19
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat adalah sekumpulan orang dari semua kalangan dimana mereka berdiam atau tinggal di suatu tempat. Di dalam masyarakat biasanya banyak terjadi perbedaan, seperti perbedaan agama, perbedaan suku, dan perbedaan adat. Dan terkadang perbedaan-perbedaan tersebut menyebabkan sikap iri hati dan dapat menyebabkan perkelahian. Masyarakat itu ada berbagai macam, ada masyarakat dengan pola sederhana, ada juga masyarakat maju. Banyak perbedaan antar kedua pola tersebut.Misalnya untuk masyarakat sederhana itu mereka masih berfikir primitive sehingga hanya dapat membedakan laki-laki dan perempuan saja sedangkan untuk masyarakat maju itu merupakan masyarakat dimana masyarakatnya memiliki pola pikiran bahwa kehidupan yang akan dicapai itu merupakan milik bersama baik itu dari golongan apapun. Namun, ada juga pakar yang membedakan masyarakat menjadi tiga jenis, yaitu masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat cocok tanam dan masyarakat peradaban. Masyarakat peradaban adalah masyarakat yang sudah melakukan perubahan dalam artian menyesuaikan lingkungan alam dengan kehidupan yang selayaknya diterapkan untuk kehidupan yang lebih maju. Masyarakat Madani Page 1

Paper MAsyarakat Madani.docx

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangMasyarakat adalah sekumpulan orang dari semua kalangan dimana mereka berdiam atau tinggal di suatu tempat. Di dalam masyarakat biasanya banyak terjadi perbedaan, seperti perbedaan agama, perbedaan suku, dan perbedaan adat. Dan terkadang perbedaan-perbedaan tersebut menyebabkan sikap iri hati dan dapat menyebabkan perkelahian.Masyarakat itu ada berbagai macam, ada masyarakat dengan pola sederhana, ada juga masyarakat maju. Banyak perbedaan antar kedua pola tersebut.Misalnya untuk masyarakat sederhana itu mereka masih berfikir primitive sehingga hanya dapat membedakan laki-laki dan perempuan saja sedangkan untuk masyarakat maju itu merupakan masyarakat dimana masyarakatnya memiliki pola pikiran bahwa kehidupan yang akan dicapai itu merupakan milik bersama baik itu dari golongan apapun.Namun, ada juga pakar yang membedakan masyarakat menjadi tiga jenis, yaitu masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat cocok tanam dan masyarakat peradaban. Masyarakat peradaban adalah masyarakat yang sudah melakukan perubahan dalam artian menyesuaikan lingkungan alam dengan kehidupan yang selayaknya diterapkan untuk kehidupan yang lebih maju. Masyarakat peradaban ini sama saja dengan masyarakat madani. Di Indonesia masyarakat madani ini baru saja muncul setelah banyaknya pelanggaran HAM yang terjadi. Namun, tetap saja banyak orang yang belum mengetahui tentang masyarakat madani ini. Sehingga pikiran mereka masih seperti masyarakat lain yang masih saja belum memiliki tujuan yang baik dan terarah. Untuk itu saya membuat Paper tentang Masyarakat Madani agar banyak masyarakat yang mengetahui tentang masyarakat madani.

B. Rumusan Masalah1. Apa itu Masyarakat Madani?2. Bagaimana Konsep dari Masyarakat Madani?3. Bagaimana Sejarah Masyarakat Madani?4. Bagaimana Ciri-ciri Masyarakat Madani?5. Bagaimana Karakteristik Masyarakat Madani?6. Bagaimana Masyarakat Madani di Indonesia?

C. Tujuan1. Untuk mengetahui pengertian dari masyarakat madani.2. Untuk mengetahui konsep dari masyarakat madani.3. Untuk mengetahui sejarah masyarakat madani.4. Untuk mengetahui ciri-ciri masyarakat madani.5. Untuk mengetahui karakteristik masyarakat madani.6. Untuk mengetahui masyarakat madani di Indonesia.

D. Manfaat1. Dapat dijadikan sebagai literature.2. Dapat menambah wawasan pembaca.3. Dapat dijadikan bahan bacaan yang bermanfaat.

BAB IITinjauan Pustaka

A. Pengertian MasyarakatMasyarakat juga sering dikenal dengan istilah society yang berarti sekumpulan orang yang membentuk sistem, yang terjadi komunikasi didalam kelompok tersebut. Menurut Wikipedia, kata Masyarakat sendiri diambil dari bahasa arab, Musyarak. Masyarakat juga bisa diartikan sekelompok orang yang saling berhubungan dan kemudian membentuk kelompok yang lebih besar. Biasanya masyarakat sering diartikan sekelompok orang yang hidupa dalam satu wilayah dan hidup teratur oleh adat didalamnya.Masyarakat juga biasa dibedakan menurut suku, ras, dan chiefdom. Selain itu masyarakat biasa dibedakan menurut mata pencaharian diwilayahnya.Menurut para pakar Pengertian Masyarakatdibedakan menjadi masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat cocok tanam dan masyarakat peradaban.Masyarakat peradaban adalah masyarakat yang sudah melakukan perubahan dalam artian menyesuaikan lingkungan alam dengan kehidupan yang selayaknya diterapkan untuk kehidupan yang lebih maju.Masyarakat akan berjalan apabila komponen-komponen didalamnya berjalan lancar. apabila tidak bisa dipastikan akan terjadinya sebuah keruntuhan didalam masyarakat itu. Meskipun itu adalah komponen kecil seperti keluarga, akan bisa menghancurkan sebuah masyarakat. Jadi aturan-aturan tentang persamaan harus dimasukkan guna mengatur dan mengakomodir masyarakat.Dengan hal diatas harus dipastikan seorang pemimpin harus bijak dan bisa diterima didalam masyarakat itu sendiri. kalau tidak pasti akan ada yang namany demo, penurunan jabatan, protes warga dan hal-hal yang pada intinya ingin menurunkan jabatan pemimpin masyarakat.Pengertian Masyarakatjuga bisa dibedakan menjadi masyarakat non industrial dan masyarakat industrial. masyarakat non industrial biasanya adalah masyarakat yang masih menerapakan sistem cocok tanam, didalamnya, seperti bertani dan masih bisa dibilang belum kota, masih kampung. sedangkan masyarakat industrial adalah masyarakat yang sudah maju, masyarakat yang hidupnya tergantung oleh pekerjaan pabrik, dan semua yang hubungannya dengan yang serba instan.Kelemahan yang terjadi pada masyarakat industrial adalah ketidakpuasan orang-orang yang bekerja untuk industri itu atau pabrik karena upah yang tidak sesuai, sehingga pihak pabrik akan mengeluarkan budget lagi untuk membayar. sehingga hal ini akan sulit diterima dan akan selalu mendapat penolakan meskipun kecil tingkat presentasinya. Ketidak puasan akan semakin bertambah karena pabrik akan mengeluarkan beberapa orang dan akan menggantikan dengan mesin, karena dengan mesin akan lebih menghemat budget dan yang pasti kerjanya hanya akan nurut dan tidak akan pernah membantaah. Hal ini tentu akan semakin meningkatkan tingkat pengangguran didalam masyarakat, dan akan menimbulkan banyak jenis penyakit sosial didalam masyarakat yang merugikan banyak pihak.

B. Pengertian Madani1. Berhubungan dng hak-hak sipil2. Berhubungan dng perkotaan3. Menjunjung tinggi nilai, norma, hukum yg ditopang oleh penguasaan iman, ilmu, dan teknologi yg berperadaban

a.

BAB IIIPEMBAHASAN

A. Pengertian Masyarakat MadaniMasyarakat Madani (dalam bahasa Inggris: civil society) dapat diartikan sebagai suatu masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan mamaknai kehidupannya. Kata madani sendiri berasal dari bahasa Inggris yang artinya civil atau civilized (beradab). Istilah masyarakat madani adalah terjemahan dari civil atau civilized society, yang berarti masyarakat yang berperadaban.Untuk pertama kali istilah Masyarakat Madani dimunculkan oleh Anwar Ibrahim, mantan wakil perdana menteri Malaysia. Menurut Anwar Ibrahim, masyarakat madani merupakan sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat. Inisiatif dari individu dan masyarakat akan berupa pemikiran, seni, pelaksanaan pemerintah yang berdasarkan undang-undang dan bukan nafsu atau keinginan individu.

B. Konsep Masyarakat MadaniMasyarakat madani merupakan konsep yang berwayuh wajah. Memiliki banyak arti atau sering diartikan dengan makna yang berbeda beda. Bila merujuk pada pengertian dalam bahasa Inggris, ia berasal dari kata civil society atau masyarakat sipil, sebuah kontraposisi dari masyarakat militer. Istilah masyarakat madani selain mengacu pada konsep civil society, juga berdasarkan pada konsep negara-kota Madinah yang dibangun Nabi Muhammad SAW pada tahun 622 M. Masyarakat madani juga mengacu pada konsep tamadhun (masyarakat yang beradaban) yang diperkenalkan oleh Ibn Khaldun, dan konsep Al Madinah al Fadhilah (Madinah sebagai Negara Utama) yang diungkapkan oleh filsuf Al-Farabi pada abad pertengahan. Menurut Dr. Ahmad Hatta, peneliti pada Lembaga Pengembangan Pesantren dan Studi Islam, Al Haramain, Piagam Madinah adalah dokumen penting yang membuktikan betapa sangat majunya masyarakat yang dibangun kala itu, di samping juga memberikan penegasan mengenai kejelasan hukum dan konstitusi sebuah masyarakat. Bahkan, dengan menyetir pendapat Hamidullah (First Written Constitutions in the World, Lahore, 1958), Piagam Madinah ini adalah konstitusi tertulis pertama dalam sejarah manusia. Konstitusi ini secara mencengangkan telah mengatur apa yang sekarang orang ributkan tentang hak-hak sipil (civil rights), atau lebih dikenal dengan hak asasi manusia (HAM), jauh sebelum Deklarasi Kemerdekaan Amerika (American Declaration of Independence, 1997), Revolusi Prancis (1789), dan Deklarasi Universal PBB tentang HAM (1948) dikumandangkan. Sementara itu konsep masyarakat madani atau dalam khazanah Barat dikenal sebagai civil society (masyarakat sipil), muncul pada masa pencerahan (Renaissance) di Eropa melalui pemikiran John Locke dan Emmanuel Kant. Sebagai sebuah konsep, civil society berasal dari proses sejarah panjang masyarakat Barat yang biasanya dipersandingkan dengan konsepsi tentang state (negara). Dalam tradisi Eropa abad ke-18, pengertian masyarakat sipil ini dianggap sama dengan negara (the state), yakni suatu kelompok atau kesatuan yang ingin mendominasi kelompok lain.

C. Sejarah Masyarakat MadaniIstilah masyarakat madani dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah civil society pertama kali dikemukan oleh Cicero dalam filsafat politiknya dengan istilah societies civilis yang identik dengan negara. Rahadrjo (1997) menyatakan bahawa istilah civil society sudah ada sejak zaman sebelum masehi. Orang yang pertama kali mencetuskan istilah civil society adalah Cicero (104-43 SM), sebagai oratur yunani. Civil society menurut Cicero ialah suatu komunitas politik yang beradab seperti yang dicontohkan oleh masyarakat kota yang memiliki kode hukum sendiri. Dengan konsep civility (kewargaan) dan urbanity (budaya kota), maka dipahami bukan hanya sekadar konsentrasi penduduk, melainkan juga sebagai pusat peradaban dan kebudayaan.Filsuf yunani Aristoteles (384-322 M) yang memandang masyarakat sipil sebagai suatu sistem kenegaraan atau identik dengan negara itu sendiri, pandangan ini merupakan Fase pertama sejarah wacana civil society, yang berkembang dewasa ini, yakni masyarakat sivil diluar dan penyeimbang lembaga negara, pada masa ini civil society dipahami sebagai sistem kenegaraan dengan menggunakan istilah koinonia politike, yakni sebuah komunitas politik tempat warga dapat terlibat langsung dalam berbagai percaturan ekonomi-politik dan pengambilan keputusan.Fase kedua, pada tahun 1767 Adam Ferguson mengembangkan wacana civil society, dengan konteks sosial dan politik di Skotlandia. Berbeda dengan pendahulunya, ia lebih menekankan visi etis pada civil society, dalam kehidupan sosial, pemahaman ini lahir tidak lepas dari pengaruh revolusi industri dan kapitalisme yang melahirkan ketimpangan sosial yang mencolok.Fase ketiga, berbeda dengan pendahulunya, pada tahun 1792 Thomas Paine memaknai wacana civil society sebagai suatu yang berlawanan dengan lembaga negara, bahkan ia dianggap sebagain anitesis negara, bersandar pada paradigma ini, peran negara sudah saatnya dibatasi, menurut pandangan ini, negara tidak lain hanyalah keniscayaan buruk belaka, konsep negera yang absah, menurut pemikiran ini adalah perwujudkan dari delegasi kekuasaan yang diberikan oleh masyarakat demi terciptanya kesejahteraan bersama.Fase keempat, wacana civil society selanjutnya dikembangkan oleh G.W.F Hegel (1770-1831 M), Karl Max (1818-1883 M), dan Antonio Gramsci (1891-1837 M). dalam pandangan ketiganya, civil society merupakan elemen ideologis kelas dominan, pemahaman ini adalah reaksi atau pandangan Paine, Hegel memandang civil society sebagai kelompok subordinatif terhadap negara, pandangan ini, menurut pakar politik Indonesia Ryass Rasyid, erat kaitannya dengan perkembangan sosial masyarakat borjuasi Eropa yang pertumbuhannya ditandai oleh pejuang melepaskan diri dari cengkeraman dominasi negara.Fase kelima, wacana civil society sebagai reaksi terhadap mazhab Hegelian yang dikembangkan oleh Alexis dengan Tocqueville (1805-1859), bersumber dari pengalamannya mengamati budaya demokrasi Amerika, ia memandang civil society sebagai kelompok penyeimbang kekuatan negara, menurutnya kekuatan politik dan masyarakat sipil merupakan kekuatan utama yang menjadikan demokrasi Amerika mempunyai daya tahan yang kuat.

D. Ciri-ciri Masyarakat MadaniMenurut Hikam, ciri-ciri masyarakat madani adalah : 1. Adanya kemandirian yang cukup tinggi diantara individu-individu dan kelompok-kelompok masyarakat terhadap negara.2. Adanya kebebasan menentukan wacana dan praktik politik di tingkat publik.3. Kemampuan membatasi kekuasaan negara untuk tidak melakukan intervensi.

Merujuk pada Bahmuller (1997), ada beberapa ciri-ciri masyarakat madani, antara lain: 1. Terintegrasinya individu individu dan kelompok kelompok eksklusif ke dalam masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial. 2. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan kepentingan yang mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan kekuatan alternatif. 3. Terjembataninya kepentingan kepentingan individu dan negara karena keanggotaan organisasi organisasi volunter mampu memberikan masukan masukan terhadap keputusan keputusan pemerintah. 4. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri (individualis). 5. Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga lembaga sosial dengan berbagai perspektif.

E. Karakteristik Masyarakat Madani1. Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, mereka berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul, serta mempublikasikan informasikan kepada publik.2. Demokratisasi, yaitu proses untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi sehingga muwujudkan masyarakat yang demokratis. Untuk menumbuhkan demokratisasi dibutuhkan kesiapan anggota masyarakat berupa kesadaran pribadi, kesetaraan, dan kemandirian serta kemampuan untuk berperilaku demokratis kepada orang lain dan menerima perlakuan demokratis dari orang lain.3. Toleransi, yaitu kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda dalam masyarakat, sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang/kelompok lain.4. Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan mayarakat yang majemuk disertai dengan sikap tulus, bahwa kemajemukan sebagai nilai positif dan merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa.5. Keadilan sosial (social justice), yaitu keseimbangan dan pembagian yang proporsiaonal antara hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.6. Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa, intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain, sehingga masyarakat memiliki kedewasaan dan kemandirian berpolitik yang bertanggungjawab.7. Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan. Keadilan harus diposisikan secara netral, artinya setiap orang memiliki kedudukan dan perlakuan hukum yang sama tanpa kecuali.

F. Masyarakat madani di IndonesiaDi Indonesia, pengertian masyarakat madani pertama kali diperkenalkan oleh Anwar Ibrahim (mantan Deputi PM Malaysia) dalam festival Istiqlal 1995. Oleh Anwar Ibrahim dinyatakan bahwa masyarakat madani adalah: Sistem sosial yang subur yang diasaskan kepada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan perorangan dan kestabilan masyarakat. Masyarakat mendorong daya usaha serta inisiatif individu baik dari segi pemikiran, seni, pelaksanaan pemerintahan, mengikuti undang undang dan bukan nafsu atau keinginan individu, menjadikan keterdugaan serta ketulusan.Perjuangan masyarakat madani di Indonesia pada awal pergerakan kebangsaan dipelopori oleh Syarikat Islam (1912) dan dilanjutkan oleh Soeltan Syahrir pada awal kemerdekaan (Norlholt, 1999). Jiwa demokrasi Soeltan Syahrir ternyata harus menghadapi kekuatan represif baik dari rezim Orde Lama di bawah pimpinan Soekarno maupun rezim Orde Baru di bawah pimpinan Soeharto, tuntutan perjuangan transformasi menuju masyarakat madani pada era reformasi ini tampaknya sudah tak terbendungkan lagi dengan tokoh utamanya adalah Amien Rais dari Yogyakarta.Secara esensialIndonesiamembutuhkan peberdayaan dan penguatan masyarakat secara komprehensif agar memiliki wawasan dan kesadaran demokrasi yang baik serta mampu menjunjung tinggi nilai hak-hak asasi manusia. Untuk itu maka diperlukan pengembangan masyarakat madani dengan menerapkan strategi pemberdayaan sekaligus agar proses pembinaan dan pemberdayaan itu mencapai hasilnya secara optimal.Menurut Dawan ada tiga strategi yang salah satunya dapat digunakan sebagai strategi dalam memberdayakan masyarakat madaniIndonesia.1. Strategi yang lebih mementingkan integrasi nasional dan politik. Strategi ini berpandangan bahwa system demokrasi tidak mungkin berlangsung dalam masyarakat yang belum memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara yang kuat.2. Strategi yanglebih mengutamakan reformasi sisitem politik demokrasi. Strategi ini berpandangan bahwa untuk membangun demokrasi tidak usah menunggu rampungnya tahap pembangunan ekonomi.3. Strategi yang memilih membangun masyarakat madani sebagai basis yang kuat kea rah demokrastisasi. Strategi ini lebih mengutamakan pendidikan dan penyadaran politik, terutama pada golongan menengah yang makin luas.

BAB IVPENUTUP

A. KesimpulanDari paper di atas dapat disimpulkan, sebagai berikut :1. Masyarakat Madani adalah masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan mamaknai kehidupannya.2. Masyarakat madani merupakan konsep yang berwayuh wajah. Memiliki banyak arti atau sering diartikan dengan makna yang berbeda beda. Bila merujuk pada pengertian dalam bahasa Inggris, ia berasal dari kata civil society atau masyarakat sipil, sebuah kontraposisi dari masyarakat militer. 3. Istilah masyarakat madani dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah civil society pertama kali dikemukan oleh Cicero dalam filsafat politiknya dengan istilah societies civilis yang identik dengan negara.4. Di Indonesia, pengertian masyarakat madani pertama kali diperkenalkan oleh Anwar Ibrahim (mantan Deputi PM Malaysia) dalam festival Istiqlal 1995. Oleh Anwar Ibrahim dinyatakan bahwa masyarakat madani adalah: Sistem sosial yang subur yang diasaskan kepada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan perorangan dan kestabilan masyarakat.

B. SaranPaper ini masih jauh dari kata sempurna sehingga penulis mengharapkan saran yang membangun bagi para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Magdalena.2012.Ciri-ciri Masyarakat Madani. Online : http://magdalenasagala03. blogspot.com/2012/11/ciri-ciri-masyarakat-madani.html diakses pada tanggal 12 Juni 2014 pukul 22.00 WITAAnonim. Pengertian Masyarakat. Online : http://contohpengertian.com/pengertian-masyarakat/ diakses pada tanggal 12 Juni 2014 pukul 20.00 WITAAnonim. Madani. Online : http://kamusbahasaindonesia.org/madani/mirip#ixzz35KeW3G9T diakses pada tanggal 13 Juni 2014 pukul 21.00 WITAAnonim. Masyarakat Madani. Online : http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat_madani diakses pada tanggal 13 Juni 2014 pukul 21.30 WITA.Daliman, A. 1999. Reorientasi Pendidikan Sejarah melalui Pendekatan Budaya Menuju Transformasi Masyarakat Madani dan Integrasi Bangsa, Cakrawala Pendidikan. Edisi Khusus Mei Th. XVIII No. 2.Rahardjo, D. 1997. Relevansi Iptek Profetik dalam Pembangunan Masyarakat Madani, Academika, Vol. 01, Th. XV, halaman 17-24.Suwardi, 1999. Demokratisasi Pendidikan dalam Pengajaran Pragmatik Sastra Sebagai Wahana Penciptaan "Masyarakat Madani" Cakrawala Pendidikan, Edisi Khusus Mei. Th. XVIII, No. 2.Dodi, ryan. 2012. Makalah Masyarakat Madani. Online : http://akhryandodi.blogspot.com /2012/06/makalah-masyarakat-madani.html diakses pada tanggal 18 Juni 2014 pukul 13.00 WITANabilah. 2012. Karakteristik Masyarakat Madani. Online : http://nabillahabsyiah.blogspot.com /2012/03/karakteristik-masyarakat-madani.html diakses pada tanggal 20 Juni 2014 pukul 12.00 WITA

Masyarakat MadaniPage 12