25
REFERAT PAYAH JANTUNG TIROID Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUD Arjawinangun Mei - Juli 2015 Pembimbing: Dr. H. Hami Zulkifli Abbas, Sp.PD,MHKes, FINASIM Oleh : Dahlia Ardhyagarini Poernomo (110 2010 062)

Payah Jantung Tiroid Referat jjjj kkk

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mmokkkkkklmnkl kjnkjnjknknk jnjknjknknnk; jjlnn;njnkjnknknlknknknknknknkjmmmj

Citation preview

PowerPoint Presentation

REFERAT

PAYAH JANTUNG TIROID

Bagian Ilmu Penyakit DalamRSUD ArjawinangunMei - Juli2015

Pembimbing:Dr. H. Hami Zulkifli Abbas, Sp.PD,MHKes, FINASIMOleh: Dahlia Ardhyagarini Poernomo (110 2010 062)

BAB I

TINJAUAN PUSTAKAANATOMIMakroskopis Mikroskopis

Hormon tiroid penentu utama laju metabolik di semua jaringan, terutama jantung.Hipertiroid 75 % disebabkan graves diseasePrevalensi pria : wanita = 1:5 dekade 3 atau 4Penelitian Nakazawa 11.345 pasien dengan hipertiroid:288 kasus disertai atrial fibrilasi6 kasus mengalami emboli sistemik4 diantaranya mengalami gagal jantung

Hipertiroiddapatmenyebabkangagaljantung,atrialfibrilasi,mitral regurgitasi, trikuspid regurgitasi.

Patogenesis TB

Ekstra Paru

TB pada saluran cerna merupakan 3-16% dari keseluruhanTB Ekstra paru

Oto BT, Fauzi A, Syam AF, Simadibrata M, Abdullah M, Makmun D dkk. ColitisTuberculosis; Review article. The Ina-JGHE. Vol 11 Issue 3. Dec 2010

Regulasi Hormon TiroidHipothalamus Hipofisis Tiroid Axis

REGULASI HORMON TIROIDPERIPHERAL TISSUE

Patogenesis TB

Ekstra Paru

TB pada saluran cerna merupakan 3-16% dari keseluruhanTB Ekstra paru

Oto BT, Fauzi A, Syam AF, Simadibrata M, Abdullah M, Makmun D dkk. ColitisTuberculosis; Review article. The Ina-JGHE. Vol 11 Issue 3. Dec 2010

Bahan dasar Sintesis Hormon Tiroid

Patogenesis TB

Ekstra Paru

TB pada saluran cerna merupakan 3-16% dari keseluruhanTB Ekstra paru

Oto BT, Fauzi A, Syam AF, Simadibrata M, Abdullah M, Makmun D dkk. ColitisTuberculosis; Review article. The Ina-JGHE. Vol 11 Issue 3. Dec 2010

123a3b4a4b567a7bSINTESIS, PENYIMPANAN DAN SEKRESI

Patogenesis TB

Ekstra Paru

TB pada saluran cerna merupakan 3-16% dari keseluruhanTB Ekstra paru

Oto BT, Fauzi A, Syam AF, Simadibrata M, Abdullah M, Makmun D dkk. ColitisTuberculosis; Review article. The Ina-JGHE. Vol 11 Issue 3. Dec 2010

Efek Hormon Tiroid

Patogenesis TB

Ekstra Paru

TB pada saluran cerna merupakan 3-16% dari keseluruhanTB Ekstra paru

Oto BT, Fauzi A, Syam AF, Simadibrata M, Abdullah M, Makmun D dkk. ColitisTuberculosis; Review article. The Ina-JGHE. Vol 11 Issue 3. Dec 2010

DISFUNGSI TIROIDPENYEBABKONSENT. PLASMA HORMON STRUMA?Hipotiroidisme Primer: kegagalan kel.tiroidSekunder: akibat kegagalan hipotalamus/hipofisis anteriorKekurangan Yodium dalam Makanan T3 T4, TSH

T3 T4 TRH dan atau TSH

T3 T4 TSHYa

Tidak

YaHipertiroidismeImunoglobulin perangsang tiroid (TSI) Graves

Sekunder : akibat kelebihan sekresi hipotalamus dan hipofisis anterior

Hipersekresi tumor tiroid T3 T4 TSH

T3 T4 TRH dan atau TSH

T3 T4 TSH Ya

Ya

Tidak

Regulasi gen spesifik jantungKadar dan sensitivitas reseptor -adrenergikInotropik (+)Cardiac Output Atrial Fibrilasi

Regulasi ekspresi reseptor hormon tiroidHIPERTIROIDKelebihan kadar hormon tiroid bebas dalam sirkulasi darah.Manifestasi klinis hipertiroidisme

SISTEM GEJALAUmum Tidak tahan udara panas, hiperkinetik, cepat lelah, berat badan menurunGastrointestinal lapar, makan banyak, haus, muntahMuskularRasa lemahUrogenital Oligomenore, amenore,infertileKulit Rambut rontok, berkeringat, silky hair dan onikolisisPsikis dan sarafLabil, iritabel, tremor halus, anxietasJantung Dispnea, hipertensi, aritmia, palpitasi, gagal jantungTulang Osteoporosis, epifisis cepat menutup dan nyeri tulangpengaruh kelebihan hormon tiroid mengakibatkan:Meningkatnya kerja inotropik (inotropic effect)Meningkatnya kegiatan metabolisme rata-rata, yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan oksigenMeningkatnya kerja kronotopik (chronotopic effect)Meningkatnya shunt arteri-vena perifer (peripheral arterio venous shunting).Manifestasi Kerdiovaskular yang Khas pada Penyakit Jantung TiroidFibrilasi atriumHipertrofi jantungHipertensi sistolikAngina pektorisSuperimposed hyperthyroid cardiomyopatyGagal jantungDIAGNOSIS THYROID HEART DISEASEGambaran klinis hipertiroid, baik manifestasi kardiovaskuler dan periferPemeriksaan laboratorium didapati peninggian kadar serum T4.Pemeriksaan penunjang berupa :Radiologi thoraks = normal, kadang dijumpai pembesaran aorta asenden atau desenden, penonjolan segmen pulmonal, dan pada kasus yang berat dijumpai pembesaran jantungElektrokardiografi = takikardi dengan berbagai gangguan irama, adanya tanda-tanda pembesaran ventrikel kiri, dan kadang-kadang terdapat gelombang T prominen,peninggian voltase, perubahan gelombang ST-T dan pemendekan interval QT.uji diagnostik untuk hipertiroidisme yaitu pengujian secara langsung besarnya konsentrasi tiroksin bebas dalam plasma dengan menggunakan prosedur pengukuran radioimunologik yang sesuai.

TATA LAKSANA THYROID HEART DISEASETujuan :Meningkatkan kemampuan fungsionalNon medikamentosaMedikamentosa : beta blocker, diuretik, digitalis, antikoagulanMengatasi hipertiroidismePTUPropanolol (beta blocker)

Tirotoksikosis manifestasi klinis kelebihan hormon tiroid yang beredar dalam sirkulasiHipertiroidisme tirotoksikosis yang diakibatkan kelenjar tiroid yang hiperaktif.

Patogenesis TB

Ekstra Paru

TB pada saluran cerna merupakan 3-16% dari keseluruhanTB Ekstra paru

Oto BT, Fauzi A, Syam AF, Simadibrata M, Abdullah M, Makmun D dkk. ColitisTuberculosis; Review article. The Ina-JGHE. Vol 11 Issue 3. Dec 2010

EFEK HIPERTIROID PADA JANTUNG

Patogenesis TB

Ekstra Paru

TB pada saluran cerna merupakan 3-16% dari keseluruhanTB Ekstra paru

Oto BT, Fauzi A, Syam AF, Simadibrata M, Abdullah M, Makmun D dkk. ColitisTuberculosis; Review article. The Ina-JGHE. Vol 11 Issue 3. Dec 2010

EFEK HIPOTIROID PADA JANTUNG

TATALAKSANA

PROGNOSIS

KOMPLIKASIo

DAFTAR PUSTAKAAntono, D. Kisyanto, Y. Penyakit Jantung Tiroid dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5. Penerbit Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI : Jakarta. 2009. hal:1669-1671.Sherwood, L. Organ Endokrin Perifer dalam Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Edisi 2. EGC: Jakarta. 2001. hal:644-6513. 4. 5. 6. 7. 8.9.10.