13
IMMUNOSEROLOGI TES KEHAMILAN HCG Oleh, Kelompok 2: Ni Wayan Nursilayani ( 13) Yulistya Randi Putri ( 15 ) I Nyoman Ngardiana ( 17 ) Putu Ratih Satyawati ( 19 ) Kadek Ayu Lestariani ( 21 ) I G.A.A. Krisma Diantika Dewi ( 23 ) KEMENTRIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN ANALIS KESEHATAN

Paper Tes Kehamilan Hcg Klp 2 Ganjil

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Paper Tes Kehamilan Hcg Klp 2 Ganjil

IMMUNOSEROLOGI

TES KEHAMILAN HCG

Oleh,

Kelompok 2:

Ni Wayan Nursilayani ( 13)

Yulistya Randi Putri ( 15 )

I Nyoman Ngardiana ( 17 )

Putu Ratih Satyawati ( 19 )

Kadek Ayu Lestariani ( 21 )

I G.A.A. Krisma Diantika Dewi ( 23 )

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2014

Page 2: Paper Tes Kehamilan Hcg Klp 2 Ganjil

TES KEHAMILAN HCG

I. TUJUAN

Tujuan Umum

1. Untuk mengetahui pemeriksaan Imunoserologi yang tepat untuk mendeteksi dini

kehamilan.

2. Untuk mengetahui dan memahami prinsip kerja dari pemeriksaan tes kehamilan

hCG.

Tujuan Khusus

1. Untuk dapat melakukan pemeriksaan kehamilan hCG

2. Untuk mendeteksi adanya human chorionic gonadotropin (hCG) dalam sampel urine

pasien secara kualitatif sebagai deteksi dini kehamilan.

3. Untuk dapat menginterpretasikan hasil yang didapatkan melalui tes kehamilan hCG.

II. METODE

2.1 Rapid Test

Metode yang digunakan adalah metode imunokromatografi rapid test.

2.2 Tes Kehamilan Latex

Metode yang digunakan adalah direk monoklonal lateks.

III. PRINSIP

3.1 Rapid Test

Sampel urine yang mengandung hCG akan bergerak secara kapilaritas pada sepanjang

membrane kemudian akan bereaksi dengan konjugat warna. Sampel positif akan bereaksi

dengan antibody spesifik anti hCG yang melapisi membrane strip sehingga terbentuk garis

warna test. Hasil negative ditandai dengan tidak munculnya garis warna pada test.

3.2 Tes Kehamilan Lateks

Berdasarkan reaksi aglutinasi Antara partikel yang diselubungi oleh antibody anti

hCG sebagai antibody dengan hCG dalam urine pasien sebagai antigen.

Page 3: Paper Tes Kehamilan Hcg Klp 2 Ganjil

IV. LATAR BELAKANG

Satu hal yang tidak bias lepas dari proses kehamilan adalah perubahan hormon yang

menyebabkan berbagai perubahan organ dan systemtubuh seorang ibu hamil. Hormon itu

sendiri merupakan aneka substansi kimia yang dilepaskan kealiran darah untuk merespons

suatu rangsangan dan mengaktifkan sel, sesuai dengan hormon yang dibutuhkan dan

membutuhkannya. Fertilisasi terjadi pada hari-hari setelah ovulasi yang merupakan titik

tengah daur haid. Telur yang telah mengalami proses pembuahan mengapung kearah tuba

fallopi dan masuk kedalam uterus dimana ovum menanam diri pada endometrium sekretorik

yang telah siap. Segera setelah implantasi pada hari ke-21 hingga hari ke-23 darisiklus,

dimulai produksi gonadotropin korionik (chorionic gonadotrpin,CG).

Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormon khas kehamilan (ditemukan

dalam darah dan urine perempuan hamil). Hormon yang dibentuk oleh trofoblast (lapisan

bagian luar janin yang terbentuk pada awal pembentukan janin dan plasenta) ini berfungsi

mempertahankan korpus luteum (jaringan berwarna kuning dalam indung telur yang

terbentuk ketika indung telur baru saja melepaskan sel telur) yang membuat eksogen dan

progesterone sampai plasenta terbentuk seutuhnya. Molekul HCG bersifat dimerik, terdiri

dari satu sub unit alfa dan satu sub unit beta, yang khas untuk HCG dan menentukan

individualitas antigenik.

V. DASAR TEORI

A. Pengertian hCG (HUMAN CHORIONIC GONADOTHROPIN)

HCG (Human Chorionic Gonadothropin) adalah hormon yang diproduksi selama

masa kehamilan, hormon ini hadir dalam darah dan dikeluarkan oleh sel plasenta, sebagai

hasil pembuahan sel telur oleh sperma. Kira-kira 10 hari setelah sel telur dibuahi sperma di

tuba fallopii, sel telur akan bergerak menuju rahim dan melekat pada dindingnya, sejak itulah

plasenta mulai berkembang dan memproduksi hcg yang dapat di temukan di dalam darah dan

air seni. Deteksi hcg hari pertama terlambat haid (hari ke 6 pelekatan janin) Produksi HCG

akan meningkat hingga sekitar hari ke 70 dan akan menurun selama sisa kehamilan, hormon

ini merupakan indikator yang dideteksi oleh alat tes kehamilan melalui air seni, jika alat tes

kehamilan mendeteksi adanya kadar hormon hcg dalam urin maka alat tes kehamilan akan

mengindikasikan sebagai terjadinya kehamilan atau hasil tes positif (Yoga, 2012).

Fungsi hCG salah satunya untuk menjaga rahim agar sesuai dengan kehamilan dgn

merangsang produksi progesteron. Progesteron menyiapkan rahim untuk kehamilan.

Peningkatan hormon hcg biasanya ditandai dengan mual dan pusing yang sering dialami oleh

Page 4: Paper Tes Kehamilan Hcg Klp 2 Ganjil

para ibu hamil. Kadar hcg yang lebih tinggi pada ibu hamil biasanya terjadi pada hamil

kembar atau hamil anggur ( mola). Wanita tidak hamil tumor pada organ reproduksi Hcg

terlalu rendah hamil diluar rahim abortus spontan (Yoga, 2012).

HCG (human chorionic gonadothropin)  disebut sebagai “hormon kehamilan” ini

adalah suatu glikoprotein dengan aktivitas biologis yang sangat mirip dengan LH (luteinizing

hormon), dan keduanya bekerja bersama-sama melalui reseptor LH/hCG membran plasma.

Walaupun diproduksi di plasenta, hCG juga disintesis di ginjal janin dan sejumah jaringan

janin menghasilkan subunit-β atau molekul utuh hCG. Berbagai tumor ganas juga

menghasikan hCG, kadang-kadang dalam jumlah yang sangat banyak terutama penyakit

trofoblast ganas. Pada wanita tidak hamil dan pria, hCG diproduksi dalam jumlah sangat

sedikit (Anonim, 2011).

B. Pemeriksaan Imunologik Kadar HCG

Macam-macam test kehamilan secara imunologik :

1. Test Latex Aglutination Inhibition (LAI)

Berdasarkan pada reaksi kompleks hCG yang terjadi. Test Latex Aglutination

Inhibition (LAI) mudah dilakukan dan hasil diperoleh dalam 2 menit. Test ini

akurat pada 4 – 10 hari setelah terlambat haid.

2. Test Hemaglutination Inhibition (HAI)

Tes ini lebih sensitive daripada tes LAI, tetapi memerlukan waktu 1 sampai 2 jam

untuk memperoleh hasilnya. Akan tetapi member hasil akurat sebelum atau pada

haid terlambat. Dengan pemeriksaan ini hasilnya lebih cepat, akurat dan sensitive

karena dalam titer terrendahpun (0,5 sat.Int/ml urine) sudah dapat terdeteksi.

Normal dalam 20 hari setelah pembuahan HCG + : 500 SI/hari. Keakuratan untuk

deteksi kehamilan adalah 95-98%.

3. Radioreceptor Assay

Salah satu kategori baru tes kehamilan. Tes serum 1 jam ini memerlukan peralatan

yang cukup canggih. Radioreceptor Assay biasanya akibat pada saat terlambat

haid (14 hari setelah konsepsi)

4. Radio Immunoassay

Test ini untuk sub unit beta hCG memakai tanda berlabel radioaktif sehingga test

ini dilakukan di laboratorium. Radio Immunoassay merupakan tes kehamilan yang

paling sensiif. Saat ini kehamilan dapat didiagnosis 8 hari setelah ovulasi atau 6

hari sebelum haid berikutnya.

Page 5: Paper Tes Kehamilan Hcg Klp 2 Ganjil

5. Enzyme-Link Immuno Sorben Assay (ELISA)

Merupakan test kehamilan yang paling popular. Hasil akhir test ini dapat dibaca

dengan mata telanjang atau menggunakan spektrofotometer.

6. Metode Immnunokromatografi

Metode Immnunokromatografi dengan menggunakan sampel berupa urine.

Mekanisme kerja tes kehamilan ini melalui air seni (urine) adalah adanya ikatan

antibody – antigen . dimana antigennya adalah protein hormone beta hCG dan

sebagai antibody adalah antibody yang dihasilkan dari binatang yang disuntik

dengan hormone beta hCG.

Deteksi kehamilan dengan mengukur beta-HCG urin diantaranya adalah dengan

metode aglutinasi (direct atau indirect) dan metode strip. Keduanya berdasarkan reaksi

pembentukan kompleks antigen-antibody (immunoassay). Metode aglutinasi dapat

mendeteksi adanya beta-HCG di urin minimal 200 mIU/ml sedangkan metode strip lebih

sensitif yaitu minimal 20-25 mIU/ml. Metode strip ini yang lazim dilakukan karena selain

lebih sensitif juga lebih praktis (Dijar,2012).

Penggunaan strip hCG urin tes merupakan suatu metode imunoassay untuk

memastikan secara kualitatif adanya human chorionic gonadotropin (hCG)  didalam urin

sebagai deteksi dini adanya kehamilan. Human chorionic gonadotropin merupakan sebuah

hormon glikopeptida yang dihasilkan oleh plasenta selama kehamilan. Adanya hCG dan

peningkatan konsentrasinya secara cepat didalam urin ibu membuatnya sebagai penanda

untuk memastikan kehamilan.

Terdapat 3 antibodi anti HCG pada strip. Antibodi tersebut adalah antibodi anti HCG

yang pertama (kita sebut saja anti HCG-1), antibodi anti HCG yang kedua (anti HCG-2) dan

anti-anti HCG-1 (antibodi dengan anti HCG-1 sebagai antigen). Ketiga antibodi itu terletak di

lokasi yang berbeda dengan sifat yang berbeda pula. Anti HCG-1 bersifat mobile sehingga

bisa ikut berpindah ke area Test (T) dan Control (C) melalui gerakan kapilaritas. Anti HCG-1

merupakan antibodi monoklonal sedangkan anti HCG-2 bersifat poliklonal. Anti HCG-2 di

area T dan anti-anti HCG-1 di area C bersifat fixed atau tertanam, artinya tidak dapat

berpindah sehingga tidak ikut mengalir/berpindah tempat (Dijar,2012).

Reaksi pembentukan kompleks antigen antibodi antara HCG sebagai antigen dan

anti HCG sebagai antibody bersifat spesifik. Antibodi akan mengenali antigen pada lokasi

tertentu yang disebut epitop. Antibodi poliklonal adalah antibodi yang mengenali suatu

antigen melalui ikatan dengan epitop yang bervariasi karena berasal dari sel B yang berbeda-

Page 6: Paper Tes Kehamilan Hcg Klp 2 Ganjil

beda. Sedangkan antibodi monoklonal lebih spesifik mengenali antigen pada satu epitop

tertentu karena berasal dari satu sel B yang dibiakan (Dijar,2012).

Kadar hCG berubah secara dramatis selama trimester pertama. Hormon ini adalah

yang pertama kali dapat dideteksi sekitar 11 hari setelah terjadi pembuahan. Tetapi hanya

melalui tetst darah. Setelah itu antara hari ke-12 sampai 14, hormon ini dapat dideteksi

dengan test urine. Kadar hCG akan berlipat ganda kurang lebih setiap 72 jam mulai dari

minggu pertama sampai ke-12 kehamilan, lalu akan cenderung menurun setelah itu (Panca,

2012).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan HcG

a. Urine yang digunakan harus urine pertama, pagi hari

b. Umur kehamilan tidak lebih dari 7 bulan

c. Adanya proteinuria dapat menyebabkan perubahan ketepatan hasil

d. Penyakit imunologi

e. Penyimpanan reagen dan penghomogenan reagen yang mempengaruhi

keakuratan hasil tes.

VI. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

Pot urine

Stopwatch

Lap/ tissue

Pipet disposable

Pengaduk disposable

Slide test berwarna hitam

2. Bahan

Sampel urine (urine pagi)

Akon pregnancy test kit

Reagen lateks pregnancy

Control positif

Control negative

Reagen lateks

Page 7: Paper Tes Kehamilan Hcg Klp 2 Ganjil

VII. PROSEDUR

7.1 Rapid Test

1. Alat dan bahan disiapkan serta dikondisikan pada suhu ruang (15 – 300C)

2. Strip test dibuka dan diharapkan sesegera mungkin untuk digunakan

3. Strip test dicelupkan secara vertical ke dalam urine dengan tanda panah mengarah ke

bawah dan saat pencelupan urine tidak boleh melewati garis maksimal dari strip.

4. Dicelupkan selama 10 – 15 detik , kemudian diangkat dan diletakkan pada tempat

datar dan kering untuk menghindari kontaminasi. Hasil test diinterpretasikan dalam

waktu 3 menit. Hasil test yang dibaca lebih dari 3 menit dapat dapat menimbulkan

hasil negative palsu.\

7.2 hCG Pregnancy Latex

• Alat dan bahan disiapkan serta dikondisikan pada suhu ruang (15 – 300C)

• Reagen latex pregnancy dikocok secara perlahan untuk menghomogenkan

partikelnya.

• Reagen latex diteteskan sebanyak satu tetes pada lingkaran slide aglutinasi dengan

background hitam.

• Sampel urine pasien diteteskan di sebelah tetesan reagen latex sebanyak satu tetes.

Hal yang sama dilakukan pada positif dan negative control.

• Sampel urine pasien dan reagen latex serta pengerjaan control positif dan negative

dihimogenkan dan dilebarkan sebesar area lingkaran yang telah ditentukan.

• Slide test digoyang-goyangkan selama dua menit.

• Aglutinasi yang terbentuk diamati.

Page 8: Paper Tes Kehamilan Hcg Klp 2 Ganjil

VIII. INTERPRETASI HASIL

A. Metode hCG Pregnancy Latex

Negative : bila tidak terjadi aglutinasi (kadar < 200 mIU/ mL)

Positif : bila terjadi aglutinasi (kadar ≥ 200 mIU/ mL)

B. Metode hCG Rapid Test

Positf : terbentuk garis warna pada daerah T dan C (kadar ≥ 25 mIU/ mL)

Negatif : terbentuk garis warna hanya pada daerah C (kadar < 25 mIU/

mL)

Invalid : tidak terbentuk garis warna pada daerah C

Page 9: Paper Tes Kehamilan Hcg Klp 2 Ganjil

DAFTAR PUSTAKA

Panca. 2012. Laporan Imunoserologi. Online. Available :

http://pancarahmat.blogspot.com/2012/05/contoh-laporan-imunoserologi-i.html,

diakses 18 April 2014

Yoga. 2012. HCG (Human Chorionic Gonadothropin) Online. Available :

http://yogabersyair.blogspot.com/2012/10/hcg-human-chorionic-

gonadothropin.html, diakses 18 April 2014

Anonim. 2011. Salah Satu Metode Tes Kehamilan. Online. Available :

http://caldoknotes.blogspot.com/2011/03/salah-satu-metode-tes-kehamilan.html

diakses 18 April 2014

Dijar. 2012. Tes Kehamilan Dengan Deteksi Hormon. Online. Available :

http://djjars.blogspot.com/2012/04/tes-kehamilan-dengan-deteksihormon_07.

html#.U1NceKLFlPw , diakses 18 April 2014