisasi kondensasi adalah bakelit yang bersifat

    keras, dan dracon, yang digunakan sebagai serat pakaian dan karpet, pendukung

    pada tape audio dan tape video, dan kantong plastik. Monomer yang dapat

    mengalami reaksi polimerisasi secara kondensasi adalah monomer-monomer yang

    mempunyai gugus fungsi, seperti gugusOH; -COOH; dan NH3.

    3. Reaksi PolimerisasiPolimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi

    molekul besar. Reaksi umumnya adalah sebagai berikut :

    M CnH2n Cm+nH2(m+n)

    Dua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalah polimerisasi adisi dan polimerisasi

    kondensasi. Pengertian dan mekanisme reaksinya telah dijelaskan di atas.

    Contoh polimerisasi yaitu penggabungan senyawa isobutena dengan senyawa

    isobutana menghasilkan bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana.

    4. Sifat-sifat PolimerSifat polimer dibedakan menjadi sifat fisik dan sifat kimia. Sifat fisik polimer

    antara lain ditentukan dari temperature transisi gelas, kekerasan, viskositas, dan lain-

    lain. Kekerasan polimer bervariasi, ada yang bersifat seperti karet, ada yang lengket

    dan ada yang sangat keras.

  • 8/3/2019 Paper Kimor Polimer

    13/16

    5. Contoh Polimer dalam Praktikum A-2 Susu

    Susu adalah suatu koloid berupa suspensi dari polimer (seperti protein) di

    dalam larutan (yakni air). Kadar protein yang terdapat dalam susu berkisar antara

    2,8 persen sampai 4,0 persen. Protein mudah mengendap pada pH 5,24,6. Protein

    susu terdiri dari dua komponen yaitu (a) kasein dan (b) whey protein: laktalbumin

    dan laktaglobulin.

    o KaseinKasein merupakan komponen protein yang terbesar dalam susu dan

    sisanya berupa whey protein. Kadar kasein pada protein susu mencapai 80%.

    Kasein berupa butiran-butiran yang berwarna putih kekuningan. Dalam

    keadaan murni kasein berwarna putih seperti salju, tidak berbau dan tidak

    berasa. Kasein merupakan salah satu komponen organik yang berlimpah dalam

    susu bersama dengan lemak dan laktosa. Daya larut kasein tinggi pada pH 4,6.

    Kasein terdiri atas beberapa fraksi seperti alpha-casein, betha-casein,

    gamma-casein dan kappa-casein yang membentuk partikel-partikel yang

    disebut micell. Kasein memuat 0,8 % fosfat yang dengan mudah bersenyawa

    dengan kalsium. Besar micelle bervariasi dari 0,03 - 0,3 , lebih kecil sekali

    dibandingkan dengan ukuran globula lemak. Besarnya tergantung pada jumlah

    bahan kering dalam susu, muatan kalsium, pH, dan suhu selama penyimpanan.

    Besar partikel mempengaruhi penggumpalannya, karena partikel-partikel yang

    kecil lebih mudah berpresipitasi dan membentuk jalinan-jalinan yang lebih

    halus daripada partikel-partikel yang besar. Micell ini distabilkan oleh K-kasein

    dan Ca-fosfat. Kasein bersifat hidrofobik sedangkan K-kasein dan Ca-fosfat

    bersifat hidrofilik. Menurut ilmuwan, gambaran awal struktur micelle kasein

    berasal dari model sub-micelle kasein.

    o Whey ProteinWhey protein merupakan protein butiran (globular). Whey tidak

    terpresitipasi dengan asam, melainkan dengan pemanasan pada suhu 60oC.

    Komponen Whey protein adalah lactoglobulin, lactalbumin, Immunoglobulin

    (Ig), dan Bovine Serum Albumin (BSA). Laktoglobulin mulai terdenaturasi

    pada suhu 75oC. Denaturasi laktoglobulin menyebabkan flavor susu menurun.

    Hal ini juga sama pada Immunoglobulin (Ig), Ig sangat sensitive dengan

  • 8/3/2019 Paper Kimor Polimer

    14/16

    panans. Pasteurisasi akan menyebabkan Ig rusak. Sedangkan Laktalbumin

    mulai terdenaturasi pada suhu 60oC.

    Laktalbumin memiliki susunan kimia yang kompleks, memuat karbon,

    oksigen, hydrogen, nitrogen dan sejumlah kecil belerang. Muatan sulfur pada

    laktalbumin kira-kira dua kali sulfur yang terdapat dalam kasein. Laktalbumin

    tidak mengandung fosfor. Laktalbumin dapat dipisahkan dari susu yaitu dengan

    menggumpalkan kasein dengan asam lemah dan memanaskan whey protein

    yang telah disaring dengan suhu sampai 70oC atau lebih tinggi dalam waktu

    yang lebih singkat. Filtrat yang terlihat keruh menunjukkan adanya gumpalan

    laktalbumin. Lactalbumin merupakan protein penting dalam sintesis laktosa dan

    keberadaannya juga merupakan pokok dalam sintesis susu.

    Susu memiliki sifat fisik dan sifat kimia. Sifat fisik air susu meliputi:

    - Warna air susu :

    Warna air susu dapat berubah dari satu warna kewarna yang lain,

    tergantung dari bangsa ternak, jenis pakan, jumlah lemak, bahan padat dan

    bahan pembentuk warna. Warna air susu berkisar dari putih kebiruan

    hingga kuning keemasan. Warna putih dari susu merupakan hasil dispersi

    dari refleksi cahaya oleh globula lemak dan partikel koloidal dari casein dan

    calsium phosphat. Warna kuning adalah karena lemak dan caroten yang

    dapat larut. Bila lemak diambil dari susu maka susu akan menunjukkan

    warna kebiruan.

    - Rasa dan bau air susu :

    Kedua komponen ini erat sekali hubungannya dalam menentukan kualitas

    air susu. Air susu terasa sedikit manis, yang disebabkan oleh laktosa,

    sedangkan rasa asin berasal dari klorida, sitrat dan garam-garam mineral

    lainnya. Bau air susu mudah berubah dari bau yang sedap menjadi bau yang

    tidak sedap. Bau ini dipengaruhi oleh sifat lemak air susu yang mudah

    menyerap bau disekitarnya. Demikian juga bahan pakan ternak sapi dapat

    merubah bau air susu.

    - Berat jenis air susu :

    Air susu mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada air. BJ air susu =

    1.027-1.035 dengan rata-rata 1.031. Akan tetapi menurut codex susu, BJ air

    susu adalah 1.028.

  • 8/3/2019 Paper Kimor Polimer

    15/16

    - Kekentalan air susu (viskositas)

    Seperti BJ maka viskositas air susu lebih tinggi daripada air. Viskositas air

    susu biasanya berkisar 1,52,0 cP. Pada suhu 20C viskositas whey 1,2 cP,

    viskositas susu skim 1,5 cP dan susu segar 2,0 cP. Bahan padat dan lemak

    air susu mempengaruhi viskositas. Temperatur ikut juga menentukan

    viskositas air susu. Sifat ini sangat menguntungkan dalam pembuatan

    mentega.

    - Titik beku dan titik cair dari air susu :

    Pada codex air susu dicantumkan bahwa titik beku air susu adalah 0,5000

    C. Akan tetapi untuk Indonesia telah berubah menjadi 0,5200

    C.

    Sedangkan titik didihnya adalah 100,160

    C.

    Sifat kimia air susu meliputi keasaman dan pH Susu : susu segar mempunyai

    sifat ampoter, artinya dapat bersifat asam dan basa sekaligus. Jika diberi kertas

    lakmus biru, maka warnanya akan menjadi merah, sebaliknya jika diberi kertas

    lakmus merah warnanya akan berubah menjadi biru. Potensial ion hydrogen (pH)

    susu segar terletak antara 6.5 6.7. Jika dititrasi dengan alkali dan kataliasator

    penolptalin, total asam dalam susu diketahui hanya 0.10 0.26 % saja. Sebagian

    besar asam yang ada dalam susu adalah asam laktat. Meskipun demikian keasaman

    susu dapat disebabkan oleh berbagai senyawa yang bersifat asam seperti senyawa-

    senyawa pospat komplek, asam sitrat, asam-asam amino dan karbondioksida yang

    larut dalam susu. Bila nilai pH air susu lebih tinggi dari 6,7 biasanya diartikan

    terkena mastitis dan bila pH dibawah 6,5 menunjukkan adanya kolostrum ataupun

    pemburukan bakteri.

    PVAPolivinil asetat (Bahasa Inggris: Polyvinyl acetate, PVA atau PVAc)

    adalah suatu polimer karet sintetis. Polivinil asetat dibuat dari monomernya,vinil

    asetat (vinyl acetate monomer, VAM). Senyawa ini ditemukan di Jerman oleh Dr.

    Flitz Klatte pada 1912. Hidrolisis sempurna atau sebagian dari senyawa ini akan

    menghasilkan polivinil alkohol (PVOH). Rasio hasil hidrolisis ini berkisar antara

    87% - 99%.

    PVA dijual dalam bentukemulsi di air, sebagai bahan perekat untuk bahan-

    bahan berpori, khususnya kayu. PVA adalah lem kayu yang paling seringdigunakan, baik sebagai "lem putih" atau "lem tukang kayu" (lem kuning). "Lem

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Polimerhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karet_sintetis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Monomerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Vinil_asetathttp://id.wikipedia.org/wiki/Vinil_asetathttp://id.wikipedia.org/wiki/Jermanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Flitz_Klatte&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1912http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polivinil_alkohol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rasio_hasil&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Emulsihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bahan_perekat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kayuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lem_kayu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lem_putih&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lem_tukang_kayu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lem_tukang_kayu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lem_putih&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lem_kayu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kayuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bahan_perekat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Emulsihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rasio_hasil&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polivinil_alkohol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1912http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Flitz_Klatte&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Jermanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Vinil_asetathttp://id.wikipedia.org/wiki/Vinil_asetathttp://id.wikipedia.org/wiki/Monomerhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karet_sintetis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Polimerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris
  • 8/3/2019 Paper Kimor Polimer

    16/16

    kuning" tersebut juga digunakan secara luas untuk mengelem bahan-bahan lain

    seperti kertas, kain, dan rokok. PVA juga umum dipakai dalam percetakan buku

    karena fleksibilitasnya dan tidak bersifat asam seperti banyak polimer lain. Lem

    Elmer adalah merk lem PVA terkenal di Amerika Serikat.

    PVA juga sering dijadikan kopolimer bersama akrilat (yang lebih mahal),

    digunakan pada kertas dan cat. Kopolimer ini disebut vinil akrilat. PVA juga bisa

    digunakan untuk melindungi keju dari jamur dan kelembapan. PVA bereaksi

    perlahan dengan basa membentuk asam asetat sebagai hasil hidrolisis. Senyawa

    boron seperti asam borat atau boraks akan terbentuk sebagai endapan.

    Rumus kimia polivinil asetat adalah sebagai berikut:

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kertashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kainhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rokokhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fleksibilitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lem_Elmer&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lem_Elmer&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kopolimer&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kertashttp://id.wikipedia.org/wiki/Cathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vinil_akrilat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kejuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jamurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelembapanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Basahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_asetathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hasil_reaksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hidrolisis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Boronhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_borat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Borakshttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Polyvinyl_acetate_formula.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Borakshttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_borat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Boronhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hidrolisis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hasil_reaksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_asetathttp://id.wikipedia.org/wiki/Basahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelembapanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jamurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kejuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vinil_akrilat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Cathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kertashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kopolimer&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lem_Elmer&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lem_Elmer&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fleksibilitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rokokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kainhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kertas