Upload
farrah-putri-amalia
View
19
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugas sp
Citation preview
Patogenesis Gastroenteritis
Faktor penyebab gastroenteritis adalah :
A. Faktor infeksi
1. Infeksi internal : infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab utama diare pada anak. Meliputi infeksi internal sebagai
berikut :
i. Infeksi bakteri : Vibrio, E. coli, Salmonella, shigella,
Campylabacter, Yersinia, Aeromonas, dan sebagainya.
ii. Infeksi virus : Enterovirus (virus echo, coxsakria,
poliomyelitis)
iii. Infeksi parasit : cacing (ascaris, tricuris, yuris, stongyloides)
2. Infeksi parental ialah infeksi diluar alat pencernaan seperti OMA,
tonsilitis, bronkopneumoni, ensefalitis, dan lain-lain.
B. Faktor malabsorbsi
1. Malabsorbsi karbohidrat
2. Malabsorbsi lemak
3. Malabsorbsi protein
C. Faktor makanan, makanan basi, makanan beracun
D. Faktor psikologis, rasa takut, dan cemas
(Mansjoer, Arif; 2000)
Diare karena infeksi seperti bakteri, berawal dari makanan/minuman yang
masuk kedalam tubuh manusia. bakteri tertelan masuk sampai lambung yang
kemudian akan dibunuh oleh asam lambung. Namun, jumlah bakteri yang terlalu
banyak terkadang memungkinkan bakteri untuk lolos sampai ke duodenum dan
berkembang biak. Pada kebanyakan kasus gastroenteritis, organ tubuh yang sering
diserang adalah usus. Didalam usus tersebut bakteri akan memproduksi enzim yang
akan mencairkan lapisan lendir yang menutupi permukaan usus, sehingga bakteri
mengeluarkan toksin yang merangsang sekresi cairan-cairan usus dibagian kripta vili
dan menghambat absorbsi cairan. Sebagai akibat dari keadaan ini, volume cairan
dalam lumen usus meningkat yang mengakibatkan dinding usus menggembung dan
sebagian dinding usus akan mengadakan kontraksi sehingga terjadi hipermotilitas
untuk mengalirkan cairan di usus besar. Apabila cairan tersebut melebihi kapasitas
absorbsi usus maka akan terjadi diare.
Diare yang diakibatkan malabsorbsi makanan akan menyebabkan makanan atau
zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus
meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. Isi
rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga
timbul diare.
Tertelannya makanan yang beracun juga dapat menyebabkan diare karena akan
mengganggu motilitas usus. Iritasi mukosa usus mengakibatkan hiperperistaltik
sehingga timbul diare. Sebaliknya jika peristaltik menurun akan mengakibatkan
bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya timbul diare pula.
Faktor psikologis juga dapat menyebabkan diare. Karena faktor psikologis
(stres, marah, takut) dapat merangsang kelenjar adrenalin dibawah pengendalian
sistem, pernapasan simpatis untuk merangsang pengeluaran hormon yang kerjanya
mengatur metabolisme tubuh. Sehingga bila terjadi stres maka metabolisme akan
terjadi peningkatan dalam bentuk peningkatan motilitas usus.
(Ngastiah, 2005; Syaifuddin, 1999; Barbara C Long 1999)
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Mansjoer, dkk..( 2000 ), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Medica Aesculpalus, FKUI: Jakarta.
Azwar, Saifuddin. (1999). Reliabilitas dan validitas: Seri pengukuran Psikologi. Sigma Alpha : Yogyakarta
Long, Barbara C. 1996. Perawatan Medikal Bedah, (Volume 2). Yayasan Alumni Pendidikan Keperawatan : Bandung.
Mansjoer,Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta :
Media Aesculapius
Markum, A.H. 1991. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak.Jilid I.Bagian Ilmu Kesehatan
Anak FK UI: Jakarta
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit Edisi 2. EGC: Jakarta
Suharyono, dkk. 1998. Buku Gastroenterologi Anak Praktis. Balai Penerbit FK UI:
Jakarta