PBL malaria IPT

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    1/40

    LI 1 Memahami dan menjelaskan Plasmodium

    LO 1.1 Definisi dan Klasifikasi

    LO 1.2 Morfologi dan struktur 

    LO 1.3 Daur hidup dan perbedaan

    LO 1. !ara Infeksi dan "entuk Infektif 

    LO 1.# $ektor

    LI 2 Memahami dan menjelaskan Malaria

    LO 2.1 Definisi

    LO 2.2 %pidemiologi

    LO 2.3 %tiologi

    LO 2. Patogenesis

    LO 2.# Manifestasi Klinis

    LO 2.& Diagnosis dan Diagnosis "anding

    LO 2.' Komplikasi

    LO 2.( )ata Laksana

    LO 2.* Pen+egahan

    LO 2.1, Prognosis

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    2/40

    LI 1 Memahami dan menjelaskan Plasmodium

    LO 1.1 Definisi dan Klasifikasi

    • Definisi

    Plasmodium adalah parasit -ang dapat men-ebabkan pen-akit malaria. Karena plasmodium berkembang biak dan hidup dalam sel darah manusia maupun binatang.

    • Klasifikasi

    )aksonomi dari Plasmodium.

    Kingdom Protista

    Kelompok Proto/oa

    Ph-lum 0pi+omplea

    Kelas !o++idia

    Ordo %u+o+o+idiorida

    amil- Plasmodidae

    enus Plasmodium

    4pesies fal+iparum5 6i6a5 malariae5 o6ale

    7Keas5 "rian %8 1***9

    a. Plasmodium falcifarum

     :ang sering menjadi pen-ebab malaria cerebral dengan angka kematian -ang

    tinggi. Infeksi oleh spesies ini men-ebabkan parasitemia yang meningkat jauh

    lebih cepat dibandingkan spesies lain dan mero/oitn-a menginfeksi sel darah

    merah dari segala umur 7baik muda maupun tua9. 4pesies ini menjadi pen-ebab

    #,; malaria diseluruh dunia.

    < =an-a ditemukan bentuk tropo/oit dan gametosit pada darah tepi5 ke+uali pada

    kasus infeksi -ang berat.

    < 4+hi/ogoni terjadi di dalam kapiler organ dalam termasuk jantung.

    < 4edikit s+hi/ont di darah tepi5 terkait berat ringann-a infeksi.

    Pen-ebab malaria falsiparum> malaria tropika> malaria tersiana maligna

    Distribusi daerah tropik 70frika dan 0sia tenggara9

    Masa tunas *

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    3/40

    Distribusi kepulauan Indonesia 7menjadi frekuaensi tertinggi diantara spesies

    lain95 korea selatan5 +hina5 turki. %ropa saat musim panas5 amerika

    selatan dan utara. Di afrika jarang ditemukan.

    Masa tunas 12

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    4/40

    • Morfologi

    Morfologi Plasmodium berbeda

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    5/40

    • 4tadium trofo/oit tua bulat 71>2 eritrosit95 melintang sepanjang sel darah

    merah5 berbentuk pita5 pigmen kasar dan gelap

    • 4tadium ski/on muda membagi inti

    • 4tadium ski/on matang rata

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    6/40

    • 4truktur 

    LO 1.3 Daur hidup dan perbedaan

    Daur hidup keempat spesies  Plasmodium  pada manusia umumn-a sama. Proses

    tersebut terdiri atas fase aseksual -ang berlangsung dalam badan hospes 6ertebrata

    disebut  skizogoni dan siklus seksual -ang membentuk  sporozoit di dalam tubuh

    n-amuk Anopheles disebut sporogoni.

    ase aseksual mempun-ai 2 daur5 -aitu 19 daur eritrosit dalam darah 7ski/ogoni

    eritrosit9 dan 29 daur dalam sel parenkim hati 7ski/ogoni eksoeritrosit9 atau

    stadium jaringan dengan a9 ski/ogoni praeritrosit 7ski/ogoni eksoeritrosit primer9

    setelah sporo/oit masuk dalam sel hati dan b9 ski/ogoni eksoeritrosit sekunder 

    -ang berlangsung dalam hati.

    Siklus aseksual

    Dengan tusukan n-amuk 0nopheles betina sporo/oit masuk melalui kulit ke

     peredaran darah perifer manusia5 setelah setengah jam sporo/oit masuk dalam sel

    hati dan tumbuh menjadi ski/on hati dan sebagian menjadi hipno/oit 7P.6i6a dan

    P.o6ale9. 4ki/on hati ini akan membentuk lebih kurang 1,.,,, mero/oit5 ini masih

    dalam daur praeritrosit atau daur eksoseritrosit primer -ang berkembangbiak 

    se+ara aseksual dan prosesn-a disebut ski/ogoni hati -ang berlangsung selama 2

    minggu.

    =ipno/oit tetap beristirahat dalam sel hati selama beberapa @aktu sampai aktif 

    kembali dan mulai dengan daur eksoeritrosit sekunder. =ipno/oit dapat tinggal

    didalam hati sampai bertahun

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    7/40

    sisa sel keluar dan memasuki plasma darah. Parasit memasuki sel darah merah

    lainn-a untuk mengulangi siklus ski/ogoni. 4ebagian mero/oit tumbuh menjadi

    trofo/oit -ang dapat membentuk sel kelamin5 -aitu makrogametosit dan

    mikrogametosit 7gametogoni9. ?ika ada n-amuk -ang menggigit manusia -ang

    terinfeksi ini5 maka gametosit -ang ada pada darah manusia akan terhisap oleh

    n-amuk. 4ehingga terjadilah siklus seksual di dalam tubuh n-amuk.

    Siklus seksual

    )erjadi dalam tubuh n-amuk apabila n-amuk anopheles betina menghisap darah

    -ang mengandung gametosit. Gametosit -ang bersama darah tidak di+erna. Pada

    makrogamet 7jantan9 kromatin membagi menjadi &menusuk manusia maka sporozoit masuk kedalam darah

    dan mulailahsiklus pre-eritrositik .

    Siklus hidup Plasmodium falciparum

    Perkembangan aseksual dalam hati han-a men-angkut fase preritrosit saja8 tidak 

    ada fase ekso

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    8/40

    "entuk +in+in Plasmodium fal+iparum kemudian menjadi lebih besar5 berukuran

    seperempat dan kadang

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    9/40

    1 Penularan se+ara alamiah 7natural infe+tion9 penularan ini terjadi melalui penularan

    anopheles.

    2 Penularan -ang tidak alamiah

    a Malaria ba@aan7+ongenital9

    )erjadi pada ba-i -ang baru dilahirkan karena ibun-a menderita malaria5 penularan terjadi

    melalui tali pusat atau pla+enta.

     b 4e+ara mekanik

    Penularan terjadi melalui transfusi darah atau melalui jarum suntik. Penularan melalui jarum

    suntik -ang tidak steril lagi. !ara penularan ini pernah dilaporkan terjadi disalah satu rumah

    sakit di bandung pada tahun 1*(15 pada penderita -ang dira@at dan mendapatkan suntikan

    intra 6ena dengan menggunakan alat suntik -ang dipergunakan untuk men-untik beberapa

     pasien5 dimana alat suntik itu seharusn-a dibuang sekali pakai 7disposeble9

    + 4e+ara oral 7Melalui Mulut9

    !ara penularan ini adalah ini pernah dibuktikan pada burung5 a-am 7P.gallinasium9 burung

    dara 7P.Bele+tion9 dan mon-et 7P.Kno@lesi9.

    Pada umumn-a sumber infeksi bagi malaria pada manusia adalah manusia lain -ang sakit

    malaria baik dengan gejala maupun tanpa gejala klinis. Ke+uali bagi simpanse di 0frika -ang

    dapat terinfeksi oleh pen-akit malaria. "elum diketahui ada he@an lain -ang dapat menjadi

    sumber bagi plasmodia -ang biasan-a men-erang manusia. Infeksi malaria pada @aktu -anglalu sengaja dilakukan untuk mengobati penderita neurosifilis -aitu penderita sifilis -ang

    sudah mengalami kelainan pada susunan sarafn-a5 +ara ini sekarang tidak pernah lagi

    dilakukan.

    "eberapa faktor -ang mempengaruhi terjadin-a penularan alamiah seperti adan-a gametosit

     pada penderita5 umur n-amuk5 kontak antara manusia dengan n-amuk5 dll.

    7=is@ani5 2,,9

    • "entuk infektif 

    "entuk infektif berupa bentuk sporo/oit -ang ada di probosis n-amuk 0nopheles

     betina.

    LO 1.# $ektor

    1.#.1. Morfologi $ektor Malaria

    a. 4tadium telur 

    • "erbentuk seperti perahu -ang bagian ba@ahn-a kon6eks dan bagian atasn-a

    konka6s

    • Mempun-ai sepasang pelampung -ang terletak pada sebelah lateral

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    10/40

     b. 4tadium lar6a

    • "agian badan berbentuk khas -aitu spirakel pada bagian posterior abdomen5

    tergal plate pada bagian tengah sbelah dorsal abdomen dan bulu palma padabagian lateral abdomen

    +. 4tadium pupa

    • Pun-a tabung pernapasan -ang berbentuk lebar dan pendek 

    d. 4tadium de@asa

    • Pulpus n-amuk jantan dan betina mempun-ai panjang hampir sama dengan

     panjang probosisn-a 7penghisap9.

    •  -amuk jantan ruas palpis bagian apikal berbentuk gada5n-amuk betina ruas

     palpusn-a ke+il

    • 4a-ap pada bagian pinggir ditumbuhi sisik sa-ap -ang berkelompok 

    membentuk belang

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    11/40

    Mandailing dengan ketinggian 21, meter dari permukaan air laut dan Danau )oba pada

    ketinggian 1,,, meter.

     b. 0nopheles a+onitus

    Di Indonesia n-amuk ini terdapat hampir di seluruh kepulauan5 ke+uali Maluku dan Irian."iasan-a terdapat dijumpai di dataran rendah tetapi lebih ban-ak di daerah kaki gunung pada

    ketinggian ,,H1,,, meter dengan persa@ahan bertingkat. -amuk ini merupakan 6ektor 

     pada daerahHdaerah tertentu di Indonesia5 terutama di )apanuli5 ?a@a "arat5 ?a@a )engah5

    dan "ali.

    +. 0nopheles barbirostris

    4pesies ini terdapat di seluruh Indonesia5 baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah.

    ?entik biasan-a terdapat dalam air -ang jernih5 alirann-a tidak begitu +epat5 ada tumbuhH 

    tumbuhan air dan pada tempat -ang agak teduh seperti pada tempat -ang agak teduh seperti pada sa@ah dan parit.

    d. 0nopheles ko+hi

    4pesies ini terdapat diseluruh Indonesia5 ke+uali Irian. ?entik biasan-a ditemukan pada

    tempat perindukan terbuka seperti genangan air5 bekas tapak kaki kerbau5 kubangan5 dan

    sa@ah -ang siap ditanami.

    e. 0nopheles ma+ulatus

    Pen-ebaran spesies ini di Indonesia sangat luas5 ke+uali di Maluku dan Irian. 4pesies initerdapat didaerah pengunungan sampai ketinggian 1&,, meter diatas permukaan air laut.

    ?entik ditemukan pada air -ang jernih dan ban-ak kena sinar matahari.

    f. 0nopheles subpi+tus

    4epesies ini terdapat di seluruh @ila-ah Indonesia. -amuk ini dapat dibedakan menjadi dua

    spesies -aitu

    19 0nopheles subpi+tus subpi+tus

    ?entik ditemukan di dataran rendah5 kadangHkadang ditemukan dalam air pa-au dengan kadar garam tinggi.

    29 0nopheles subpi+tus mala-ensis

    4pesies ini ditemukan pada dataran rendah sampai dataran tinggi. ?entik ditemukan pada air 

    ta@ar5 pada kolam -ang penuh dengan rumput pada selokan dan parit.

    g. 0nopheles balaba+ensis

    4pesies ini terdapat di Pur@akarta5 ?a@a "arat5 "alikpapan5 Kalimantan )imur5 Kalimantan

    4elatan. ?entik ditemukan pada genangan air bekas tapak binatang5 pada kubangan bekas roda

    dan pada parit -ang aliran airn-a terhenti.

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    12/40

    70nonim5 2,139

    ambar 23 Morfologi anopheles

    4umberhttp>>@@@.en+hantedlearning.+om>subje+ts>inse+ts>mosuito>Mosuito.shtml

    !natomi"  4eperti semua serangga5 n-amuk memiliki tubuh dibagi menjadi tiga bagian

    7kepala5 dada5 dan perut95 eoskeleton keras5 dan enam buah kaki bersendi panjang. -amuk 

     juga memiliki sepasang sa-ap berurat. Mereka memiliki jerami seperti belalai dan han-a bisa

    makan +airan 7%n+hantedLearning.+om5 2,1,9

    1.#.2. Pen-ebaran $ektor Malaria

     O $%K)OB )%MP0) P%BIDJK0 L0B$0P%BIL0KJ :0MJK 

    D%040

    1

    !n.sundaicus

    7sumatera5?a@a5

    4ula@esi5)9

    Muara sungai -ang dangkal pada musim

    kemarau5 tambak ikan -ang kurang

    terpelihara5 parit< parit di sepanjang pantai

     bekas galian -ang terisi air pa-au5 tempat

     penggaraman 7"ali9 di air ta@ar 7kaltim dan

    4um9

    0ntropofilik A /oofilik8

    mengigit sepanjang

    malam5 di dalam dan di

    luar rumah

    2 !n. !conitus7ja@a9

    Persa@ahan dengan saluran irigasi5 tepi

    sungai pada musim kemarau5 kolam ikan

    dengan tanaman rumput di tepin-a

    Foofilik A antropofilik 

    %ksofagik mengigit di@aktu senjasampai dengan

    dini hari5 di luar rumah

    7pit traps9

    3 !n. Subpictus

    7?a@a54ula@esi5

     )9

    Kumpulan air -g permanan>sementara5+elah

    tanah bekas kaki binatang5 tambak ikan dan

     bekas galian di pantai 7pantai utara

     pulauja@a9.

     tropofilik A /oofilik 

    Mengigit di @aktu malam5

    di dalam dan di luar 

    rumah 7kandang9

    http://www.enchantedlearning.com/subjects/insects/mosquito/Mosquito.shtmlhttp://www.enchantedlearning.com/Home.htmlhttp://www.enchantedlearning.com/Home.htmlhttp://www.enchantedlearning.com/subjects/insects/mosquito/Mosquito.shtml

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    13/40

    !n. #arbirostis

    7?a@a9

    4a@ah dan saluran irigasi5 kolam5 ra@a5 mata

    air5 sumur dan lain< lain

    0ntropofilik 7sulC )9/oofilik 7ja@aCsumatera9

    eksofagik A endofagik 

    mengigit malam5 di luar 

    rumah 7padatanaman9

    #.

    !n.

    #alanbacensis

    7?a@a5sula@esi5

     )9

    "ekas roda -ang tergenang air5 air5 bekas

     jejak kaki binatang -ang berlumpur -ang

     berair5 tepi sungai pada musim kemarau5

    kolam atau kali -ang berbatu di hutan atau

    daerah pedalaman

    0ntropofilik /oofilik 

    endofilik mengigit malam5

    di luar rumah 7di sekitar 

    kandang9

    &.

    !n. Letifer

    74umatera5

    kalimantan9

    0ir tergenang 7tahan hidup ditempa tasam9

    terutama dataran pinggir pantai

    0ntropofilik A /oofilik 

    "agian ba@ah atap di luar 

    rumah

    '.

    !n. $arauti

    7MalukuCIrian?

    a-a9

    Kebun kangkung5 kolam5 genangan air dalam

     perahu5 genangan air hujan5 ra@a< ra@a dan

    saluran air 

    0ntropofilik A /oofilik 

    %ksofagik mengigit

    malam

    di dalam dan diluar rumah

    (.

    !n.

    Punctulatus

    7MalukuCIrian?

    a-a9

    0ir di tempatterbukadanterkenasinarmatahari5

     pantai 7pad amusim penghujan95 tepi sungai

    0ntrofopolik A /oofilik 

    Mengigitmalam

    )it di dalamrumah

    *.

    !n. Lodlo%i

    7MalukuCIrian?a-a9

    4ungai di daerah pergunungan 0ntropofilik AA /oofilik  

    1,.

    !n. &oliensis

    7MalukuCIrian?

    a-a9

    "ekasjejakrodakendaraan5 lubang< lubang di

    tanah -ang berisi air5 saluran< saluran5 kolam5

    kebunkangkungdanra@a< ra@atertutup

    0ntropofilikAA/oofilik 

    Mengigitmalam

    )it di dalamrumah

    11. !n.

    'igerrimus

    74umatera54ula

    4a@ah5 kolamdanra@a -ang adatanaman air FoofilikAantropofilik 

    Mengigitpadasenja<

    malam

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    14/40

    @esi9)it di luar rumah

    7kandang9

    12.

    !n. Sinensis

    74umatera5?a@a

    54ula@esi9

    4a@ah5 kolamdanra@a -ang adatanaman air 

    FoofilikAantropofilik 

    Mengigitpadasenja<malam

    )it di luar rumah

    7kandang9

    13.!n. $lairostis

    74ula@esi9

    4ungai danmata air  

    terutamaapabilabagiantepin-aberumput

    FoofilikAantropofilik 

    )it belumadalaporan

    1.

    !n. &ar%ari

    7MalukuCIrian?

    a-a9

    0ir ta@ar -ang jernih -ang

    terkenasinarmatahari5 di daerahpergunungan

    FoofilikAantropofilik 

    )it di luar rumah

    1#.

    !n. Maculatus

    74umatera5?a@a

    9

    Mata air dansungaidengan air jernih -ang

    mengalirlambat di

    daerahpergunungandanperkebunanteh 7di

     ja@a9

    FoofilikAantropofilik 

    Mengigitmalam

    )it di luar rumah

    7sekitarkandang9

    1&.

    !n. #ancrofti

    7MalukuCIrian?

    a-a9

    Danau dengantumbuhanbakung5 air ra@a

    -ang tergenangdanra@adengantumbuhanpakis

    FoofilikAantropofilik 

    )it belumjelas

    1'

    !n.

    #arbumbrosus

    74ula@esi9

    Di pinggir sungai -ang terlindungdengan air 

    -ang mengalirlambatdekathutan di

    datarantinggi

    "ionomikn-a belum

     ban-ak dipelajari

    antropofilikn-a

    (abitat nyamuk !nopheles"

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    15/40

    4pesies 0nopheles se+ara garis besar dapat dibedakan menjadi 3 ka@asan 7Jtami5 2,139

    -aitu

    Ka@asan pantai Anopheles sundaicus dan Anopheles subpictus

    Ka@asan pedalaman  Anopheles aconitus5  Anopheles barbirostris  dan

     Anopheles sinensis

    Ka@asan kaki gunung Anopheles balabacencis dan Anopheles maculatus

    1.#.3. Pemberantasan $ektor Malaria

    Pemberantasan malaria dapat dilakukan melalui berbagai +ara5 di antaran-a

    1. Mengobati penderita malaria

    2. Mengusahakan agar tidak terjadi kontak antara n-amuk anophelini dan manusia5

    -aitu dengan memasang ka@at kasa di bagian

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    16/40

      Pengendalian 0ektor /erpadu

    1. Pengendalian isik

    Penimbunan kolam

    Pengangkatan tumbuhan air 

    Pengeringan sa@ah se+ara berkala setidakn-a dua minggu sekali

    Pemasangan ka@at kasa pada jendela

    2. Pengendalian "iologi

    Penebaran ikan dan Bacillus thuringiensis serta predator lar6a lainn-a.

    3. Pengendalian Kimia

    Memakai kelambu berinsektisida

    Indoor residual spra-

    Bepellent

    Insektisida rumah tangga

    Penaburan lar6asida

    Pengendalian ektor

    4ebelum DD)5 malaria telah berhasil dibasmi atau dikendalikan juga di beberapa daerah

    tropis dengan menghapus atau kera+unan tempat berkembang biak n-amuk atau dari habitat

    air dari tahap lar6a5 misaln-a dengan mengisi atau mengoleskan min-ak ke tempat

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    17/40

    "eberapa obat5 sebagian besar -ang juga digunakan untuk pengobatan malaria5 dapat diambil

     pre6entif. Jmumn-a5 obat ini diminum setiap hari atau mingguan5 pada dosis -ang lebih

    rendah daripada -ang digunakan untuk pengobatan orang -ang benar

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    18/40

    yang sangat efektif pencegahan malaria+ dan juga salah satu metode yang paling hemat

    biaya pencegahan.

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    19/40

    LI 2 Memahami dan menjelaskan Malaria

    LO 2.1 Definisi

    • 4e+ara umum

    o Malaria adalah pen-akit demam menular -ang disebabkan oleh proto/oagenus Plasmodium5 -ang merupakan parasit pada sel darah merah8 malaria

    ditularkan oleh n-ampuk 0nopheles dan ditandai adan-a serangan menggigil5

    demam5 berkeringat5 -ang terjadi pada @aktu -ang diperlukan untuk 

     berkembang generasi baru parasit di dalam tubuh.

    o Malaria merupakan pen-akit infeksi akut atau kronis -ang disebabkan oleh

    Plasmodium5 ditandai dengan gejala demam rekuren5 anemia5 dan

    hepatosplenomegal-.

    o Pen-akit malaria ialah pen-akit -ang disebabkan oleh infeksi parasit

     plasmodium didalam eritrosit dan biasan-a ditandai dengan gejala demam.

    • "erdasarkan pen-ebab malaria

    o Malaria fal+iparum > Malaria )ropika

    0dalah bentuk malaria -ang paling serius5 -ang disebabkan oleh Plasmodium

    fal+iparum5 disertai gejala konstitusional -ang berat dan kadang H kadang

    men-ebabkan kematian.

    o Malaria 6i6a > Malaria )ertiana

    0dalah malaria -ang disebabkan oleh Plasmodium 6i6a5 dimana demam

     paroksismal sering terjadi setiap 3 hari5 tetapi dapat timbul setiap hari5 bila ada

    dua biakan parasit -ang membelah pada hari -ang bergantian.

    o Malaria o6ale

    0dalah bentuk malaria ringan akibat Plasmodium o6ale5 disertai dengan

    demam paroksismal -ang timbul setiap 3 hari sekali 7tertiana9 dan +enderung

    diakhiri oleh kesembuhan se+ara spontan.

    o Malaria Kuartana

    0dalah malaria -ang disebabkan oleh Plasmodium malariae.

    LO 2.2 %pidemiologi

    Infeksi malaria tersebar pada lebih dari 1,, negara di benua 0frika5 0sia5 0merika dan bagianO+eania dan kepulauan !aribia. Lebih dari 15& triliun manusia terpapar oleh malaria dengan

    morbiditas 2,,

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    20/40

    o+eania dan india umumn-a Plasmodium 6i6a. Plasmodium o6ale biasan-a han-a di 0frika.

    Di Indonesia ka@asan )imur mulai dari kalimantan5 4ula@esi )engah sampai Jtara5 Maluku5

    Irian ?a-a dari Lombor sampai use tenggara )imur serta )imor timur meruopakan daerah

    endemik malaria dengan Plasmodium fal+iparum dan Plasmodium 6i6as. "eberapa daerah di

    4umatera mulai dari Lampung5 Biau5 ?ambi dan batam kasus malaria +enderung meningkat.

    LO 2.3 %tiologi

    Malaria disebabkan oleh parasit sporo/oa Plasmodium -ang ditularkan melalui gigitan

    n-amuk 0nopheles betina infektif. 4ebagian besar n-amuk mengigit pada @aktu senja atau

    malam hari5 pada beberapa jenis n-amuk pun+ak gigitann-a adalah tengah malam sampai

    fajar. 4elain melalui gigitan n-amuk5 malaria dapat menjangkiti orang lain melalui ba@aan

    lahir dari ibu ke anak5 -ang disebabkan pada kelainan sa@ar plasenta -ang menghalangi

     penularan infeksi 6ertikal. Metode penularan lainn-a adalah dengan jarum suntik misaln-a

    ketika transfusi darah dan parasit langsung memasuki siklus eritrositer. 7ido-ono52,119

    LO 2. Patogenesis

    Patogenesis malaria ada 2 +ara

    1. 0lami5 melalui gigitan n-amuk ke tubuh manusia

    2. "ukan 0lamiah

    a. Malaria ba@aan 7konginetal9 disebabkan adan-a kelainan pada sa@ar 

     plasenta sehingga tidak ada penghalang infeksi dari ibu kepada ba-i

    melalui plasenta maupun tali pusat.

     b. Penularan se+ara mekanik terjadi melalui tranfusi darah atau jarum suntik.

    Penularan melalui jarum suntik ban-ak terjadi pada para pe+andu narkoba.Infeksi ini han-a menghasilkan siklus eritositer karena tidak melalui

    sporo/oit -ang memerlukan siklus hati sehingga dapat diobati dengan

    mudah.

    +. Penularan se+ara oral. Pernah dibuktikan pada a-am 7plasmodium

    gallinasium95 burung dara 7plasmodium rele+tion9 dan mon-et

    7plasmodium kno@lesi9

    4umber "uku 0jar Infeksi dan Pediatri )ropis

    4ingkatn-a -amuk -ang terinfeksi plasmodium menggigit manusia H 4poro/oit

     H 4+hi/ont H Mero/oit < 4el hati akan pe+ah H Mero/oit < keluar dari sel hati

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    21/40

    manusia.Patogenesa falsiparum dipengaruhi oleh faktor parasit 7intensitas

    transmisi5 densitas parasit dan 6irulensi parasit9 dan faktor penjamu 7tingkat

    endemisitas daerah tempat tinggal5 genetik5 usia5 status nutrisi5 dan status

    imunologi. Parasit dalam eritrosit se+ara garis besar mengalami 2 stadium5 -aitu

    stadium +in+in pada 2 jamI dan stadium matur pada 2 jam II. Permukaan %P

    stadium +in+in akan menampilkan antigen B%40 7Bing %r-thro+-te 4urga+e0ntigen9 -ang menghilang setelah parasit masuk stadium matur. Permukaan

    membran %P stadium matur akan mengalami penonjolan dan membentuk knob

    dengan =istidin Bi+h Protein

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    22/40

    5elaps

    ejala klinik setelah # tahun berakhirn-a serangan primer5biasan-a terjadi

    karena infeksi tidak sembuh. Belaps dapat bersifat

    a.  Rekrudesensi (atau relaps jangka pendek5 -ang timbul karena parasit

    dalam darah 7daur eritrosit9 menjadi ban-ak. Demam timbul lagi dalam@aktu ( minggu setelah serangan pertama hilang.

     b.  Rekurens (atau relaps jangka panjang -ang timbul karena parasit daur 

    eksoeitrosit 7-ang dormant5 hipno/oit9 dari hati masuk dalam darah dan

    menjadi ban-ak5 sehingga demam timbul lagi dalam @aktu 2 minggu

    atau lebih setelah serangan pertama hilang

    ejala lain

    Splenomegali. Pembesaran limpa merupakan gejala khas terutama pada malaria

    -ang menahun. Perubahan limpa biasan-a disebabkan oleh kongesti5 tetapi

    kemudian limpa berubah @arna menjadi hitam5 karena pigmen -ang ditimbun

    dalam eritsosit -ang mengandung kapiler dan sinusoid. %ritsoit -ang tampakn-anormal dan -ang mengandung parasit dan butir

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    23/40

    • arna air seni seperti teh pekat dan dapat sampai kehitaman.

    Pemeriksaan $isik

    • Demam 7A 3'5#R!9

    • Kunjungti6a atau telapak tangan pu+at• 4klera ikterik 

    • Pembesaran limpa 7splenomegali9

    • Pembesaran hati 7hepatomegali9

    Pada penderita tersangka malaria berat ditemukan tanda

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    24/40

    b. /etesan preparat darah tipis. Digunakan untuk identifikasi jenis

     plasmodium5 bila dengan preparat darah tebal sulit ditentukan. Kepadatan

     parasit din-atakan sebagai hitung parasit (parasite count5 dapat dilakukan

     berdasar jumlah eritrosit -ang mengandung parasit per 1,,, sel darah

    merah. "ila jumlah parasit A 1,,.,,,>ul darah menandakan infeksi -ang berat. =itung parasit penting untuk menentukan prognosa penderita

    malaria. Penge+atan dilakukan dengan pe@arnaan iemsa5 atau

    LeishmanSs5 atau ieldSs dan juga Bomano@sk-. Penge+atan iemsa -ang

    umum dipakai pada beberapa laboratorium dan merupakan penge+atan

    -ang mudah dengan hasil -ang +ukup baik.

    2. /es !ntigen " p-f test

    :aitu mendeteksi antigen dari  P.!alciparum ("istidine #ich Protein $$.

    Deteksi sangat +epat han-a 3

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    25/40

    &. 0nalisis +airan serebrospinal

    '. "iakan darah dan uji serologi

    (. Jrinalisis

    iagnosis #anding

    Demam merupakan salah satu gejala malaria -ang menonjol5 -ang jugadijumpai pada hampir semua pen-akit infeksi seperti infeksi 6irus pada sistim

    repiratorius5 influen/a5 bruselosis5 demam tifoid5 demam dengue5 dan infeksi

     bakterial lainn-a seperti pneumonia5 infeksi saluran ken+ing5 tuberkulosis. Pada

    malaria dengan ikterus5 diagnosis bandingn-a ialah demam tifoid dengan

    hepatitis5 kolesistitis5 abses hati5 dan leptospirosis. Pada malaria serebral harus

    dibedakan dengan infeksi pada otak lainn-a seperti meningitis5 ensefalitis5 tifoid

    ensefalopati5 tripanososmiasis. Penurunan kesadaran dan koma dapat terjadi pada

    gangguan metabolik 7diabetes5 uremi95 gangguan serebro6askular 7stroke95

    e+lampsia5 epilepsi5 dan tumor otak.

    Manifestasi klinis malaria sangat ber6ariasi dari gejala -ang ringan sampai berat.

    1 Malaria tanpa komplikasi harus dapat dibedakan dengan pen-akit infeksi lain

    sebagai berikut

    a Demam tifoid

    Demam lebih dari ' hari ditambah keluhan sakit kepala5 sakit perut

    7diare5obstipasi95 lidah kotor5 bradikardi relatif5 roseola5 leukopenia5

    limfositosis relatif5 aneosinofilia5 uji @idal positif bermakna5 biakan

    empedu positif.

     b Demam dengue

    Demam tinggi terus menerus selama 2

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    26/40

    a Badang otak 7meningitis>ensefalitis9 penderita panas dengan ri@a-at n-eri

    kepala -ang progresif5 hilangn-a kesadaran5 kaku duduk5 kejang dan

    gejala neurologis lainn-a.

     b 4troke 7gangguan serebro6askuler9 =ilangn-a atau terjadi gangguan

    kesadaran5 gejala neurologik lateralisasi 7hemiparese atau hemiplegia95tanpa panas5 ada pen-akit -ang mendasari 7hipertensi5 diabetes mellitus5

    dan lain

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    27/40

    2 !cidemia7acidosis P= darah '52# atau plasma bikarbonat 1# mmol>L5

    kadar laktat 6ena A # mmol>L5 klinis pernapasan dalam>respirator- distress.

    3 !nemia berat normositik  7=b # gr; atau hematokrit 1#;9

    Gagal ginjal akut Jrine kurang dari ,, ml>2 jam pada orang de@asa atau12 ml>kg "" pada anakkelainan eritrosit 7kekurangan

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    28/40

     parasit dalam fase

    eritrosit tidak pada

     parasit -ang ada di

     jaringan. 4angat

    efektif terhadap

     p.6i6a dan profilaksisn-a

    mempun-ai efek 

    antimalaria -g

    mirip dengan

     proguanil tapi lebih

    kuat karena bekerja

    langsung dan@aktu paruhn-a

     pun panjang.

    Pirimentamin tidak 

    memberikan

    efekti6itas -ang

     jelas pada

     p.fal+iparum di

     jaringan hati.

    Pirimentamin pun

    gagal

    memusnahkan

    gametosit semua

     jenis plasmodia.

    Pirimentamin

    menghambat en/im

    dihidrofolat

    reduktase

     plasmodia. %n/im

    ini men-ebabkan

    gagaln-a

     pembelahan inti

     pada pertumbuhan

    ski/on dalam hati

    dan eritrosit

    radikal malaria

    6i6aks dan o6ale

    karena bentuk laten

     jaringan palsmodia

    ini dapat

    dihan+urkan oleh primakuin.

    Primakuin sendiri

    tidak menekan

    serangan malaria

    6i6iaks5 meskipun

    ia memperlihatkan

    akti6itas terhadap

    fase eritrosit.

    Demikian juga

    se+ara klinis tidak 

    digunakan untuk 

    mengatasi serangan

    malaria falsifarum

    sebabt tidak efektif 

    terrhadap fase

    eritrosit.

    sehingga menjadi

    regimen pilihan

    untuk 

     p.fal+iparum -ang

    resisten terhadap

    klorokuin. Kina berefek 

    ski/ontosik darah

    dan juga

    gametositosid

    tehhadap p.6i6aks

    dan p.malariae

    akan tetapi untuk 

    terapi suspensi

    dan serangan

    klinik obat ini

    lebih toksik dan

    kurang efektif 

    dibanding

    klorokuin. Kina

    memiliki

    kepekatan tinggi

    dalam 6akuola

    makanan

     p.fal+iparum.

    diperkirakan obat

    ini bekerja dalam

    organel melalui

     penghambatan

    akti6itas heme

     polimerase. Kina

    menurunkan

    kepekaan

    lempeng saraf 

    sehingga respons

    terhadap rangsang

     berulang

     berkurang

    0BM0KOKI%)IK 0bsorbsi

    klorokuin untuk  pemberian oral

    sangat +epat serta

    makanan

    memper+epat

    absorbsin-a.

    Kadar pun+ak 

     pada plasma

    terjadi pada 3

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    29/40

    sedikit di otak dan

    medula spinalis.

    dalam ginjal5 hati5

     paru5 dan limpa

    kemudian di

    ekskresi lambat

    dengan @aktu

     paruh kira kira hari.

    3 jam5 dan @aktu

     paruh eliminasin-a

    dalam & jam.

    sedang pada

     pasien malaria

     berat 1( jam.

    DO4I4 =arian 3,,mg

    untuk kadar  

    mantap

    )ablet 2#mg 1#mg per hari

    selama 1 hari

    dimulai pada hari

    ke dimana

    sebelumn-a

    didahullui

     pemberian

    klorokuin selama 3

    hari

    3 kali ,mg>hari

    selama 3

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    30/40

    0man diberikan pada ibu hamil. 4akit kepala5 mual5 muntah5 gejala I dan pengelihatan kabur dapat ditemukan setelah pemberian klorakuin.Kontra indikasi hipersensitif terhadap klorakuin5 penderita dengan ri@a-at epileps- dan

     penderita psoriasis.Kera+unan klorakuin akut sangat berbaha-a dan dapat men-ebabkan kematian dalam @aktu beberapa jam.

    2 0modiakuinMerupakan obat -ang men-erupai struktur dan akti6itas -ang men-erupai klorakuin5

    termasuk efek antipiretik dan antiinflamasi. 0modiaukin masih +ukup efektif di daerah dengan

    P.fal+iparum -ang resisten klorakuin drajat rendah. 0man diberikan pada ibu hamil -angterinfeksi malaria.%fek samping Mual5 muntah5 n-eri perut5 diare dan gatal

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    31/40

    3 KlindamisinMerupakan antibioti+ semi sintetik -ang berasal dari linkomisin. Mempun-ai aktifitasski/ontisida darah -ang relati6e lambat. Merupakan obat -ang dikombinasikan dengan kina

     pada P.fal+iparum. Klindamisin lebih toksik danlebih mahal dari tetrasiklin dan doksisiklin5sehingga han-a digunakan bila tetrasiklin atau doksisiklin tidak tersedia atau tidak bolehdiberikan.

    %fek sampingn-a adalah mual5 muntah5 n-eri perut atau kejang perut5 diare.' 0to6akuonhari5 diminum 1 hari sebelum ke daerah endemis sampai ' harisetelah meninggalkan daerah endemis malaria.

    :.: Penggunaan obat malaria

    Penggunaan obat malaria -ang utama ialah sebagai pengobatan pen+egahan 7profilaksis95 pengobatan kuratif 7terapeutik9 dan pen+egahan transmisi.

    1 Pengobatan pen+egahan 7profilaksis9Obat diberikan dengan tujuan men+egah terjadin-a infeksi atau timbuln-a gejala. Pen+egahan absolutterhadap infeksi adalah dengan membasmi sporo/oit5 segera setelah sporo/oit tersebut masuk dengan

    gigitan n-amuk gigitan n-amuk anopheles -ang infektif. )idak ada obat -ang dapat segera membunuhsporo/oit. Obat -ang ada ialah obat -ang dapat membasmi parasite stadium dini dalam hati5 sebelummero/oit dilepaskan ke dalam peredaran darah perifer.

    2 Pengobatan terapeutik 7kuratif9Obat digunakan untuk pen-embuhan infeksi5 penanggulangan serangan akut dan pengobatan radikal.

    Pengobatan serangan akut dapat dilakukan dengan ski/ontosida darah. Dapat terjadi pen-embuhansementara atau permanen. Pen-embuhan permanen dapat di+apai dengan pengobatan radikal5 pada daur eritrosit dan daur eksoeritrosit5 -akni ski/ontosida darah dan ski/ontosida hati sebagai kombinasi.

    3 Pengobatan pen+egahan transmisiObat -ang efektif terhadap gametosit5 sehingga dapat men+egah infeksi pada n-amuk atau

    mempengaruhi perkembangan sporogonik pada n-amuk adalah gametositosida dan sporontosida.

    Pengelompokan 9bat !nti Malaria

    "erdasarkan suseptibilitas berbagai stadium parasit malaria terhadap obat malaria dibagi # golongan5 -aitu

    • Ski;ontisida jaringan primer proguanil5 pirimetamin. Obat ini dapat membasmi parasit praeritrosit

    sehingga men+egah masukn-a parasit ke dalam eritrosit5 digunakan sebagai profilaksis kausal.

    • Ski;ontisida jaringan sekunder primakuin. Obat ini dapat membasmi parasit daur eksoeritrosit atau

    stadium jaringan P. 6i6a dan P. o6ale dan digunakan untuk pengobatan radikal infeksi sebagai obat anti relaps.

    • Ski;ontisida darah membasmi parasit stadium eritrosit -ang berhubungan dengan pen-akit akut

    disertai gejal klinis. 4ki/ontisida darah juga mengeliminasi stadium seksual di eritrosit P.6i6a5 P. o6ale dan P.malariae5 tetapi tidak efektif terhadap gametosit P. fal+iparum -ang matang. 4ki/ontisida darah -ang ampuhialah kina5 amodiakuin5 dan klorokuin.

    • Gametosida mengeliminasi semua stadium seksual termasuk gametosit P. fal+iparum5 juga

    mempengaruhi stadium perkembangan parasit malaria dalam n-amuk anopheles. "eberapa obat gametosida bersifat sporontisida. Primakuin adalah gametosida untuk keempat spesies8 sedangkan kina5 klorokuin5

    amodiakuin adalah gametosida untuk P. 6i6a5 P. malariae dan P. o6ale.

    • Sporontosida men+egah atau menghambat gametosit dalam darah untuk membentuk ookista dan

    sporo/oit dalam n-amuk anopheles. Obat ini men+egah transmisi pen-akit malaria dan disebut juga obat antisporogonik. Obat -ang termasuk golongan ini ialah primakuin dan proguanil.

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    32/40

    1. Pengobatan 0!)

    =O telah resmi menetapkan obat 0!) 70rtemisinin base !ombination )herap-9 sebagai pengobatanmalaria. olongan artemisinin 70B)9 dipilih sebagai obat utama karena efektif dalam mengatasiPlasmodium -ang resisten dengan pengobatan. 0rtemisinin 70B)9 juga bekerja membunuh Plasmodium

    dalam semua stadium termasuk gametosit. 0B) juga efektif terhadap spesies5  P. !alciparum5 P. vivax5 dan

    lainKg""

    • Piperakuin T 1& < 32 mg>Kg""

    • Primakuin T ,5'# mg>Kg""

    Lini &edua" &ina < oksisiklin7/etrasiklin < Primakuin

    • Kina

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    33/40

    - )ablet5 2,, mg kina fosfat>sulfat- Diberikan per oral5 3 kali>hari5 dosis 1, mg>Kg"">kali selama ' hari

    • Doksisiklin

    Kapsul>tablet5 #, mg atau 1,, mg doksisiklin =!l5 diberikan 2 kali>hari selama ' hari5dosis de@asa mg>Kg"">hari5 dosis anak ( < 1 tahun 2 mg>Kg"">hari. )idak bolehdiberikan pada anak umur di ba@ah ( tahun dan ibu hamil

    • )etrasiklinKapsul5 W2#, mg atau #,, mg tetrasiklin =!l5 diberikan kali>hari selama ' hari5 dosis < # mg>Kg"">hari. )idak boleh diberikan pada anak umur di ba@ah ( tahun dan ibuhamil

    • Primakuin

    Diberikan seperti lini pertama2. Malaria 6i6a dan o6ale

    Lini Pertama" !rtesunate < !modiakuin atau (P

    Dosis sama dengan antimalarial untuk P. !alciparum dengan perbedaan lama pemberian obat primakuin selama 1 hari dengan dosis ,52# mg>Kg"".

    Lini &edua malaria ia=" &ina < Primakuin

    Dosis kina sama dengan untuk P. !alciparum. 0pabila di ba@ah 1 tahun5 dosis harus sesuaidengan berat badan. Dosis primakuin ,52# mg>Kg"">hari selama 1 hari dengankontraindikasi -ang sama. Pada malaria 6i6a relaps5 regimen -ang digunakan sama han-adosis primakuin ditingkatkan -aitu ,5# mg>Kg"">hari selama 1 hari.

    3. Malaria malariaePengobatan +ukup diberikan 0!) 1 kali>hari selama 3 hari dengan dosis sama dengan pengobatan lain.

    . Malaria fal+iparum E 6i6aPengobatan dengan 0!) selama 3 hari serta primakuin pada hari pertama dengan dosis ,5'#mg>Kg"" dilanjutkan pada hari 2 < 1 dengan dosis ,52# mg>Kg"".

    ". Malaria berat>dengan komplikasiPrinsip tatalaksana berupa tindakan stabilisasi 7air*a%& breathing& circulation95 pengobatansimtomatik5 pemberian antimalarial5 dan penanganan komplikasi. 0ntimalaria menjadi pilihanutama adalah deri6at artemisinin parenteral -aitu artesunat 7I$>IM9 dan artemether 7IM9. Obat initidak boleh diberikan pada kehamilan trimester 1. Obat alternatif lain untuk malaria berat adalah

    kina dihidroklorida parenteral.

    • 0rtesunat

    $ial &, mg serbuk kering asam artesunik dan pelarut ,5& ml natrium bikarbonat #;. 4etelahdilarutkan ditambah dengan 3Kg"" IM selanjutn-a15& mg>Kg"" IM 1 kali>hari sampai mampu minum obat.

    1. &lorokuin dan turunannya *klorokuin+ amodiakuin dan hidrosiklokuin

      $armakodinamik"

    0kti6itas anti malaria han-a efektif terhadap parasit dalam fase eritrosit.

    8fektiitasnya sangat tinggi terhadap plasmodium ia=+ plasmodium malariae+

    plasmodium oale+ dan terhadap strain plasmodium falciparum yang sensitie

    klorouin. Demam akan hilang dalam 2 jam dan sediaan hapus darah umumn-anegati6e pada @aktu (

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    34/40

    Kadar pun+ak dalam plasma di+apai setelah 3

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    35/40

    Dengan dosis tinggi menimbulkan gangguan lambung dan dengan dosis -ang lebih

    tinggi men-ebabkan sianosis

    :. &ina dan !lkaloid sinkoma

      $armakodinamik"

    Kina beserta pririmetamin dan sufadoksin masih merupakan regimen terpilih

     plasmodium fal+iparum -ang resisten terhadap klorokuin  Kina terutama berefek ski/ontosid darah dan juga berefek gametosid terhadap

    plasmodium ia= dan plasmodium malariae

    Jntuk terapi supresi dan serangan klinik5 obat ini lebih toksik dan kurang efektif 

    dibanding dengan klorokuin

    Mekanisme kerja bekerja dalam organel 76akuol makanan9 plasmodium pal+ifarum

    melalui penghambtan akti6itas heme pol-merase5 sehingga terjadi penumpukansubstrat -ang bersifat sitotoksik -aitu heme

      $armakokinetik"

    0bsorbsi baik terutama melalui usus halus bagian atas

    Kadar pun+ak dalam plasma di+apai dalam 1

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    36/40

    P. falciparum resisten

    terhadap klorokuin+

    tanpa komplikasi

    Kina 3 X , mg>hari selama 3hari selama ' hari5atau

    Y 4ulfadoksin E pirimetamin7ansidar Z9 sekalimakan 3 tablet

    Meflokuin sekali '#, mg>oral7V1# mg>kg""9 selanjutn-a

    #,, mg pada &artemeter oral5dosis tunggal per hari8 mg>kg"" pada hari ke 15 2mg>kg"" pada hari ke 2 dan

    ke 35 i mg>kg"" pada hari ke sampai ke ' atau

    =alofantrin oral #,, mg tiap& jam seban-ak 3 .4elanjutn-a diulang 1 minggu

    kemudian

    LO 2.* Pen+egahan

    ! #erbasis Masyarakat

    a Pola perilaku hidup bersih dan sehat 7P="49 mas-arakat harus selalu ditingkatkan

    melalui pen-uluhan kesehatan 5 pendidikan kesehatan5 diskusi kelompok maupun

    melalui kampan-e masal untuk mengurangi tempat sarang n-amuk 7pemberantasan

    sarang n-amuk5 P49. Kegiatan ini meliputi menghilangkan genangan air kotor5

    diantaran-a dengan mengalirkan air atau menimbun atau mengeringkan barang atau

    @adah -ang memungkinkan sebagai tempat air tergenang. b Menemukan dan mengobati penderita sedini mungkin akan sangat membantu

    men+egah penularan

    + Melakukan pen-emprotan melalui kajian mendalam tentang bionomi+ anopheles

    seperti @aktu kebiasaan menggigit5 jarak terbang5 dan res@istensi terhadap

    insektisida.

    # #erbasis Pribadi

    1 Pen+egahan gigitan n-amuk 8

    a )idak keluar rumah antara senja dan malan hari5 bila keluar sebaikn-a

    menggunakan kemeja dan +elana panjang ber@arna terang

     b Menggunakan repelan -ang mengandung dimetilfalat atau /atantin-amuk lainn-a.

    + Membuat konstruksi rumah -ang tahan n-amuk dengan memasang

    kasa antin-amuk pada 6entilasi pintu dan jendela

    d Menggunakan kelambu -ang mengandung insektisida 7insecticide-

    treated mos'uito net& I)9

    e Men-emprot kamar dengan obat n-amuk atau menggunakan obat

    n-amuk bakar 

    2 Pengobatan profilaksis bila akan memasuki daerah endemi+5 meliputi 8

    a Pola daerah dimana plasmodiumn-a masih sensiti6e terhadap

    klorokuin5 diberikan klorokuin 3,, mg basa atau #,, mg klorokuinfosfat untuk orang de@asa5 seminggu 1 tablet5 dimulai 1 minggu

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    37/40

    sebelum masuk daeh sampau minggu setelah meninggalkan tempat

    tersebut.

     b Pada daerah dengan resistensi klorokuin5 pasien memerlukan

     pengobatan supresif5 -aitu dengan meflokuin #mg>kg"">minggu atau

    doksisiklin 1,,mg>hari atau sulfadoksin #,,mg>pirimetamin 2# mg

    74uldoB 95 3 tablet sekali minum.

    3 Pen+egahan dan pengobatan pada @anita hamil

    a Klorokuin5 bukan kontraindikasi

     b Profilaksis dengan klorokuin #mg>kg"">minggu dan proguanil

    3mg>kg"">hari untuk daerah -ang masih sensiti6e klorokuin

    + Meflokuin #mg>kg"">minggu diberikan pada bulan keempat

    kehamilan untuk daerah dimana plasmodiumn-a resisten terhadap

    klorokuin.

    d Profilaksis dengan doksisiklin tidak diperbolehkan.

    Informasi tentang donor darah

    !alon donor -ang datang ke daerah endemi+ dan berasal dari daerah

    nonendemik serta tidak menunjukkan keluhan dan gejala klinis malaria5

     boleh mendonorkan darahn-a selama & bulan sejak dia datang. !alon

    donor tersebut5 apabila telah diberi pengobatan profilaksis malaria dan

    telah meneteap di daerah itu & bulan atau lebih serta tidak menunjukkan

    geaka klinis5 maka diperbolehkan menjadi donor selama 3 tahun. "an-ak 

     penelitian melaporkan bah@a donor dari daerah endemi+ malaria

    merupakan sumber infeksi.

    G8#5!& M!L!5I!

    erakan berantas kembali malaria 7ebrak Malaria9 merupakan bentuk oprasional

    dari Boll "a+k Malaria 7B"M9. erakan ini dilakukan untuk meningkatkan

    kemampuan tiap orang dalam mengatasi pen-akit malaria untuk me@ujudkan

    lingkungan -ang terbebas dari penularan malaria melalui penanggulangan -ang

     bermutu untuk menurunkan kesakitan dan kematian. Program pemberantasan

    malaria -ang saat ini dilakukan di Indonesia

    1 Diagnosis a@al dan pengobatan -ang tepat

    2 Program kelambu dengan insektisida3 Pen-emprotan

    Penga@asan deteksi aktif dan pasif 

    # 4ur6ei demam dan penga@asan migrant

    & Deteksi dan +ontrol epidemi+

    ' Langkah

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    38/40

    )ujuan utama pada )ahap Pemberantasan adalah mengurangi tingkat penularan

    malaria  disatu @ila-ah minimal kabupaten>kota5 sehingga pada akhir tahap

    tersebut ter+apai 4PB #  ;. 4asaran inter6ensi kegiatan dalam )ahap

    Pemberantasan adalah seluruh lokasi endemis malaria 7masih terjadi penularan9 di

    @ila-ah -ang akan dieliminasi.  Jntuk men+apai tujuan )ahap Pemberantasan5

     perlu dilakukan pokoksektor lain di lokasi endemis malaria.

    • Melakukan pen-emprotan rumah 7 Indoor Besidual4pra-ing9 atau pengendalian

    6ektor 

    • lain -ang sesuai di lokasi potensial atau sedang terjadi KL".

    • Memantau efikasi insektisida 7termasuk kelambu berinsektisida9 dan resistensi

    6ektor.

    Sureilans epidemiologi dan penanggulangan %abah

    • Meningkatkan kemampuan unit pela-anan kesehatan pemerintah maupun s@asta

    • 7Puskesmas5 poliklinik5 rumah sakit9 dalam pelaksanaan 4KD

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    39/40

    • Integrasi dengan program lain dalam pela-anan mas-arakat5 seperti pembagian

    kelambu berinsektisida5 pengobatan penderita.

    • Men-usun Perda atau peraturan perundangan lainn-a untuk mendukung eliminasi

    malaria.

    e. Peningkatan sumber daya manusia

    • Men-elenggarakan pelatihan tenaga mikroskopisPuskesmas dan rumah sakit

     pemerintah maupun unitpela-anan kesehatan s@asta serta menjaga kualitas

     pemeriksaan sediaan darah.

    • 4osialisasi dan pelatihan tata laksana penderita.

    • Pelatihan tenaga pengelola malaria dalam bidang teknis dan manajemen.

    7K%M%K%45 2,,*9

    LO 2.1, Prognosis

    Malaria $i6aPrognosis malaria 6i6a biasan-a baik5 tidak men-ebabkan kematian. "ila tidak diberi

     pengobatan5 serangan pertama dapat berlangsung 2 bulan atau lebih. Bata

  • 8/19/2019 PBL malaria IPT

    40/40

    ido-ono. 2,11. Pen%akit )ropis /pidemiologi& Penularan& Pencegahan 3 Pembrantasan.

    ?akarta %rlangga.