PBL 1 Semester 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PBL FK

Citation preview

Hubungan Tremor dengan Kelainan ParkinsonSteven / 102012089/ D6Mahasiswa Fakultas Kedokteran Ukrida Fakultas Kedokteran Ukrida Jalan Arjuna Utara 6, Jakarta Barat 11510 [email protected] memiliki alat gerak berupa tulang dan otot. Alat gerak pada manusia juga biasa disebut sebagai ekstremitas. Ekstremitas itu sendiri dibagi menjadi dua bagian, yaitu ekstremitas atas dan ekstremitas bawah.Jika sistem saraf pada otot terganggu maka dapat menyebabkan kelainan yang biasa dikenal dengan nama parkinson. Kelainan ini menyebabkan penderita menjadi sulit atau bahkan tidak dapat mengontrol ekstremitas atasnya.Tujuan saya membuat makalah ini adalah, agar semua orang yang membuat makalah ini dapat memahami lebih dalam mengenai penyakit parkinson dan penyebabnya.

IsiKasusSeorang laki-laki berusia 62 tahun datang ke Klinik Ukrida, diantar keluarga, mengeluh tangan gemetar disertai rasa kaku sejak sekitar satu bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tremor pada sistem ekstremitas atas dan tidak didapatkan kelainan pada jantung dan paru. Dokter memberitahukan bahwa ia terkena parkinson.Ekstremitas atau yang biasa disebut dengan alat gerak dibagi menjadi dua bagian, yaitu ekstremitas atas dan ekstremitas bawah. Ekstremitas atas juga bisa disebut dengan ekstremitas superior sedangkan ekstremitas bawah juga bisa disebut dengan ekstremitas inferior.Ekstremitas atas adalah alat gerak di bagian tubuh atas yang terdiri dari lengan atas, lengan bawah dan tangan. Ekstremitas atas sendiri berdasarkan bahasannya dapat dibedakan menjadi makro dan mikro dalam makalah ini saya akan membahas mengenai otot.Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut. Sel otot merupakan sel dengan banyak nuklei yang terjadi karena proses fusi dari sel mioblas. 1)Otot lurik disebut juga otot rangka karena jenis otot ini menempel pada rangka dan menjadi alat gerak utama. Otot lurik memiliki sel yang berbentuk silindris dan memilikibanyak inti. Kerja otot lurik dikendalikan oleh sistem saraf pusat dan disadari.2)Berdasarkan cara meletaknya tulang, terdapat dua bagian otot, yaitu origo dan insersio. Origo merupakan ujung otot yang menempel pada tulang yang kedudukannya tetap (tumpuan) ketika otot berkontraksi. Adapun insersio merupakan bagian otot menempel pada tulang yang akan digerakkan ketika otot berkontraksi.2)

Gambar 1. Otot lurik 3)

Gambar 2. Origo dan insersio 4)Otot polos sering juga disebut otot organ dalam atau otot visceral. Otot polos terdapat di organ-organ dalam, misalnya pada sistem pernapasan, pencernaan, pembuluh darah, dan saluran kencing. Bentuk sel-sel otot polos menyerupai gelendong dengan satu inti di tengah. Otot polos tidak diendalikan oleh sistem saraf pusat sehingga otot polos bekerja di luar kesadaran.2)Otot polos ditemukan dalam organ pencernaan dan pembuluh darah, bekerja dengan pengaturan dari sistem syaraf tak sadar atau saraf otonom. Otot polos dibentuk oleh sel-sel otot yang terbentuk dari gelendong dengan kedua ujung meruncing, serta mempunyai satu inti tunggal.5)

Gambar 3. Otot polos 6)Otot jantung memiliki struktur mirip dengan struktur otot lurik. Hal yang membedakannya adalah serabut otot jantung memiliki percabangan di serabut-serabut ototnya. Otot jantung menggerakkan jantung dan jenis sarafnya. Sarafnya adalah saraf otonom. Oleh karena itu, otot jantung bekerja di luar kesadaran.2)

Gambar 4. Otot jantung 7)NO.NAMA OTOTORIGOINSERSIOFUNGSI

1.Otot Pada daerah Lengan Atas :Otot Bagian Depan m. Biceps Brachii a. Caput Longum

b. Caput Brevis

Tuberositas Supra Glenoidalis

Processus Coracoideus

Tuberositas Radii

Flexi Elbow, membantu Flexi bahu, internal rotasi

2.m. BrachialisFacies Anterior HumeriProcessus Coracoideus UlnaeFlexi Elbow

3.m. Coraco BrachialisProcessus Coracoideus ScapulaSerabutnya menuju ke distal melekat pada margo medialis humeriFlexi dan ADD Shoulder (membantu)

4.Otot Bagian Belakangm. Triceps Brachiia. Caput Longumb. Caput Medialec. Caput Laterale

Tuberositas InfraglenoidaleFacies Posterior HumeriFasies Posterior Humeri pada bagian atas sulcus N. RadialisOlecranon UlnaeEkstensi ElbowAdduksi (pembantu)

5.m. AnconeusEpicondylus lateralis HumeriOlecranonExtensi Elbow

Tabel 1. Penjelasan otot secara makro 1 8)

1

NO.NAMA OTOTORIGOINSERSIOFUNGSI

1.Otot-otot pada daerah lengan bawah :a. Group Flexor (bagian anterior)v Bagian Superficial

m. Pronator Teres

Epicondilus medialis humeri dan septum intermusculare untuk caput humerale dan processus coronoideus untuk caput ulna

Facies volaris dan lateralis radii

Pronasi dan flexi lengan bawah

2.m. Flexor Carpi RadialisEpicondylus medialis humeriBasis os metacarpal IIFlexi ElbowABD Radio carpal

3.m. Palmaris LongusEpicondylus medialis humeriApponeurosis palmarisPronasi, Flexi articulatio radiocarpea

4.m. flexor Digitorum SublimisEpicondylus medialis humeri & bag.anterior radiiPhalanx jari II VFlexi jari-jari pada art. Interphalangeal prima jari II V.Flexi art. Radiocarpea (pembantu)

5.m. Flexor Carpi UlnarisEpicondylus medialis humeri, tepi medial incisura semilunaris ulna, margo posterior ulnaOs PisiformeFlexi & Adduksi art.radio carpalFlexi Elbow (Pembantu)

6.v Bagian Profunda

m. Flexor Digitorum Profundus

2/3 bag. Proximal ulna pada permukaan volar

Os Phalanx Tertier Jari IV V

Flexi Interphalanx untuk jari II V.Flexi art. Radiocarpea (pembantu)

7.m. Flexor Pollicis Longus1/3 bag.medial os radii permukaan volarOs Phalanx I Flexi ibu jari.ADD Metacarpal IFlexi art.radiocarpea (Pembantu)

8.m. Pronator QuadratusBagian distal ulna permukaan volarBagian distal radius permukaan volarPronasi lengan bawah

9.

GroupExtensor (bagian posterior)v Bagian Superficial

m. Brachioradialis

Lateral Supracondylair

Processus Styloideus Radii

Flexi Elbow, Pronasi

10.m. Extensor Carpi Radialis Longus2/3 permukaan dorsal supracondylairBasis Metacarpal IIExtensi & ABD Art. Radiocarpea

11.m. Extensor Carpi Radialis BrevisEpicondylus Lateralis HumeriBasis Metacarpal IIIExtensi & ABD Art. Radiocarpea.Extensi ElbowSupinasi (Pmbntu)

12.m. Extensor Digitorum CommunisEpicondylus Lateralis HumeriBasis Phalanx Jari II VExtensi Art. Interphalangeal jari II V.Extensi Art. Metacarpophalangeal Jari II VExtensi Wrist

13.m. Extensor Digiti Quinti PropiusEpicondylus Lateralis HumeriBasis Phalanx III jari ke 5Extensi Art. Radiocarpea.Extensi Elbow (Pmbt)Extensi jari-jari ke 5

14. m. Extensor Carpi UlnarisEpicondylus Lateral HumeriBasis Metacarpal VExtensi dan membantu ADD Art.Radiocarpea.Extensi Elbow dan membantu Supinasi

15. v Bagian Profunda

m. Supinator

Epicondylus Lateralis Humeri

Arah serabut miring ke bawah ke facies volaris radialis dan volaris ulnaris

Supinasi lengan bawah

16.m. ABD. Pollicis Longus1/3 bag.tengah facies dorsalis radii dan ulnaBasis Metacarpal IABD. Ibu jari dan extensi ibu jari.Membantu flexi dan abd art. Radiocarpea

17.m. Extensor Pollicis longusFacies dorsalis ulna, membrana interoseumSerabut menyerong di belakang tendo m.ext.carpi radialis, melekat pada basis phalanx III jari IExtensi & ABD Art. Radiocarpea.Menarik ibu jari ke dorsal dan ABD

18.m. Extensor Pollicis BrevisFacies dorsalis radii, membrana interosseaBasis Phalanx I jari IMembantu supinasi, membantu gerakan ABD Art.RadiocarpeaExtensi ibu jari, ABDExt.Art Metacarpophalangeal jari I

19.m. Extensor Indicis PropiusFacies dorsalis ulnae, membrana interosseaBasis Phalanx I jari IIMembantu supinasi, extensi dan ABD Art. Radiocarpea, Extensi jari-jari ke II

Tabel 2. Penjelasan otot secara makro 2 8)Mekanisme kontraksi otot diwali pada saat saraf sensorik memberikan rangsangan, meskipun bukan rangsangan yang sangat akut, tetapi cukup untuk menginformasikan adanya kontraksi dan relaksasi pada otot. Sensasi ini tidak kentara sampai dilakukan usaha sadar untuk merelaksasi atau mengontraksi otot , yakni pada saat derajat kontraksi sebelumnya menjadi jelas. Kenormalan otot berada dalam kondisi kontraksi parsial yang dikenal sebagai tonus otot. Tonus otot inilah yang mempertahankan posisi dalam waktu lama tanpa menimbulkan kelelahan. Hal ini dimungkinkan oleh suatu mekanisme. Pada mekanisme ini berbagai kelompok serabut otot melakukan kontraksi dan relaksasi secara bergantian, sehingga setiap otot mempunyai kesempatan untuk beristirahat dan bekerja. Otot yang mempunyai derajat tonisitas paling tinggi pada manusia adalah otot leher dan otot punggung.9)Neuromuscular junction adalah tempat dalam tubuh tempat akson dari saraf motorik bertemu dengan otot dalam upaya transmisi sinyal dari otak yang memerintahkan otot untuk berkontraksi atau berrelaksasi. Neuromuscular junction menghubungkan sistem saraf dengan sistem otot melalui sinapsis antara serabut saraf eferen dan serat otot atau sel-sel otot. Potensial aksi masuk ke serabut otot melalui sinapsis antara serabut saraf dan otot (neuromuscular junction). Di dalam synaptic knob terdapat synaptic vesicles yang mengandung asetilcolin sebagai neurotransmitter. Pada saat ada sinyal dari otak untuk berkontraksi, vesicles berisi neurotransmitter melebur ke membran synaptic melepas asetilcolin. Asetilcolin berdifusi melewati synaptic cleft dan diterima oleh molekul reseptornya yang berupa channel ion Na+ dalam membran sel serabut otot. Kombinasi keduanya membuka channel Na+ dan menyebabkan peningkatan permeabilitas membran sel terhadap ion Na+ dan menghasilkan influx Na+ dalam inisiasi serabut saraf pada potensial aksi serabut otot. Asetilcolin yang telah mempolarisasi serabut otot dan menghasilkan potensial aksi kemudian merambatkan potensial aksi tersebut hingga ke dalam tubula transversal. Di dalam sel otot, potensial aksi menginisiasi terlepasnya Ca2+ dari retikulum sarkoplasmik ke dalam sitoplasma. Ca2+ memulai peluncuran filamen dengan memicu pengikatan miosisn ke aktin. Ototpun berkontraksi. Asetilcolin kemudian dilepas ke synaptic cleft dan serabut otot dan dihancurkan dengan bantuan enzim asetilcolineterase. Enzim ini menghancurkan struktur satu aksi potensi dalam sel saraf.10)Tremor adalah gerakan involunter yang berupa getaran. Tremor berbeda dengan manifestasi kejang fokal , karena kedua hal ini mekanisme terjadinya sangat berbeda. Meskipun sama-sama merupakan gerakan involunter , kejang berasal dari gangguan eksitasi berlebihan dari neuron-neuron otak yang tidak terkendali dan sering disertai gangguan kesadaran. Sedangkan tremor lebih disebabkan gangguan pada struktur jaras ekstrapiramidalis tapi bisa juga disebabkan kelainan di perifer.11)Ada berbagai macam jenis dan penyebab tremor, diantaranya adalah Tremor fisiologis ialah tremor yang ditemukan pada orang normal dengan ciri frekuensi getaran yang tinggi dan amplitudo yang kecil. Umumnya terlihat pada kondisi tertentu seperti ketika sedang stress, kelaparan, kegembiraan atau latihan. Postural tremor adalah tremor yang terjadi pada posisi tubuh tertentu, misalnya pada saat berdiri (orthostatis tremor) atau saat mempertahankan anggota gerak pada posisi tertentu (static tremor). Dapat ditemukan pada gangguan cerebelum (otak kecil).Intention tremor adalah tremor yang muncul pada saat melakukan gerakan dan menghilang bila otot diistirahatkan (keadaan rileks). Misalnya tremor muncul ketika menulis atau mengangkat cangkir. Umumnya terjadi akibat gangguan serebelum.Resting tremor ialah tremor yang terjadi pada saat otot rileks/istirahat dan menghilang ketika otot digunakan. Ini merupakan tremor khas yang ditemukan pada penyakit parkinson.11)

KesimpulanJika sistem saraf pada otot terganggu maka dapat menyebabkan tremor dan tremor merupakan penyebab dari kelainan yang biasa dikenal dengan nama parkinson. Kelainan ini menyebabkan penderita menjadi sulit atau bahkan tidak dapat mengontrol ekstremitas atasnya.

Daftar Pustaka1. Strachan.T , Andrew.P . human molecular genetics . edisi kedua . Jakarta : penerbit buku kedokteran ; 1999 .2. Ferdinand.F , Wibowo.A . praktis belajar biologi . edisi pertama . Jakarta : visindo ; 2008.3. http://www.google.com/imgres?q=otot+lurik&hl=id&sa=X&biw=1366&bih=664&tbm=isch&tbnid=cTyJ4b54-i-9iM:&imgrefurl=http://biologikita.wordpress.com/2011/04/06/otot/&docid=gFaOHpIk4eJ8jM&imgurl4. http://www.google.com/imgres?q=origo+dan+insersio&hl=id&biw=1366&bih=664&tbm=isch&tbnid=1Xl5rfjRVIUBgM:&imgrefurl=http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/mekanisme-gerak-otot-dan-sumber-energi.5. Irada.M . sistem saraf tidak sadar (saraf otonom) . edisi ketiga . Jakarta : bpk gunung mulia ; 2006 .6. http://www.google.co.id/imgres?q=otot+polos&um=1&hl=id&sa=N&biw=1366&bih=664&tbm=isch&tbnid=daHco_hbfUAtGM:&imgrefurl=http://mysurysy.blogspot.com/2010/10/sistem-gerak-pada-manusia-bagian-3.html&docid=I4jmZXS4peQVsM&imgurl=http://1.bp.blogspot.com/_l7k9d4JBFRc/TKbyVJeA70I/AAAAAAAAAio/NQD2l-7. http://www.google.co.id/search?hl=id&gs_rn=7&gs_ri=psy-ab&cp=6&gs_id=3v&xhr=t&q=otot+jantung&bav=on.2,or.r_qf.&bvm=bv.44011176,d.bmk&biw=1366&bih=664&um=1&ie=UTF-8&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi&ei=l9RJUcLIHciIrQecx4GwCw8. http://www.google.co.id/#hl=id&sclient=psy-ab&q=nama-nama+otot+pada+lengan&oq=nama-nama+otot+pada+le&gs_l=hp.3.1.0j0i30.3273.3910.1.5278.3.3.0.0.0.0.81.222.3.3.0...0.0...1c.1.7.psy-ab.UPfPLZewlNI&pbx=1&bav=on.2,or.r_qf.&bvm=bv.44011176,d.bmk&fp=f5c8665a092ad6e6&biw=1366&bih=6649. Watson.R . anatomydan fisiologi . edisi pertama . Jakarta : penerbit buku kedokteran ; 2002 . 10. Merriogoli.M , Howard.J , Harper.M . neuromuscular junction disorders . edisi pertama . New York : marcel dekker ; 2005.11. Isselbacher , Braunwald , Wilson , Martin , Fauci , Kasper . prinsip-prinsip imlu penyakit dalam . edisi ketiga belas . Jakarta : penerbit buku kedokteran ; 1999 .