Pbl Blok 24

  • Upload
    kiki

  • View
    47

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asdfghjkl

Citation preview

Leukemia Granulositik Kronik

Leukemia Granulositik KronikChristopher102011333Skenario 2Seorang laki-laki 60 tahun datang ke poliklinik RS UKRIDA dengan keluhan utama lemas sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh sering demam dan keringat dingin terutama pada malam hari, adanya batuk atau nyeri berkemih disangkal. Selain itu pasien merasa cepat kenyang dan begah. Pasien mengaku hanya mengkonsumsi makanan alami tanpa adanya pengawet. Adanya riwayat paparan radioaktif disangkal. Di keluarga pasien tak ada yang sakit seperti ini. Pemeriksaan fisik: conjungtiva anemis, sclera non ikterik, limpa teraba schuftner 3.

AnamnesisKeluhan UtamaAdakah gejala lokal akibat keganasan (perubahan kebiasaan buang air besar, hematemesis, hemoptisis, atau massa abdomen)?Adakah gejala akibat metastasis (misalnya ikterus, pembesaran kelenjar getah bening)?Tanyakan adanya gejala sistemik (demam, penurunan berat badan, anoreksia, gatal).Adakah manifestasi nonmetastatik dari keganasan (misalnya penampilan Cushingoid, tromboemboli)?Bagaimana tingkat fungsional pasien?Anamnesis (2)Riwayat Penyakit DahuluApakah diketahui ada riwayat keganasan, penyebaran lokal, atau metastasis?Adakah riwayat terapi atau pembedahan?Adakah riwayat pajanan karsinogen (misalnya rokok, asbestos)?

Riwayat Penyakit KeluargaAdakah riwayat keluarga yang jelas akan suatu kanker tertentu? Anamnesis (3)Obat-obatanPernahkah pasien mendapat kemoterapi, radioterapi, atau terapi hormonal? Jika ya, apa efek sampingnya?Apakah pasien menjalani terapi simtomatik (misalnya analgesia)?

Riwayat sosialBagaimana pasien dan keluarganya dipengaruhi oleh penyakit ini? Apakah mereka bisa mengatasinya?

Pemeriksaan FisikKesadaranKeadaan UmumTanda tanda vital

Inspeksi, Palpasi, dan PerkusiPemeriksaan KGBPemeriksaan HeparPemeriksaan Limpa

Pemeriksaan PenunjangHematologi RutinApus Darah TepiApus Sumsum TulangKaryotipikPemeriksaan Laboratorium LainHematologi RutinIndikator PenyakitHasilHb normal atau turun9 mg/dLTrombosit meningkat 500-600.000/mm3/trombositopenia25.000 /mm3Leukosit 20-100.000 /mm3100.000 /mm3Eosinofil & basofil meningkat1/1Promielosit, mielosit, metamielosit meningkat.10Alkali fosfatase meutrofil rendah atau nol-Vitamin B12 serum meningkat-Apus Darah TepiDiff count:B/E/Nb/Ns/L/M = 1/1/0/73/22/1/2

Morfologi:

Differential DiagnosisReaksi LeukemoidMielofibrosisLeukemia mielomonositik kronikDifferential Diagnosis (2)Reaksi LeukemoidMielofibrosisLeukemia mielomonositik kronikCML/LGKEtiologiInfeksiSumsum TulangKeganasanKeganasanOrganomegali-+-+Anemia-+-+Aktivitas LAPMeningkatMeningkat-MenurunSumsum TulangKepadatan selHiperseluler--HiperselulerEritropoesisNormal--TertekanTrombopoesisNormal--TertekanDifferential Diagnosis (3)Reaksi LeukemoidMielofibrosisLeukemia mielomonositik kronikCML/LGKTrombositopenia-+-+Kelainan neutrofil++immatur--/+Basofilia-+-+/-Eosinofilia-+-+/-Morfologi EritrositNormalTear drop eritositNormositik normokromMikrositik hipokromMorfologi LeukositMieloid immatur meninkatNeutrofil imaturMonosit (tapal kuda)Neutrofil (batang) meningkatWorking DiagnosisLeukemia Granulositik Kronik / Leukemia Mieloid Kronik

Epidemiologi20% dari semua leukemia pada dewasa, kedua terbanyak setelah leukemia limfositik kronik. Pada umumnya menyerang usia 40-50 tahun.Usia muda progresifDi Jepang kejadiannya meningkat setelah peristiwa bom atom di Nagasaki dan HiroshimaDi Rusia setelah reaktor atom Chemobil meledak.EtiologiLeukemia granulositik kronik adalah penyakit yang didapat. Belum ada etiologi spesifik yang diketahui,.Radiasi merupakan suatu faktor resiko.Patofisiologi

Manifestasi KlinisRasa tidak enak di kuadran kiri atas SplenomegaliMerasa cepat kenyang dan begahNyeri seperti diremas di perut kanan atas HepatomegaliCepat lelah, lemah badan, demam yang tidak terlalu tinggi, keringat malam, penurunan berat badanManifestasi Klinis (2)

PenatalaksanaanTujuan Terapi mencapai remisi lengkap: remisi hematologi, remisi sitogenetik, maupun remisi biomolekular.obat-obat yang bersifat mielosupresif (Hydroxyurea (Hydrea) & Busuifan (Myleran)) Remisi hematologis Imatinib mesylate (Gleevec = Glyvec) --> Antibodi monoklonal Remisi hematologis, remisi sitogenik, dan remisi biologisPenatalaksanaan (2)Interferon alfa-2a atau Interferon alfa-2b remisi sitogenik

Cangkong sumsum tulang terapi definitif.

Indikasi:1. Usia tidak lebih dari 60 tahun.2. Ada donor yang cocok.3. Termasuk golongan risiko rendah

KI: kromosom Ph negatif atau BCR-ABL negatif.

KomplikasiKeganasan baru di masa selanjutnya Regimen terapi, termasuk transplantasi sumsum tulang depresi sumsum tulang temporerPeningkatan risiko perkembangan infeksi berat kematianBahkan pada terapi dan remisi yang berhasil, sel-sel leukemik masih tetap ada meninggalkan gejala sisa penyakit

PencegahanSedapat mungkin berusaha menghindari paparan radiasiPrognosisDubia ad malamDulu : Median hidup pasien 3-5 tahun setelah diagnosis ditegakkan. Saat ini : dengan ditemukannya beberapa obat baru, contohnya kombinasi hidrea dan interferon median kelangsungan hidup mencapai 6-9 tahun. Imatinib mesilat memberi hasil yang lebih menjanjikan.KesimpulanHipotesis diterima, pasien menderita leukemia granulositik kronik