pbl blok 11

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah pbl

Citation preview

MAKALAH PROBLEM BASED LEARNINGProses Pembentukan Asam Urat Dari Metabolisme PurinLisa Sari10.2012.129 (F8)Mahasiswi Fakultas Kedokteran Semester 3Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara no 6Jakarta 11510___________________________________________________________________________PendahuluanDalam kehidupan sehari-hari manusia sering mengkonsumsi makanan yang kaya nukleoprotein. Basa purin dan pirimidin dari makanan tidak diubah secara langsung kedalam asam nukleat ke dalam tubuh. Manusia melakukan biosintesi purin dan pirimidin asam nukleat jaringan,ATP, NAD, Koenzim A dari intermediet amfibolik. Gangguan dalam metabolisme purin mencakup pentakit gout, sindrom lech-nyhan,defisiensi adenosin, dan defisiensi fosforilase nukleosida purin.Asam NukleatAsam nukleat terdiri dari campuran basa nitrogen, gula pentosa (2-deoksi-D-ribosa untuk asam deoksiribonukleat atau D-ribosa untuk asam ribonukleat) dan ortofosfat. Terdapat dua jenis basa nitrogen dalam DNA ataupun RNA yaitu purin dan pirimidin. Pirimidin merupakan turunan dari senyawa pirimidin heterosiklik. Pirimidin yang paling banyak dijumpai pada DNA adalah Sitosin dan Timin. Sedangkan pirimidin paling banyak pada RNA adalah Sitosin dan Urasil. Purin merupakan turunan dari senyawa purin berbentuk cincin gabungan. Purin yang paling banyak ditemukan pada DNA dan RNA adalah Adenin dan Guanin.1

Gambar 1. Struktur Basa Pirimidin Dan Basa PurinDalam struktur asam nukleat, pirimidin atau purin bertautan dengan gula menghasilkan nukleosida. Nukleosida purin mempunyai tautan -glikosidik dari N-9 basa sampai C-1 gulaMetabolisme PurinJaringan tubuh dapat menyintesis purin dan pirimidin dari zat-zat antara amfibolik. Asam nukleat dan nukleotida yang dimakan bersifat non essensial secara dietetik diurai di saluran cerna menjadi mononukleotida sehingga dapat diserap menjadi basa purin dan basa pirimidin. Basa purin kemudian dioksidasi menjadi asam urat yang akan direabsorsi maupun di sekresikan melalui urine. Nukleotida purin dan pirimidin disintesis in vivo dengan kecepatan yang konsisten dengan kebutuhan fisiologis. Mekanisme intrasel mendeteksi dan meregulasi besarnya jumlah kompartement nukleotida trifosfat (NTP) yang meningkat selama masa pertumbuhan atau regenerasi jaringan ketika sel membelah dengan cepat. Ada tiga proses yang berperan dalam biosintesis nukleotida purin. Ketiga proses tersebut, yaitu sintesis zat antara amfibolik (sintesis de novo), fosforibolasi purin dan fosforilasi nukleotida purin.2Biosintesis purin terjadi di dalam hati dengan senyawa awal Ribosa - 5- Fosfat. Biosintesis de novo memerlukan ATP, glutamin, glisin, aspartat, CO2 dan asam folat. Fosforilasi nukleotida purin Inositol monofosfat (IMP) merupakan nukleotida induk yang merupakan asal pembentukan AMP maupun GMP. Sintesis IMP dari intermediate amfibolik -D-ribosa-5-fosfat. Disamping sebagai intermediate pertama yang terbentuk dalam lintasan de novo biosintesis purin, 5-fosforibosil-1-pirofosfat (PRPP) merupakan intermediate dalam lintasan penyelamatan purin, dalam biosintesis NAD+ serta NADP+, dan dalam biosintesis nukleotida pirimidin. Sintesis PRPP, melibatkan pemindahan pirofosfat dari ATP kepada karbon 1 senyawa -D-ribosa-5-fosfat dan dikatalisis oleh enzim PRPP sintetase. Pembentukan ikatan N-glikosidat dilakukan dengan menggunakan glutamine sebagai donor nitrogen dan membentuk senyawa 5-fosfo--D-ribosilamin. Kondensasi 5-fosfo--D-ribosilamin dengan glisisn membentuk senyawa glisinamida ribosal-5-fosfat. Atom karbon 8 pada IMP berasal dari gugus formil senyawa N5, N10-metenil-tetrahidrofolat yang membentuk formil glisinamida ribosal-5-fosfat. Suatu reaksi yang dikatalisi oleh enzim glisinsmida ribosal-5fosfatformiltransferase.2Pemindahan nitrogen amida glutamine ke formil glisinamida ribosal-5-fosfat akan membentuk fosmiglisinamida ribosil-5-fosfat. Dengan dikatalisis oleh enzim formilglisinamida-5-fosfat sintetase. Dalam reaksi yang dikatalisis oleh enzim aminoimadazol karboksilat ribosil 5-fosfat.sintetase, terjadi kehilangan air yang disertai penutupan cincin imidazol akan membentuk senyawa aminoimidazol ribosil-5-fosfat. Adisi CO2 kepada formil glisinamida ribosal-5-fosfat berfungsi menambahkan atom yang akan menjadi karbon 6 pada IMP. Reaksi tersebut dikatalisi oleh enzim aminoimadazol ribosil 5-fosfat karboksilase.2Kondensasi aspartat dengan aminoimadazol karboksilat ribosil 5-fosfat yang dikatalisis oleh enzim suksinil karboksamida ribosil-5-fosfat sintetase membentuk senyawa aminoimidazol suksisnil karbaksamida ribosil-5-fosfat. Pembebasan gugus suksinil dari senyawa aminoimidazol suksisnil karbaksamida ribosil-5-fosfat sebagai fumarat, yang dikatalisis oleh enzim adenilosuksinase, membentuk senyawa aminoimidazol karbaksamida ribosil-5-fosfat. Karbon 2 pada IMP ditambahkan dalam sebuah reaksi yang melibatkan derivat tetrahidrofolat sekunder dan enzim formiltransferase sekunder membentuk senyawa formimidomidazol karboksamida ribosil-5-fosfat. Penutupan cincin senyawa formimidomidazol karboksamida ribosil-5-fosfat yang dikatalisi oleh enzim IMP siklohidrolase membentuk nukleotida purin pertama.2

Gambar 2. Pembentukan Nukleotida PertamaKatabolisme purinSebelum diubah menjadi asam urat, purin akan diubah menjadi adenosin dan guanosin. Adenosin akan diubah menjadi inosin dengan enzim adenosin deaminase. Lalu inosin akan diubah menjadi hipoxantin dengan enzim purin nukleosida fosforilase. Hipoxantin dengan bantuan enzim xantin oksidase membentuk xantin. Guanosin juga akan membentuk xantin. Tetapi sebelum membentuk xantin, guanosin akan diubah menjadi guanin dengan enzim purin nukleosida fosforilase. Guanin akan menjadi xantin dengan enzim guanase. Xantin yang berasal dari adenosin dan guanosin akan membentuk asam urat dengan bantuan enzim xantin oksidase.3

Gambar 3. Katabolisme Purin Menjadi Asam Urat

Jalur PenyelamatanPerubahan purin, ribonukleosida, dan deoksiribonukleosida menjadi mononukleotida memerlukana reaksi penyelamatan. Reaksi ini jauh lebih sedikit memerlukan energi dibanding sintesis de novo. Mekanisme yang lebih penting melibatkan fosforibosilasi oleh PRPP purin bebas untuk membentuk purin 5mononukleotida.1Dua fosforilasi transferase kemudian mengubah adenin menjadi AMP, serta mengubah hipoxantin dan guanin menjadi IMP atau GMP. Mekanisme penyelamatan kedua melibatkan transfer fosforil dari ATP ke ribonukleosida purin. Adenosin kinase mengatalisis fosforilasi adenosin dan deoksiadenosin menjadi AMP dan dAMP, dan deoksisitidin kinase memfosforilasi deoksisitidin dan 2deoksiguanosin menjadi dCMP dan dGMP.1Hepar sebagai tempat utama biosintesis nukleotida purin, menyedikan purin dan nukleosida purin untuk diselamatkan dan digunakan oleh jaringan-jaringan yang tidak mampu membentuk kedua zat tersebut. Contohnya otak manusia memiliki PRPP glutamil amidotransferase dalam kadar yang rendah sehingga bergantung pada purin eksogen. Eritrosit dan leukosit polimorfonuklear tidak mampu mensintesis 5-fosforibosilamin sehingga menggunakan purin eksogen untuk membentuk nukleotida.1

Gambar 4. Jalur Penyelamatan PurinGangguan Metabolik Katabolisme Purin Berbagai defek genetik pada PRPP sintase bermanifestasi secara klinis sebagai gout. Masing-masing defek misalnya peningkatan Vmak, peningkatan afinitas terhadap ribosa 5-fosfat, atau resistenis terhadap inhibisi umpan balik menyebabkan produksi dan ekskresi berlebihan berbagai katabolit purin. Ketika kadar asam urat serum melebihi batas kelarutannya, terjadilah kristalisasi natrium urat di jaringan lunak dan sendi sehingga menimbulkan reaksi inflamasi yang disebut artritis gout. Namun, sebagian kasus gout mencerminkan gangguan pengaturan asam urat ginjal.Hiperurisemia dapat dibedakan berdasarkan pasien mengekskresikan urat total dalam jumlah normal atau berlebihan. Beberapa hiperurisemia mncerminkan defek enzim tertentu, seta pengaruh penyakit lain seperti kanker yang dapat mempercepat pergantian jaringan. Sindrom lesch-Nyhan suatu hiperurisemia akibat produksi berlebihan yang mencerminkan defek pada hipoxantin-guanin fosforibosil transferase, suatu enzim dalam jalur penyelamatan purin. Produksi berlebihan purin dan hiperurisemia pada penyakit von gierke (defisiensi glukosa 6-fosfatase) terjadi sekunder akibat peningkatan pembentukan prekursor PRPP ribosa 5-fosfat. Hipourisemia dan meningkatnya ekskresi hipoxantin dan xantin disebabkan oleh defisiensi xantin oksidase, akibat defek genetik atau kerusakan hepar yang parah.2Sumber Purin dalam MakananMakanan yang kaya purin adalah ragi, daging jeroan berupa hati,paru,ampela, usus dari ayam, kambing dan sapi. Jenis siput yang mengandung zat purin yang tinggi adalah kepiting, cumi-cumi,udang. Sayuran yang mengadung zat purin tingkat sedang seperti bayam, kangkung, dan kentang. Kandungan zat purin sangat tinggi pada kacang kacangan seperti kacang tanah, tempe, melinjo, kacang kapri,kacang mente.4Mekanisme terjadi rasa nyeriRasa nyeri timbul bila ada kerusakan jaringan dan hal ini menyebabkan individu beraksi dengan cara memindahkan stimulus nyeri. Rasa nyeri dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu rasa nyeri cepat dan rasa nyeri lambat. Bila diberikan stimulus rasa nyeri cepat timbul dalam waktu kira-kira 0,1 detik. Sedangkan rasa nyeri lambat timbul setelah 1 detik atau lebih dan kemudian secara perlahan bertambah selama beberapa detik dan kadangkala beberapa menit. Reseptor nyeri merupakan ujung saraf bebas yang terdapat di kulit dan jaringan lain. Reseptor ini tersebar luas pada permukaan superficial kulit dan juga di jaringan dalam tertentu, misalnya periosteum, dinding arteri dan permukaan sendi. Rasa nyeri dapat dirasakan melalui berbagai jenis rangsangan. Semua ini dikelompokkan sebagai rangsangan nyeri mekanis, suhu dan kimiawi. Zat kimia yang dapat merangsang jenis nyeri kimiawi yaitu bradikinin, serotonin, histamin, ion kalium, asam, asetilkolin, dan enzim proteolitik.5Sekalipun semua reseptor nyeri merupakan serabut saraf bebas, dalam menjalarkan sinyal rasa nyeri sistem saraf pusat ujung-ujung saraf ini menggunakan dua jaras yang terpisah. Kedua jaras ini terutama berhubungan dengan dua tipe rasa nyeri, yaitu jaras rasa nyeri tajam-cepat dan jaras rasa nyeri lambat-kronik. Sinyal nyeri tajam dan cepat dirangsang oleh stimuli mekanik atau suhu. Sinyal ini dijalarkan melalui saraf perifer ke medula spinalis pada kecepatan penjalaran antara 6 sampai 30 m/detik. Sebaliknya tipe rasa nyeri lambat dirangsang terutama oleh stimuli nyeri tipe kimiawi tetapi kadang juga dirangsang oleh stimuli mekanik dan suhu yang menetap. Nyeri lambat kronik ini dijalarkan ke medula spinalis dengan kecepatan penjalaran antara 0,5 sampai 2 m/detik.5Mekanisme terjadi pembengkakan.dan dengan adanya pengaruh gravitasi maka wilayah betis dan kaki yang paling sering mengalami pembengkakan (edema) ini. Air yang merupakan komponen terbesar dalam darah secara fisiologis memang akan keluar dari pembuluh darah kapiler menuju ke sel-sel di sekitarnya untuk memberikan nutrisi kepada sel-sel itu. Setelah itu air tersebut akan diserap kembali masuk ke pembuluh darah dan mekanisme keluar masuk ini diatur dengan seimbang oleh hormon dan zat yang menyerupai hormon yang dinamakan prostaglandin. Persoalan timbul apabila air yang keluar dari pembuluh darah lebih banyak daripada air yang diserap masuk kembali ke pembuluh darah. Hal ini terjadi karena adanyaperubahan tekananataukebocoranpada pembuluh kapiler, sehingga air akan membanjiri sel-sel di luar pembuluh kapiler itu.5Penyebab pembengkakan (swelling) yang bersifat ringan antara lain karena posisi berdiri atau berjalan yang lama, posisi duduk yang lama (misalnya dalam perjalanan pesawat atau mobil jarak jauh), kehamilan, kelebihan berat badan (overweight) dan pada trauma pergelangan kaki (terkilir). Pembengkakan ini akan menghilang apabila penyebabnya sudah tidak ada lagi. Namun pembengkakan ini bisa permanen sifatnya dan biangnya adalah kerusakan organ-organ vital kita. Yang paling menakutkan adalah pembengkakan yang disebabkan oleh karenagagal jantung, gagal ginjaldangagal hati.

Gambar 5. Perbedaan Kaki Normal Dan Kaki BengkakPada gagal jantung kekuatan jantung memompa darah jauh menurun sehingga terjadi water retensionyang mencolok. Pada gagal ginjal terjadi penurunan drastis kemampuan ginjal menyaring darah dan mengubahnya menjadi air seni (urine) sehingga efeknya juga menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh khususnya di daerah kaki dan betis. Beberapa jenis obat-obatan yang diminum dalam waktu lama diketahui dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal dan berujung pada gagal ginjal. Obat tersebut antara lainanalgesik(penghilang rasa nyeri) seperti aspirin,paracetamol dan NSAIDS. Obat lain yang dapat menyebabkannephropathy(kerusakan ginjal) adalahallopurinol. Obat yang sering dipakai untuk mengatasi pembengkakan kaki karenagout( orang awam mengatakan sakit asam urat) juga terbukti menyebabkan terbentuknya batu ginjal dan berlanjut kepada kerusakan ginjal.Hal ini disebabkan karena allopurinol bekerja dengan menghambat (memblokir)xanthine oxydasesalah satu unsur yang mempunyai fungsi mengubahhypoxanthinemenjadi xanthinedan selanjutnya menjadiasam urat.Xanthineini tidak larut dalam air sehingga penumpukan dalam bentuk kristal akan mengakibatkan batu ginjal (kidney stones). Pembengkakan kaki ini juga dapat pula diakibatkan penyumbatan pada kelenjar limfa pada tungkai bawah, penyumbatan pembuluh vena karena bekuan darah (clot) yang disebutdeep vein thrombosisyaitu kerusakan klep (valve) pada pembuluh darah balik tungkai bawah sehingga darah yang seharusnya dipompa kembali ke jantung meluncur turun kembali ke arah bawah. Pada kelainandeep vein thrombosis (DVT)kita tidak dibenarkan untuk melakukan pengurutan (massage) karena dikawatirkan bekuan darah ini akan terlepas mengalir ke arah jantung,paru atau otak dengan akibat yang fatal.Pengobatan untuk kelainan ini sangat ditentukan oleh penyebabnya. Misalnya apabila pembengkakan ini karena gangguan jantung, maka dapat diberikandiuretik(obat untuk mengeluarkan cairan yang berlebihan melalui ginjal). Namun apabila penyebabnya karena pembuluh darah yang bocor, maka pemberiandiuretikini justru akan memperparah kondisi pasien. Hal ini disebabkan karena dengan efekdiuretikmaka ginjal akan mengeluarkan air dalam jumlah banyak, sementara air yang berada di luar pembuluh darah masih menumpuk,sehingga akan terjadi dehidrasi darah.

KesimpulanPurin terdiri dari Adenin, guanin, hipoxantin, xantin. Di metabolisme menjadi asam urat yang terjadi di hati. Pada proses metabolisme purin, nukleotida yang pertama kali dibentuk adalah IMP. Pada metabolisme purin juga terdapat jalur penyelamatan untuk dipecah kembali menjadi asam urat. Purin di dalam tubuh manusia di dapat dari berbagai macam makanan seperti daging, sayur-sayuran dan kacang-kacangan. Jika di dalam tubuh terdapat kadar purin yang berlebihan, maka dapat menyebabkan terjadi kelainan metabolisme purin yaitu gout, Sindrom Lesch-nyhan dan Penyakit von gierke.Daftar Pustaka1. Kuchel P, Ralston GB. Biokimia Schaums easy outline. Jakarta:Erlangga;2006.h.43-4.2. Murray K.R, Granner D.K, Rodwell V.W. Biokimia Harper.Jakarta:EGC.2009. 3. Marks D.B, Marks A.D, Smith C.M.Biokimia Dasar Kedokteran.Jakarta:EGC. 2009.4. ChampeP.M,HarveyR.A,FerrierD.R.Biokimia.Jakarta.EGC.2010.5. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta:EGC;2007.