26

Click here to load reader

Partus Percobaan Dibandingkan Caesar Berulang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Partus Percobaan Dibandingkan Caesar Berulang

PARTUS PERCOBAAN DIBANDINGKAN CAESAR

BERULANG : APAKAH PASIEN TELAH MEMBUAT

KEPUTUSAN YANG SUDAH DIINFORMASIKAN

SEBELUMNYA?

Tujuan

Sebagian besar wanita memenuhi syarat partus percobaan setelah caesar

(TOLAC) menjalani sectio caesar elektif berulang (ERCS). Kami berhipotesis

bahwa hal ini sebagian besar dikarenakan kurangnya edukasi pasien

Desain penelitian

Penelitian ini adalah suatu studi prospektif pada wanita yang datang di RS kami

dari bulan November 2010 hingga Juli 2011 yang termasuk kandidat TOLAC.

Wanita tersebut mengisi kuesioner sebelum dijadwalkan menjalani ERCS atau

sebelum TOLAC. Penelitian ini menggunakan uji X2 dan Student t-test

Hasil

Penelitian meliputi 155 wanita, 87 untuk TOLAC dan 68 untuk ERCS. Wanita

pada kedua kelompok menunjukkan kurangnya pengetahuan mengenai resiko dan

keuntungan dari TOLAC dan ERCS. Saat pasien mendapat saran dari petugas

kesehatan untuk menjalani ERCS, hanya sedikit yang memilic TOLAC dan

petugas kesehatan mempengaruhi pengambian keputusan ini

Kesimpulan

Kandidat TOLAC hanya sedikit mengetahui resiko dan keuntungan yang

berhubungan dengan cara persalinannya dan petugas mempengaruhi pengambilan

keputusan ini

Kata kunci

Informed consent, sectio caesar berulang, partus percobaan

Page 2: Partus Percobaan Dibandingkan Caesar Berulang

Pada tahun 1916, Dr. Erwin Cragin pernah mengeluarkan suatu

pernyataan, “sekali caesar, akan selalu caesar”. Kata-katanya yang dimaksudkan

untuk memperingatkan ahli bedah untuk menghindari "pembedahan obstetrik

yang radikal" ini kecuali memang diperlukan untuk menghindari bahaya operasi

ulang. Namun, selama 100 tahun terakhir, saat sectio caesar menjadi pilihan yang

relatif aman, konteks dari kata-katanya telah menghilang. Jika seorang wanita

memiliki riwayat melahirkan dengan caesar sebelumnya, persalinan caesar

selanjutkan akan direkomendasikan.

Pendekatan “ya atau tidak sama sekali (all or nothing)” ini pertama kali

dipertanyakan pada tahun 1950 oleh suatu publikasi review dari Rumah Sakit

Bersalin M. Hague di New Jersey. Penulis menyajikan setidaknya 100 kasus

persalinan pervaginam yang sukses setelah sectio caesar sebelumnya kepada

Asosiasi Medis Amerika, hal ini menimbulkan banyak perdebatan. Tingkat

persalinan pervaginam setelah sectio caesar (VBAC) menjadi fluktuatif selama

beberapa tahun karena para dokter dipandu oleh perubahan-perubahan

rekomendasi dari berbagai organisasi dan komunitas medikolegal.

Pada awal tahun 1980an, tingkat VBAC berada pada kisaran kurang dari

5% di seluruh belahan negara, yang menginspirasi diadakannya Konferensi

Pengembangan Konsensus dari National Institutes of Health (NIH). Pada

pertemuan ini, kebutuhan mengenai sectio caesar berulang dapat terjawab, dan

ditetapkan guideline yang berisi pada situasi apa VBAC dapat diterapkan. Sebagai

akibatnya, tingkat VBAC meningkat secara terus-menerus dan puncaknya pada

tahun 1996, sekitar 28.3% setelah publikasi dari American College of Obstetrician

and Gynecologist (ACOG) yang menyatakan bahwa “dengan tidak adanya

kontraindikasi, seorang wanita dengan 1 riwayat persalinan dengan insisi

transversal bawah pada uterus adalah kandidat untuk VBAC dan sebaiknya

dikonseling dan dimotivasi untuk menjalani partus percobaan.” Namun,

peningkatan ini hanya bertahan dalam waktu singkt dan segera mulai menurun

setelah publikasi tertulis pada tahun yang sama yang menekankan pada

meningkatnya komplikasi setelah partus percobaan yang gagal. Tren yang

Page 3: Partus Percobaan Dibandingkan Caesar Berulang

menurun ini berlanjut setelah publikasi guideline ACOG yang terbaru pada tahun

1999 yang menyatakan, “VBAC sebaiknya dilakukan di institusi yang

diperlengkapi untuk mengatasi keadaan darurat dengan dokter-dokter yang dapat

segera/siap melakukan tindakan kegawatdaruratan”

Bahkan penurunan tersebut masih dapat terihat setelah publikasi dari

artikel pada tahun 2001, yang memeriksa risiko ruptur uteri dan komplikasi-

komplikasi postpartum sehubungan dengan induksi persalinan. Pada tahun 2006,

tingkat VBAC mencapai 8.7% dan seiring dengan terus menurunnya tingkat

VBAC, tingkat sectio caesar semakin meningkat di seluruh belahan negara dan

mencapai hampir 33% pada tahun 2007.

Salah satu tujuan utama dari konferensi konsensus NIH yang terbaru pada tahun

2010 adalah untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor non-medis pada pola

pelaksanaan partus percobaan setelah caesar (TOLAC). Sifat dan cakupan

pengambilan keputusan yang tepat dan pengaruh tenaga kesehatan akan digali

lebih dalam. Guideline ACOG tahun 1999 menyatakan bahwa “setelah melalui

konseling yang menitikberatkan pada risiko individual dan keuntungan dari

VBAC, keputusan yang tepat untuk melaksanakan prosedur ini atau menjalani

persalinan caesar berulang, harus diambil oleh sang wanita dan dokternya.”

Bertentangan dengan guideline ini, literatur mengindikasikan kurangnya

edukasi pada pasien dan kurangnya diskusi dengan dokter sering dikaitkan dengan

pemilihan cara persalinan caesar berulang. Penelitian terbaru juga menyebutkan

bahwa pasien sangat dipengaruhi oleh opini dari dokternya. Yang terpenting,

walaupun konsep ini telah disebutkan dalam studi-studi sebelumnya, konsensus

NIH menemukan kurangnya data yang mendokumentasikan sejauh mana

kekurangan tersebut.

Penelitian kami berusaha untuk mengisi kesenjangan yang penting ini dan

meneliti hipotesis rendahnya tingkat VBAC nasional sebagai akibat dari tidak

sempurnanya informed consent mengenai risiko dan keuntungan partus

percobaan.

Page 4: Partus Percobaan Dibandingkan Caesar Berulang

Bahan dan metode

Penelitian kami adalah suatu studi observasional, prospektif, yang telah diakui

oleh dewan peninjau insititusional, yang meneliti wanita yang datang ke Rumah

Sakit Bersalin Roosevelt antara November 2010 dan Juli 2011 yang memenuhi

kriteria TOLAC. Wanita tersebut dieksklusikan jika mereka memiliki 1 riwayat

sectio caesar sebelumnya, bekas sectio caesar klasik, miomektomi, kehamilan

multipel atau komplikasi-komplikasi obstetrik at medis lainnya yang dapat

menghalangi partus percobaan.

Mereka mendapat perawatan antenatal dan konseling di praktek pribadi

dokter atau di klinis kami. Kuesioner diberikan pada wanita yang pernah datang

ke unit obstetrik miliki kami baik yang menjalani persalinan dengan caesar

berulang maupun yang datang untuk menjalani partus percobaan. Sebagian besar

pasien TOLAC melengkapi isi kuesioner setelah mereka mendapat anestesi

epidural. Kuesioner tidak diberikan pada wanita yang mendapat medikasi dengan

narkotik. Lampiran menunjukkan beberapa pertanyaan sampel yang relevan yang

terdapat dalam kuesioner. Kuesioner lengkap dapat dilihat di Apendiks. Poin

spesifik dalam penyelidikan diantaranya: demografis, riwayat caesar sebelumnya,

tujuan keluarga berencana, preferensi dari tenaga kesehatan, faktor yang

mempengaruhi pilihan pasien, risiko dan keuntungan dari sectio caesar berulang

elektif (ERCS) dan TOLAC.

Pengetahuan pasien mengenai risiko dan keuntungan dinilai dengan poin

kunci yang terdapat di buletin praktik ACOG no.115 yang dipublikasikan pada

bulan Agustus 2010, “Persalinan Pervaginam Setelah Persalinan Caesar”. Data

dianalisis dengan uji X2 dan Fischer exact.

Hasil

Penelitian mencakup sebanyak 155 wanita, 87 orang dengan TOLAC dan 68

dengan ERCS. Tidak ada perbedaan yang bermakna secara statistik berkaitan

dengan usia, tingkat pendidikan, etnis dan tipe tenaga kesehatan antar kelompok.

Page 5: Partus Percobaan Dibandingkan Caesar Berulang

Seperti terlihat dalam tabel 1, lebih dari 75% wanita berusia di atas 30 tahun pada

kedua kelompok dan setidaknya 75% subjek memiliki hubungan atau tingkat yang

lebih tinggi. Empat puluh persen pasien di kedua kelompok melakukan

pemeriksaan antenatal di klinik kami, dan sekitar 60% pasien ditangani oleh

dokter privat. Sekitar 46% pasien di kedua kelompok mengklasifikasikan diri

mereka sendiri sebagai kulit putih dan 20 – 30% Hispanik.

Pasien menunjukkan suatu kekurangan pengetahuan secara keseluruhan

mengenai risiko dan keuntungan TOLAC dan ERCS. Hanya 13% dari pasien

dengan TOLAC dan 4% pasien dengan ERCS yang mengetahui kesempatan

TOLAC yang berhasil sebesar 60 – 80%, dimana mayoritas di kedua kelompok

(54% di kelompok TOLAC dibanding 73% di kelompok ERCS) menyebutkan

bahwa mereka tidak mengetahuinya (tabel 2). Empat puluh sembilan pasien

TOLAC dan 26% pasien ERCS mengetahui risiko ruptur uteri sebesat 0.5 – 1%,

dimana mayoritas pasien dengan ERCS (64%) menyebutkan bahwa mereka tidak

mengetahui apa risiko dari ruptur uteri saat TOLAC (tabel 3). Selain itu, 52%

pasien yang menjalani ERCS tidak tahu bahwa penyembuhan pasca caesar lebih

lama daripada setelah persalinan pervaginam (tabel 4), dan 46% tidak tahu

mengenai komplikasi pada setiap caesar yang berhasil (tabel 5). Dua puluh persen

dari pasien ERCS percaya bahwa indikasi riwayat caesar sebelumnya tidak

memiliki peran apa-apa terhadap kesempatan mereka untuk melakukan persalinan

pervaginam dengan sukses, dimana 32% lainnya tidak tahu apakah indikasi

memiliki pengaruh (tabel 6).

Bila ditanya mengenai risiko yang berkaitan dengan ERCS dibandingkan

dengan TOLAC, setidaknya 50% wanita di kedua kelompok sadar bahwa terdapat

suatu risiko yang lebih besar untuk kerusakan organ, perdarahan eksesif dan

infeksi. Namun, hanya 30% atau kurang yang mengetahui bahwa ERCS

berhubungan dengan peningkatan risiko kematian maternal, gangguan respirasi

neonatus dan perawatan bayi di NICU (tabel 7)

Saat pasien menerima masukan dari dokternya untuk menjalani ERCS, 19

dari 22 (86%) memilih ERCS, dimana bila pasien tersebut menerima rekomendasi

Page 6: Partus Percobaan Dibandingkan Caesar Berulang

dokter untuk TOLAC, 36 dari 46 (78%) memilih TOLAC (tabel 8). Diantara

pasien yang mengaku tidak mendapat masukan apapun dari dokternya, 50%

memilih TOLAC dan 50% memilih ERCS (tabel 8).

Pembahasan

Wanita pada kedua kelompok kurang diinformasikan mengenai risiko dan

keuntungan dari TOLAC dan ERCS, terutama pada wanita di kelompok ERCS.

Secara spesifik, pasien kami tidak familiar dengan kesempatan untuk

terlaksananya TOLAC dengan sukses, pengaruh indikasi riwayat sectio caesar

sebelumnya, risiko ruptur uteri, meningkatnya lama perawatan pada ERCS

dibanding TOLAC dan meningkatnya risiko kematian maternal, gangguan

respirasi neonatus dan perawatan bayi di NICU karena ERCS. Selain itu, bila

pasien kami merasa bila dokternya memiliki suatu preferensi tindakan, dia akan

memilih cara persalinan tersebut, sedangkan bila pasien merasa dokternya kurang

perhatian/acuh tak acuh atau bila mereka yang kurang memperhatikan preferensi

dokternya, 50% akan memilih satu cara dan 50% memilih yang lainnya.

Kuesioner kami berkaitan dengan informasi dari Bulletin American

Congres of Obstetricians and Gynaecologist edisi Agustus 2010. Sumber ini

digunakan secara luas digunakan oelh seluruh dokter obstetri dan ginekologi di

Amerika Serikat. Menurut Guideline Perawatan Perinatal yang dipublikasikan

oleh organisasi yang sama, pasien dengan kehamilan tanpa komplikasi sebaiknya

melakukan pemeriksaan di dokter setiap 4 minggu saat usia kehamilan kurang dari

28 minggu, setiap 2 minggu saat usia kehamilan 28 – 36 minggu dan setiap

minggu saat usia kehamilan 36 minggu atau lebih. Hal ini memungkinkan

kesempatan terciptanya suatu konselong, terutama pada akhir kehamilan.

Informed consent diartikan sebagai suatu proses komunikasi dimana

pasien diberikan suatu informasi dan pengambilan keputusan secara sadar perihal

menerima atau menolak suatu tindakan medis dan saat ini menjadi pedoman bagi

pelaksanaan praktek medis. Proses ini terdiri atas banyak proses kolaboratif antara

dokter dan pasien yang dimaksudkan untuk memfasilitasi pasien supaya dapat

Page 7: Partus Percobaan Dibandingkan Caesar Berulang

menentukan pilihannya secara mandiri/otonom. Responden pada penelitian kami

menunjukkan suatu ketidaksempurnaan di area komprehensi, suatu prinsip utama

yang ada dalam informed consent. Mereka kurang menyadari dan memahami

mengenai situasi dan kemungkinan-kemungkinan seputar keadaan mereka sendiri.

Dari data yang kami peroleh, diketahui bahwa bias dari tenaga medis dapat

mempengaruhi opini beberapa pasien, yang seharusnya tidak memberikan

pengaruh pada pengambilan keputusan pasien secara volunter.

Data kami diperoleh dari suatu institusi dengan tingkat VBAC yang tinggi

sebesar 33% dan populasi yang secara umum berusia lebih tua dan memiliki

tingkat pendidikan yang tinggi dibandingkan rata-rata warga Amerika Serikat.

Hasil yang kami peroleh merepresentasikan suatu populasi yang telah mendapat

informasi dengan lebih baik, yang mengindikasikan bahwa terdapat suatu gap

pengetahuan yang luas di negara ini. Kami mengakui bahwa sampel kami relatif

kecil dan kurang memiliki standar skonseling untuk kedua kelompok pasien dan

kuesioner itu sendiri. Peneltiian kami bisa dipergunakan sebagai penelitian

pendahuluan dari pola praktek berlangsung saat ini yang diharapkan dapat

memicu ketertarikan dalam hal studi seputar informed consent kepada pasien yang

berpeluang melakukan TOLAC. Studi yang akan datang diharapkan dapat

mengevaluasi gaya konseling dan cara-cara pengambilan keputusan dan

pengaruhnya dalam pemilihan cara persalinan dan dasar pengetahuan bagi sang

pasien.

Page 8: Partus Percobaan Dibandingkan Caesar Berulang

LAMPIRAN

Contoh pertanyaan

1. Apakah Anda merasa dokter / bidan Anda lebih memilih salah satu metode

persalinan dibanding yang lain?

□ Dokter / bidan tidak memiliki preferensi

□ Dokter / bidan memilih supaya saya melakukan sectio caesar berulang

□ Dokter / bidan memilih supaya saya mencoba persalinan pervaginam

□ Dokter / bidan tidak mengungkapkan pendapat satu atau lain cara

2. Jika saya mencoba untuk persalinan pervaginam, kemungkinan

keberhasilan secara keseluruhan adalah:

□ 1-5%

□ 20-40%

□ 40-60%

□ 60-80%

□ 90%

□ Tidak tahu

3. Jika saya mencoba untuk dilakukan persalinan pervaginam risiko bahwa

rahim saya akan ruptur

(pembukaan bekas luka di rahim) adalah:

□ 0,5-1%

□ 5-10%

□ 10-20%

□ 50%

□ Tidak tahu

4. Pemulihan setelah melahirkan pervaginam dibandingkan sectio caesar

berulang adalah:

□ Sama

□ Lebih lama untuk sectio caesar berulang

□ Lebih lama untuk persalinan pervaginam

□ Saya tidak tahu

Page 9: Partus Percobaan Dibandingkan Caesar Berulang

5. Risiko bahwa saya memiliki komplikasi yang meningkat setiap kali saya

melakukan operasi caesar:

□ Ya

□ Tidak ada

□ Saya tidak tahu

6. Alasan mengapa riwayat caesar saya penting dalam menentukan

kesempatan melakukan VBAC yang sukses

□ Ya

□ Tidak ada

□ Saya tidak tahu

7. Risiko mana yang lebih besar pada caesar berulang dibanding VBAC.

Silakan pilih

□ Kematian ibu

□ Kematian bayi

□ Cedera organ (pada ibu)

□ perdarahan (pada ibu)

□ Infeksi (pada ibu)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data demografik

Variabel TOLAC ERCS Nilai P

Usia, tahun

18-25

26-29

30-34

35-40

40

(n =87)

5 (6%)

12 (14%)

33 (38%)

31 (36%)

6 (7%)

(n=68)

4 (6%)

5 (7%)

24 (35%)

28 (41%)

7 (10%)

.5

.2

.4

.3

.3

Pendidikan

<12 tahun

SMA

(n=87)

6 (7%)

11 (16%)

(n=68)

2 (3%)

6 (9%)

.2

.3

Page 10: Partus Percobaan Dibandingkan Caesar Berulang

Diploma

Sarjana

Magister

Tingkat lebih tinggi

7 (8%)

30 (34%)

25 (29%)

8 (9%)

10 (15%)

24 (35%)

17 (25%)

9 (13%)

.1

.5

.3

.3

Penyedia Layanan

Rumah Sakit

Dokter Pribadi

Bidan Pribadi

(n=80)

31 (39%)

46 (58%)

3 (4%)

(n=68)

27 (40%)

41 (63%)

0 (0%)

.5

.4

-

Etnis

Putih

Hitam

Asia

Hispanik

Lain-lain

(n=87)

40 (46%)

7 (8%)

7 (8%)

26 (30%)

7 (8%)

(n=68)

32 (47%)

10 (15%)

6 (9%)

15 (22%)

5 (7%)

.5

.1

.5

.2

.6

Tabel 2. “Bila saya mencoba persalinan pervaginam, kesempatan saya untuk

berhasil sebesar ...”

Pilihan TOLAC (n=85) ERCS (n=67)

1-5%

20-40%

40-60%

60-80%

90%

Tidak tahu

0

0

14 (16%)

11 (13%)

14 (16%)

46 (54%)

6 (9%)

4 (6%)

5 (7%)

3 (4%)

0

49 (73%)

Tabel 3. “Bila saya mencoba persalinan pervaginam (VBAC), peluang uterus saya

akan ruptur (jaringan parut akan terbuka) sebesar ...”

Pilihan TOLAC

(n=83)

ERCS

(n=66)

0.5-1 %

5-10%

40 (49%)

5(6%)

17 (26%)

2 (3%)

Page 11: Partus Percobaan Dibandingkan Caesar Berulang

10-20%

50%

Tidak tahu

0

1 (1%)

37 (45%)

1 (2%)

4 (6%)

42 (64%)

Tabel 4. “Pemulihan saya setelah persalinan pervaginam yang sukses dibanding

sectio caesar berulang adalah ...”

Pilihan TOLAC

(n=84)

ERCS

(n=65)

Sama

Lebih lama Caesar berulang

Lebih lama persalinan

pervaginam

Saya tidak tahu

3 (4%)

59 (70%)

4 (5%)

18 (21%)

5 (8%)

26 (40%)

0

34 (52%)

Tabel 5. “Risiko komplikasi akan meningkat setiap kali saya melakukan sectio

caesar”

Pilihan TOLAC

(n=85)

ERCS

(n=68)

Ya

Tidak

Tidak diketahui

54 (66%)

4 (5%)

27 (32%)

31 (46%)

4 (6%)

31 (46%)

Tabel 6. “Alasan mengapa riwayat caesar saya penting dalam menentukan

kesempatan melakukan VBAC yang sukses”

Pilihan TOLAC

(n=84)

ERCS

(n=66)

Ya

Tidak

Tidak Tau

56 (67%)

11 (13%)

17 (20%)

32 (48%)

13 (20%)

21 (32%)

Page 12: Partus Percobaan Dibandingkan Caesar Berulang

Tabel 7. “Risiko mana yang lebih besar pada caesar berulang dibanding VBAC.

Silakan pilih”

Pilhan TOLAC

(n=80)

ERCS

(n=60)

Kerusakan organ

Infeksi Maternal

Perdarahan

Resiko histerektomi

Kematian maternal

Perawatan di NICU

Gangguan Respirasi Neonatus

50%

59%

50%

29%

29%

23%

30%

52%

53%

57%

50%

23%

17%

19%

Tabel 8. “Apakah anda berpikir bahwa dokter/bidan anda lebih memilih 1 metode

dibanding yang lainnya?”

Pilihan TOLAC

(n=84)

ERCS

(n=65)

Memilih TOLAC

Memilih ERCS

Tidak memilih

Tidak menyadari pilihan dokter

36 (43%)

3 (4%)

24 (29%)

21 (25%)

10 (15%)

19 (29%)

24 (37%)

12 (19%)

APENDIKS

Pasien yang terhormat,

Kami sedang melakukan survey kepada wanita yang memiliki riwayat sectio

caesar sebelumnya. Kami sedang melakukan penelitian untuk memahami faktor-

faktor yang mempengaruhi keputusan wanita untuk memilih sectio caesar elektif

atau mencoba persalinan pervaginam. Keikutsertaan anda sepenuhnya atas

kerelaan anda, survey ini tidak menyertakan identitas dan pengukuran dilakukan

untuk memastikan kerahasiaan yang sempurna. Kami sangat berterimakasih

apabila anda bersedia mengisi survey yang sederhana ini. Silakan jawab

pertanyaan sebanyak mungkin.

Page 13: Partus Percobaan Dibandingkan Caesar Berulang

Terimakasih!

1. Saya disini untuk :

Sectio caesar

Partus percobaan (saya pernah menjalani sectio caesar sebelumnya

dan saya ingin mencoba persalinan pervaginam)

2. Lingkari usia anda :

18 – 25

25 – 29

30 – 34

35 – 40

40+

3. Pilih tingkat pendidikan terakhir anda :

Saya tidak menyelesaikan SMA

SMA

Diploma

Sarjana

Magister

Doktoral

4. Saya menjalani perawatan antenatal kehamilan ini :

Klinik Roosevelt dengan dokter

Klinik St. Luke’s dengan dokter

Klinik Roosevelt dengan bidan

Klinik St. Luke’s dengan bidan

Klinik lainnya

Dokter pribadi

Bidan pribadi

5. Siapa nama dokter atau bidan dimana anda periksa?

6. Apabila anda tidak memiliki dokter/bidan untuk periksa, orang yang anda

ajak diskusi mengenai cara melahirkan adalah :

Suami saya

Anggota keluarga

Page 14: Partus Percobaan Dibandingkan Caesar Berulang

Teman saya

Lainnya

7. Etnik :

Kaukasian

Afrika-amerika

Asia

Hispanik

Lainnya (diisi dengan spesifik)

8. Apakah anda memiliki masalah kesehatan lainnya? (penyakit jantung,

diabetes yang tidak berhubungan dengan kehamilan, masalah hormon

tiroid, tekanan darah tinggi diluar kehamilan, dll)

Ya

Tidak

8a. Bila ya, apakah itu?

9. Apakah ada komplikasi dalam kehamilan anda?

Ya

Tidak

9a. Bila ya, apa?

Diabetes dalam kehamilan

Kontraksi preterm

Serviks yang memendek

Ketuban pecah dini

Dirawat di RS karena perdarahan pervaginam

Lainnya (diisi dengan spesifik)

10. Bagaimana ada bisa hamil?

Spontan

Pengobatan fertilitas

11. Berapa anda melakukan persalinan pervaginam?

1

2

3

Page 15: Partus Percobaan Dibandingkan Caesar Berulang

Lebih dari 3

12. Berapa banyak anak yang anda rencakan setelah melahirkan anak ini?

Tidak

1

2

3 atau lebih

13. Apakah anda pernah melakukan persalinan pervaginam yang sukses

setelah melakukan sectio caesar?

Ya

Tidak

Silakan jawab pertanyaan seputar riwayat sectio caesar sebelumnya:

14. Apa alasan anda memilih sectio caesar?

Bayi tidak bisa dilahirkan

Denyut jantung bayi melemah atau membahayakan

Bayi dalam posisi sungsang

Lainnya (diisi dengan spesifik)

15. Seberapa pembukaan yang dapat anda capai?

Belum ada

Tidak lebih dari 6 cm

Pembukaan lengkap

Pembukaan lengkap dan sudah mengejan

Dokter sudah mencoba dengan vakum/forcep namun gagal

16. Seberapa puas anda dengan pengalaman sectio caesar yang anda alami?

Sangat puas

Puas

Tidak puas

Sangat tidak puas

17. Bagaimana pengontrolan sakit setelah operasi?

Sangat terkontrol

Cukup terkontrol

Kurang terkontrol

Page 16: Partus Percobaan Dibandingkan Caesar Berulang

Sangat tidak terkontrol

18. Pemulihan pasca operasi :

Sesulit yang saya perkirakan

Lebih sulit dari yang saya perkirakan

Lebih mudah dari yang saya perkirakan

19. Saya terganggu dengan jaringan parut pada perut saya :

Sangat terganggu

Biasa saja

Tidak samasekali

20. Saya masih merasa nyeri setelah operasi :

Ya

Tidak

Silakan jawab pertanyaan seputar perasaan anda saat ini dan proses

pengambilan keputusan pada persalinan ini :

21. Saya merasa bahwa rasa sakit saya lebih terkontrol :

Pada sectio caesar

Pada partus percobaan pervaginam

22. Silakan beri nilai kepentingan pada faktor dalam keputusan anda untuk

mencoba persalinan pervaginam atau sectio caesar elektif :

1= tidak penting samasekali

2= tidak terlalu penting

3= penting

4= sangat penting

Keamanan pribadi : __________________

Keamanan bayi saya : __________________

Kenyamanan : ______________________

Harapan saya untuk persalinan pervaginam : _____________________

Nyeri selama persalinan dan pemulihan setelah melahirkan :

_________________

Tampilan kosmetik : __________________

Ketakutan akan luka di daerah vagina : ______________

Page 17: Partus Percobaan Dibandingkan Caesar Berulang

Saya berencana memiliki keluarga besar : _____________________

Pendapat suami saya (lewati bila suami tidak terlibat) :

___________________

Pendapat dokter/bidan saya : __________________

23. Apakah Anda merasa dokter / bidan Anda lebih memilih salah satu metode

persalinan dibanding yang lain?

□ Dokter / bidan tidak memiliki preferensi

□ Dokter / bidan memilih supaya saya melakukan sectio caesar berulang

□ Dokter / bidan memilih supaya saya mencoba persalinan pervaginam

□ Dokter / bidan tidak mengungkapkan pendapat satu atau lain cara

24. Jika saya mencoba untuk persalinan pervaginam, kemungkinan

keberhasilan secara keseluruhan adalah:

□ 1-5%

□ 20-40%

□ 40-60%

□ 60-80%

□ 90%

□ Tidak tahu

25. Jika saya mencoba untuk dilakukan persalinan pervaginam risiko bahwa

rahim saya akan ruptur

(pembukaan bekas luka di rahim) adalah:

□ 0,5-1%

□ 5-10%

□ 10-20%

□ 50%

□ Tidak tahu

26. Pemulihan setelah melahirkan pervaginam dibandingkan sectio caesar

berulang adalah:

□ Sama

□ Lebih lama untuk sectio caesar berulang

Page 18: Partus Percobaan Dibandingkan Caesar Berulang

□ Lebih lama untuk persalinan pervaginam

□ Saya tidak tahu

27. Risiko bahwa saya memiliki komplikasi yang meningkat setiap kali saya

melakukan operasi caesar:

□ Ya

□ Tidak ada

□ Saya tidak tahu

28. Alasan mengapa riwayat caesar saya penting dalam menentukan

kesempatan melakukan VBAC yang sukses

□ Ya

□ Tidak ada

□ Saya tidak tahu

29. Risiko mana yang lebih besar pada caesar berulang dibanding VBAC.

Silakan pilih

□ Kematian ibu

□ Kematian bayi

□ Cedera organ (pada ibu)

□ Perdarahan (pada ibu)

□ Infeksi (pada ibu)

□ Gangguan bernapas (pada bayi)

□ Perawatan bayi di NICU (perawatan intensif)

□ Risiko histerektomi (pengangkatan uterus)

30. Sebutkan faktor terpenting dalam anda memutuskan untuk mencoba partus

pervaginam (VBAC) atau sectio caesar elektif: