8
STUDI KASUS PUSING BERPUTAR PADA SAAT BERUBAH POSISI SEJAK 2 MINGGU TERAKHIR DISERTAI MUAL DAN ADA RIWAYAT. Masdalilah binti Ibrahim 102008287 Makalah Blok 22; Neurology And Behaviour Science Fakultas Kedokteran, Universitas Ukrida Jalan Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat, Indonesia Abstrak Vertigo adalah keadaan pusing yang dirasakan luar biasa. Seseorang yang menderita vertigo merasakan sekelilingnya seolah-olah berputar, ini disebabkan oleh gangguan keseimbangan yang berpusat di area labirin atau rumah siput di daerah telinga. Gejala yang timbul adalah mual dan ingin muntah, bahkan penderita merasa tak mampu berdiri dan kadang terjatuh karena masalah keseimbangan. Keseimbangan tubuh dikendalikan oleh otak kecil yang mendapat informasi mengenai posisi tubuh dari organ keseimbangan di telinga tengah dan mata. Vertigo biasanya timbul akibat gangguan telinga tengah dan gangguan penglihatan. Gangguan keseimbangan yang menyerang secara mendadak seringkali menimbulkan rasa ketakutan yang sangat bagi yang mengalaminya, selain dapat menimbulkan gangguan untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Keluhan yang dirasakan dalam waktu yang cukup lama akan mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Vertigo yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah vertigo posisi paroksismal jinak (VPPJ) yang disebabkan adanya debris dalam kanalis semisirkularis. Diagnosis VPPJ pada kanalis posterior dan

pbl 22

Embed Size (px)

DESCRIPTION

c vb

Citation preview

Page 1: pbl 22

STUDI KASUS PUSING BERPUTAR PADA SAAT BERUBAH POSISI SEJAK 2 MINGGU

TERAKHIR DISERTAI MUAL DAN ADA RIWAYAT.

Masdalilah binti Ibrahim

102008287Makalah Blok 22; Neurology And Behaviour Science

Fakultas Kedokteran, Universitas UkridaJalan Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat, Indonesia

Abstrak

Vertigo adalah keadaan pusing yang dirasakan luar biasa. Seseorang yang menderita vertigo

merasakan sekelilingnya seolah-olah berputar, ini disebabkan oleh gangguan keseimbangan

yang berpusat di area labirin atau rumah siput di daerah telinga. Gejala yang timbul adalah

mual dan ingin muntah, bahkan penderita merasa tak mampu berdiri dan kadang terjatuh

karena masalah keseimbangan. Keseimbangan tubuh dikendalikan oleh otak kecil yang

mendapat informasi mengenai posisi tubuh dari organ keseimbangan di telinga tengah dan

mata. Vertigo biasanya timbul akibat gangguan telinga tengah dan gangguan penglihatan.

Gangguan keseimbangan yang menyerang secara mendadak seringkali menimbulkan rasa

ketakutan yang sangat bagi yang mengalaminya, selain dapat menimbulkan gangguan untuk

menjalani aktivitas sehari-hari. Keluhan yang dirasakan dalam waktu yang cukup lama akan

mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Vertigo yang sering dijumpai dalam kehidupan

sehari-hari adalah vertigo posisi paroksismal jinak (VPPJ) yang disebabkan adanya debris dalam

kanalis semisirkularis. Diagnosis VPPJ pada kanalis posterior dan anterior dapat ditegakkan

dengan provokasi disertai pengamatan respons nistagmus abnormal dengan Dix-Hallpike atau

Side Lying.

Kata kunci : vertigo, VPPJ

Page 2: pbl 22

CASE STUDY ABOUT DIZZINESS WHEN CHANGING POSITION SINCE LAST 2 WEEKS,

ACCOMPANIED BY NAUSEA AND THERE.

Masdalilah binti Ibrahim102008287

Blok 22 Thesis; Neurology And Behaviour ScienceFaculty of Medicine, Ukrida University

North Arjuna Road No.6, West Jakarta, Indonesia

Abstract

Vertigo is a state of dizziness that feels incredible. A person suffering from vertigo feel as if spun

around, is caused by balance disorders, based in the area labyrinth or the cochlea in the ear.

symptoms are nausea and want to vomit, even the patient was unable to stand and sometimes

fall because of balance problems. Body balance is controlled by a small brain that gets

information about the body position of the organ of balance in the middle ear and the eye.

Vertigo is usually caused by middle ear disorders and impaired vision. Impaired balance in a

sudden attack often creates a feeling of fear which is for those who experience it, other

than to cause disruption to undergo daily activities. Complaints are felt in a long time will affect

the quality of life of sufferers. Vertigo is often encountered in daily life is benign paroxysmal

positioning vertigo (BPPV) is caused by debris in the semicircular canal. BPPV in the

posterior and anterior canal can be diagnosed by provocation accompanied nistagmus

abnormal response observed by Dix Hallpike or Side-Lying.

Keys : vertigo, BPPV

Page 3: pbl 22

Pendahuluan

Vertigo merupakan perasaan halusinasi seolah-olah lingkungan atau diri sendiri bergerak, atau

yang lebih sering lagi, berputar. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh gangguan pada sistem

keseimbangan. End-organ sistem keseimbangan ini terletak pada bagian labirin tulang telinga

dalam yang terdiri atas tiga buah kanalis semisirkulasi dan apartus otolitik, yaitu utrikulus dan

sakulus pada masing-masing sisi.1 Nukleus vestibular mempunyai hubungan yang kompleks

dengan serebelum dan nuclei III, IV dan VI, begitu pula proyeksinya ke korteks cerebri.

Keseimbangan normal tergantung dari intergitas sistem-sistem tersebut bersama dengan input

dari mata dan reseptor sensorik di leher, batang tubuh dan anggota gerak.2 Vertigo terdiri dari

vertigo fisiologik dan vertigo patologik.1

Vertigo merupakan persepsi gerakan yang salah, baik persepsi dalam diri pasien

terhadap keadaan sekitarnya, sebagai akibat dari ketidakseimbangan input vestibuler. Pasien

yang mengalami vertigo berat, dunia sekitar seolah berputar di sekeliling mereka dan disertai

mual, muntah dan hilangnya keseimbangan. ‘Pusing’ merupakan keluhan paling sering tetapi

harus dipertikaikan apakah pasien benar-benar mengalami vertigo atau ada arti lain, misalnya

presinkop atau cara berjalan yang tidak stabil.

Anamnesis Dan Pemeriksaan

Dimulai dari umur, pekerjaan, tempat tinggal, status perkahwinan. Umur perlu ditanya karena

pada beberapa penyakit tertentu hanya menyerang kelompok usia tertentu, demikian pula

pekerjaan. Pada anamnesis status perkahwinan perlu ditanyakan pada pasien dengan keluhan

kejiwaan. Selanjutnya boleh ditanyakan pernah operasi atau tidak, trauma, masuk rumah sakit,

riwayat penyakit dahulu yang berkaitan dengan penyakit saraf seperti diabetes mellitus,

jantung, paru-paru, hipertensi, gastric intestinal dan urogenital.3

Untuk vertigo, pertama-tama ditanyakan bentuk vertigonya, melayang, goyang,

berputar, tujuh keliling, rasa naik perahu dan sebagainya. Perlu diketahui juga keadaan yang

memprovokasi timbulnya vertigo, yaitu perubahan posisi kepala dan tubuh, keletihan,

ketegangan. Perlu juga ditanyakan apakah timbulnya akut atau perlahan-lahan, hilang timbul,

Page 4: pbl 22

paroksimal, kronik, progresif atau membaik. Beberapa penyakit tertentu mempunyai profil

waktu yang karakteristiknya berbeda.4

Gambar 1. Profil Serangan Waktu Vertigo.4

Apakah juga ada gangguan pendengaran yang biasanya menyertai atau ditemukan pada lesi

alat vestibuler atau nervus vestibularis. Penggunaan obat-obatan seperti streptomisin,

kanamisin, salisilat, antimalaria dan lain-lain yang diketahui ototoksik dan vestibulotoksik serta

adanya penyakit sistemik seperti anemia, penyakit jantung, hipertensi, hipotensi, penyakit paru

juga perlu ditanyakan. Juga kemungkinan trauma akustik. Riwayat keluarga juga perlu

ditanyakan, pernah tidak ahli keluarga mengalami gangguan neurologis.

Untuk riwayat social juga boleh ditanyakan ketidakmampuan pasien, adakah pasien

menggunakan alat bantu untuk bergerak atau bantuan lain. Gejala neurologis sebelumnya

seperti gangguan penglihatan, kelemahan atau mati rasa juga boleh ditanyakan. Pasien BPPV

akan mengeluh jika kepala berubah posisi pada suatu keadaan tertentu. Pasien akan merasa

berputar atau merasa sekelilingnya berputar jika akan ke tempat tidur, berguling dari satu sisi

ke sisi lainnya, bangkit dari tempat tidur di pagi hari, mencapai sesuatu yang tinggi atau jika

kepala digerakkan ke belakang. Biasanya vertigo hanya berlangsung 5-10 detik. Kadang-kadang

disertai rasa mual dan muntah.

Page 5: pbl 22

Pemeriksaan Fisik Umum

Pemeriksaan fisik diarahkan ke kemungkinan penyebab sistemik; tekanan darah diukur dalam

posisi berbaring,duduk dan berdiri; bising karotis, irama denyut jantung dan pulsasi nadi perifer

juga perlu diperiksa.

Pemeriksaan Neurologis

Tujuan utama pemeriksaan sistem saraf adalah mengungkapkan dan menjelaskan deficit fungsi

dan untuk menjelaskan kemungkinan lokasi anatomis dari lesi. Apakah masalah disebabkan

oleh lesi pada otak, sumsum tulang belakang, saraf perifer atau otot.

Pemeriksaan neurologis dilakukan dengan perhatian khusus pada fungsi vestibuler atau

serebeler, yaitu uji Romberg. Penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mula-mula

dengan kedua mata terbuka kemudian tertutup. Biarkan pada posisi demikian selama 20-30

detik. Harus dipastikan bahwa penderita tidak dapat menentukan posisinya (misalnya dengan

bantuan titik cahaya atau suara tertentu). Pada kelainan vestibuler hanya pada mata tertutup

badan penderita akan bergoyang menjauhi garis tengah kemudian kembali lagi, pada mata

terbuka badan penderita tetap tegak. Sedangkan pada kelainan serebeler badan penderita akan

bergoyang baik pada mata terbuka maupun pada mata tertutup.

Selain itu, pemeriksaan Tandem Gait yaitu penderita berjalan lurus dengan tumit kaki

kiri atau kanan diletakkan pada ujung jari kaki kanan atau kiri ganti berganti. Pada kelainan

vestibuler perjalanannya akan menyimpang, dan pada kelainan serebeler penderita akan

cenderung jatuh. Seterusnya, bisa juga dites dengan uji Unterberger. Berdiri dengan kedua

lengan lurus horisontal ke depan dan jalan di tempat dengan mengangkat lutut setinggi

mungkin selama satu menit. Pada kelainan vestibuler posisi penderita akan menyimpang dan

berputar ke arah lesi dengan gerakan seperti orang melempar cakram; kepala dan badan

berputar ke arah lesi, kedua lengan bergerak ke arah lesi dengan lengan pada sisi lesi turun dan

yang lainnya naik. Keadaan ini disertai nistagmus dengan fase lambat ke arah lesi.

Page 6: pbl 22

Diagnosis Kerja

Vertigo

Vertigo adalah keadaan pusing yang dirasakan luar biasa. Seseorang yang menderita vertigo

merasakan sekelilingnya seolah-olah berputar, ini disebabkan oleh gangguan keseimbangan

yang berpusat di area labirin atau rumah siput di daerah telinga.

Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)

Nistagmus dapat ditemukan pada pasien vertigo. Pada penyakit labirintin, nistagmus bersifat

horizontal atau rotator dan mempunyai fase cepat ke arah kontralateral dari lesi. Mekanisme

yang mendasari nistagmus labirintin adalah ketidakseimbangan antara dua telinga dalan yang

menyebabkan mata berdeviasi ke arah sisi lesi.