16
PENGARUH EKSTRAK DAUN DAN BUAH Piper betle Linn. DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Candida albicans SKRIPSI PATMAWATI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PAPUA MANOKWARI 2010

Patwawati_Pengaruh Ekstrak Daun & Buah Piper Betle Dlm Pertumbuhan Candida Albicans

  • Upload
    aldibae

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

a

Citation preview

Page 1: Patwawati_Pengaruh Ekstrak Daun & Buah Piper Betle Dlm Pertumbuhan Candida Albicans

  

PENGARUH EKSTRAK DAUN DAN BUAH Piper betle Linn. DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Candida albicans

SKRIPSI

PATMAWATI

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PAPUA MANOKWARI

2010

Page 2: Patwawati_Pengaruh Ekstrak Daun & Buah Piper Betle Dlm Pertumbuhan Candida Albicans

  

ABSTRAK

Patmawati. Pengaruh Ekstrak Daun dan Buah Piper betle Linn. dalam Menghambat Pertumbuhan Candida albicans. Dibimbing oleh D. K. Erari dan Rina Anita Mogea.

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh ekstrak daun dan buah P. betle L. dalam menghambat pertumbuhan C. albicans. metode yang digunakan adalah metode eksperimen yang di rancang dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) berfaktor yang terdiri dari dua faktor. Pengujian dilakukan dengan metode difusi disk dengan mengukur zona bening yang ada pada sekeliling paper disk. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pengaruh interaksi antara faktor A dan faktor B yang sangat nyata pada taraf kepercayaan 99%. Ekstrak buah sirih menunjukkan daya hambat yang lebih tinggi di bandingkan dengan ekstrak daun sirih hal ini karena minyak atsiri dan komponen senyawa lainnya yang bersifat antifungi lebih banyak terdapat pada buah P. betle. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang diujikan baik pada daun maupun buah sirih maka semakin besar pula daya hambatnya terhadap pertumbuhan C. albicans dan ekstrak buah sirih dengan konsentrasi 80 mg/ml memberikan hasil lebih tinggi dalam menghambat pertumbuhan C. albicans di bandingkan dengan ekstrak lainnya pada berbagai taraf konsentrasi yang diujikan, namun berdasarkan uji DMRT 1% ekstrak buah pada konsentrasi 80 mg/ml, 60 mg/ml dan 40 mg/ml tidak berbeda nyata.

Kata kunci : ekstrak daun, ekstrak buah, Piper betle Linn.,daya hambat, candida

albicans

Page 3: Patwawati_Pengaruh Ekstrak Daun & Buah Piper Betle Dlm Pertumbuhan Candida Albicans

  

PENGARUH EKSTRAK DAUN DAN BUAH Piper betle Linn. DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Candida albicans

PATMAWATI

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains dari Universitas Negeri Papua

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PAPUA MANOKWARI

2010

Page 4: Patwawati_Pengaruh Ekstrak Daun & Buah Piper Betle Dlm Pertumbuhan Candida Albicans

  

Page 5: Patwawati_Pengaruh Ekstrak Daun & Buah Piper Betle Dlm Pertumbuhan Candida Albicans

  

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 21 Mei 1989 di Manokwari dan

merupakan anak keenam dari delapan bersaudara dari pasangan Abdul Rasyid M.

dan Kamaria. Pada tahun 1994 penulis memulai pendidikan di Sekolah Dasar

Inpres Wosi Dalam Manokwari dan selesai pada tahun 2000. Pada tahun yang

sama penulis lalu melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 5 Manokwari yang

sekarang berganti nama SMP Negeri 11 Manokwari dan selesai pada tahun 2003.

Penulis lalu melanjutkan pendidikan di SMU Negeri 2 Manokwari dan selesai

pada tahun 2006. Kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan di tingkat perguruan tinggi dan diterima di Jurusan Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Papua melalui jalur

SESAMA.

Selama menjalani pendidikan di jurusan biologi Fakultas Matematika dan

Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri Papua, penulis pernah menerima

beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) sebanyak 3 kali dari tahun 2007-

2009.

Page 6: Patwawati_Pengaruh Ekstrak Daun & Buah Piper Betle Dlm Pertumbuhan Candida Albicans

  

DAFTAR ISI

halaman

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. i

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………. iii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………….. iv

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….. v

I PENDAHULUAN……………………………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………. 1 1.2 Masalah…………………………………………………………………… 2 1.3 Tujuan dan manfaat……………………………………………………….. 3

II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………….……… 3

2.1 Candida albicans…………………………………………………………. 4 2.1.1 Klasifikasi C. albicans……………………………………………….. 4 2.1.2 Morfologi C. albicans………………………………………………... 4 2.1.3 Bagian Tubuh yang dapat Terinfeksi C. albicans….……...………... 6

2.2 Sirih (P. betle L.)………..……………………………………………........ 8 2.2.1 Klasifikasi P. betle L.………………………………………………... 8 2.2.2 Deskripsi Tanaman P. betle L………..………………………………. 8 2.2.3 Nama lain P. betle L….………………………………………………. 8 2.2.4 Kandungan senyawa P. betle L…..…………………………………... 9 2.2.5 Manfaat P. betle L. ………………..………………………………… 11

2.3 Ekstraksi……………………..………………..…………………………... 12

III METODE PENELITIAN……………………………………………………. 13

3.1 Waktu dan Tempat………………………………………………………... 133.2 Alat dan bahan…………………………………………………................. 133.3 Metode penelitian…………………………………………………………. 133.4 Tahapan penelitian……………………………………………..……….....

3.4.1 Pengambilan dan persiapan daun dan buah sirih……………………..15 15

3.4.2 Pembuatan media…………………………………………...….…….. 15 3.4.3 Sterilisasi alat dan bahan…………………………………………….. 16 3.4.4 Pembuatan stok C. albicans pada media PDB………………………. 17

3.4.5 Ekstraksi daun dan buah sirih………………………………………... 17 3.4.6 Uji penghambatan pertumbuhan C. albicans………..………………. 17 3.6 Analisis Data…………………………………………………………......... 18

IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………………… 18

V PENUTUP…………………………………………………………………….. 5.1 Kesimpulan…………………………...…………………………………… 5.2 Saran……………………………………………………………………….

30 30 30

Page 7: Patwawati_Pengaruh Ekstrak Daun & Buah Piper Betle Dlm Pertumbuhan Candida Albicans

  

DAFTAR PUSTAKA………………...………………………………………….. 31

LAMPIRAN……………………………………………………………………... 34

Page 8: Patwawati_Pengaruh Ekstrak Daun & Buah Piper Betle Dlm Pertumbuhan Candida Albicans

  

DAFTAR GAMBAR

2.1 Morfologi Candida albicans……………..………………...…………… 5

4.1 Eksrtak kasar daun dan buah P. betle L. …………………….................. 19

4.2 Kontrol negatif daun daun buah P. betle…………………...…………… 20

4.3 Zona hambat ekstrak buah P. betle pada konsentrasi 20 mg/ml…...…… 20

4.4 Zona hambat ekstrak buah P. betle pada konsentrasi 40 mg/ml………… 20

4.5 Zona hambat ekstrak buah P. betle pada konsentrasi 60 mg/ml………… 20

4.6 Zona hambat ekstrak buah P. betle pada konsentrasi 80 mg/ml………… 20

4.7 Zona hambat ekstrak daun P. betle pada konsentrasi 20 mg/ml…...…… 21

4.8 Zona hambat ekstrak daun P. betle pada konsentrasi 40 mg/ml………… 21

4.9 Zona hambat ekstrak daun P. betle pada konsentrasi 20 mg/ml……….. 21

4.10 Zona hambat ekstrak daun P. betle pada konsentrasi 40 mg/ml……….. 21

4.11 Grafik nilai rata-rata daya hambat ekstrak daun dan buah P. betle dalam menghambat pertumbuhan C. albicans………………..…………

25

Page 9: Patwawati_Pengaruh Ekstrak Daun & Buah Piper Betle Dlm Pertumbuhan Candida Albicans

  

DAFTAR TABEL

4.1 Data percobaan pengaruh ekstrak daun dan buah piper betle pada

beberapa taraf konsentrasi dalam menghambat pertumbuhan C. albicans…………………………………………………………………...

22

4.2 Daftar analisis ragam pengaruh ekstrak daun dan buah piper betle pada beberapa taraf konsentrasi dalam menghambat pertumbuhan C. albicans…………………………………………………………………..

4.3 Hasil uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test)……………………….

26

28

Page 10: Patwawati_Pengaruh Ekstrak Daun & Buah Piper Betle Dlm Pertumbuhan Candida Albicans

  

DAFTAR LAMPIRAN

1. Tabel nilai-nilai transformasi dari diameter zona hambat pertumbuhan C. albicans dari ekstrak daun dan buah P. betle pada beberapa taraf konsentrasi…………………………………………...…………………. 35

2. Stok konsentrasi ekstrak daun dan buah sirih…………...…………...….. 37

3. Uji DMRT………...………………...…………….…………………….. 37 4. Tabel nilai kritis Uji Perbandingan Berganda Duncan……………………. 48 5. Tabel nilai-nilai F pada taraf kepercayaan 95% dan 99%

(Hadi,2002)……………………………………………………….……..

49

Page 11: Patwawati_Pengaruh Ekstrak Daun & Buah Piper Betle Dlm Pertumbuhan Candida Albicans

  

III METODE PENELITIAN

3.3 Waktu dan Tempat

Penelitian ini berlangsung selama 1,5 bulan yaitu pada tanggal 20 Mei – 6

Juli 2010, bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Papua Manokwari.

3.4 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan petri, pipet tetes,

pipet mikro, labu alas bulat, laminar air flow, hair dryer, oven, autoklaf,

inkubator, gelas piala, kertas saring, corong, hot plate, evaporator, pompa vakum,

kaliper, erlenmeyer, timbangan analitik, magnetic stirrer, tabung reaksi, sendok,

blender, pisau stainlessteel, gunting, pinset, pipet ukur, ose, bunsen, gelas ukur,

kamera digital, dan alat tulis menulis.

Bahan yang digunakan meliputi tisu, aluminium foil, kertas label, kapas,

alkohol 70%, spirtus, plastic wrap, kentang, dextrosa, agar, daun dan buah sirih

(P. betle L.), aquades, etanol 95% teknis, serta kultur murni Candida albicans

yang berasal dari Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia.

3.3 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen

yang dirancang dalam pola Rancangan Acak Lengkap berfaktor. Terdiri dari dua

faktor, yaitu:

Faktor A: organ tanaman sirih: daun sirih (S1) dan buah sirih (S2)

Faktor B: konsentrasi ekstrak: 0 mg/ml (Eo), 20 mg/ml (E1), 40 mg/ml (E2), 60

mg/ml (E3) dan 80 mg/ml (E4)

Percobaan ini merupakan percobaan faktorial 5×2= 10 kombinasi perlakuan,

yaitu:

1. S1 Eo : ekstrak daun sirih dengan konsentrasi 0 mg/ml sebagai kontrol

2. S1 E1 : ekstrak daun sirih dengan konsentrasi 20 mg/ml

3. S1 E2 : ekstrak daun sirih dengan konsentrasi 40 mg/ml

Page 12: Patwawati_Pengaruh Ekstrak Daun & Buah Piper Betle Dlm Pertumbuhan Candida Albicans

  

4. S1 E3 : ekstrak daun sirih dengan konsentrasi 60 mg/ml

5. S1 E4 : ekstrak daun sirih dengan konsentrasi 80 mg/ml

6. S2 E0 : ekstrak buah sirih dengan konsentrasi 0 mg/ml sebagai kontrol

7. S2 E1 : ekstrak buah sirih dengan konsentrasi 20 mg/ml

8. S2 E2 : ekstrak buah sirih dengan konsentrasi 40 mg/ml

9. S2 E3 : ekstrak buah sirih dengan konsentrasi 60 mg/ml

10. S2 E4 : ekstrak buah sirih dengan konsentrasi 80 mg/ml

Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 30 (10×3)

satuan percobaan.

Menurut Gaspersz dan Vincent (1991) model statistik yang digunakan untuk

percobaan faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan menggunakan rancangan

dasar RAL adalah:

Yijk = u + αi + βj + αiβj + єijk

Dimana:

Yijk : nilai pengamatan pada satuan percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi

perlakuan ij (taraf ke-I dari faktor A dan taraf ke-j dari faktor B )

U : nilai tengah populasi (rata-rata yang sesungguhnya)

αi : pengaruh aditif taraf ke-i dari faktor A (i= 1 dan 2)

1 = ekstrak buah

2= ekstrak biji

βj : pengaruh aditif taraf ke-j dari faktor B (j= 1,2,3,4 dan 5)

1= konsentrasi 0 mg/ml

2= konsentrasi 20 mg/ml

3= konsentrasi 40 mg/ml

4= konsentrasi 60 mg/ml

5= konsentrasi 80 mg/ml

αiβj : pengaruh interaksi taraf ke-i faktor A dan taraf ke-j faktor B

єijk : pengaruh galat dari satuan percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi

perlakuan ij

Hipotesis:

a. H0 : αiβj = 0, berarti tidak ada pengaruh interaksi antara organ tanaman

Piper betle L. dan konsentrasi ekstrak terhadap pertumbuhan C. albicans

Page 13: Patwawati_Pengaruh Ekstrak Daun & Buah Piper Betle Dlm Pertumbuhan Candida Albicans

  

H1 : αiβj ≠ 0, ada pengaruh interaksi antara organ tanaman Piper betle L.

dan konsentrasi ekstrak terhadap pertumbuhan C. albicans

b. H0 : αi = 0, berarti tidak ada perbedaan daya hambat terhadap pertumbuhan

C. albicans di antara organ tanaman yang di uji.

H1 : αi ≠ 0 ada perbedaan daya hambat terhadap pertumbuhan C. albicans

di antara organ tanaman yang di uji

c. H0 : βj = 0, berarti tidak ada perbedaan daya hambat terhadap

pertumbuhan C. albicans di antara taraf konsentrasi ekstrak yang di uji.

H1 : βj ≠ 0 ada perbedaan daya hambat terhadap pertumbuhan C. albicans

di antara taraf konsentrasi ekstrak yang di uji.

3.4 Tahapan Penelitian

3.4.1 Pengambilan dan Persiapan Daun dan Buah Sirih

Daun dan buah sirih diambil pada satu pohon yang sama di Litbang

Manokwari pada tanggal 20 Mei 2010. Daun sirih diambil dari daun yang

berwarna hijau muda sampai daun yang berwarna hijau tua, sedangkan buah sirih

diambil dari buah yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Daun dan buah

sirih kemudian dicuci secara terpisah dengan air mengalir sampai bersih. Daun

dan buah sirih dikeringkan pada suhu kamar dan menggunakan kipas angin untuk

mempercepat proses pengeringan pada permukaan daun bekas bilasan. Setelah

daun dan buah pada bagian permukaannya kering, selanjutnya ditimbang secara

terpisah. Daun dan buah lalu dipotong-potong menggunakan pisau stainlessteel

dengan ukuran 1-3 mm kemudian dikeringkan. Proses pengeringan dilakukan di

bawah sinar matahari dengan cara sampel ditutup dengan kain hitam saat dijemur.

Setelah daun dan buah sirih kering kemudian dihaluskan dengan menggunakan

blender secara terpisah kemudian ditimbang kembali.

3.4.2 Pembuatan media

Media PDB (Potato Dextrose Broth) digunakan untuk membuat stok

suspensi khamir C. albicans. Cara pembuatan :

a. Kentang dikupas kulitnya, dipotong-potong kecil lalu ditimbang sebanyak

10 gram kemudian dimasukkan kedalam gelas piala yang telah berisi 50

Page 14: Patwawati_Pengaruh Ekstrak Daun & Buah Piper Betle Dlm Pertumbuhan Candida Albicans

  

ml aquades dan dipanaskan menggunakan hot plate, sambil sesekali

diaduk dengan sendok.

b. Setelah kentang menjadi lunak kemudian disaring ke dalam gelas piala

untuk mendapatkan ekstrak kentangnya.

c. Dextrosa sebanyak 1 gram dimasukkan ke dalam ekstrak kentang pada

gelas piala, kemudian masukkan magnetic stirrer dan panaskan kembali

pada hot plate hingga gula larut.

d. Selanjutnya media diangkat kemudian dituang pada tabung reaksi masing-

masing sebanyak 5 ml lalu ditutup rapat.

Media PDA (Potato Dextrose Agar ) digunakan untuk penanaman khamir

C. albicans dan pengujian daya hambat. Cara pembuatan :

a. Kentang dikupas kulitnya, dipotong-potong kecil lalu ditimbang sebanyak

100 gram kemudian dimasukkan kedalam gelas piala yang telah berisi 500

ml aquades dan dipanaskan menggunakan hot plate, sambil sesekali

diaduk dengan sendok.

b. Setelah kentang menjadi lunak kemudian disaring ke dalam gelas piala

untuk mendapatkan ekstrak kentang nya.

c. Dextrosa sebanyak 10 gram dan agar sebanyak 7,5 gram dimasukkan ke

dalam ekstrak kentang pada gelas piala, kemudian masukkan magnetic

stirrer dan panaskan kembali pada hot plate hingga semua bahan larut dan

larutan kentang tampak bening.

d. Selanjutnya media diangkat kemudian dituang sebanyak 100 ml pada 2

buah erlenmeyer dan sisanya dituang pada erlenmeyer lain seluruhnya.

Kemudian ditutup rapat dengan kapas yang telah dililit aluminium foil, dan

di lilit kembali dengan plastic wrap

3.4.3 Sterilisasi alat dan bahan

Alat dan bahan yang akan digunakan harus disterilkan terlebih dahulu.

Alat alat gelas seperti cawan petri, gelas piala 10 ml, tabung reaksi dan pipet

mikro dicuci bersih kemudian dikeringkan pada suhu kamar. Setelah kering alat-

alat gelas tersebut kemudian dibungkus dengan kertas. Bahan-bahan seperti media

Page 15: Patwawati_Pengaruh Ekstrak Daun & Buah Piper Betle Dlm Pertumbuhan Candida Albicans

  

PDB, media PDA, dan paper disk juga ikut disterilkan bersama alat-alat gelas

menggunakan autoklaf pada suhu 1210C tekanan 1 atm selama 30 menit.

3.4.4 Pembuatan stok C. albicans pada media PDB (Potato Dextrose Broth)

Isolat khamir C. albicans pada media SDA (Sabaroud Dextrose Agar)

diambil sebanyak 1 ose dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi media

PDB lalu ditutup rapat. Proses pemindahan khamir ini dilakukan di dalam laminar

air flow dan dekat lampu bunsen agar terhindar dari kontaminasi. Selanjutnya

suspensi C. albicans pada tabung reaksi dimasukkan kedalam gelas piala yang

berisi kapas dan di Shaker 1x100 rpm selama 1x24 jam.

3.4.5 Ekstraksi daun dan buah sirih

Daun dan buah sirih yang telah dihaluskan, dimasukkan ke dalam gelas

piala secara terpisah. Kedua sampel kemudian dimaserasi dengan ethanol 95%

teknis dengan perbandingan 1:5 dan digoyang dengan Shaker 1x100 rpm.

Maserasi dilakukan selama 3 hari dalam keadaan sampel tertutup dengan

alumunium foil. Kemudian disaring menggunakan kertas saring dan untuk

mempercepat proses penyaringan dihubungkan dengan pompa vakum. Setelah

disaring, maka akan diperoleh maserat dan filtrat. Maserat kemudian dimaserasi

lagi dengan proses yang sama seperti sebelumnya sebanyak 3 kali. Sedangkan

filtrat yang diperoleh kemudian dievaporasi menggunakan evaporator pada suhu

790C yang merupakan suhu untuk titik didih ethanol. Evapopasi dilakukan sampai

ekstrak menjadi kental. Ekstrak kental tersebut kemudian dituang ke dalam cawan

petri yang telah ditimbang sebelumnya dan dipekatkan lagi dengan menggunakan

hair dryer sampai menjadi lebih pekat. Kemudian ekstrak ditimbang dengan cara

menimbang ekstrak bersama cawan dikurang dengan berat cawan kosong. Ekstrak

kemudian di buat konsentrasi yang telah ditentukan seperti pada lampiran 2.

3.4.6 Uji penghambatan pertumbuhan C. albicans

Pengujian penghambatan pertumbuhan khamir C. albicans menggunakan

metode agar cakram kertas.

Page 16: Patwawati_Pengaruh Ekstrak Daun & Buah Piper Betle Dlm Pertumbuhan Candida Albicans

  

• Media PDA sebanyak 15-20 ml dituang kedalam 10 cawan petri, biarkan

sampai media memadat.

• Sebanyak 1 ml suspensi C. albicans dari media PDB diinokulasikan ke

dalam media PDA 100 ml pada erlenmeyer dengan suhu media saat itu 39-

450C kemudian dikocok hingga khamir C. albicans bercampur rata dengan

media.

• Setelah itu tuang media PDA yang telah bercampur khamir C. albicans

tersebut di atas media PDA pada cawan petri yang telah memadat tipis-

tipis.

• Selanjutnya paper disk yang telah disterilkan dicelupkan pada masing-

masing konsentrasi ekstrak pada daun dan buah sirih. Lalu paper disk yang

telah di celupkan dikering anginkan dengan cara dikibas-kibaskan. Setelah

itu paper disk tersebut diletakkan pada permukaan media PDA.

• Setelah itu media diinkubasi selama 1x24 jam pada suhu 370C

menggunakan inkubator

• Pengamatan dilakukan dengan melihat zona hambat (zona bening) yang

terbentuk disekeliling paper disk yang menunjukkan daerah hambatan

pertumbuhan khamir C. albicans.

• Zona bening yang terbentuk diukur diameternya dan dikurang dengan

diameter paper disk. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kaliper.

3.6 Analisis Data

Data dianalisis sesuai dengan pola rancangan yang digunakan yaitu

percobaan factorial yang dirancang dalam RAL (Rancangan Acak Lengkap), bila

terdapat pengaruh dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan multiple range test)

atau uji jarak berganda Duncan.