4
Patogenesis Gastroenteritis Faktor penyebab gastroenteritis adalah : A. Faktor infeksi 1. Infeksi internal : infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak. Meliputi infeksi internal sebagai berikut : i. Infeksi bakteri : Vibrio, E. coli, Salmonella, shigella, Campylabacter, Yersinia, Aeromonas, dan sebagainya. ii. Infeksi virus : Enterovirus (virus echo, coxsakria, poliomyelitis) iii. Infeksi parasit : cacing (ascaris, tricuris, yuris, stongyloides) 2. Infeksi parental ialah infeksi diluar alat pencernaan seperti OMA, tonsilitis, bronkopneumoni, ensefalitis, dan lain-lain. B. Faktor malabsorbsi 1. Malabsorbsi karbohidrat 2. Malabsorbsi lemak 3. Malabsorbsi protein C. Faktor makanan, makanan basi, makanan beracun D. Faktor psikologis, rasa takut, dan cemas (Mansjoer, Arif; 2000) Diare karena infeksi seperti bakteri, berawal dari makanan/minuman yang masuk kedalam tubuh manusia. bakteri

Patogenesis Gastroenteritis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas sp

Citation preview

Page 1: Patogenesis Gastroenteritis

Patogenesis Gastroenteritis

Faktor penyebab gastroenteritis adalah :

A. Faktor infeksi

1. Infeksi internal : infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan

penyebab utama diare pada anak. Meliputi infeksi internal sebagai

berikut :

i. Infeksi bakteri : Vibrio, E. coli, Salmonella, shigella,

Campylabacter, Yersinia, Aeromonas, dan sebagainya.

ii. Infeksi virus : Enterovirus (virus echo, coxsakria,

poliomyelitis)

iii. Infeksi parasit : cacing (ascaris, tricuris, yuris, stongyloides)

2. Infeksi parental ialah infeksi diluar alat pencernaan seperti OMA,

tonsilitis, bronkopneumoni, ensefalitis, dan lain-lain.

B. Faktor malabsorbsi

1. Malabsorbsi karbohidrat

2. Malabsorbsi lemak

3. Malabsorbsi protein

C. Faktor makanan, makanan basi, makanan beracun

D. Faktor psikologis, rasa takut, dan cemas

(Mansjoer, Arif; 2000)

Diare karena infeksi seperti bakteri, berawal dari makanan/minuman yang

masuk kedalam tubuh manusia. bakteri tertelan masuk sampai lambung yang

kemudian akan dibunuh oleh asam lambung. Namun, jumlah bakteri yang terlalu

banyak terkadang memungkinkan bakteri untuk lolos sampai ke duodenum dan

berkembang biak. Pada kebanyakan kasus gastroenteritis, organ tubuh yang sering

diserang adalah usus. Didalam usus tersebut bakteri akan memproduksi enzim yang

akan mencairkan lapisan lendir yang menutupi permukaan usus, sehingga bakteri

mengeluarkan toksin yang merangsang sekresi cairan-cairan usus dibagian kripta vili

dan menghambat absorbsi cairan. Sebagai akibat dari keadaan ini, volume cairan

dalam lumen usus meningkat yang mengakibatkan dinding usus menggembung dan

sebagian dinding usus akan mengadakan kontraksi sehingga terjadi hipermotilitas

Page 2: Patogenesis Gastroenteritis

untuk mengalirkan cairan di usus besar. Apabila cairan tersebut melebihi kapasitas

absorbsi usus maka akan terjadi diare.

Diare yang diakibatkan malabsorbsi makanan akan menyebabkan makanan atau

zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus

meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. Isi

rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga

timbul diare.

Tertelannya makanan yang beracun juga dapat menyebabkan diare karena akan

mengganggu motilitas usus. Iritasi mukosa usus mengakibatkan hiperperistaltik

sehingga timbul diare. Sebaliknya jika peristaltik menurun akan mengakibatkan

bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya timbul diare pula.

Faktor psikologis juga dapat menyebabkan diare. Karena faktor psikologis

(stres, marah, takut) dapat merangsang kelenjar adrenalin dibawah pengendalian

sistem, pernapasan simpatis untuk merangsang pengeluaran hormon yang kerjanya

mengatur metabolisme tubuh. Sehingga bila terjadi stres maka metabolisme akan

terjadi peningkatan dalam bentuk peningkatan motilitas usus.

(Ngastiah, 2005; Syaifuddin, 1999; Barbara C Long 1999)

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Mansjoer, dkk..( 2000 ), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Medica Aesculpalus, FKUI: Jakarta.

Azwar, Saifuddin. (1999). Reliabilitas dan validitas: Seri pengukuran Psikologi. Sigma Alpha : Yogyakarta

Long, Barbara C. 1996. Perawatan Medikal Bedah, (Volume 2). Yayasan Alumni Pendidikan Keperawatan : Bandung.

Mansjoer,Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta :

Media Aesculapius

Markum, A.H. 1991. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak.Jilid I.Bagian Ilmu Kesehatan

Anak FK UI: Jakarta

Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit Edisi 2. EGC: Jakarta

Suharyono, dkk. 1998. Buku Gastroenterologi Anak Praktis. Balai Penerbit FK UI:

Jakarta

Page 3: Patogenesis Gastroenteritis