17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Parkinson’s disease 2.1.1 Definisi Penyakit Parkinson merupakan suatu penyakit karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus palidus/ neostriatum (striatal dopamine deficiency). 10 Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif progresif yang berkaitan erat dengan usia. Penyakit ini mempunyai karakteristik terjadinya degenerasi dari neuron dopaminergik pas substansia nigra pars kompakta, ditambah dengan adanya inklusi intraplasma yang terdiri dari protein yang disebut dengan Lewy Bodies. Neurodegeneratif pada parkinson juga terjadi pasa daerah otak lain termasuk lokus ceruleus, raphe nuklei, nukleus basalis Meynert, hipothalamus, korteks cerebri, motor nukelus dari saraf kranial, sistem saraf otonom. 9 2.1.2 Epidemiologi Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara pria dan wanita seimbang. 5 – 10 % orang yang terjangkit penyakit parkinson, gejala

Parkinson Disease

Embed Size (px)

DESCRIPTION

referat

Citation preview

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Parkinsons disease 2.1.1 DefinisiPenyakit Parkinson merupakan suatu penyakit karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus palidus/ neostriatum (striatal dopamine deficiency).10Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif progresif yang berkaitan erat dengan usia. Penyakit ini mempunyai karakteristik terjadinya degenerasi dari neuron dopaminergik pas substansia nigra pars kompakta, ditambah dengan adanya inklusi intraplasma yang terdiri dari protein yang disebut dengan Lewy Bodies. Neurodegeneratif pada parkinson juga terjadi pasa daerah otak lain termasuk lokus ceruleus, raphe nuklei, nukleus basalis Meynert, hipothalamus, korteks cerebri, motor nukelus dari saraf kranial, sistem saraf otonom.92.1.2 EpidemiologiPenyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara pria dan wanita seimbang. 5 10 % orang yang terjangkit penyakit parkinson, gejala awalnya muncul sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata menyerang penderita pada usia 65 tahun. Menurut catatan IDI, Juni 2003, insiden penyakit Parkinson diperkirakan terjadi pada 200 per 100.000 penduduk dan prevalensinya bervariasi di berbagai negara. Hingga saat ini, belum ada data yang lengkap mengenai jumlah penderita Parkinson di Indonesia. Tapi seiring pertambahan populasi penduduk usia lanjut maka terjadi pula peningkatan jumlah penderita Parkinson. Di Indonesia khususnya di Surabaya insiden penyakit Parkinson diperkirakan 10 orang setiap tahunnya yang berobat di Rehabilitasi Medik dr. Soetomo dan mereka berobat dengan tidak teratur kira-kira kunjungannya dapat kita hitung dengan mudah yaitu sekitar 3 sampai 4 kali dalam setahun. Sementara di poliklinik saraf RSCM, tahun 2005, ada 219 penyandang parkinson yang berobat.82.1.3 EtiologiEtiologi Parkinson primer, masih belum diketahui. Terdapat beberapa dugaan, di antaranya ialah : infeksi oleh virus yang non-konvensional (belum diketahui), reaksi abnormal terhadap virus yang sudah umum, pemaparan terhadap zat toksik yang belum diketahui, terjadinya penuaan yang prematur atau dipercepat.9Parkinson disebabkan oleh rusaknya sel-sel otak, tepatnya di substansi nigra. Suatu kelompok sel yang mengatur gerakan-gerakan yang tidak dikehendaki (involuntary). Akibatnya, penderita tidak bisa mengatur/menahan gerakan-gerakan yang tidak disadarinya. Mekanisme bagaimana kerusakan itu belum jelas benar. Beberapa hal yang diduga bisa menyebabkan parkinson adalah sebagai berikut 5: usia, geografi, periode, genetik, faktor lingkungan. Faktor lingkungan mempengaruhi Xenobiotik, pekerjaan, diet, trauma kepala, stress dan depresi.2.1.4 PatofisiologiJauh di dalam otak ada sebuah daerah yang disebut ganglia basalis. Jika otak memerintahkan suatu aktivitas (misalnya mengangkat lengan), maka sel-sel saraf di dalam ganglia basalis akan membantu menghaluskan gerakan tersebut dan mengatur perubahan sikap tubuh. Ganglia basalis mengolah sinyal dan mengantarkan pesan ke talamus, yang akan menyampaikan informasi yang telah diolah kembali ke korteks otak besar.Keseluruhan sinyal tersebut diantarkan oleh bahan kimia neurotransmiter sebagai impuls listrik di sepanjang jalur saraf dan di antara saraf-saraf. Neurotransmiter yang utama pada ganglia basalis adalah dopamin.Pada penyakit Parkinson, sel-sel saraf pada ganglia basalis mengalami kemunduran sehingga pembentukan dopamin berkurang dan hubungan dengan sel saraf dan otot lainnya juga lebih sedikit. Penyebab dari kemunduran sel saraf dan berkurangnya dopamin terkadang tidak diketahui. Penyakit ini cenderung diturunkan, walau terkadang faktor genetik tidak memegang peran utama.Pada beberapa kasus, Parkinson merupakan komplikasi yang sangat lanjut dari ensefalitis karena virus (suatu infeksi yang menyebabkan peradangan otak). Kasus lainnya terjadi jika penyakit degeneratif lainnya, obat-obatan atau racun memengaruhi atau menghalangi kerja dopamin di dalam otak. Misalnya obat anti psikosa yang digunakan untuk mengobati paranoia berat dan skizofrenia menghambat kerja dopamin pada sel saraf.Dua hipotesis yang disebut juga sebagai mekanisme degenerasi neuronal pada penyakit Parkinson ialah: hipotesis radikal bebas dan hipotesis neurotoksin.92.1.5 Manifestasi klinisMeskipun gejala yang disampaikan di bawah ini bukan hanya milik penderita parkinson, umumnya penderita parkinson mengalami hal itu. 1. Gejala Motorika. Tremor/bergetar (patogmonomik, menonjol saat istirahat, asimetris, gerakan volunter berkurang)b. Rigiditas/kekakuan c. Bradikinesia d. Mikrografia (tulisan semakin kecil dan merapat)e. Langkah dan gaya jalan (sikap Parkinson)dengan langkah kecil menggeser/menyeret kaki, gerakan tangan menurun, stadium lanjut kepala difleksikan ke dada, bahu membengkok ke depan, punggung melengkung bila berjalan.4f. Bicara monotong. Dimensia :Adanya perubahan status mental selama perjalanan penyakitnya dengan deficit kognitif.4h. Gangguan behavioral( tergantung kepada orang lain )i. Gejala Lain : Kedua mata berkedip-kedip dengan gencar pada pengetukan diatas pangkal hidungnya (tanda Myerson positif)42. Gejala non motorik6a. Disfungsi otonom Keringat berlebihan, air ludah berlebihan, gangguan sfingter terutama inkontinensia dan hipotensi ortostatik. Kulit berminyak dan infeksi kulit seborrheic Pengeluaran urin yang banyak Gangguan seksual yang berubah fungsi, ditandai dengan melemahnya hasrat seksual, perilaku, orgasme.b. Gangguan suasana hati, penderita sering mengalami depresic. Ganguan kognitif, menanggapi rangsangan lambatd. Gangguan tidur, penderita mengalami kesulitan tidur (insomnia)e. Gangguan sensasi : kepekaan kontras visuil lemah, pemikiran mengenai ruang, pembedaan warna, penderita sering mengalami pingsan, umumnya disebabkan oleh hypotension orthostatic, suatu kegagalan sistemsaraf otonom untuk melakukan penyesuaian tekanan darah sebagai jawaban atas perubahan posisi badan berkurangnya atau hilangnya kepekaan indra perasa bau ( microsmia atau anosmia)

2.1.6 PenatalaksanaanPenyakit Parkinson merupakan penyakit kronis yang membutuhkan penanganan secara holistik meliputi berbagai bidang. Pada saat ini ada beberap terapi untuk menyembuhkan penyakit ini, yaitu : Terapi Obat-obatanBeberapa obat yang diberikan pada penderita penyakit parkinson:a. Antikolinergik 7Benzotropine ( Cogentin), trihexyphenidyl ( Artane). Berguna untuk mengendalikan gejala dari penyakit parkinson. Untuk mengaluskan pergerakan.Efek samping : xerostomia, dyshidrosis, takikardia dan berpotensi retensi urin dapatterjadi.b. Carbidopa/levodopaLevodopa merupakan pengobatan utama untuk penyakit parkinson. Di dalam otak levodopa dirubah menjadi dopamine. L-dopa akan diubah menjadi dopamine pada neuron dopaminergik oleh L-aromatik asam amino dekarboksilase (dopa dekarboksilase). Walaupun demikian, hanya 1-5% dari L-Dopa memasuki neuron dopaminergik, sisanya dimetabolisme di sembarang tempat, mengakibatkan efek samping yang luas. Karena mekanisme feedback, akan terjadi inhibisi pembentukan L-Dopa endogen. Carbidopa dan benserazide adalah dopa dekarboksilase inhibitor, membantu mencegah metabolisme L-Dopa sebelum mencapai neuron dopaminergik.8Efek samping levodopa dapat berupa9 : Neusea, muntah, distress abdominal Hipotensi postural Sesekali akan didapatkan aritmia jantung, terutama pada penderita yang berusia lanjut. Efek ini diakibatkan oleh efek beta-adrenergik dopamine pada system konduksi jantung. Ini bias diatasi dengan obat beta blocker seperti propanolol. Diskinesia. Abnormalitas laboratorium. Granulositopenia, fungsi hati abnormal dan ureum darah yang meningkat merupakan komplikasi yang jarang terjadi pada terapi levodopa.c. COMT inhibitorsEntacapone (Comtan), Tolcapone (Tasmar). Tolcapone adalah penghambat enzim COMT, memperpanjang efek L-Dopa.Tapi karena efek samping yang berlebihan seperti liver toksik, maka jarang digunakan. Jenis yang sama, entacapone, tidak menimbulkan penurunan fungsi liver.9d. Agonis dopaminObat ini bekerja dengan merangsang reseptor dopamin, akan tetapi obat ini juga menyebabkan penurunan reseptor dopamin secara progresif yang selanjutnya akan menimbulkan peningkatan gejala Parkinson.10e. MAO-B inhibitorsSelegiline (Eldepryl), Rasagaline (Azilect). Inhibitor MAO diduga berguna pada penyakit Parkinson karena neuotransmisi dopamine dapat ditingkatkan dengan mencegah perusakannya.Selegilin dan rasagilin mengurangi gejala dengan dengan menginhibisi monoamine oksidase B (MAO-B).Metabolitnya mengandung L-amphetamin and L-methamphetamin.Efek sampingnya adalah insomnia.Kombinasi dengan L-dopa dapat meningkatkan angka kematian, yang sampai saat ini tidak bisa diterangkan secara jelas. Efek lain dari kombinasi ini adalah stomatitis.3f. Amantadine (Symmetrel)g. Inhibitor dopa dekarboksilasi dan levodopa Deep Brain Stimulation (DBS)8Pada tahun 1987, diperkenalkan pengobatan dengan cara memasukkan elektroda yang memancarkan impuls listrik frekuensi tinggi terus-menerus ke dalam otak. Terapi ini disebut deep brain stimulation (DBS). DBS adalah tindakan minimal invasif yang dioperasikan melalui panduan komputer dengan tingkat kerusakan minimal untuk mencangkokkan alat medis yang disebut neurostimulator untuk menghasilkan stimulasi elektrik pada wilayah target di dalam otak yang terlibat dalam pengendalian gerakan.Terapi ini memberikan stimulasi elektrik rendah pada thalamus. Stimulasi ini digerakkan oleh alat medis implant yang menekan tremor. Terapi ini memberikan kemungkinan penekanan pada semua gejala dan efek samping, dokter menargetkan wilayah subthalamic nucleus (STN) dan globus pallidus (GP) sebagai wilayah stimulasi elektris. Pilihan wilayah target tergantung pada penilaian klinis. Terapi Fisik Terapi SuaraPerawatan untuk kekacauan suara yang diakibatkan oleh penyakit Parkinson adalah dengan Lee Silverman Voice Treatment ( LSVT ). LSVT fokus untuk meningkatkan volume suara. Terapi genPada saat sekarang ini, penyelidikan telah dilakukan hingga tahap terapi gen yang melibatkan penggunaan virus yang tidak berbahaya yang dikirim ke bagian otak yang disebut subthalamic nucleus (STN). Gen yang digunakan memerintahkan untuk mempoduksi sebuah enzim yang disebut glutamic acid decarboxylase (GAD) yang mempercepat produksi neurotransmitter (GABA). GABA bertindak sebagai penghambat langsung sel yang terlalu aktif di STN.11 Pencangkokan syarafCangkok sel stem secara genetik untuk memproduksi dopamine atau sel stem yang berubah menjadi sel memproduksi dopamine telah mulai dilakukan. Percobaan pertama yang dilakukan adalah randomized double-blind sham-placebo dengan pencangkokan dopaminergik yang gagal menunjukkan peningkatan mutu hidup untuk pasien di bawah umur.11 OperasiOperasi untuk penderita Parkinson jarang dilakukan sejak ditemukannya levodopa.Operasi dilakukan pada pasien dengan Parkinson yang sudah parah di mana terapi dengan obat tidak mencukupi.Operasi dilakukan thalatotomi dan stimulasi thalamik.9 Terapi neuroprotektifTerapi neuroprotektif dapat melindungi neuron dari kematian sel yang diinduksi progresifitas penyakit.Yang sedang dikembangkan sebagai agen neuroprotektif adalah apoptotic drugs (CEP 1347 and CTCT346), lazaroids, bioenergetics, antiglutamatergic agents, dan dopamine receptors.Adapun yang sering digunakan di klinik adalah monoamine oxidase inhibitors (selegiline and rasagiline), dopamine agonis, dan complek I mitochondrial fortifier coenzyme Q10. 11 QigongTerdapat dua penelitian mengenai qigong pada penyakit Parkinson.Dalam percobaan di Bonn, studi terhadap 56 pasien didapatkan peningkatan aliran energy yang membantu peningkatan dalam movement pasien. 11Namun demikian studi kedua menunjukkan qigong tak efektif pada penyakit karena terdapat peningkatan kemampuan motorikdan fungsi kardiorespirator setelah mengikuti latihan aerobic, tetapi tak mendapatkan manfaat setelah mengikuti qigong.

DAFTAR PUSTAKA

1.National Institute of Neurological Disorders and Stroke, 2007. Parkinsons Disease: Hope ThroughResearch,http://www.ninds.nih.gov/disorders/parkinsons_disease/detail_parkinsons_disease.htm#toc, 3 Juni 2008.2.Nakamura, K. 2008.Medical Management of Parkinsons Disease. Department of Neurology, University of California, San Francisco.www.accessmedicine.com/grandRound/nakamura01. 3 Juni 2008. 3.Clarke CE, Moore AP. Parkinsons Disease. http://www.aafp.org/afp/ 20061215/2046.html, 3 Juni 2008.4. Andi M, 2003. Parkinson. http://medlinux.blogspot.com/2008/03/ parkinson.html.3 Juni 2008.5.Jankovic. J, Tolosa. E, 2002. Parkinsons Disease And Movements Disorders 4th.Philadelpia : Lippincott &Wilkins. Pp 91-99, 39-536.Anisa R., 2003. Parkinson. http://www.neurologychannel.com /parkinsonsdisease.3 Juni 2008.7.Sobha S. Rao, M.D., Laura A. Hofmann, M.D., and Amer Shakil, M.D., Parkinsons Disease: Diagnosis and Treatment, http://www.aafp.org/afp/ 20061215/2046.html, 15 Desember 2006.8.Mekanisme terjadinya Parkinson disease. www.parkinson.com/PD-ama-schematic/GIF. 3 Juni 20089. Lewis P. Rowland, 2000. Merritts Neurology 10th Edition. Parkinsonism: Stanley Fahn and Serge Przedborski10.Greg Juhn, M.T.P.W., David R. Eltz, Kelli A. Stacy, Daniel Kantor, M.D., 2006. University of Florida Health Science Center, Jacksonville, FL. Parkinsons disease.http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/ 000755.htm#Treatment11.Maurice Victor, Allan H. Ropper, Raymond D, 2000. Adams & Victors Principles Of Neurology 7th edition. Parkinson Disease (Paralysis Agitans)12.Erik Tapan , 2003. Parkinson http://www.suarapembaruan.com/News/2003/02/02/Kesehata/kes01.htm.3 Juni 2008.13.Terapi deep brain stimulateon bantu kendalikan penyakit Parkinson. 2007. http://www.medicastore.com/med/index.php?id=&iddtl=&idktg=&idobat=&UID=20080527174540125.163.140.20914.Yayasan peduli parkinson Indonesia. Parkinson disease.http://www. parkinson-indonesia.com/. 3 Juni 200815.Biometals (2007) 20:639654 DOI 10.1007/s10534-006-9033-z. Metals ions and neurodegeneration. Francisco Molina-Holgado Robert C. Hider Alessandra Gaeta Robert Williams Paul Francis Received: 3 July 2006 / Accepted: 20 July 2006 / Published online: 9 February 2007 _ Springer Science+Business Media B.V. 2007

16 Ginsberg, Lionel. 2008. Lecture Notes Neurologi edisi kedelapan. Jakarta : Erlangga.