Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org
1 Petika Sari, NIM: E1011151105
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA PERENCANAAN
PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) DI DESA BENGKAWAN
KECAMATAN SELUAS KABUPATEN BENGKAYANG
Oleh:
Petika Sari¹*
NIM. E.1011151105
Dr. H. Martoyo M.Si², H. Joko Triyono, SE. M.Si²
*Email: [email protected]
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Universitas Tangjungpura Pontianak.
2. Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Tangjungpura Pontianak.
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan partisipasi masyarakat terhadap
proses musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbangdes) di Desa
Bengkawan Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang yang ditinjau dari aspek
pengambilan keputusan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya partisipasi
masyarakat dalam musyawarah pengambilan keputusan perencanaan pembangunan di
Desa Bengkawan Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan teknik analisis kualitatif
yang mendeskripsikan secara mendalam tentang sebuah fenomena. Adapun teori yang
peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah teori yang dikemukan oleh Cohen dan
Uphoff. Berdasarkan teori Cohen dan Uphoff tentang partisipasi dalam pengambilan
keputusan dapat dilakukan melalui alternatif masyarakat untuk menuju sepakat dari
berbagai gagasan yang menyangkut kepentingan bersama dengan kehadiran rapat,
diskusi, sumbangan pemikiran, tanggapan dan penolakan terhadap program yang
ditawarkan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu tingkat partisipasi masyarakat
dalam musyawarah perencanaan pembangun desa (MusrenbangDes) di Desa Bengkawan
yang ditinjau dari aspek pengambilan keputusan masih rendah. Untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat dikemudian hari, pemerintah Desa Bengkawan lebih aktif lagi
dalam melibatkan masyarakat terutama dalam musyawarah dan proses pengambilan
keputusan, melakukan sosialisasi secara keseluruhan, serta mengenyampingkan
kepentingan pribadi dan golongan dalam melibatkan masyarakat dalam musyawarah
proses pengambilan keputusan. Masyarakat juga harus bersikap lebih aktif dalam
menyerap setiap informasi pambangunan, serta harus merubah sikap yang cenderung
diam tidak peduli dan pasrah terhadap permasalahan dalam pengambilan keputusan.
Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Perencanaan Pembangunan, Pengambilan
Keputusan.
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org
2 Petika Sari, NIM: E1011151105
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN
COMMUNITY’S PARTICIPATION IN MULTI STAKEHOLDER
CONSULTATION FOR DEVELOPMENT PLANNING
(MUSRENBANG) IN BENGKAWAN VILLAGE
SELUAS SUB DISTRICT BENGKAYANG
By:
Petika Sari¹*
Student Number E1011151105
Dr. H. Martoyo M.Si², H. Joko Triyono, SE. M.Si²
*Email: [email protected]
1. Studen at Public Administrasion study Program, faculty of social and political
sciences, Universitas Tanjungpura.
2. Lecturer of Public Administrasion study Program, faculty of social and political
sciences, Universitas Tanjungpura.
Abstract
This research aim at describing community’s political participation towards the multi
stakeholder consultation for development planning (Musrenbang) in Bengkawan Village
Seluas Sub District Bengkayang Regency which is viewed from a decision-making
aspect. The problem of this researchis the lack of community’s political participation in
Musrenbang of Bengkawan village. The research used a descriptive method with a
qualitativ approach. The theory from Cohen and Uphoff. Their theories conveyed that
participation in decision making could be carried out to achieve an agreement rooted from
different ideas. Results of the research revealet that the level of participation in
Muserenbang in Bengkawan Village was considered low especially from decision making
aspect. In order to increase the participation, the village government was encouraged to
actively involve the community in the discussion and the decision making. They also
needed to do a socialisation and avoid personal and group interests. In addition, the
community should play a role to actively take part in the village development. They
should start to change their silent, helpless an uncaring behaviours.
Keywords: community’s Participation, Development Planning, Decision Making.
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org
3 Petika Sari, NIM: E1011151105
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN
A. PENDAHULUAN
Pembangunan merupakan
suatu rangkaian usaha pertumbuhan
dan perubahan yang terencana untuk
menuju keadaan yang lebih baik
kepada norma-norma tertentu yang
dilakukan secara sadar oleh suatu
bangsa, negara dan pemerintah
dalam rangka pembinaan bangsa.
Perubahan tersebut dilakukan secara
kontinuitas dengan mendayagunakan
potensi alam, manusia, dan sosial
budaya. Potensi alam harus digali,
dikembangkan dan dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya, sementara itu
potensi manusia berupa penduduk
yang besar jumlahnya harus
ditingkatkan pengetahuan dan
keterampilannya sehingga dapat
memanfaatkan potensi alam dengan
maksimal. Manusia sebagai unsur
penting pembangunan, dikarenakan
manusia akan lebih mampu
membangun dirinya dan bersama
dengan masyarakat untuk
membangun kualitas hidup yang
lebih baik dengan kemampuannya
untuk memanfaatkan sumber-sumber
yang ada. Pada hakikatnya
pembangunan merupakan
pembangunan masyarakat atau
bangsa secara menyeluruh, demi
mencapai kesejahteraan masyarakat.
Musyawarah perencanaan
pembangunan desa
(MusrenbangDes) telah menjadi
istilah yang sangat populer dalam
proses perencanaan pembangunan.
Sebagaimana yang tertuang dalam
Peraturan Menteri Desa
Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi (PDTT) Nomor 2
Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata
Tertib dan Mekanisme Pengambilan
Keputusan Musyawarah Desa
sebagaimana terdapat dalam pasal (2)
ayat (2) yaitu musyawarah desa
berguna untuk hal yang strategis
seperti penataan desa, perencanaan
desa, kerja sama desa, rencana
investasi yang masuk ke desa,
pembentukan BUMDes, penambahan
dan pelepasan aset desa, dan kejadian
luar biasa lainnya. dalam permendesa
PDTT nomor 2 tahun 2015 tentang
pedoman tata tertib dan mekanisme
pengambilan keputusan musyawarah
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org
4 Petika Sari, NIM: E1011151105
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN
desa ini mengatur bagaimana
menyelenggarakan musyawarah
desa, pedoman dan tata caranya.
Pelaksanaan musrenbang
dilakukan secara berjanjang dari
tingkat bawah hingga atas.
Pelaksanaan musrenbang diawali
dengan musyawarah dusun,
musrenbang desa, kemudian
dilanjutkan dengan musrenbang
kecamatan, lalu musrenbang pada
tingkat kabupaten/kota kemudian
musrenbang provinsi, selanjutnya
pelaksanaan musrenbang terakhir
yaitu musrenbang tingkat nasional.
Musrenbang di desa
Bengkawan adalah forum
musyawarah tahunan pemangku
kepentingan (stakeholder) desa untuk
menyepakati Rencana Kerja
Pembangunan Desa (RKPDes) tahun
anggaran yang direncanakan.
Musrenbang dilaksanakan oleh
lembaga publik yaitu pemerintah
desa bekerja sama dengan warga dan
para pemangku kepentingan lainnya.
Musrenbang atau musdes di Desa
Bengkawan pada tahun ini
dilaksanakan bulan september
dengan mengacu pada RPJM desa.
Setiap desa diamanantkan untuk
menyusun dokumen rencana 5
tahunan yaitu RPJM desa dengan
dokumen rencana tahunan yaitu
rencana kerja pembangunan desa
(RKPDes).
Penyusunan dokumen RKPDes
di Desa Bengkawan selalu diikuti
dengan penyusunan dokumen
Anggaran Pendapat dan Belanja
Daerah (APBD), karena suatu
rencana apabila tanpa anggaran
seperti akan menjadi dokumen atau
berkas belaka. Kedua dokumen ini
tidak terpisahkan dan disusun
berdasarkan musyawarah dan
mufakat, RKPDes dan APBD
merupakan dokumen dan informasi
publik. RKPDes ditetapkan dengan
Surat Kerja (SK) Kepala Desa dan
disusun melalui forum musyawarah
perencanaan pembangunan
(musrenbang) tahunan atau biasa
disebut musrenbang desa. Dokumen
RKPDes kemudian menjadi masukan
(input) penyusunan dokumen APBD
dengan sumber anggaran Alokasi
Dana Desa (ADD), Pendapatan Asli
Daerah (PAD), swadaya dan
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org
5 Petika Sari, NIM: E1011151105
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN
partisipasi masyarakat, serta sumber-
sumber lainnya yang tidak mengikat.
Berdasarkan hasil penelitian,
peneliti mengemukan bahwa
partisipasi masyarakat dalam
musyawarah pengambilan keputusan
perencanaan pembangunan di Desa
Bengkawan belum berjalan optimal.
Peneliti menemukan bahwa
partisipasi masyarakat Desa
Bengkawan masih mengalami
kendala. Hal ini dapat terlihat dari
proses pelaksanaan musyawarah
perencanaan pembangunan desa
(MusrenbangDes) dapat dilihat dari
kerjasama antara pemerintah desa
dan masyarakat masih kurang
sehingga proses partisipasi tidak
berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam musyawarah pengambilan
keputusan perencanaan
pembangunan hanya melibatkan
tokoh masyarakat, dusun, rukun
tetangga (RT), dan perwakilan
masyarakat. Namun masyarakat yang
hadir dalam proses pengambilan
keputusan pun lebih banyak diam
tanpa memberikan usulan maupun
kritikan terhadap perencanaan
pembangunan dalam musyawarah
pengambilan keputusan. Sehingga
tidak terjadi penyerapan aspirasi
masyarakat yang kemudian
berdampak pada hasil keputusan
untuk pembangunan yang tidak
sejalan dengan kehendak dan
kebutuhan masyarakat desa secara
luas.
Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk ikut menyertakan
diri dalam pengambilan keputusan
musyawarah perencanaan
pembangunan desa
(MusrenbangDes) di desa tersebut
tidak dapat berjalan optimal seperti
yang diharapkan. Peran serta
masyarakat berupa partisipasinya
dalam proses musyawarah
pengambilan keputusan perencanaan
pembangunan desa dapat menjadi
fondasi awal pembangunan, yang
dengan demikian menempatkan
masyarakat sebagai subjek dalam
pembangunan yang akhirnya
masyarakat sepakati bersama
pemerintah desa untuk pembangunan
itu sendiri.
Dalam melakukan penelitian
ini maka penulis memfokuskan pada
masalah “Partisipasi Masyarakat
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org
6 Petika Sari, NIM: E1011151105
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN
Dalam Musyawarah Perencanaan
Pembangunan di Desa Bengkawan
Kecamatan Seluas Kabupaten
Bengkayang”. Sehingga perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana Partisipasi Masyarakat
Dalam Musyawarah Pengambilan
Keputusan Perencanaan
Pembangunan di Desa Bengkawan
Kecamatan Seluas Kabupaten
Bengkayang? ”. Sedangkan tujuan
dalam penelitian ini adalah “untuk
mendeskripsikan partisipasi
masyarakat dalam musyawarah
perencanaan pembangunan desa
(MusrenbangDes) di Desa
Bengkawan, yang ditinjau dari aspek
pengambilan keputusan”. Adapun
manfaat dalam penelitian ini yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan sumbangan
pengetahuan dan menjadi pedoman
bagi peneliti lainnya yang berkaitan
dengan partisipasi masyarakat dalam
musyawarah pembangunan desa
khususnya bagi mahasiswa jurusan
Ilmu Administrasi Publik program
studi Administrasi Pembangunan,
yang membahas tentang partisipasi
masyarakat dalam musyawarah
pengambilan keputusan.
2. Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukan bagi
pihak pemerintah desa dalam
musyawarah perencanaan
pembangunan desa
(MusrenbangDes) di Desa
Bengkawan Kecamatan Seluas
Kabupaten Bengkayang dalam
meningkatkan partisipasi masyarakat
untuk ikut terlibat dalam proses
pengambilan keputusan perencanaan
pembangunan di Desa Bengkawan.
Dan sebagai masukan bagi
masyarakat di Desa Bengkawan agar
dapat meningkatkan kesadaran untuk
lebih aktif menanggapi musyawarah
pengambilan keputusan perencanaan
pembangunan.
B. KAJIAN PUSTAKA
Secara harfiah, partisipasi
berasal dari bahasa inggris
participation yang berarti peran
serta. Partisipasi masyarakat dalam
pembangunan sangatlah penting dan
diletakkan atas dasar keyakinan
bahwa masyarakatlah yang paling
tahu dan paling mengerti apa yang
mereka butuhkan dan apa
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org
7 Petika Sari, NIM: E1011151105
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN
permasalahan yang mereka hadapi.
Partisipasi masyarakat dalam
pembangunan dapat diartikan
sebagai keikutsertaan masyarakat
dalam pembangunan dan ikut serta
memanfaatkan dan menikmati hasil-
hasil pembangunan.
Partisipasi menurut Soekanto
(dalam Ngusmanto 2015: 132)
merupakan suatu aktivitas untuk
mengambil bagian atau peran dalam
suatu kegiatan bersama. Pemahaman
makna partisipasi berikutnya
sebagaimana diungkapkan oleh
Davis (dalam Ngusmanto 2015: 132)
menegaskan bahwa partisipasi dapat
didefinisikan sebagai keterlibatan
mental atau pikiran dan emosi atau
perasaan seseorang di dalam situasi
kelompok yang mendorongnya untuk
memberikan sumbangan kepada
kelompok dalam usaha mencapai
tujuan serta turut bertanggung jawab
terhadap usaha yang bersangkutan.
Bentuk partisipasi yang
diberikan masyarakat dalam tahap
pembangunan menurut Cohen dan
Uphoff (dalam Dwiningrum,
2011:61-62) membedakan partisipasi
kedalam empat bentuk, yaitu sebagai
berikut:
1) Partisipasi dalam pengambilan
keputusan, partisipasi pada tahap
ini merupakan penentuan
alternatif masyarakat untuk
menuju sepakat dari berbagai
gagasan yang menyangkut
kepentingan bersama. Masyarakat
berpartisipasi dengan kehadiran
dalam rapat, diskusi, sumbangan
pemikiran, tanggapan atau
penolakan terhadap program yang
ditawarkan.
2) Partisipasi dalam pelaksanaan,
partisipasi pada tahap ini
merupakan partisipasi seseorang
dalam menggerakan sumber dan
dana sebagai penentu keberhasilan
program yang dilaksanakan.
Masyarakat dapat berpartisipasi
dengan memberikan tenaga, uang,
maupun barang.
3) Partisipasi dalam pemanfaatan,
partisipasi pada tahap ini
berkaitan dengan kualitas dan
kuantitas hasil pelaksanaan
program yang bisa dicapai,
seseorang terlibat dalam
pemanfaatan suatu proyek
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org
8 Petika Sari, NIM: E1011151105
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN
pembangunan setelah proyek
tersebut selesai dikerjakan.
Partisipasi masyarakat pada tahap
ini berupa tenaga dan uang untuk
mengoperasikan dan memelihara
proyek yang telah dibangun.
4) Pertisipasi dalam evaluasi, pada
tahap ini berkaitan dengan
pelaksanaan program secara
menyeluruh yang bertujuan
mengetahui bagaimana
pelaksanaan program berjalan.
Masyarakat berpartisipasi dengan
melakukan pengawasan yang
bertujuan memberikan masukan
terhadap proses proyek atau
program pembangunan.
Berdasarkan bentuk partisipasi
masyarakat oleh Cohen dan Uphoff
(dalam Dwiningrum 2011: 61),
peneliti memfokuskan pada
partisipasi masyarakat dalam
pengambilan keputusan adalah
partisipasi pada tahap ini merupakan
penentuan alternatif masyarakat
untuk menuju sepakat dari berbagai
gagasan yang menyangkut
kepentingan bersama. Masyarakat
berpartisipasi dengan:
1. Kehadiran dalam rapat,
2. Diskusi,
3. Sumbangan pemikiran,
4. Tanggapan atau penolakan
terhadap program yang
ditawarkan.
C. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan
penulis gunakan adalah penelitian
deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam
Moleong, 2005:4) mendefinisikan
metodelogi kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan prilaku yang
diamati. Sementara itu, metode yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif. Menurut
Sanapiah Faisal (2007:20) penelitian
deskriptif dimaksudkan untuk
eksplorasi dan klarifikasi mengenai
suatu fenomena atau kenyataan sosial
dengan jalan mendeskripsikan
sejumlah variabel yang berkenaan
dengan masalah dan unit yang
diteliti.
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org
9 Petika Sari, NIM: E1011151105
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian merupakan
wilayah atau instansi dimana peneliti
melakukan penelitian. Penelitian ini
dilakukan di Desa Bengkawan
Kecamatan Seluas Kabupaten
Bengkayang baik di kantor desa
maupun lingkungan desa. Beberapa
pertimbangan peneliti memilih lokasi
tersebut dikarenakan masih terdapat
masalah dalam partisipasi
masyarakat terutama dalam
partisipasi masyarakat dalam
musyawarah pengambilan keputusan
perencanaan pembangunan di Desa
Bengkawan. Waktu penelitian ini
dilaksanakan dari mulai bulan
September hingga bulan Oktober
2019.
3. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian merupakan
orang yang memberikan informasi
bagi peneliti. Berikut adalah subjek
penelitian penulis:
1. Kepala Desa Bengkawan
2. Ketua Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) Bengkawan
3. Tokoh Masyarakat Desa
Bengkawan (Dusun)
4. Pihak Kecamatan (Camat
Seluas)
5. Masyarakat Desa Bengkawan
(umum)
Adapun yang menjadi objek
penelitian ini adalah Partisipasi
Masyarakat Dalam Musyawarah
Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) di Desa Bengkawan
Kecamatan Seluas Kabupaten
Bengkayang.
4. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2012: 308)
teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data.
Teknik ini juga sebagai cara
mengungkapkan masalah yang akan
diteliti. Untuk memperoleh data yang
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org
10 Petika Sari, NIM: E1011151105
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN
akurat dan relevan serta dapat
dipertanggung jawabkan, data
penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
1. Teknik Observasi Langsung
Observasi yaitu kegiatan
pengamatan pada masalah di
lapangan oleh peneliti terhadap suatu
objek yang akan diteliti. Pada teknik
ini peneliti terjun langsung
kelapangan yaitu di Desa Bengkawan
untuk melakukan pengamatan
langsung bagaimana partisipasi
masyarakat pada setiap ada kegiatan
Musyawarah Desa maupun
musyawarah dusun untuk dapat
dikumpulkan dengan alat bantu
berupa pedoman observasi.
2. Teknik Wawancara (Interview)
Wawancara yaitu kegiatan
tanya jawab dimana peneliti dengan
menggunakan pedoman wawancara
secara langsung kepada narasumber
agar mendapatkan informasi yang
berkaitan dengan penelitian. Untuk
mengumpulkan data mengunakan
teknik wawancara, penulis
melakukan wawancara dengan
pihak-pihak yang telah ditentukan
sebagai informan dalam subjek
penelitian untuk dimintai keterangan-
keterangan terkait dengan masalah
partisipasi masyarakat dalam
musyawarah pengambilan keputusan
perencana pembangunan desa di
Desa Bengkawan saat melakukan
wawancara penulis menggunakan
alat bantu berupa pedoman
wawancara
3. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi yaitu kegiatan
untuk mempelajari, mengumpulkan
dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan masalah seperti dokumen
resmi, surat-surat, laporan, peraturan
dan kebijakan, serta mengambil
gambar obyek-obyek yang penting
untuk mendukung penelitan. Dalam
pengumpulan data menggunakan
teknik dokumentasi penulis
mengumpulkan dokumen yang
berkaitan dengan kegiatan
Musyawarah perencanaan
pembangunan desa
(MusrenbangDes) di Desa
Bengkawan Kecamatan Seluas
Kabupaten Bengkayang.
5. Instrumen dan Alat
Pengumpulan Data
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org
11 Petika Sari, NIM: E1011151105
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN
Instrument dalam penelitian ini
adalah peneliti itu sendiri, Supaya
pengumpulan data dalam penelitian
ini dapat maksimal, maka penulis
harus memiliki alat bantu atau
pendukung dalam pengumpulan data
dengan tujuan supaya keberhasilan
dalam sebuah penelitian dapat
dicapai. Berikut adalah alat bantu
pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah:
1. Alat untuk melakukan observasi
dalam penelitian ini antara lain
panduan observasi yang terdiri
atas chek list (daftar cek), alat
tulis, buku catatan dan kamera.
2. Alat untuk melakukan wawancara
antara lain panduan wawancara,
alat perekam, alat tulis, buku
catatan dan kamera.
3. Alat yang digunakan dalam
melakukan dokumentasi antara
lain mesin fotokopi, alat perekam,
mesin skan (scanner), dan kamera.
6. Keabsahan/Validitas Data
a. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan
untuk menguji kreadibilitas data
yang dilakukan dengan cara
mengecek data yang diperoleh dari
sumber-sumber yang ada yakni
dengan sumber-sumber yang
berbeda. Dalam penelitian ini, untuk
menuju kreadibilitas data maka
pengumpulan data dilakukan pada
objek-objek yang mendukung
terkumpulnya data.
b. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik oleh penulis
dimaksudkan untuk menguji
keabsahan data yang dilakukan
dengan mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik
yang berbeda.
7. Teknik Analisis Data
a. Reduksi Data (Data Reduction)
Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal yang
penting, dicari tema dan polanya.
Demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang
jelas dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya bila diperlukan.
b. Display Data (Data Display)
Display data atau penyajian
data dilakukan untuk memudahkan
dalam melihat gambaran baik secara
menyeluruh atau bagian-bagian
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org
12 Petika Sari, NIM: E1011151105
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN
tertentu dalam penelitian ini, maka
penyajian data bisa bentuk gambar
(bagan) ataupun uraian (narasi).
c. Penarikan Kesimpulan dan
Verifikasi (Conclusion Drawing
and Verification)
Peneliti berusaha mencari
makna dari data yang telah diperoleh.
Hal ini dilakukan sejak penelitian
memasuki lapangan dan proses
pengumpulan data, mencari pola,
tema dan hubungan persamaan
kemudian ditafsirkan dan dianalisis,
selanjutnya kegiatan tersebut
dilakukan verifikasi guna
mendapatkan kesimpulan.
D. Hasil Penelitian dan
Pembahasan
1. Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Desa
(MusrenbangDes) di Desa
Bengkawan Kecamatan Seluas
Kabupaten Bengkayang.
Musyawarah perencanaan
pembangunan desa
(MusrenbangDes) adalah forum
musyawarah tahunan Stakeholders
desa (pihak yang berkepentingan
untuk mengatasi permasalahan desa
dan pihak yang akan terkena dampak
hasil musyawarah) untuk
menyepakati rencana kegiatan tahun
anggaran berikutnya.
Berikut merupakan daftar
usulan prioritas perencanaan
pembangunan dalam Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Desa
(MusrenbangDes) Di Desa
Bengkawan Tahun 2019 dalam tabel
berikut:
Tabel Daftar Usulan Prioritas
Perencanaan Pembangunan dalam
MusrenbangDesa di Desa Bengkawan
Tahun 2019
No
Jenis
Kegiatan
Lokasi
(Nama
Dusun)
Target
(Volum
e)
1 2 3
A Fisik dan Prasarana
1 Pengerasan/Se
rtu Jalan
Preges Tadan
Dusun
Sungai
Biang
12 Km
2 Penggusuran
Jalan Menuju
RT 03 Inon
RT 03
Inon
4 Km
3 Peningkatan
Badan Jalan
Bumbung
(Box Culvert)
Bumbung
-Tadan
6 Km
4 Jembatan Besi
Sungai Biang
Sungai
Biang
Dusun
Sungai
Biang
80
Meter
5 Pos Kamling Desa
Bengkaw
an
12 Unit
6 Papan Data
Pemerintahan
Desa
Kantor
Desa
Bengkaw
an
1 Set
7 Renovasi
Jembatan
Gantung
Dusun
Bumbung
80
Meter
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org
13 Petika Sari, NIM: E1011151105
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN
Bumbung
8 Penggusuran
Jalan Menuju
RT 01
Kambih
RT 01
Kambih
3 Km
DUSUN BUMBUNG
1 Steher Riam
Bumbung
RT 01
Bumbung
1 Unit
2 Pagar Besi
Untuk Babi
RT 02
Tokot
20 Buah
DUSUN SIMPANG EMPAT
1 SDN 08
Kambih
RT 01
Kambih
6 Lokal
2 Perumahan
Guru
RT 01
Kambih
2 Lokal
3
Rumah
Kumuh
RT 01
Kambih
dan RT
02
Simpang
Empat
50 Buah
4 Rebat Beton RT 01
Kambih
200
Meter
5 Jalan Tani RT 02
Simpang
Empat
3 Km
6 Rumah
Kumuh
RT 03
Umbo
25 Unit
7 Pagar PAUD RT 02
Simpang
Empat
35
Meter
8 Pivanisasi RT 03
Umbo
900
Meter
DUSUN SUNGAI BIANG
1 Mesin
Perontok Padi
Desa
Bengkaw
an
9 Unit
2 Mesin
Perontok
Jagung
Desa
Bengkaw
an
9 Unit
3 Irigasi Desa
Bengkaw
an
4 Unit
4 PLN Desa
Bengkaw
an
14 Km
5 Pivanisasi Dusun
Sungai
Biang
12 Km
ADAT DESA
1 Aula Dusun
Sungai
1 Unit 8
x 12 M
Biang
2 Rumah
Pariwisata
Dusun
Sungai
Biang
6 Unit
3 Renovasi
Rumah Adat
Dusun
Sungai
Biang
1 Unit
4 Renovasi Alat
Musik
Dusun
Sungai
Biang
1 Unit
5 Tower Mini Desa
Bengkaw
an
1 Unit
6 Pemekaran
Dusun+RT
RT 02
Kerumbi
1 Dusun
dan 1
RT
7 WC umum Desa
Bengkaw
an
12 Buah
B Bidang
Pendidikan
1 Pagar Sekolah SDN 02
Bumbung
50
Meter
2 Akses Internet
(Wifi)
SMPN 02
Seluas
1 Unit
C Bidang Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga (PKK)
1 Data/Instruktu
r
PKK
Desa
Bengkaw
an
1 Buah
2 Data 10
Program PKK
PKK
Desa
Bengkaw
an
1 Buah
3 Laptop dan
Printer
PKK
Desa
Bengkaw
an
1 Unit
D Bdiang Kelompok Wanita Tani
(KWT)
1 Bibit Sayur-
Sayur
Koptan
Desa
Bengkaw
an
50 Bks
2 Sistem Untuk
Buat Tepung
Ubi
Koptan
Desa
Bengkaw
an
3 Unit
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org
14 Petika Sari, NIM: E1011151105
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN
3 Obat Untuk
Membuat
Jamur
Koptan
Desa
Bengkaw
an
50 Bks
E Bidang Peternakan
1 Sapi Desa
Bengkaw
an
27 Ekor
2 Kambing Desa
Bengkaw
an
90 Ekor
3 Babi Desa
Bengkaw
an
150
Ekor
F Bidang Penanggulangan Bencana
1 Mesin Air
Yamaha 15
PK dan Bodi
Boad
Desa
Bengkaw
an
2 Unit
2 Genset 5000
Watt
Desa
Bengkaw
an
2 Unit
G Bidang Kesehatan
1 Pemberian
Makanan
Tambahan
(PMT)
Desa
Bengkaw
an
12 Bln
2 Kostum Kader Desa
Bengkaw
an
40
Helai
3 PHBS
Bantuan
Penyuluhan
Desa
Bengkaw
an
1 Buah
4 Renovasi
Poskesdes
RT 01
Bumbung
1 Unit
5 Renovasi WC
Rumah Bidan
Dusun
Sungai
Biang
1 Unit
6 Lemari Obat RT 02
Simpang
Empat
1 Buah
7 Order RT 02
Simpang
Empat
6 Buah
8 Triplek RT 02
Simpang
Empat
10
Keping
Sumber: Kantor Desa Bengkawan
Tahun 2019. (Diolah 2019)
Berdasarkan tabel diatas, dapat
kita ketahui bersama bahwa dalam
tabel daftar usulan prioritas
perencanaan pembangunan
MusrenbangDes Desa Bengkawan
tahun 2019 terdapat banyak begiatan
pembangunan dan tersebar di
berbagai wilayah yang ada di Desa
Bengkawan. Berikut adalah gambar
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) tahun 2019 Desa
Bengkawan.
Dalam mencapai
keberhasilan pembangunan maka ada
aspek atau hal-hal yang harus
diperhatikan, yang terpenting yaitu
keterlibatan masyarakat didalam
proses perencanaan pembangunan
tersebut. Keterlibatan masyarakat
inilah yang disebut dengan istilah
partisipasi. Dalam perencanaan
pembangunan partisipasi masyarakat
berarti keikutsertaan masyarakat
untuk mengikuti alur perencanaan
pembangunan itu sendiri menurut
Cohen dan Uphoff (dalam
Dwiningrum, 2011:61) dibedakan
kedalam empat bentuk yaitu
partisipasi dalam pengambilan
keputusan, partisipasi dalam
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org
15 Petika Sari, NIM: E1011151105
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN
pelaksanaan, partisipasi dalam
pemanfaatan, dan partisipasi dalam
evaluasi. Sebagaimana teori yang
dikemukan oleh Cohen dan Uphoff
diatas yang membedakan partisipasi
menjadi beberapa bentuk. Salah
satunya adalah partisipasi dalam
pengambilan keputusan dengan
indicator sebagai berikut:
1. Partisipasi Kehadiran Masyarakat
Dalam Musyawarah Pengambilan
Keputusan Perencanaan
Pembangunan di Desa
Bengkawan Kecamatan Seluas
Kabupaten Bengkayang.
Partisipasi kehadiran
masyarakat dalam musyawarah atau
rapat adalah ketersediaan masyarakat
untuk datang menghadiri rapat,
diskusi, atau musyawarah yang
diadakan pemerintah atau pihak
penyelenggara pembangunan.
Kehadiran masyarakat dalam
musyawarah atau rapat yang
diadakan dalam perencanaan
pembangunan menjadi sangat
penting. Dengan kehadirannya,
masyarakat akan dapat menentukan
layak atau tidak layaknya
perencanaan pembangunan yang
ditawarkan, serta masyarakat akan
berbagi pendapat dengan saran
didalam musyawarah perencanaan
pembangunan guna mencapai tujuan
yang diharapkan. Partisipasi berupa
kehadiran rapat ini jika dilihat dalam
musyawarah dusun dan musrenbang
proses pengambilan keputusan
perencanaan pembangunan sebagian
besar hanya diikuti oleh pihak yang
terkait, kurang terlibatnya
masyarakat yang ada di Desa
Bengkawan.
2. Partisipasi Masyarakat Dalam
Diskusi Musyawarah
Pengambilan Keputusan
Perencanaan Pembangunan di
Desa Bengkawan Kecamatan
Seluas Kabupaten Bengkayang.
Partisipasi masyarakat
dalam diskusi musyawarah adalah
suatu pertukaran pemikiran, gagasan
dan pendapat antara masyarakat dan
pemerintah desa yang bertujuan
untuk mencari kesepakatan
perencanaan pembangunan dalam
pengambilan keputusan. Diskusi
didalam musrenbang desa terjadi
antara pemerintah desa dan
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org
16 Petika Sari, NIM: E1011151105
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN
masyarakat serta tokoh-tokoh
masyarakat seperti dusun, RT dan
tokoh masyarakat lain yang ikut
diundang dalam musrenbang Desa
Bengkawan dalam hal membahas
usulan-usulan perencanaan
pembangunan serta dalam
pengambilan keputusan untuk
pembangunan apa yang akan
diprioritaskan dari berbagai usulan
yang diajukan.
3. Partisipasi Masyarakat Dalam
Sumbangan Pemikiran Di
Musyawarah Pengambilan
Keputusan Perencanaan
Pembangunan di Desa
Bengkawan Kecamatan Seluas
Kabupaten Bengkayang.
Partisipasi masyarakat
dalam sumbangan pemikiran berupa
penyampaian gagasan atau pendapat
serta saran yang disampaikan
masyarakat dalam rapat atau
musyawarah yang diadakan. Dengan
adanya sumbangan pemikiran yang
diberikan masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan perencanaan
pembangunan, maka pemerintah
dalam hal ini sebagai pihak
penyelenggara pembangunan dapat
menyerap keinginan dan kebutuhan
masyarakat itu sendiri. Sehingga
hasil dari pengambilan keputusan
perencanaan pembangunan dan
pembangunan tersebut dapat
menyentuh kebutuhan masyarakat
dan sesuai dengan harapan. Dalam
hal proses pengambilan keputusan
terhadapap musyawarah perencanaan
pembangunan di Desa Bengkawan,
sebagian besar masyarakat tidak ikut
serta dalam proses penyampaian
sumbangan pemikiran secara
langsung dalam forum
musrenbangdes.
4. Partisipasi Masyarakat Dalam
Memberi Tanggapan Atau
Penolakan Terhadap Program
Yang Ditawarkan Dalam
Musyawarah Pengambilan
Keputusan Perencanaan
Pembangunan di Desa
Bengkawan Kecamatan Seluas
Kabupaten Bengkayang.
Partisipasi berupa tanggapan
atau penolakan terhadap program
yang ditawarkan dapat berupa
penyampaian pertimbangan serta
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org
17 Petika Sari, NIM: E1011151105
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN
keberatan, kekurangan dan
kelemahan, maupun kendala dan
hambatan yang dirasakan oleh
masyarakat dalam pembangunan
yang akan direncanakan. Dengan
adanya partisipasi berupa tanggapan
atau penolakan suatu program yang
ditawarkan diharapkan pemerintah
maupun masyarakat memperoleh
hasil yang optimal dari sebuah
perencanaan pembangunan dengan
adanya pertimbangan-pertimbangan
terhadap program yang ditawarkan
berdasarkan kacamata masyarakat
setempat.
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh peneliti dengan
judul skripsi “Partisipasi Masyarakat
Dalam Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (MusrenbangDes) di
Desa Bengkawan Kecamatan Seluas
Kabupaten Bengkayang dapat ditarik
kesimpulan melalui hasil penelitian
sebagai berikut:
1. Partisipasi masyarakat dalam
kehadiran rapat dalam
musyawarah pengambilan
keputusan perencanaan
pembangunan dinyatakan sangat
rendah. Rendahnya partisipasi
masyarakat dalam kehadiran rapat
dipengaruhi oleh kurangnya
sosialisasi kepada masyarakat
terhadap kegiatan pengambilan
keputusan, serta sikap masyarakat
yang acuh tak acuh terhadap
kegiatan yang dilaksanakan oleh
pemerintah desa yang berkaitan
dengan musyawarah pengambilan
keputusan perencanaan
pembangunan desa. Dikarena
didalam musrenbangdes
masyarakat yang hadir hanya
perwakilan itupun hanya hadir
satu orang setiap dusun-dusun dan
yang terlibat dalam pengambilan
keputusan hanya tokoh
masyarakat yaitu dusun, RT dan
tokoh masyarakat lainnya.
2. Partisipasi masyarakat dalam
diskusi musyawarah pengambilan
keputusan perencanaan
pembangunan dalam
musrenbangdes tidak ada,
dikarenakan masyarakat tidak
hadir dalam musrenbangdes.
Namun masih ada beberapa
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org
18 Petika Sari, NIM: E1011151105
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN
masyarakat yang berpartisipasi
dengan diskusi sehari-hari baik
kepada RT nya atau dusun untuk
menyampaikan aspirasi atau saran
mereka untuk perencanaan
pembangunan. Walaupun dalam
diskusi musyawarah pengambilan
keputusan perencanaan
pembangunan masyarakat yang
terlibat hanya beberapa orang dari
yang seharusnya.
3. Partisipasi masyarakat dalam
memberikan sumbangan
pemikiran di musyawarah
pengambilan keputusan
perencanaan pembangunan sangat
rendah. Hal ini dipengaruhi oleh
sedikitnya masyarakat yang hadir
dalam rapat musrenbangdes.
Namun demikian masih ada
beberapa masyarakat yang
menyampaikan pemikiran mereka
meskipun hanya melalui diskusi
sehari-hari bersama RT atau
dusun dikarenakan setiap dusun di
Desa Bengkawan dalam
musyawarah dusun tidak
dilaksanakan hal tersebutlah juga
yang menjadi pengaruh kurangnya
masyarakat untuk memberikan
sumbangan pemikiran mereka
terhadap perencanaan
pembangunan di Desa
Bengkawan.
4. Partisipasi masyarakat berupa
tanggapan dan penolakan terhadap
program yang ditawarkan tidak
ada penolakan, hal ini dipengaruhi
karena masyarakat yang hadir
dalam musrenbangdes
pengambilan keputusan
perencanaan pembangunan sangat
kurang sedangkan usulan-usulan
perencanaan pembangunan yang
dibahas dalam pengambilan
keputusan di musrenbangdes juga
pembangunan yang berdasarkan
dari apa yang dilihat dusun dan
apa yang di sarankan oleh
beberapa masyarakat. Dan
masyarakat biasanya hanya
menerima saja hasil apapun
keputusan pemerintah desa dalam
menentukan pembangunan apa
yang akan dibangun karena
menurut mereka apa yang
diputuskan pemerinta desa
mungkin sudah dipertimbangkan
dan disesuaikan dengan anggaran
dana yang tersedia.
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org
19 Petika Sari, NIM: E1011151105
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN
2. Saran
Adapun saran yang dapat
peneliti berikan setelah melakukan
penelitian dengan judul skripsi
“Partisipasi Masyarakat Dalam
Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (MusrenbangDes) di
Desa Bengkawan Kecamatan Seluas
Kabupaten Bengkayang adalah
sebagai berikut:
1. Dalam meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam kehadiran
rapat, pemerintah desa harus
melakukan sosialisasi secara
menyeluruh dan menggunakan
media informasi yang dapat
diakses oleh siapapun. Serta
menegaskan kembali bahwa setiap
musyawarah terutama
musyawarah dusun harus
dilaksanakan untuk
mengumpulkan saran dan
mendengarkan aspirasi-aspirasi
masyarakat demi kemajuan dan
kepentingan bersama untuk Desa
Bengkawan. Terutama dalam
proses pengambilan keputusan
pemerintah desa harus
mengesampingkan kepentingan
pribadi dan kelompok dalam
penglibatan masyarakat untuk
sebuah keputusan yang diambil.
2. Dalam meningkatkan partisipasi
masyarakat untuk terlibat dalam
diskusi pengambilan keputusan
pemerintah desa harus melibatkan
masyarakat untuk hadir dalam
musyawarah agar dapat bertukar
pendapat mengenai pengambilan
keputusan apa yang tepat untuk
perencanaan pembangunan dan
pembangunan apa yang akan
dibangun untuk kepentingan
bersama mengedepankan
kebutuhan masyarakat.
3. Dalam meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam memberikan
sumbangan pemikiran pemerintah
harus dapat memberikan
kesempatan kepada masyarakat
untuk menyampaikan apa yang
mereka pikirkan untuk
pembangunan yang mereka
butuhkan dan bagaimana
seharusnya agar dapat disaring
untuk didiskusikan bersama agar
memperoleh hasil keputusan yang
baik.
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org
20 Petika Sari, NIM: E1011151105
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN
3. Dalam meningakatkan partisipasi
masyarakat dalam memberikan
tanggapan dan penolakan terhadap
program yang ditawarkan,
pemerintah harus selalu
melibatkan masyarakat dalam
setiap musyawarah terutama
musyawarah pengambilan
keputusan perencanaan
pembangunan, dan masyarakat
juga harus merubah sikap mereka
yang cenderung bodo amat acuh
tak acuh terhadap program dan
musyawarah yang diadakan oleh
desa serta masyarakat yang
cenderung diam pasrah dengan
segala keputusan, dan
ketidakaktifan mereka dalam
melibatkan diri dalam
pengambilan keputusan terhadap
perencanaan pembangunan yang
ada di Desa Bengkawan, dengan
lebih aktif melibatkan diri dalam
setiap kegiatan pengambilan
keputusan masyarakat akan lebih
peka terhadap pembangunan.
4. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian
ini, penulis melakukan pendekatan
secara terbuka dengan komunikasi
yang baik, namun terdapat beberapa
hal yang menjadi keterbatasan
penelitian ini yaitu, sulitnya
menemui informan, dan dalam
mengumpulkan data serta teknik
analisis data yang dilakukan untuk
berusaha menjawab berbagai
permasalahan dalam penelitian ini.
Penulis juga menyadari sepenuhnya
bahwa penelitian yang dilakukan
dalam penyusunan skripsi ini belum
sempurna dan masih banyak
kekurangannya karena keterbatasan
dan pengetahuan penulis.
Walaupun demikian, dalam
proses pelaksanaan penelitian ini
peneliti banyak di bantu oleh pihak
yang berkaitan yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah
membantu. Penulis juga berharap
agar hasil penelitian berupa skripsi
ini dapat menjadi bahan bacaan
sebagai referensi dalam pembuatan
karya ilmiah lainnya bagi penelitian
berikutnya.
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org
21 Petika Sari, NIM: E1011151105
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN
F. DAFTAR PUSTAKA
1. Sumber Buku
Adisasmita Rahardjo. 2006.
Pembangunan Pedesaan dan
Perkotaan Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Afiffuddin. 2010. Pengantar
Administrasi Pembangunan.
Bandung: Alfabeta.
Anggara Sahya & Sumatri Li. 2016.
Administrasi Pembangunan
teori dan Praktik. Bandung:
CV Pustaka Setia.
Dwiningrum, Siti Irene Astuti
(2011). Desentralisasi dan
Partisipasi Masyarakat dalam
Pendidikan. Yogyakarta,
Pustaka Pelajar.
Fahmi. Ilham. 2016. Teori dan
Teknik Pengambilan
Keputusan: Kualitatif dan
Kuantitatif. Jakarta: Rajawali
Pers.
Listyaningsih.2014. Administrasi
Pembangunan Pendekatan
Konsep dan
Implementasi.Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Mardikanto. Totok, dan Poerwoko
Soebianto. 2015.
Pemberdayaan Masyarakat
dalam Perspektif Kebijakan
Publik. Bandung: Alfabeta.
Muluk Khairul. 2010. Menggugat
Partisipasi Publik Dalam
Pemerintahan Daerah.Malang.
Bayumedia Publishing.
Ngusmanto. 2015. Pemikiran dan
Praktik Administrasi
Pembangunan. Jakarta:
MitraWacana Media.
Nugroho Iwan. 2012. Pembangunan
Wilayah Perspektif Ekonomi
Sosial dan Lingkungan.
Jakarta: LPJES
Salusa, J. 2008. Pengambilan
Keputusan Strategi: Untuk
Organisasi Publik dan
Organisasi Nonprofit. Jakarta:
Rajawali Pers.
Siagian, Sondang P. 2014.
Administrasi Pembangunan
Konsep Dimensi dan
strateginya. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sjafrizal. 2016. Perencanaan
Pembangunan Daerah Dalam
Era Otonomi. Jakarta: Rajawali
Pers.
Soetomo. 2009. Pembangunan
Masyarakat Merangkai Sebuah
Kerangka. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Soetomo. 2013. Strategi-Strategi
Pembangunan Masyarakat.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Solekhan. Moch. 2014.
Penyelenggaraan Pemerintah
Desa Berbasis Partisipasi
Masyarakat. Malang: Setara
Press.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Usman Sunyoto. 1998.
Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wahidi, Roestanto. 2013. Potret
Pmbangunan Infrastruktur
Jalan dan Jembatan di
Indonia. Bogor: Kekal Press.
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org
22 Petika Sari, NIM: E1011151105
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN
2. Sumber Internet.
Amanda Sicilia Nur”ana Sudirman.
2019. Partisipasi Masyarakat
Dalam Pembangunan Desa
Sangat Tertinggal. Diakses 03
Juli 2019. Pada:
http://digilib.unila.ac.id..
Jogloabang. 2017. Peraturan
Menteri Desa No 2 Tahun 2015
Tentang Pedoman
Musyawarah Desa. Diakses 02
September 2019. Pada:
https://www.jogloabang.com.
Lukmanul Hakim, S.Ag. M.Si. 2017.
Partisipasi Masyarakat Dalam
Pembangunan Desa Sukamerta
Kecamatan Rawamerta
Kabupaten Kerawang. Diakses
02 juli 2019. Pada:
https://journal.unsika.ac.id.
Rizal Andreeyan. 2014. Studi
Tentang Partisipasi Masyarakat
Dalam Pelaksanaan
Pembangunan Di Kelurahan
Sambutan Kecamatan
Sambutan Kota Samarinda.
Diakses 03 juli 2019. Pada:
http://ejournal.an.fisip-
unmul.ac.id.