PBL-1.2-NU-kelompok-2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

a

Citation preview

PBL 1.1 KELOMPOK 2BLOK NU

A. Klarifikasi IstilahIstilahDefinisi

Miksi/berkemihProses pengosongan kandung kemih/vesika urinaria. Diatur 2 mekanisme, refleks dan kontrol volunter

B. Batasan Masalah Nama : Andi Jenis kelamin : laki-laki Usia : 18 tahun Keluhan : kencing pekat Keluhan penyerta : lemah, kehausan, mulut kering Onset : siang ini Kualitas : urin berwarna kuning gelap Kuantitas : volume lebih sedikitC. Analisis Masalah1. Anatomi sistem urinari dan genitalia eksterna maskulina2. Histologi sistem urinari dan genitalia eksterna maskulina3. Fisiologi sistem urinari dan genitalia eksterna maskulina4. Proses pembentukan urin5. Faktor + mekanisme pewarnaan pada urin (normalnya seperti apa)6. Komposisi urin7. Faktor yang mempengaruih jumlah volume urin (normalnya berapa)8. Mekanisme berkemih9. Pengaturan somatik dan otonom10. Peran ginjal dalam keseimbangan cairan dan elektrolit terkait ginjalD. Jawaban Analisis Masalah1. Anatomi sistem urinari dan genitalia eksterna maskulinaRen ureter VU uretraa. Ren Holotopi di retrosternal Sintopi : glandula suprarenal, hepar, duodenum pars descendend, colon ascendend, small intestin (dextra). Gaster, lien, glandula suprarenal, kolon descendend, small intestine (sisnistra). Letak costae, ren dextra costae 12, ren sinistra costae 11/12 Nefron dari glomerulus, tkp, tkd, capsula bowman Punya hillus ren, terdiri dari a.v. renalis, ureter, n. Renalis Sinus terdiri dari pelvis renalis, PD, jaringan lemak Vaskularisasi : dari aorta pars abdominal arteri renalis a. Segmentalis a. Lobaris a. Interlobaris a. Arcuata a. Interlobularis a. Aferen. Vena ke vena cava inferior. Yg sinistra ke v. testicularisb. Ureter Retropreritoneal Ureter dextra : duodenum, ileum pars terminalis, v. Testicularis Ureter sinistra : mesokolon sigmoid Setinggi vertebrae lumbalis 3 penyempitan : pelvico uretero junction, di depan a. Iliaca communis, uretero vesica junction 2 pars : abdominis dan pelvicac. VU- terletak di belakang simpisis pubis Terdapat ostium ureter dextra dan sinistra serta interna Ligamentum umbilikalis lateralis dan mediana Vaskularisasi cranial servix dan fundus Aliran vena ke pleksus venosus Terdapat ruggae, otot polosd. Uretra Uretra maskulina : 15-20 cm. Ada 5 pars. Pars intramural, pars prostatica, pars membranasea, pars bulbouretralis, pars spongiosa. Ada pembesaran uretra : fossa navicularis uretra. Fungsi reproduksi dan urin Uretra feminina : 3-5 cm2. Histologi sistem urinari dan genitalia eksterna maskulinaa. Ginjal terbagi menjadi 2 lapis, cortex dan medula Piramida renalis, medulary rays, lobulus (kumpulan beberapa medulary rays), lobus (kumpulan lobulus) Nefron ada yang kortikal dan medular Glomerulus tubulus kontortus proximal henle loop tubulus kontortus distal tubulus kolektivus (kuboid simplex) TKD : lebih pucat, tidak ada brush border TKP : sitoplasma lebih merah, epitel kuboid Kapsula bowman ada parietal dan viseral, diantara nya terdapat bowman space Ansa henle ada 2, tebal dan tipis Lamina basalis terdapat lamina densa dan lamina rara Mesangeal berfungsi untuk menghilangkan debris Pedikel podosit mengelilingi kapiler Kapsul dari jaringan ikat kolagen mix dengan j.i. elastis Di glomerulus ada polus urinari dan polus vaskuler Prostat epitel columner pseudocomplex, ada 4 zona (perifer, transisional, ..., ...)3. Fisiologi sistem urinari dan genitalia eksterna maskulinaa. Ekskresi : b. Eliminasi : produk dikeluarkanc. Homeostasis : menjaga keseimbangan cairan, pH, kontrol sekresi ion H+Diatur 3 regulasi hormon, autonom, autoregulasi Mempertahankan imbangan air tubuh Mempertahankan volume cairan Mengatur jumlah kadar ion Na, Cl, K, H untuk mengatur osmolaritas Membuang hasil akhir proses metabolisme Ekskresi senyawa asing4. Proses pembentukan urin + Peran ginjal dalam keseimbangan cairan dan elektrolit terkait ginjalMenggunakan nefrona. Filtrasi : harus melewati 3 lapisan dinding kapiler glomerulus (1 lapis sel endotel, ada pori2), membran basal (lapisan gelatinosa, dari kolagen dan glikoprotein, protein tidak bisa masuk), lapisan dalam kapsula bowman (podosit, punya banyak kaki yg mengelilingi glomerulus, ada celah filtrasi, lajur cairan). Di glomerulus, penyerapan darah yg tersaring kecuali protein. berisi air, sodium, sulfat, glukosa, sel darah. Ke tubulus ginjal. Akhirnya disebut filtrat glomerulus/urin primer. Faktor : tekanan filtrasi (tekanan hidrostatik, tekanan onkotik di kapsula bowman), tekanan yang melawan filtrasi (kebalikan tekanan filtrasi). Protein berfungsi untuk memberi nutrisi jaringan ginjalb. Reabsorbsi : melalui polus urinari. penyerapan kembali glukosa, sodium, klorida, bikarbonat. Secara pasif di tubulus proksimal. Di tubuluus distal sodium dan bikarbonat, penyerapan aktif, dialirkan ke papilla renalis. Filtrat tubulus/urin sekunder. Mengandung zat2 yang tidak berguna, ex. Urea (diserap tapi hanya sedikit) ekskresi tubulus kontortus distal. Ion Na mempengaruhi cairan ekstraselular, menjaga osmotikc. Sekresi : sisa penyerapan kembali dialirkan ke papilla renalis calix minor calix mayor pelvis renalis ureter VU uretra. ion : H+, K+, Cl-, Phospat (diatur PTH)d. Ekskresi urinVasopressin keluar saat tubuh membutuhkan air, dapat meningkatkan tekanan darah5. Komposisi urin normala. Anorganik ion : klorida, natrium, potassium, phospat, ammonia, kalsium, magnesiumb. Sisa nitrogen : urea, kreatinin, asam urat, urobilin, bilirubinc. Bahan organik lain : asam amino, keton, karbohidrat, lipid6. Faktor yang mempengaruhi jumlah volume urin (normalnya berapa)a. Jumlah air yang diminumb. Banyak garam yang harus dikeluarkanc. Pengaruh hormon ADH/vasopressind. Iklim/cuacae. Stimulusf. Jumlah urin normal : 1-1,5 L/hari atau 1 cc/menit7. Mekanisme berkemih (pengaturan somatik dan otonom) Kapasitas max VU 500 ml 2 mekanisme : refleks berkemih (terjadi jika volume urin 200-300 ml, reseptor regang VU aktif impuls dibawa ke SSP n. Splanici pelvici sakralis 2-4 medula spinalis aferen + simpatis ke plex. Hipogastricus, lumbal 1-2 medula spinalis segmen sakralis 2-4 medula spinalis VU sinaps post ganglion pakai plexus yg tadi kontraksi otot polos/m. Detrussor vesika spinchter relaksasi (dari parasimpatis) spinchter uretra interna terbuka impuls aferen ke m. Spincter uretra lewat n. Pudendus spincter uretra eksterna terbuka miksi (dibantu dengan otot-otot abdomen, meningkatkan tekanan intraabdomen dan pelvicus)). Kontrol volunter berkemih (kandung kemih terisi keinginan untuk berkemih persepsi muncul sebelum spincter externus secara refleks melemas)8. Kenapa terjadi perubahan warna urin pada pasien? Makan/minum yang dapat merubah warna : contoh teh, obat, kopi Kurang minum air putih Ada kesalahan di vasopressinE. Sasaran Belajar1. Keseimbangan cairan yang diperngaruhi olehhormon adh dan aldosteron, jika kelebihan cairan yg aktif itu hormon ANP. Jika vol urine kurang TD kurang sehingga menyebabkan aktifnya renin. Renin berfungsi mengaktifkan angiotensin I menjadi Angiotensin II dengan bantuan ACE. Fungsi angiotensin II yaitu merangsang rasa haus, vasokontriksi arteriol, merangsang korteks ardenalmengeluarkan aldosteron. ANP bekerja jika tekanan darah arteri naik.2. Keseimbangan elektrolit