Upload
ima-ami
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
No. Parameter Kadar Maksimum
(mg/L)
Kadar pada air
tanah dalam (mg/L)
Keterangan
1. Arsen 0,01 -
2. Fluorida 1,5 0 – 1,00 Tidak melebihi batas
3. Total Kromium 0,05 0,00375 (Rata – rata
dari 16 sampel)
Tidak melebihi batas
4. Kadmium 0,003 -
5 Nitriit 3 0,27 (Rata - rata dari
16 sampel)
Tidak melebihi batas
6 Nitrat 50 9,975 (Rata – Rata
dari 16 sampel tetapi
ada 1 sampel yang
menunjukkan 55,4)
Tidak melebihi batas
namun ada 1 yang
melebihi batas
7 Sianida 0,07 -
8. Selenium 0,01 -
1. Arsen
Merupakan logam yang sangat toksik. Arsen terdapat di alam dalam jumlah yang
sangat terbatas. Limbah dari pengolahan logam merupakan salah satu sumber
pencemaran arsen di aor. Keracunan akut arsen akan menimbulkan gejala muntaber
disertai darah, disusul dengan koma dan apabila dibiarkan dapat menyebabkan
kematian. Secara kronis, arsen dapat menimbulkan anorexia, kolik, mual, diare,
pendarahan pada ginjal dan kanker kulit. Arsen dalam dapat menimbulkan iritasi,
alergi dan cacat bawaan. Tidak ditemukan data terkait kandungan arsen pada air tanah
dalam di Jakarta. Diharapkan kandungan arsen tidak melebihi batas yang telah
ditetapkan sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi pengkonsumsinya.
2. Fluorida
Kandungan Fluorida dalam jumlah kecil dibutuhkan sebagai pencegahan terhadap
penyakit caries gigi yang paling efektif tanpa merusak kesehatan. Konsentrasi F > 1.5
mg/L dapat menyebabkan fluoroisis pada gigi yaitu terbentuknya noda-noda coklat
yang tidak mudah hilang pada gigi. Secara umum konsentrasi Fluorida di wilayah
Jakarta sebesar 0 – 1,0 mg/L masih memenuhi baku mutu yang diperbolehkan yaitu
1,5 mg/L. Meskipun begitu, tetap perlu dilakukan pengendalian karena mungkin akan
mengendap dan terakumulasi menjadi banyak.
3. Total Kromium
Kromium diketahui termasuk logam berat dengan dampak bahaya yang cukup besar
dan harus diwaspadai. Dalam perairan, Cr (Vl) bersifat sangat toksik, korosif,
karsinogenik dan memiliki kelarutan yang sangat tinggi. Oksigen terlarut dalam
perairan dapat Cr (III) menjadi Cr (VI) secara lambat pada temperature kamar.
Keracunan kromium pada tubuh manusia dapat mengakibatkan saluran pernafasan,
kulit, pembuluh darah dan ginjal. Secara umum konsentrasi kromium di wilayah DKI
Jakarta sebesar 0,00375 mg/L masih memenuhi baku mutu yang diperbolehkan yaitu
0,05 mg/L. Meskipun begitu, tetap perlu dilakukan pengendalian karena mungkin
akan mengendap dan terakumulasi menjadi banyak.
4. Kadmium
Kadmium memiliki toksisitas tinggi. Kadmium pada tubuh manusia akan lebih
banyak terakumulasi pada ginjal dan hati dibandingkan dengan jaringan lain. Hanya
sedikit cadmium yang diabrobsi yaitu sekitas 5-10%. Kadmium menyerang
pernafasan, gigi, saluran pencernaan, ginjal, hati dan tulang. Kadar cadmium dalam
ketentuan yang ditetapkan tidak boleh melebihi 0,003 mg/L. apabila melebihi batas
tersebut, dan diminum oleh manusia maka akan terjadi gangguan kesehatan yang telah
disebutkan sebelumnya. Tidak ditemukan data terkait kandungan kadmium pada air
tanah dalam di Jakarta. Diharapkan kandungan kadmium tidak melebihi batas yang
telah ditetapkan sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi
pengkonsumsinya.
5. Nitrit
Nitrit tidak bertahan lama dan merupakan keadaan sementara proses oksidasi antara
amonia dan nitrat yang dapat terjadi pada instalasi pengolahan air buangan.
Pencemaran nitrit yang melebihi batas dapay menyebabkan gangguan kesehatan yang
tidajk jauh berbeda dengan gangguan akibat nitrat. Di wilayah Jakarta, kandungan
nitrit masih memenuhi batas nilai baku mutu sehingga kemungkinan terjadinya
gangguan kesehatan tidak besar.
6. Nitrat
Salah satu sumber pencemar oleh nitrat terhadap air minum yaitu akibat kegiatan
pertanian. Pencemaran nitrat dapat terjadi secara alami, namun pencemaran oleh air
limbah pertanian lebih sering terjadi akibat dari penggunaan pupul nitrogen. Apabila
nitrat dalam air minum melebihi batas yang telah ditetapkan yaitu 50 mg/L maka akan
menyebabkan methaemoglobinamesia yaitu kondisi dimana hemoglobin di dalam
darah berubah menjadi metahemoglobin sehingga darah kekurangan oksigen. Pada
umumnya daerah di Jakarta memiliki kandungan nitrat yang masih memenuhi batas
maksimal, namun masih ada 1 daerah sampel yang masih melebihi batas maksimal.
Sehingga diharapkan manajemen pengelolaan limbah perlu diperbaiki sehingga tidak
ada lagi pencemaran nitrat yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
7. Sianida
Sianida dalam tubuh akan menghambat pernafasan jaringan sehingga terjadi asfiksia,
akan merasa tercekik. Keracunan kronis akan menimbulkan iritasi. Apabila ada di
dalam air minum, maka perlu pengolahan khusus untuk menghilangkannya. Tidak
ditemukan data terkait kandungan sianida pada air tanah dalam di Jakarta. Diharapkan
kandungan sianida tidak melebihi batas yang telah ditetapkan sehingga tidak
menimbulkan gangguan kesehatan bagi pengkonsumsinya.
8. Selenium
Selenium merupakan salah satu logam berat yang apabila dikonsumsi dalam jumlah
yang besar akan menimbulkan gejala gastrointestinal seperti mual, muntah dan diare.
Selenium merupakan racun sistemik dan mungkin juga akan bersifat
karsinogenik.Selenium pada air dalam jumlah tinggi biasanya terdapat pada daerah
seleniferous. Tidak ditemukan data terkait kandungan selenium pada air tanah dalam
di Jakarta. Diharapkan kandungan selenium tidak melebihi batas yang telah
ditetapkan sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi pengkonsumsinya.
Dapus menyusul yaaa~~